• Tidak ada hasil yang ditemukan

organisasi Makalah Bank Sentral (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "organisasi Makalah Bank Sentral (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Bank Sentral

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini . Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik . Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW .

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang mata pelajaran ekonomi yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan . Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan .

Makalah ini memuat tentang “Bank Sentral” walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru ekonomi yaitu Bapak Wahyu Ramadhan yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah .

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para pembaca . Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan . Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang membangun .

Terima Kasih

(2)

Bank Sentral A. Pengertian

Bank Sentral adalah lembaga keuangan perbankan yang berbentuk badan hukum. Sebagai sebuah bank, maka bank sentral mempunyai beberapa kesamaan dengan bank pada umumnya, antara lain adalah:

1. Melakukan fungsi intermediasi

Sebagai fungsi intermediasi, bank sentral dapat memberikan kredit kepada bank-bank komersial, khususnya melalui fasilitas diskonto.

2. Mengumpulkan dana

Dana yang dikumpulkan bank sentral ada yang bersifat wajib dipenuhi oleh bank komersial dan ada yang dilakukan melalui mekanisme pasar. Dana yang bersifat wajib adalah Giro Wajib Minimum (GWM), sedangkan dana yang dikumpulkan melalui mekanisme pasar misalnya melaui penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

3. Asetnya didominasi oleh aset finansial

4. Motivasi utama pendirian Bank Sentral bukanlah memperoleh laba

Bank sentral didirikan untuk menjaga stabilitas sektor moneter yang sangat menopang satbilitas perekonomian. Namun bukan berarti bank sentral tidak dapat memperoleh laba.

5. Mempunyai hak monopoli mengedarkan uang kertas dan logam

Kegiatan mencetak dan atau mengedarkan uang kertas dan logam hanya boleh dilakukan oleh bank sentral. Selain itu, bank sentral juga mempunyai hak menarik dari peredaran uang kertas dan logam yang lama atau dinyatakan tidak berlaku lagi.

6. Berkedudukan di ibu kota negara

B. Fungsi dan Tugas Bank Sentral

Tugas utama bank sentral umumnya adalah menjaga stabilitas moneter perekonomian sebuah negara. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut, bank sentral melaksanakan fungsi pengaturan jumlah uang beredar.

(3)

Bank sentral berfungsi memberikan nasehat dan bantuan untuk mengelola berbagai maslah/transaksi keuangan pemerintah, seperti menyimpan asset milik pemerintah.

2. Banknya Bank (Banker of Bank atau Lender of Last Resort)

Sebagai banknya bank, bank sentral memberi bantuan kepada bank-bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas tetapi sulit mendapatkan dananya dari sumber dana lain.

3. Penentu dan Pelaksana Kebijakan Moneter (Monetary Policy Maker)

Sebagai penentu dan pelaksana kebijakan moneter, bank sentral bertugas mengendalikan jumlah uang beredar (dan tingkat bunga) dengan menggunakan instrument-instrumen kebijakan moneter.

4. Pengawasan, Evaluasi, dan pembinaan Perbankan (Supervision, Examination, and Regulation of Members Bank)

Mengingat bahwa sampai saat ini bank adalah lembaga keuangan yang terbesar dan terpenting, maka kesehatan dan kestabilan sektor perbankan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi stabilitas sektor keuangan. Oleh karena itu, pengawasan, evaluasi, dan pembinaan perbankan oleh bank sentral sangat penting.

5. Penanganan Transaksi Giro (The Clearing)

Dengan fungsi ini bank sentral mengontrol dan mengelola kegiatan-kegiatan transaksi yang menggunakan alat pembayaran giro, sebab transaksi-transaksi tersebut terjadi dalam jumlah yang sangat besar, antarbank, antarwilayah, dan antarnegara.

6. Riset-riset Ekonomi

Riset-riset yang dilakukan bank sentral terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah dan perkembangan sektor moneter.

C. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

(4)

1. Tujuan

Tujuan Bank Indonsia adalah untuk mencapi dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin pada perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur berdasarkan atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain.

2. Tugas

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan bidang tugas Bank Indonesia, yaitu:

1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, dan 3. Mengatur dan Mengawasi bank

(5)

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:

1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.

2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit.

3. Memberikan kredit atau pembiayaan untuk jangka waktu 90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank.

4. Memberikan fasilitas pembiayaan darurat kepada bank yang mengalami kesulitan keuangan yang berdampak sistemik dan berpotensi mengakibatkan krisis.

5. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan.

6. Mengelola cadangan devisa.

b. Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, yaitu dengan:

1. Menetapkan pengguaan alat pembayaran

Secara umum, terdapat dua jenis alat pembayaran, yaitu alat pembayaran tunai (uang kertas dan logam) dan non tunai (berbasis warkat, seperti cek, bilyet giro, dan wesel maupun berbasis elektronik, seperti kartu kredit dan ATM). Kewenangan BI dalam menetapkan pengguanaan alat pembayaran tunai meliputi mengeluarkan, mengedarkan, menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan yang digunakan, serta tanggal mulai berlakunya. Sementara itu, untuk alat pembayaran nontunai, BI berwenang menetapkan bentuk, keabsahan maupun keamanan penggunaannya dalam berbagai transaksi ekonomi dan keuangan.

(6)

Pengaturan diperlukan untuk menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran. Untuk itu, BI berwenang menyelenggarakan sendiri sistem pembayaran atau memberi izin kepada pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem pembayaran dengan kewajiban menyampaikan laporan kegiatannya kepada BI. Selain itu, BI juga berwenang mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antarbank.

c. Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank

Berdasarkan undang-undang kewenangan BI dalam mengatur dan mengawasi bank meliputi:

a. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank

b. Menetapkan peraturan di bidang perbankan

c. Melakukan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak langsung d. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan

D. Neraca Bank Sentral

Kegiatan bank sentral di dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan moneter tercermin pada bentuk umum neraca yang disusun. Secara singkat pos-pos atau rekening utama pada neraca bank sentral adalah sebagai berikut :

1. Kekayaan (Assets)

a. Cadangan, yang meliputi : - Sertifikat Emas

- Special Drawing Rights (SDR)

-Valuta Asing

b. Pinjaman yang diberikan (loans), terutama kepada bank umum.

c. Surat berharga (sebagian besar adalah surat berharga milik pemerintah). d. Kekayaan lain-lain, dapat berupa tanah, gedung atau peralatan-peralatan,

2. Hutang (Liabilities)

a. Uang kertas

b. Deposito merupakan bagian terbesar adalah deposito bank umum.

c. Surplus diperoleh dari : bunga surat berharga yang ditahan, bunga pinjaman yang diberikan dan dari kegiatan lain.

d. Lain-lain (misalnya: pengeluaran yang belum dibayar).

(7)

ini dapat diperoleh dengan menciptakan hutang berupa deposito bank umum.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Selain melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter,Bank Sentral juga sebagai Lembaga keuangan Negara yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol kelancaran lalulintas pembayaran, dan Pengawasan Perbankan. Perumusan serta pelaksanaan kebijakan moneter terlebih dahulu perlu diketahui bentuk umum dari neraca bank sentral,serta alat/instrument kebijakan moneter.

Daftar Pustaka

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx http://brainly.co.id/tugas/1410219

http://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/pengaturan/tujuan-dan-kewenangan/Contents/Default.aspx

udin.staff.gunadarma.ac.id > files > bankindonesia www.mdp.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Paba bab 7: Bank Sentral, membahas tentang konsep-konsep dasar dan pengertian Bank Sentral serta karakteristiknya yang membedakan dengan bentuk bank-bank pada umumnya, fungsi

Dilhat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti

Fungsi ini sebenarnya tidak langsung dilakukan oleh bank sentral, tetapi gerak – gerik bank sentral dalam menetapkan tingkat bunga (discount rate) akan berpengaruh kepada pasr

2.1 Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Sentral.. Dengan berkembangnya peran seperti diuraikan di atas, bank sentral tidak lagi identik dengan bank komersial atau lembaga

Juga mempelajari struktur dan fungsi bank sentral, bank umum dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB), Teori Permintaan dan Penawaran Uang, Masalah dalam kebijakan moneter,

Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai lembaga independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank sentral uang kartal

satu mandat hukum baru bank sentral (namun tidak untuk seluruh bank sentral, misalnya The Fed yang masih memiliki batasan hukum tertentu dalam pelaksanaan bauran

Selain itu, pengaruh kondisi perekonomian di Indonesia baik variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang perkembangannya dapat dikendalikan oleh bank sentral