ABSTRAK
Kemajuan teknologi telah membuat banyaknya penggunaan alat-alat dan mesin-mesin pada pabrik dengan intensitas suara yang dihasilkan dapat menyebabkan kebisingan dan mengganggu kesehatan. Gangguan pendengaran adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kehilangan pendengaran di satu atau kedua telinga (WHO, 2010). Gangguan pendengaran didefinisikan sebagai pengurangan dalam kemampuan seseorang untuk membedakan suara. Menurut World Health Organization (WHO, 2006) Gangguan pendengaran mempunyai tiga jenis gangguan pendengaran, yaitu konduktif, sensorineural, dan campuran. Pada gangguan pendengaran konduktif terdapat masalah hantaran udara di dalam telinga luar atau tengah, sedangkan pada gangguan pendengaran sensorineural terdapat masalah di telinga bagian dalam dan saraf pendengaran. Berbeda dengan tuli campuran disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli sensorineural.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian metode potong lintang (cross sectional study) yang dilakukan pada karyawan kilang padi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam. Pengumpulan data penelitian dilakukan Juli 2011 sampai dengan Agustus 2011 setiap hari kerja, mulai pukul 12.00 sampai 14.00 WIB. Analisis data dengan menggunakan perhitungan statisik Uji Chi-Square dan tingkat kemaknaan 95 %(p< 0,05). Data yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel serta penjelasan hasil analisis dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bising dari kilang padi sebesar 88 – 100 dBA dengan intensitas yang terus menerus dan impulsif bisa dikategorikan 90 - 95 dBA (bising tinggi ) sedangkan 95 – 100 dBA ( bising sangat tinggi) tetapi dari tes pemeriksaan yaitu tes rinne, weber, schwabach didapati p > 0,05 ini berarti Ho diterima, sedangkan dari tes berbisik diketahui p< 0,05 ini menyatakan Ho ditolak dengan OR < 1 sebagai faktor protektif.
Kata kunci : bising, gangguan pendengaran, karyawan kilang padi
ABSTRACT
Advances in technology have made much use of tools and machinery in the factory with the intensity of the sound produced can cause noise and damage the health. Hearing loss is a term often used to describe hearing loss in one or both ears (WHO, 2010). Hearing loss is defined as a reduction in a person's ability to distinguish sounds. According to the World Health Organization (WHO, 2006) Hearing loss has three types of hearing loss, which is conductive, sensorineural, and mixed. In conductive hearing loss there is a problem of delivery of the air inside the outer or middle ear, where as in sensorineural hearing loss there is a problem in the inner ear and auditory nerve. Unlike the mixed deaf deafness caused by a combination of conductive and sensorineural deafness.
This type of study is a descriptive analytical study with a cross-sectional study design methods (cross-sectional study) conducted in the rice plant employees. The research was conducted in the village of Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam. Research data collection conducted in July 2011 until August 2011 each weekday, starting at 12.00 until 14.00 pm. Data analysis using statistical calculation of the Chi-Square and the 95% significance level (p <0.05). The data analyzed are presented in tabular form the results of analysis and explanation in narrative form.
The results showed that the noise from the rice mill for 88-100 dBA with constant intensity and impulsivity can be categorized as 90-95 dBA (high noise) while the 95-100 dBA (noise is very high) but the test checks the Rinne test, weber, Schwabach found p> 0.05 means that Ho is accepted, while the whisper test known p <0.05 Ho rejected this claim with OR <1 as a protective factor.
Key words: noise, hearing loss, rice refinery employees