• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEUTAMAAN MENUNUTUT ILMU PENGETAHUAN DALAM TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEUTAMAAN MENUNUTUT ILMU PENGETAHUAN DALAM TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 1 KEUTAMAAN MENUNUTUT ILMU PENGETAHUAN

DALAM TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY

Ermawati S.

Universitas Islam Riau, Indonesia ermawati.s@edu.uir.ac.id

ABSTRACT

Science takes precedence over living in the world and also in the afterlife. Someone who seeks and demands knowledge gets its own attention among the people. However, Allah Swt. Is the Greatest important to elevate the dignity of people who have knowledge and implement it. The problem raised in this paper is how is the virtue of studying science in Tunjuk Ajar Melayu by Tenas Effendy? Based on the analysis conducted, the authors found that the virtue of demanding science in the Tunjuk Ajar Melayu was delivered in simple and very striking language to anyone who read it. As contained in the wise verse that apabila hidup hendak selamat tuntutlah ilmu dunia akhirat. Strictly speaking, Tenas not only convey the message to study science related to life in the world only, but also for the most important purpose of the afterlife.

Keywords: science, Tunjuk Ajar Melayu

ABSTRAK

Ilmu pengetahuan sangat diutamakan dalam menjalankan kehidupan di dunia dan juga di akhirat.Seseorang yang mencari dan menuntut ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian tersendiri di kalangan masyarakat. Tidak hanya itu, yang lebih utama dan lebih penting adalah Allah Swt. meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan dapat mengamalkannya dengan baik pula.Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah bagaimanakah keutamaan menuntut ilmu pengetahuan dalam Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy?Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis mendapati bahwa keutamaan menuntut ilmu pengetahuan dalam Tunjuk Ajar Melayu disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan sangat mengena kepada siapa pun yang membacanya. Seperti yang terdapat dalam bait yang berbunyi apabila hidup hendak selamat tuntutlah ilmu dunia akhirat.Secara tegas, Tenas tidak hanya menyampaikan pesan agar menuntut ilmu yang berkaitan dengan kehidupan di dunia saja, tetapi juga untuk tujuan yang lebih penting yakni akhirat kelak.

Kata Kunci: ilmu pengetahuan, Tunjuk Ajar Melayu

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu bentuk nikmat yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia.Melalui ilmu dan pengetahuan manusia dapat membedakan mana perkara yang baik (harus dilakukan dan dikerjakan) dan mana yang buruk (harus ditinggalkan).Tenas (2013:60) menjelaskan ilmu pengetahuan amatlah pentingdan dipentingkan dalam kehidupan manusia.Ilmu pengetahuan menjadi alat utama untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kemuliaan di akhirat.Tenas menegaskan

kembali di dalam ungkapan dikatakan “dengan menguasai ilmu pengetahuan, dunia akhirat beroleh keberkahan”, “melalui ilmu pengetahuan, banyaklah manfaat yang didapatkan”.

(2)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 2 berbunyi َنْلِعْلا اىُتوُأ َييِذَّلاَو ْنُكٌِه اىٌَُهاَء َييِذَّلا ُالله ِعَفْرَي

تٍا َ َ َ artinya ”Allah akan meninggikan orang

-orang yang beriman di antaramu dan - orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Selain ayat di atas, begitu pentingnya ilmu pengetahuanjuga dapat dilihat dari makna ayat 1-5 surah Al-Alaq yang berbunyi ِنْس ِب ْأَرْقا

{َ artinya ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui”. Hal itu terlihat dengan sangat jelas bahwa Allah Swt. mengarahkan, mempersilakan dan memberikan kesempatankepada umat manusia untuk mencari, membuka dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan dengan cara yang tidak lain adalah melalui “membaca”. Siapa pun yang mau dan gemar membaca, ilmu pengetahuan bisa digenggam dan didapatkan bergantung apa yang dibaca dan dipelajari tersebut.

Firman Allah ta’ala :

اًمْلِع يِنْدِز ِّبَر ْلُقَو [هط:114] “Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.” (Thaaha:114) Allah ta‟ala memerintahkan

NabiNya shallallahu „alaihi wa sallam untuk meminta kepadaNya tambahan ilmu. Ini adalah dalil yang sangat jelas akan keutamaan menuntut ilmu, karena tidaklah Allah perintahkan kepada beliau untuk meminta tambahan sesuatu kecuali hanya tambahan ilmu.

Ketiga : Allah ta‟ala ketika menjelaskan keutamaan ilmu serta keagungan kemuliaannya berfirman :

َو ُمَلْ َ َ َي ِ لَّا َو َو ُمَلْ َ َي ِ لَّا ِ َ ْ َ ْلَ ْلُق [رمسا :9] “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak

tahu.” (Az Zumar:9)

Dalam ayat ini Allah ta‟ala membedakan antara ahlul ilmi dengan selainnya. Dia menjelasakan bahwa tidaklah sama antara orang yang tahu kebenaran dengan orang yang jahil akan kebenaran.

Mencari atau menuntut ilmu pengetahuan merupakan kewajiban setiap manusia.Tanpa ilmu kita tidak bisa menjalani hidup ini dengan baik. Orang yang tidak memiliki ilmu biasanya akan dimanfaatkan oleh orang lain. Bahkan, orang yang tak

Ilmu memiliki banyak keutamaan, diantaranya:

1. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya sebagaimana dalam hadist (HR Bukhori dan Muslim) “Jika manusia meninggal maka terputuslah amalanya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang mendoakan kedua orang tuanya”.

2. Menjadi saksi terhadap kebenaran sebagaimana dalam firman Allah Swt. dalam QS. Ali Imran:18 “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Dia. Yang menegakkan keadilan, para malaikat dan orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)”. 3. Allah memerintahkan nabi

Muhammad Saw. untuk meminta ditambahkan ilmu sebagaimana dalam firman Allah Swt. QS. Thahaa:114 “…dan katakanlah: Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu”.

4. Allah Swt. mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Muhadilah:11 yang berbunyi “…Allah mengangkat orang beriman dan berilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 5. Orang yang berilmu adalah orang yang

(3)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 3 Fathir:25 yang berbunyi

“…sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu”.

6. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah:269) yang berbunyi “Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.

7. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang, dalam HR. Bukhari dan Muslim disebutkan “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan membuat dia paham dalam agama”.

8. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga, dalam HR Muslim dinyatakan “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.

9. Diperbolehkan “hasad” kepada ahli ilmu, dalam HR Bukhari disebutkan “Tidak hasad kecuali dalam dua hal, yaitu terhadap orang yang Allah beri harta dan ia menggunakannya dalam kebenaran dan orang yang Allah beri hikmah lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya”.

10. Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu. Dalam HR Ahmad dan Majah dikatakan “Sesungguhnya para malaikat benar -benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya” (www.Islampos.com).

Berbicara mengenai ilmu pengetahuan, banyak aspek penting yang bisa dilihat dan dikaji dari berbagai sudut pandang dan objek tertentu pula.Namun kali ini, penulis

tertarik untuk melihat keutamaan ilmu pengetahuan dalam Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy.

Tunjuk Ajar Melayu

Tunjuk Ajar Melayu merupakan salah satu karya emas Tenas Effendy.Tunjuk Ajar Melayu juga dikenal sebagai petuah yang sangat berharga dan mengandung banyak nilai dan pembelajaran hidup.Tunjuk Ajar Melayu mengandung petuah, nasehat, petunjuk dan contoh teladan, yang dapat digunakan sebagai

media pengajaran dan

pendidikan.Sebagaimana dikemukakan sendiri oleh Tenas (2013:1) Tunjuk Ajar Melayu mengandung berbagai nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman dan bekal hidup, yang sarat dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya yang islami.Fungsi dari tunjuk ajar ini untuk membawa manusia ke jalan yang lurus dan diridhai Allah, sehingga selamat dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Tenas (2013:1) juga menyebutkan, orang tua-tua Melayu mengatakan,

“Yang disebut Tunjuk Ajar ialah: Menunjuk kepada yang elok, Mengajar kepada yang benar, Mendidik kepada yang baik,

Memberi petuah kepada yang berfaedah,

Memberi nasehat kepada yang bermanfaat,

Memberi ilmu kepada yang sejudu, Memberi contoh kepada yang senonoh,

Memberi teladan kepada yang sepadan”.

(4)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 4 agama Islam dan nilai-nilai budaya.Orang

tua-tua Melayu mengatakan, bahwa tunjuk ajar amat besarmanfaat dan nilai positifnya, maksudnya adalah bahwa manfaat yang terkandung didalamnya amat luas, sehingga TAM dapat diwariskan secara turun-temurun.

Dalam Tunjuk Ajar Melayu terdapat beberapapoin yang dapat dikaji dan dianalisis secara lebih dalam lagi seperti Pantun, Gurindam, Seloka, Syair dan Ungkapan.Dalam hal ini penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai keutamaan ilmu pengetahuan yang terdapat dalam Tunjuk Ajar Melayu khususnya yang terkandung dalam Gurindam dan Syair.Oleh karena itu, masalah yang perlu penulis kemukakandi sini adalah bagaimanakah Keutamaan Ilmu Pengetahuandalam Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy?

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.Menurut Widi (2010: 84) “Metode Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subyek/ obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya.” Selain itu, Nawawi (1991:67) mengatakan “Metode deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.”

Penelitian ini termasuk ke dalam kajian perpustakaan. Menurut Widi (2010: 52) “Penelitian kepustakaan (library research) merupakan penelitian yang hampir semua aktifitasnya dilakukan di perpustakaan.” Senada dengan pendapat tersebut, Sumarta (2013: 12) menyatakan bahwa “Penelitian Perpustakaan (Library Research) adalah penelitian yang dilakukan dalam kamar kerja peneliti atau dalam ruangan perpustakaan,

sehingga peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek telitian lewat buku-buku atau audiovisual.

Penulis menggunakan teknik dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:274) “Metodedokumentasimencaridata mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.” Selanjutnya, Sugiyono (2015: 329) menjelaskan “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceriteria, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN (1) Apabila hidup hendak terpuji,

Tuntutlah ilmu sepenuh hati (Tenas, 2013:61)

(5)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 5 mengharuskan umat manusia untuk menuntut

ilmu pengetahuan sebagai bekal menemui Allah ta’ala.

(2) Apabila hidup hendak selamat, Tuntutlah ilmu dunia akhirat (Tenas, 2013:61)

Bait (2) yang berbunyi apabila hidup hendak selamat, tuntutlah ilmu dunia akhirat menggambarkan betapa kaitan antara keselamatan hidup di dunia dan akhirat bergantung pada ilmu yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini Tenas tidak hanya menyampaikan pesan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia saja, tetapi juga untuk tujuan yang lebih penting yakni akhirat kelak. Hal itu juga diperkuat dengan hadist yang berbunyi َةَرِخآ ْلْاَ اَ َأ ْيَهَو ،ِنْلِعْل ِب ِهْيَلَعَف َيًُّْدلاَ اَ َأ ْيَه

ِنْلِعْل ِب ِهْيَلَعَف َوُ َ اَ َأ ْيَهَو ،ِنْلِعْل ِب ِهْيَلَعَف artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi).

Tenas berupaya menunjukkan kepada para pembaca karyanya bahwa hidup di dunia ini perlu ilmu dan persiapan ke akhirat juga memerlukan ilmu yang bermanfaat dan berguna kepada si penuntut ilmu.Sebagaimana dinyatakan dalam HR Muslim “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.

(3) Supaya hidup beroleh berkah, Tuntutlah ilmu di jalan Allah (Tenas, 2013:61)

Bait (3) yang berbunyi supaya hidup berkah, tuntutlah ilmu di jalan Allahmemperlihatkan hubungan dan kaitan yang sangat jelas di antara kedua baris tersebut.Hal yang coba disampaikan Tenas adalah jika seseorang menginginkan keberkahan dalam hidupnya maka ilmu yang

dituntut oleh seseorang itu harus berada di jalan Allah. Maknanya ilmu tersebut mestilah ilmu yang benar dan sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Swt. sebagaimana terlihat jelas dan sangat terkait dalam hadist yang berbunyi ىَّتَح ِالله ِلْيِبَس ىِف َىُهَف ِنْلِعْلا ُبَلَط ىِف َجَرَخ ْيَه

َعِ ْرَيartinya ”Barang siapa yang keluar untuk

mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang” (HR. Turmudzi).

(4) Supaya hidup beroleh kemuliaan, Ilmu dituntut hendaklah diamalkan (Tenas, 2013:62)

Tenas mencoba untuk menyampaikan dan memperlihatkan pesan ini kepada semua orang, jika ingin memperoleh kemuliaan maka ilmu yang dituntut hendaklah diamalkan (diterapkan, digunakan dan dijalankan) dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ilmu yang diperoleh akan bermanfaat (memberi manfaat) jika diteruskan, diajarkan, disiarkan dan diberikan kepada setiap orang yang memang memerlukannya.Sebagaimana selalu disebutkan, ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.Pesan dan nasehat yang disampaikan Tenas tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dengan hadist yang berbunyi “Tidak hasad kecuali dalam dua hal, yaitu terhadap orang yang Allah beri harta dan ia menggunakannya dalam kebenaran dan orang yang Allah beri hikmah lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR Bukhari).

(5) Sudah menjadi adat Melayu Memuliakan orang menuntut ilmu (Tenas, 2013:98)

(6)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 6 memberikan perhatian yang lebih) orang yang

menuntut (mencari) ilmu pengetahuan.Tidak hanya itu, Allah Swt. sudah jauh lebih dulu (sebagaimana terdapat dalam ayat-ayat-Nya) menyatakansecara tegas dalam QS:Al-Mujadilah:11 yang berbunyi اىٌَُهاَء َييِذَّلا ُالله ِعَفْرَي تٍا َ َ َ َنْلِعْلا اىُتوُأ َييِذَّلاَو ْنُكٌِهartinya ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

(6) Menuntut ilmu diutamakan orang Untuk mengisi mana yang kurang (Tenas, 2013:98)

Bait (6) memperlihatkan tentangkeutamaan menuntut ilmu pengetahuan.Baris pertama yang berbunyi menuntut ilmu diutamakan orang mempunyai kaitan yang kuat dengan baris kedua yang berbunyi untuk mengisi mana yang kurang.Hal penting yang terkandung dalam bait ini adalah menuntutilmu lebih diutamakan, dipentingkan dan didahulukan orang (seseorang), agar bisa mengetahui, memahami hal-hal yang sememangnya belum diketahui sama sekali. Jika kurang ilmu agama maka alangkah baiknya ilmu agama yang dikaji dan ditambah.Jika yang lemah ilmu alam, ilmu itulah yang semestinya dipelajari lebih baik lagi, supaya yang kurang dan masih lemah dapat terisi dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Tenas selalu mengajak, menghimbau dan memberi pesan juga nasihat agar masyarakat Melayu (khususnya) dan masyarakat pada umumnya agar senantiasa menuntut ilmu pengetahuan seperti yang terdapat dalam tiap-tiap bait Tunjuk Ajar Melayu.

(7) Apabila hidup tidak berilmu Duduk bingung tegak termangu(Tenas, 2013:62)

Dalam bait (7) ini, Tenas secara langsung menyampaikan bagaimana kondisi seseorang yang tidak mau mencari dan menunutut ilmu pengetahuan.Ia menggambarkan orang yang tidak berilmu

sebagai duduk bingung tegak termangu maknanya seseorang yang tidak berilmu, tidak tahu (bingung) apa yang akan dikerjakan yang dapat memberikan manfaat kepadanya dan juga kepada orang lain. Oleh karena itulah, dalam agama Islam menunutut ilmu pengetahua sangat dianjurkan sebagaimana sudah diperjelas dalam ayat-ayat Allah Ta’ala dan hadist sahih yang membicarakan tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

(8) Apalah tanda orang yang malang Ilmu tak ada akalpun kurang (Tenas, 2013:62)

Tenas memulai bait (8) dengan baris pertama yang berbunyi apalah tanda orang yang malang. Hal itu untuk memperkuat apa yang dinyatakan dalam baris kedua yang berbunyi ilmu tak ada akalpun kurang. Maksudnya, orang yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan tandanyaia adalah orang yang malang. Orang yang tidak berilmu maka akal dan pikirannya tidak dapat dipergunakannya dengan baik, sebaik orang yang mempunyai ilmu. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar, sebagaimana tercantum firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah:269 yang berbunyi “Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.

(9) Karena itu wahai sahabat Timbalah ilmu sepanjang hayat (Tenas, 2013:98)

(7)

Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN 2580-376X

Keutamaan Menunutut Ilmu Pengetahuan dalam

Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy 7 memberi pesan kepada semua orang untuk

menimba, mencari, mengetahu dan menuntut ilmu pengetahuan selama hidup atau sepanjang hayat di kandung bada. Pesan yang diutarakan Tenas ini juga berkaitan dengan hadis َنْلِعْلا ِبُلْطُأ

ِدْحلَّلا ىَلِإ ِدْهَوْلا َيِهyang artinya ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al -Hadits).

SIMPULAN

Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya sebagaimana dalam hadist HR Bukhori dan Muslim “Jika manusia meninggal maka terputuslah amalanya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang mendoakan kedua orang tuanya. Tidak hanya itu, yang lebih utama dan lebih penting adalah Allah Swt. meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan dapat

mengamalkannya dengan baik

pula.Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap (9) data, penulis mendapati bahwa keutamaan menuntut ilmu pengetahuan dalam Tunjuk Ajar Melayu begitu jelas dalam bait-bait yang diuntainya. Misalnya, seperti yang terlihat dalam bait yang berbunyi apabila hidup hendak selamat tuntutlah ilmu dunia akhirat, supaya hidup berkah tuntutlah ilmu di jalan Allah, supaya hidup beroleh kemuliaan ilmu dituntut hendaklah diamalkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

https://www.islampos.com (diakses 24 Januari 2016).

http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-keutamaan-menuntut-ilmu.html (diakses 30 Oktober 2017).

Nawawi,Hadari dan

Hadari,Martini.1991.Instrumen

Penelitian Bidang

Sosial.Pontianak:Gajah Mada University Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tenas Effendy, 2013. Tunjuk Ajar Melayu dalam Pantun, Gurindam, Seloka, Syair dan Ungkapan.Pekabaru:Tenas Effendy Foundation.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yanti, Sumarsih; Syahrul Ramadhan dan

Referensi

Dokumen terkait

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”.. (QS. Al-Mujadilah

Pada bait kesepuluh tersebut terlihat seorang ayah yang mengajarkan nilai pendidikan kepada anaknya untuk tahu diri agar hidupnya penuh dengan kebahagian, juga tahu bagaimana

Ketentuan dan penyusunan rangkap pantun mencerminkan kearifan orang tua-tua Melayu, kerana mereka sudah memahami bahawa dalam berpantun, banyak orang yang melakukan kejanggalan atau

Nilai budaya memberi nasihat terdapat pada semua baris data (21).Gurindam tersebut bermakna memberikan nasihat berupa anjuran, petunjuk, teguran maupun peringatan

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskripsi, metode ini menggambarkan objek penelitian penulis dengan menggunakan data dalam objek sehingga dapat

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskripsi, metode ini menggambarkan objek penelitian penulis dengan menggunakan data dalam objek sehingga dapat

Seperangkat proposisi yang berinteraksi (hubungan logis dengan data yang di dapat) yang memiliki fungsi sebagai media untuk menjelaskan fenomena yang diamati adalah pengertian

Pada baris ke tiga terdapat penggunaan pronomina kata ganti empunya “amanahnya”kata tersebut memiliki arti bahwa kita selaku seorang anak harus memegang atau meatuhi apa