• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKAT"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. HADJI KALLA DI MAKASSAR

Claudia Velicia Evangelistha Lely

Email : dheaclaudia220@gmail.com

Abstract

At the present time the business development so tight, so it takes effort or strategy for a company to improve competitiveness and gain market share. With the SWOT analysis of the company can ensure the internal and external conditions through excellence, weaknesses, opportunities and threats in the face of competition in the environment.

Object of this study is on the PT. Hadji Kalla located at Jalan Sultan Alauddin No. 76 Makassar, which aims to (1) To determine the internal environment of PT. Hadji Kalla in Makassar, (2) To determine the external environment PT. Hadji Kalla in Makassar, and (3) To know what the strategy used by PT. Hadji Kalla in Makassar. For processing and data analysis using SPSS. The results of this study concluded that the strategy undertaken by PT. Hadji Kalla is an aggressive strategy, aggressive strategy is where the strengths and opportunities facing higher when compared with the weaknesses and threats. With this strategy the company can go ahead and invest in a lot more effort Toyota car dealers, recommendations to improve the competitiveness strategy is to improve the strategy pursued so far and expect to increase sales volume and market share achieved by PT. Hadji Kalla in the years to come.

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin

menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini

menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang

semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah

pesatnya perkembangan teknologi, sehingga hal ini memaksa perusahaan untuk lebih

memerhatikan lingkungan yang dapat memengaruhi perusahaan, agar perusahaan

mengetahui strategi bisnis seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam

perusahaan. Oleh sebab itu persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan

suatu perusahaan (Porter, 2006), di mana pesaing dengan menggunakan pendekatan

pasar adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama.

Sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta mengantisipasi keadaan pasar

sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas, serta memberikan pelayanan yang

berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga dapat memenangkan persaingan.

Persaingan bisnis sesungguhnya adalah layaknya seperti arena pertandingan,

maka perusahaan akan menggunakan berbagai jurus-jurus sakti dan pamungkas agar bisa

menjatuhkan lawan. Dalam konteks ini, salah sedikit saja dalam mengambil keputusan

bisnis, bisa berakibat merosotnya penjualan produk dibanding produk kompetitor, begitu

juga sebaliknya.

Oleh karena itu perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan

(3)

memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman.

Dalam menentukan strategi bisnis dalam meningkatkan daya saing dan mengambil

keputusan, maka seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan,

ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang

mungkin dimiliki.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat unggul dalam

persaingan adalah perusahaan dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi

bersaing. Karena strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang

menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental di mana persaingan

berlangsung. Selain itu teori pemasaran modern menyatakan bahwa kunci sukses sebuah

perusahaan bersaing tergantung pada penyesuaian secara dinamis terhadap lingkungan

yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Perubahan tersebut ditandai oleh naik turunnya

penjualan, produk atau jasa yang disebabkan gejolak-faktor ekstern (demografi,

perekonomian, selera konsumen dan persaingan) serta faktor intern (penjualan oleh

perantara dan penyedia keterbatasan sumber daya, teknologi dan motivasi manajemen).

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara mencari

kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan

eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agar perusahaan dapat

melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga dapat

mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal yang sangat penting untuk memeroleh

keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen

dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada (Rangkuti, 2008). Pentingnya

(4)

terus-menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang dihadapi oleh para

pesaing di masa depan untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Jauch dan Glueck

(2006) strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang

dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Pentingnya perusahaan mengetahui faktor-faktor kunci sukses eksternal dan

internal lingkungan perusahaan merupakan nilai lebih untuk daya saing perusahaan

dengan perusahaan kompetitor lainnya yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.

Ada dua faktor penting yang mendasari dilakukannya strategi bisnis atau

bersaing. Pertama adalah daya tarik industri bagi kemampulabaan jangka panjang serta

sejumlah faktor yang menentukannya. Tidak semua perusahaan menjanjikan peluang

kemampulabaan yang merupakan salah satu bahan penting dalam menentukan

kemampulabaan perusahaan di dalamnya. Faktor kedua adalah posisi bersaing, baik daya

tarik maupun posisi bersaing dapat dipengaruhi suatu perusahaan, dan inilah yang

membuat pemilihan strategi bersaing menantang dan menarik. Meskipun daya tarik

merupakan cerminan dari beberapa faktor yang kurang bisa dipengaruhi oleh suatu

perusahaan, strategi bersaing mempunyai kekuatan cukup besar untuk membuat suatu

industri menjadi lebih atau kurang menarik. Pada waktu yang sama, suatu perusahaan

dapat memperbaiki atau merusak posisinya sendiri melalui pilihan strateginya. Oleh

karena itu, strategi bersaing bukan hanya merupakan tanggapan terhadap lingkungan

melainkan juga upaya membentuk lingkungan tersebut sesuai dengan keinginan

(5)

Sehubungan dengan pentingnya strategi bisnis, maka penulis memilih obyek

penelitian pada PT. Hadji Kalla di Makassar, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang dealer mobil Toyota. Sebagai gambaran awal berikut ini akan disajikan data

volume penjualan mobil dari tahun 2009 s/d 2013 yang dapat disajikan melalui tabel

berikut ini:

Tabel 1. 1. Volume Penjualan Mobil Toyota Tahun 2009 s/d 2013 Pada PT. Hadji Kalla di Makassar

Tahun Jenis Mobil Toyota Total

Penjualan Vios Yaris Avansa Innova Pick Up Fortuner Sedan

2009 171 185 219 191 398 215 121 1. 500 2010 184 196 239 198 408 210 115 1. 550 2011 198 218 298 311 498 215 262 2. 000 2012 218 215 361 338 500 225 153 2. 010 2013 196 178 310 308 390 288 245 1. 915 Sumber: PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Makassar

Berdasarkan tabel 1. 1 yakni volume penjualan mobil Toyota pada PT.

Hadji Kalla di Makassar dari tahun 2009 s/d tahun 2013 terlihat mengalami penurunan

atau fluktuasi dalam penjualan, terjadinya penurunan volume penjualan disebabkan

karena adanya persaingan yang begitu ketat akibat munculnya beberapa perusahaan

pesaing yang menawarkan produk yang sama, selain itu perusahaan selama ini hanya

menggunakan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari : produk, harga, promosi dan

distribusi atau 4P yang terdiri dari : strategi product, strategi pricing, strategi promotion

dan strategi place. Namun strategi bauran pemasaran ini belum dapat meningkatkan

volume penjualan mobil sesuai yang diharapkan oleh perusahaan, disebabkan karena

perusahaan melakukan strategi terfokus pada internal perusahaan saja, dan tidak melihat

adanya market share atau daya saing perusahaan lainnya, sehingga dengan adanya

(6)

dengan perusahaan pesaing lainnya, mengingat bahwa pada saat sekarang ini persaingan

begitu ketat, sehingga memerlukan upaya atau strategi bagi suatu perusahaan dalam

meningkatkan daya saing dan meraih pangsa pasar.

Sehingga untuk mengatasi fenomena yang terjadi maka perusahaan mengganti

strategi pemasaran yang selama ini digunakan, yakni dengan menerapkan suatu strategi

bersaing yang tepat, dengan menggunakan analisis SWOT, di mana analisis SWOT dapat

diterapkan dengan cara menganalisis bagaimana kekuatan atau keunggulan (strengths)

produk yang ditawarkan, seperti :

- mobil Toyota kuat dan berkualitas,

- irit bahan bakar bensin,

- purna jual yang tinggi,

- tersedia suku cadang asli,

- performance mesin yang unggul jika dibandingkan dengan mesin mobil merek

lainnya.

Kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang selama ini

dihadapi oleh perusahaan, melalui:

- rendahnya kompetensi tenaga marketing,

- kepuasan pelayanan masih kurang,

- kurangnya kehandalan dalam penyelesaian masalah pelanggan,

- penjualan mobil belum sesuai dengan yang ditargetkan.

Kemudian bagaimana peluang (opportunities) yang ada, dengan selalu

memperhatikan :

(7)

- adanya kepercayaan konsumen dengan merek mobil Toyota,

- meningkatnya minat konsumen serta pendapatan masyarakat di kota Makassar relatif

tinggi.

Sedangkan bagaimana menghadapi ancaman (threats) yang ada dengan

perusahaan pesaing lainnya, yakni :

- banyaknya merek mobil dengan model yang bervariasi dan harga jual yang

kompetitif,

- Masuknya mobil Hyundai dan mobil Ford di kota Makassar, serta

- konsumen semakin selektif dalam memilih mobil yang akan dibeli.

Sehingga dengan adanya penerapan strategi SWOT yang digunakan maka

perusahaan mau tidak mau dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi

bersaing dengan cara mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan

dan kekuatan-kekuatan eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan

agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal

sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, yang sangat penting

untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan

keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada, sehingga

dampaknya akan dapat memudahkan perusahaan dalam mengontrol persaingan yang ada

sehingga volume penjualan dapat terus ditingkatkan.

Dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik memilih judul: “Analisis

Strategi Bisnis dalam Meningkatkan Daya Saing pada PT. Hadji Kalla di Makassar. ”

(8)

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalahnya adalah:

1. Bagaimana lingkungan internal PT. Hadji Kalla di Makassar ?

2. Bagaimana lingkungan eksternal PT. Hadji Kalla di Makassar ?

3. Strategi apa yang diterapkan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui lingkungan internal PT. Hadji Kalla di Makassar.

2. Untuk mengetahui lingkungan eksternal PT. Hadji Kalla di Makassar.

3. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar.

1.4. Manfaat Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan perbandingan bagi pihak perusahaan dalam menerapkan strategi bisnis

yang tepat melalui analisis swot yang meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam meningkatkan daya saing serta meraih

pangsa pasar.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pentingnya strategi

(9)

ilmu dan teori yang penulis peroleh di bangku perkuliahan dan mengaplikasikannya

ke dalam teori penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.

1.5. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis stategi bisnis melalui

analisis swot yang meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi

oleh perusahaan dalam meningkatkan daya saing perusahaan dalam penjualan mobil

Toyota pada PT. Hadji Kalla di Makasar, di mana karakteristik penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan time series.

2. Lingkungan penelitian yaitu lingkungan riil.

3. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

BAB 2

(10)

2. 1. Pengertian Pemasaran

Dunia marketing yang pada awalnya dikenal bagi dunia usaha dengan perannya

yang sederhana dalam suatu perusahaan yang mencari keuntungan pada akhirnya telah

merasuk dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun

organisasi. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa marketing identik dengan

menjual maupun mendistribusikan, namun yang perlu disadari adalah bahwa kegiatan

tersebut adalah sebagian kecil dari lingkup marketing itu sendiri.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia

usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk

meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan

mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada

beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan

oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan

melambatnya pertumbuhan perusahan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan pemasaran, diperlukan

suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan dalam mengarahkan dan mengambil

tindakan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Itu adalah hal yang sulit dicapai

oleh perusahaan. Oleh sebab itu, dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang

tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pengertian dan

pentingnya kegiatan pemasaran.

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan pengertian pemasaran

(11)

melayani dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia sesuai dengan perubahan dan

perkembangan yang terjadi. ”

Konsep pemasaran ini menganggap bahwa persoalan semua perusahaan yang

melakukan bisnis pada era di mana perusahaan menjamur adalah mengembangkan

loyalitas dan kepuasan pelanggan atau konsumen, dan kunci pokok untuk menjawab

persoalan ini adalah dengan berfokus pada seluruh kebutuhan para konsumen.

Mungkin persoalan singkat jangka pendek perusahaan bisnis adalah memengaruhi orang

untuk membeli produk-produk yang ada, namun persoalan jangka panjangnya adalah

jelas-jelasnya bagaimana menciptakan produk yang dibutuhkan orang atau para

konsumen.

Subagyo (2010: 2) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah sebagai proses sosial

dan manajerial di mana individu dan kelompok memeroleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Hasan (2008: 1) berpendapat bahwa pemasaran (marketing) merupakan sebuah

konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan

bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham).

Definisi di atas menerangkan bahwa sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu

pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen

tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,

mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka

panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing

(12)

menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro

yang terus berubah.

Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus

menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi

oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi

pemasaran, perubahan lingkungan dapat merupakan tantangan-tantangan baru yang

memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya dapat

serupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan usahanya.

2. 2. Pengertian Strategi Bersaing

Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti

inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing

merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri,

arena fundamental di mana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina

posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan

persaingan dalam industri.

Boyd, (2007: 80) mengemukakan bahwa: ”Strategi bersaing adalah memberikan

wawasan terhadap kegagalan dan menunjukkan bagaimana perusahaan merekayasa

perubahan, terutama dalam hubungan produk pasar baru. ”

Kotler dan Armstrong (2010:218) berpendapat bahwa: ”Strategi bersaing adalah

upaya perusahaan merancang strategi pemasaran bersaing yang bakal paling baik

memposisikan tawaran pesaing dan memberikan keunggulan bersaing paling baik kepada

(13)

Langkah-langkah posisi meliputi identifikasi pasar yang akan ditarget, yang

mencakup ukuran signifikan/tidak, lokasi dan trend (perubahan keinginan) pasar yang

sesuai dengan kemampuan organisasi untuk memenuhinya. Atas dasar identifikasi itu

dikembangkan strategi untuk melakukan posisi.

Menurut Yazid (2005:95) bahwa strategi posisi yang baik perlu didukung oleh:

1. Analisis pasar

Analisis pasar diperlukan untuk menentukan faktor-faktor seperti tingkat dan trend

permintaan menyeluruh serta lokasi geografis dari permintaan tersebut. Kemudian

mempertim-bangkan alternatif cara-cara mensegmen pasar sekaligus menilai ukuran

dan potensi dari segmen-segmen yang berbeda. Hasil dari riset pasar mungkin akan

berupa gambaran kebutuhan dan preferensi konsumen yang jelas dari setiap segmen

yang berbeda, dan bagaimana konsumen menanggapi persaingan.

2. Analisis internal perusahaan

Analisis internal perusahaan memerlukan organisasi untuk mengidentifikasi

sumber-sumber (keuangan, karyawan, dan know-how, serta kekayaan fisik) yang

dimilikinya, keterbatasan-keterbatasan dan hambatan-hambatan, dan nilai serta goal

(kemampuan memeroleh laba, pertumbuhan, preferensi profesional). Berdasar

kepada pemahaman terhadap hasil-hasil analisis internalnya, organisasi semestinya

mampu memilih sejumlah terbatas segmen pasar targetnya yang akan mampu

dilayaninya, baik dengan jasa baru maupun dengan jasa yang sudah ada.

3. Analisis kompetitif

Identifikasi dan analisis terhadap pesaing, dapat memahamkan kepada para ahli

(14)

pada gilirannya, mungkin akan memberikan inspirasi kepada mereka untuk

menemukan kesempatan-kesempatan deferensiasi. Mengaitkan pemahaman ini ke

belakang yaitu ke analisis internal perusahaan mungkin akan membuat perusahaan

dapat mengidentifikasi manfaat atau keuntungan yang mestinya ditawarkan kepada

segmen pasar yang ditarget. Analisis kompetitif ini harus mencakup baik kompetisi

langsung maupun tidak langsung.

2. 4. Analisis SWOT

Manajemen unit bisnis sekarang perlu mengetahui informasi tentang lingkungan

yang harus dipantau dan dipahami jika unit bisnisnya ingin mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Secara umum, perusahaan harus memantau variabel-variabel lingkungan

mikro yang signifikan dan yang memengaruhi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan di pasar tersebut. Juga harus dipantau kekuatan-kekuatan

lingkungan makro yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

bisnisnya.

Setiap unit bisnis harus dievaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik.

Analisis ini memberikan kesimpulan bahwa meskipun suatu bisnis memiliki kekuatan

yang tinggi pada faktor tertentu, kekuatan ini tidak langsung merupakan keunggulan

bersaing. Pertama, barangkali kompetensi itu tidak begitu penting bagi para pelanggan di

pasar. Kedua, meskipun kompetensi diperlukan, mungkin saja para pesaing lain

memiliki kekuatan sederajat. Oleh karena itu, yang paling penting bagi suatu unit bisnis

adalah memiliki kekuatan yang relatif lebih besar untuk faktor mikro dibandingkan

(15)

Dalam menganalisis pola kekuatan dan kelemahan, unit bisnis tidak harus

mengoreksi semua kelemahannya atau memanfaatkan semua kekuatannya. Pertanyaan

yang penting adalah apakah bisnis itu harus membatasi diri terhadap peluang yang ada,

yang bisa diraih dengan kekuatan dimiliki, atau harus mempertimbangkan peluang

yang lebih baik untuk diraih dengan memanfaatkan atau mengembangkan

kekuatan-kekuatan tertentu.

Unit bisnis harus menyusun kategori faktor-faktor lingkungan makro dan

menyusun sistem intelegensi pemasaran untuk memperkirakan kecenderungan dan

perkembangan. Para pemasar di perusahaan harus mengidentifikasi peluang dan

hambatan nyata. Salah satu tujuan pokok analisis lingkungan adalah untuk mengenai

adanya peluang-peluang baru. Peluang pemasaran perusahaan adalah sebuah gelanggang

yang menarik untuk kegiatan pemasaran perusahaan di mana perusahaan tertentu akan

meraih keunggulan bersaing.

Beberapa pengembangan dalam lingkungan eksternal menjanjikan hambatan.

Hambatan lingkungan adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragakan oleh

kecenderungan atau perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan yang

akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan bila tidak ada kegiatan

pemasaran dengan tujuan tertentu. Dengan menggabungkan gambaran tentang berbagai

hambatan dan peluang yang dihadapi perusahaan, akan memungkinkan kita menentukan

ciri-ciri keseluruhan situasinya.

Sebelum membahas analisis SWOT maka terlebih dahulu perlu diketahui

(16)

perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan

Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).

SWOT menurut Sutojo (2007: 8) adalah untuk menentukan tujuan usaha yang

realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah

tercapai.

Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri dari analisis lingkungan mikro yang

bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan analisis

lingkungan makro yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman bagi

perusahaan. ”

Menurut Kotler (2007:88) mengemukakan bahwa: “Analisis SWOT adalah

evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. ”

Sedangkan Sutojo dan Kleinsteuber (2007:8) menulis bahwa: ”Analisis SWOT

adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahan dan

oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. ”

Selanjutnya Rangkuti (2008:19) mengemukakan bahwa: ”Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats)

dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses). ”

Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki

serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih

maju dibanding pesaing yang ada. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus

diperbaiki agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan

(17)

yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi

pemasaran yang baik.

Apabila teknik SWOT analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan

tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan

tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis: kekuatan dan

kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul.

Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu

alternatif-alternatif stratejik dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal

dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-faktor stratejik dalam lingkungan

internal dan yang terdapat dalam lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya

dengan misi, tujuan, dan sasaran organisasi; juga merupakan kegagalan dalam

mempersiapkan suatu keputusan stratejik yang baik. Pekerjaan ini tetap menjadi tugas

pokok dari kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon

bawah. Namun, eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan

stratejik yang baik dapat dihasilkan.

Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut:

(18)

1) Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada

faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan,

kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan)

adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

2) Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai

keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya

serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam

tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius

bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai

keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan

prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,

keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang

tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat

perolehan keuntungan yang kurang memadai.

Analisis Eksternal

1) Analisis Peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari

perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan

(19)

Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran

adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi

secara menguntungkan.

2) Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu

kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan

kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.

Diagram dari analisis SWOT tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:

GAMBAR 2. 2

(20)

Sumber: Fredy Rangkuti, Teknik Analisis SWOT (2008: 19)

2. 7. Kerangka Pemikiran

PT. Hadji Kalla di Makassar adalah merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang dealer mobil Toyota , di mana dalam upaya meningkatkan penjualan, serta untuk

mengatasi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan pesaing lainnya, maka

perusahaan perlu menerapkan strategi bisnis sehingga dapat meningkatkan daya saing

perusahaan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Adapun strategi bisnis yang

diterapkan oleh perusahaan adalah melalui penerapan analisis SWOT, yakni sejauh mana

kekuatan yang dimiliki perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang

akan diraih, serta ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam meningkatkan daya

(21)

Sumber: Peneliti

2. 8. Hipotesis

Dengan mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan tersebut di atas,

maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:

1. Diduga bahwa strategi bisnis yang dilakukan oleh PT. Hadji Kalla di Makassar belum

dapat meningkatkan daya saing.

PT. Hadji Kalla di Makassar

Penerapan Strategi Bisnis

Analisis SWOT

Rumusan Strategi

(22)

2. Diduga bahwa perusahaan PT. Hadji Kalla di Makassar belum menerapkan strategi

bersaing melalui analisis SWOT.

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Data Penelitian

(23)

Peranan pemasaran dalam perusahaan merupakan bagian yang terpenting, sebab

dengan adanya kegiatan pemasaran maka akan memengaruhi kinerja perusahaan. Salah

satu cara yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan keberhasilan program

pemasaran yang telah dilakukan melalui pangsa pasar (market share). Pangsa pasar atau

market share adalah rasio perbandingan penjualan perusahaan dengan penjualan industri.

PT. Hadji Kalla adalah perusahaan yang bergerak di bidang dealer resmi mobil

Toyota, di mana dalam melakukan kegiatan pemasaran maka perusahaan tersebut di atas

menjual segala jenis merek mobil Toyota. Dalam melakukan kegiatan pemasaran mobil

Toyota, perusahaan tersebut di atas menjual segala jenis mobil Toyota seperti: Vios,

Yaris, Avanza, Innova, Pick Up, Fortuner dan Mobil Sedan.

Sebelum dilakukan analisis pangsa pasar dalam penjualan mobil Toyota, maka

terlebih dahulu akan disajikan data penjualan mobil Toyota untuk 5 tahun terakhir (tahun

(24)

TABEL 4. 1

DATA PENJUALAN MOBIL TOYOTA TAHUN 2009 S/D 2013

Tahun Sumber: Data diolah PT. Hadji Kalla, 2014

Tabel 4. 1 yakni data penjualan mobil Toyota dilihat dari jenis tipenya yakni tahun 2009

s/d tahun 2013 menunjukkan bahwa untuk tahun 2009 s/d 2012 meningkat, namun dalam tahun

2013 mengalami penurunan. Hal ini dapat disajikan melalui tabel 4. 2 yaitu sebagai berikut:

TABEL 4. 2

terakhir (tahun 2009 s/d 2013) nampak bahwa rata-rata penjualan mobil Toyota meningkat

sebesar 104 unit atau sebesar 7, 03%. Hal ini dapat diperincikan bahwa untuk tahun 2010 jumlah

penjualan mobil Toyota untuk setiap jenis mobil Toyota meningkat yakni sebesar 50 unit atau 3,

(25)

cukup efektif di mana perusahaan senantiasa melakukan pemeran-pameran dan bekerjasama

dengan pembiayaan. Sedangkan dalam tahun 2011 penjualan mobil Toyota meningkat sangat

tinggi yakni sebesar 450 unit atau 29, 03%. Hal ini disebabkan karena perusahaan memperluas

jaringan pemasaran ke kota Kendari, Palu hingga Sulawesi Tenggara.

Kemudian pertumbuhan penjualan perusahaan tidak terlalu besar, hal ini disebabkan

karena ketatnya persaingan di mana banyaknya mobil yang dijual oleh pesaing. Hal ini ditandai

oleh masuknya suzuki APV, mobil Ford. Selanjutnya dilihat dari tahun 2013 penjualan mobil

Toyota menurun yakni sebesar 95 unit atau 4, 73%. Faktor yang menyebabkan turunnya

penjualan mobil Toyota karena munculnya suzuki Ertigo, begitu pula masuknya mobil Eropa

seperti Ford, Hyundai dan jenis mobil lainnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas maka perlunya PT. Hadji Kalla menerapkan strategi bersaing dalam pemasaran

mobil, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan penjualan mobil Toyota di tahun-tahun

yang akan datang.

Berdasarkan analisis penjualan mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla khususnya dalam

tahun 2009 s/d tahun 2013 maka sebelum dilakukan perhitungan pangsa pasar (market share),

terlebih dahulu akan disajikan data penjualan mobil pada PT. Hadji Kalla dengan perusahaan

(26)

TABEL 4. 3

DATA PENJUALAN INDUSTRI TAHUN 2009 S/D 2013

Tahun

Sumber: Data diolah dari hasil survey pada Perusahaan Dealer Mobil di Makassar

Berdasarkan tabel 4. 3 yang diperoleh dari hasil survey pasar pada Perusahaan Pesaing

PT. Megah Sejahtera dan PT. Intim Motor maka akan dilakukan analisis perhitungan market

share pada PT. Hadji Kalla untuk tahun 2009 s/d tahun 2013 yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Tahun 2009

Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2009 khususnya pada PT. Hadji Kalla

(27)

3. 463

= 44, 76%

3. Tahun 2011

Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2011 khususnya pada PT. Hadji Kalla

dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya pangsa pasar (market share) untuk tahun 2012 khususnya pada PT. Hadji Kalla

dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya pangsa pasar (market share) dalam penjualan mobil pada PT. Hadji Kalla dapat

ditentukan sebagai berikut:

1. 915

Ms (%) = --- x 100% 4. 204

= 45, 55%

Berdasarkan hasil perhitungan market share maka untuk lebih jelasnya akan disajikan

hasil perhitungan market share pada PT. Hadji Kalla dan Perusahaan Pesaing untuk tahun 2009

(28)

TABEL 4. 4

HASIL PERHITUNGAN PANGSA PASAR (MARKET SHARE) TAHUN 2009 S/D 2013

Berdasarkan tabel 4. 4 yakni hasil perhitungan pangsa pasar (market share) yang dicapai

oleh PT. Hadji Kalla dalam 5 tahun terakhir (tahun 2009 s/d tahun 2013) terlihat bahwa PT.

Hadji Kalla memiliki pangsa pasar yang terbesar jika dibandingkan dengan PT. Megah Putra

Sejahtera dan PT. Intim Motor, di mana dilihat dari pertumbuhan pangsa pasar dalam penjualan

mobil pada PT. Hadji Kalla mengalami penurunan. Faktor yang menyebabkan adanya penurunan

pangsa pasar dalam penjualan mobil karena ketatnya persaingan dalam penjualan mobil di kota

Makassar sehingga perlu dilakukan analisis SWOT.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan khususnya pada PT.

Hadji Kalla di Makassar. Hasil analisis data penjualan mobil Toyota khususnya pada

PT. Hadji Kalla menunjukkan bahwa volume penjualan mobil Toyota sedikit

(29)

karena ketatnya persaingan, hal ini ditandai dengan harga jenis/merek mobil dengan

harga yang kompetitif, sehingga pangsa pasar mengalami penurunan. Walaupun

pangsa pasar PT. Hadji Kalla mengalami penurunan, namun pangsa pasar perusahaan

lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya (PT. Megah Putra

Sejahtera dan PT. Intim Motor). Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas

akan disajikan pembahasan yaitu sebagai berikut:

a) Analisis lingkungan internal PT. Hadji Kalla

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dilihat dari faktor kekuatan

yang dimiliki PT. Hadji Kalla memiliki kekuatan yang besar jika dibandingkan

dengan perusahaan pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari mobil Toyota kuat dan

berkualitas dan memiliki performace mesin mobil Toyota yang lebih unggul

dibandingkan dengan merek mobil lainnya, selain itu perusahaan PT. Hadji Kalla

menguasai pangsa pasar 45% dalam penjualan mobil serta memiliki jaringan

pemasaran hingga ke daerah.

Namun kelemahan yang dihadapi oleh PT. Hadji Kalla saat ini adalah pelayanan yang

diberikan selama ini belum dapat memberikan kepuasan pelanggan dan selain itu

harga jual mobil Toyota dianggap lebih tinggi jika dibandingkan dengan mobil

lainnya. Kelemahan lainnya yakni karyawan kurang andal dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi pelanggan.

Berdasarkan matriks faktor internal khususnya pada PT. Hadji Kalla terlihat bahwa

kekuatan yang dimiliki masih lebih besar jika dibandingkan dengan kelemahan. Hal

ini dapat dikatakan bahwa dalam lingkungan internal perusahaan dalam mengatasi

(30)

Alasannya karena kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan masih lebih kecil

jika dibandingkan dengna kekuatan yang dimiliki oleh PT. Hadji Kalla dalam

penjualan mobil Toyota .

b) Analisis Lingkungan eksternal perusahaan

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, di mana dilihat dari

peluang yang dimiliki oleh PT. Hadji Kalla masih cukup besar jika dibandingkan

dengan perusahaan pesaing. Namun ancaman yang besar bagi PT. Hadji Kalla

adalah masuknya mobil Hyundai dan mibil Ford. Di mana harga jual kedua jenis

mobil cukup bersaing dan selain itu karena banyaknya merek mobil yang

bermunculan dengan merek mobil lainnya, namun perusahaan masih memeroleh

peluang yang lebih besar jika dibandingkan dengan ancaman yang dihadapi

perusahaan PT. Hadji Kalla saat ini. Hal ini dapat dilihat dari matriks EFAS di mana

nilai hasil bobot (bobot x rating) yang lebih besar jika dibandingkan dengan ancaman.

c) Strategi yang dijalankan PT. Hadji Kalla

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan maka strategi yang

digunakan oleh PT. Hadji Kalla adalah strategi agresif. Hal ini dapat

dikatakan bahwa perusahaan PT. Hadji Kalla berada pada situasi yang

menguntungkan dan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Sehingga strategi yang diterapkan dalam

kekuatan yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, sehingga dengan

strategi ini maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat jalan terus dan

memperbesar investasi dalam usaha penjualan mobil guna dapat meningkatkan

(31)

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disajikan

beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis yaitu sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, dilihat dari kekuatan yang

dimiliki oleh PT. Hadji Kalla cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari, purna jual mobil Toyota

cukup tinggi, menguasai pangsa pasar 45% pertahun dan tersedianya suku cadang asli di

setiap dealer Toyota. Sedangkan dilihat dari kelemahan adalah kepuasan pelayanan selama

(32)

dengan pesaing. Namun kekuatan yang dimiliki masih lebih besar jika dibandingkan dengan

kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan.

2) Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan dilihat dari peluang cukup besar sedangkan

ancaman masih kecil. Namun ancaman yang paling besar yang dihadapi oleh PT. Hadji Kalla

adalah banyaknya mobil yang dijual oleh pesaing dengan harga jual yang kompetitif, dan

selain itu masuknya mobil Hyundai dan Ford dengan penawaran harga jual yang kompetitif.

3) Stategi yang dilakukan oleh PT. Hadji Kalla adalah strategi agresif, strategi agresif adalah di

mana kekuatan dan peluang yang dihadapi lebih besar jika dibandingkan dengan kelemahan

dan ancaman, maka dengan melakukan strategi ini perusahaan dapat jalan terus dan lebih

banyak melakukan investasi dalam usaha dealer mobil Toyota .

4) Berdasarkan hasil analisis strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan selama ini belum

dapat meningkatkan daya saing, hal ini dapat dilihat bahwa pangsa pasar dalam tahun 2013

mengalami penurunan.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk menetapkan harga yang lebih kompetitif sehingga

akan dapat meningkatkan daya saing dalam usaha penjualan mobil.

2) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mobil

Toyota sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan mobil Toyota .

3) Disarankan kepada PT. Hadji Kalla untuk menetapkan strategi agresif yang sudah dilakukan

dengan cara merumuskan formulasi SWOT sehingga diharapkan dapat meningkatkan

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Harper W. 2007, Manajemen Pemasaran, terjemahan Iman Nurmawan, edisi kedua, jilid satu, Erlangga, Jakarta

Armi, Chintia 2009, Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada bisnis usaha sepatu (kasus toko sepatu Stars Cabang Marpoyan Pekanbaru)

Dharmestha, Swastha Basu dan T. Hani Handoko, 2005, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, BPFE, Yogyakarta

Fuad, 2008. Pengantar Bisnis, edisi keenam, cetakan ketiga belas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hasan, Ali, 2008, Marketing, cetakan pertama, Penerbit : Medpress, Yogyakarta

(34)

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary 2010, Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas, jilid dua, Penerbit : Erlangga, Jakarta

Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, edisi Millenium, edisi bahasa Indonesia, Penerbit : Prenhalindo, Jakarta

Kearns, Thomas. L, 2007, Strategic Management and Business. International Edition. Tenth Edition. Pearson Prentice Hall, United States of America.

Porter, Michael, E. 2006, Strategi Bersaing, cetakan keduabelas, Penerbit : Erlangga, Jakarta Michael A. Hitt, George E. (2004). Advertising and Promotion an Integrated Marketing

communications Perspective 6th, ed. , penerbit : McGraw-Hill.

Miles, Mattew B dan Huberman, A. Michael 2007, Analisis Data Kualitatif, Buku sumber tentang metode-metode baru, Jakarta :Universitas Indonesia Press

Desiana, Nabila 2012. Penerapan Strategi SWOT dalam Peningkatan Pangsa Pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Universitas Hasanuddin.

Rangkuti, Fredy, 2008, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan ketujuh, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Salusu, I, 2007, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non profit, penerbit : PT. Grasindo, Jakarta.

Prawitasari, Sriyanti 2010. Analisis Swot Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang). Universitas Diponegoro Semarang.

Nasution, Satria Mirsya Affandy 2011. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui Analisis SWOT pada PT. Axa Financial Cabang Medan Sudirman. Universitas Sumatra Utara.

Subagyo, Ahmad, 2010, Marketing In Business, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta

Sugiyono, 2001, Statistik Untuk Penelitian, cetakan kesembilanbelas, Penerbit : Alfabeta, Bandung

Sutojo, Siswanto, 2007, Menyusun Strategi Harga, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta

(35)

Tjiptono, Fandy, 2006, Pemasaran Jasa, edisi pertama, cetakan kedua, penerbit : Bayumedia Publishing, Malang

Umar, Husain, 2011, Riset Pemasaran, Dan Perilaku Konsumen, cetakan ketiga, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Usmara Uli, 2008, Pemikiran Kreatif Pemasaran, cetakan Pertama, Penerbit : Amara Books, Yogyakarta

Gambar

GAMBAR 2. 4KERANGKA PIKIR
TABEL 4. 2PERTUMBUHAN PENJUALAN MOBIL TOYOTA
TABEL 4. 3DATA PENJUALAN INDUSTRI TAHUN 2009 S/D 2013

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pelaksanaan akad mudharabah pada simpanan berkah discounted di BMT Taruna Sejahtera berpedoman pada DSN MUI Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000

Akun Facebook ‘ Yusuf Mansur (Official)’ merupakan akun resmi yang berlabelkan dakwah dari Ustaz Yusuf Mansur dengan jumlah foollower lebih dari Tujuh Juta orang. Dalam

Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor A (bagian pohon Surian dengan 4 taraf

Menindaklanjuti kewajiban Indonesia sebagai anggota IMO dan ICAO, maka berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,

Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana seni Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Diperoleh data curah hujan real time yang dapat diperoleh dengan melihat database pada penyimpanan logger data penakar hujan otomatis jenis tipping bucket.. Diperoleh

Sebagai perwujudan rasa tanggung jawab atas tugas yang dibebankan, PT.TASPEN (Persero) memberikan pelayanan pembayaran secara prima kepada para peserta aktif dan

Perkembangan batik Suminar, perkembangan baik Suminar cukup baik hal ini dibuktikan sejak motif pertama yang dibuat yaitu pada tahun 2003 hingga tahun 2014, tidak