ABSTRAK
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi gula. Perusahaan tersebut mengolah raw sugar untuk diproses menjadi gula dengan kadar ICUMSA yang lebih rendah. Proses produksi menggunakan mesin R1 vibrating screen morgenzen dan R2 vibrating screen sweco untuk menyaring apakah bahan bahan metal masih tertinggal atau tidak di dalam komposisi gula. Proses produksi sering terhenti karena kerusakan mesin. Hal ini mengakibatkan terjadi downtime sebesar 405 jam dari 8256 jam operasi selama setahun pada lantai produksi gula. Selama periode penelitian, downtime terjadi karena kerusakan yang terjadi pada mesin-mesin kritis dari PT. XYZ. Selama ini sistem perawatan masih bersifat corrective dimana pergantian komponen mesin dilakukan setelah terjadi kerusakan. Hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendeteksi penyebab kerusakan dan melakukan pergantian komponen. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode RCM digunakan untuk mengetahui tindakan perawatan untuk mengurangi downtime dan memberikan komponen paling kritis penyusun sebuah mesin. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lamanya downtime mesin, interval kerusakan komponen mesin, frekuensi kerusakan dan sistem perawatan aktual. Hasil penerapan metode RCM diperoleh pilihan tindakan perawatan pada komponen mesin yang terdiri dari; 1 kategori Condition Directed (CD), 5 kategori Time Directed (TD). Komponen yang dikategorikan berdasarkan Condition Directed (CD) adalah komponen rubber chute, sementara komponen yang dikategorikan berdasarkan Time Directed (TD) adalah komponen screen 10 mesh, screen 24 mesh, vibrator motor, v.belt, dan screen 8 mesh. pemilihan tindakan kategori Time Directed (TD), diperoleh jadwal pergantian komponen kritis sehingga diperkirakan penurunan downtime sebesar 37,50%.
Kata Kunci : Maintenance, Downtime, RCM, Reliability