BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.Deskripsi Data
Data hasil pegamatan yang dilakukan terhadap minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) dengan variasi perlakuan volume suspensi kulit semangka pada setiap sampel sebanyak 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml dan 75 ml hingga diperoleh hasil penelitian yang akan disajikan pada bab IV ini. Data hasil pengujian pada sampel tersebut meliputi uji kualitas mikrobiologi yang mendeskripsikan tentang bakteri yang terdapat pada minyak goreng bekas pakai setelah 4 x pemakaian, dan setelah diberikan perlakuan. Uji kualitas kimia untuk mengetahui persentase kandungan asam lemak bebas (ALB) baik pada sampel kontrol maupun sampel yang sudah diberikan perlakuan suspensi kulit semangka (Citrullus vulgaris), serta hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, aroma dan kekeruhannya.
B.Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Minyak Goreng
Bekas Pakai (Waste cooking oil)
1. Parameter Kualitas Mikrobiologi
Data yang didapatkan setelah dalampenelitian pada minyak goreng bekas pakai terdapat 18 jenis koloni bakteri yang memiliki ciri morfologi dan sitologi yang berbeda-beda, seperti yang tertera pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Koloni Bakteri yang ditemukan dalam Minyak Goreng Bekas Pakai Setelah 4 x Pemakaian.
No Sampel Jenis Koloni Bakteri Koloni Dominan
1 P0 (0 ml) A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N H, E, N
2 P1 (25 ml) A, C, E, H, I, J, N, O H, E, A
3 P2 (37,5 ml) A, H, I, J, P, R H, A, I
4 P3 (50 ml) A,C, F, H, P, Q, A, H, C
5 P4 (62,5 ml) A, H, N, O, R O, H, A
6 P5 (75 ml) A, F, H, Q, R H, A, F
Gambar 4.1 Grafik Rekapitulasi Koloni Dominan Bakteri yang ditemukan dalam Minyak Goreng Bekas Pakai Setelah 4 x Pemakaian.
dan paling dominan adalah koloni bakteri A, H dan C, serta pada sampel P4 (62,5 ml) terdapat 5 jenis koloni bakteri dan yang paling dominan adalah koloni bakteri O, H dan A dan pada sampel P5 (75 ml) juga terdapat 5 jenis koloni bakeri dan yang paling dominan adalah koloni bakteri H, A dan F.Ciri morfologi dan sitologi koloni bakteri lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Ciri Morfologi Koloni Bakteri
Jenis Ciri Morfologi
Bakteri Bentuk
koloni Warna koloni Tepian koloni Elevasi koloni Mengkilat/ Suram Diameter koloni Respirasi
A Bentuk L Kuning
Cream
Licin Seperti
Tombol
Mengkilat 3,5 mm Aerob
B Bundar Putih Berombak Timbul Mengkilat 4 mm Mikroaerofil
C Komplek Cream Berombak Seperti
Tombol
Suram 5 mm Anaerob
Fakultatif
D Bentuk L Kuning Tak
Beraturan
Seperti Tombol
Suram 2,5 mm Aerob
E Bentuk L Putih Licin Timbul Mengkilat 5,5 mm Aerob
F Tak
Beraturan
Putih Tak
Beraturan
Timbul Mengkilat 4 mm Anaerob
Fakultatif
G Bundar Kuning Licin Cembu
ng
Mengkilat 1,5 mm Aerob
H Bundar Putih Licin Timbul Mengkilat 1,5 mm Aerob
I Bentuk L Putih Licin Seperti
Kawah
Mengkilat 3 mm Aerob
J Bundar Orange
Susu
Licin Seperti
Tombol
Mengkilat 4 mm Aerob
K Bundar Cream Siliat Timbul Mengkilat 6 mm Anaerob
Fakultatif
L Bundar Putih
Transp aran
Berombak Seperti Tombol
Mengkilat 5 mm Anaerob
Fakultatif
M Bundar Orange
Muda
Licin Datar Mengkilat 0,5 mm Anaerob
Fakultatif
N Bundar
dengan Tepian Menyebar
Putih Berlekuk Timbul Suram 5 mm Aerob
O Bundar Cream Licin Seperti
Tombol
Suram 4 mm Aerob
P Bundar Kuning
Susu
Licin Cembu
ng
Mengkilat 2 mm Aerob
Q Bundar Putih Licin Timbul Mengkilat 2,5 mm Aerob
R Bentuk L Putih Licin Seperti
Tombol
Mengkilat 2,5 mm Anaerob
Tabel 4.3 Ciri Sitologi Bakteri
Jenis Ciri Sitologi Foto
Bakteri Bentuk sel Ukuran sel Sifat gram
A Coccus 1,5 µm
Positif
B Coccus 1 µm Positif
C Coccus 2 µm Positif
D Coccus 1,25 µm Negatif
E Staphylobasil 1,5 µm X 1 µm Negatif
F Coccus 1 µm Positif
G Coccus 1 µm Negatif
H Coccus 1 µm Positif
I Coccus 1 µm Negatif
J Coccus 1 µm Positif
K Coccus 1 µm Negatif
M Streptococcus 1 µm Positif
N Basil 3 µm x 1 µm Positif
O Staphylococcus 1 µm Positif
P Basil 2,5 µm X 1 µm Negatif
Q Coccus 1,5 µm Negatif
R Basil 6 µm X 1,75 µm Positif
2. Parameter Kualitas Kimia
Tabel 4.4 Asam Lemak Bebas pada Minyak Goreng Bekas Pakai Berdasarkan Kualitas Kimia
NO Taraf % ALB Total Rata-rata
Penurunan ALB
1 2 3 4 %ALB % ALB (%ALB P0 -
% ALB PX)
1 P0 (0 ml) 0,22 0,11 0,21 0,21 0,75 0,19 0
2 P1 (25 ml) 0,10 0,16 0,11 0,11 0,48 0,12 0,07
3 P2 (37,5 ml) 0,11 0,09 0,11 0,12 0,43 0,11 0,08
4 P3 (50 ml) 0,11 0,11 0,07 0,07 0,36 0,09 0,10
5 P4 (62,5 ml) 0,09 0,12 0,11 0,12 0,44 0,11 0,08
6 P5 (75 ml) 0,12 0,12 0,16 0,12 0,52 0,13 0,06
Grafik rata-rata % ALB pada minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) setelah diberikan perlakuan pada masing-masing taraf dapat dilihat pada Gambar 4.1 Grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2Grafik Rata-rata % ALB Pada Sampel Minyak Goreng bekas pakai yang diberikan Perlakuan Suspensi Kulit Semangka (Citrullus vulgaris)
Gambar 4.3Grafik Penurunan % ALB Pada Sampel Minyak Goreng bekas pakai yang diberikan Perlakuan Suspensi Kulit Semangka (Citrullus vulgaris)
Penurunan % Asam Lemak Bebas (ALB) dihitung berdasarkan rumus: % ALB P0 -% ALB Px.Gambar 4.1 menunjukkan bahwa % ALBpada sampel kontrol P0 (0 ml) sebanyak0,19%, sampel P1 (25 ml) rata-rata % ALB sebanyak 0,12%, sampel P2 (37,5 ml) sebanyak 0,11%, sampel P3 (50 ml) sebanyak 0,10%, sampel P4 (62,5 ml) sebanyak 0,11%, sampel P5 (75 ml) sebanyak 0,13%, sehingga dapat dilihat pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa terjadi penurunan% ALBpada sampel kontrol P0 (0 ml) sebanyak 0%, sampel P1 (25 ml) sebanyak 0,07%, sampel P2 (37,5 ml) sebanyak 0,08%, sampel P3 (50 ml) sebanyak 0,10%, sampel P4 (62,5 ml) sebanyak 0,08%, sampel P5 (75 ml) sebanyak 0,06%.
Tabel 4.5 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Minyak Goreng Bekas Pakai (Waste cooking oil).
Sumber Db JK KT Fhitung FTabel
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 5 0,370 0,005 5,00* 2,77 4,25
Galat 18 0,025 0,001
Total 23 0,048
Keterangan:
* = Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Berbeda Nyata
Tabel di atas menunjukkan bahwa uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) terhadap ALB (Asam Lemak Bebas) mempunyai pengaruh yang nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat diterima sedangkan hipotesis Penelitian (H0) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
Penurunan ALB (Asam Lemak Bebas) terhadap kualitas minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) memiliki nilai Koefesien Keragaman (KK) sebesar (5,5) mendukung nilai Fhitung (5,00) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (4,25) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Tabel 4.6 Uji BNT (1%) Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Minyak Goreng Bekas Pakai.
NO Taraf
perlakuan
Total
Rata-rata %ALB
Notasi
1 P3 (50 ml) 0,36 0,09 a
2 P2 (37,5 ml) 0,43 0,11 a
3 P4 (62,5 ml) 0,44 0,11 a
4 P1 (25 ml) 0,48 0,12 a
5 P5 (75 ml) 0,52 0,13 a
6 P0 (0 ml) 0,75 0,19 b
BNT 1% = 0,056
Tabel 4.7 Penurunan %ALB Kualitas Minyak Goreng Bekas Pakai.
NO Taraf
perlakuan
Total
Rata-rata %ALB
Penurunan %ALB
1 P3 (50 ml) 0,36 0,09 0,10
2 P2 (37,5 ml) 0,43 0,11 0,08
3 P4 (62,5 ml) 0,44 0,11 0,08
4 P1 (25 ml) 0,48 0,12 0,07
5 P5 (75 ml) 0,52 0,13 0,06
6 P0 (0 ml) 0,75 0,19 0,00
BNT 1% = 0,056
3. Parameter Kualitas Fisik Organoleptik
a. Kualitas Warna Minyak
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa hasil perhitungan parameter kualitas warna minyak setelah diberi perlakuan dengan volume suspensi kulit semangka 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml dan 75 ml yang dimasukkan pada masing-masing sampel. Selengkapnya terdapat pada lampiran, sedangkan ringkasan data nilai kualitas warna minyak setelah diberi perlakuan suspensi kulit semangka dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8Rata-Rata Pengaruh Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Warna Minyak Goreng Bekas Pakai, Sebelum Dan Setelah Ditransformasikan Ke
.
NO Taraf Data asli Data transformasi
Total Total
1 P0 (0 ml) 0 0 2,828 0,707
2 P5 (75 ml) 11,99 3 7,468 1,867
3 P4 (62,5 ml) 12,4 3,1 7,574 1,893
4 P1 (25 ml) 12,87 3,22 7,706 1,926
5 P2 (37,5 ml) 13,23 3,31 7,799 1,950
6 P3 (50 ml) 14,05 3,51 8,01 2,002
Data Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa, perlakuan masing-masing taraf suspensi kulit semangka terhadap kualitas minyak goreng bekas pakai berpengaruh terhadap warna minyak goreng yang dihasilkan. Tingkat warna yang dihasilkan sangat bervariasi dari setiap taraf perlakuan.
dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4.9, sedangkan perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran.
Tabel 4.9Ringkasan Analisis Variansi Untuk Uji Efektivitas Suspensi Kulit Semangka Terhadap Kualitas Warna
Minyak Goreng Bekas Pakai. Setelah
Ditransformasikan Ke .
Sumber Db JK KT Fhitung FTabel
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 5 5,012 1,002 250,5** 2,77 4,25
Galat 18 0,067 0,004
Total 23 5,079
Keterangan:
* = Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Berbeda Nyata
Tabel 4.9di atas menunjukkan bahwa uji efektivitas suspensi kulit semangka terhadap kualitas warna minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat diterima sedangkan hipotesis Penelitian (H0) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf efektif dari pengaruh setiap taraf perlakuan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas warna minyak goreng bekas pakai dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas warna minyak goreng bekas pakai sebesar 250,5.
Tabel 4.10 Uji BNT (1%) Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Warna Minyak Goreng Bekas Pakai.
NO Taraf
perlakuan
Total X Notasi
1 P0 (0 ml) 2,828 0,707 a
2 P5 (75 ml) 7,468 1,867 b
3 P4 (62,5 ml) 7,574 1,893 b c
4 P1 (25 ml) 7,706 1,926 b c
5 P2 (37,5 ml) 7,799 1,950 b c
6 P3 (50 ml) 8,01 2,002 c
BNT 1% = 0,115
Berdasarkan hasil Uji BNT (1%) bahwa uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas warna minyak goreng bekas pakai memiliki pengaruh sangat nyata. Taraf perlakuan P0 (0 ml/kontrol) memiliki notasi dengan huruf a, taraf P5 (75 ml) memiliki notasi dengan huruf b, taraf P4 (62,5 ml) memiliki notasi dengan huruf b, taraf P1 (25 ml) memiliki notasi dengan huruf b, taraf P2 (37,5 ml) memiliki notasi dengan huruf b, dan taraf P3 (75 ml) memiliki notasi dengan huruf c. Notasi-notasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat perubahan kualitas warnaminyak goreng bekas pakai berarti memiliki pengaruh yang sangatnyata dibandingkan kontrol.
Tabel 4.11 Data Nilai Kualitas Warna Minyak Goreng Setelah diberi Perlakuan Suspensi Kulit Semangka
Perlakuan perlakuan suspensi kulit semangka
Rata-rata Indikator
P0 (0 ml)
P1 (25 ml)
P2 (37,5 ml)
P3 (50 ml)
P4 (62,5 ml)
P5 (75 ml)
2,83 3,22 3,31 3,51 3,1 3
Kuning kecoklatan Kuning pekat Kuning pekat Kuning cerah Kuning pekat Kuning pekat
Rata-rata keseluruhan 3,16
Perbedaan kualitaswarna terhadap minyak goreng bekas pakai setelah diberikan perlakuan pada masing-masing taraf dapat dilihat pada Gambar 4.4 Grafik sebagai berikut:
b. Kualitas Rasa Minyak Goreng Bekas Pakai (Waste
cooking oil)
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa hasil perhitungan parameter kualitas rasa minyak setelah diberi perlakuan dengan volume suspensi kulit semangka 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml dan 75 ml yang dimasukkan pada masing-masing sampel. Selengkapnya terdapat pada lampiran, sedangkan ringkasan data nilai kualitas rasa minyak setelah diberi perlakuan suspensi kulit semangka dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel4.12Rata-Rata Pengaruh Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Rasa Minyak Goreng Bekas Pakai,
Sebelum Dan Setelah Ditransformasikan Ke .
NO Taraf Data asli Data transformasi
Total Total
1 P0 (0 ml) 0 0 2,828 0,707
2 P3 (50 ml) 13,81 3,45 7,949 1,987
3 P1 (25 ml) 12,87 3,22 7,706 1,926
4 P4 (62,5 ml) 13,17 3,29 7,783 1,946
5 P2 (37,5 ml) 13,23 3,31 7,799 1,950
6 P5 (75 ml) 12,81 3,20 7,691 1,923
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh suspensi kulit semangka terhadap kualitas rasa minyak goreng bekas pakai dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4.13, sedangkan perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran.
Tabel 4.13 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Uji Efektivitas Suspensi Kulit Semangka Terhadap Kualitas Rasa
Minyak Goreng Bekas Pakai. Setelah
Ditransformasikan Ke .
Sumber Db JK KT Fhitung FTabel
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 5 5,131 1,026 205,2** 2,77 4,25
Galat 18 0,09 0,005
Total 23 5,221
Keterangan:
* = Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Berbeda Nyata
Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa uji efektivitas suspensi kulit semangka terhadap kualitas rasa minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terlihat dari Fhitung yang lebih besar dari Ftabel, sehingga hipotesis penelitian (H1) dapat diterima sedangkan hipotesis Penelitian (H0) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
(205,2) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (4,25) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf efektif dari pengaruh setiap taraf perlakuan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas rasa minyak goreng bekas pakai dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas warna minyak goreng bekas pakai sebesar 205,2.
Tabel 4.14 Uji BNT (1%) Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Rasa Minyak Goreng Bekas Pakai.
NO Taraf
perlakuan
Total Notasi
1 P0 (0 ml) 2,828 0,707 a
2 P5 (75 ml) 7,691 1,923 ab
3 P1 (25 ml) 7,706 1,926 ab
4 P4 (62,5 ml) 7,783 1,946 ab
5 P2 (37,5 ml) 7,799 1,950 a b
6 P3 (50 ml) 7,949 1,987 b
BNT 1% = 0,128
perubahan kualitas rasa minyak goreng bekas pakai berarti memiliki pengaruh yang sangat nyata dibandingkan kontrol.
Hasil perhitungan kualitas rasa minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi sebanyak 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml, dan 75 ml selengkapnya terdapat pada lampiran. Sedangkan data secara ringkas nilai rasa minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi kulit semangka terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Data Nilai Kualitas Rasa Minyak Goreng Bekas Pakai Setelah Perlakuan Suspensi Kulit Semangka
Perlakuan perlakuan
suspensi kulit semangka Rata-rata Indikator
P0 (0 ml)
P1 (25 ml)
P2 (37,5 ml)
P3 (50 ml)
P4 (62,5 ml)
P5 (75 ml)
2,04 3,22 3,31 3,45 3,29 3,20
Agak berasa Tidak berasa Tidak berasa Sangat tidak berasa
Tidak berasa Tidak berasa
Rata-rata keseluruhan 3,08
Perbedaan kualitas rasa terhadap minyak goreng bekas pakai setelah diberikan perlakuan pada masing-masing taraf dapat dilihat pada Gambar 4.5sebagai berikut:
c. Kualitas AromaMinyak Goreng Bekas Pakai (Waste
cooking oil)
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa hasil perhitungan parameter kualitas aroma minyak setelah diberi perlakuan dengan volume suspensi kulit semangka 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml dan 75 ml yang dimasukkan pada masing-masing sampel. Selengkapnya terdapat pada lampiran, sedangkan ringkasan data nilai kualitas rasa minyak setelah diberi perlakuan suspensi kulit semangka dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16Rata-Rata Pengaruh Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Aroma Minyak Goreng Bekas Pakai, Sebelum dan Setelah Ditransformasikan Ke
.
NO Taraf Data asli Data transformasi
Total Total
1 P0 (0 ml) 0 0 2,828 0,707
2 P5 (75 ml) 10,46 2,61 7,054 1,763
4 P4 (62,5 ml) 11,7 2,92 7,398 1,849
5 P2 (37,5 ml) 11,75 2,94 7,413 1,853
6 P3 (50 ml) 12,34 3,08 7,571 1,893
Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa, perlakuan masing-masing taraf suspensi kulit semangka terhadap kualitas aroma minyak goreng bekas pakai sangat berpengaruh. Tingkat aroma yang dihasilkan sangat bervariasi dari setiap taraf perlakuan.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh suspensi kulit semangka terhadap kualitas aroma minyak goreng bekas pakai dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4.17, sedangkan perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran.
Tabel 4.17 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Uji Efektivitas Suspensi Kulit Semangka Terhadap Kualitas Aroma
Minyak Goreng Bekas Pakai. Setelah
Ditransformasikan Ke .
Sumber Db JK KT Fhitung FTabel
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 5 4,281 0,856 285,3** 2,77 4,25
Galat 18 0,047 0,003
Total 23 4,328
Keterangan:
* = Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Berbeda Nyata
dapat diterima sedangkan hipotesis Penelitian (H0) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat suspensi kulit semangka terhadap kualitas aroma minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) memiliki nilai Koefesien Keragaman (KK) sebesar (4,5) mendukung nilai Fhitung (285,333) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (4,25) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas aroma minyak goreng bekas pakai dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas aroma minyak goreng bekas pakai sebesar 285,3.
Tabel 4.18 Uji BNT (1%) Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Aroma Minyak Goreng Bekas Pakai.
NO Taraf
perlakuan
Total Notasi
1 P0 (0 ml) 2,828 0,707 a
2 P5 (75 ml) 7,054 1,763 b
3 P1 (25 ml) 7,27 1,817 b c
4 P4 (62,5 ml) 7,398 1,849 b c
5 P2 (37,5 ml) 7,413 1,853 b c
6 P3 (50 ml) 7,571 1,893 c
BNT 1% = 0,099
dengan huruf b, dan taraf P3 (50 ml) memiliki notasi dengan huruf c. Notasi-notasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat perubahan kualitas aroma minyak goreng bekas pakai berarti memiliki pengaruh yang sangat nyata dibandingkan kontrol.
Hasil perhitungan kualitas aroma minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi sebanyak 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml, dan 75 ml selengkapnya terdapat pada lampiran. Sedangkan data secara ringkas nilai rasa minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi kulit semangka terdapat pada Tabel 4.19 berikut ini:
Tabel 4.19 Data Nilai Kualitas Aroma Minyak goreng bekas pakai Setelah Perlakuan Suspensi Kulit Semangka
Perlakuan perlakuan suspensi kulit semangka
Rata-rata Indikator
P0 (0 ml)
P1 (25 ml)
P2 (37,5 ml)
P3 (50 ml)
P4 (62,5 ml)
P5 (75 ml)
0 2,61
2,8 3,08 2,94 2,92
Aroma tidak enak disertai bau yang sangat tengik Tidak ada kekhasan aroma dan agak tengik Tidak ada kekhasan aroma dan agak tengik Tidak ada kekhasan aroma dan agak tengik Tidak ada kekhasan aroma dan agak tengik Tidak ada kekhasan aroma dan agak tengik
Perbedaan kualitas aroma terhadap minyak goreng bekas pakai setelah diberikan perlakuan pada masing-masing taraf dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut:
d. Kualitas Kekeruhan Minyak goreng Bekas Pakai (Waste cooking oil)
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa hasil perhitungan parameter kualitas kekeruhan minyak setelah diberi perlakuan dengan volume suspensi kulit semangka 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml dan 75 ml yang dimasukkan pada masing-masing sampel. Selengkapnya terdapat pada lampiran, sedangkan ringkasan data nilai kualitas kekeruhan minyak setelah diberi perlakuan suspensi kulit semangka dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut ini:
Tabel 4.20Rata-Rata Pengaruh Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Kekeruhan Minyak Goreng Bekas Pakai, Sebelum dan Setelah Ditransformasikan Ke
.
NO Taraf Data asli Data transformasi
Total Total
2 P5 (75 ml) 9,12 2,28 6,665 1,666
3 P1 (25 ml) 9,12 2,28 6,667 1,667
4 P2 (37,5 ml) 9,63 2,41 6,815 1,704
5 P4 (62,5 ml) 9,63 2,41 6,815 1,704
6 P3 (50 ml) 10,29 2,57 7,01 1,752
Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa, perlakuan masing-masing taraf suspensi kulit semangka terhadap kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai sangat berpengaruh. Tingkat kekeruhan yang dihasilkan sangat bervariasi dari setiap taraf perlakuan.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh suspensi kulit semangka terhadap kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4.21, sedangkan perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran.
Tabel 4.21 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Uji Efektivitas Suspensi Kulit Semangka Terhadap Kualitas Kekeruhan Minyak Goreng Bekas Pakai. Setelah
Ditransformasikan Ke .
Sumber Db JK KT Fhitung FTabel
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 5 3,297 0,659 219,6** 2,77 4,25
Galat 18 0,054 0,003
Total 23 3,351
Keterangan:
* = Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Berbeda Nyata
dapat diterima sedangkan hipotesis Penelitian (H0) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
Pengamatan tingkat suspensi kulit semangka terhadap kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai (Waste cooking oil) memiliki nilai Koefesien Keragaman (KK) sebesar (4,5) mendukung nilai Fhitung (219,666) yang lebih besar dari nilai Ftabel 1% (4,25) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.
Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai Fhitung pada pengamatan uji efektivitas kulit semangka terhadap kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai sebesar 219,6.
Tabel 4.22 Uji BNT (1%) Untuk Uji Efektivitas Kulit Semangka Terhadap Kualitas Kekeruhan Minyak Goreng Bekas Pakai (Waste cooking oil).
NO Taraf
perlakuan
Total Notasi
1 P0 (0 ml) 2,828 0,707 a
2 P5 (75 ml) 6,665 1,666 ab
3 P1 (25 ml) 6,667 1,667 ab
4 P2 (37,5 ml) 6,815 1,704 ab
5 P4 (62,5 ml) 6,815 1,704 ab
6 P3 (50 ml) 7,01 1,752 b
BNT 1% = 0,099
ml) memiliki notasi dengan huruf b, taraf P4 (62,5 ml) memiliki notasi dengan huruf b, dan taraf P3 (50 ml) memiliki notasi dengan huruf b. Notasi-notasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat perubahan kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai berarti memiliki pengaruh yang sangat nyata dibandingkan kontrol.
Hasil perhitungan kualitas kekeruhan minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi sebanyak 25 ml, 37,5 ml, 50 ml, 62,5 ml, dan 75 ml selengkapnya terdapat pada lampiran. Sedangkan data secara ringkas nilai rasa minyak goreng bekas pakai setelah perlakuan suspensi kulit semangka terdapat pada Tabel 4.28 berikut ini:
Tabel 4.23 Data Nilai Kualitas Kekeruhan Minyak Goreng Bekas Pakai Setelah Perlakuan Suspensi Kulit Semangka
Perlakuan suspensi kulit semangka
Rata-rata Indikator
P0 (0 ml)
P1 (25 ml)
P2 (37,5 ml)
P3 (50 ml)
P4 (62,5 ml)
P5 (75 ml)
0 2,41 2,41 2,57 2,41 2,28
Sangat tidak jernih Kurang jernih Kurang jernih
Jernih Kurang jernih Kurang jernih
Rata-rata keseluruhan 12,08
Perbedaan kualitas kekeruhan terhadap minyak goreng bekas pakai setelah diberikan perlakuan pada masing-masing taraf dapat dilihat pada Gambar 4.7sebagai berikut: