• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Cimb Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Cimb Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT CIMB NIAGA

AUTO FINANCE CABANG LUBUK PAKAM

OLEH

SEPTIDA HARDIYANTI SIJABAT 110521111

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT CIMB NIAGA

AUTO FINANCE CABANG LUBUK PAKAM

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi karyawan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam yang berjumlah 35 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien determinanasi (Adjusted R Square) sebesar 0,433 yang berarti bahwa 43,3 % variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi karyawan dan variabel budaya organisasi sedangkan sisanya sebesar 56,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karyawan dan budaya organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi karyawan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam adalah variabel motivasi karyawan.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MOTIVATION AND ORGANIZATION CULTURE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE OF PT CIMB NIAGA

AUTO FINANCE CABANG LUBUK PAKAM

The purpose of this research was to identify and analyze the influence of motivation and organization culture to the employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

The Type of this research is associative. The population in this research were all employee of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam as much as 35 employee and all it become sample The data used are primary and secondary data. The Primary data was collected using a questionnaire. Methods of analysis used in this research is descriptive and quantitative with multiple linear regression analysis.

The results of this research was indicate that the coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0,433 it’s means that 56,7 % variable of performance explainable of motivation and organization culture while as much as 46,5% explainable by another variable in which not researched by researcher in this research. With α = 5% we can conclude that motivation and organization culture simultaneously have a positive and significant impact for employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. The result of the t-test showed that partially variable motivation and organization culture have a positive and significant impact for employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Motivation is the most dominant variabel influencing the employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

(4)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Karyawan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk

Pakam.”

Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2013/2014. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta terutama Ayahanda M. Sijabat dan Ibunda R. Sitindaon, Spd atas doa dan dukungan moral serta materil. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec. Acc, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., dan Dra. Marhayanie M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberi pengarahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menulis skripsi ini.

5. Ibu Frida Ramadini SE., M.M., selaku Dosen Pembaca Penilai, terima kasih atas saran dan kritikannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Pimpinan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam, yang telah bersedia memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Buat Saudara-saudara Harlen Sijabat dan Rini Sihombing, Bona facius Sijabat, dan Putri Sitindaon, terima kasih atas perhatian dan dukungannya. 9. Buat teman-teman penulis Veny Aresty Lubis, Nurul Citra Annisa, Dedy

Girsang, Uland saragih, Kepong Siahaan, Lasaria Damanik, Entina Sinaga, dan teman-teman stambuk 2011 terimakasih atas dukungan yang diberikan selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK… ………..i

ABSTRACT……….……… ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….………iii

DAFTAR ISI ………...……...…… ………...v

DAFTAR TABEL……… ………...vii

DAFTAR GAMBAR………...viii

DAFTAR LAMPIRAN………...ix

BAB I PENDAHULUAN………..1

1.1 Latar Belakang Masalah……….………...8

1.2 Perumusan Masalah………....8

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian .……….………....…8

1.3.1 Tujuan Penelitian ………...………9

1.3.2 Manfaat Penelitian……….……….9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….10

2.1. Motivasi………...………....…….10

2.1.1. Pengertian Motivasi………...………….…....10

2.1.2. Tujuan Motivasi..………...…...…..11

2.1.3. Teori Motivasi……….……..……...…..11

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi………...…...14

2.2. Budaya Organisasi………...15

2.2.1. Pengertian Budaya Organisasi ………...…15

2.2.2. Fungsi Budaya Organisasi ………...16

2.2.3. Tipe Budaya Organisasi ………..………...18

2.2.4. Pembentukan dan Pemenliharaan Budaya Organisasi……….…...19

2.2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi…….……20

2.3. Kinerja ………..…….……...21

2.3.1. Pengertian Kinerja………..….…21

2.3.2. Manfaat Penilaian Kinerja……….……….22

2.3.3. Indikator Kinerja………..…………...23

2.3.4. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan………..24

2.3.5. Tipe Penilaian Kinerja………....…25

2.4. Penelitian Terdahulu ………..………...25

2.5. Kerangka Konseptual………..……..…27

2.6. Hipotesis……….………..29

BAB III METODE PENELITIAN……….………...……….31

3.1. Jenis Penelitian………....….31

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian………..31

(7)

3.5. Skala Pengukuran Variabel……….………….33

3.6. Populasi dan Sampel………34

3.7. Jenis Data……….…35

3.8. Metode Pengumpulan Data………..……35

3.9. Uji validitas dan Reliabilitas………....36

3.10. Teknik Analisis Data………...……….…...37

3.10.1. Analisis Deskriptif ………...…37

3.10.2. Analisis Regresi Linear Berganda………....37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...43

4.1 Deskripsi Objek Penelitian……….…43

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan………..……..43

4.1.2 Struktur Organisasi………...……47

4.2 Hasil Penelitian………...………...48

4.2.1 Analisis Deskriptif Penelitian...……….………...48

4.2.1.1 Deskriptif Responden Penelitian………...48

4.2.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian……….…50

4.2.2 Analisis Statistik Penelitian……….…71

4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik …………...………..71

4.2.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda……….77

4.3 Pengujian Hipotesis………...…………79

4.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)………..…79

4.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)………..…79

4.3.3 Koefisien Determinasi (R 2 )………....82

4.4 Pembahasan………..………..83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...88

5.1 Kesimpulan………...……….…… ….88

5.2 Saran………... ….88

DAFTAR PUSTAKA ………...……….90

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman Tabel

1.1 Pencapaian Penjualan PT CIMB Niaga Auto Finance………...7

3.1 Operasionalisasi Variabel………..………....32

3.2 Instrumen Skala Likert……….………....…....34

3.3 Hasil Uji Validitas………....37

3.4 Hasil Uji Reliabilitas………....39

4.1 Persayaratan Kredit………..46

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….48

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………... 49

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………... 50

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi…………...51

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya….……...58

4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja………....65

4.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………...73

4.9 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas ………...75

4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF .………..76

4.11 Hasil Regresi Linier Berganda………...78

4.12 Hasil Uji F Signifikan Simultan (Uji –F) ………....80

4.13 Uji Signifikansi Parsial (Uji- t)………....81

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ………..…….. 29

4.1 Struktut Organisasi………...…47

4.2 Histogram Uji Normalitas………...……...……….... 72

4.3 Normal P-P Plot Uji Normalitas……….72

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ………...92

2. Distribusi Jawaban Responden Penelitian……….………...97

3. Tabulasi Data Jawaban Responden Penelitian ………...……...100

4. Analisis Data Statistik Frekuensi Variabel………...101

5. Uji Asumsi Klasik………..…. 116

(11)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT CIMB NIAGA

AUTO FINANCE CABANG LUBUK PAKAM

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi karyawan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam yang berjumlah 35 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien determinanasi (Adjusted R Square) sebesar 0,433 yang berarti bahwa 43,3 % variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi karyawan dan variabel budaya organisasi sedangkan sisanya sebesar 56,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karyawan dan budaya organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi karyawan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam adalah variabel motivasi karyawan.

(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MOTIVATION AND ORGANIZATION CULTURE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE OF PT CIMB NIAGA

AUTO FINANCE CABANG LUBUK PAKAM

The purpose of this research was to identify and analyze the influence of motivation and organization culture to the employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

The Type of this research is associative. The population in this research were all employee of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam as much as 35 employee and all it become sample The data used are primary and secondary data. The Primary data was collected using a questionnaire. Methods of analysis used in this research is descriptive and quantitative with multiple linear regression analysis.

The results of this research was indicate that the coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0,433 it’s means that 56,7 % variable of performance explainable of motivation and organization culture while as much as 46,5% explainable by another variable in which not researched by researcher in this research. With α = 5% we can conclude that motivation and organization culture simultaneously have a positive and significant impact for employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. The result of the t-test showed that partially variable motivation and organization culture have a positive and significant impact for employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam. Motivation is the most dominant variabel influencing the employee performance of PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan akan selalu berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan tidak hanya bergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi, sarana dan prasarana yang tersedia tetapi juga tergantung pada aspek sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Aspek sumber daya manusia atau karyawan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam perusahaan.

Sebagai salah satu faktor penting, perusahaan harus dapat membuat para karyawannya merasa betah berada di perusahaan. Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya akan mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Kinerja merupakan dukungan untuk mencapai tujuan perusahaan karena keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung dari baik dan buruknya kinerja karyawan di perusahaan tersebut, di mana setiap karyawan merupakan motor bagi berjalannya sebuah perusahaan.

(14)

(2005:38) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau tugas tertentu. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa karyawan termasuk dalam tingkatan kinerja tertentu, misalnya tingkat kinerja tinggi, tingkat kinerja menengah atau rendah atau sering disebut dengan istilah mencapai target atau tidak mencapai target. Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi tentunya memiliki tanggung jawab yang tinggi pada pekerjaan, semangat kerja dan motivasi yang kuat.

(15)

Selain motivasi hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah budaya. Budaya merupakan hal yang esensial bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. Menurut Herskovits dalam Sobirin (2007:53) budaya adalah sebuah kerangka pikir (construct) yang menjelaskan tentang keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan-kesepakatan, nilai-nilai tujuan yang semuanya itu membentuk pandangan hidup (way of life) sekelompok orang. Setiap perusahaan memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk membentuk aturan atau pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi kearah perkembangan yang lebih baik. Selain itu, tekanan utama dalam perubahan dan pengembangan budaya organisasi adalah mencoba untuk mengubah nilai-nilai, sikap dan perilaku dari anggota organisasi secara keseluruhan. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga menjadikan organisasi lebih kuat dan tujuan perusahaan dapat dicapai.

(16)

pembiayaan kendaraan terkemuka yang memberikan nilai terbaik bagi seluruh stakeholders melalui pelayanan terbaik pada costumer, hubungan kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan, SDM yang berkualitas serta berkontribusi kepada masyarakat.

PT CIMB Niaga Auto Finance berkomitmen untuk terus mengembangkan jaringannya, hal ini terbukti dari jumlah cabang yang dibentuk bertambah sebanyak 12 unit cabang dalam kurun waktu enam bulan dimana salah satunya adalah cabang Lubuk Pakam. Meskipun belum lama terbentuk PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam tidak kalah dengan perusahaan pembiayaan lain, perfomanya menunjukkan peningkatan yang cukup baik terbukti dari volume pembiayaan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Semua itu merupakan wujud dari kinerja karyawan di PT CIMB Niaga Auato Finance Cabang Lubuk Pakam yang memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan pekerjaan.

Sebagai perusahaan pembiayaan yang sedang berkembang perusahaan menyadari pentingnya budaya organisasi karena menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam organisasi yang mewakili tata perilaku yang diikuti oleh seluruh anggota organisasi. Itu sebabnya perusahaan memiliki etika usaha dan tata perilaku (code of conduct) yang diyakini sebagai budaya untuk diterapkan kepada seluruh karyawannya sebagai acuan untuk bertindak dan berperilaku yang terdiri atas:

1. Integrity is everything; Perusahaan yakin bahwa kinerja yang dilandasi dengan

(17)

2. Put Customer first; Prioritas perusahaan adalah mendengarkan dan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3. Passion for Excellence; Menerapkan sistem kinerja yang handal untuk menunjang kekuatan bisnis.

4. Strong Commitment and Teamwork Sumber daya manusia berkualitas menjadi pilihan sebagai tulang punggung Perusahaan.

(18)

bawahannya. Hal ini menunjukkan kurang kuatnya kerjasama antar pimpinan dan bawahan dalam melakukan pekerjaan.

Selain budaya tersebut hal lain yang dianggap penting dalam mengoptimalkan kinerja karyawan adalah pemberian motivasi. Pemberian motivasi yang diberikan terlihat dari segi intrinsik dan ekstrinsiknya. Dari segi intrinsik yaitu akses informasi yang mendukung sehubungan dengan bidang pekerjaan karyawan, penghargaan atas prestasi kerja dan dari segi ekstrinsik yaitu jaminan kesehatan terhadap karyawan, dan lingkungan kerja yang baik.

(19)

yang kurang diperhatikan oleh perusahaan dari segi kompensasi yakni pemberian upah pada jam kerja lembur. Karyawan di perusahaan sering sekali melakukan lembur hingga melewati jam kerja lembur, tetapi pihak perusahaan tidak memberikan upah lembur yang menjadi hak dari karyawan. Sehingga minat kerja karyawan menjadi menurun, mereka menjadi bermalas-malasan dalam melakukan pekerjaannya sehingga akan berdampak pada kemajuan perusahaan nantinya.

Tabel 1.1

Pencapaian Penjualan (Achivement Sales) PT CIMB Niaga Auto Finance tahun 2012 Februari 400 4.238.938.480 346 87 Tidak Tercapai Maret 450 5.999.652.545 455 101 Tercapai

(20)

diakibatkan kurangnya motivasi dan minat kerja karyawan. Hal tersebut disebabkan kondisi kerja yang monoton, minimnya promosi jabatan, hubungan antar pribadi baik sesama karyawan ataupun terhadap atasan, jam kerja lembur yang berlebihan dan tidak diberikannya upah lembur. Karyawan di perusahaan tersebut sering melakukan lembur hingga larut malam, tetapi upah lembur yang seharusnya menjadi hak karyawan tidak diberikan oleh pihak perusahaan, ini mengakibatkan turunnya motivasi karyawan yang berdampak pada penurunan kinerja.

Pentingnya motivasi karyawan dan budaya organisasi membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Karyawan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam?

2. Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam?

3. Apakah ada pengaruh antara motivasi karyawan dan budaya organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

(21)

1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi karyawan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi PT CIMB Niaga Auto Finance

Memberi masukan dalam menetapkan kebijakan tentang motivasi dan budaya organisai dalam upaya mencapai efektivitas, tujuan dan kelangsungan perusahaan.

2. Pihak lain

Memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya yang nantinya dapat mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

3. Bagi Penulis

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Motivasi

2.1.1. Pengertian Motivasi

Menurut Sukanto dan Handoko dalam Rizma (2010:32) motivasi yaitu keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Hasibuan (2008:142) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Munandar (2001:323) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

(23)

2.1.2. Tujuan Motivasi

Menurut Sunyoto (2012:198), tujuan motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

2. Meningkatkan produktifitas karyawan

3. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan 4. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan 5. Menciptakana suasana dan hubungan kerja yang baik

6. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan 7. Meningkatkan kesejahterahan karyawan

8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas

2.1.3. Teori Motivasi

Ada empat teori yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek perkembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.

1. Teori Abraham Maslow

Maslow dalam Mangkunegara (2005:63) mengemukakan teori motivasi dibedakan menjadi lima bagian yang disebut sebagai “Teori Kebutuhan” yang mana kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Hierarki kubutuhan manusia menurut Maslow:

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

(24)

3. Kebutuhan untuk rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.

4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

2. Teori Fredrick Hezberg

Menurut Herzberg dalam Munandar (2001:331), ada beberapa faktor intrinsik dan ekstrensik yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja yaitu:

1. Faktor intrinsik : partisipasi yang dicapai, pengakuan, dunia kerja, tanggung jawab dan kemajuan.

2. Faktor ekstrinsik : hubungan interpersonal antara atasan dan bawahan, teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja dan kehidupan pribadi.

3. TeoriDavid McClelland

McClelland dalam Mangkunegara (2005:69) mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia, yaitu :

1. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement )

(25)

melakukan pekerjaan lebih baik daripada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation )

Yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

3. Kebutuhan akan kekuatan (need for power)

Yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.

4. Teori Douglas Murray McGregor

McGregor dalam Mangkunegara (2005: 70) mengemukakan dua model yang menjelaskan motivasi karyawan yang bekerja yaitu X dan Y:

Teori X menganggap bahwa:

1. Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghargai kerja.

2. Karyawan harus diawasi dengan ketat dan diancam agar mau bekerja dengan baik.

3. Prosedur dan disiplin yang keras lebih diutamakan dalam bekerja. 4. Uang bukan satu-satunya faktor yang memotivasi kerja.

5. Karyawan tidak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Teori Y mengganggap bahwa:

(26)

2. Karyawan akan memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi jika merasa memuaskan.

3. Menusia cenderung ingin belajar.

4. Kreatifitas dan imajinasi digunakan untuk memecahkan masalah.

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Pegawai

Menurut Herzberg dalam Tampubolon (2004:86) faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:

1. Faktor-faktor instrinsik

Yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing karyawan. Faktor-faktor ini meliputi: keberhasilan, pekerjaan itu sendiri, penghargaan, dan tanggung jawab.

2. Faktor-faktor ekstrinsik

Yaitu pendorong yang datang dari luar diri seseorang atau karyawan, terutama dari organisasi tempat bekerja. Faktor-faktor ini meliputi: kebijakan perusahaan, hubungan antar pribadi, gaji dan kondisi kerja.

Motivasi atau dorongan untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Menurut Kurnia faktor lain yang mendorong seseorang untuk bekerja adalah:

1. Motivasi Positif

(27)

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif adalah suatu proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah melalui kekuatan-kekuatan ataupun berbagai ancaman (kurnia, hhtp://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/motivasi-kerja).

2.2. Budaya Organisasi

2.2.1. Pengertian Budaya Organisasi

Menurut Scein dalam Tika (2006:3) Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut.

Budaya organisasi menurut Davis dalam Sobirin (2007:131) merupakan keyakinan dan nilai bersama yang memberikan makna bagi anggota sebuah institusi dan menjadikan keyakinan dan nilai tersebut sebagai aturan pedoman berperilaku di dalam organisasi. Menurut Koentjaraningrat budaya organisasi adalah keseluruhan gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangkaian kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar

(28)

dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah eksternal dan internal dalam organisasi.

Dari defenisi yang telah dikemukakan oleh para tokoh mengenai budaya organisasi terdapat unsur-unsur dalam budaya organisasi, yaitu pertama pedoman yang dianut dimana pedoman mengandung nilai–nilai yang dapat berbentuk motto, asumsi dasar, dan tujuan umum organisasi. Kedua, budaya organisasi perlu diciptakan dan dikembangkan oleh pemimpin organiasi atau kelompok dalam tujuan organisasi tersebut. Ketiga, pedoman mengatasi masalah, maksudnya adalah dapat menyelesaikan masalah dari dalam lingkungan eksternal atau internal perusahaan dengan asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi. Keempat, pewarisan dan adaptasi. Budaya dalam organisasi diwariskan kepada anggota baru sebagai pedoman mereka untuk bertindak dan berperilaku serta perlu adanya penyesuaian budaya tersebut terhadap terjadinya perubahan lingkungan.

2.2.2. Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Tika (2006:11), fungsi budaya organisasi adalah sebagai berikut: 1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi ataupun kelompok

lain.

Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh suatu organisasi yang tidak dimiliki oleh organisasi lain.

2. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi.

(29)

rasa memiliki, partisipasi dan rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya.

3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.

Terlihat dari lingkungan kerja yang positif, yang mendukung dimana konflik serta perubahan diatu secara efektif.

4. Sebagai mekanisme kontrol dalam memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Mekanisme kontrol yang lebar, struktur yang datar, diperkenalkannya tim-tim dan karyawan diberi kuasa oleh organisasi, makna bernama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama.

5. Sebagai integrator.

Budaya organisasi berfungsi mempersatukan kegiatan para anggota organisasi yang terdiri dari sekumpulan individu yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.

6. Membentuk perilaku karyawan.

Dimaksudkan agar karyawan dapat memahami bagaimana mencapai tujuan organisasi.

(30)

8. Sebagai alat komunikasi.

Budaya organisasi apat berfungsi sebagai alat komunikasi antara atasan atau bawahan begitu juga sebaliknya. Budaya sebagai alat komunikasi tercermin dari aspek-aspek komunikasi yang mencakup kata-kata dan perilaku.

2.2.3. Tipe Budaya Organisasi

Menurut Harrison dalam Sobirin (2007:198) ada 4 tipe budaya organisasi: 1. Power Culture

Yakni budaya organisasi di mana kekuasaan mempunyai peranan penting dalam mewarnai kehidupan organisasi.

2. Role Culture

Tipikal organisasi yang menuntut individu-individu yang ada di dalam organisasi, sesuai dengan posisi masing-masing, berperan dalam pencapaian tujuan organisasi.

3. Achievement Culture

Digunakan untuk mengelompokkan organisasi yang lebih menekankan atau berorientasi pada hasil yang harus dicapai. Umumnya perusahaan yang termasuk dalam tipe ini menuntut karyawannya memiliki energi dan waktu yang cukup didedikasikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan perusahaan.

4. Support Culture

(31)

dalam organisasi jika mereka benar-benar merasa menjadi anggota organisasi dan mendapat perhatian dari organisasi.

2.2.4. Pembentukan dan Pemeliharaan Budaya Organisasi

Menurut Wahjono (2010:36) bahwa budaya organisasi diciptakan dan ditegakkan oleh pendiri organisasi, namun ada kalanya budaya organisasi itu lemah pada tahap awal maka kewajiban penerus untuk memperkuat dan merubah budaya organisasi yang kuat dan cocok. Budaya organisasi yang baik adalah kebiasaan yang memungkinkan setiap anggota mampu menjadi manusia produktif, kreatif, bekerja dengan antusias dan mampu merubah produk usang menjadi produk yang mempunyai nilai tambah tinggi dengan inovasi yang unik atau mampu memahami setiap keinginan pelanggan, memperlakukan pelanggan dengan baik, kebiasaan untuk selalu memperhatikan keluhan konsumen dan menindak lanjutinya dengan perubahan yang lebih baik.

Secara umum pembentukan budaya organisasi melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seorang pendiri mempunyai ide untuk mendirikan organisasi baru. 2. Pendiri menciptakan kelompok inti yang memiliki kesamaan visi.

3. Kelompok inti bergerak merealisasikan ide dan melengkapi segala sesuatu hingga organisasi bisa berjalan dengan baik.

(32)

Budaya organisasi yang telah dibentuk, harus dipelihara dengan cara mempertahankannya. Upaya mempertahankan budaya organisasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Seleksi karyawan baru 2. Tindakan manajemen puncak 3. Penempatan kerja

4. Penguasaan kerja 5. Pemberian penghargaan

6. Ketaatan terhadap nilai-nilai penting yang ada dalam organisasi 7. Sejarah organisasi

8. Konsistensi

2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut Hardjosoedarmo (2001:70) faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi dibagi kedalam empat bagian yaitu:

1. Pelatihan dan Pendidikan, yaitu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan.

2. Tempat Kerja, yaitu upaya perusahaan untuk meciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif.

3. Disiplin Kerja, yaitu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meciptakan disiplin ditempat kerja.

4. Supervisor, yaitu upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan hubungan yang hangat di antara supervisor dengan karyawannya.

(33)

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.1. Pengertian Kinerja

Secara garis besar, kinerja dapat dipahami sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, guna mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.

Whitmore (2002:35) mengemukakan bahwa ”kinerja” dengan asal kata ”kerja” berarti aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi dalam menjalankan tugas yang menjadi pekerjaannya. Kinerja merupakan suatu perbuatan, suatu prestasi, atau penampilan umum dari keterampilan. Menurut Mangkunegara (2001:45) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Sunarto (2005:149) kinerja adalah dukungan organisasi yang memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu. Dukungan organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, lingkungan kerja, struktur organisasi dan job design.

(34)

2.3.2 Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Rivai (2005:55) manfaat penilaian kinerja adalah: 1. Manfaat bagi karyawan yang diantara lain:

a. Meningkatkan motivasi b. Meningkatkan kepuasan kerja

c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan d. Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas

e. Penigkatan pengertian tentang nilai pribadi 2. Manfaat bagi penilai

a. Meningkatkan kepuasan kerja

b. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kienrja karyawan

c. Menginkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun karyawan d. Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan

e. Bisa mengidentifkasi kesempatan untuk rotasi karyawan 3. Manfaat bagi perusahaan

a. Meningkatkan kualitas komunikasi

b. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan

(35)

2.3.3 Indikator Kinerja

Menurut Mangkunegara (2005:53) indikator penilaian kinerja ada 4 yaitu: 1. Kuantitas kerja

Merupakan volume kerja yang dihasilkan seseorang dibawah kondisi normal. Indikator ini terdiri dari ketepatan, ketelitian, kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, pemeliharaan alat-alat kerja, dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.

2. Kualitas kerja

Merupakan kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil dengan tidak mengaibaikan volume kerja.

3. Pemanfaatan waktu

Merupakan penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.

4. Kerjasama

Merupakan kemampuan menangani hubungan kerja dengan rekan kerja.

(36)

2.3.4 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2002:56) kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal yaitu:

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggungjawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas menjadi tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan intruksi yang diberikan kepadanya menjadi tolak ukur kinerjanya.

4. Kreatifitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehinggan menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5. Kerja sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

6. Kecakapan

(37)

7. Tanggung Jawab

Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dari hasil kerjanya.

2.3.5. Tipe Kriteria Penilaian Kinerja

Menurut Gomes (2003:137) terdapat tipe-tipe pengukuran kinerja yang saling berbeda yaitu:

1. Pengukuran kinerja berdasarkan hasil, tipe kriteria ini merumuskan pekerjaan berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, atau pengukuran hasil aktif (end result).

2. Pengukuran kinerja berdasarkan perilaku, tipe kriteria prestasi ini mengukur sarana pencapaian sasaran, dan bukannya hasil akhir. Jenis ini biasanya dikenal dengan BARS (Behaviorally Anchored Rating Sales), dibuat dari “critical incidents” yang terkait dengan berbagai dimensi kinerja.

3. Pengukuran kinerja berdasarkan “judgement”. Merupakan tipe kriteria kinerja yang mnegukur prestasi berdasarkan deskripsi perilaku tertentu (spesific) yaitu jumlah yang dilakukan (quantity of works), luasnya pengetahuan tentang pekerjaan (job knowledge), kesediaan (cooperation), kepribadian, kepemimpinan (personal qualities).

2.4. Penelitian Terdahulu

(38)

ini adalah seluruh karyawan di CV Jabal Rahmat Abadi Medan sebanyak 32 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada CV Jabal Rahmat Abadi Medan.

Asril (2012) meneliti “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Reza Friska Pratama Medan”. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan meteode kualitatif dengan menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Reza Friska Pratama Medan. Dari hasil pengujian regresi linear berganda menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 65,4% yang artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan sisanya tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(39)

sebesar 60,1%, yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan, dan sisanya tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Umar (2008:215) kerangka konseptual adalah suatu kerangka berpikir tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah terindentifikasi sebagai masalah riset.

a. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan faktor-faktor pendorong dalam melakukan suatu aktivitas dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja karyawan. Motivasi mengarahkan karyawan pada tujuan organisasi agar mau bekerja dan berusaha sehingga keinginan para karyawan dan tujuan organanisasi dapat tercapai. Motivasi seorang dalam melakukan seuatu pekerjaan terjadi karena adanya suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan ekonomis yaitu untuk memperoleh uang, sedangkan kebutuhan nonekonomis dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk memperoleh penghargaan dan keinginan lebih maju. Dengan segala kebutuhan tersebut, seorang dituntut untuk lebih giat dan aktif dalam bekerja, untuk mencapai hal ini diperlukan adanya motivasi dalam melakukan pekerjaan, karena dapat mendorong seorang bekerja dan selalu berkeinginan untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu jika pegawai yang mempunyai motivasi kerja tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi.

(40)

usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan”.

Menurut Mathis (2006:114) salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seorang berusaha untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Hal ini berarti bahwa setiap pengingkatan motivasi kerja pegawai akan memberikan pengingkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan

Setiap karyawan dikelilingi oleh budaya organisasi. Budaya Organisasi membentuk latar belakang yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi kerja, sikap, perilaku, serta persepsi karyawan pada organisasi tempat mereka bekerja. Behavior atau perilaku merupakan bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja sebab dengan berperilaku seseorang akan dapat memperoleh yang Ia kehendaki dan yang Ia harapkan.

(41)

mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam perusahaan, yang mana nilai tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam diri karyawan.

Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan, Gambar 1.1 dibawah ini merupakan suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

Gambar 1.1: Kerangka Konsep Tentang Pengaruh Motivasi Karyawan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance

Sumber: Mangkunegara (2005:29), Sunarto (2005: 16), Malthis (2006:114) data diolah

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang telah disusun peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro, 2003:48).

Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dapat dikemukakan sehubungan dengan permasalahan tersebut adalah:

Motivasi Karyawan (X₁)

Kinerja Karyawan (Y)

(42)

1. Motivasi Karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

2. Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey eksplanasi. Penelitian survei eksplanasi adalah penelitian survei yang bertujuan untuk mencari pengaruh variabel motivasi (X1) dan budaya (X2)

terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam, jalan Diponegoro No 21b Lubuk Pakam. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Januari 2014.

3.3 Batasan Operasional

a. Variabel Bebas (Variabel X) terdiri dari motivasi (X1) dan budaya

Organisasi (X2).

b. Variabel Terikat (Variabel Y) terdiri dari kinerja karyawan pada PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam.

3.4 Defenisi Operasional

(44)

1. Variabel Bebas (Variabel X) terdiri dari motivasi (X1) dan budaya Organisasi (X2):

a. Variabel motivasi karyawan (X1) adalah faktor yang mendorong karyawan

PT CIMB Niaga Auto Finance untuk melakukan kegiatan. Motivasi menjadi penggerak diri karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Variabel budaya organisasi (X2) adalah sekumpulan nilai yang diakui oleh

semua karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance sebagai pedoman untuk berperilaku demi tercapainya tujuan organisasi.

2. Variabel terikat (Y) yang terdiri dari Kinerja Karyawan.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja (Y) yaitu hasil kerja baik secara kualitas dan kuantitas yang dihasilkan baik oleh karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Defenisi Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran melakukan kegiatan. Motivasi menjadi

3. Pekerjaan itu sendiri 4. Penghargaan

1. Kebijakan perusahaan 2. Hubungan antar pribadi 3. Kompensasi

4. Kondisi Kerja

(45)

2 Budaya

1. Kebutuhan pelatihan dan pendidikan

2. Sarana pelatihan dan pendidika

3. Suasana Kerja 4. Peralatan kerja

5. Norma 6. Sikap

7. Kedekatan personal 8. Kemampuan memotivasi

karyawan

1. Kuantitas kerja

2. Kualitas kerja

3. Kerjasama

4. Pemanfaatan waktu

1. Volume pekerjaa 2. Efisiensi waktu

3. Pelaksanaan pekerjaan secara tepat dan cepat

4. Berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan

5. Kerjasama dengan rekan kerja

6. Kemampuan membina hubungan dengan atasan

7. Penggunaan waktu yang baik

8. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

Skala Likert

Sumber: Kusni (2003:321), Herzberg dalam Tampubolon (2004:86), Hardjosoedarmo (2001:70), Mangkunegara (2001:45) data diolah

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(46)

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Adapun skor yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2005 : 87)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Arikunto (2006:130) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sebagai populasi penelitian ini adalah karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam yang berjumlah 35 orang.

3.6.2 Sampel

(47)

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian, dengan cara melakukan wawancara (interview) dan memberikan daftar pertanyaan (quetionnaire).

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet yang mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam mengenai informasi atau keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. b. Daftar pertanyaan (Questionnaire)

(48)

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan informasi data dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan judul yang di teliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Pengujian validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur Situmorang (2010:68). Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Uji validitas pada penelitian ini akan diberikan kepada 30 orang karyawan di Cabang Binjai dengan menggunakan program SPSS versi 18.0, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

(49)

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

(50)

36 Butir 36 0.361 0.580 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2013

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa sumua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai < rtabel (0.361). Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid dan kuesioner dapat

dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006: 110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Tabel pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

(51)

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

.956 48

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2013

Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,956. Apabila nilai reliabilitas instrumen (Cronbach's Alpha) di atas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrumen dinyatakan reliabel (Kuncoro, 2003: 254). Nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,956 > 0,8 yang berarti bahwa instrumen tersebut reliable.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Menurut Situmorang (2003:73) teknik analisis deskriptif merupakan teknik analisis data dimana peneliti mengelompokkan atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data serta meruapakan salah satu bentuk analisis untuk menjadikan data mudah dikelola.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (motivasi dan budaya organisasi) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 18.0 for windows.

Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut, Sugiyono ( 2005:97):

(52)

Dimana :

Y = Kinerja karyawan X1 = Motivasi

X2 = Budaya organisasi

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS 18.0 for windows sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, Situmorang ( 2010:72).

b. Uji Heterokedatisitas

(53)

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas, Situmorang (2010:75).

c. Uji Multikolinearitas

Variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurma. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >1, atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinieritas , Situmorang (2010:80).

2. Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan yaitu:

a. Uji Signifikan Simultan ( Uji-F )

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat:

H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif

(54)

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, Artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5 %

Ha ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5%

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji - t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh motivasi dan budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial motivasi dan budaya organisasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5 %

Ha ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5 %

c. Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu motivasi (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Jika

R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT CIMB Niaga Auto Finance adalah perusahaan pembiayaan otomotif terkemuka yang merupakan anak perusahaan dari Bank CIMB Niaga Tbk. PT CIMB Niaga Auto Finance, dahulu dikenal sebagai Saseka Gelora Finance, perusahaan ini telah berpengalaman dalam bidang pembiayaan selama lebih dari 30 tahun. Sebagai anak perusahaan Bank CIMB Niaga Tbk, bank peringkat lima besar dalam asset di Indonesia, PT CIMB Niaga Auto Finance berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dengan sangat signifikan di tahun 2011 dibanding tahun 2010, antara lain: pertumbuhan penyaluran kredit otomotif mencapai 165%, peningkatan profit perusahaan sampai dengan 169%, pertumbuhan total aset hingga 271%, dengan tetap menjaga NPL dilevel 0,55.

(56)

pasar industri pembiayaan Indonesia secara fokus dibuktikan dengan menambah porsi kepemilikan saham di Saseka menjadi 95.91%, pada bulan juni tahun 2008 penandatanganan perjanjian merger antara Bank Niaga Tbk dan LippoBank, dan secara resmi menjadi Bank CIMB Niaga pada November 2008. Untuk memenuhi kebijakan SPP (Single Presence Policy) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (dengan kata lain, Saseka pun kini berada dalam naungan Bank CIMB Niaga Tbk), tahun 2009 proyek transformasi di Saseka dimulai pada tanggal 6 Oktober 2009 dalam rangka melanjutkan rencana Bank CIMB Niaga Tbk untuk terus menggarap industri pembiayaan di Indonesia. Transformasi ini meliputi perubahan fokus bisnis Saseka (business focus) dari leasing menjadi consumer finance, serta transformasi model bisnis (business model) Saseka. Tahun 2010 Bank CIMB Niaga Tbk menambah kepemilikan sahamnya atas Saseka menjadi 99.9%, sedangkan 0.1% saham dipegang oleh NMC (PT Niaga Manajemen Citra) dan terakhir Agustus 2010, PT Saseka Gelora Finance secara resmi berubah namanya menjadi PT CIMB Niaga Auto Finance diikuti dengan perubahan logo.

a. Jenis Produk

Sebagai perusahaan pembiayaan yang memfokuskan pada transaksi otomotif, PT CIMB Niaga Auto Finance mendiversifikasikan produknya menjadi 3 besar yakni:

1. Pembiayaan Mobil

(57)

b. Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia yang bernilai tambah serta memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen dan mitra usaha.

Misi

Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan kendaraan terkemuka yang memberikan nilai terbaik bagi seluruh stakeholders, melalui pelayanan terbaik kepada konsumen, hubungan kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan, SDM yang berkualitas serta berkontribusi kepada masyarakat.

c. Cara Pembayaran Angsuran

5. Pembayaran Melalui PT.POS

(58)

d. Persyaratan Kredit

Beberapa persyaratan untuk mengajukan kredit antara lain:

Tabel 4.1 Persyaratan kredit

Sumber: PT CIMB Niaga Auto Finance

Persyaratan Karyawan Profesional Wiraswasta Perusahaan

Foto copy KTP

Foto copy Kartu Keluarga

Slip Gaji

Foto Copy Rekening Koran/ Tabungan 3 bulan terakhir

Foto Copy NPWP

Foto Copy SIUP & TDP

Foto Copy Surat Izin Praktek

(59)

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam

(60)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Penelitian

4.2.1.1Deskriptif Responden Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan berupa kuesioner. Jumlah seluruh pernyataan terdiri dari 48 butir pernyataan yang terdiri dari 16 butir pernyataan untuk variabel motivasi karyawan (X1), 16 butir pernyataan untuk budaya organisasi (X2) dan, 16 butir pernyataan untuk variabel Kinerja karyawan(Y), dengan jumlah seluruh responden penelitian sebanyak 35 orang karyawan yang bekerja di Cabang Lubuk Pakam.

Kuesioner penelitian berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-Laki 25 71,4%

Perempuan 10 28,56%

Total 35 100%

Sumber: PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam (data diolah)

(61)

menyukai tantangan dan lebih senang untuk bekerja dilapangan. Sehingga laki-laki mendukung untuk memberikan pencapaian target demi tercapaian tujuan perusahaan.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden

(tahun)

Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

20-29 20 57,14 %

30-39 11 31,43 %

40-49 4 11,43 %

Total 35 100 %

Sumber: PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam (data diolah)

(62)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

SMA 6 17,14%

D3 16 45,71%

S1 12 34,29%

S2 1 2,86 %

Total 35 100%

Sumber: PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (17,14%), responden yang berpendidikan D3 sebanyak 16 orang (45,71%), responden yang berpendidikan S1 sebanyak 12 orang (34,29%) dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 1 orang (2,86%). Hal ini menunjukkan bahwa PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam lebih banyak memperkerjakan karyawan yang berlatar belakang pendidikan D3 dari pada karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1. Ini disebabkan karena karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D3 umumnya lebih dibekali keterampilan dan keahlian teknis mengenai penjualan (marketing) terhadap nasabah dibanding dengan karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian

(63)

a. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Motivasi Karyawan (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap 16 butir pertanyaan mengenai variabel motivasi karyawan (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Karyawan (X1) No.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa

(64)

PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam memiliki tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, demi terwujudnya tujuan perusahaan.

2) Pada pernyataan kedua (tingkat keberhasilan kerja saya tinggi), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden menyatakan tidak setuju (2,9%) tidak setuju, 3 orang responden (8,6%) yang menyatakan kurang setuju, 13 orang responden (37,1%) menyatakan setuju, dan 18 orang responden (51,4%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan sebagiam besar karyawan PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam memiliki tingkat keberhasilan kinerja yang tinggi, hal ini terbukti dari pencapaian target yang terealisasi yang dilakukan oleh karyawan diperusahaan, tetapi sebagian kecil (11,5%) menyatakan masih kurang setuju tentang hal tersebut.

(65)

4) Pada pernyataan keempat (saya berupaya menggali potensi yang saya miliki), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, 12 orang responden (34,3%) yang menyatakan setuju, dan 23 orang responden (66,7%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam berupaya menggali potensi yang dimiliki dalam bekerja demi terwujudnya target yang ditetapkan oleh perusahaan.

5) Pada pernyataan kelima (saya puas karena mampu menyelesaikan pekerjaan yang sulit), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, 8 orang responden (22,9%) menyatakan setuju, dan 27 orang responden (77,1%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam merasa puas karena dapat menyelesaikan pekerjaan yang sulit.

(66)

7) Pada pernyataan ketujuh (saya puas atas penghargaan yang diberikan kepada saya), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, maupun tidak setuju, 5 orang responden (14,3%) menyatakan kurang setuju, 17 orang responden (48,6%) menyatakan setuju, dan 13 orang responden (37,1%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam sudah berupaya memberikan penghargaan kepada karyawannya, tetapi sebagian karyawan berpendapat bahwa PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam belum memberi penghargaan kepada karyawannya.

8) Pada pernyataan kedelapan (saya selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja saya yang maksimal), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak, 1 orang responden (2,9%) yang menyatakan tidak setuju, 4 orang responden (11,4%) menyatakan kurang setuju, dan 16 orang responden (45,7%) menyatakan setuju, dan 14 orang responden (40%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam memiliki kinerja yang bagus, hal ini terbukti dari penghargaan yang mereka dapat atas kinerja mereka yang maksimal tetapi ada karyawan yang berpendapat bahwa PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam belum memberikan penghargaan atas hasil kerjanya.

(67)

22 orang responden (62,9%) menyatakan kurang setuju, dan 3 orang responden (8,6%) menyatakan setuju dan 7 orang responden (20%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam belum memberikan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong karyawan dalam menggali potensi yang mereka miliki.

10)Pada pernyataan kesepuluh (saya puas dengan kebijakan perusahaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (5,7%) yang menyatakan tidak setuju, 22 orang responden (62,9%) menyatakan kurang setuju, 7 orang responden (20%) menyatakan setuju dan 4 orang responden (11,4%) menyatakan sangat setuju. Banyaknya responden yang menjawab kurang setuju menegaskan bahwa sebagian besar dari karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam merasa tidak puas terhadap kebijakan perusahaan, hal ini dikarenakan sulitnya karyawan dalam mendapatkan promosi jabatan.

(68)

12)Pada penyataan keduabelas (hubungan dengan rekan kerja terjalin dengan baik), tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (5,7%) meyatakan tidak setuju, 25 orang responden (71,4%) meyatakan kurang setuju, 4 orang responden (11,4%) menyatakan setuju dan 4 orang responden (11,4%) menyatakan sangat setuju. Banyaknya karyawan yang menyatakan kurang setuju menunjukkan bahwa belum terjalin hubungan yang baik antara rekan kerja di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam, hal ini disebabkan karena karyawan didalam perusahaan menganggap rekan kerja sebagai saingan dalam bekerja dan bukan sebagai partner kerja, sehingga karyawan merasa tidak perlu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja. 13)Pada penyataan ketigabelas (besarnya kompensasi yang diperoleh sesuai

dengan pekerjaan yang saya lakukan), tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 1 orang responden (2,9%) menyatakan tidak setuju, 26 orang responden (74,3%) menyatakan kurang setuju, 5 orang responden (14,3%) meyatakan setuju, 3 orang responden (8,6%) meyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan oleh PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, itu terlihat dari tidak diberikannya upah lembur pada jam kerja lembur.

(69)

orang responden (11,4%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam tidak puas atas kompensasi yang diterima.

15)Pada penyataan kelimabelas (saya puas dengan kondisi pekerjaan saya), tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, sebanyak 23 orang responden (65,7%) menyatakan kurang setuju, 7 orang responden (20%) meyatakan setuju, 5 orang responden (14,4%) meyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT CIMB Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam merasa kurang puas atas kondisi pekerjaannya saat ini.

(70)

b. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Budaya Organisasi (X2)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organsasi (X2) No.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Tabel 4.6 merupakan tabel distribusi jawaban responden terhadap 16 butir pertanyaan mengenai variabel budaya organisasi (X2). Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

Gambar

Tabel
 Pencapaian Penjualan (Tabel 1.1 Achivement Sales) PT CIMB Niaga Auto Finance
Gambar 1.1:  Kerangka Konsep Tentang Pengaruh Motivasi Karyawan dan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 135, pasal 1 ayat

[r]

Rendahnya efisiensi enkapsulasi yang diperoleh dengan metode ini disebabkan karena protein berada dalam bentuk larutan dimana volum larutan protein yang cukup besar

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.. Marlon Sihombing, MA selaku Dosen

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat, karunia dan hidayah yang telah dicurahkan sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyeleseikan skripsi dengan

Penyelenggaraan pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara pemilihan umum yang

[r]