• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds)dengan orang yang membutuhkan dana (perusahaan) dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga yang diturunkan oleh perusahaan dan pihak yang membutuhkan dana (entities) dengan cara menawarkan suratberharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai perusahaan (Patriawan, 2011:30). Pertemuan keduanya di dalam pasar modal akan menciptakan efisiensi penggunaan dana dan membantu pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang membutuhkan dana untuk medanai kegiatan operasional atau mengembangkan usahanya dapat terpenuhi dengan adanya investor yang memberikan kelebihan dananya pada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut sehingga roda perputaran perusahaan dapat terus berlanjut begitu juga dengan perputaran ekonomi.

(2)

Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapaimelalui keputusan investasi yang diambil. Menurut Tandelilin (2001:4) tujuan investor untuk berinvestasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan moneter investor, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.

Investor bisa melakukan investasi pada berbagai jenis aset baik aset riil maupun finansial. Investasi pada aset-aset riil dapat berupa tanah, bangunan, peralatan, dan lain-lain. Sedangkan pada aset-aset finansial berupa saham, obligasi, tabungan, deposito dan lain-lain. Investasi pada aset-aset finansial dapat dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Salah satu jenis asset financial yang bisa dipilih investor, yang cukup menarik namun beresiko tinggi adalah saham. Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan (Syahyunan, 2013:200). Yaitu apabila modal telah disetor pada perusahaan kemudian surat berharga diterbitkan, maka seseorang atau sekelompok orang telah dinyatakan sebagai salah satu pemilik perusahaan tersebut.

(3)

Oleh sebab itu, harga saham akan mencerminkan nilai perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka harga saham perusahaan tersebut akan banyak diminati investor. Prestasi yang baik dapat dicapai perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli, dan menanam saham (Dini dan Indarti, 2011:2).

Dalam melakukan analisis penilaian saham, ada dua teknik atau pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Gumantri, 2011:293). Analisis teknikal (Technical Analysis) merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar dengan mengamati harga saham pada waktu lalu, digunakan untuk mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan (Purba, 2009:13).

(4)

Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), dan Return on Assets

(ROA).

Sebelum menanamkan modalnya, investor terlebih dahulu melihat informasi mengenai kinerjaperusahaan. Investor tentu hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yangmemiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi penanammodal. Kinerja perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat dilihat darilaporan keuangan yang dipublikasikan untuk umum. Pada umumnya, informasi labamerupakan informasi yang paling mendapatkan perhatian yang besar dari berbagaikalangan terutama investor (Meythi, et al, 2011:2672), karena hal ini bisa menentukan kinerja perusahaan yang juga meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini juga dapat mempengaruhi harga saham, maka rasio yang digunakan yaitu Earning Per Share (EPS). Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 139). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkanbesarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semuapemegang saham perusahaan. Semakin tinggi laba suatu perusahaan akan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin bagus dan akan memancing keinginan investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan membuat harga saham menjadi naik (Safitri, 2013:2).

Namun, saat ini selain informasi laba, faktor yang perlu diperhatikan oleh investor adalah bagaimana kondisi hutang suatu perusahaan atau Leverage Ratio.

(5)

kegiatan operasionalnya, maka perusahaan berjanji membayar bunga dan kemudian mengembalikan jumlah uang yang dipinjam. Jika laba meningkat maka pemegang utang akan menerima pembayaran bunga tetap saja, sehingga semua keuntungan menjadi milik pemegang saham. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka pemegang saham lah yang akan menanggung semua kerugian. Oleh karena itu, banyaknya hutang juga akan menjadi pertimbangan investor sebelum menanamkan modalnya. Jika hutang banyak, maka investor cenderung menghindari perusahaan tersebut untuk ditanamkan modalnya, hal inilah yang menyebabkan permintaan atas saham perusahaan tersebut menurun yang menyebabkan harga menjadi turun, begitu juga sebaliknya. Rasio leverage

(hutang) yang dapat digunakan oleh investor dalam menilai saham yaitu Debt to Equity Ratio. Debt to Equity Ratio (DER)adalah salah satu rasio Leverage yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan modal sendiri (ekuitas) perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

(6)

bahwa semakin besar ROA, maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar, dengan pengelolaan aset yang semakin efisien maka tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat yang nantinya akan meningkatkan harga saham.

Selain faktor-faktor fundamental, status penanaman modal juga mempengaruhi harga saham. Penanaman modal terbagi menjadi dua yaitu penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri (domestik). Penanam modal juga terbagi menjadi dua yaitu investor asing dan investor domestik. Investor domestik pada umumnya mengikuti apa yang dilakukan oleh investor asing, hal ini dikarenakan investor asing dianggap lebih berpengalaman dalam memilih perusahaan untuk melakukan investasi. Oleh karena itu, penanaman modal asing akan mempengaruhi minat investor lain untuk melakukan investasi, yang akan meningkatkan investasi pada suatu perusahaan maka akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Retail merupakan mata rantai yangpenting dalam proses distribusi barang danmerupakan mata rantai terakhir dalamsuatu proses distribusi. Melalui ritel, suatuproduk dapat bertemu langsung denganpenggunanya. Industri ritel di sinididefinisikan sebagai industri yangmenjual produk dan jasa pelayanan yangtelah diberi nilai tambah untuk memenuhikebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir (Soliha, 2008 : 1).

(7)

ditemukan. Kondisi ini sangat menguntungkan karena masyarakat tinggal memilih gerai mana yang akan dimasukinya. Gerai-gerai tersebut termasuk di dalamnya berbagai jenis usaha retail.

Perkembangan bisnis retaildi Indonesia cukup pesat akhir-akhir ini, terutama retail modern dalam semua variasi jenisnya. Beberapa faktor pendukung perkembangan usaha retail modern diantaranya yaitu cukup besar peluang pasar, perkembangan usaha manufaktur yang akan memasok produknya ke retailer (peritel), dan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara salah satunya mengembangkan bisnis retail (Utomo, 2010 : 1).

(8)

Tabel 1.1

Data Harga Saham, Hutang, Pendapatan Bersih dan Penanaman Modal Asing Perusahaan RetailTahun 2011-2013

No Emiten Harga Saham (Rp) Hutang (Rp) No Emiten Laba Bersih (Rp) Penanaman Modal Asing (%)

2011 2012 2013 2011 2012 2013

(9)

harga saham tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor sehinggaperlu diketahui atau diteliti lanjut faktor-faktor yang menjadipenyebabnya.

Utang (leverage) merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan setiap tahunnya. Utang terbagi menjadi dua yaitu utang lancar dan utang tidak lancar (Kasmir, 2010:40). Menurut Safitri (2013:3) semakin besar biaya hutang yangharus dibayar perusahaan sehingga profitabilitas akan berkurang. Hal ini menyebabkan hak para pemegang saham berkurang, dan akan berpengaruh pada minat investor yang juga akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun.

Dari tabel 1.1 diketahui bahwa hutang perusahaan-perusahaan retail

mengalami fluktuasi, ada yang naik dan ada yang turun. Seperti perusahaan PT. Kokoh Inti Arebama Tbk yang mengalami penurunan hutang dari tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu Rp. 290.112 juta ke Rp. 285.723 juta sehingga harga saham mengalami kenaikan yaitu dari 180 ke 300. Hubungan utang dan harga saham juga terjadi pada PT. Catur Sentosa Adi Prana, Tbk yang mengalami kenaikan hutang dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu Rp.1.863.944 juta ke Rp. 2.391.021 juta yang mengakibatkan penurunan harga saham yaitu dari 230 ke 180. Namun hal ini tidak terjadi pada PT.Aces Hardware, Tbk yang mengalami kenaikan hutang dari tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu Rp. 209.777 juta ke Rp. 242.874 juta, seharusnya harga saham menjadi turun, tetapi yang terjadi adalah harga saham juga ikut naik yaitu dari 410 ke 820.

(10)

mendapatkan laba bersih (net income) maka akan semakin meningkat kepercayaan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Investasi yang meningkat pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham serta nilai perusahaan tersebut.

Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa ada beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan laba bersih yang diikuti kenaikan harga saham seperti perusahaan PT. Matahari Department Store, Tbk yang mengalami kenaikan laba bersih dari tahun 2011 hingga 2013 yaitu Rp. 465.648 juta, Rp. 770.881 juta dan Rp. 1.150.160 juta hal ini diikuti oleh kenaikan harga saham yaitu 2.400, 2.700 dan 11.000. Begitu juga PT. Sumber Alfa Trijaya, Tbk yang pada tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu Rp. 360.674 juta ke Rp. 615.213 juta hal ini juga diikuti dengan kenaikan harga saham yaitu 395 ke 525. Namun hal ini tidak terjadi pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk yang mengalami kenaikan laba bersih pada tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu dari Rp. 45.001 juta ke Rp. 67.326 juta tetapi kenaikan laba ini malah membuat penurunan harga saham dari 790 menjadi 530.

(11)

Dari tabel 1.1 diketahui bahwa kepemilikan saham asing mempengaruhi harga saham seperti PT. Centrin Online, Tbk yang mengalami kenaikan presentase kepemilikan asing pada tahun 2011 ke 2012 yaitu 60,25% ke 60,70% hal ini diikuti kenaikan harga saham dari 109 ke 1.210. Pada tahun 2012 ke 2013 PT. Centrin Online, Tbk mengalami penurunan presentase kepemilikan asing yaitu turun ke 51,13% hal ini juga diikuiti penurunan harga saham dari 1.210 ke 240. Namun hal ini tidak terjadi pada PT. Ace Hardware, Tbk yang meskipun mengalami penurunan presentasi kepemilikan pihak asing pada tahun 2011 ke 2012 dari 12,36% menjadi 0% malah mengalami kenaikan harga saham dari 410 ke 820.

Berdasarkan uraian di atas, penelitiaan ini berjudul: “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status

Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.”

1.2Perumusan Masalah

Gambar

Tabel 1.1 Data Harga Saham, Hutang, Pendapatan Bersih dan  Penanaman Modal

Referensi

Dokumen terkait

Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil.Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan

Pemanfaatan unggas dapat menjadi alternatif bahan konsumsi selain lauk dan sayur serta sebagai investasi lahan bisnis. Tingginya tingkat konsumsi terhadap unggas harus disertai dengan

[r]

Adapun beriman kepada Malaikat maka dengan meyakini secara pasti bahwa para Malaikat itu ada dan memiliki fisik, mereka termasuk jenis makhluk Allah subhaanahu wa ta’aalaa yang

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), Detailed Activity Diagram memberikan gambaran secara detail dari suatu aktifitas yang terjadi dengan suatu atau lebih event yang

Secondly, multivariate analysis of comorbidity reporting in this subset of patients’ hospitalizations identifies characteristics associated with accurate and complete reporting

Kegiatan sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi masyarakat melalui konsultasi publik ( public consultation) , sehingga pemanfaatan Dana Belanja Bantuan

Afiliasi Hostgator – Saya mengikuti afiliasi Hostgator karena menggunakan Hostgator untuk meng-hosting semua blog saya (kecuali blog yang digunakan untuk membacklink atau