• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__ BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Kelas XI di SMA Bhineka Karya 3 Boyolali Tahun Ajaran 20162017 T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__ BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Kelas XI di SMA Bhineka Karya 3 Boyolali Tahun Ajaran 20162017 T1 BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Bhineka Karya 3 Boyolali. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMA Bhineka Karya 3 Boyolali. Deskripsi subjek yang dijelaskan mencakup 75 siswa yang ada di kelas XI dengan rincian data sebagai berikut :

Tabel 4.1

Deskripsi Subjek Penelitian Kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali

No. Kelas Siswa Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1. XI IPS 1 18 16 34

2. XI IPA 2 15 26 41

Total 75

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2017. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 75 siswa kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali. Kelas yang dipakai untuk uji coba instrument adalah kelas XI IPS 1.

(2)

46 4.3. DeskripsiHasilPenelitian

4.3.1.AnalisisDeskriptif

4.3.1.1 Perhatian Orang Tua

Tabel 4.2

Tabel 4.2 menunjukkanskorperhatian orang tuasiswakelasXI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 75siswa. Bergerak dari skor terendah yaitu 85 sampai skor tertinggi 102. Rata-rata skor (mean) sebesar 93,82 dan simpangan baku (SD) sebesar2,90.

Untuk mengukur tinggi rendahnya variable perhatian orang tua digunakan rumus interval sebagai berikut :

SkorTertinggi – SkorTerendah Banyakyna Pilihan

Pada masing-masing item pengendalian diri, skor tertinggi 4 dan skorte rendah 1. Untuk mengukur tinggirendahnya skor pada variable pengendalian diri dibagi dalam empatkategori yaitu kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 102, dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 85,,sehingga di peroleh interval sebagai berikut :

(3)

47 Tabel 4.3

DistribusiFrekuensiPerhatian Orang tua

Kategori RentangSkor Frekuensi(f) Persentase (%)

Sangat Tinggi 97 – 102 7 9,3

Tinggi 93 – 96 45 60

Sedang 89 – 92 20 26,7

Rendah 85 – 88 3 4

Jumlah 75 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali memiliki perhatian orang tua pada kategori tinggi(60%)

*) dicopylangsungdariberkas SPSS for windows versi 20

Tabel 4.2 menunjukkan skor perhatian orang tuasiswa kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali sebanyak 75 siswa. Agresifitas dari skor terendah yaitu 75 sampai skorter tinggi 93. Rata-rata skor (mean) sebesar 83.89 dan simpangan baku (SD) sebesar 3,53.

(4)

48

SkorTertinggi – SkorTerendah

Pada masing-masing item pengendalian diri, skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Untuk mengukur tinggirendahnya skor pada variable pengen dalian diri dibagi dalam empat kategori yaitu kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 72, sehingga diperoleh interval sebagai berikut :

(93-75) : 4 = 4.5 *dibulatkan menjadi 5

Analisis deskriptif perilaku aggressive remaja yang telah diklasifikasikan dalam 6 kategori dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.3

DistribusiFrekuensi Aperilaku Agrersive Remaja

Kategori RentangSkor Frekuensi(f) Persentase (%)

Sangat Tinggi 90 – 93 4 5,3

Tinggi 85 – 89 28 37,3

Sedang 80–84 36 48,0

Rendah 75 – 79 7 9,3

Jumlah 75 100

(5)

49 4.3.2.AnalisisKorelasi

Sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu melakukan uji normalitas data. Dalam menguji normalitas data, metode yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov.Hasil uji Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Tabel 4.4 HasilUjiNormalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Perhatian_Orang_Tua ,143 75 ,001 Perilaku_Agresive_Re

maja ,080 75 ,200

*

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

(6)

50

HasilUjiNormalitasPerhatian Orang Tua

Gambaran visual ujinormalitas data perilaku agresive remajadapatdilihatpada histogram di bawahini :

Gambar 4.2

HasilUjiNormalitasAgresivitas

(7)

51

Coefficient 1,000 ,096

Sig. (2-tailed) . ,362

N 75 75

agresivitas

Correlation

Coefficient ,096 1,000

Sig. (2-tailed) ,362 .

N 75 75

Berdasarkanhasilujikorelasi di atas, diketahui bahwa antarasignifikansi yang didapatkanadalah sebesar 0,362, maka 0,362> 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku agresive remaja kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali TahunAjaran 2016/2017.

4.4. UjiHipotesis

Hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut : “ada hubungan negatif yang signifikan antara perhatian orang tua denganperilaku agresif pada remaja”.Hasil

(8)

52

signifikanantaraperhatian orang tua dengan perilaku agresif pada remaja”.

ditolak.

4.5. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan aantara perhatian orang tua dengan perilaku agresif pada remaja kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi sehingga menyebabkan hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan perilakua gresif pada remaja kelas XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali 2016/2017: adanya kemungkinan kesalahan dalam penyusunan konsep dan landasan teori perhatian orang tuaataupunperilaku agresive remaja, adanya kemungkinan kesalahan dalam penyusunan instrument dan penentuan populasi serta sampel yang akan digunakan dalam penelitian, proses pengisian instrumen, dan yang terakhir adanya kemungkinan kesalahan dalam mengolah dan menganalisis data.

(9)

53

prinsip berupa aturan sekolah dan wajib untuk ditaati oleh semua siswa. Selain itu bisa disebabkan karena dan kegiataan keagaaman yang ada di sekolah, di antaranya kebiasaan ber doa bersama sebelum memulai setiap mata pelajaran dan adanya kegiatan shalatdzuhur berjamaah tiaph arinya di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Willis (1981) bahwa selain kontrol diri, lingkungan keluarga dan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku agresif remaja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Karunianti, Korri, Eddy(2005) dengan judul “Hubungan Interaksi Orang Tua dan Anak dengan Intensi Agresi Pada

Remaja Awal”. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara tingkat interaksi orang tua dan anak dengan intense agresi pada remaja awal

Gambar

Tabel 4.2 Descriptive Statistics
Tabel 4.4 Descriptive Statistics
Tabel 4.3 DistribusiFrekuensi Aperilaku Agrersive Remaja
Tabel 4.4 HasilUjiNormalitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pola Asuh Otoriter Dengan Perilaku Agresif Pada Remaja..

perkembangan perilaku putra-putrinya di rumah sehingga orang tua dapat memberi perhatian kepada putra-putrinya dan diharapkan sekolah juga mengadakan kegiatan parenting

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi komunikasi interpersonal dengan orang tua maka semakin rendah perilaku agresif remaja putri, demikian

Tujuan dari penelitian ini ingin mengungkapkan dua hal, (1). Ingin mengetahui bagaimana perilaku agresif remaja di Desa Baleadi Pati. Bagaimana pola asuh keagamaan orang

Hubungan pola asuh otoriter dengan perilaku agresif pada remaja di SMA Akselarasi Jakarta.. Hubungan pola asuh orangtua dengan kecerdasan emosional remaja di SMA Katolik

Diharapkan juga sekolah mengadakan pertemuan dengan wali murid secara berkala untuk memberikan informasi tentang perkembangan perilaku putra-putrinya di sekolah,

KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara tingkat perhatian dan pendidikan orang tua terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 7 Solok Selatan

Pengarnbilan data dimaksud dilaksanakan dalam rangka untuk tulisan ilmiah dan penyusunan skripsi yang berjudul "Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Kenakalan · Remaja pada SMA