PENGARUH HIDROGEL TERIPANG SEBAGAI BAHAN
MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP BAKTERI
ENTEROCOCCUS FAECALIS (in vitro)
TESIS
GITA TARIGAN 117160023
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS
KONSERVASI GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGARUH HIDROGEL TERIPANG SEBAGAI BAHAN
MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP BAKTERI
ENTEROCOCCUS FAECALIS (in vitro)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Konservasi Gigi (Sp. KG) Dalam Bidang Ilmu Konservasi Gigi
Pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Oleh GITA TARIGAN
117160023
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS
KONSERVASI GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : EFEK ANTIBAKTERISEACUCUMBER(Stichopus variegatus) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalisSEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR
Nama Mahasiswa : Gita Tarigan Nomor Induk Mahasiswa : 107028005
Program Studi : Magister (S2) Ilmu Kedokteran Gigi
Menyetujui Pembimbing
Prof. Trimurni Abidin,drg.,M.Kes.,Sp.KG(K)Prof. Dr.Harry Agusnar, M.Sc., M.Phil Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Program Studi, Dekan ,
DAFTAR ISTILAH
19. GicNAc : N-asetilglukosamin (GicNAc) 20. H2O2 : Hidrogen peroksida 33. MurNAc : N-asetilmuramic
34. nm : Nanometer
40. PTED : Post Treatment Endodontic Disease 41. Q-PCR : Real Time PCR
42. Sel B : Bursal cell 43. Sel T : Limfosit T
ABSTRAK
Hidrogel teripang (Stichopus variegatus) diketahui mengandung berbagai jenis bahan
aktif yang sangat berguna bagi manusia. Senyawa antibakteri dari hidrogel teripang telah
menjadi salah satu sumber obat baru yang dapat dikembangkan karena potensinya besar
dengan tingkat keragaman yang tinggi dan keunikan senyawa baru yang ditemukan alam
khususnya organisme laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
antibakteri Hidrogel teripang sebagai bahan medikamen pada saluran akar. Antibakteri
Hidrogel teripang (Stichopusvariegatus) gel dibandingkan dengan kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) yang mana merupakan material "gold standard" dalam perawatan endodontik.
Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan kemampuan antibakteri kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) dan Hidrogel teripang (Stichopus variegatus) 0,2% dengan cara memaparkan
masing-masing larutan tersebut terhadap bakteri Enterococcus faecalis (E.faecalis) ATCC
29212 dan Isolat Klinik yang telah dicampur dengan media cair BHI, kemudian diinkubasi
selama 3 jam, 24 jam, 48 jam dengan temperatur 370C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara keseluruhan terdapat perbedaan yang bermakna pada pertumbuhan bakteri E.faecalis
di antara 8 kelompok perlakuan, dimana BHI dibuat sebagai kontrol kerja, BHI dengan
bakteri E.faecalis ATCC 29212 dan isolat klinik sebagai kontrol positif, dan perlakuan
biofilm bakteri E.faecalis ATCC 29212, biofilm E.faecalis isolat klinik, coating hidrogel
teripang , coating Ca(OH)2, hidrogel teripang + E.faecalis ATCC 29212, hidrogel teripang +
E.faecalis Isolat klinik, Ca(OH)2 + E.faecalis ATCC 29212 dan Ca(OH)2 + E.faecalis isolat
Klinik,didapat hasil signifikan dengan nilai p<0,05. Pada penelitian ini juga menggunakan
waktu perlakuan yaitu 3 jam , 24 jamdan 48 jam. Dari hasil keseluruhan didapat bahwa pada
24 jam menunjukkan adanya peningkatan antibakteri pada hidrogel teripang (Stichopus
variegatus) dibandingkan waktu 3 jam dan 48 jam. Hal ini karena pada waktu 24 jam itu
adalah waktu prematurasi bakteri. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Hidrogel
teripang (Stichopus variegatus) mengeliminasi adhesi biofilm bakteri Enterococcus faecalis.
ABSTRACT
Hydrogel sea cucumber (Stichopus variegatus) is known to contain a variety of active ingredients which are very useful for human beings. Antibacterial activity of the
hydrogel sea cucumber has become a source of new drugs can be developed because the
potential is big with a high level of diversity and uniqueness of the new compounds were
found in particular natural sea organisms. The purpose of this study is to determine the
antibacterial activity of hydrogels cucumbers as medikamen the root canal. Antibacterial
hydrogels sea cucumber (Stichopus variegatus) gel compared with calcium hydroxide
(Ca(OH)2) which is material "gold standard" in endodontic treatments. In this study, carried
out comparative antibacterial ability of calcium hydroxide (Ca(OH)2) and hydrogels sea
cucumber (Stichopus variegatus) 0.2% by displaying their solution against bacteria
Enterococcus faecalis (E.faecalis) ATCC 29212 and isolate Clinic which have been mixed
with liquid BHI media, then incubated for 3 hours, 24 hours, 48 hours with the temperature
370C. The results showed that overall there is a significant difference in bacterial growth
between 8 E.faecalis treatment group, which made the control work BHI, BHI with bacteria
E.faecalis ATCC 29212 and clinical isolates as a positive control, and treatment of bacterial
biofilm E.faecalis ATCC 29212, biofilm E.faecalis clinical isolates, cucumbers hydrogel
coating, coating of Ca(OH)2, hydrogel + E.faecalis ATCC 29212 sea cucumber, sea
cucumber + E.faecalis hydrogel clinical isolate, Ca(OH)2 + E.faecalis ATCC 29212 and
Ca(OH)2 + E.faecalis Clinical isolates, obtained significant results with values of p <0.05. In
this research also uses the time behavior that is 3 hours, 24 hours and 48 hours. The overall
results obtained in 24 hours that is an improvement on the antibacterial hydrogel sea
cucumber (Stichopus variegatus) compared to 3 hours and 48 hours. This is because during
the 24 hours it is time prematurasi bacteria. From the above it can be concluded that
hydrogels sea cucumber (Stichopus variegatus) to eliminate bacteria Enterococcus faecalis
biofilm adhesion.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Ilmu Konservasi Kedokteran Gigi dari Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Prof.Dr.Rasinta Tarigan,drg.,Sp.
KG(K) dan Ibu Rehulina Ginting,drg.,M.Si yang telah membesarkan, memberikan kasih sayang yang tak terbalas, doa, semangat dan dukungan kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada kakak penulis Ravina Naomi Tarigan,drg.,Sp.PM dan abang Citra Rencana Perangin-angin,dr.,Sp.An, dan suami tercinta Jerry Hadi Kesuma Sebayang,ST.,MT serta segenap keluarga yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
2. Cut Nurliza,drg., M.Kes selaku Ketua Departemen Konservasi Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan masukan dan saran dalam pelaksanaan penelitian ini.
3. Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG(K) selaku pembimbing pertama penulis yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Prof. Dr. Dwi Suryanto., drs., B.Sc., M.Sc selaku pembimbing kedua penulis yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. 5. Prof. drg. Boy M Bachtiar, MS, Ph.D selaku staff Biologi Oral Universitas
Indonesia dan ketua Laboratorium Biologi Oral Universitas Indonesia dan Konsultan yang telah memberikan bantuan, saran dan bimbingan kepada penulis.
6. Prof. Dr. Harry Agusnar, MSc., Phil selaku anggota panitia penguji dan dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
8. Mbak Desi dan Mbak Maya selaku staff Laboratorium Biologi Oral Universitas Indonesia atas bantuan dan bimbingan dalam mengerjakan penelitian ini.
9. Dr. PutriChairaniEyanoer, MS., Epi., Ph.Dselaku staff Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bantuannya dalam analisis statistik hasil penelitian.
10.Teman-teman terbaik penulis PPDGS Konservasi Gigi angkatan 1 yaitu drg.Dennis, drg.Pretty.,MDSc., drg.Ponty, drg.Ernani, drg.Henny Sutrisman,MDSc., dan drg.Adianti.,MDSc, drg.Egia Ninta atas bantuan, semangat, dan dukungan yang diberikan dalam suka dan duka.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah praktis.
Medan, 15 Juli 2014 Penulis,
(Gita Tarigan) NIM: 117160023
Keterangan Pribadi
Nama : Gita Tarigan
Alamat Tempat Tinggal : Jln. Pasar Baru No.51 P.Bulan Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
No.Kontak : 089626317813
Pekerjaan : Dokter Gigi
Status : Menikah
Nama Ayah : Prof.Dr.Rasinta Tarigan,drg.,Sp.KG(K)
Nama Ibu : Rehulina Ginting, drg.,M.Si
Nama Suami : Jerry Hadi Kesuma Sebayang, ST.,MT
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar : SD ST. Yoseph 2 Medan Sekolah Menengah : SMP ST. Thomas 1 Medan Sekolah Menengah Atas : SMA ST.Thomas 2 Medan
Fakultas Kedokteran Gigi : Universitas Sumatera Utara Medan
Program Magister : Magister Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan
Publikasi:
Meeting & Medan International Dental Exhibition, November 2012 di Medan,
Indonesia.
2. Short lecture “Endodontic Flare-ups due To Endodontic Mishap in Maxillary Central Incisors : A Case Report”pada Seminar Ilmiah Nasional IKORGI 2013
(SINI 2013), November 2013 di Bali, Indonesia.
3. Short Lecture “Missing Canal In Retreatment Maxillary First Molar: A Case
Report“pada Seminar The 2nd
4. Poster: “Dental Erosion caused by Alcoholism: A Case Report” Medan Esthetic Dentistry II, Februari 2014 di Medan, Indonesia.
RIAU SCIENTIFIC – EXPO, April 2013 di
Pekanbaru, Indonesia.
5. Poster: “Efek Sea Cucumber (Stichopus variegatus) Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis (In Vitro)” Oktober
2013,The 3th
6. Short Lecture: “Diabetes Mellitus, Periapical Inflammation, and EndodonticTreatment : a Case Report” pada Seminar Dental Technology
Exhibition and Meeting DTEAM, Februari 2014, Jawa Timur,Malang, Indonesia Unsiyah Scientific- Banda Aceh,Indonesia.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PENGESAHAN JUDUL ... HALAMAN PERNYATAAN ...
DAFTAR ISTILAH ... i
1.3 Pertanyaan Penelitian... 8
1.4 TujuandanManfaat Penelitian... 8
1.4.1 TujuanPenelitian………. 8
1.4.2 ManfaatPenelitian………... 9
1.4.2.1 ManfaatTeori……….. 9
1.4.2.2 ManfaatAplikatif………. 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………..………. 11
2.1 MikrobialEndodontik……….…... 11
2.2 EkologiMikrobiotaEndodontik……….…... 14
2.3 Enterococcusfaecalis……….…... 15
2.4 Faktor- FaktorVirulensiE.faecalis………..…. 18
2.5 KalsiumHidroksidaSebagaiBahanMedikamenSaluranAkar.. ... 24 2.5.1 MekanismeKerjaKalsiumHidroksida……….. 27
2.5.2ResistensiE.faecalisterhadapCa(OH)2………. 29
2.6 HidrogelTeripang(Stichopusvariegatus)………. 30 2.6.1
KarakteristikdanMorfologiTeripang(Stichopusvarieg atus)………....………...
30
variegatus)………..……….. 30
2.6.1.2 MorfologiHidrogelTeripang(Stichopus variegatus)………..……….. 31
2.6.2 AnatomiHidrogelTeripang(Stichopus variegatus)…. 31 2.6.3 JenisHidrogelTeripang(Stichopusvariegatus)……. 32
2.6.4
2.6.5.3 Mukopolisakarida…………...………... 36
2.6.5.4 KondrotinsulfatdanGlukosamin………..… 36
2.6.5.5 Omega 3……….. 37
2.6.5.6 Senyawaaktif………..…… 37
2.6.5.6.1 SaponinGlikosida……….. 37
2.6.5.6.2Enzim SOD……… 37
2.6.5.6.3 Growth Factor Cell……… 38
2.7 KerangkaTeori……….….. 38
2.8 LandasanTeori………...… 40
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN……. 41
3.1 KerangkaKonsep………... 41
3.1.1 KerangkaKonsepdenganMenggunakan Cristal Violet Assay………...……… 41 3.1.2 KerangkaKonsepdenganMenggunakan MTT Assay. 41 3.2 HipotesisPenelitian………...…… 42
3.2.1HipotesaUmum………...…………. 42
3.2.2HipotesaKhusus………...……… 42
BAB 4 METODE PENELITIAN……….. 43
4.2 SubjekdanSampel……….…..……… 43
4.3 TempatdanWaktuPelaksanaanPenelitian……….. 43
4.4 BesarSampel……… 43
4.5 Variabel Penelitian……… 44
4.5.1 Variabel bebas ……… 44
4.5.2 Variabel tergantung………... 45
4.5.3 Variabel terkendali ……….. 45
4.5.4 Variabel tak terkendali ……… 45
4.6 IdentifikasiVariabelPenelitian……….. 46
4.7 AlatdanBahanPenelitian……….. 47
4.7.1 IsolasiBakteriEnterococcus faecalis………... 47
4.7.2BahanuntukujidayaantibakteriaCa(OH)2 danTeripang(Stichopus variegatus)………. 47 4.7.3 Bahan untuk uji biofilm dengan teknik crystal violet bindingassay (MTT Assay)... 48
4.8 Diagram AlirPenelitian………. 50
4.8.1 Diagram AlirPenelitian Biofilm Bakteri ATCC 29212 danIsolatklinik……… 50
4.8.2 Diagram AlirPenelitian Coating BahanUji (HidrogelTeripang 0,2% danCa(OH)2………. 51 4.8.3 Diagram AlirPenelitianBahanUji (hydrogel Teripang 0,2% danCa(OH)2setelahdicampurdenganE.faecalis ATCC 29212 danIsolatKlinik………. 52
4.9 DefenisiOperasional……… 53
4.10 Cara Kerja………. 54
4.10.1 SterilisasiBahan…...….………... 54
4.10.2.1 Persediaan mediapembenihan ……… 54 4.10.2.2 KulturEnterococcus faecalis……… 55 4.10.2.3 Pengenceranbakteri ……… 55
4.10.2.4 Pembuatan konsentrasi bahan coba HidrogelTeripang (Stichopus variegatus)
danCa(OH)2... 56
57 4.10.2.5 UjiBiofilm BakteriEnterococcusfaecalis……
4.10.2.6UjiResistensidenganMTTAssay (4,5
Dimetthyithliazol-2y-yl),(2,5-diphenyltetrazolium bromideassay)…………
58 4.10.2.7 UjiViabilitasdenganmenggunakan MTT
Assay………... 60
4.10.2.8 Uji Viabilitas dengan menggunakan cristal
violet 0,1%... 61 4.10.2.9 Pembuatan Coating Bahan Uji (Hidrogel
Teripang 0,2% dan Ca(OH)2)... 62
4.10.2.10Penyiapan (preparasi) Bahan Uji (Hidrogel
Teripang 0,2% dan Ca(OH)2)
ditambahkan dengan bakteri E. Faecalis...
63 4.10.2.11Uji Biofilm Bakteri Enterococcus
faecalis... 64 4.11 Pengolahan dan Analisis Data... 65 BAB V HASIL PENELITIAN... 66
5.1 Viabilitas E. faecalis pada Biofilm Bakteri E. faecalis ATCC 29212 dan Isolat klinik dengan MTT Assay... 66 5.2 Kuantitas massa Biofilm E. faecalis ATCC 29212 dan
Isolat Klinik pada Well yang diprekondisi dengan Hidrogrel Teripang 0,2% dan Ca(OH)2) dan dievaluasi
Bahan Uji (hidrogel Teripang 0,2% dan Ca(OH)2) dengan
MTT Assay... 70
5.4 Kuantitas massa bahan uji (Hidrogel teripang atau Ca(OH)2) pada Well yang diprekondisi dengan biofilm E. faecalis ATCC 29212 dan Isolat klinik dan dievaluasi dengan Cristal Violet 0,1%... 71
5.5 Viabilitas E. faecalis ATCC 29212 dan Isolat Klinik dengan bahan Uji ( Hidrogel Terpang 0,2% dan Ca(OH)2) ditambhakan dengan bakteri E. faecalis ATCC 29212 dan isolat klinik dengan MTT assay... 73
5.6 Kuantitas massa E. faecalis ATCC 29212 dan Isolat Klinik dengan Hidrogel teripang atau Ca(OH)2 diprekondisikan dan dievaluasi dengan cristal violet 0,1%... 74
BAB VI PEMBAHASAN... 76
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 90
7.1 Kesimpulan... 90
7.2 Saran... 91
DAFTAR PUSTAKA... 92
LAMPIRAN... 105
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Frekuensipenyebabkejadianreinfeksisaluranakar... 13
2.2 FaktorvirulensiEnterococcus faecalisdanfungsinya... 19
2.3 KandungangiziTeripang... 34
2.4 Kandunganbeberapa mineral dalambeberapajenisTeripang... 36
4.1 Defenisi Operasional Variabel Bebas... 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambaran koloni Enterococcus faecalis di bawah Scanning Electron Microscope (x4000) ...
17 2.2 Sebuah Model penyakitendodontikberkaitandengan
faktor-faktorvirulensi Enterococcus faecalis...
24
2.3 Anatomi Hidrogel Teripang... 32
4.1 BHI Agar... 55
4.2 BHI Agar dan aquadest... 55
4.3 BHI Broth... 55
4.4 Bakteri E. faecalis sediaan ATCC 29212... 56
4.5 Bakteri E. faecalis isolat klinik... 56
4.6 Bakteri E. faecalis setelah dikultur selama 24 jam... 56
4.7 Persiapan alat dan bahan kerja... 57
4.8 Hidrogel Teripang... 57
4.9 Bahan Uji pada tabung reaksi... 57
4.10 Biofilm Bakteri E. faecalis denga MTT Assay... 60 4.11 Biofilm E. faecalis yang telah dicampur bahan Uji. Massa
60
4.12 Bakteri E. faecalis pada 96 well plate untuk mengukur nilai OD.. 61
4.13 Elisa Raeder... 61
4.14 Biofilm bakteri E. faecalis pada 96 well plate... 61
4.15 Kuantifikasi massa biofilm E. faecalis dengan CV 0,1% pada well yang dicoating dengan masing-masing bahan uji... 62 4.16 Biofilm E. faecalis yang telah dicampur bahan uji. ... 62
4.17 Alat inkubasi 37◦C... 63
4.18 Coat Bahan uji pada 98 well plate... 63
4.19 E. faecalis untuk melihat nilai OD... 63
4.20 Pipet eppendrof... 65
4.21 Micropipet... 65
4.22 Bahan uji dan bakteri E. faecalis pada 96 well plate... 65 5.1 Viabilitas E. faecalis ATCC 29212 dan isolat Klinik yang
diobservasi setelah periode inkubasi 3 jam, 24 jam dan 48 jam yang dievaluasi dengan menggunakan MTT Assay...
67 5.2 Gambar Grafik Batang hubungan lama inkubasi 3 jam, 24 jam,
48 jam dengan viabilitas adhesi biofilm bakteri ATCC 29212 dan isolat Klinik dengan Cristal Violet 0,1%...
5.3 Viabilitas Bahan Uji (teripang 0,2% dan Ca (OH)2) yang diobservasi setelah periode inkubasi 3 jam, 24 jam dan 48 jam yang dievaluasi dengan menggunakan MTT Assay...
70 5.4 Gambar Grafik Batang hubungan lama inkubasi 3 jam, 24 jam,
48 jam dengan bakteri ATCC 29212 dan isolat Klinik terhadap bahan uji (hidrogel teripang 0,2% dan Ca(OH)2) dengan Cristal
Violet 0,1%...
72
5.5 Viabilitas bahan uji (hidrogel teripang dan Ca (OH)2 ) dengan E.
faecalis ATCC 29212 dan isolat Klinik yang diobservasi setelah periode inkubasi 3 jam, 24 jam dan 48 jam yang dievaluasi dengan menggunakan MTT Assay...
73 5.6 Gambar hubungan lama inkubasi 3 jam, 24 jam, 48 jam dengan
bakteri ATCC 29212 dan isolat Klinik terhadap bahan uji (hidrogel teripang 0,2% dan Ca(OH)2) ditambahkan bakteri E.
faecalis dengan Cristal Violet 0,1%...
75
Lampiran Halaman
1. Alur Penelitian... 105
2. Alur Penelitian dengan MTT assay... 106
3. Alur Penelitian dengan Q PCR... 107
4. Izin Penelitian FKG USU... 108
5. Izin Penelitian F-MIPA USU... 109
6. Izin Penelitian Biologi Oral FKG UI... 110
7. Hasil Data Statistik... 111
8. Hasil Data MTT Assay... 121