BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDewasa ini, setiap perusahaan yang ada di Indonesia maupun internasional hampir sudah memiliki perkembangan yang fluktuatif sehingga perlu adanya tujuan khusus yang harus segera di buat guna meningkatkan keuntungan maupun perkembagan yang lain guna meningkatkan kinerja dari perusahaan.
Di samping itu, perusahan harus berupaya menlihat cita-cita yang sudah ditetapkan yang itu menjadi landasan untuk membangun kualitas perusahaan ke depan agar semakin maju dan bersaing baik di tataran regional maupun internasional.
Dengan persaingan, yangbegitu ketat saat ini, peusahaan harus menjadikan persaingan sebagai motivasi untuk semakin meningkatkan kualitas hasil produksi maupun kualitas pelayanan agar mampu bertahan bahkan menjadi leader di dalam dunia persaingan dan itu semua tidak bisa dilakukan tanpa adanya cita-cita dari perusahaan yang itu semua merupakan menjadi cita-cita dari semua bagian yang berhubungan dengan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses merumuskan visi, misi perusahaan? 2. Apa hubungan antara visi, misi dan tujuan perusahaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses merumuskan visi, misi perusahaan.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 VISI PERUSAHAAN (STRATEGIC ARCHITECTURE) :
Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Visi merupakan cita-cita perusahaan. Visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan where we are going?
Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan,mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan, menjawab pertanyaan “where we are going? Smith (1994: 14) mengartikan visi kurang-lebih sebagai gambaran yang jelas (clear image) tentang wujud masa depan yang mengendalikan rencana strategis.
Pernyataan visi perlu aspiratif dan mengandung harapan, seperti saranKouzes dan Posner (dalam Bryson, 1988: 194) bahwa:
a. “ Visi berfokus pada masa depan yang lebih baik “ b. “ Visi memberi harapan dan impian”
c. “ Visi memegang nilai-nilai bersama” d. “ Visi menyatakan hasil yang positif “
e. “ Visi menekankan kekuatan dari kelompok yang bersatu” f. “ Visi menggunakan kata-kata penggambaran, citra dan metafor”
g. “Visi mengkomunikasikan antusiasme dan kesenangan yang membahagiakan.”
2.1.1 Organisasi atau perusahaan membutuhkan visi yang dapat digunakan sebagai: a. Penyatuan tujuan, arah, dan sasaran perusahaan
b. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya c. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan(corporate culture)
2.1.2 Visi yang baik memiliki kriteria sebgai berikut:
b. Singkat, jelas, fokus dan merupakan standard of excellence c. Realistis dan sesuai dengan kompetensi perusahaan
d. Atraktif dan mampu menginspirasikan komitmen serta antusiasme
e. Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi pihak yang berkepentingan
f. Dapat ditelususri tingkat pencapaiannya
2.1.3 Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
a. Siapa kita?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang mengarah pada subyek-subyek yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.
b. Apa yang akan kita lakukan?
Perusahan di masa yang akan datang akan bergerak di bidang apa. c. Mengapa kita melakukan?
Apa maksud perusahaan melakukan usaha di salah satu bidang? Apakah ingin memperoleh profit atau yang lainnya?
d. Berfungsi menetapkan sasaran lembaga, menciptakan masa depan lembaga
Dengan adanya visi tersebut bisa membuat dan menetapkan sasaran lembaga dan masa depan lembaga
e. Mengkoordinasi tindakan lembaga
Dengan adanya cita-cita perusahan diharapkan bisa menjadi patokan dalam berkoordinasi di setiap lini yang ada di perusahaan
f. Menimbulkan Motivasi
Adanya cita-cita dari perusahaan maka seharusnya dapat menjadi pendorong perusahaan untuk terus maju dan berkembang kea rah yang lebih baik
g. Menghilangkan kebingungan
Perusahaan bisa menentukan langkah dalam mengambil kebijakan dengan adanya cita-cita yang sudah ditetapkan di awal berdirinya perusahaan
h. Memberikan batas-batas yang luas bagi karyawan untuk berkreasi
Dengan adanya cita-cita perusahaan maka diberikan kebebasan bagi setiap karyawan untuk berkreasi dan berinovasi demi memejukan perusahaan tanpa menyimpang dari cita-cita awal perusahaan
i. Mengesankan, menggerakkan orang untuk melakukan yang terbaik
2.1.4 Tujuan merumuskan visi:
a. Mencerminkan apa yang ingin dan akan dicapai oleh organisasi perusahaan. b. Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
c. Menimbulkan komitmen bagi seluruh jajaran dalam lingkungan perusahaan d. Memiliki orientasi untuk masa depan perusahaan
e. Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi perusahaan. f. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.
2.1.5 Merumuskan visi perusahaan:
a. Visi dirumuskan secara jelas dan terfokus, dimana manajemen harus punya keinginan dan kepastian ke arah mana kegiatan akan difokuskan dan diprioritaskan agar amsa depan perusahaan tetap mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Kemungkinan-kemungkinan pada masa depan
Menginterpretasi semua peluang, tantangan lingkungan eksternal
Menginterpretasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internalnya.
c. Peran manajemen:
Memposisikan perusahaan dan melihat berbagai kemungkinan pada masa depan
Memfokuskan pengembangan usaha ke arah masa depan dan prioritas kegiatannya.
Menentukan hasil yang ingin dicapai pada masa depan.
d. Pendapat Ruben Merk: Perumusan visi perusahaan yang baik harus dapatmembangkitkan emosi, ambisi dan semangat.
e. Azas Pedoman
Membentuk budaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran masa depan
Fokus memuaskan konstituen, peningkatan kualitas, perbaikan terus menerus, partisipasi yang tinggi, kerjasama tim, etika dan kejujuran
Terciptanya budaya akan menjadi perekat di dalam perusahaan dalam mewujudkan visi
f. Sharing Vision
Untuk membangun komitmen penuh atas visi, mengetahui perannya masing-masing dalam mewujudkan misi tanpa ada yang kehilangan perannya
Membangun kepercayaan di setiap manajemen garis depan yang ikut menentukan sasaran operasional dari visi.
g. Mengalirkan visi ke bawah
Visi harus menjadi pembicaraan di setiap lini manajemen
Budaya harus mengalami perubahan dari atas hingga manajemen bawah
Setiap tim diharapkan ikut berperan dalam mengusulkan perubahan visi jika memang tidak sesuai dengan relevansi masa kini dan ikut merumuskan misi khusus mereka masing-masing.
Tabel 1.1 Contoh visi Perusahaan yang ada di Indonesia
Perusahaan Bidang Usaha Visi
PT. Telkom Indonesia
Telekomunikasi Menjadi pelaku infokom terkemuka di kawasan regional
PT. PLN Penyedia dan pengelola pelistrikan di Indonesia
Diakui sebgai perusahan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani PT. Angkasa
Pura II
Pengelola 10 bandar udara di kawasan barat Indonesia
Menjadi pengelola Bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional
Dalaam konteks manajemen kinerja , pernyataan visi diguankan sebagai pijakan awal dalam menyusun misi, strategi maupun variable dalam benchmarking yang nantinya akan diguanakan. Sebagai contoh, jika dalam pernyataan visi sudah dicanangkan untuk menjadi perusaah kelas dunia, maka pernyataan misi, strategi pencapaian, variabel kinerja dan benchmarking yang akan dilakukan harus mengacu pada roh kelas dunia tersebut.
2.2 MISI PERUSAHAAN
dipenuhi & konsumen yang hendak dituju, serta karakter, pasar dimana perusahaan akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta citra perusahaan yang diharapkan dari masyarakat.
Bryson (1988: 96) membedakan misi dengan visi dengan penjelasan sebagai berikut: "Misi... menjelaskan maksud (purpose) organisasi dan mengapa (why) perlu melakukan yang dikerjakan saat ini; sedangkan visi menjelaskan seperti apa (what) organisasi tersebut akan menjadi [di masa depan] dan bagaimana (how) organisasi tersebut akan berperilaku (behave) ketika misinya tercapai." Secara singkat, misi menunjukkan "apa yang dilakukan" atau "daftar dan karakteristik layanan yang diberikan".Dengan demikian, misi ditulis sebagai "kata kerja". Dalam menuliskan misi, Merson dan Qualls (1979: 25) menyarankan bahwa: "Dalam kerangka perundangan yang berlaku, suatu lembaga sebaiknya menyatakan misinya dalam ungkapan yang luas dan umum. Pernyataan misi sebaiknya disusun dalam kata-kata yang memungkinkan fleksibilitas yang maksimum dalam menanggapi perubahan situasi....Misi sebaiknya dinyatakan secara singkat, tidak lebih dari beberapa alinea, dan,...sebaiknya ditulis dengan bahasa yang tidak teknis dan mudah dimengerti...."
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alas an eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusaahn kepada masyarakat baik berupa produk ataupun jasa(Wheleelen, 2004). Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang mebantu Anda menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat saat anda tersesat dalam rimba bisnis saat ini(Paul Kalkbrenner, klien dari Shea Holmes di Phoenix di Brown(2000)).
Misi dapat ditetapkan secara sempit atau luas.sebagai contoh, misi yang ditetapkan secara sempit untuk asosiasi penyimpanan bank adalah meminjamkan uang untuk orang – orang dalam komunitas lokal. Tipe pertanyaan misi sempit menegaskan secara jelas bisnis utama organisasi, misi ini juga secara jelas membatasi jangkauan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, teknologi yang digunakan, dan pasar yang dilayani.Misi sempit juga membatasi kesempatan – kesempatan untuk
tumbuh.Sebaliknya, misi luas melebarkan jangkauan aktivitas organisasi untuk memasukn banyak tipe produk atau jasa, pasar dan teknologi.
Gambar 2.1 Irisan proses Penyusunan Misi
Untuk menjamin bahwa misi yang sudah dicanangkan bagus, maka misi tersebut harus:
a. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak ditetapkan b. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
c. Fokus pada kompetensi dan kemampuan yang dimiliki perusahaan d. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna
2.2.1 Delapan Karakteristik yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam penyusunan misi perusahaan :
a. Pelanggan
Pelanggan ini menjelaskan tentang “ siapakah nasabah perusahaan?”. Contohnya: Kami percaya bahwa tanggung jawab yang paling utama adalah kepada dokter, perawat dan pasien, kepada para ibu dan yang lainnya yang menggunakan jasa dan produk kami (Johnson & Johnson).
b. Produk/Jasa
Produk atau jasa menjelaskan tentang “ produk utama apakah yang akan dijual?”. Contohnya : Menjadi jaringan rumah makan terkemuka di dunia dengan cara memuaskan permintaan pelanggan yang akan kualitas, pelayanan cepat pada setiap acara makan dengan menu ayam yang dominan (Kentucky Fried Chicken).
c. Pasar
Pasar menjelaskan tentang “dimana perusahaan bersaing?”.Contohnya : Akan membuat sebuah perbedaan: Produk – produk kami, pelayanan dan keramahan akan menolong orang diseluruh dunia untuk mempertajam cara – cara bisnis dan pendidikan yang dijalankan dalam abad ke-21 (Apple Computer).
LINGUSTIK OTORITAS
d. Teknologi
Teknologi menjelaskan tentang “teknologi dasar apa yabg digunakan?”.Contoh : Usaha HP dipusatkan pada pengembangan produk kualitas tinggi yang akan memberikan kontribusi teknologi unik dan sedemikian inovatifnya sehingga konsumen bersedia membayar tinggi (Hew-lett-Packard).
e. Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas
Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas menjelaskan “komitmen apa yang dianut untuk pencapaian tujuan perusahaan?”.Contoh : Melayani kebutuhan seluruh dunia akan pengetahuan, guna mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan cara yang mengumpulkan, mengevaluasi, menghasilkan dan mendistribusikan informasi – informasi berharga dengan suatu cara yang menguntungkan konsumen, karyawan, penulis, investor dan masyarakat kami. (Penerbit McGraw-Hill).
f. Konsep perusahaan
Konsep Perusahaan menjelaskan tentang “apa yang menjadi kekuatan dan keunggulan perusahaan?”.Contoh : Memberikan kualitas sebagai ekspresi sosial (Hallmark).
g. Komitmen terhadap image masyarakat
Komitmen terhadap image masyarakat menjelaskan tentang “apa yang menjadi persepsi masyarakat terhadap perusahaan?”.Contoh : Kami bertanggung jawab kepada masyarakat dimana kami bertempat tinggal dan bekerja dan juga kepada masyarakat dunia (Johnson & Johnson).
h. Komitmen terhadap karyawan
Komitmen terhadap karyawan menjelaskan tentang “bagaimana perlakuan perusahaan terhadap karyawan?”.Contoh : Menghargai karyawan dengan gaji dan keuntungan – keuntungan yang kompetitif dibandingkan dengan kesempatan kerja di daerah sekitarnya serta memberikan balas jasa atas kontribusi mereka kepada efisiensi operasionak perusahaan (Public Service Electric and Gas Company).
2.2.2 Elemen – elemen yang mempengaruhi misi adalah: a. Sejarah masa lalu perusahaan
b. Keinginan dari pemilik atau manajemen puncak c. Perubahan lingkungan industri
2.2.3 Misi menyangkut suatu tujuan yang harus dicapai, sehingga suatu misi sangat berkaitan erat dengan:
a. sasaran (goals) b. tujuan (objectives)
c. tugas (tasks), kewajiban (duty), atau kandungan maksud (purpose) d. standar pelaksanaan (operational standard)
e. prosedur pelaksanaan (operational prosedure) f. fasilitas-fasilitas (facilities)
g. para pelaksana (operator) atau sumber daya manusia (human resources) h. waktu (timing)
2.2.4 Tujuan pembentukan misi perusahaan:
a. menentukan kebutuhan suara dan tekad para pendiri dari maksud pendirian perusahaan b. memberikan suatu arah umum bagi para pengelola perusahaan
c. memberikan dasar untuk mendorong penggunaan dan alokasi sumber daya perusahaan d. mempermudah penerjemahan sasaran-sasaran perusahaan ke dalam tujuan-tujuan yang
lebih spesifik.
2.2.5 Merumuskan misi perusahaan:
a. Pertimbangan dalam merumuskan misi perusahaan
kepentingan internal perusahaan: pemegang saham, dewan direksi, para eksekutif, dan para karyawan.
Kepentingan eksternal perusahaan: para pelanggan, para konsumen, para pembeli, para pemasok, para pesaing, pemerintah, asosiasi, dan masyarakat.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan kepentingan dari stakeholders
produk barang dan jasa
pasar geografis
teknologi
kelangsungan hidup perusahaan
falsafah perusahaan
konsep diri dari perusahaan
citra perusahaan h. Cara merumuskan misi
Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti karyawan, mitra kerja, akademisi, birokrat, dan masyarakat.
Menilai lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan apakah misi tidak bertentangan secara internal dan eksternal
Gambar2.2: menunjukkan bahwa hanya setelah misi dasar ditetapkan , tujuan, strategi, program, kebijaksanaan dan rencana dapat ditetapkan.
Gambar 2.2 Hubungan antara misi, tujuan, dan bentuk-bentuk rencana lain dalam perusahaan.
Tabel 2.1 Contoh misi Perusahaan Indonesia
Perusahaan Misi
PT.Telkom Indonesia 1. To Provide one stop service with excellent quality & competitive price 2. Managing business trought best practices, optimizing superior human
resource, competitive technology, and synergizing business partners
PT. PLN 1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang saham
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong pertumbuhan
Teoritik Contoh Pada perusahaan Penerbangan Misi Organisasi
Tujuan Umum dan Menyeluruh
Tujuan Khusus , strategi, kebijaksanaan, program dan rencana
Melayani Penerbangan Sebanyak Mungkin Penumpang
Tarif rendah untuk meningkatkan pasar
Meningkatkan Pasar Jakarta-Denpasar, tarif minimum, Menambah frekuaensi
ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha dengan kaidah ekonomi yang sehat serta berorientasi pada kepuasan pelanggan dan berwawasan lingkungan.
PT. Angkasa Pura II Mengelola jasa kebandarudaraaan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasn pelanggan, dalam upaya memeberikan manfaat optimal pada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis
Perbedaan misi dengan tujuan adalah bahwa tujuan menyatakan secara jelas apa yang akan dicapai dan kapan hal tersebut akan dicapai, dan seringkali dapat langsung dikuantifikasi. Maksud menentukan tujuan adalah:
1. Untuk memfokuskan tugas manajemen dalam hasil yang spesifik
2. Sebagai sarana untuk menilai apakah tujuan telah dicapai setelah program-program dilaksanakan.
2.3 HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN TUJUAN
Tujuan merupakan upaya untuk merefleksi pernyataan manajemen dalam misi ke dalam target tertentu atau tingkat kemajuan organisasi tertentu yang dapat diukur. Penetapan tujuan mengungkapkan target yang menantang yang memerlukan usaha dan disiplin untuk mencapainya. Secara luas, tujuan perusahaan didirikan dalam rangka menyediakan custumor value terbaik bagi para stakeholder.Tujuan itu kemudian dinyatakan dalam target – target yang bersifat keuangan dan strategis, besrsifat jangka pendek dan panjang, kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian berbentuk target itu, pada akhirnya, akan membentuk apa yang dicita – citakan suatu organisasi yang dinyatakan dalam visi.
III PENUTUP
3.1Simpulan
Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Visi merupakan cita-cita perusahaan. Visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan where we are going?
Misi adalah menjelaskan kegunaan dan alasan mengapa suatu perusahaan ada.Biasanya memberikan gambaran yang jelas tentang cirri pokok produk yang ditawarkan dan tekhnologi yang digunakan oleh perusahaan, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi & konsumen yang hendak dituju, serta karakter, pasar dimana perusahaan akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta citra perusahaan yang diharapkan dari masyarakat.
Tujuan adalah bahwa tujuan menyatakan secara jelas apa yang akan dicapai dan kapan hal tersebut akan dicapai, dan seringkali dapat langsung dikuantifikasi. Maksud menentukan tujuan adalah:
1. Untuk memfokuskan tugas manajemen dalam hasil yang spesifik
2. Sebagai sarana untuk menilai apakah tujuan telah dicapai setelah program-program dilaksanakan.
3.2 Saran
Kami mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kami dan jika memang ada perbaikan, kami mengharapkan kritik dan saran yangmembangun demi kesempurnaan makalah yang telah kami buat.
Handoko, Tani. 2003. Manajemen. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja (Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan). Jakarta:Erlangga.
Ivancevich, John M, dkk. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.