• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Program Bilangan Bulat Campuran Dua Kriteria dengan Menggunakan Metode Branch and Cut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Program Bilangan Bulat Campuran Dua Kriteria dengan Menggunakan Metode Branch and Cut"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu mengenai operasi riset banyak digunakan dan

diterapkan oleh manusia, terutama diterapkan pada bidang ekonomi yaitu pada

dunia usaha. Setiap pelaku usaha atau pelaku ekonomi pasti melakukan apa yang

disebut dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan usaha atau modal yang sedikit

mampu menghasilkan keuntungan yang banyak, sehingga muncullah masalah

optimisasi. Masalah optimisasi tersebut meliputi meminimumkan biaya atau

memaksimumkan keuntungan dengan kapasitas sumber daya yang ada agar

mampu mendapatkan hasil yang optimal.

Program linier klasik pertama kali diperkenalkan oleh George Dantzig

yang pada awalnya banyak dipakai pada bidang perencanaan militer, khususnya

dalam perang dunia II oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris

metode pengerjaan program linier umumnya menggunakan metode grafik dan

metode simpleks. Program linier merupakan sebagai instrumen pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dalam mencapai

tujuan tertentu. Sumber daya berupa uang, tenaga kerja, material, mesin, fasilitas,

ilmu pengetahuan, teknologi, keahlian, waktu dan ruang. Sumber daya ini sifatnya

terbatas. Dengan demikian, program linier berperan sebagai alat untuk membantu

dalam pengambilan keputusan manajemen dengan cara mengidentifikasi

kombinasi sumber daya yang tersedia sehingga tujuan yang diinginkan dapat

tercapai dengan optimal. Sejak diperkenalkan di akhir dasawarsa pada tahun 1940

program linier telah terbukti merupakan salah satu alat operasi riset yang efektif.

Keberhasilannya berakar dari keluasannya dalam menjabarkan berbagai situasi

(2)

Dalam pengambilan suatu keputusan, permasalahan dalam dunia nyata

memiliki lebih dari satu tujuan. Hal ini menandakan bahwa program linier standar

yang hanya mengoptimalkan satu tujuan atau satu kriteria (single-criteria) tidak

selalu efektif dalam pengambilan suatu keputusan.

Bicriteria Linear Programming (BLP) merupakan suatu kasus khusus dari

multi-objective linear programming di mana pada bicriteria linear programming

terdapat dua tujuan (biobjective), bicriteria disebut juga dengan biobjective.

Program bilangan bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer

programming) dapat dilihat sebagai bentuk pengembangan dari integer

programming yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan di dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya perencanaan, logistik, alokasi barang,

penjadwalan, routing dan sebagainya. Program bilangan bulat campuran dua

kriteria (bicriteria mixed integer programming) memungkinkan si pembuat

keputusan untuk mempertimbangkan tidak hanya satu tujuan (single-objective)

melainkan dua tujuan (biobjective) secara bersamaan, seperti biaya pengeluaran,

keuntungan, kerusakan mesin, waktu kerja dan sebagainya.

Banyak metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah

program bilangan bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer

programming) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Memperhatikan hal ini maka penulis mencoba mempelajari metode branch and

cut dalam menyelesaikan masalah program bilangan bulat campuran dua kriteria

(bicriteria mixed integer programming).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang

akan dibahas adalah bagaimana menyelesaikan persoalan program bilangan bulat

campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming) dengan

(3)

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi pada persoalan program bilangan

bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming) dengan

menggunakan metode branch and cut.

1.4 Tinjauan Pustaka

Ernawati (2010) dalam makalahnya yang berjudul “Analisis Perubahan Koefisien

Fungsi Tujuan Secara Simpleks pada Masalah Program Linier Bilangan Bulat”

mengatakan bahwa program linier bilangan bulat merupakan suatu program linier

dengan variabel keputusannya merupakan bilangan bulat, sehingga pada bentuk

umum program linier terdapat tambahan syarat bahwa variabel keputusannya

harus bilangan bulat. Pada masalah program linier bilangan bulat untuk pola

memaksimumkan nilai tujuan dari program linier bilangan bulat tidak akan pernah

melebihi nilai tujuan dari program linier. Terdapat tiga macam permasalahan

dalam program linier bilangan bulat, yaitu sebagai berikut:

1. Program bilangan bulat murni (pure integer programming), yaitu program

linier bilangan bulat yang menghendaki semua variabel keputusan harus

merupakan bilangan bulat tidak negatif.

2. Program bilangan bulat campuran (mixed integer programming), yaitu program

linier bilangan bulat yang menghendaki beberapa variabel keputusan harus

merupakan bilangan bulat tidak negatif.

3. Program bilangan bulat biner (zero one integer programming), yaitu program

linier bilangan bulat yang menghendaki semua variabel keputusan harus

bernilai nol atau satu.

Genova dan Guliashki (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Linear

Integer Programming Methods and Approaches – A Survey” mengatakan bahwa

program linier bilangan bulat mengacu pada kelas permasalahan optimisasi

kombinatorial yang berkendala dengan memperoleh variabel keputusannya

(4)

kendalanya juga merupakan fungsi linier dengan tanda persamaan atau

pertidaksamaan. Program linier bilangan bulat pada permasalahan optimasi dapat

dinyatakan sebagai berikut:

maks/min: Z =

kendala: ≤, =, ≥

≥ 0, semua bilangan bulat

di mana: $ = fungsi tujuan

= koefisien dari variabel keputusan dalam fungsi tujuan

= variabel keputusan

= koefisien dari variabel keputusan dalam fungsi kendala

= sumber daya yang tersedia dalam fungsi kendala

Sari (2013) dalam tulisannya yang berjudul “Analisis Metode Branch and

Bound dalam Mengoptimalkan Jumlah Produksi Roti” menerangkan bahwa

metode branch and bound merupakan salah satu metode dari konsep integer

programming. Pada dasarnya adalah strategi “mencabangkan dan membatasi”.

Metode branch and bound adalah metode umum untuk mencari solusi optimal

dari berbagai permasalahan optimasi. Metode ini juga merupakan teknik solusi

yang tidak terbatas hanya untuk permasalahan integer programming saja. Tetapi

juga merupakan pendekatan solusi yang dapat diterapkan untuk berbagai macam

permasalahan yang berbeda. Prinsip yang mendasari metode branch and bound

yaitu total set solusi yang layak dapat dibagi menjadi subset solusi yang lebih

kecil. Subset ini selanjutnya dapat dievaluasi secara sistematis sampai solusi yang

terbaik ditemukan, penerapan metode branch and bound pada masalah integer

programming digunakan bersama-sama dengan metode simpleks.

Alannuariputri dan Sumarminingsih (2009) dalam jurnalnya yang berjudul

“Integer Programming dengan Pendekatan Metode Branch and Bound dan

Metode Cutting Plane untuk Optimasi Kombinasi Produk” menjelaskan bahwa

(5)

solusi optimal berupa bilangan bulat. Misalnya, tabel optimal terakhir untuk

program linier diperoleh, maka pilih sembarang baris tabel optimal simpleks yang

dalam kolom B (solusi) yang memuat pecahan. Misalkan baris ke-i adalah baris

yang terpilih, kemudian pisahkan dan menjadi bagian yang bulat dan bagian

pecah.

Sarkar (2010) dalam makalahnya yang berjudul ”Branch and Cut

Algorithms for Combinatorial Optimization Problems” mengatakan bahwa

metode branch and cut memodifikasi strategi dasar branch and bound dengan

mencoba menguatkan Linear Programming Relaxation (LPR) dari permasalahan

Integer Programming (IP) dengan pertidaksaman baru sebelum melakukan

mencabangan solusi bagian, branch and bound murni dapat dipercepat dengan

menggunakan cutting plane baik di awal diagram pohon branch and bound

maupun di tiap-tiap bagian percabangannya, karena cutting plane mampu

mengurangi banyak diagram pohon tersebut. Branch and cut dapat digunakan

dalam penyambungan dengan heuristic untuk memperoleh batas yang lebih

rendah pada nilai optimal dengan menggunakan metode branch and bound.

Albert (2011) dalam makalahnya yang berjudul “Solving Mixed Integer

Linear Programs Using Branch and Cut Method” menjelaskan bahwa metode

branch and cut menggabungkan keuntungan dari metode branch and bound murni

dan metode gomory cutting plane. Menyelesaikan masalah dengan metode branch

and cut akan lebih cepat dibandingkan dengan metode branch and bound saja.

Ralphs et al. (2005) dalam makalahnya yang berjudul “An Improved

Algorithm for Solving Biobjective Integer Programs” mengatakan bahwa bentuk

umum dari Bicriterion Integer Programming (BIP) dapat dituliskan sebagai

berikut:

min: % = &% , %' (

kendala: ≤, =, ≥

(6)

di mana: % = fungsi tujuan kriterianya () = 1, 2)

= variabel keputusan

= koefisien dari variabel keputusan dalam fungsi kendala

= sumber daya yang tersedia dalam fungsi kendala

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan penyelesaian program

bilangan bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming)

dengan menggunakan metode branch and cut.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan referensi dalam menambah wawasan penulis dan pembaca dalam

bidang operasi riset yang berhubungan dengan pembahasan program bilangan

bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming),

khususnya dalam metode branch and cut.

2. Informasi kepada pembaca bahwa permasalahan program bilangan bulat

campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming) dapat

diselesaikan dengan menggunakan metode branch and cut.

3. Bahan pertimbangan bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah program

bilangan bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming)

dengan menggunakan metode lainnya yang ada pada pembahasan program

(7)

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian literatur yang disusun dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Mencari literatur dari beberapa buku, jurnal, situs dan karya tulis lainnya

yang berhubungan dengan metode branch and cut serta program bilangan

bulat campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming).

2. Menjelaskan definisi linear programming dan klasifikasinya serta

memaparkan definisi integer programming, klasifikasinya dan metode yang

digunakan dalam menyelesaikannya.

3. Mejelaskan contoh penyelesaian single objective integer programming

dengan menggunakan metode grafik, metode cutting plane dan metode

branch and bound.

4. Menjelaskan definisi dari program linier dua kriteria (bicriteria linear

programming).

5. Memaparkan serta menjelaskan dalam penyelesaian program bilangan bulat

campuran dua kriteria (bicriteria mixed integer programming) menggunakan

parametric simplex algorithm diiringi dengan metode branch and cut.

6. Memberi contoh program bilangan bulat campuran dua kriteria (bicriteria

mixed integer programming) yang diambil dari buku, jurnal, situs ataupun

karya tulis lainnya untuk diselesaikan dengan metode branch and cut.

7. Menyimpulkan hasil dan informasi dari penyelesaian permasalahan yang

Referensi

Dokumen terkait

 Artikel memuat masa kekuasaan belanda kedua di Indonesia dikaji secara mendalam skor 4  Artikel memuat masa kekuasaan belanda kedua di Indonesia dikaji cukup mendalam skor 3

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KULIAH PENENTUAN STRUKTUR .... Tjitjik

You must stop when the traffic lights turn red; He must be very tired2. He’s been working all

Aerial photos in the near-infrared band were used for visual in- International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B7,

The result images are shown in Figure 6, and the corresponding compression results of Huffman coding and differential encoding are listed in Table 4, where the times of edge

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Results showed that the combination of different data using weights of evidence model in land cover classification produced significantly higher accuracy (both overall accuracy

Persentase Penurunan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Konsep Untuk mengetahui persentase penurunan jumlah miskonsepsi siswa tiap konsep setelah dilakukan remediasi menggunakan