VARIASI KETEBALAN PAPAN DAN WAKTU
PENGERINGAN DENGAN GELOMBANG MIKRO
TERHADAP KUALITAS KAYU NANGKA (Artocarpus
heterophyllus L)
SKRIPSI
Oleh:
RUTH ALLYEN L TOBING 081203016
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
VARIASI KETEBALAN PAPAN DAN WAKTU
PENGERINGAN DENGAN GELOMBANG MIKRO
TERHADAP KUALITAS KAYU NANGKA (Artocarpus
heterophyllus L)
SKRIPSI
Oleh:
RUTH ALLYEN L TOBING 081203016
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L)
Nama : Ruth Allyen L Tobing
NIM : 081203016
Program Studi : Kehutanan
Disetujui oleh,
Komisi Pembimbing:
Dr. Rudi Hartono, S.Hut, M.Si Tito Sucipto, S.Hut, M.Si
Ketua Anggota
Mengetahui,
ABSTRAK
RUTH ALLYEN L TOBING: Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L). Dibimbing oleh RUDI HARTONO dan TITO SUCIPTO.
Seiring dengan meningkatnya tuntutan pengolahan kayu yang lebih efisien dan efektif, maka teknologi kayupun diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan dalam pengolahan kayu seperti halnya penggunaan microwave dalam pengeringan kayu. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh variasi ketebalan papan dan waktu pemanasan dengan gelombang mikro (microwave) terhadap sifat fisis dan sifat mekanis kayu nangka. Penelitian dilakukan dengan menguji kayu nangka dengan pemanasan gelombang mikro dengan variabel waktu 0, 5, 10 dan 15 menit dan tebal kayu 2, 4 dan 6 cm dengan ulangan sebanyak 3 ulangan. Pengukuran sifat fisis dan mekanis kayu dilakukan berdasarkan British Standard (BS : 373. 1957). Hasil penelitian menunjukkan pada pengujian sifat fisis diperoleh kadar air kayu nangka berkisar 64,49%-101,28%, kerapatan berkisar 0,53 g/cm3–0,61 g/cm3, penyusutan berkisar 4,65%-18,57%. Pada pengujian sifat mekanis diperoleh nilai MOE kayu nangka berkisar 44392 kg/cm2–53533,7 kg/cm2, nilai MOR berkisar 547,83 kg/cm2–838,91 kg/cm2 dan nilai keteguhan tekan sejajar serat 251,88 kg/cm2–378,48 kg/cm2. Perlakuan pemanasan gelombang mikro pada kayu nangka menyebabkan menurunnya kadar air dan kerapatan kayu, sedangkan terhadap sifat mekanis kayu tidak memiliki pengaruh nyata. Begitu juga perlakuan pemanasan gelombang mikro pada kayu nangka tidak memiliki pengaruh nyata terhadap nilai keteguhan tekan sejajar serat.
ABSTRACT
RUTH ALLYEN L TOBING: Board Thickness Variation and Microwave Drying Time on the Quality of Jackfruit Wood (Artocarpus heterophyllus L). Supervised by RUDI HARTONO and TITO SUCIPTO.
Along with the increasing demand for wood processing more efficient and effective, wood technology is expected to address issues in the processing of wood as well as the use of microwave drying of wood. The purpose of this study was to evaluate the effect of variations in the thickness of the board and time of heating by microwave on the physical properties and mechanical properties of Jackfruit wood (Artocarpus heterophyllus). The study was conducted by testing Jackfruit wood with microwave heating with variable time 0, 5, 10 and 15 minutes and the thick wood 2, 4 and 6 cm with 3 replicates. Measurement of physical and mechanical properties of wood carried by the British Standard (BS: 373. 1957). The results showed in testing the physical properties obtained Jackfruit wood moisture content ranges from 64,49%-101,28%, density ranges from 0,53 g/cm3 -0,61 g/cm3, shrinkage ranges from 4,65%-18,57% . In the mechanical properties testing of jackfruit wood MOE values obtained ranged from 44.392–53.533,7 kg/cm2, MOR values ranged kg/cm3 547,83–838,91 kg/cm2 and value of persistence press paralel fiber 251,88-378,48 kg/cm2. Microwave heat treatment on Jackfruit wood (Artocarpus heterophyllus L) causes decrease moisture content and density of the wood, while the mechanical properties of wood hasn’t real influence. As well as microwave heating treatment on Jackfruit wood does not have effect on the value of persistence press parallel fibers.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 21 November 1990 dari ayah
M Lumbantobing dan ibu Dra. L Sitinjak. Penulis merupakan anak pertama dari
empat bersaudara.
Tahun 2002 penulis lulus dari SD Negeri 030331 Sumbul, tahun 2005
penulis lulus dari SMP Negeri 1 Sumbul. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA
Swasta Santo Thomas 3 Medan dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi
masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB).
Penulis memilih Program Studi Teknologi Hasil Hutan Departemen Kehutanan
Fakultas Pertanian.
Selama perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Unit Kegiatan
Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara (UKM
KMK USU FP). Penulis melaksanakan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan
(PEH) di Lau Kawar dan Deleng Lancuk. Penulis melaksanakan praktek kerja
lapangan (PKL) di HPHTI PT. Arara Abadi Distrik Duri II dari tanggal 06
Februari sampai dengan 06 Maret 2012.
Pada akhir kuliah penulis melaksanakan penelitian dengan judul Variasi
Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap
Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L). Penelitian ini dibimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan segala berkat dan karunia-Nya sehingga hasil penelitian yang
berjudul “Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang
Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus)” berhasil
diselesaikan dengan baik.
Dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh variasi waktu pemanasan
dengan memakai teknologi gelombang mikro terhadap sifat fisis dan mekanis
kayu nangka dengan berbagai ketebalan. Hasil penelitian ini merupakan suatu
aplikasi ilmu yang didapat dari pembelajaran di ruang perkuliahan dan syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dr. Rudi Hartono, S.Hut, M.Si, Bapak Tito Sucipto, S.Hut, M.Si dan
Ibu Evalina Herawati, S.Hut, M.Si selaku Komisi Pembimbing yang telah
banyak mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
2. Ibu Siti Latifah, S.Hut, M.Si, Ph.D sebagai Ketua Program Studi Kehutanan
dan Bapak Luthfi Hakim, S.Hut, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi
Kehutanan serta seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan dan motivasi
3. Kedua oranga tua yakni Bapak Mardi Rico Lumbantobing dan Ibu Lusiana
4. Adik-adik yakni Samuel Diaz Lumbantobing, Patricia Yohana Lumbantobing,
dan Josua Patrick Lumbantobing yang telah mendukung baik moril maupun
materil.
5. Teman-teman seperjuangan yakni Dedi, Enrico, Friska, Janner, Lateranita serta
semua mahasiswa/i THH 2008 yang telah memberikan dukungan, semangat,
dan doa.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Pemanasan Dengan Tanur Gelombang Mikro ... 11
Jenis-Jenis Kayu yang Diolah dengan Tanur Gelombang Mikro ... 11
Peranan Air ... 12
Pengenalan Jenis Kayu ... 12
Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L) ... 12
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
Bahan dan Alat Penelitian ... 14
Prosedur Penelitian ... 14
Persiapan Bahan Baku ... 14
Pemanasan dengan Gelombang Mikro... 14
Pemotongan Contoh Uji ... 15
Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis ... 16
MOE ... 32
MOR ... 34
Tekan Sejajar Serat ... 36
KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
Kesimpulan……… 39
Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR GAMBAR
No. Hal.
1. Alat tanur gelombang mikro ... 9
2. Pembagian contoh uji ... 15
3. Pemotongan untuk uji degradasi KA ... 16
4. Pengujian contoh uji MOE dan MOR ... 18
5. Pengujian contoh uji keteguhan tekan sejajar serat ... 19
6. Rata-rata kadar air kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 21
7. Struktur makroskopis kayu nangka ... 23
8. Rata-rata kerapatan kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 25
9. Rata-rata penyusutan volume kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 28
10. Rata-rata degradasi kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 31
11. Rata-rata keteguhan lentur (MOE) kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 33
12. Rata-rata keteguhan patah (MOR) kayu nangka setelah pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal.
1. Nilai KA, kerapatan, dan penyusutan volume kayu nangka setelah
pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 44 2. Nilai degradasi kadar air kayu nangka ... 46 3. Nilai MOE, MOR, dan tekan sejajar serat setelah pemanasan
dengan tanur gelombang mikro ... 48 4. Hasil analisis ragam kadar air kayu nangka setelah pemanasan
dengan tanur gelombang mikro... 50 5. Hasil analisis ragam kerapatan kayu nangka setelah pemanasan
dengan tanur gelombang mikro... 50 6. Hasil analisis ragam penyusutan volume kayu nangka setelah
pemanasan dengan tanur gelombang mikro ... 51 7. Hasil analisis ragam MOE kayu nangka setelah pemanasan dengan
tanur gelombang mikro ... 51 8. Hasil analisis ragam MOR kayu nangka setelah pemanasan dengan
tanur gelombang mikro ... 51 9. Hasil analisis ragam tekan sejajar serat setelah pemanasan dengan