• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Manajemen Modal Kerja, dan Financial Leverage Terhadap Rentabilitas Ekonomi

Ranny Oktavia1 M. Irfan Tarmizi2

Abstract

This study examines the sales growth effects of working capital management and profitability of economics with financial leverage as an intervening variable. The purpose of this study was to determine the effect of sales growth and working capital management is proxied by four calculations are receivable turnover ratio, cash turnover, inventory turnover and working capital turnover of the economic profitability is proxied by the return on investment with financial leverage with debt to proxy equity ratio as variables that mediate the relationship sales growth with economic profitability. Results showed that: 1) sales growth does not affect the debt to equity ratio, 2) sales growth significant positive effect on return on investment, 3) debt to equity ratio significant negative effect on return on investment, 4) inventory turnover and working capital significant effect while cash turnover and receivable turnover no significant effect on return on investment, 5) debt to equity ratio not as an intervening variable that mediates the effect of sales growth on the return on investment.

Keywords: sales growth, financial leverage, working capital management, economic profitability

1. Pendahuluan

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana yang

besar. Kebutuhan dana tersebut dapat berasal dari modal sendiri, hasil usaha, maupun

utang. Pemenuhan kebutuhan dana memerlukan strategi yang tepat dengan

pertimbangan yang cermat tentang komposisi utang dan modal sendiri yang optimal,

guna menghindari perusahaan dari kesulitan keuangan, dan bagaimana memaksimalkan

nilai perusahaan dikemudian hari (Agnes, 2004). Masalah modal merupakan masalah

(2)

yang akan terus ada selama menjalankan usaha. Perusahaan yang tidak memiliki

kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatannya, atau macet

operasinya sehingga mencari pinjaman (hutang) kepada pihak kreditur. Jika perusahaan

terus menerus berhutang, sedangkan perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan

(sales growth/SG) perusahaan tidak baik maka akan menimbulkan kesulitan keuangan

(financial distress/FD) untuk memenuhi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk itulah perlu pengelolaan modal kerja yang baik. Apabila manajemen

modal kerja (working capital management/WCM) dilakukan secara maksimal, maka

dapat meningkatkan rentabilitas perusahaan, yang merupakan ukuran keberhasilan suatu

perusahaan.

Penelitian mengenai WCM, SG, FL dan ROI telah banyak dilakukan di Indonesia

maupun di negara lain. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil

yang berbeda mengenai hubungan antara working capital, sales growth, financial

leverage, dan rentabilitas (Astiwi, 2009; Raheman et.al, 2010; Ratih, 2011; Saarani

et.al, 2012; Shubita et.al, 2012; Sumail et.al, 2013; Akoto et.al, 2013; Dadashi et.al, 2013). Penelitian Astiwi (2009) menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan

current ratio, sales growth, return on assets, retained earning dan size terhadap debt to equity ratio perusahaan yang sahamnya sebagian dimiliki manajemen dan tidak dimiliki manajemen. Penelitian Raheman et.al (2010), mendapati hasil bahwa sales growth

memiliki hubungan signifikan dengan keuntungan (profit). Ratih (2012), menunjukkan

bahwa Perputaran Modal Kerja (WCT) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Rentabilitas (ROI), Rasio Utang (DAR) berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.

(3)

dan ukuran perusahaan berpengaruh positif. Sementara sales growth dan debt

berpengaruh negatif.

Shubita et.al (2012), mendapati bahwa secara signifikan terdapat hubungan yang

negatif antara total utang dan profitabilitas. Penelitian Sumail et.al (2013),

menunjukkan bahwa nilai koefisien (standar) dari pertumbuhan penjualan variabel tidak

mempengaruhi secara signifikan pada leverage. Akoto et.al, (2013), menemukan bahwa

hubungan positif dan tidak signifikan antara account payable dan profitabilitas

menyiratkan bahwa manager harus lebih berkonsentrasi pada aspek lain dari WCM

untuk meningkatkan profitabilitas. Penelitian Dadashi et.al (2013), menunjukan

hubungan positif dan signifikan hubungan antara sales growth dan tiga indikator

financial leverage.

Adanya hasil empiris terdahulu yang masih kontradiktif dan bervariasi sehingga

penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing

variabel terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan dengan menggunakan analysis du

pont system. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha.

Timbulnya fakta permasalahan untuk mengukur tingkat rentabilitas ekonomi

(profit) yang dilakukan perusahaan manufaktur sub industri dan kimia di Indonesia dan kontradiktifnya hasil-hasil penelitian terdahulu serta bervariasinya ukuran yang

digunakan untuk return on investment (Profit) Astiwi (2009), Raheman et.al, (2010), Ratih (2011), Saarani et.al, (2012) Shubita et.al, (2012), Sumail et.al, (2013), Akoto

et.al, (2013), Dadashi et.al, (2013).

2. Tinjauan Pustaka, Perumusan Hipotesis, dan Kerangka Berpikir 2.1 Tinjauan Pustaka

(4)

Trade off theory merupakan sebuah teori yang menjelaskan upaya yang dilakukan perusahaan untuk menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang (perlakuan

pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang

lebih tinggi (Brigham dan Houstoun, 2001:33-34). Perusahaan akan berhutang sampai

pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari

tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)

(Myers, 2001). Perusahaan dengan resiko usaha yang lebih rendah dapat

meminjam lebih besar tanpa harus terbebani oleh expected cost of financial

distress sehingga diperoleh keuntungan pajak karena penggunaan hutang lebih

besar. Semakin tinggi tingkat pertumbuhaan penjualan, maka dana yang

dihasilkan perusahaan akan semakin besar dan kemampuan perusahaan dalam

menghadapi risiko juga akan semakin besar sehingga akan meminimalkan risiko

usaha.

Teori Pecking order

Menurut Myers (1984) pecking order theory menyatakan bahwa

”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya

rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber

dana internal yang berlimpah”. Teori ini menjelaskan bagaimana menentukan

skenario urutan (hierarki) dalam memilih sumber pendanaan (Smart et al., 2004:

458-459). Menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan

yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil. Working capital management

Manajemen Modal kerja adalah pengaturan total dan jumlah

masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yang dibutuhkan untuk

(5)

kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan

kewajiban jangka pendek perusahaan. Memiliki peran yang penting dalam menilai

kinerja perusahaan manufaktur agar lebih baik, melalui efesiensi manajemen dan

pembiayaan modal kerja (current assets and current liabilities) dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan manufaktur (Raheman e.al., 2010). Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)

Pertumbuhan penjualan memiliki peranan yang penting dalam manajemen

modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan,

perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan (Livia,

2013). Brigham dan Houston (2001:39) menyatakan: “perusahaan dengan

penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman

dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan

yang penjualannya tidak stabil. Disisi lain penjualan bisa meningkatkan laba

perusahaan”. Financial Leverage

Menurut Darsono (2010:156) “Financial leverage adalah penggunaan

utang tinggi untuk menambah asset agar mampu menghasilkan output dan laba

operasi tinggi, dengan menghasilkan beban bunga yang tinggi”. Sedangkan

Brigham dan Houston (2001:14) menyatakan bahwa: “Financial leverage

merupakan tingkat sampai sejauhmana sekuritas dengan laba tetap (utang dan

saham preferen) digunakan dalam struktur modal dalam suatu perusahaan”. Rentabilitas Ekonomi (Earning Power)

Rentabilias ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal

sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan

(6)

dua faktor yaitu profit margin dan turnover of operating assets (Bambang,

2011:37).

2.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hal di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini terbagi menjadi dua: Pertama, menggunakan uji

signifikansi parameter individual (uji statistik t) untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Kedua, menguji

pengaruh variabel intervening dalam hubungan antara variabel independen eksogen (X)

dengan variabel dependen endogen (Y) melalui variabel intervening dengan melakukan

uji analisis jalur atau path Analysis untuk menentukan apakah financial leverage dapat

digunakan sebagai variabel pemediasi:

H1: Terdapat pengaruh sales growth terhadap financial leverage

H2: Terdapat pengaruh sales growth terhadap rentabilitas ekonomi.

H3: Terdapat pengaruh financial leverage terhadap rentabilitas ekonomi.

H4: Terdapat pengaruh working capital management terhadap rentabilitas ekonomi.

H5: Terdapat pengaruh sales growth terhadap rentabilitas ekonomi melalui financial

leverage.

2.3. Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara pertumbuhan penjualan (baik

secara langsung maupun melalui variabel intervening yaitu financial leverage) dan

Manajemen modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat

pada gambar berikut:

(7)

e1

Indonesia sejak tahun 2008-2012. Jumlah perusahaan manufaktur pada periode

tersebut sejumlah 131 perusahaan. Namun yang digunakan sebagai sampel dari

penelitian ini perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia.

Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel dalam

penelitian ini, adalah menggunakan nonprobability sampling dengan rancangan

bentuk purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiono, 2008: 85).

Kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

berdasarkan Indonesian Capital Market Electronic Library.

2. Perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia berdasarkan Indonesian

Capital Market Electronic Library.

3. Perusahaan yang menerbitkan laporan audit dan laporan tahunan selama lima

tahun berturut-turut.

4. Perusahaan manufatur yang mengalami delisting dari BEI 2008-2012. 5. Perusahaan yang mengalami earning negative periode 2008-2012.

(8)

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka diperoleh sampel akhir sebanyak

18 perusahaan sehingga dilakukan 90 observasi. 3.2 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan 3 jenis variabel yaitu: a. Variabel exogenous

Variabel exogenous, merupakan semua variabel yang tidak memiliki

penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak

panah yang menuju ke arahnya, Variabel ini berfungsi sebagai variabel

bebas/penyebab terhadap variabel urutan sesudahnya yang disebut sebagai

variabel endogenous (Jonathan, 2012: 10).

Variable Independen exogenous dalam penelitian ini yaitu

pertumbuhan penjualan (sales growth ) (X1) dan working capital management (X2).

b. Variabel endogenous

Menurut Jonathan (2012:11) variabel endogenous ialah

varibel-variabel yang memiliki anak panah yang menuju ke arah varibel-variabel tersebut.

Variabel yang termasuk di dalamnya, adalah mencakup semua variabel

perantara atau intervening. Variabel perantara endogenous memiliki anak

panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu

model diagram jalur. Sedangkan variabel tergantung hanya memiliki anak

panah yang menuju ke arahnya. Variabel Dependen endogenous dalam

penelitian ini ialah rentabilitas ekonomi (Y). c. Variabel intervening

Variabel intervening, adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent menjadi hubungan yang tidak langsung. Sehingga variabel

(9)

variabel dependent. Variabel intervening dalam penelitian ini yaitu financial

leverage (X2) yang diwakili oleh rasio leverage (Sugiyono, 2008: 4).

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path

analisis) yang dilakukan dengan bantuan program computer menggunakan

software IBM SPSS (Statistikal Package For Social Science) versi 19.0 untuk menguji kualitas data pada masing-masing variable penelitian, maupun untuk

pengujian hipotesis. Persamaan untuk path analysis diagram jalur mempuyai dua

persamaan struktural sebagai berikut:

Dari hasil pengolahan data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut

dengan menggunakan lima hipotesis yang diuji:

1) Uji Hipotesis Pertama (H1)

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai koefesien Beta

sebesar 0.056 atau jika dibuat persen 5.6% menunjukan

bahwa pengaruh sebesar ini tidak signifikan karena nilai

signifikansi probabilitas LnSG sebesar 0.600 ˃ 0.05. Karena

tingkat signifikansi probabilitas LnSG lebih besar dari 0,05,

Berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel sales growth (LnSG) terhadap financial leverage

(LnDER), maka Hipotesis Pertama (H1) Ditolak.

(10)

Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa nilai koefesien

Beta sebesar 0,406 atau jika dibuat persen 40,6%. Pengaruh

sebesar ini sigifnikan karena nilai signifikansi hasil

perhitungan 0,003 ˂ 0,05. Berarti ada pengaruh yang

signifikan antara variabel sales growth (LnSG) terhadap

rentabilitas ekonomi (LnROI), maka Hipotesis Kedua (H2)

Diterima.

3) Uji Hipotesis ketiga (H3)

Dari perhitungan didapati bahwa nilai koefesien Beta sebesar

– 0.512 atau -51.2%. pengaruh sebesar ini signifikan karena

nilai signifikansi 0.000 ˂ 0.05. Jadi dapat disimpulkan ada

pengaruh signifikan negatif antara variabel financial

leverage (LnDER) terhadap rentabilitas ekonomi (LnROI),

maka Hipotesis Ketiga (H3) Diterima.

4) Uji Hipotesis keempat (H4)

Dari hasil statistik variabel LnWCT memiliki nilai koefesien

beta 0.447 jika dibuat persen 44.7 % dengan nilai

signifikansi 0.026 < 0.05, dan LnITO memiliki nilai koefesien

Beta -0.195 jika dibuat persen -19.5% dengan nilai

signifikansi 0.039 < 0.05. Sedangkan LnCTO memiliki nilai

koefesien Beta – 0.74 atau 7.4% dengan signifikansi 0.307 ˃

0.05 dan LnRTO memiliki nilai koefesien Beta 0,109 atau

19.8% dengan signifikansi 0.518 ˃ 0.05, yang dapat

mempengaruhi LnROI, akan tetapi dengan hasil uji F secara

keseluruhan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka

dapat disimpulkan Hipotesis Keempat (H4) Diterima.

(11)

Berdasarkan hasil pada model analisis jalur (path analysis)

LnSG terhadap LnROI menunjukkan bahwa LnSG

berpengaruh langsung terhadap LnROI sebesar 0.406 dan

berpengaruh tidak langsung terhadap LnROI melalui LnDER

sebesar -0.029 (0.056 X -0.512). Besarnya koefisien regresi

pengaruh langsung yang lebih besar daripada koefisien

regresi pengaruh tidak langsung, maka dapat disimpulkan

bahwa LnDER bukan sebagai variabel intervening yang

memediasi pengaruh LnSG terhadap LnROI. Hal ini

dikarenakan LnSG berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap LnDER sedangkan LnDER berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap LnROI, sehingga dapat disimpulkan

Hipotesis Kelima (H5) Ditolak.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh bahwa

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh dengan financial leverage yang

diproksikan dengan debt to equity ratio. Pertumbuhan penjualan berpengaruh

positif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi yang diproksikan dengan return

on investment, financial leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi yang diproksikan

dengan return on investment, working capital management yang diproksikan

dengan inventory turnover dan working capital turnover berpengaruh signifikan

sedangkan cash turnover dan receivable turnover tidak berpengaruh signifikan

terhadap rentabilitas ekonomi yang diproksikan dengan return on investment,

(12)

variabel intervening yang memediasi pengaruh sales growth terhadap return on

investment. Hasil penelitian masing-masing variabel dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap financial leverage

Penelitian menunjukkan bukti hubungan yang positif dan tidak signifikan

antara pertumbuhan penjualan dengan financial leverage. Pertumbuhan penjualan

yang berpengaruh tidak signifikan menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan

penjualan dari periode ke periode yang sangat kecil sehingga tidak berpengaruh

terhadap LnDER. Studi ini mendukung pecking order theory dan trade off theory.

Ketika pertumbuhan penjualan tinggi, perusahaan tidak memiliki utang karena

memiliki kemampuan pembiayaan internal sehingga perusahaan cenderung

menggunakan dana internalnya karena penggunaan pendanaan hutang dapat

meningkatkan risiko atas kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumail et.al (2013).

2) Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap rentabilitas ekonomi

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan

signifikan antara sales growth terhadap rentabilitas ekonomi. Besarnya rentabilitas

ekonomi (LnROI) sangat dipengaruhi oleh penjualan perusahaan. Seperti yang

telah dikemukakan dalam teori Du Pont bahwa pembentuk Return on Investment

adalah Net Profit Margin dan Total Asset Turnover, dimana besar nilai kedua rasio

tersebut ditentukan oleh besar kecilnya penjualan perusahaan. Sehingga

peningkatan penjualan akan meningkatkan laba perusahaan yang akan

memperbesar nilai ROI. Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan

(13)

Sumail et al., 2013) bahwa terdapat pengaruh antara pertumbuhan penjualan dan

profitabilitas perusahaan.

3) Pengaruh financial leverage terhadap rentabilitas ekonomi.

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa financial leverage

(LnDER) memiliki nilai signifikan negatif terhadap rentabilitas ekonomi

(LnROI), Berarti bahwa peningkatan pemanfaatan utang oleh perusahaan akan

mengurangi keuntungan, apabila manfaat yang diperoleh dari hutang lebih kecil

daripada beban bunga yang ditimbulkan maka beban bunga tersebut dapat

mengurangi profitabilitas yang berakibat pada penurunan nilai ROI. Penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian (Raheman et al., 2010; Shubita et al., 2012).

4) Pengaruh manajemen modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi.

Berdasarkan hasil statistik bahwa manajemen modal kerja yang diukur

dengan (LnRTO, LnWCT, LnCTO, LnITO). Hasil tersebut menunjukan hanya

LnWCT yang berpengaruh signifikan positif terhadap LnROI pembuktian bahwa

variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan memberi arti bahwa semakin

cepat working capital turnover ratio (LnWCT) berputar maka semakin banyak

penjualan yang berhasil dilakukan dan semakin besar keuntungan yang dapat

diraih perusahaan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Hasil inventory

turnover (LnITO) yang menunjukan besarnya pengaruh terhadap return on investment. Memberi arti semakin cepat perputaran persediaan maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan akan semakin rendah.

Untuk mencapai tingkat perputaran persediaan yang tinggi diperlukan

perencanaan dan pengawasan persediaan yang efesien. Semaikn tinggi perputaran

persediaan akan mengurangi risiko kerugian karena penurunan harga, perubahan

(14)

sesuai dengan penelitian (Falope and Ajilore, 2009; Al-Debi’e, 2011; Karadagl,

2012; Akoto et al., 2013), bahwa secara keseluruhan terdapat pengaruh antara

manajemen modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi (ROI).

5) Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap rentabilitas ekonomi melalui

financial leverage

Berdasarkan hasil penelitian model analisis jalur bahwa nilai sales growth

(LnSG) terhadap rentabilitas ekonomi (LnROI) pada diagram jalur menunjukkan

bahwa Besarnya nilai koefisien regresi pengaruh langsung yang lebih besar

daripada koefisien regresi pengaruh tidak langsung, maka dapat disimpulkan

bahwa LnDER bukan sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh

LnSG terhadap LnROI.

5. KESIMPULAN

1. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap financial leverage tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel (LnSG) terhadap financial

leverage (LnDER), maka hipotesis Pertama (H1) Ditolak.

2. Pengaruh variabel pertumbuhan penjualan terhadap variabel rentabilitas

ekonomi ada pengaruh yang signifikan antara variabel sales growth (LnSG)

terhadap rentabilitas ekonomi (LnROI), maka hipotesis Kedua (H2)

diterima.

3. Pengaruh variabel financial leverage terhadap rentabilitas ekonomi ada

pengaruh signifikan negatif antara variabel financial leverage (LnDER)

terhadap rentabilitas ekonomi (LnROI), maka hipotesis ketiga (H3)

diterima.

4. Pengaruh variabel manajemen modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi.

(15)

dengan hasil uji F secara keseluruhan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05,

maka dapat disimpulkan hipotesis keempat (H4) diterima.

5. pengaruh variabel pertumbuhan penjualan terhadap rentabilitas ekonomi

melalui financial leverage. Berdasarkan hasil pada model analisis jalur

(path analysis) besarnya koefisien regresi pengaruh langsung yang lebih besar daripada koefisien regresi pengaruh tidak langsung, maka dapat

disimpulkan bahwa financial leverage bukan sebagai variabel intervening

yang memediasi pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap rentabilitas

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ali Akbar, 2005, Pengaruh Net Profit Margin, Assets Turn Over, Sales

Growth, Dan Financial Leverage Terhadap Profitabilitas (Return On Assets)

Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Listing Di Bej, Fakultas

International Finance, Vol. 5, (http://www.academicjournals.org), Diakses : 6

Februari 2014

Al-Debi'e, M Mamoun., 2011, Working Capital Management and Profitability: The

Case of Industrial Firms in Jordan, Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences ISSN 1450-2275 Issue 36, Faculty of Business

Department of Accounting ,University of Jordan, Amman, Jordan

(http://www.eurojournals.com), Diakses: 6 Februari 2014.

Astiwi Indriani.,SE, 2009,AnalisisPengaruh Current Ratio,Sales Growth, Return On

Asset, Retained Earning Dan Size Terhadap Debt To Equity Ratio, Program

Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.

Aulia Rahma, 2011, Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Perusahaan, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajeman, Universitas

Diponegoro Semarang.

Bacharuddin, 2003, Struktur Teori Akuntansi Keuangan, Fakultas Ekonomi,

Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, (http://repository.usu.ac.id), Diakses : 18 Desember 2013.

Bambang Juanda, 2009, Metode penelitian ekonomi dan bisnis, IPB Press, Bogor.

Bambang Riyanto, 2011, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakan

Kesebelas Edisi Keempat, BPFE UGM, Yogyakarta.

Brigham F. Equeneand dan Houston F. Joel, 2001, Pengantar Manajemen

(17)

Burhan Bungin, 2011, METODE PENELITIAN KUANTITATIF: komunikasi ekonomi,

dan kebijakan public, serta ilmu-ilmu social lainnya.Edisi 2, Kencana Pernada

Media Group, Jakarta.

Chen, Jian and Roger Strange, 2005, The Determinants of Capital Structure

Evidence From Chinese Listed Companies, Economic Change and

Restructuring, vol. 38, issue 1, (http://econpapers.repec.org/article),

Diakses: 9 Februari 2014.

Darsono Prawironegoro, 2010, Manajemen Keuangan, cetakan pertama,

Nusantara Konsulting, Jakarta.

Dadashi, iman., Elham Mansourinia., Milad Emamgholipour., Seyedeh Maryam

Babanejad Bagheri and Ali Mohammad pour Arabi, 2013, Investigating the

effect of growth and financial strength variables on the financial leverage:

Evidence from the Tehran Stock Exchange,

(http://growingscience.com/msl/Vol3), Diakses : 5 Februari 2014

Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, 2008, Analisis Laporan Keuangan: konsep dan

aplikasi, Edisi kedua, Cetakan kedua, Sekolah tinggi ilmu manajemen YKPN,

Jakarta.

Elfianto Nugroho dan DRA.Irene Rini Demi P, 2010, Analisis Pengaruh Likuiditas,

Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

pada BEI padatahun 2005-2009, Jurnal Ekonomi.

Fathikiatur Khusnul, 2012, Analisis Pengaruh Capital Expenditure, Sales Growth,

Profitability, Size, Dan Rating Premium Terhadap Struktur Modal (Studi Perbandingan Pada Perusahaan Food And Beverage Dan Automotive And

Allied Product Periode 2006-2011), Fakultas Ekonomika Dan Bisnis,

Universitas Diponegoro Semarang.

Falope, O.I. and Ajilore, O. T., 2009, Working Capital Management and Corporate

Profitability: Evidence from Panel Data methodology of selected Quoted Companies in Negeria, Research Journal Of Business Management, Vol.3, No.3, (http://scialert.net/abstract), Diakses : 7 Februari 2014.

Horne, James C. Van and John M.Machowicz, 2009, Fundamental of Financial

Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku satu Edisi

keduabelas, alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary, Salemba Empat ,Jakarta.

Horne, James C. Van and John M.Machowicz, 2013, Fundamental of Financial

Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku dua Edisi

ketigabelas, alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary. Salemba Empat , Jakarta.

Ivan Aries Setiawan dan Ferdiansyah Ritonga, 2011, Analisis Jalur (Path Analysis)

dengan menggunakan program AMOS, Edisi pertama, CetakanPertama,

(18)

Imam Ghazali, 2011, EKONOMETRIKA Teori, Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS 17, Cetakan kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Jumingan, 2011, Analisis laporan Keuangan, Cetakan keempat, PT. Bumi Aksara,

Jakarta.

Jonathan Sarwono, 2012, Path Analysis dengan SPSS, PT Elex media komputindo,

Jakarta.

Karadagl ,Ece C., 2012, The Effect of Working Capital Management on the

Profitability of Turkish SMEs, British Journal of Economics, Finance and

Management, Vol. 5, Cankaya University, Department of Banking and

Finance, (http://www.ajournal.co.uk), Diakses: 7 Februari 2014

Kuswadi,Ir., 2008, Memahami rasio-rasio keuangan bagi orang awam, Cetakan

kedua, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kzistami, Magof., 2011, Does Leverage Have a Strong Impact on Profitability - A

Case Study on IT Sector, International Journal of Governance Volume 1 Issue

3, Malaysia, (www.ijgovernance.com/index.php/ijg/article), Diakses: 10

Februari 2014

Liabotis, Bill., 2007, Three Strategies For Achieving And Sustaining Growth, Ivey

Business Journal, (http://iveybusinessjournal.com),Diakses : 7 Februari 2014.

Livia Nadya Megarifera, 2013, Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Operating Cycle, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Jumlah Modal Kerja (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and

Beverages Yang Terdaftar di BEI Periode 2007 - 2010), Fakultas Ekonomika

Dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang.

Manahan P. Tampubolon, 2005, Manajemen Keuangan (Finance management),

Ghalia Indonesia, Bogor.

Marsel Pongoh, 2013, Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

PT. Bumi Resources Tbk, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal EMBA Vol.1 No.3.

(19)

Munawir, 2012, Analisa Laporan keuangan, Edisi Keempat Cetakan Keenam belas, Liberty,Yogyakarta.

Mustika Hadipranoto, 2005, Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Go-Public Di Indonesia,

FakultasEkonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Myers, Stewart C., 1984, The Capital Structure Puzzle, Journal of Finance,Vol. 39,

Hal 575-595.

Myers , Stewart C., 2001 ,Capital Structure, Journal of Economic Perspectives, vol

15, 81-102, (http://www.jstor.org/discover/10.2307), Diakses: 4 februari 2014.

Ni Wayan Yuliaty, 2013, Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan Hotel Dan Restoran Di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari, Mochammad Chabachib, 2013, Analisis

Pengaruh Leverage, Efektivitas Aset Dan Sales Terhadap Profitabilitas Serta

DampaknyaTerhadap Nilai Perusahaan, Journal Of Management Volume 2,

Nomor 3, (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr), Diakses : 7 Februari 2014.

Raheman, Abdul., TalatAfza., Abdul Qayyum., dan, Ahmed Bodla, Mahmood.,

2010, Working Capital Management and Corporate Performance of

Manufacturing Sector in Pakistan, International Research Journal of Finance

and Economics ISSN 1450-2887 Issue 47,

(http://www.eurojournals.com/finance.htm), Diakses : 6 Februari 2014.

Ratih Gayatri Astagfirli, 2010, Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Total

Aset dan Rasio Utang Terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Propertidan

Real Estate yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia Tahun periode 2007-2011.

Jurnal Ekonomi, (http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content), Diakses: 20 Desember 2013.

Rudianto, 2009, Pengantar Akuntansi: konsep dan teknik penyusunan laporan

keuangan, Erlangga, Jakarta.

Sidik Priadana, H. Moh dan Saludin Muis, 2009, Metodelogi Penelitian Ekonomi

dan Bisnis, edisi pertama cetakan pertama, Graha ilmu, Yogyakarta.

Saarani, A. N. andShahadan, F, 2012, The Determinant Factors of Working Capital

Requirements for Enterprise 50 (E50) Firms in Malaysia: Analysis Using Structural Equation Modelling, Scottish Journal of Arts, Social Sciences and

Scientific Studies, (https://www.academia.edu/2038148), Diakses: 2 Februari

2014.

Shubita, M Fawziand Maroof, .Jaaferal sawalhah, 2012 ,The Relationship between

(20)

Social Science, Vol. 3 No. 16, Philadelphia University Amman – Jordan,

Growth, Structure Assets, Firm Size, Dan Investment Opportunity Terhadap

Financial Leverage (studi perbandingan pada perusahaan manufaktur sektor

aneka industry dan barang konsumsi yang terdaftardi BEI periode

2008-2011), Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 1, Diponegoro.

Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D, Alfabeta,

Bandung.

Sukartini, 2005, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Perusahaan,

Jurnal Akuntansi, Vol 1 No 1, Padang.

Smart, S.B., W.L. Megginson and L.J. Gitman, 2004, Corporate Finance , Penerbit,

Mason, Ohio: South- Western/Thomson Learning.

(http://ebookily.net/pdf/smart-megginson-gitman-corporate-finance), Diakses: 4 februari 2014.

Sumail, La Ode., Moeljadi., Atim Djazuli., and Solimun, 2013, Relationship

between Insider Ownership and Sales Growth with Dividend Policy and Leverage (Study on Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange), International Journal of Business and Management Invention Volume 2 Issue

5, Economics and Business Faculty of Universitas Brawijaya

,Malang-Indonesia, (http://www.ijbmi.org/papers), Diakses : 7 Februari 2014.

Sunariyah, 2011, Pengantar pengetahuan pasar modal, Edisi keenam, UPP STIM

YKPN, Yogyakarta.

Syarief Dienan Yahya, 2011, Analisis Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftardi BEI, Fakultas

Ekonomi, Jurusan Manajeman, Universitas Hasanudin Makasar.

Ur Rehman, Syed Shah Fasih., 2013, Relationship between Financial Leverage

and Financial Performance: Empirical Evidence of Listed Sugar Companies

of Pakistan, Global Journal of Management and Business Research Finance

(21)

www.idx.co.id www.wikipedia.com www.srsn.com

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian dari Linda yang telah membuktikan bahwa daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu indikator obyektif dalam mengukur aktivitas fisik

Polisi ini dikeluarkan sejajar dengan pembayaran Premium seperti yang ditetapkan di dalam Jadual dan menurut kepada kenyataan yang telah dikemukakan di dalam Borang Permohonan

Kalau membuat monumen biasanya untuk keperluan pesanan orang, misal dia mau dibuatkan monumen yang seperti ini atau yang begitu, dan saya akan buat sektsanya beserta

Isi surat rujukan Puskesmas Sambas terdiri atas kop surat, nomor surat, perihal, tempat dan tanggal penulisan surat, tempat rujukan yang dituju, identitas pasien (nama,

Anak yang mendapat bahan makanan campuran tempe-terigu berhenti diare setelah 2,39 +- 0,09 hari(rerata), lebih cepat bila dibandingkan dengan anak yang mendapat bahan makanan

nilai yang terkandung didalamnya untuk diimplementasikan dengan baik dan diutamakan asas non-diskriminasi dalam setiap konfik atau pelanggaran yang terjadi

Penerapan yang disajikan belum cukup kompleks dalam mengambangan institusi khusus dalam nol sampah sehingga perlu evaluasi secara berkelanjutan agar terciptanya

Beberpa alat ATM yang kini dipakai adalah model lepas jalur, yaitu mesin yang tidak dihubungkan ke suatu komputer tetapi beroperasi secara independent dan karena itu harus membuat