• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia adalah melalui Ujian Nasional (UN). Disini siswa diharuskan untuk mampu mencapai nilai standart kelulusan yang diberlakukan. Namun kenyataannya, seperti yang kita dengar sendiri penyelenggaraan ujian nasional mengundang pro dan kontra.

Diantaranya berasumsi bahwa ujian nasional hanya mengukur salah satu aspek saja, yaitu aspek kognitif. Padahal untuk menjadikan siswa yang memiliki kualitas yang tinggi tidak hanya diperlukan aspek kognitf saja, melainkan aspek psikomotor dan afektif juga. Selain itu asumsi lain mengatakan bahwa kondisi sekolah yang berbeda-beda sehingga akan tidak adil jika kelulusan diukur menggunakan standart nilai yang sama. Di lain pihak, tetap diadakannya ujian nasional didasarkan pada argumentasi bahwa ujian nasional dirasa penting sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sebagai pendorong bagi seluruh anggota didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat kelulusan Ujian nasional (UN) 2011 wilayah DKI Jakarta tingkat SMA/SMK/MA/SMALB mencapai 99,52 persen. Hasil ini melampaui angka kelulusan UN wilayah DKI Jakarta tahun lalu. Untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), tingkat kelulusan lebih tinggi, mencapai 99,81 persen. Angka itu di atas capaian kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 99,52 persen. Dari 63.057 siswa yang mengikuti ujian nasional, 62.939 siswa lulus dan 118 tidak lulus.

(2)

Menurut Kompas (dalam Karakiri.2010) Mendekati Ujian Nasional (UN), ribuan siswa di sejumlah daerah di Indonesia, dihinggapi rasa cemas dan takut tak lulus UN. Seperti yang terjadi di SMA 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3), sejumlah siswa , menangis, bahkan pingsan, mereka khawatir, tidak lulus UN, yang akan digelar Senin lusa. Untuk memperkuat mental jelang UN, mereka menggelar zikir dan doa bersama.Sedangkan di Tegal, Jawa Tengah, siswa SM Al Irsyad, Tegal, saling berpelukan, dan mendoakan, agar sukses dan lulus UN. Pihak sekolah berharap, seluruh siswanya yang ikut UN, bisa lulus 100 persen. Sementara di Magelang, Jateng, sejumlah siswa SMK menyatakan, meski yakin akan lulus UN, mereka tetap saja mereka khawatir. Hal sama, juga dirasakan ratusan siswa SMK Nasional di Limo, Depok, Jawa Barat, sebagian siswa larut dalam kesedihan, karena takut tak lulus UN. Di Jakarta sendiri, persiapan UN sudah mencapai final. Sejumlah sekolah, sudah menempelkan nomor urut ujian, maupun menyiapkan meja bagi pengawas. Siswa sebenarnya tidak perlu menangis, jika mereka rajin belajar dan berusaha maksimal. Apalagi, pemerintah sudah menyiapkan ujian susulan, untuk seluruh tingkatan, mulai SMA, MA dan SMK, SMP, hingga Sekolah Dasar (SD), dan setingkatnya. (ARL).

(3)

persen), sedangkan persentase pelajar SMK yang lulus UN 2011 mencapai 99,90 persen (UN 2010 tercatat 99,67 persen).

Meskipun prosentase kelulusan siswa hampir mendekati nilai sempurna, tetapi ujian nasional tetap menjadi momok yang terus membayangi mereka. Dikarenakan setiap tahunnya nilai standart kelulusan oleh pemerintah, seperti pada tahun 2005 nilai standart kelulus yaitu 4,26, tahun 2006 nilai standart kelulusan menjadi 4,51, pada tahun 2007 nilai standart menjadi 5,00, pada tahun 2008 nilai standart menjadi 5,25, tahun 2009 sampai tahun 2011 nilai standart menjadi 5,50. Sehingga membuat siswa yang mau mengikuti ujian nasional setiap tahunnya merasa cemas dikarenakan nilai stndart kelulusan selalu meningkat dan mereka takut tidak lulus dalam ujian nasional. Bagi siswa, ujian nasional sebagai penentu kelulusan pendidikan formal, ujian nasional menjadikan beban tersendiri yang membuat pikiran menjadi resah. Keresahan siswa tersebut menjadikan kecemasan tersendiri dalam menghadapi ujian nasional.

Ketakutan tersebut bisa menjadi beban dan membuat para peserta ujian nasional tersebut merasa takut, tertekan, dan depresi menghadapi ujian nasional dan sangat tidak menutup kemungkinan berdampak pada gangguan psikologis jika nantinya gagal atau tidak lulus ujian nasional tersebut. Kegagalan menghadapi ujian nasional ternyata tidak hanya disebabkan oleh ketidak siapan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran yang diujikan, melainkan lebih disebabkan oleh adanya stress dan takut menghadapi ujian, takut gagal, dan tidak lulus. Itu semua bisa menyebabkan kecemasa.

(4)

intelegen, mereka terkadang tidak yakin dengan kemampuannya tersebut. Oleh sebab itu, kepercayaan atau keyakinan akan kemampuan menghadapi ujian nasional juga menjadi salah satu faktor selain kesiapan intelegensi.

Kreitner & Kinicki (2003) menyebutkan kepercayaan terhadap kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas disebut dengan self efficacy. Ketika menghadapi ujian nasional, keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka akan mempengaruhi bagaimana cara mereka dalam berekasi. Para peneliti telah mendokumentasikan suatu ikatan yang kuat antara self efficacy yang tinggi dengan keberhasilan dalam tugas fisik dan mental yang sangat beragam, seperti penurunan kegelisahan yang berkurang, pengendalian kecanduan, toleransi rasa sakit, penyembuhan penyakit, dan penghindaran mabuk laut pada calon angkatan laut.

Keyakinan dalam menghadapi suatu keadaan akan berpengaruh terhadap tingginya kecemasan yang dialami seseorang pada keadaan tertentu, dalam hal ini keadaan menghadapi ujian nasional. Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki siswa, maka semakin memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menghadapi keadaan yang tertekan yaitu menghadapi ujian nasional. Sehingga siswa tidak merasa khawatir dan cemas dalam menghadapi ujian nasional. Begitu juga sebaliknya, siswa yang memiliki kecemasan yang tinggi, mereka akan tidak yakin dapat menghadapi keadaan yang mereka anggap menekan.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana teori tersebut di dalam kehidupan nyata yang diaplikasikan dalam proses ujian nasional. Maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai apakah ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan dalam mengahadapi ujian nasional.

B.Rumusan Masalah

Permasalahan dapat dirumuskan apakah ada hubungan self efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional?

(5)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam usaha memperoleh pemahaman, mengubah teori, dan menguji secara metodologis mengenai hubungan antara self efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional. Selain itu peneliti juga diharapkan memberikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang tertarik dengan tema penelitian yang sejenis dalam bidang psikologi khususnya psikologi perkembangan dan pendidikan.

2. Secara Praktis

(6)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

SKRIPSI

Oleh:

Harfiahana Puspa Rini (08810236)

FAKULTAS PSIKOLOGI

(7)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Harfiahana Puspa Rini 08810236

FAKULTAS PSIKOLOGI

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesai kanskripsi dengan judul “Hubungan Self Efficacy Dengan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional”. Penyusunan skripasi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadyah Malang. Di samping itu penulis juga mencoba untuk menyumbangkan pikiran dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang psikologi perkembangan dan pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaiukan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Cahyaning Suryaningrum, selaku dekan fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Malang.

2. Bapak Yudi Suharsono, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu atas bimbingan, arahan, koreksi ilmu, semangat, ide dan kritikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Ari Firmanto selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu atas bimbingan, arahan, koreksi ilmu, semangat, ide dan kritikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Sohib, selaku dosen wali kelas D Psikologi Angkatan 2008 yang telah menjadi motivator bagi penulis. Terimakasih atas semangat dan kesabarannya selama ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah sabar dan ikhlas mengajarkan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan. 6. Ayahanda Budi Harsono dan ibunda Alfiah Wardha dan adik ku Harfiahani

(10)

7. Keluarga ku yang dimalang terutama pak de, bude ku serta putra-putri yang bernama, mbak hita, mas ijang, dan mbak iyut sudah memberikan motivasi, dukungan, dan doanya.

8. Buat teman-teman ku kelas D angkatan 2008 yang juga memberikan, motivasi dan doa kepada ku.

9. Teman-temanku seperjuangan yang sama-sama menunggu dosen pembimbing yang telah membantu dan memotivasi terselesainya skripsi ini wiji, sandra, fadli, vivi, hefrina, anis, varilia, deden yang telah memberikan semangat dan canda tawanya setiap saat.

10.Teman-teman kuliahku mulai dari awal masuk kuliah hingga akhir kuliah Anggika, Fitri, Ain, Dita, Afdan, yang telah banyak membantu dan selalu memberiku semangat dan segala keadaan yang telah mempertemukan kita untuk meraih cita-cita.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehinnga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, Maret 2012 Penyusun

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... v

INTISARI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 4

C. TujuanPenelitian ... 5

D. ManfaatPenelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan 1. PengertianKecemasan ... 6

2. Macam-macam Kecemasan ... 7

3. Gejala Kecemasan ... 7

4. Penyebab Kecemasan ... 8

5. Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional ... 8

B. Self Efficacy 1. PengertianSelf Efficacy ... 9

2. Faktor-faktor Self Efficacy ... 10

3. Proses Self Efficacy ... 13

4. Aspek-aspek Self Efficacy ... 15

C. HubunganSelf Efficacy Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional ... 16

D. KerangkaBerfikir ... 18

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

A. RancanganPenelitian ... 20

B. VariabelPenelitian 1. IdentifikasiVariabelPenelitian ... 20

2. DefinisiOperasionaldanVariabelPenelitian ... 21

C. PopulasidanSampel ... 21

D. Jenis Data danMetodePengumpulan Data 1. Jenis Data ... 22

2. MetodePengumpulan Data ... 22

3. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas ... 24

b. Reliabilitas ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 29

F. MetodeAnalisa Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 31

1. Deskripsi Subjek ... 32

2. Deskripsi Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional . 32 3. Deskripsi Skala Self Efficacy ... 32

4. Tabulasi Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional dan Self Efficacy ... 33

B. Analisa Data ... 34

C. Pembahasan ... 35

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Blue Print SkalaKecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional ... 23 Tabel 2. Blue Print SkalaSelf efficacy ... 24 Tabel 3. UjiValiditasItem Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian

Nasional ... 25 Table 4. UjiValiditasItem SkalaSelf Efficacy ... 26 Tabel 5. Blue Print SkalaKecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional

Setelah Try Out ... 27 Tabel 6. Blue Print Skala Self EfficacysetelahTry Out ... 27 Tabel 7. UjiReliabilitasSkala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Dan Self Efficacy ... 28 Tabel8. Sebaran T-Score Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional ... 32 Tabel9. Sebaran T-Score Self Efficacy ... 32 Tabel 10. Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional dan Self Efficacy Crosstabulation ... 33

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Skala untuk Try Out ... 43

Lampiran 2 Data Try Out Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional ... 52

Lampiran3 Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas ... 54

Lampiran 4 Data Try Out Skala Self Efficacy ... 61

Lampiran5 Hasil AnalisaTry Out Validitas dan Reliabilitas ... 63

Lampiran 6 Skala untuk Penelitian ... 75

Lampiran 7 Data Penelitian Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional ... 84

Lampiran 8 Data Penelitian Skala Self Efficacy ... 86

Lampiran 9 Hasil Analisa Data ... 88

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2005). Psikologi kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM – Press

Arikunto.S. (1992). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Melton Putra.

Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.

Bandura.A. (1997) Self efficacy: The exceicise of control. New York: Freenan and Company

Baron, R.A, & Byrne, D. (2003). Psikologi sosial (Edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga

Chaplin, J.P. (2002). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Wali Press

Funder, D.C. (2001). The personality puzzle, Second edition. New York: W.w norton dan company, Inc

Hall, C.S. dan Lindzey, G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius

Istiqomah. (2009). Petunjuk oprasional standar pos ujian nasional. Diakses 31 Oktober,2011,http://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/08/petunjuk-operasional-standar-pos-ujian-nasional-tahun-2010/.

Karakari. (2010). kecemasan siswa dan ujian nasional. Diakses 31 Oktober 2011, http://karakekiri.blogspot.com/2010/10/kecemasan-siswa-dan-ujian-nasional.html#!/2010/10/kecemasan-siswa-dan-ujian-nasional.html

Kendal, P.C, & Hammen, C. (1998) Abnormal psychology. Boston: Houghton Mifflin Company

Kerlinger, F, N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Jogjakarta: UGM press

Kreitner, R., & Kinicki, A. (2000). Perilaku organisasi. Jakarta: Selemba Empat (PT Selemba Empat Patria)

Nevid, J.S., Rathus, S.A & Greene, B. (2005). Psikologi anbormal jilid 1 (Edisi Kelima). Jakarta. Erlangga.

(16)

Winarsunu,T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan .Malang: UMM Press .

Wiramiharja, S .A. (2007) Pengantar psikologi abnormal. Bandung: Revika Aditama

Zulmasri. (2011). Catatan seorang guru. Diakses 25 Desember 2011,

Referensi

Dokumen terkait

Namun sebaliknya, siswa yang memiliki self efficacy rendah adalah siswa yang tidak mempunyai keyakinan dan kemampuan untuk dapat berbuat sesuatu dengan melibatkan

Salah satu tugas mahasiswa adalah menyelesaikan skripsi dan dapat menghadapi ujian skripsi dengan baik, namun tidak sedikit mahasiswa yang menghadapi ujian skripsi

BAB I PENDAHULUAN ... Latar Belakang Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi ... Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi

Hipotesis yang diajukan adalah (1) ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan self efficacy dengan kesiapan psikologis dalam menghadapi ujian semester, (2) ada hubungan

self efficacy dan stres anak yang menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara self efficacy dalam menghadapi ujian dengan kecenderungan menyontek pada mahasiswa semester akhir

Sehingga pada dasarnya setiap individu harus memiliki Self efficacy atau suatu keyakinan dalam kemampuan pada kemampuan diri untuk dapat mengontrol situasi maupun

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara self efficacy terhadap kecemasan menghadapi ujian nasional siswa