ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. HADJI KALLA DI MAKASSAR
Claudia Velicia Evangelistha Lely
Email : dheaclaudia220@gmail.com
Abstract
At the present time the business development so tight, so it takes effort or strategy for a company to improve competitiveness and gain market share. With the SWOT analysis of the company can ensure the internal and external conditions through excellence, weaknesses, opportunities and threats in the face of competition in the environment.
Object of this study is on the PT. Hadji Kalla located at Jalan Sultan Alauddin No. 76 Makassar, which aims to (1) To determine the internal environment of PT. Hadji Kalla in Makassar, (2) To determine the external environment PT. Hadji Kalla in Makassar, and (3) To know what the strategy used by PT. Hadji Kalla in Makassar. For processing and data analysis using SPSS. The results of this study concluded that the strategy undertaken by PT. Hadji Kalla is an aggressive strategy, aggressive strategy is where the strengths and opportunities facing higher when compared with the weaknesses and threats. With this strategy the company can go ahead and invest in a lot more effort Toyota car dealers, recommendations to improve the competitiveness strategy is to improve the strategy pursued so far and expect to increase sales volume and market share achieved by PT. Hadji Kalla in the years to come.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin
menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini
menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang
semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah
pesatnya perkembangan teknologi, sehingga hal ini memaksa perusahaan untuk lebih
memerhatikan lingkungan yang dapat memengaruhi perusahaan, agar perusahaan
mengetahui strategi bisnis seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam
perusahaan. Oleh sebab itu persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan
suatu perusahaan (Porter, 2006), di mana pesaing dengan menggunakan pendekatan
pasar adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama.
Sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta mengantisipasi keadaan pasar
sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas, serta memberikan pelayanan yang
berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga dapat memenangkan persaingan.
Persaingan bisnis sesungguhnya adalah layaknya seperti arena pertandingan,
maka perusahaan akan menggunakan berbagai jurus-jurus sakti dan pamungkas agar bisa
menjatuhkan lawan. Dalam konteks ini, salah sedikit saja dalam mengambil keputusan
bisnis, bisa berakibat merosotnya penjualan produk dibanding produk kompetitor, begitu
juga sebaliknya.
Oleh karena itu perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan
memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman.
Dalam menentukan strategi bisnis dalam meningkatkan daya saing dan mengambil
keputusan, maka seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan,
ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang
mungkin dimiliki.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat unggul dalam
persaingan adalah perusahaan dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi
bersaing. Karena strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang
menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental di mana persaingan
berlangsung. Selain itu teori pemasaran modern menyatakan bahwa kunci sukses sebuah
perusahaan bersaing tergantung pada penyesuaian secara dinamis terhadap lingkungan
yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Perubahan tersebut ditandai oleh naik turunnya
penjualan, produk atau jasa yang disebabkan gejolak-faktor ekstern (demografi,
perekonomian, selera konsumen dan persaingan) serta faktor intern (penjualan oleh
perantara dan penyedia keterbatasan sumber daya, teknologi dan motivasi manajemen).
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara mencari
kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan
eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agar perusahaan dapat
melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal yang sangat penting untuk memeroleh
keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada (Rangkuti, 2008). Pentingnya
terus-menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang dihadapi oleh para
pesaing di masa depan untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Jauch dan Glueck
(2006) strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Pentingnya perusahaan mengetahui faktor-faktor kunci sukses eksternal dan
internal lingkungan perusahaan merupakan nilai lebih untuk daya saing perusahaan
dengan perusahaan kompetitor lainnya yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.
Ada dua faktor penting yang mendasari dilakukannya strategi bisnis atau
bersaing. Pertama adalah daya tarik industri bagi kemampulabaan jangka panjang serta
sejumlah faktor yang menentukannya. Tidak semua perusahaan menjanjikan peluang
kemampulabaan yang merupakan salah satu bahan penting dalam menentukan
kemampulabaan perusahaan di dalamnya. Faktor kedua adalah posisi bersaing, baik daya
tarik maupun posisi bersaing dapat dipengaruhi suatu perusahaan, dan inilah yang
membuat pemilihan strategi bersaing menantang dan menarik. Meskipun daya tarik
merupakan cerminan dari beberapa faktor yang kurang bisa dipengaruhi oleh suatu
perusahaan, strategi bersaing mempunyai kekuatan cukup besar untuk membuat suatu
industri menjadi lebih atau kurang menarik. Pada waktu yang sama, suatu perusahaan
dapat memperbaiki atau merusak posisinya sendiri melalui pilihan strateginya. Oleh
karena itu, strategi bersaing bukan hanya merupakan tanggapan terhadap lingkungan
melainkan juga upaya membentuk lingkungan tersebut sesuai dengan keinginan
Sehubungan dengan pentingnya strategi bisnis, maka penulis memilih obyek
penelitian pada PT. Hadji Kalla di Makassar, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang dealer mobil Toyota. Sebagai gambaran awal berikut ini akan disajikan data
volume penjualan mobil dari tahun 2009 s/d 2013 yang dapat disajikan melalui tabel
berikut ini:
Tabel 1. 1. Volume Penjualan Mobil Toyota Tahun 2009 s/d 2013 Pada PT. Hadji Kalla di Makassar
Tahun Jenis Mobil Toyota Total
Penjualan Vios Yaris Avansa Innova Pick Up Fortuner Sedan
2009 171 185 219 191 398 215 121 1. 500 2010 184 196 239 198 408 210 115 1. 550 2011 198 218 298 311 498 215 262 2. 000 2012 218 215 361 338 500 225 153 2. 010 2013 196 178 310 308 390 288 245 1. 915 Sumber: PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Makassar
Berdasarkan tabel 1. 1 yakni volume penjualan mobil Toyota pada PT.
Hadji Kalla di Makassar dari tahun 2009 s/d tahun 2013 terlihat mengalami penurunan
atau fluktuasi dalam penjualan, terjadinya penurunan volume penjualan disebabkan
karena adanya persaingan yang begitu ketat akibat munculnya beberapa perusahaan
pesaing yang menawarkan produk yang sama, selain itu perusahaan selama ini hanya
menggunakan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari : produk, harga, promosi dan
distribusi atau 4P yang terdiri dari : strategi product, strategi pricing, strategi promotion
dan strategi place. Namun strategi bauran pemasaran ini belum dapat meningkatkan
volume penjualan mobil sesuai yang diharapkan oleh perusahaan, disebabkan karena
perusahaan melakukan strategi terfokus pada internal perusahaan saja, dan tidak melihat
adanya market share atau daya saing perusahaan lainnya, sehingga dengan adanya
dengan perusahaan pesaing lainnya, mengingat bahwa pada saat sekarang ini persaingan
begitu ketat, sehingga memerlukan upaya atau strategi bagi suatu perusahaan dalam
meningkatkan daya saing dan meraih pangsa pasar.
Sehingga untuk mengatasi fenomena yang terjadi maka perusahaan mengganti
strategi pemasaran yang selama ini digunakan, yakni dengan menerapkan suatu strategi
bersaing yang tepat, dengan menggunakan analisis SWOT, di mana analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis bagaimana kekuatan atau keunggulan (strengths)
produk yang ditawarkan, seperti :
- mobil Toyota kuat dan berkualitas,
- irit bahan bakar bensin,
- purna jual yang tinggi,
- tersedia suku cadang asli,
- performance mesin yang unggul jika dibandingkan dengan mesin mobil merek
lainnya.
Kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang selama ini
dihadapi oleh perusahaan, melalui:
- rendahnya kompetensi tenaga marketing,
- kepuasan pelayanan masih kurang,
- kurangnya kehandalan dalam penyelesaian masalah pelanggan,
- penjualan mobil belum sesuai dengan yang ditargetkan.
Kemudian bagaimana peluang (opportunities) yang ada, dengan selalu
memperhatikan :
- adanya kepercayaan konsumen dengan merek mobil Toyota,
- meningkatnya minat konsumen serta pendapatan masyarakat di kota Makassar relatif
tinggi.
Sedangkan bagaimana menghadapi ancaman (threats) yang ada dengan
perusahaan pesaing lainnya, yakni :
- banyaknya merek mobil dengan model yang bervariasi dan harga jual yang
kompetitif,
- Masuknya mobil Hyundai dan mobil Ford di kota Makassar, serta
- konsumen semakin selektif dalam memilih mobil yang akan dibeli.
Sehingga dengan adanya penerapan strategi SWOT yang digunakan maka
perusahaan mau tidak mau dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi
bersaing dengan cara mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan
dan kekuatan-kekuatan eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan
agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal
sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, yang sangat penting
untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada, sehingga
dampaknya akan dapat memudahkan perusahaan dalam mengontrol persaingan yang ada
sehingga volume penjualan dapat terus ditingkatkan.
Dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik memilih judul: “Analisis
Strategi Bisnis dalam Meningkatkan Daya Saing pada PT. Hadji Kalla di Makassar. ”
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Bagaimana lingkungan internal PT. Hadji Kalla di Makassar ?
2. Bagaimana lingkungan eksternal PT. Hadji Kalla di Makassar ?
3. Strategi apa yang diterapkan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui lingkungan internal PT. Hadji Kalla di Makassar.
2. Untuk mengetahui lingkungan eksternal PT. Hadji Kalla di Makassar.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar.
1.4. Manfaat Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan perbandingan bagi pihak perusahaan dalam menerapkan strategi bisnis
yang tepat melalui analisis swot yang meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam meningkatkan daya saing serta meraih
pangsa pasar.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pentingnya strategi
ilmu dan teori yang penulis peroleh di bangku perkuliahan dan mengaplikasikannya
ke dalam teori penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.
1.5. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis stategi bisnis melalui
analisis swot yang meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh perusahaan dalam meningkatkan daya saing perusahaan dalam penjualan mobil
Toyota pada PT. Hadji Kalla di Makasar, di mana karakteristik penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan time series.
2. Lingkungan penelitian yaitu lingkungan riil.
3. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
BAB 2
2. 1. Pengertian Pemasaran
Dunia marketing yang pada awalnya dikenal bagi dunia usaha dengan perannya
yang sederhana dalam suatu perusahaan yang mencari keuntungan pada akhirnya telah
merasuk dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun
organisasi. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa marketing identik dengan
menjual maupun mendistribusikan, namun yang perlu disadari adalah bahwa kegiatan
tersebut adalah sebagian kecil dari lingkup marketing itu sendiri.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia
usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk
meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan
mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada
beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan
oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan
melambatnya pertumbuhan perusahan.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan pemasaran, diperlukan
suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan dalam mengarahkan dan mengambil
tindakan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Itu adalah hal yang sulit dicapai
oleh perusahaan. Oleh sebab itu, dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang
tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pengertian dan
pentingnya kegiatan pemasaran.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan pengertian pemasaran
melayani dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia sesuai dengan perubahan dan
perkembangan yang terjadi. ”
Konsep pemasaran ini menganggap bahwa persoalan semua perusahaan yang
melakukan bisnis pada era di mana perusahaan menjamur adalah mengembangkan
loyalitas dan kepuasan pelanggan atau konsumen, dan kunci pokok untuk menjawab
persoalan ini adalah dengan berfokus pada seluruh kebutuhan para konsumen.
Mungkin persoalan singkat jangka pendek perusahaan bisnis adalah memengaruhi orang
untuk membeli produk-produk yang ada, namun persoalan jangka panjangnya adalah
jelas-jelasnya bagaimana menciptakan produk yang dibutuhkan orang atau para
konsumen.
Subagyo (2010: 2) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah sebagai proses sosial
dan manajerial di mana individu dan kelompok memeroleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Hasan (2008: 1) berpendapat bahwa pemasaran (marketing) merupakan sebuah
konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan
bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham).
Definisi di atas menerangkan bahwa sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu
pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen
tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,
mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka
panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing
menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro
yang terus berubah.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus
menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi
oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi
pemasaran, perubahan lingkungan dapat merupakan tantangan-tantangan baru yang
memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya dapat
serupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan usahanya.
2. 2. Pengertian Strategi Bersaing
Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan.
Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti
inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing
merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri,
arena fundamental di mana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina
posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan
persaingan dalam industri.
Boyd, (2007: 80) mengemukakan bahwa: ”Strategi bersaing adalah memberikan
wawasan terhadap kegagalan dan menunjukkan bagaimana perusahaan merekayasa
perubahan, terutama dalam hubungan produk pasar baru. ”
Kotler dan Armstrong (2010:218) berpendapat bahwa: ”Strategi bersaing adalah
upaya perusahaan merancang strategi pemasaran bersaing yang bakal paling baik
memposisikan tawaran pesaing dan memberikan keunggulan bersaing paling baik kepada
Langkah-langkah posisi meliputi identifikasi pasar yang akan ditarget, yang
mencakup ukuran signifikan/tidak, lokasi dan trend (perubahan keinginan) pasar yang
sesuai dengan kemampuan organisasi untuk memenuhinya. Atas dasar identifikasi itu
dikembangkan strategi untuk melakukan posisi.
Menurut Yazid (2005:95) bahwa strategi posisi yang baik perlu didukung oleh:
1. Analisis pasar
Analisis pasar diperlukan untuk menentukan faktor-faktor seperti tingkat dan trend
permintaan menyeluruh serta lokasi geografis dari permintaan tersebut. Kemudian
mempertim-bangkan alternatif cara-cara mensegmen pasar sekaligus menilai ukuran
dan potensi dari segmen-segmen yang berbeda. Hasil dari riset pasar mungkin akan
berupa gambaran kebutuhan dan preferensi konsumen yang jelas dari setiap segmen
yang berbeda, dan bagaimana konsumen menanggapi persaingan.
2. Analisis internal perusahaan
Analisis internal perusahaan memerlukan organisasi untuk mengidentifikasi
sumber-sumber (keuangan, karyawan, dan know-how, serta kekayaan fisik) yang
dimilikinya, keterbatasan-keterbatasan dan hambatan-hambatan, dan nilai serta goal
(kemampuan memeroleh laba, pertumbuhan, preferensi profesional). Berdasar
kepada pemahaman terhadap hasil-hasil analisis internalnya, organisasi semestinya
mampu memilih sejumlah terbatas segmen pasar targetnya yang akan mampu
dilayaninya, baik dengan jasa baru maupun dengan jasa yang sudah ada.
3. Analisis kompetitif
Identifikasi dan analisis terhadap pesaing, dapat memahamkan kepada para ahli
pada gilirannya, mungkin akan memberikan inspirasi kepada mereka untuk
menemukan kesempatan-kesempatan deferensiasi. Mengaitkan pemahaman ini ke
belakang yaitu ke analisis internal perusahaan mungkin akan membuat perusahaan
dapat mengidentifikasi manfaat atau keuntungan yang mestinya ditawarkan kepada
segmen pasar yang ditarget. Analisis kompetitif ini harus mencakup baik kompetisi
langsung maupun tidak langsung.
2. 4. Analisis SWOT
Manajemen unit bisnis sekarang perlu mengetahui informasi tentang lingkungan
yang harus dipantau dan dipahami jika unit bisnisnya ingin mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Secara umum, perusahaan harus memantau variabel-variabel lingkungan
mikro yang signifikan dan yang memengaruhi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan di pasar tersebut. Juga harus dipantau kekuatan-kekuatan
lingkungan makro yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
bisnisnya.
Setiap unit bisnis harus dievaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik.
Analisis ini memberikan kesimpulan bahwa meskipun suatu bisnis memiliki kekuatan
yang tinggi pada faktor tertentu, kekuatan ini tidak langsung merupakan keunggulan
bersaing. Pertama, barangkali kompetensi itu tidak begitu penting bagi para pelanggan di
pasar. Kedua, meskipun kompetensi diperlukan, mungkin saja para pesaing lain
memiliki kekuatan sederajat. Oleh karena itu, yang paling penting bagi suatu unit bisnis
adalah memiliki kekuatan yang relatif lebih besar untuk faktor mikro dibandingkan
Dalam menganalisis pola kekuatan dan kelemahan, unit bisnis tidak harus
mengoreksi semua kelemahannya atau memanfaatkan semua kekuatannya. Pertanyaan
yang penting adalah apakah bisnis itu harus membatasi diri terhadap peluang yang ada,
yang bisa diraih dengan kekuatan dimiliki, atau harus mempertimbangkan peluang
yang lebih baik untuk diraih dengan memanfaatkan atau mengembangkan
kekuatan-kekuatan tertentu.
Unit bisnis harus menyusun kategori faktor-faktor lingkungan makro dan
menyusun sistem intelegensi pemasaran untuk memperkirakan kecenderungan dan
perkembangan. Para pemasar di perusahaan harus mengidentifikasi peluang dan
hambatan nyata. Salah satu tujuan pokok analisis lingkungan adalah untuk mengenai
adanya peluang-peluang baru. Peluang pemasaran perusahaan adalah sebuah gelanggang
yang menarik untuk kegiatan pemasaran perusahaan di mana perusahaan tertentu akan
meraih keunggulan bersaing.
Beberapa pengembangan dalam lingkungan eksternal menjanjikan hambatan.
Hambatan lingkungan adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragakan oleh
kecenderungan atau perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan yang
akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan bila tidak ada kegiatan
pemasaran dengan tujuan tertentu. Dengan menggabungkan gambaran tentang berbagai
hambatan dan peluang yang dihadapi perusahaan, akan memungkinkan kita menentukan
ciri-ciri keseluruhan situasinya.
Sebelum membahas analisis SWOT maka terlebih dahulu perlu diketahui
perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan
Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).
SWOT menurut Sutojo (2007: 8) adalah untuk menentukan tujuan usaha yang
realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah
tercapai.
Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri dari analisis lingkungan mikro yang
bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan analisis
lingkungan makro yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman bagi
perusahaan. ”
Menurut Kotler (2007:88) mengemukakan bahwa: “Analisis SWOT adalah
evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. ”
Sedangkan Sutojo dan Kleinsteuber (2007:8) menulis bahwa: ”Analisis SWOT
adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahan dan
oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. ”
Selanjutnya Rangkuti (2008:19) mengemukakan bahwa: ”Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses). ”
Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki
serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih
maju dibanding pesaing yang ada. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus
diperbaiki agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan
yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi
pemasaran yang baik.
Apabila teknik SWOT analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan
tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan
tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis: kekuatan dan
kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul.
Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu
alternatif-alternatif stratejik dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal
dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-faktor stratejik dalam lingkungan
internal dan yang terdapat dalam lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya
dengan misi, tujuan, dan sasaran organisasi; juga merupakan kegagalan dalam
mempersiapkan suatu keputusan stratejik yang baik. Pekerjaan ini tetap menjadi tugas
pokok dari kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon
bawah. Namun, eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan
stratejik yang baik dapat dihasilkan.
Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Analisis Kekuatan (Strenght)
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya
dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada
faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan,
kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan)
adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
2) Analisis Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai
keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya
serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam
tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan
dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang
tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.
Analisis Eksternal
1) Analisis Peluang (Opportunity)
Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari
perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan
Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran
adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi
secara menguntungkan.
2) Analisis Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu
kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan suatu satuan bisnis.
Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan
kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.
Diagram dari analisis SWOT tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:
GAMBAR 2. 2
Sumber: Fredy Rangkuti, Teknik Analisis SWOT (2008: 19)
2. 7. Kerangka Pemikiran
PT. Hadji Kalla di Makassar adalah merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang dealer mobil Toyota , di mana dalam upaya meningkatkan penjualan, serta untuk
mengatasi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan pesaing lainnya, maka
perusahaan perlu menerapkan strategi bisnis sehingga dapat meningkatkan daya saing
perusahaan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Adapun strategi bisnis yang
diterapkan oleh perusahaan adalah melalui penerapan analisis SWOT, yakni sejauh mana
kekuatan yang dimiliki perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang
akan diraih, serta ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam meningkatkan daya
Sumber: Peneliti
2. 8. Hipotesis
Dengan mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan tersebut di atas,
maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. Diduga bahwa strategi bisnis yang dilakukan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar belum
dapat meningkatkan daya saing.
PT. Hadji Kalla di Makassar
Penerapan Strategi Bisnis
Analisis SWOT
Rumusan Strategi
2. Diduga bahwa perusahaan PT. Hadji Kalla di Makassar belum menerapkan strategi
bersaing melalui analisis SWOT.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Data Penelitian
Peranan pemasaran dalam perusahaan merupakan bagian yang terpenting, sebab
dengan adanya kegiatan pemasaran maka akan memengaruhi kinerja perusahaan. Salah
satu cara yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan keberhasilan program
pemasaran yang telah dilakukan melalui pangsa pasar (market share). Pangsa pasar atau
market share adalah rasio perbandingan penjualan perusahaan dengan penjualan industri.
PT. Hadji Kalla adalah perusahaan yang bergerak di bidang dealer resmi mobil
Toyota, di mana dalam melakukan kegiatan pemasaran maka perusahaan tersebut di atas
menjual segala jenis merek mobil Toyota. Dalam melakukan kegiatan pemasaran mobil
Toyota, perusahaan tersebut di atas menjual segala jenis mobil Toyota seperti: Vios,
Yaris, Avanza, Innova, Pick Up, Fortuner dan Mobil Sedan.
Sebelum dilakukan analisis pangsa pasar dalam penjualan mobil Toyota, maka
terlebih dahulu akan disajikan data penjualan mobil Toyota untuk 5 tahun terakhir (tahun
TABEL 4. 1
DATA PENJUALAN MOBIL TOYOTA TAHUN 2009 S/D 2013
Tahun Sumber: Data diolah PT. Hadji Kalla, 2014
Tabel 4. 1 yakni data penjualan mobil Toyota dilihat dari jenis tipenya yakni tahun 2009
s/d tahun 2013 menunjukkan bahwa untuk tahun 2009 s/d 2012 meningkat, namun dalam tahun
2013 mengalami penurunan. Hal ini dapat disajikan melalui tabel 4. 2 yaitu sebagai berikut:
TABEL 4. 2
terakhir (tahun 2009 s/d 2013) nampak bahwa rata-rata penjualan mobil Toyota meningkat
sebesar 104 unit atau sebesar 7, 03%. Hal ini dapat diperincikan bahwa untuk tahun 2010 jumlah
penjualan mobil Toyota untuk setiap jenis mobil Toyota meningkat yakni sebesar 50 unit atau 3,
cukup efektif di mana perusahaan senantiasa melakukan pemeran-pameran dan bekerjasama
dengan pembiayaan. Sedangkan dalam tahun 2011 penjualan mobil Toyota meningkat sangat
tinggi yakni sebesar 450 unit atau 29, 03%. Hal ini disebabkan karena perusahaan memperluas
jaringan pemasaran ke kota Kendari, Palu hingga Sulawesi Tenggara.
Kemudian pertumbuhan penjualan perusahaan tidak terlalu besar, hal ini disebabkan
karena ketatnya persaingan di mana banyaknya mobil yang dijual oleh pesaing. Hal ini ditandai
oleh masuknya suzuki APV, mobil Ford. Selanjutnya dilihat dari tahun 2013 penjualan mobil
Toyota menurun yakni sebesar 95 unit atau 4, 73%. Faktor yang menyebabkan turunnya
penjualan mobil Toyota karena munculnya suzuki Ertigo, begitu pula masuknya mobil Eropa
seperti Ford, Hyundai dan jenis mobil lainnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan
tersebut di atas maka perlunya PT. Hadji Kalla menerapkan strategi bersaing dalam pemasaran
mobil, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan penjualan mobil Toyota di tahun-tahun
yang akan datang.
Berdasarkan analisis penjualan mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla khususnya dalam
tahun 2009 s/d tahun 2013 maka sebelum dilakukan perhitungan pangsa pasar (market share),
terlebih dahulu akan disajikan data penjualan mobil pada PT. Hadji Kalla dengan perusahaan
TABEL 4. 3
DATA PENJUALAN INDUSTRI TAHUN 2009 S/D 2013
Tahun
Sumber: Data diolah dari hasil survey pada Perusahaan Dealer Mobil di Makassar
Berdasarkan tabel 4. 3 yang diperoleh dari hasil survey pasar pada Perusahaan Pesaing
PT. Megah Sejahtera dan PT. Intim Motor maka akan dilakukan analisis perhitungan market
share pada PT. Hadji Kalla untuk tahun 2009 s/d tahun 2013 yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahun 2009
Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2009 khususnya pada PT. Hadji Kalla
3. 463
= 44, 76%
3. Tahun 2011
Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2011 khususnya pada PT. Hadji Kalla
dapat ditentukan sebagai berikut:
Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2012 khususnya pada PT. Hadji Kalla
dapat ditentukan sebagai berikut:
Besarnya pangsa pasar (market share) dalam penjualan mobil pada PT. Hadji Kalla dapat
ditentukan sebagai berikut:
1. 915
Ms (%) = --- x 100% 4. 204
= 45, 55%
Berdasarkan hasil perhitungan market share maka untuk lebih jelasnya akan disajikan
hasil perhitungan market share pada PT. Hadji Kalla dan Perusahaan Pesaing untuk tahun 2009
TABEL 4. 4
HASIL PERHITUNGAN PANGSA PASAR (MARKET SHARE) TAHUN 2009 S/D 2013
Berdasarkan tabel 4. 4 yakni hasil perhitungan pangsa pasar (market share) yang dicapai
oleh PT. Hadji Kalla dalam 5 tahun terakhir (tahun 2009 s/d tahun 2013) terlihat bahwa PT.
Hadji Kalla memiliki pangsa pasar yang terbesar jika dibandingkan dengan PT. Megah Putra
Sejahtera dan PT. Intim Motor, di mana dilihat dari pertumbuhan pangsa pasar dalam penjualan
mobil pada PT. Hadji Kalla mengalami penurunan. Faktor yang menyebabkan adanya penurunan
pangsa pasar dalam penjualan mobil karena ketatnya persaingan dalam penjualan mobil di kota
Makassar sehingga perlu dilakukan analisis SWOT.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan khususnya pada PT.
Hadji Kalla di Makassar. Hasil analisis data penjualan mobil Toyota khususnya pada
PT. Hadji Kalla menunjukkan bahwa volume penjualan mobil Toyota sedikit
karena ketatnya persaingan, hal ini ditandai dengan harga jenis/merek mobil dengan
harga yang kompetitif, sehingga pangsa pasar mengalami penurunan. Walaupun
pangsa pasar PT. Hadji Kalla mengalami penurunan, namun pangsa pasar perusahaan
lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya (PT. Megah Putra
Sejahtera dan PT. Intim Motor). Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas
akan disajikan pembahasan yaitu sebagai berikut:
a) Analisis lingkungan internal PT. Hadji Kalla
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dilihat dari faktor kekuatan
yang dimiliki PT. Hadji Kalla memiliki kekuatan yang besar jika dibandingkan
dengan perusahaan pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari mobil Toyota kuat dan
berkualitas dan memiliki performace mesin mobil Toyota yang lebih unggul
dibandingkan dengan merek mobil lainnya, selain itu perusahaan PT. Hadji Kalla
menguasai pangsa pasar 45% dalam penjualan mobil serta memiliki jaringan
pemasaran hingga ke daerah.
Namun kelemahan yang dihadapi oleh PT. Hadji Kalla saat ini adalah pelayanan yang
diberikan selama ini belum dapat memberikan kepuasan pelanggan dan selain itu
harga jual mobil Toyota dianggap lebih tinggi jika dibandingkan dengan mobil
lainnya. Kelemahan lainnya yakni karyawan kurang andal dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi pelanggan.
Berdasarkan matriks faktor internal khususnya pada PT. Hadji Kalla terlihat bahwa
kekuatan yang dimiliki masih lebih besar jika dibandingkan dengan kelemahan. Hal
ini dapat dikatakan bahwa dalam lingkungan internal perusahaan dalam mengatasi
Alasannya karena kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan masih lebih kecil
jika dibandingkan dengna kekuatan yang dimiliki oleh PT. Hadji Kalla dalam
penjualan mobil Toyota .
b) Analisis Lingkungan eksternal perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, di mana dilihat dari
peluang yang dimiliki oleh PT. Hadji Kalla masih cukup besar jika dibandingkan
dengan perusahaan pesaing. Namun ancaman yang besar bagi PT. Hadji Kalla
adalah masuknya mobil Hyundai dan mibil Ford. Di mana harga jual kedua jenis
mobil cukup bersaing dan selain itu karena banyaknya merek mobil yang
bermunculan dengan merek mobil lainnya, namun perusahaan masih memeroleh
peluang yang lebih besar jika dibandingkan dengan ancaman yang dihadapi
perusahaan PT. Hadji Kalla saat ini. Hal ini dapat dilihat dari matriks EFAS di mana
nilai hasil bobot (bobot x rating) yang lebih besar jika dibandingkan dengan ancaman.
c) Strategi yang dijalankan PT. Hadji Kalla
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan maka strategi yang
digunakan oleh PT. Hadji Kalla adalah strategi agresif. Hal ini dapat
dikatakan bahwa perusahaan PT. Hadji Kalla berada pada situasi yang
menguntungkan dan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Sehingga strategi yang diterapkan dalam
kekuatan yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, sehingga dengan
strategi ini maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat jalan terus dan
memperbesar investasi dalam usaha penjualan mobil guna dapat meningkatkan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disajikan
beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis yaitu sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, dilihat dari kekuatan yang
dimiliki oleh PT. Hadji Kalla cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari, purna jual mobil Toyota
cukup tinggi, menguasai pangsa pasar 45% pertahun dan tersedianya suku cadang asli di
setiap dealer Toyota. Sedangkan dilihat dari kelemahan adalah kepuasan pelayanan selama
dengan pesaing. Namun kekuatan yang dimiliki masih lebih besar jika dibandingkan dengan
kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan.
2) Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan dilihat dari peluang cukup besar sedangkan
ancaman masih kecil. Namun ancaman yang paling besar yang dihadapi oleh PT. Hadji Kalla
adalah banyaknya mobil yang dijual oleh pesaing dengan harga jual yang kompetitif, dan
selain itu masuknya mobil Hyundai dan Ford dengan penawaran harga jual yang kompetitif.
3) Stategi yang dilakukan oleh PT. Hadji Kalla adalah strategi agresif, strategi agresif adalah di
mana kekuatan dan peluang yang dihadapi lebih besar jika dibandingkan dengan kelemahan
dan ancaman, maka dengan melakukan strategi ini perusahaan dapat jalan terus dan lebih
banyak melakukan investasi dalam usaha dealer mobil Toyota .
4) Berdasarkan hasil analisis strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan selama ini belum
dapat meningkatkan daya saing, hal ini dapat dilihat bahwa pangsa pasar dalam tahun 2013
mengalami penurunan.
4.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk menetapkan harga yang lebih kompetitif sehingga
akan dapat meningkatkan daya saing dalam usaha penjualan mobil.
2) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mobil
Toyota sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan mobil Toyota .
3) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk menetapkan strategi agresif yang sudah dilakukan
dengan cara merumuskan formulasi SWOT sehingga diharapkan dapat meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W. 2007, Manajemen Pemasaran, terjemahan Iman Nurmawan, edisi kedua, jilid satu, Erlangga, Jakarta
Armi, Chintia 2009, Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada bisnis usaha sepatu (kasus toko sepatu Stars Cabang Marpoyan Pekanbaru)
Dharmestha, Swastha Basu dan T. Hani Handoko, 2005, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, BPFE, Yogyakarta
Fuad, 2008. Pengantar Bisnis, edisi keenam, cetakan ketiga belas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hasan, Ali, 2008, Marketing, cetakan pertama, Penerbit : Medpress, Yogyakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary 2010, Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas, jilid dua, Penerbit : Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, edisi Millenium, edisi bahasa Indonesia, Penerbit : Prenhalindo, Jakarta
Kearns, Thomas. L, 2007, Strategic Management and Business. International Edition. Tenth Edition. Pearson Prentice Hall, United States of America.
Porter, Michael, E. 2006, Strategi Bersaing, cetakan keduabelas, Penerbit : Erlangga, Jakarta Michael A. Hitt, George E. (2004). Advertising and Promotion an Integrated Marketing
communications Perspective 6th, ed. , penerbit : McGraw-Hill.
Miles, Mattew B dan Huberman, A. Michael 2007, Analisis Data Kualitatif, Buku sumber tentang metode-metode baru, Jakarta :Universitas Indonesia Press
Desiana, Nabila 2012. Penerapan Strategi SWOT dalam Peningkatan Pangsa Pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Universitas Hasanuddin.
Rangkuti, Fredy, 2008, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan ketujuh, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Salusu, I, 2007, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non profit, penerbit : PT. Grasindo, Jakarta.
Prawitasari, Sriyanti 2010. Analisis Swot Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang). Universitas Diponegoro Semarang.
Nasution, Satria Mirsya Affandy 2011. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui Analisis SWOT pada PT. Axa Financial Cabang Medan Sudirman. Universitas Sumatra Utara.
Subagyo, Ahmad, 2010, Marketing In Business, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta
Sugiyono, 2001, Statistik Untuk Penelitian, cetakan kesembilanbelas, Penerbit : Alfabeta, Bandung
Sutojo, Siswanto, 2007, Menyusun Strategi Harga, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta
Tjiptono, Fandy, 2006, Pemasaran Jasa, edisi pertama, cetakan kedua, penerbit : Bayumedia Publishing, Malang
Umar, Husain, 2011, Riset Pemasaran, Dan Perilaku Konsumen, cetakan ketiga, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Usmara Uli, 2008, Pemikiran Kreatif Pemasaran, cetakan Pertama, Penerbit : Amara Books, Yogyakarta