HAKI
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
1
R
o
n
y A
rifi
a
n
d
y,
S
.S
PENGERTIAN
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak
pemulia tanaman adalah hak
kekayaan intelektual yang diberikan kepada
pihak pemulia tanaman atau pemegang PVT
untuk memegang kendali secara eksklusif
terhadap bahan perbanyakan (mencakup benih,
stek, anakan, atau jaringan biakan) dan
material yang dipanen (bunga potong, buah,
potongan daun) dari suatu varietas tanaman
baru untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGERTIAN
Suatu kultivar yang didaftarkan untuk
mendapatkan PVT harus memiliki karakteristik berikut ini : baru, unik, seragam, stabil, dan
telah diberi nama. Hak ini merupakan imbalan atas upaya yang dilakukan pemulia dalam
merakit kultivar yang dimuliakannya, sekaligus untuk melindungi konsumen (penanam bahan tanam atau pengguna produk) dari pemalsuan atas produk yang dihasilkan dari kultivar
tersebut.
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGERTIAN
Dalam UU Paten dijelaskan bahwa pemberian paten bagi
tanaman harus memiliki syarat baru, mengandung langkah inventif dan dapat di terapkan di Indrustri.
Sedangkan UU perlindungan Varietas tanaman tidak
memerlukan syarat-syarat tersebut, cukup dengan syarat Baru, Unik, Seragam, Stabil (BUSS) saja.
Dari sisi perlindungan, Undang-undang paten lebih
berkaitan dengan perlindungan “proses” secara bioteknologi atau rekayasa genetika tanamannya,
sedangkan UU Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) lebih berkaitan dengan “produk jadinya” yaitu varietas tanaman nya itu sendiri yang di peroleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman (Plant Breeding).
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGERTIAN
Pengertian Perlindungan Varietas Tanaman
menurut UU PVT UU NO 29 Tahun 2000 Pasal
1(1) adalah : Perlindungan khusus yang
diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENDAFTARAN
Berdasarkan proses pengajuannya, paten
tanaman dapat diajukan melalui Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Departemen
Hukum dan HAM RI, sedangkan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) diajukan melalui
Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Perbedaan ini terjadi karena permohonan PVT
memerlukan pemeriksaan substantif dan uji
BUSS yang lebih bersifat teknis.
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENDAFTARAN
Sebuah varietas dikatakan baru apabila tanaman
tersebut belum pernah di perdagangkan di Indonesia, namun jika telah di perdagangkan di Indonesia tidak lebih dari 1 tahun, ataupun di luar negeri untuk
tanaman semusim tidak lebih dari 4 tahun, dan untuk tanaman tahunan tidak lebih dari 6 tahun.
Unik jika varietas tanaman itu dapat dibedakan dari
varietas lainnya yang telah ada,
seragam jika sifat-sifat utama atau penting dari varietas
tanaman itu seragam meskipun bervariasi akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda,
stabil jika sifat-sifatnya tidak mengalami perubahan
setelah ditanam berulang-ulang.
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
LINGKUP PERLINDUNGAN
Varietas yang dapat dilindungi dan tidakdapat dilindungi varietas tanaman: var. yang penggunaannya melanggar norma agama, susila,
kesehatan & kelestarian lingkungan.
Jangka waktu:
20 tahun untuk PVT tanaman semusim 25 tahun untuk PVT tanaman tahunan
Subyek Perlindungan Varietas Tanaman Pemulia, Orang, Badan Hukum
Pemberi Pekerjaan Pemberi Pesanana
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
HAK DAN KEWAJIBAN
PEMEGANG PVT
Hak Pemegang PVT
Menggunakan sendiri dan memberikan persetujuan untuk penggunaan
varietas
Penggunaan hasil panen untuk propagasi dan varietas turunan harus
mendapatkan persetujuan pemegang PVT
Varietas lokal dikuasai oleh negara dan berkewajiban memberikan nama
dan ketentuan lain dilaksanakan oleh Pemerintah
Kewajiban Pemegang PVT
Melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia Membayar biaya tahunan PVT
Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah
mendapatkan PVT di Indonesia
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
HAK DAN KEWAJIBAN
PEMEGANG PVT
Tidak dianggap sebagai
pelanggaran Hak PVT
Tidak untuk tujuan komersial,
Kegiatan penelitian, pemuliaan
dan perakitan varietas baru, dan
Oleh Pemerintah dalam rangka
kebijakan pengadaan pangan
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PERMOHONAN HAK PVT
PERMOHONAN HAK PVT
Tertulis dengan memuat tanggal, bulan dan tahun
Nama, alamat lengkap, kewarganegaraan dan ahli waris yang ditunjuk
Nama varietas, deskripsi dan foto
Tatacara penerimaan permohonan Tatacara Perubahan permohonan Tatacara Penarikan kembali
Larangan mengajukan
Hal-hal lain yang diatur
Hal-hal lain yang diatur
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PERMOHONAN HAK PVT
• Pengumuman Permohonan (6 bln & 12 bulan bila dengan hak
prioritas)
• Pemeriksaan substantif diajukan selambat-lambatnya 1 bulan
setelah berakhirnya masa pengumuman
• Pemeriksaan oleh pemeriksa PVT meliputi sifat, kebaruan,
keunikan, keseragaman dan keaslian
• Kantor PVT bisa meminta bantuan ahli, fasilitas, informasi dari
institusi lain dalam dan luar negeri
• Pemeriksa menjaga kerahasiaan Varietas yang diperiksa • Pemeriksa adalah pejabat Fungsional
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PERMOHONAN HAK PVT
• Memberikan atau menolak hak PVT
selambat-lambatnya 24 Bulan setelah tanggal permohonan pemeriksaan
• Apabila terjadi perpanjangan pemeriksaan akan
diberikantahukan kepada pemohon oleh Kantor PVT
• Akan dibertitahukan secara resmi baik diterima
atau ditolak permohonan hak PVT kepada pemohon oleh kantor PVT
• Hak PVT yang diterima diberikan SERTIFIKAT
• Dicatat dalam Daftar Umum PVT dan diumuman
dalam Berita Resmi PVT
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGALIHAN HAK
Hak PVT dapat dialihkan karena :
• Pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dan
sebab lain yang dibenarkan UU
• Pengalihan hak PVT disertai dokumen yang
berkaitan dengan itu
• Pengalihan hak Dicatatkan di kantor PVT
• Pengalihan hak tidak menghapus hak
pemulia untuk tetap dicantumkan dalam sertifikat hak PVT serta hak untuk
memperoleh imbalan
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGALIHAN HAK
Lisensi
• Pemegang hak PVT Berhak untuk
memberikan Lisensi kepada orang, Badan hukum lain berdasarkan perjanjian lisensi
• Dicatat di Kantor PVT dan dalam Daftar
Umum PVT, apabila tidak dicatatkan, maka tidak mempunyai akibat hukum terhadap Pihak III
• Ketentuan Lisensi diatur oleh Pemerintahc
Lisensi
• Pemegang hak PVT Berhak untuk
memberikan Lisensi kepada orang, Badan hukum lain berdasarkan perjanjian lisensi
• Dicatat di Kantor PVT dan dalam Daftar
Umum PVT, apabila tidak dicatatkan, maka tidak mempunyai akibat hukum terhadap Pihak III
• Ketentuan Lisensi diatur oleh Pemerintahc
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PENGALIHAN HAK
• Untuk melaksanakan suatu hak PVT yang
diberikan kepada Pengadilan Negeri
• Lisensi Wajib dapat dilaksanakan dengan
alasan PVT tidak digunakan di Indonesia dan digunakan bentuk dan cara yang
merugikan kepentingan masyarakat
• Permintaan Lisensi ke Pengadilan Negeri 36
hari, sejak diberikan hak PVT
Lisensi Wajib
Lisensi Wajib
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
BERAKHIRNYA HAK PVT
•
Berakhirnya jangka waktu,
•
Pembatalan:
tidak penuhi BUSS, telahdiberikan haknya pada pihak lain
•
Pencabutan:
ingkar kewajiban, tidakpenuhi BUSS, tidak tersedia contoh, diajukan oleh pemohon
BERAKHIRNYA HAK PVT
BERAKHIRNYA HAK PVT
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PERLINDUNGAN VARIETAS
TANAMAN (PVT)
• Berdasarkan data, pada tahun 1983 paten untuk
pertama kalinya diberikan terhadap varietas tanaman di Australia. Sejak saat itu sampai dengan tahun 1987,
lebih dari 750 aplikasi diajukan dan 500 diantaranya telah mendapatkan sertifikat paten untuk tanaman (Richard B. Jarvis, 1993 ; 212 dalam Hak Kekayaan Intelektual suatu Pengantar). Sedangkan untuk
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) sampai dengan tahun 1992, ada sekitar 1000 aplikasi yang sudah
diajukan oleh para pemulia tanaman. (Patricia Loughlan, 1998 : 155).
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
PERLINDUNGAN VARIETAS
TANAMAN (PVT)
Berdasarkan data pendaftaran paten “proses” tanaman transgenik pada Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Departemen Kehakiman dan HAM RI dari tahun 1995
sampai dengan tahun 2001 terdapat 20 permohonan paten tanaman yang berasal luar negeri. (Krisnawati, A, 2004
Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman dalam Perspektif Hak Paten dan Hak Pemulia).
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
KASUS
Di Jawa Timur PT. BISI, anak perusahaan dari
PT. Charoen Pokhpand merupakan produsen bibit jagung unggul. Seperti produsen benih lainnya propagasi benih di serahkan ke petani-petani jagung lokal dengan ikatan kontrak
Seorang petani bernama Pak Tukirin mengikuti
program propagasi bibit jagung produksi PT. BISI tersebut selama beberapa tahun, bahkan sempat memenangkan juara terbaik kedua
penghasil benih jagung se-Kecamatan
Ngoronggot
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
LANJUTAN
Setelah selesai kontrak pembenihan dengan PT.
BISI, Pak Tukirin membeli benih jagung produksi PT.BISI (bukan ikatan kontrak) untuk dibudidayakan dengan tujuan konsumsi dan bukan penangkaran benih
Dari sini Pak Tukirin mencoba untuk
menciptakan bibit unggul sendiri berdasarkan pengalamannya. Kegiatan ini kemudian dilaporkan PT BISI sebagai tindakan pelanggaran PVT jagung produksi PT BISI
Setelah tidak terbukti demikian, tuntutan
dialihkan sebagai pelanggaran berupa peniruan 23
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
LANJUTAN
Secara hukum tuntutan atas Pak Tukirin
memiliki banyak kecacatan. Tuduhan yang dikenakan terhadap Pak Tukirin tidak berdasar hukum sama sekali
Fakta kejadian bahwa Pak Tukirin mencoba
melakukan persilangan dengan caranya sendiri kemudian dituduh merupakan usaha sertifikasi yang illegal berdasarkan UU. No.12 mengenai Sistem Budidaya Tumbuhan
Bila dicermati tuntutan tersebut sangat
menyimpang dari kejadian yang sebenarnya
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S
LANJUTAN
Petani kecil yang umumnya awam terhadap
hal-hal yang bersangkutan dengan kontrak perjanjian dan hukum, menjadi sasaran empuk penuntutan-penuntutan hukum yang tidak jelas dasarnya tanpa ada perlawanan
Petani tidak berkutik dalam sistem hukum
karna tidak mampu menyewa pengacara bahkan pembayaran biaya sidang
R
o
n
y A
rifi
an
d
y,
S
.S