• Tidak ada hasil yang ditemukan

GREYZONE - TREND FORECASTING 2017-2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GREYZONE - TREND FORECASTING 2017-2018"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

TREND FORECASTING 2017 - 18 GREY ZONE

TEXTILE & PATTERN

GREYZONE

TREND

FOREC

A

S

TING 2017-18

TEXTILE

& P

A

(2)

TEXTILE & PATTERN

2

Trend Forecasting 2017-18

3

SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Buku Indonesia Trend Forecasting untuk kategori kriya 2017-2018. Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada tim penyusun Buku Trend Forecasting ekonomi kreatif untuk subsektor kriya yang telah berkerja keras selama proses penyusunan buku ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada tim Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan yang telah

menginisiasi dan memfasilitasi kegiatan penyusunan Buku Trend Forecasting.

Buku Indonesia Trend Forecasting merupakan program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam menjawab tantangan ekonomi kreatif global, salah satunya di subsektor kriya. Subsektor ini mampu memberikan kontribusi bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 133.809,3 Miliar Rupiah, atau naik sebesar 10,83 persen dibandingkan tahun 2014, dan menyerap 3,6 juta tenaga kerja pada tahun 2015 silam. Fakta di atas menegaskan bahwa subsektor kriya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi lebih bagi perekonomian Indonesia.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh subsektor ini ke depannya, antara lain dari segi sumber daya kreatif, dimana alih pengetahuan antar generasi tua ke muda tergolong sulit karena adanya perbedaan orientasi antar generasi. Lebih lanjut, masih kurangnya riset dan pengembangan oleh para pengrajin membuat produk-produk yang dihasilkan pun kurang memiliki daya saing, padahal di era globalisasi saat ini tren bergerak begitu cepat, sehingga menjadi hal yang penting bagi para pelaku untuk mengetahui tren yang ada sebagai gambaran untuk menciptakan produk kerajinan di masa mendatang.

Oleh karena itu, kehadiran Buku Trend Forecasting 2017-2018 ini diharapkan dapat menjadi solusi dari tantangan tersebut. Melalui ilustrasi dan visualisasi yang dielaborasikan dalam buku ini, para pelaku kriya dapat menggali inspirasi seperti apa model yang akan digunakan bagi produk mereka dan tentunya ini dapat membantu proses riset dan pengembangan yang menjadi tantangan dalam subsektor ini. Lebih lanjut, buku ini juga dapat membantu proses alih pengetahuan kepada generasi muda terkait model-model yang digunakan dalam produk kriya di masa lampau, sehingga model tersebut tetap dapat dilestarikan.

Semoga buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para desainer dan pelaku usaha ekonomi kreatif di tanah air dalam rangka mendukung peningkatan kreativitas produk baru yang dihasilkan. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi pengembangan subsektor kriya secara global.

Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada Tim Indonesia Trend Forecasting (ITF) atas terbitnya buku Trend Forecasting ini beserta kegiatan yang menyertainya. Terima Kasih

Jakarta, 25 Desember 2016

TRIAWAN MUNAF

KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF

Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif PENASIHAT

Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Joshua Puji Mulia Simanjuntak, Deputi Pemasaran

Endah Wahyu Sulistianti, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah PENGARAH

Wawan Rusiawan, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Poppy Savitri, Direkur Edukasi Ekonomi Kreatif

Dian Permanasari, Kepala Sub Direktorat Metodologi dan Analisis Riset PENANGGUNG JAWAB

ISTI DHANISWARI Trend Expert Penulis & Konsep

DINA MIDIANI Fashion Trend Expert Koordinator

TRI ANUGRAH Head Trend Researcher Direktur Kreatif TIM PENYUSUN

RISET, KONSEP KREATIF & PRODUKSI

Bayu Try Nugraha Abdi Sinar Cahya Wijayanti Atikah Nur Pajriyah Nurhani Yatimah Ismayanti Joko Bramantio

Wignyo Parasian

Muhamad Harry Kurniawan

BUKU INI TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN

BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) Kantor Gedung Kementerian BUMN Lt 15 Jalan Medan Merdeka Selatan No.13

Gambir Jakarta Pusat, Jakarta 10110 Indonesia

Disusun oleh Indonesia Trend Forecasting (ITF) Cetakan Pertama (I) 2017

Didistibusikan oleh Bekraf

trendforecasting.bekraf.go.id

[email protected]

Textile & Pattern Trend Forecasting 2017-18 ‘GREY ZONE’ Tren Tekstil & Motif 2017-18 ‘GREY ZONE’

TIM PELAKSANA PENERBIT

Kahfiati Kahdar Nidiya Kusmaya Devin Nathael Ratih Mahardika Ika Yulianti RISET VISUAL Kahfiati Kahdar Nidiya Kusmaya Hastjarjo B. Wibowo PENULIS

Devin Nathael Nur Cholid Maulana Mira Pranoto Della Alif

DESAINER & VISUALIZER

Hastjarjo B. Wibowo Nur Cholid Maulana Tri Anugrah

DESAIN & TATA LETAK

Astri Lestari DESAIN SAMPUL

(3)

TEXTILE & PATTERN

4

Trend Forecasting 2017-18

5

Sambutan

Triawan

Munaf

03

Kata

Pengantar

ITF

04

Trend Forecasting: Grey Zone

06

Perkembangan Tekstil di Indonesia

08

Perkembangan Motif di Indonesia

12

Preview

Tema

Trend

2017/18

16

Tema

1

:

ARCHEAN 19

Tectonic

22

Primigenial

28

Residuum 34

Tema

2

:

VIGILANT 41

Numericraft

44

Affix

50

Substansial

56

Tema

3

:

CRYPTIC

63

Responsive

66

Irridescent

72

Critter

78

Tema

4

:

DIGITARIAN

85

Post

Dynamic

88

Prodigy

94

Alpha

Grid 100

Glosarium

106

Sumber Literatur, Referensi & Kontributor

108

DAFTAR ISI

Menjadi Trend Setter, pemuka Trend, adalah salah satu tujuan dalam pengembangan ekonomi kreatif terutama dalam bidang desain, bidang yang menyentuh secara langsung dalam gaya hidup masyarakat (life style). Pengetahuan akan pola hidup yang senantiasa berubah, dan acuan mengenai perubahan ini sangat dibutuhkan oleh para produsen agar dapat sejalan dengan keinginan pasar global.

Bicara mengenai Trend bukan semata-mata meneliti perubahan dalam elemen desain seperti warna, bentuk, tekstur dan volume namun terlebih meneliti perubahan pola pikir masyarakat. Melihat dampak yang ditimbulkan dari berbagai aspek umum seperti sosial, politik, ekonomi, hingga kemajuan teknologi dan Isue lingkungan. Respons terhadap elemen-elemen ini kemudian diungkapkan dalam satu kesatuan tema dan baru kemudian diterjemahkan dalam berbagai tawaran desain.

Untuk Trend 2017/2018 Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan

Kelompok Indonesia Trend Forecasting (ITF) menyusun decoding (terjemahan desain) dalam bidang desain fashion baik untuk produk siap pakai konvensional maupun muslim, desain tekstil, desain produk dan interior. Penyusunan decoding 5 sektor desain ini bekerjasama dengan berbagai asosiasi dan institusi pendidikan dalam bidang terkait.

Hasil decoding ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para desainer, produsen, UKM/IKM, untuk membaca perubahan pola pikir pasar dan mampu menginterpretasikannya.

KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN

(4)

TEXTILE & PATTERN

6

Trend Forecasting 2017-18

7

yang perlu dibangun secara cepat namun memenuhi standar kehidupan modern dengan kenyamanannya. Inovasi frugal (hemat) yang mengadaptasi pemikiran-pemikiran kultural, menggunakan material lokal, dan dengan adaptasi teknologi tinggi, memberikan kualitas hidup yang lebih baik pada masyarakat di dunia ketiga dan sebaliknya bagi masyarakat negara maju, membantu ekonomisasi sistem yang sudah kadung memiliki biaya tinggi untuk setiap prosesnya. Tema VIGILANT merupakan kelahiran kembali tradisionalisme melalui local ingenuity yang didukung oleh teknologi modern atau pengetahuan tinggi. Menampilkan garis-garis perancangan kontemporer yang bersih, kuat dengan relasi kuat dengan tradisi, sehingga tampil dengan kemewahan yang terlihat puristis namun sangat terlihat merupakan hasil dari perancangan dan perhitungan yang cermat, atau Estetika Terhitung.

Terinspirasi dari Bioengineering yang hybrid dengan bidang keilmuan dan teknologi lainnya, seringkali menghasilkan produk-produk dengan tampilan tidak biasa, misterius, agak seram, namun juga indah dan mengagumkan. Tema CRYPTIC merupakan representasi dari gaya hidup berpendidikan tinggi, di mana teknologi bertemu dengan tanggungjawab yang paralel dengan kegemaran

bereksperimen. Perancangan secara sistematik dengan menggunakan inovasi material atau teknologi dengan mengadaptasi sifat makhluk hidup, sehingga dinamakan juga Rekayasa Hayati.

Diilhami oleh Generation Z, yang tidak pernah mengenal dunia tanpa internet dan memiliki kehidupan paralel antara virtual dan real dan memiliki interaksi menarik dengan generasi pendahulunya. Tema DIGITARIAN merepresentasikan campuran gaya estetis dari beberapa generasi. Bagaikan bertualang menembus waktu dari gaya yang satu ke gaya yang lainnya, suatu imajinasi tanpa batas yang dimiliki Generasi Mayantara. (Isti Dhaniswari)

Tema Trend 2017-18 diambil dari ‘Grey Zone’ Buku Trend Forecasting 2017-18

Indonesia Trend Forecasting

Isti Dhaniswari - Author & Trend Expert Dina Midiani - Fashion Trend Consultant Tri Anugrah - Creative Director

Pentingnya Riset dan Meramal Trend Pertumbuhan ekonomi kreatif di suatu negara sangatlah dipengaruhi oleh transaksi yang terjadi antara produsen dan konsumennya. Salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan transaksi tersebut adalah kejelian produsen dalam memahami

perubahan lifestyle yang terjadi dimasyarakat. Dengan memahami lifestyle tersebut, para produsen dapat menciptakan produk-produk yang memang diinginkan oleh para konsumennya. Maka, diperlukan suatu riset trend forecasting yang berkaitan langsung dengan perubahan pola pikir masyarakat (konsumen), khususnya di kota-kota besar dunia. Dalam persaingan ekonomi terbuka, hasil sebuah riset trend forecasting, yang membahas perubahan pola pikir secara global, menjadi penting karena dapat memberikan gambaran mengenai perubahan lifestyle apa yang akan terjadi pada masyarakat di dunia dan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. (Dina Midiani)

GREY ZONE Trend Forecasting 2017/18 Saat ini kita hidup dalam masa yang amat tidak nyaman, di mana kemanusiaan berada pada sebuah paradigma terbesar sepanjang sejarah: ketergantungan kepada net. Rasa kemanusiaan menjadi sebuah paradigma, di mana kepedulian kepada hal-hal yang tidak berurusan langsung pada keseharian, menjadi lebih penting daripada hal-hal substansial dalam realitas kita sendiri.

Trend 2017/2018 ini dinamakan “Greyzone” sebagai visualisasi dari sebuah masa, di mana kita kehilangan kemampuan untuk membedakan benar dan salah / hitam dan putih. Peleburan batas antara hitam dan putih, standard penilaian beralih kepada subyektifitas pembuat keputusan tersebut. Sejarah manusia membuktikan, bahwa kegelapan dan cahaya adalah bagian dari kehidupan manusia, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bertahan dalam beragam kondisi kehidupan, tertanam dalam gen kita selama ribuan tahun sejarah manusia. Karena itu, meski didominasi oleh kegelapan, di mana kebenaran atau kesalahan menjadi sesuatu yang relatif dan abu-abu, namun bukan berarti tidak ada warna atau harapan yang mungkin muncul akibat adaptasi kemanusiaan kita terhadap masa yang tidak terlalu memberikan kecerahan harapan dan stabilitas sistem kehidupan.

Krisis energi dan malapetaka lingkungan hidup ciptaan manusia, menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran konservasi untuk mengembalikan bumi dalam kondisi yang lebih sehat. Tema ARCHEAN diilhami oleh periode awal terjadinya fotosintesa di bumi, mewakili pemikiran tentang esensi kehidupan, pada saat bumi masih berusia muda yang kemudian berproses menjadi sebuah dunia yang memungkinkan keberadaan manusia; merepresentasikan inspirasi Bentukan dari Bumi.

Masalah lingkungan hidup juga mengenai habitat kehidupan yang seringkali mengalami keadaan darurat, juga kebutuhan habitat baru

Trend Decoding

Perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat global harus dapat

(5)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

8

Trend Forecasting 2017-18

9

PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN TEKSTIL DI INDONESIA

Perkembangan tekstil dalam pengaplikasiannya pada ranah fesyen dan elemen dekorasi rumah, tidak lepas dari perkembangan kebudayaan. Pada tataran budaya visual, inovasi kriya dalam revivalisasi produk terapan tekstil tradisional merupakan langkah pewarisan budaya penggalian terhadap kearifan lokal. Hal ini perlu agar diperoleh gambaran kongkrit mengenai upaya pengembangan artefak berbasis kearifan lokal, khususnya yang memacu sektor industri fashion. Terapan tersebut dapat berupa pendekatan inovasi desain dalam konteks pelestarian budaya tradisional (klasik, identitas) : pendekatan pengembangan atas azas konservasi budaya dan identitas lokal. Pengembangan produk selayaknya bernafaskan identitas lokal dan berbasis pada kekayaan sumber daya alam dan budaya. Konsep ini bermuara dari keprihatinan agar tekstil tradisional tetap hadir diperhitungkan dan bernilai di masyarakat. Kemudian inovasi desain dalam konteks kreativitas didasari atas kegiatan eksperimentasi dan eksplorasi terhadap keunggulan dan keunikan material tekstil tradisional untuk dikembangkan

menjadi produk fesyen yang memiliki originalitas dan nilai fungsi yang baru (Sunarya, et.al., 2012). Pada kenyataannya, telah terjadi bauran nilai estetik antara fesyen modern dan home décor modern dengan tekstil tradisional. Hal itu merupakan fenomena baru dalam pemasyarakatan fesyen modern. Fenomena ini merupakan

pembudayaan produk fesyen secara lebih teratur dan bermakna. Maka bila sebelumnya tekstil tradisional dibuat untuk keperluan adat dan budaya internal, lalu juga diproduksi guna pasar eksternal, menjadikannya sebagai komoditas (Anas, 2010).

Tekstil tradisional telah mengalami perubahan akibat faktor teknologi, lingkungan alam, dan kebudayaan yang menentukan bermacam pola dan corak tradisional masyarakat. Adanya perkembangan teknologi

dan ilmu pengetahuan, akan memperluas lingkup percepatan perkembangan di industri tekstil dan fesyen Indonesia (Kudiya & Sunarya, et.al, 2005).

Praktik pengembangan inovasi teknologi saat ini dapat dinyatakan semakin relevan dan terintegritasi hampir dengan setiap aspek

kehidupan individu. Hal ini demikian karena teknologi menawarkan berbagai kemudahan dalam menjalani aktifitas keseharian. Dalam praktek fesyen di Indonesia, penggunaan teknologi secara dominan masih diterapkan hanya dalam proses perancangan dan otomatisasi mekanis dalam produksi, belum secara langsung menerapkan teknologi pada produk itu sendiri.

Dalam industri fesyen, teknologi secara mayoritas masih

diaplikasikan sebatas pada aspek efisiensi produksi massal atau sebagai alat untuk membantu proses perancangan. Bentuk ‘advancement’ pada praktik fesyen kontemporer saat ini cenderung lebih tertuju pada eksplorasi dengan konsep yang bersifat eklektis, menggabungkan beragam teks visual dalam kebudayaan dalam bentuk ide dan gagasan advanced. Dengan hal ini, ‘advancement’ dalam praktik fesyen cenderung tidak sepenuhnya mempertimbangkan untuk mengaplikasikan teknologi secara langsung pada sebuah produk fesyen.

Projek eksplorasi ini berupaya untuk melampaui batasan tersebut, juga untuk mengeksplorasi kemungkinan terhadap pengembangan aplikasi teknologi dalam produk fesyen di Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, istilah ‘wearable technology’ digunakan untuk menggambarkan bahwa teknologi dapat dibuat cukup kecil, ringkas, serta hemat daya memungkinkan untuk ‘dikenakan’ oleh individu. Salah satu contoh pengaplikasian wearable technology adalah pengaplikasian optic fiber dan LED pada pakaian, dengan sistem pengaturan sehingga bisa membentuk komposisi motif yang berubah-ubah. Perkembangan wearable technology kini sudah

berkembang hingga penerapan nanoteknologi pada tekstil. Penerapan nanoteknologi pada tekstil salah satunya ada pada smart textile, smart textile adalah kain dengan material yang dapat berinteraksi dengan lingkungannya,yang dipengaruhi rangsangan lingkungan yang bersifat mekanik, termal, kimia, listrik atau sumber magnet yang diterimanya sehingga dapat merasakan,

menginterpretasikan, dan merespon rangsangan tersebut yang dapat meningkatkan kesejahteraan atau kondisi penggunanya. Produk fesyen yang banyak mengaplikasikan smart textile adalah pada produk pakaian olahraga, handuk, dan lain-lain. Serta pada pakaian yang bersifat sebagai pelindung ekstra seperti kain anti air untuk jas hujan dan kain anti api untuk seragam pemadam kebakaran. Untuk pengaplikasian smart

(6)

TEXTILE & PATTERN

10

Trend Forecasting 2017-18

11

Industri fesyen mulai bergerak dengan cepat, hal ini disebabkan atas pemenuhan kebutuhan konsumen akan tren, namun tuntutan ini tidak sejalan dengan waktu pakai yang memadai pada produk fesyen. Waktu pakai menjadi lebih singkat dari waktu ke waktu dan mendorong terjadinya fesyen cepat (fast fesyen). Hal ini yang menyebabkan industri fesyen melakukan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Gerakan memperlambat laju fesyen yaitu fesyen lambat (slow fesyen), dilakukan sebagai bentuk kesadaran industri fesyen akan kelestarian ekosistem. Prinsip menjaga kelestarian mulai diterapkan dari hulu sampai hilir yaitu mulai dari proses pembuatan sampai produk akhir yang dihasilkan. Selain memformulasikan cara pembuatan yang tepat guna, efektif dan tidak membahayakan, industri fesyen mulai mencari dan mengembangkan berbagai macam material alternatif.

Material alternatif yang dimaksud adalah material yang mampu mengganti atau mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya yang sudah sejak lama dijadikan bahan penunjang industri fesyen. Hal ini didasari atas kesadaran akan peremajaan sumber daya alam yang

memerlukan waktu cukup panjang, atau bahkan beberapa diantaranya tidak bisa diremajakan kembali.

Penemuan ide dan terobosan teknologi untuk material tekstil, berfokus kepada eksplorasi material yang memiliki sifat mendekati tekstil sehingga dapat digunakan menjadi material masa depan (future fesyen material). Menurut Quinn (2011:132) dalam bukunya Fesyen Futures menyebutkan

memikirkan pemilihan dan penggunaan material alternatif dalam pewujudan sebuah ide. Pengembangan material alternatif dalam industri fesyen mulai menjadi fokus yang menarik dikarenakan banyak potensi material yang bisa digali dan dikembangkan, bahkan dari sebuah material yang awalnya tidak lazim dan tidak umum untuk digunakan sebagai material fesyen.

Salah satu pengaplikasian proses pembuatan material alternatif yang terwujud dari kolaborasi dengan bidang biologi khususnya Bioengineering yang sifatnya lebih hybrid, sebagai salah satu terobosan dalam pembuatan material alternatif dengan cara “ditumbuhkan”, yang mampu mengganti atau mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya material konvensional. Penggabungan seni dan sains, mengaplikasikan prinsip bioteknologi yang mencakup ranah biodesain dan biomaterial.

Faktor teknologi, lingkungan alam dan kebudayaan mempengaruhi terjadinya bauran antara nilai estetik tekstil tradisional dengan tekstil modern yang kemudian membentuk sebuah tren. Hal ini merupakan fenomena di dunia tekstil modern yang menyebabkan terjadinya percepatan

perkembangan di industri tekstil Indonesia.

Dalam kerangka pikir modern, bila berbicara soal tekstil maka pengertiannya berkisar tentang hubungannya dengan

fungsi tekstil sebagai sandang, pelengkap rumah, atau komoditas. Sejarah menunjukkan, selalu ada tarik-menarik antara tradisi dan modernisasi. Dinamika dua kutub ini akan menghasilkan sintesa yang harus kita buat sendiri, sesuai dengan kebutuhan kini (Widagdo, 1997).

Sumber : Revival Textile Indonesia (Kahfiati Kahdar), pengembangan smart textile penerapan

nanopartikel silika pada serat alam tanaman ramie (Innamia indriani), Bioaksesoris melalui pemanfaatan bahan kombucha terfermentasi-(Sapta P. Soemowidjoko). Eksplorasi suraface design dengan efek luminescence melalui instalasi led- (Amelinda Alysia Anette), Biodesign Textile ,warna dari mikroorganisme- (Nidiya Kusmaya)

pengembangan berbagai metoda baru dalam pencarian material fesyen merupakan jembatan yang menghubungkan antara proses desain dan manufaktur yang menyebabkan fesyen menjadi multi-dimensional baik dalam bentuk ataupun konten.

Dalam fesyen and sustainability (Fletcher, 2011:156-173)

(7)

TEXTILE & PATTERN

12

Trend Forecasting 2017-18

13

PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN MOTIF DI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keindahan alam yang melimpah sehingga memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap produk budaya yang masih ada hingga kini. Produk budaya yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam dan berwujud komoditi potensial yang menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat Indonesia. Saat ini produk budaya Indonesia telah dikembangkan secara serius sebagai bagian dari industri kreatif Indonesia, diantaranya adalah kerajinan (kriya). Kerajinan merupakan hasil perkawinan antara desain dan seni yang menghasilkan sebuah produk yang memiliki nilai estetika yang tinggi namun memiliki fungsi. Salah satu kriya yang menjadi salah satu ciri khas produk budaya Indonesia adalah kriya tekstil (kain) yang diperkaya dengan ragam hias yang ada di dalamnya.

Indonesia kaya akan ragam hias dari ujung Pulau Sumatra hingga Pulau Papua. Masing-masing ragam hias menjadi sebuah simbol (icon) dari masing-masing daerah yang dijadikan sebagai penanda, kebanggan, dan karakteristik. Perbedaan ragam hias dari masing-masing daerah semakin

memperkaya karakter produk budaya Indonesia. Kekayaan produk budaya, tidak hanya dilihat dari segi teknik atau corak serta jenis kain yang digunakan namun juga dari fungsi yang dimiliki dan arti kain yang ada dalam kehidupan masyarakat yang

mengandung unsur kepercayaan, adat istiadat, pola berfikir, identitas dan jati diri. Seiring dengan perkembangannya, corak tradisional masih terus digali dan dikembangkan. Kekayaan corak Indonesia mewakili nilai budaya yang tinggi, terutama dari sudut estetis, memiliki makna simbolis,

serta falsafah yang mendasari dalam pembuatannya.

Motif-motif tekstil yang

berkembang di Indonesia menjadi salah satu media visualisasi kekayaan dan keindahan alam yang ada serta kegiatan manusia

sehari-hari. Hutan, gunung, laut, hewan, dan sebagainya telah menjadi sebuah inspirasi motif yang indah pada sebuah kain. Motif pada produk-produk kain Indonesia telah berkembang dari tradisional hingga ke motif modern yang sesuai dengan kekinian (kontemporer).

Motif-motif pada kain Indonesia (tenun dan batik) merupakan hasil dari penataan atau penyusunan unsur titik, garis, bentuk, figur, dan warna yang dibuat dengan tujuan agar sebuah kain memiliki sebuah nilai. Agar motif semakin memikat maka dikreasikan dengan cara pengulangan (repetisi), perubahan bentuk (transformasi), perbedaan ukuran (gradasi), dan semuanya disatukan secara bersama dalam sebuah komposisi ragam hias yang indah dan menarik.

Motif-motif pada kain Indonesia bermacam-macam jenisnya. Sebagai contoh di Pulau Sumatra terdapat kain Tenun Songket Silungkang (Sawah Lunto, Padang) yang mempunyai kelebihan pada motifnya.yaitu songket ikat, songket batabua, penuh, benang dua, dan songket selendang lebar. Beberapa motif tenun di Padang tersebut sesuai dengan konsep tema Vigilant dengan motif yang dihasilkan dari komposisi benang warna-warni yang disusun sedemikian rupa dengan perhitungan yang pas dan berulang sehingga terlihat sistem hitungan motif yang akurat dan tajam. Selain Padang, terdapat juga Lampung dengan memiliki kain Tapis (Negeri Katon, Pesawaran)

yang mempunyai kelebihan pada teknik sulam (melekatkan) benang emas pada lembaran kain tenun yang menjadi simbol kekayaan masyarakat Lampung. Motif pada kain Tapis diantaranya yaitu pucuk rebung, mata kibau, pohon hayat, bunga selaka, tajuk ayun, sasab, dan yang lainnya. Hasil motif yang diterjemahkan dalam lembaran kain Tapis tersebut menjadi konsep tema Archean yang memvisualisasikan bentukan kekayaan alam Lampung.

(8)

TEXTILE & PATTERN

14

Trend Forecasting 2017-18

15

mulai menggunakan warna-warna muda yang lebih lembut dan menyala seperti konsep tema Digitarian yang sesuai dengan generasi digital yang tidak bisa lepas dari dunia maya. Sama

halnya wilayah Indonesia tengah, misalnya Flores – NTT yang kaya dengan tenun ikat, salah satunya di Bajawa, dimana masing-masing desanya memiliki produk tenun ikatnya masing-masing. Bentuk-bentuk motif tenun ikat Ngada

dipengaruhi oleh warna-warna yang lebih soft dan terang Karena didapatkan dari pewarna alami bukan sintetis.

Beralih ke wilayah Indonesia bagian timur, misalnya di Pulau Papua, terdapat Batik Papua yang terkenal dengan motif patung berdiri (Batik Kamoro), motif patung setengah duduk atau setengah berdiri (Batik Asmat), motif burung cendrawasih (Batik Cendrawasih), motif batang atau akar kayu yang melingkar (Batik Sentani), dan motif yang mengambil bentuk-bentuk yang ada pada kondisi lokasi disana. Kebanyakan bentuk-bentuk yang primitif atau bentuk-bentuk makhluk hidup yang tidak dapat diidentifikasi jenis nya seperti bentuk mikroorganisme atau semacam hewan imajinatif yang memberikan kesan seram. Motif-motif tersebut masuk dalam konsep tema Cryptic dengan motif yang berbentuk makhluk hidup hasil suatu rekayasa.

Saat ini perkembangan motif-motif pada produk tekstil yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Interaksi panjang antara kebiasaan pribumi

asli dan beberapa pengaruh asing telah membentuk budaya Indonesia. Indonesia berada di sepanjang rute perdagangan kuno antara Timur Jauh, Asia Selatan dan Timur Tengah, sehingga praktek-praktek budaya banyak dipengaruhi oleh banyak agama di kota perdagangan utama. Hal tersebut menghasilkan campuran

budaya yang sangat berbeda dari budaya asli. Sehingga menghasilkan motif-motif yang baru dan sesuai dengan perkembangan saat ini (kekinian).

(9)

TEXTILE & PATTERN

16

Trend Forecasting 2017-18

17

2017-18

Bentukan dari Bumi

Estetika Terhitung

Rekayasa Hayati

ARCHEAN

VIGILANT

CRYPTIC

Generasi Mayantara

DIGITARIAN

TEXTILE & PATTERN

(TEKSTIL & MOTIF)

(10)

18

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN Trend Forecasting 2017-18

19

Bentukan dari Bumi

(11)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

20

Trend Forecasting 2017-18

21

TECTONIC

Sesuai dengan namanya, mengingatkan kepada lapisan lempengan bumi

yang mengandung bebatuan, tanah maupun pasir. Berkesan gersang

namun bervolume dan memiliki permukaan halus dan nyaman disentuh.

Landcape Bromo Photo - Kain Noeman 2016

Menampilkan bentuk dan warna elemen bumi yang keras dan kasar

namun memiliki efek dekoratif yang terkesan mahal dan tidak

umum, seperti bebatuan vulkanik, mineral dan fosil kayu.

Painting - Syaiful Garibaldi

PRIMIGENIAL

Terinspirasi dari simbiosis kehidupan antara organisme. Seperti elemen kayu

dan jamur, lumut atau sarang binatang seperti lebah dan burung. Akar-akaran

yang menusuk jauh ke dalam tanah mencari mineral dan bahan makanan

atau bakteri yang saling bersimbiosis dibantu sinar matahari menghasilkan

perpaduan yang unik antara warna gelap dengan warna-warna menyala.

Lava Gunung Kelud Jahitan Tangan dan Print Karat - Nidiya Kusmaya 2016

Bentukan dari Bumi

ARCHEAN

RAW UMBER

TEAL TAWNY

ELECTRIC INDIGO FLAME

CHARCOAL

MUD GRAY UNIVERSAL KHAKI

(12)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

22

Trend Forecasting 2017-18

23

TECTONIC

ORGANIK | TEBAL | NUANSA PRASEJARAH

Penelusuran kembali pada bentuk-bentuk yang

mengingatkan pada lapisan bumi, batuan, kayu dan pasir

seperti pada kawah gunung, stalakmit-stalaktit di goa,

dan lapisan kayu yang memiliki bentuk organik yang

tidak rumit, naif apa adanya seolah dibentuk melalui

proses alam.

Kumpulan gambar dari Kafin Noeman, Nidiya Kusmaya, Amelinda Alysia Anette, dan Atalier Pedra

Atelier Pedra

Dokumentasi IKKON - Ngada

RAW UMBER TAWNY

MUD GRAY UNIVERSAL KHAKI

(13)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

24

Trend Forecasting 2017-18

25

Mengangkat kembali kain-kain tradisional Indonesia yang memiliki struktur,

warna dan tekstur yang memiliki karakteristik materialnya yang mendekati

serat kayu, seperti pada kain tenun ikat dengan pewarna alam dari kabupaten

Ngada dan kain tapis dari Lampung.

Pengaplikasian teknik hot tekstil untuk

membentuk kerutan, retakan, yang mirip

dengan karakteristik batuan dan lapisan bumi.

Kumpulan gambar dari Nidiya Kusmaya, Amelinda Alyssia Annete, Peggy Hartanto FW16 Myth

Kain Koleksi Kahfiati Kahdar

Kain Tapis Dokumentasi IKKON - Lampung Kain Tenun Flores Dokumentasi Nidiya Kusmaya

TECTONIC

(14)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

26

Trend Forecasting 2017-18

27

Menampilkan bentuk dan warna elemen

bumi seperti vulkanik, mineral, fosil kayu

yang mempunyai efek patahan dan dekoratif

memberikan kesan mewah.

Hana Azalia - Kriya ITB Hana Azalia - Kriya ITB ITF

TECTONIC

(15)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

28

Trend Forecasting 2017-18

29

Terinspirasi dari alam yang dinamis dan selalu berubah sebagai tempat

beragam simbiosis mahluk hidup yang selalu beradaptasi dengan

lingkungannya, yang kemudian membentuk perpaduan unik antara

warna gelap dan terang dengan warna-warna menyala.

Pengolahan tekstil yang terinspirasi dari tema ini ada pada

pengaplikasian teknik tenun tradisional menggunakan material alami

mentah seperti tenun dari serat gebang, akar wangi, dan serat rami

dengan warna-warna hangat alami dengan dominasi coklat kemerahan.

PRIMIGENIAL

MELIUK | ORGANIK | WARNA TERANG

Kumpulan gambar dari Gunung kelud dokumentasi, Kain Kahiati Kahdar, Instalasi karya Syaiful garibaldi, Koleksi fesyen mayang idbariza

Kain Tenun Serat Gebang Mugi Audina Nadila

Heaven Tanudireja

RAW UMBER TAWNY

MUD GRAY UNIVERSAL KHAKI

FLAME

(16)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

30

Trend Forecasting 2017-18

31

Permainan bentuk soft sculpture menggunakan teknik chrochet

menggunakan benang katun yang membentuk gelombang yang

terinspirasi dari liukan akar, serta teknik tradisional sulam usus

yang mengimitasi bentuk liukan batu karang.

Makrame - Kriya Tekstil ITB

Kebaya Sulam Usus Dokumentasi IKKON - Lampung

Permukaan Terumbukarang

Rindri Septiana Wahyuningsih - Kriya ITB

PRIMIGENIAL

(17)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

32

Trend Forecasting 2017-18

33

Bentuk lekuk-lekuk yang liar secara natural menjadi

keindahan tersendiri pada tampilan motif. Motif yang

juga terinspirasi dari bentuk dan warna organ tubuh

menghadirkan dinamika pola yang mengalir liar.

Diinspirasi dari lava yang meleleh, mengalir dari puncak gunung, alam

yang tandus, pepohonan yang berlapis-lapis dan cuaca panas yang

menyelimuti menghasilkan paduan warna gelap serta menyala dengan

motif yang cenderung saling menyatu dan panas.

ITF ITF

ITF Hana Azalia - Kriya ITF

Hana Azalia - Kriya

PRIMIGENIAL

(18)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

34

Trend Forecasting 2017-18

35

Menampilkan bentuk dan elemen bumi

yang memiliki karakteristik kontras secara

berdampingan, namun memiliki efek dekoratif

yang tidak umum.

Mood Residuum kumpulan foto dari : Nidiya Kusmaya / Raja Ampat Photo - Tim Laman

Kain Tie Dye - Ardita Ayu Lestari

RESIDUUM

KONTRAS MATERIAL | LIAR | ALAMI DAN BUATAN

ELECTRIC INDIGO

TAWNY TEAL

(19)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

36

Trend Forecasting 2017-18

37

Mengadaptasi teknik pewarnaan cat air yang lembut pada kain yang

memiliki karakteristik kaku seperti kanvas, untuk menghasilkan

efek kontras pada permukaan kain. Memberikan efek berat dan

ringan dalam satu permukaan kain.

Koleksi Tekstil Nidiya Kusmaya & Kahfiati Kahdar

Garin Gustavian

Tie Dye karya Nonita Purana

Dea Yuliani - Kriya ITB

RESIDUUM

(20)

TEXTILE & PATTERN / Tema 1 : ARCHEAN

38

Trend Forecasting 2017-18

39

Terinspirasi dari susunan detail

yang dibantu oleh efek grafis untuk

mencapai sebuah komposisi yang

sederhana, detail namun konsisten.

Hana Azalia - Kriya ITB

Ratih Mahardika

Nidiya Kusmaya Nidiya Kusmaya

Srou Studio

RESIDUUM

(21)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

40

Trend Forecasting 2017-18

41

Estetika Terhitung

(22)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

42

Trend Forecasting 2017-18

43

NUMERICRAFT

AFFIX

SUBSTANSIAL

Inspirasi bentuk yang dihasilkan dari pengolahan yang cermat seperti dengan teknologi

komputer. Meskipun memanfaatkan mesin-mesin canggih yang sebetulnya dapat meraih

bentuk apapun, namun tetap memilih menjaga kemurnian bentuk dasar yang sederhana,

namun pada detail dapat terlihat analisa perhitungan yang konsisten.

Keistimewaan pada sub tema Affix ini terletak pada keunikan yang

bervariasi dalam teknik pasang dan sambung untuk menggabungkan

material yang berbeda. Permainan olah bahan juga akan memperkaya

penampilannya, meskipun tampil komposisi warna natural yang ringan.

Sub tema ini menonjolkan karakteristik dari material yang digunakan, meskipun melalui

proses teknologi tinggi, lebih menonjolkan permainan komposisi bidang pada bentuk

yang sederhana, untuk memberi kesan kokoh, berat dan padat, mencerminkan kehadiran

sesuatu yang solid dan substansial.

A. Fine Hastuti – Kriya ITB

Arabesque Batik Ghaida Nasya Putri

Arantza Pinaki Studio

Tenun Serat Gebang - Mugi Audina Nadila

Keramik karya Amalia Sakinah Auliyani

Membrane Leather – Kombuca - Sapta P. Soemowidjoko

Estetika Terhitung

VIGILANT

LINEN

RICH BLACK ASH GREY

KOBICHA WHITE

TERRA COTTA

(23)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

44

Trend Forecasting 2017-18

45

Bentuk tekstil yang dihasilkan melalui pengolahan cermat dari

teknologi komputer dengan menjaga kemurnian bentuk dasar

yang sederhana dengan detail yang terbentuk dari perhitungan

yang konsisten. Salah satu eksplorasi dilakukan pada kain sintetis

dan non woven dengan teknik laser cuting yang mengutamakan

kesempurnaan hasil potongan.

Mood Numericraft Kumpulan Gambar dari : Gaidha Nasya Putri , Chyndar Naya Putri, Foto dokumentasi anyaman khas Flores - Nidiya Kusmaya

Nidiya Kusmaya

NUMERICRAFT

KONSISTEN | BERTAUTAN DAN GARIS | MENDASAR

TERRA COTTA

ACAJOU ASH GREY

LINEN

(24)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

46

Trend Forecasting 2017-18

47

Tenun Karya A.Fine Hastuti - Kriya ITB / Batik Karya Kahfiati Kahdar

Proses pembuatan motif yang menggunakan

perhitungan matematis seperti motif-motif pada

kain tenun, anyaman, fractal dan motif arabesque.

Nidiya Kusmaya

Koleksi Tenun Gebang Mugi Audina Nadila – Kriya ITB

NUMERICRAFT

(25)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

48

Trend Forecasting 2017-18

49

Permainan bentuk vertikal dan horisontal

membentuk sebuah motif dengan presisi yang

menarik dan konsisten. Bermodalkan elemen visual

dasar tapi tetap mengutamakan kesempurnaan.

ITF

ITF Melisa Rahmania - Kriya ITB

Melisa Rahmania - Kriya ITB

NUMERICRAFT

(26)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

50

Trend Forecasting 2017-18

51

Ciri khas dari sub tema Affix adalah tampilan dengan

komposisi yang menampilkan gabungan material dengan

warna-warna natural yang ringan tapi memiliki karakter

berbeda, seperti teknik pasang sambung pada material

kain sutra yang digabungkan dengan serat kayu saeh.

Kain Serat Kayu Saeh - Amelinda Alyssia Catherine Yuwono - Universitas Ciputra

Kain Anyam ikat - Nidiya Kusmaya

Koleksi TA Chindar Naya Putri

AFFIX

KERUT | TEKUK | LIPAT

RICH BLACK ASH GREY

LINEN

BURLYWOOD

(27)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

52

Trend Forecasting 2017-18

53

Teknik yang diaplikasikan pada sub tema ini memiliki

efek yang dramatis namun tetap minimal, serta

menerapkan permainan kerut, tekuk, lipat, dan drapes.

Kain Eksplorasi - Amelinda Alysia Anete V.K

Prilla Tania

AFFIX

(28)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

54

Trend Forecasting 2017-18

55

Sebuah detail dari sebuah kesederhanaan warna

natural yang memberikan kesan lebih tenang

namun bersih dan rapi. Dapat diaplikasikan ke

dalam busana untuk memberikan kesan ringan.

ITF ITF

ITF ITF

AFFIX

(29)

57

Trend Forecasting 2017-18

Keunikan sub tema Substansial ada pada keunggulan material yang mengaplikasikan teknologi tinggi dengan menonjolkan karakteristik material yang digunakan.

Kumpulan gambar : Membrane Leather Kombucha - Sapta P Soemowidjoko / Kain tapis dokumentasi IKKON- Lampung / Fashion karya Toton the Label

SUBSTANSIAL

SOLID | MONOLITIS | BLOK

RICH BLACK ASH GREY

KOBICHA

TERRA COTTA BURLYWOOD

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

(30)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

58

Trend Forecasting 2017-18

59

Material vegetable leather dari benalu teh dengan

permainan komposisi bidang yang sederhana

meskipun tanpa dekorasi namun memberikan kesan

kokoh, berat, dan padat.

Eksplorasi kain dilakukan dengan penerapan

teknologi nano dalam pembuatan smart textile untuk

meningkatkan keunggulan suatu material tanpa

merubah karakteristik utama material tersebut.

Penerapan nano coating pada serat rami sehingga

menghasilkan kain rami yang anti air / hydrophobic.

Membrane Leather Kombucha Sapta P Soemowidjoko – Magister Desain ITB

Membrane Leather Kombucha Sapta P Soemowidjoko – Magister Desain ITB

SUBSTANSIAL

(31)

TEXTILE & PATTERN / Tema 2 : VIGILANT

60

Trend Forecasting 2017-18

61

Motif yang dihasilkan dari komposisi warna-warna

hangat yang memberikan kesan padat disertai

dengan komposisi bentuk sederhana tetapi

memberikan kesan kokoh dan berat.

ITF ITF Melisa Rahmania - Kriya ITB

SUBSTANSIAL

(32)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

62

Trend Forecasting 2017-18

63

Rekayasa Hayati

(33)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

64

Trend Forecasting 2017-18

65

IRRIDESCENT

CRITTER

Iridescent adalah gambaran warna yang cenderung berpendar

dan berubah warna seperti pada serangga. Memiliki susunan yang

kompleks dan karakter estetika warna warni metal dan tumpukan atau

jalinan material yang menciptakan kesan keindahan penuh misteri.

Creepy mengingatkan kita pada sosok-sosok mahluk aneh dalam film fiksi ilmiah. Banyak

diterapkan ornamen dan detail menyerupai bentuk sisik, mata majemuk, atau ruas-ruas

tubuh binatang. Kesan hi-tech dimunculkan dengan pemakaian bahan-bahan warna metalik.

GAINSBORO

CHLOROPHYLL SLATE GRAY

LICORICE CINEREOUS CHARTREUSE

BONDI BLUE TAUPE GRAY

Mood Cryptic – Silk Painting - John Martono

Chinantya Almira Bianda - Kriya ITB Chinantya Almira Bianda - Kriya ITB

Hot Textile - Nidiya Kusmaya Sav Lavin

RESPONSIVE

Diilhami oleh bentuk modular yang mengingatkan pada organisme yang memiliki

respon yang tinggi terhadap habitatnya dan memiliki kemampuan bertahan hidup

tinggi. Dibuat dengan tingkat keilmuan dan keterampilan tinggi.

Bio Design Textile - Dokumentasi lab Nidya Kusmaya Hot Textile - Nidiya Kusmaya

Rekayasa Hayati

CRYPTIC

(34)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

66

Trend Forecasting 2017-18

67

Sub tema yang diilhami oleh bio engineering yang sifatnya lebih

hybrid, terobosan dalam pembuatan material alternatif dengan

cara ditumbuhkan, yang mampu mengganti atau mengurangi

ketergantungan terhadap sumber daya material konvensional.

Penggabungan seni dan sains, mengaplikasikan prinsip bioteknologi

yang mencakup ranah biodesain dan biomaterial.

Mood Responsive Kumpulan Foto - Byo, Mugi Audina Nadila, Sav Lavin

Hot Textile - Nidiya Kusmaya

Biodesign Textile - Nidiya Kusmaya

RESPONSIVE

BERNAFAS | RESPONSIF | BERTEKSTUR

LICORICE

CHARTEUSE

GAINSBORO

SLATE GRAY CHLOROPHYLL

(35)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

68

Trend Forecasting 2017-18

69

Eksplorasi bentuk respon serat sintetis

terhadap panas sehingga membentuk kain

yang menyerupai jaringan kulit dan sisik yang

memiliki kesan futuristik namun misterius.

Pemanfaatan bakteri, jamur mikro, dan ragi

sebagai sumber pewarna alam yang ditumbuhkan

di atas kain sutra dan katun sebagai material

pembentuk pigmen untuk tekstil.

Hot Textile Technique by Nidiya Kusmaya Hot Textile Technique by Nidiya Kusmaya Necktie Biodesign Textile – Warna dari Mikroorganisme by Nidiya Kusmaya - Magister Desain ITB

RESPONSIVE

(36)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

70

Trend Forecasting 2017-18

71

Komposisi bentuk-bentuk yang memberikan kesan

futuristik namun menyisipkan kesan misterius. Tampilan

motif yang terinspirasi dari bentuk makhluk hidup yang

memiliki daya tahan hidup yang sangat tinggi.

Maudy Nathania – Kriya ITB Maudy Nathania – Kriya ITB ITF NIdiya Kusmaya

RESPONSIVE

(37)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

72

Trend Forecasting 2017-18

73

Iridescent adalah gambaran warna yang cenderung

berpendar dan terlihat berubah warna jika dilihat

dari sisi yang berbeda seperti pada serangga.

Pengaplikasian coating tanpa pigmen pada tekstil yang

bisa menghasilkan warna-warna dari refleksi cahaya

yang berbeda pada permukaan kain.

Mood Iridescent Kumpulan Foto - Chinantya Almira Bianda modular cuting dan iridescent coating, dan gambar serangga dari situs stock free photo unsplash.com

Chinantya Almira Bianda – Kriya ITB

IRRIDESCENT

MODULAR | REPETISI | MULTI WARNA

LICORICE

SLATE GRAY

CHARTEUSE

CINEREOUS 35%

CHLOROPHYLL

(38)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

74

Trend Forecasting 2017-18

75

Pengolahan tekstil dengan susunan modular

mengimitasi sisik hewan yang memiliki susunan yang

kompleks menciptakan kesan indah penuh misteri.

Chinantya Almira Bianda – Kriya ITB

IRRIDESCENT

(39)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

76

Trend Forecasting 2017-18

77

Permainan komposisi motif yang sedemikian rupa sehingga memberikan

kesan bertumpuk atau menyerupai lapisan yang bersisik, seolah-olah

terdapat pergerakan dan hidup. Komposisi warna-warna monokrom dan

warna-warna bunglon yang bergradasi.

ITF Maudy Nathania – Kriya ITB Amelia Astuti – Kriya ITB ITF

IRRIDESCENT

(40)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

78

Trend Forecasting 2017-18

79

Pembuatan ornamen pada tekstil yang

terinspirasi dari makhluk-mahluk fiksi

ilmiah, dengan gaya freaky dan creepy.

Mood Criter Kumpulan Foto - Sav Lavin,

Eunoia - Sav Lavin

BYO Clutch

CRITTER

MONSTER | RUAS | TAJAM DAN BERGIGI

LICORICE

TAUPE GREY

CHARTEUSE

CHLOROPHYLL

BONDI BLUE

(41)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

80

Trend Forecasting 2017-18

81

Mengeksplorasi kualitas tekstur

permukaan pada kain dengan serat

sintetis menggunakan teknik hot tekstil.

Tehnik hot textile on Tyvek

Amelinda Alysia Anete V.K. Drawing - Nidiya Kusmaya Sav Lavin

Penggunaan teknik laser cutting

pada kulit untuk mencapai bentuk

potongan organis yang menyerupai

ruas-ruas tulang.

CRITTER

(42)

TEXTILE & PATTERN / Tema 3 : CRYPTIC

82

Trend Forecasting 2017-18

83

Kesan seram yang didapat dari komposisi

bentuk-bentuk abstrak dan aneh serta inspirasi dari sosok

makhluk yang menakutkan. Komposisi warna-warna

gelap semakin memperkuat kesan misterius.

Drawing - Nidiya Kusmaya Batik Patern - Ratih Mahardika ITF Silk Painting - John Martono

CRITTER

(43)

85

Trend Forecasting 2017-18 TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

84

Generasi Mayantara

(44)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

86

Trend Forecasting 2017-18

87

POST DYNAMIC

Konsep dasar sub tema ini adalah keseimbangan dari sesuatu yang

asimetris. Warna cenderung tenang dan hanya bersifat aksen yang

memberikan dinamika pada keseimbangan tersebut.

Art Work - Sinta Tantra

Aditya Novali Neoprene and Net Fabric

PRODIGY

Menampilkan garis-garis ekstrem yang memberi kesan dinamis, kuat sebagai

simbol dari supremasi dan ego yang tinggi. Warna-warna dan bentuk yang berani

dan tidak biasa menunjukkan garis-garis tegas tanpa kompromi.

Leather Patchwork Rifda Amani - Kriya ITB

ALPHA GRID

Warna, garis, dan bentuk geometris dirancang dengan seksama dan penuh

perhitungan sebagai aksen dan detail busana, memberi kesan bermain dan

menyenangkan. Garis-garis sejajar yang membentuk alur tertentu sehingga

memberi ilusi optis saat melihatnya, modular yang dinamis meskipun tidak

selalu mengulang bentuk.

Rifda Amani - Kriya ITB Patern - Rifda Amani

Generasi Mayantara

DIGITARIAN

BRIGHT YELLOW

PALE ROBIN EGG SILVER SAND

MELON BRONZE

GREEN

(45)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

88

Trend Forecasting 2017-18

89

Keseimbangan dari sesuatu yang asimetris dengan warna

yang cenderung tenang merupakan ciri dari sub tema

Post Dynamic. Pengolahan kain banyak diaplikasikan

pada kain jaring dan kain-kain jenis neoprene.

Kolase Tekstil

Oja Bag - Faisal Habibi

POST DYNAMIC

ASIMETRIS | TENANG | POST MODERN BARU

SILVER SAND

MELON

GREEN

TUFTS BLUE

BRONZE

(46)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

90

Trend Forecasting 2017-18

91

Satu material dengan beragam fungsi, neoprene merupakan salah satu

jenis material tekstil dengan tingkat durabilitas tinggi dengan sifat yang

elastis, tahan air, serta mampu menahan sinar ultraviolet.

Drey

Drey

POST DYNAMIC

(47)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

92

Trend Forecasting 2017-18

93

Menampilkan kesan muda dan santai

(casual) dengan komposisi yang asimetris

yang sederhana, seolah-olah bergerak

dengan tenang.

ITF ITF Rifda Amani Ratih Mahardika

Rifda Amani

POST DYNAMIC

(48)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

94

Trend Forecasting 2017-18

95

Karakteristik sub tema Prodigy adalah pengolahan

kain dengan pengaplikasian garis-garis ekstrim di

antaranya dengan teknik tucking dan opnesel.

Amelinda Alysia Anete V.K / Sinta Tantra Oja Bag - Faisal Habibi

PRODIGY

PENJELAJAH WAKTU | RETRO FUTURISTIC | EKSTRIMITAS

PALE ROBIN EGG

SILVER SAND

MELON

BRIGHT YELLOW

TUFTS BLUE

BRONZE

(49)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

96

Trend Forecasting 2017-18

97

Penerapan teknologi pada tekstil yang ditujukan untuk

mencapai kualitas estetik yang lebih spesifik seperti

efek luminescence yang dicapai melalui implementasi

rangkaian LED dan material phosphorescence dengan

mengeksplorasi teknik surface design.

Melinda Alysia Anete V.K - Kriya ITB

PRODIGY

(50)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

98

Trend Forecasting 2017-18

99

Motif yang dibentuk merupakan susunan geometris

dengan tatanan yang tegas yang memberi kesan

dinamis dan kuat sebagai simbol dari supremasi dan

ego yang tinggi.

Rifda Amani Sinta Tantra

ITF

Rifda Amani

PRODIGY

(51)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

100

Trend Forecasting 2017-18

101

Permainan garis dan gelombang, yang keluar dari pakem

dalam membuat motif bergaya konvensional yang monoton.

Membentuk motif yang lebih dinamis dan tidak biasa serta

memberi visual yang menarik seperti ilusi optis.

Nisazka Syaula M - Kriya ITB

ALPHA GRID

OPTIK GRAFIS | CERIA | KOMIKAL

DEEP PUCE PALE ROBIN EGG

GREEN

MELON

BRIGHT YELLOW

(52)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

102

Trend Forecasting 2017-18

103

Sub tema Alpha Grid didominasi oleh permainan komposisi

garis sebagai aksen dan detail busana dengan pengaplikasian

alur tertentu sehingga membentuk ilusi optik.

Tania Sunaryo - Kriya ITB Lenny Agustin

Retota

ALPHA GRID

(53)

TEXTILE & PATTERN / Tema 4 : DIGITARIAN

104

Trend Forecasting 2017-18

105

Permainan garis dan gelombang, yang keluar dari pakem

dalam membuat motif bergaya konvensional yang monoton.

Membentuk motif yang lebih dinamis dan tidak biasa serta

memberi visual yang menarik seperti ilusi optis.

Rifda Amani - Kriya ITB

ITF Rifda Amani - Kriya ITB ITF

Rifda Amani

ALPHA GRID

(54)

TEXTILE & PATTERN

106

Trend Forecasting 2017-18

107

GLOSARIUM

1. Arabesque (atau seni ornamen Islam), adalah bentuk dekorasi artistik yang terdiri dari “dekorasi permukaan” (berdasarkan pola linier bergulir dan berirama) atau garis lurus. Ornamen semacam ini sering digabungkan dengan elemen lain. 2. Archean adalah bentuk paling awal dari kehidupan di bumi

saat kerak bumi dan organisme uniseluler terbentuk. 3. Biodesain adalah disiplin ilmu yang menggabungkan cabang

ilmu biologi dan ilmu desain.

4. Biodesain adalah salah satu pengembangan dari smart interaktif tekstil yang menggabungkan 2 disiplin ilmu yaitu ilmu biologi dan ilmu desain.

5. Biomaterial adalah material yang berinteraksi secara langsung dengan jaringan dan cairan biologis tubuh makhluk hidup untuk mengobati, memperbaiki, atau mengganti bagian anatomi tubuh makhluk hidup atau sering disebut sebagai implan.

6. Cryptic memiliki makna misterius, rahasia, sesuatu yang disembunykan.

7. Critter memiliki makna yang dijujukan pada suatu mahluk yang diidentikan dengan sosok atau hewan yang mengerikan. 8. Durabilitas adalah suatu kemampuan untuk bertahan dalam

waktu yang tertentu tanpa adanya kerusakan yang sangat berarti (Significant Deterioration).

9. Fesyen suatu gaya hidup yang merespon kejadian-kejadian penting mencakup ekonomi, politik, dll. Yang kemudian

diterjemahkan dalam suatu rancangan produk.

10. Fractal adalah cabang ilmu matematika yang meneliti tentang perulangan atau iterasi dan kesamaan diri atau self similarity. Pengaplikasian dalam kain tetap menggunakan cara tradisional yaitu dengan canting dan cap.

11. Frugal adalah gaya hidup sederhana atau tidak berlebihan yang dijalani oleh beberapa miliuner dunia.

12. Gradasi adalah susunan derajat atau peringkat dalam peralihan suatu keadaan pada keadaan lain; tingkat perubahan.

13. Lifestyle adalah pola gaya dari kehidupan sosial yang menjadi standar dari kelompok tertentu.

14. Hybrid/ Hibrida adalah generasi hasil persilangan antara dua jenis yang berlainan.

15. Hydrophobic adalah sifat fisis molekul suatu material untuk “menolak” atau “menghindari” air.

16. Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan dan keterampilan berkarya rupa yang bertolak dari

pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual (manual dexterity). Hasil karya kriya dapat mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory).

17. LED light-emitting diode adalah diode pemancar cahaya, sumber cahaya semikonduktor.

18. Luminescence adalah cahaya yang biasanya terjadi pada temperatur rendah, dan dengan demikian bentuk tubuh dingin radiasi . Hal ini dapat disebabkan oleh reaksi kimia , energi listrik , gerakan sub-atomik, atau stres pada Kristal. 19. Mayantara adalah dunia maya.

20. Mikroorganisme adalah mahluk hidup sederhana yang terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, berupa tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasite atau saprofit, misalnya bakteri, kapang dan ameba.

21. Modular adalah Istilah yang berhubungan dengan bentuk/ struktur yang memiliki karakteristik bongkar-pasang, maupun menggantinya dengan yang berbeda bentuk namun fungsi sama.

22. Nanocoating adalah cairan yang menyerap ke pori - pori cat sehingga menyatu begitu diaplikasikan ke permukaan dan hanya bisa hilang jika di poles dengan menggunakan compound.

23. Nanoteknologi adalah ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi yang dilakukan pada skala nano, yaitu sekitar 1 sampai 100 nanometer.

24. Optic Fiber adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED.

25. phosphorescence adalah proses dimana energi yang diserap oleh zat dilepaskan relatif lambat dalam bentuk cahaya. 26. Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna

cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. 27. presisi adalah seberapa dekat perbedaan nilai pada saat

dilakukan pengulangan pengukuran.

28. Repetisi adalah gaya bahasa dalam penyampaian makna ulangan.

29. residuum adalah massa halus (tanah) yang tidak berstruktur dengan butiran-butiran mikroskopisnya yang tidak dapat larut, terdirin dari partikel-partikel berukuran 1mikron – 2 mikron atau kurang, tidak tembus cahaya dan berwarna gelap. 30. Responsif adalah padanan kata dari merespon secara cepat

untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

31. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. 32. Smart Textile adalah interaktif tekstil antara material dan

struktur yang merespon kepekaan dan reaksi terhadap kondisi linkungan, seperti; termal, kimiawi, magnetic atau lainnya.

33. Sustainability adalah berkelanjutan.

34. Trend forecasting adalah salah satu aspek yang akan menentukan koleksi desain yang akan diluncurkan oleh desainer ke pasar. Trend forecasting dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti art, street style, finance, historikal, budaya, trade fairs, catwalk show dan media.

35. Trendsetter adalah suatu bentuk gaya/desain yang diciptakan untuk menjadi sebuah acuan.

36. Vigilant mempunyai arti waspada, berhati-hati terutama dalam melihat hal-hal yang mungkin berbahaya. 37. Wearable Technology merupakan teknologi canggih

(55)

TEXTILE & PATTERN

108

SUMBER LITERATUR

& REFERENSI

KONTRIBUTOR

KARYA

• Revival Textile Indonesia – Kahfiati Kahdar

• Pengembangan Smart Textile Penerapan Nano Partikel Silika pada Serat Tanaman Rami – Innamia Indriani

• Bioaksesoris Melalui Pemanfaatan Bahan Kombuca Terfermentasi – Sapta P. Soemowidjoko

• Eksplorasi Surface Design dengan Efek Luminescence Melalui Instalasi LED – Amelinda Alysia Anette

• Tekstil Biodesain, Pembentukan Warna dari Mikroorganisme – Nidiya Kusmaya

• Sustainable Fashion and Textiles Design Journey – Kate Fletcher

• Sustainability in Fashion and Textile : Value, Design, Production and Consumption

• Biodesign Nature Science Creativity – William Myer

• Smart Textile, Ajmera N

• Pameran Kriya Tekstil ITB

• Surface Design Association Magazine

• Textil Setur Island – Icelandic Textile Residency

• Indoartnow.com

• Rohprojects.net

• Balai Besar Telstil

• Basic Textile Care: Structure, Storage, and Display. Elizabeth Bittner

• The Research and Development of the Future Fashion Design. Chunyan, Q., Hu, Yue

• Introduction to Smart Textiles. Dellrud, M.L.

• Product Design & Innovation, Didaskalou, A

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (http://kbbi.web.id/eksplorasi)

Aditya Novali

A Fine Hastuti – Kriya ITB Amelia Astuti – Kriya ITB Amelinda Alyssia Anette Atelier Pedra

Ardita Ayu Lestari Byo

Catherine Yuwono - Universitas Ciputra Chinantya Almira Bianda- Kriya ITB Chyndar Naya Putri – Kriya ITB Dea Yuliani - Kriya ITB Drey

Faisal Habibi Garin Gustavian

Ghaida Nasya Putri – Kriya ITB Hana Azalia – Kriya ITB Heaven Tanudireja IKKON

Innamia Indriani

Institut Teknologi Bandung John Martono

Kafin Noeman Kahfiati Kahdar Lenny Agustin

Maudy Nathania – Kriya ITB Mayang Idbanza

Melisa Rahmania - Kriya ITB Mugi Audina Nadila – Kriya ITB Nidiya Kusmaya

Nisazka Syaula M – Kriya ITB Nonita Purana

Oja Bag

On The Label LAISON- Aurelia Prilla Tania

Ratih Mahardika Retota

Rifda Amani – Kriya ITB Rizka Ayu Amalia – Kriya ITB Sakinah Aulyani – Kriya ITB Sapta P Soemowidjoko Sav Lavin

Septiana Wahyuningsih – Kriya ITB Sinta Tantra

Srou Studio Syaiful Garibaldi Tania Sunaryo – Kriya ITB Tim Laman

Referensi

Dokumen terkait

4.1.1 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana..

 Dengan melakukan permainan bola tangan, siswa dapat mempraktekkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana..

➢ Menyebutkan tema seni lukis yang disajikan dalam bentuk gambar ➢ Mendeskripsikan pengertian patung ➢ Mengidentifikasi corak seni patung ➢ Menyebutkan karya seni

Seperti yang sudah disebutkan tadi, Dengan penerapan konsep chunky colorful yang dipadukan dengan tema Biopop dengan subtema Lumino Gel dari trend forecasting

Siswa dapat mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dengan memperhatikan tanggung jawab

Hari/Tgl Tema Sub Tema PB Ke Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Pembelajaran Selasa 24 3 4 2 B.Ind  Memahami isi teks  Guru membimbing siswa

Tema ini dipilih sebagai upaya untuk mengakomodasi dan melakukan edukasi serta mengetahui perkembangan terkini dari teknologi penginderaan jauh, dengan sub- tema pilihan

Dengan demikian aplikasi tema kedalam rancangan Museum Kayu dihadirkan dalam desain ruang, bentuk, fasade dan ruang luar dalam bentuk pemanfaatan material dan teknologi hemat energi,