• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Homeschooling Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Memahami Homeschooling Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Keluarga"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Memahami Homeschooling

Sebagai Model

Pembelajaran Berbasis

Keluarga

(2)

Kiki Barkiah, ST

Ibu dari 5 homeschooler

yang masih terus belajar

tentang homeschooling

(3)

FAQ:

“Saya ingin menjalankan homeschooling, harus mulai dari mana? Bagaimana kurikulumnya?”

(4)

Jawaban Saya:

Mulai dari mengumpulkan sekian alasan mengapa kita memilih homeschooling

Kenapa?????

Karena homeschooling itu BERAT!!!!!!

(5)

Lalu kurikulumnya?

Tergantung….

Tergantung kita ingin mengantar anak-anak kita kemana

(6)

Apakah target kita…...

● Agar lulus Kejar Paket A, B, C?

● Agar dapat pekerjaan yang bagus?

● Agar dapat menantu pinter dan kaya? ● Agar bisa membuka usaha sendiri? ● Agar bisa masuk surga?

(7)

Karenanya

● Kurikulum kita... ● Pelajaran kita.... ● Metode kita...

Disesuaikan dengan

● Cita-cita keluarga kita

● Kemampuan keluarga kita ● Dana keluarga kita

(8)

Pertanyaan yang Harus Dijawab

Untuk Apa Anak Kita Belajar?

(9)

Bagi Keluarga Kami

Belajar --> kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

Kalo dunia saja... merugi...

Kalo akhirat saja... tidak beruntung...

Kalau hanya selamat belum tentu bahagia

Kalau sudah bahagia dunia akhirat insya Allah sudah selamat

Dan ternyata menjadi Bahagia itu butuh Ilmu

(10)

Kembali ke Pertanyaan:

Kurikulum yang Seperti Apa?

(11)

Kurikulum utamanya……

Ilmu Apa Saja yang dapat

memberikan:

(12)

1. Peningkatan kapasitas intelektual

→ Semakin mengenal kebesaran Allah → Semakin cinta kepada Allah

Dengan kata lain:

Jika tidak membuat kita semakin cinta dengan Allah malah sebaliknya???? Tinggalkan sajaaaaa!!!

(13)

2. Tambahan pengetahuan yang membuat kita semakin merasa kerdil dihadapan Allah

→ Semakin tunduk dan khusuk dalam beribadah kepada Allah

Dengan kata lain:

Jika membuat kita tambah sombong??? Tinggalkan sajaaaaa!!!!!

(14)

3. Tambahan ilmu yang menumbuhkan

kepekaan diri terhadap sebuah masalah

→ Memunculkan kecerdasan sosial untuk mengambil sebuah peran kekhalifahan

Dengan kata lain:

Bukan sekedar wawasan/wacana

→ Ilmunya harus bisa diterapkan untuk

(15)

4. Tambahan informasi yang berbuah keluhuran moral

→ Bertambah derajat kita di sisi Allah.

Dengan kata lain:

Perbanyak pula wawasan yang menjadikan

kita semakin baik akhlaknya, semakin suci

jiwanya

(16)

5. Tambahan pengetahuan yang meningkatkan

kualitas kinerja dalam profesi

→ Keberkahan mengalir dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Dengan kata lain:

Mengasah keahlian yang membuat kita

semakin ahli dalam bidang kita

(17)

6. Proses pembelajaran yang mampu memicu perubahan dalam diri kita

→ Meningkatkan semangat untuk melakukan perubahan sosial.

Dengan kata lain:

Menjadi Agent of Change

(18)

7. Tambahan bekal kehidupan yang membuat kita dapat hidup lebih bermartabat dalam sebuah peradaban

→ Bersemangat membangun peradaban yang bersendikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Dengan kata lain:

Ilmu yang bisa meningkatkan kualitas

(19)

Kurikulum Tambahannya….

Ilmu apa saja yang menjadi syarat kelulusan untuk masuk sebuah lembaga yang menjadi

sarana meraih kebahagiaan dunia akhirat

(20)

Lalu Metode Belajarnya Seperti Apa?

Apa saja!

Yang penting dapat menuntun mereka menjadi....

(21)

1. Seorang manusia pembelajar yang berpikir kritis 2. Mampu mengatasi masalah secara mandiri

3. Dapat bekerja secara efektif dalam tim

4. Dapat berkomunikasi secara jelas, serta memiliki pengaruh dalam berkomunikasi

5. Memiliki kemampuan untuk memilih informasi serta menilai kualitas informasi

6. Dengan informasi dan berbagai sarana yang ada murid mampu menggabungkan pengetahuan

dan melakukan analisa.

(22)

Catatan Peserta

(23)

Lalu output dari setiap proses

belajar yang kita harapkan seperti

apa?

(24)

● Setiap murid dapat menghasilkan sesuatu yang original ● Mengikuti setiap petunjuk dalam proses belajar secara

seksama namun mampu melakukan improvisasi.

● Pada akhirnya mereka mampu menciptakan sesuatu yang praktis, relevan dan bermakna bagi ilmu

pengetahuan.

(25)

Catatan Peserta

(26)

Output besar apa yang ingin kita

capai dengan berpayah-payah

homeschooling???

(27)

Melahirkan Generasi…..

Sholih, muslih, hafizh, dan produktif melakukan amal yang bermanfaat

Sholih yang seperti apa? Muslih yang seperti apa? Hafizh yang seperti apa? Produktif yang seperti apa?

Harus dalam satu seminar yang terpisah :)

(28)

Generasi yang…...

● berkomitmen dalam akidah dan ideologi Islam ● berkomitmen dalam syariah

● berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam. ● Mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain

● Mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar ● Mampu melakukan islah pada dunia islam

● Mengenal potensi dan mampu memilih peran dalam peradaban

● Mengoptimalkan peran kekhalifahan yang di emban untuk memajukan peradaban

(29)

Generasi yang Cerdas yaitu yang memiliki…….

1. Kemampuan menyimpan informasi dalam memori

2. Kemampuan mengambil, menggabungkan, membandingkan, dan menggunakan

informasi yang dimiliki untuk diterapkan dalam konteks baru dan keterampilan konseptual 3. Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan

4. Kapasitas intelektual yang dibutuhkan untuk dapat bersikap dan berfikir secara rasional serta bertindak secara efektif dalam menghadapi lingkungannya

5. kemampuan untuk memecahkan masalah 6. kemampuan untuk menciptakan hal baru

7. kemampuan untuk menemukan atau menciptakan masalah baru yang menjadi peletak dasar munculnya pengetahuan baru

(30)

Cerdas yang hakiki

Dalam sebuah hadist disebutkan Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai

Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang

mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak

mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah)

(31)

Apa yang orang tua lakukan?

Orang tua sibuk menjejalkan berbagai

pengetahuan kognitif pada anak sejak usia dini

(32)

Bagi anak usia dini banyak hal yang

lebih penting daripada pengetahuan

kognitif

(33)

Sikap hidup yang penting dibangun di awal-awal tahun usianya (1)

1. Anak dapat menunjukkan semangat dan rasa ingin tahu sebagai seorang pembelajar

2. Anak memiliki daya tahan dalam mengerjakan tugas sampai tuntas dan bersedia mencari bantuan ketika menghadapi masalah

3. Anak bersikap menyenangkan dan kooperatif dalam kegiatan belajar.

4. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan satu atau lebih anak-anak

5. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan orang dewasa yang dikenal

(34)

Sikap hidup yang penting dibangun (2)

6. Anak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok 7. Anak dapat bermain dengan orang lain dengan cara

yang baik

8. Anak bersedia bergiliran dan berbagi mainan

9. Anak dapat membersihkan dan merapihkan lingkungan setelah menggunakannya

10. Anak dapat mencari bantuan orang dewasa bila diperlukan untuk menyelesaikan konflik

(35)

Sikap hidup yang penting dibangun (3)

11. Anak dapat menggunakan kata-kata dan cara yang baik untuk menyelesaikan konflik

12. Anak dapat mendengarkan dengan pemahaman terhadap arahahan, perintah dan percakapan

13. Anak khususnya usia pra sekolah dapat mengikuti satu sampai dua petunjuk

14. Anak dapat berbicara dengan cukup jelas untuk dipahami tanpa harus memberikan petunjuk kontekstual

15. Anak dapat bercerita berkaitan pengalaman disertai dengan

(36)

Sikap hidup yang penting dibangun (4)

16. Anak memiliki minat terhadap kegiatan yang berhubungan dengan membaca

17. Anak mendengarkan dengan antusias saat dibacakan buku 18. Anak dapat menyampaikan kembali informasi yang didapat dari cerita

19. Anak dapat menunjukan urutaan cerita melalui gambar secara logis

20. Anak dapat bermain peran dengan benda-benda

21. anak dapat mengambil peran dalam permainan berpura-pura

(37)

Catatan Peserta

(38)

Bagaimana Dengan Membaca?

Membaca simbolik???

Bisa Ditunda!!!!!!!!

“iqro!”

Membaca, mengkaji, mendalami ilmu, menggali hikmah, mengambil pelajaran.

Sejak dini!!!!

(39)

Sumber ilmu itu buku……

maka yang penting bagaimana

Anak Cinta Buku…. Anak Cinta

Ilmu….

(40)

Hal yang jauh lebih penting dari mengajarkan skill membaca adalah:

1. Proses menamkan kecintaan kepada buku dan ilmu

2. Melatih kemampuan anak dalam memahami isi bacaan.

3. Memperluas kosakata melalui kegiatan membaca

4. Memperluas wawasan melalui kegiatan

(41)

Catatan Peserta

(42)

Apa yang perlu kita lakukan di awal

tahun usia mereka agar

menghasilkan anak-anak pembelajar

yang cerdas?

(43)

Apa yang perlu kita lakukan (1)

1. Perbanyak menyusui secara langsung tanpa bantuan botol

2. Perbanyak diskusi tentang lingkungan sekitar

3. Perbanyak melibatkan mereka dalam pekerjaan sehari-hari

4. Perbanyak melatih mereka melakukan keperluan dirinya sendiri dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi

(44)

Apa yang perlu kita lakukan? (2)

5. Perbanyak kegiatan membaca buku bersama mereka dan mendiskusikan isi bacaan

6. Perbanyak olahraga bersama mereka

7. Perbanyak melakukan kegiatan bermain aktif 8. Perbanyak cinta dan kasih sayang

9. Perbanyak membaca al quran sejak dalam kandungan 10. Perbanyak doa dan sedekah, insya Allah

(45)

Tempat Belajar Itu …….

Begitu Dekat!

(46)

Kegiatan Alami

1. Bicara

2. Mendengar Bunyi 3. Membaca

4. Menulis 5. Bermain 6. Olahraga

7. Melakukan Proyek

(47)

Tips Berbicara Pada Bayi dan Balita

- kegiatan berbicara bukan berarti kita terus berbicara sementara anak mendengarkan. Pastikan

anak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara kepada kita. - respon setiap kata yang disampaikan seorang anak meski belum fasih pengucapannya dengan

memperluas pembicaraan.

- perkuat perbendaharaan kata bayi kita dengan menyebutnya berulang-ulang dan mengembangkannya pada kalimat

- jika kita menggunakan dua bahasa di dalam rumah, bicara pada bayi dengan

bahasa yang paling kita kuasai. Hal ini akan memberi kesempatan bagi kita untuk menjelaskan sesuatu secara lebih fasih.

(48)

Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita(1)

- Jadikan buku sebagai investasi masa depan keluarga

- Jadikan kegiatan membaca menjadi kegiatan harian keluarga

- Buatkan area khusus membaca yang nyaman

- Berikan bayi buku dengan bahan yang tidak mudah rusak sehingga ia bisa melihat-lihat sendiri.

- Sebelum membaca, ajak anak menerka isi bacaan dari gambar sampulnya.

(49)

Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita (2)

- Bacakan ia cerita bergambar dari buku dengan menunjukkan

gambarnya.

- Bacakan buku yang sama secara berulang untuk membangun kosakata mereka dalam berbahasa.

- Sesekali bacakan ia cerita yang lebih panjang tanpa buku bergambar.

- Kita juga dapat merekam proses membacakan cerita kepada anak-anak berikut respon interaktif mereka sehingga rekaman tersebut dapat kita putar kembali untuk mereka.

(50)

Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita (3)

-Ketika bayi kita beranjak menjadi balita, kita mulai dapat bertanya tentang isi sebuah cerita serta membangun diskusi sederhana.

- Gunakan buku untuk mengenalkan kosakata yang

tidak umum digunakan dalam pembicaraan sehari-hari - Kita juga dapat mengenalkan alfabet dengan cara

membunyikannya. Kita dapat membunyikan huruf-huruf

awal pada sebuah kata

(51)

Tips Menulis (1)

- orang tua tidak perlu memaksa anak-anak untuk melakukan kegiatan menulis atau menggambar.

- Orang tua dapat menyediakan fasilitas yang mendukung dan menawarkan berbagai pilihan kegiatan positif termasuk menggambar.

- Untuk tahap awal anak-anak baru sekedar belajar memegang alat tulis dan

mencoret abstrak. Coretan dan gambar adalah kegiatan

pra menulis yang bermanfaat kedepannya. Apresiasi setiap goresan yang mereka buat dengan membahas cerita dibalik gambar yang mereka buat.

(52)

Tips Menulis (2)

- Tulislah keterangan cerita mereka didalam gambar yang mereka buat agar mereka memahami bahwa ada hubungan antara bahasa yang diucapkan dengan yang dituliskan.

- Kegiatan pra menulis juga dapat dilakukan tanpa perlu menunggu mereka mampu memegang alat tulis. Kita bisa melatih motorik halus mereka dengan memberikan bahan finger paint, biarkan anak mencorat-coret dan menggambar abstrak dengan jari mereka. Pengenalan alfabet juga bisa

dilakukan dengan menggerakan jari kita diatas pasir pantai, tanah,

atau menulis di langit.

(53)

Tips Bermain (1)

- Berikan mereka waktu yang cukup untuk bermain. Terkadang permainan terbaik bagi anak adalah permainan yang tidak terstruktur saat mereka dapat menggunakan imaginasi mereka dan

membuat cerita terhadap permainan yang mereka lakukan. - Ajak anak berdiskusi tentang cerita dibalik

permainananya, tanpa perlu banyak mengarahkan perminan mereka kecuali bila benar-benar dibutuhkan, misal karena alasan keamanan.

(54)

Tips Bermain (2)

- Sediakan sebanyak-banyaknya pilihan permainan yang bisa ia

mainkan. Berikan ia kebebasan memilih mainan dan bagaimana cara ia

ingin memainkannya. Lalu kembangkan permainan mereka menjadi

sarana pengetahuan yang lebih bermakna dengan

mengkaitkannya dengan materi pelajaran dalam kurikulum seperti sains dan matematika.

- Ajak mereka bermain drama terhadap cerita yang sedang dibahas, baik cerita karangan mereka atau pengembangan dari kegiatan membaca buku

(55)

Bagaimana mengajarkan Islam di

awal-awal tahun usia mereka?

(56)

Mengajarkan Islam (1)

1. Membangun lingkungan yang memberi pengalaman religius bagi anak

2. Memberikan teladan pengamalan agama dan kedekatan kepada Allah didalam rumah

3. Mengkaitkan sekian banyak pengalaman dan

kejadian dengan nilai-nilai Ilahiah dan memperdalam pengenalan mereka akan sifat-sifat Allah

(57)

Mengajarkan islam (2)

4. Membaca buku cerita yang bernuansa islam sesuai dengan tahapan usianya

5. Membaca kisah nabi yang disajikan dalam buku yang dirancang sesuai dengan tahapan usianya

6. Memperdengarkan ayat-ayat Al-quran dan

mengenalkan bahwa Al-quran memuat pesan Allah kepada manusa. Misalnya ketika kita ingin memberi nasihat kepada anak kita,

katakanlah "Kata Allah di dalam Al-quran..."

(58)

Catatan Peserta

(59)

Apa saja yang harus diperhatikan

dalam memilih materi dan metode

penyampaian dalam

homeschooling?

(60)

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Tahapan belajar anak

2. Kecerdasan majemuk yang dimiliki 3. Temperamen dan kepribadian anak 4. Gaya belajar anak

(61)

Tahapan Belajar Anak - Trivium

1. Grammar Stage (usia 0-11) 2. Logic Stage (11-14)

3. Rhetoric Stage

(62)

Catatan Peserta

(63)

8 Kecerdasan Majemuk

● kecerdasan logika ● kecerdasan tubuh

(kinestetis)

● kecerdasan relasi (interpersonal)

● kecerdasan imaji (spasial),

● kecerdasaan musik ● kecerdasan diri

(intrapersonal)

● kecerdasan bahasa ● kecerdasan alam.

(64)

Gaya Belajar Anak

Visual - Saya Melihat Saya Belajar!

Audio- Saya Mendengar Saya Belajar!

Kinestetik- Saya Melakukan Saya Belajar!

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari Latar Belakang masalah di atas dan research gap yang terdapat pada variabel – variabel yang berhubungan terhadap nilai perusahaan, maka peneliti ingin menguji

Data Hasil Identifikasi Ngengat (Lepidoptera) di Jalur Blok Raflesia- Tandon, Taman Nasional Meru Betiri Resort Sukamade, Kabupaten Banyuwangi... Surat Ijin Masuk Kawasan

• Cloud storage memungkinkan berbagi ( sharing ) data dan file di internet, sehingga di manapun kita berada, maka kita bisa mengakses data dan file-file kita...

lujut teniln8 el6m kcksingrn tqhldlD krhild padi t ms nemn tokal SumeteE Bo6t Dcnge dikebhuinya iolemsi kckdingan l.6ebul dih@pkon peneljti sela4jsfiryl

Perbandingan nilai keyakinan aplikasi menggunakan metode Certainty Factor dan metode Fuzzy tsukamoto.Berdasarkan pengujian terhadap sepuluh data pengguna diperoleh

Bidang Prasarana Perkotaan yang merupakan unsur pelaksana teknis manajemen keciptakaryaan dan ketatakotaan yang bertugas dan berkewajiban membantu kelancaran tugas- tugas

Bahasa mereka pun murni dan terpelihara dari kerusakan bahasa yang disebabkan oleh percampuran dengan bangsa-bangsa lain seperti yang terjadi pada bahasa penduduk negeri.. Oleh

Perhitungan pajak dengan metode pencatatan untuk usaha dagang berjenis komoditas sayuran menghasilkan rata-rata besarnya prosentase pajak terutang selama satu tahun berjalan