• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi pada PNS di Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sudah di mutasi turun jabatan di Kabupaten Tapanuli Utara untuk mengetahui hubungan

self-efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi.

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan rancangan cross

sectional. Populasi adalah pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tapanuli

Utara yang sudah di mutasi turun pada Februari sampai dengan Agustus 2015 dan sampel adalah total populasi.

Hasil penelitian dengan sampel 80 orang, diperoleh pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak mengalami self-efficacy yaitu sebanyak 16 orang (20%) dan PNS yang mengalami self-efficacy yaitu sebanyak 64 orang (80%). Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 52 orang (65%) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 28 orang (35%). Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna (P-value = 0,010) antara self-efficacy dengan kecemasan menghadapi mutasi.

Disarankan pegawai negeri sipil (PNS) mempunyai self-efficacy yang tinggi sehingga mereka yakin akan kemampuannya dan siap menghadapi tantangan yang ada.

Kata Kunci : Self-efficacy, Kecemasan, Mutasi, PNS.

(2)

ABSTRACT

This study is carried out in the civil servant who has been down transferred from their position in North Tapanuli regency to find out the relation between self-efficacy with the anxiety in facing the transferring of position.

This type of study is analytic using crosss sectional plan. The population is the civil servant in North Tapanuli regency who have been down transferred from their position started from February up to August 2015 and the sample are the total of population.

The result of the study with 80 people as sample shows that civil servant who do not experienced self-efficacy about 16 persons (20%) and there are 64 persons (80%) who experienced self-efficacy. The civil servant who experienced mild anxiety are 52 persons (65%) and there are 28 civil servant (35%) who experienced medium anxiety. Statistical results of study Chi Square shows that there is a significant relation between self-efficacy and the anxiety in facing the transferring of position.

Suggested for the civil servant to have a high self-efficacy so that they will convinced with their own ability and always prepare themselves to face any challenge in the future.

Keywords: Self-efficacy, Anxiety, Transferring of position, Civil Servant

Referensi

Dokumen terkait

Artinya semakin tinggi self-efficacy mahasiswa maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya berbicara di depan umum, dan sebaliknya, semakin rendah self-efficacy mahasiswa maka

“Kegiatan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dihari Tuanya (Stu i deskriptif Pada 4 orang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Desa Kaligondo Kecamatan Genteng

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi massa dengan koefisien

Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki siswa, maka semakin memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menghadapi keadaan yang tertekan yaitu menghadapi ujian nasional.. Sehingga

Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Mengahadapi Masa Pensiun pada Pegawai Negeri Sipil.. Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Pensiun Pada Pegawai

Sampel sebanyak 54 responden pegawai negeri sipil (PNS) dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan Uji

Jurnal Keperawatan Hang Tuah Hang Tuah Nursing Journal 109 Dukungan Emosional Keluarga Self Efficacy Hasil peneletian didapatkan self efficacy dari 135 responden, sebanyak 76 remaja

Korelasi yang negatif dan signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan bertanding pada pemain futsal menunjukkan bahwa self-efficacy mempunyai peranan penting dalam mengendalikan