• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori teori Sosiologi yang dikemukakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori teori Sosiologi yang dikemukakan "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN A. Materialisme Historisme

Materialisme dikaitkan dengan sesuatu paham mengenai aksi yang bersifat gila harta atau bersifat keduniawian akan tetapi persepsi itu berbeda dengan para tokoh sosiologi yang menafsirkan art materialisme dalam zamanya tokoh sosiologi itu hidup. Materialisme dalam teorinya Karl Marx sendiri berbeda dengan teori Max Weber hal tersebut dilihat dari sudut pandang dan pelaku yang berbeda. Pemkiran Karl Marx lebih menggacu kepada Historis atau sejarah. Riset historis Marx paling terkenal adalah formasi ekonomi pra kapitalis (1857-1958)/1964). Banyak karya historis berikutnya berdasarkan perspektf Marxian. Marx dalam tulisanya memang menggacu pada sejarahnya sepert pada masa Revolusi Industri sekita abad ke-16-19, sedangkan dalam Tulisan Marx lebih mengacu pada kehidupan kaum feodal atau kapitalis dan kaum buruh yang teralienasikan.

a. Arti Materialisme menurut Bahasa

Kata materialisme terdiri dari kata materi dan Isme. Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di alam kebendaaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.1

Materialisme sendiri diartkan sebagai paham (ajaran) yang mementngkan kebendaan (harta, uang dsb)

b. pemikiran Marx tentang Materialisme

marx lahir dikalangan yahudi kelas menegah di trier, jerman pada tahun 1818. Ia mendapat pendidikanya pada orang tuanya di rumah dan dari baron Von Westphalen, seorang kawan dekat dan tetangga ayahnya. Kemudian Marx melanjutkan ke sekolah menegah di trier. Setelah lulus, ia memutuskan melanjutkan ke Universitas Bonn untuk belajar Hukum, namun tak lama setelah mulai kuliah ia menjadi bosan dengan masalah-masalah hukum dan mulai tertarik dengan filsafat.2

Pemikiran Marx ini dipengaruhi oleh Hegel, yang mana hegel mengungkapkan bahwa sebuah kehidupan akan mengalami sebuah perubahan, hal tersebut karena adanya sebuah pertentangan yang tdak puas pada kaum pemberi sebuah kebijakan.

Dari pemikiran ini Karl Marx lebih kearah Ekonomi, yang mana Perubahan pada masyarakat akibat dari sebuah perekonomian Negara itu berkembang. Marx mengambil gagasan perubahan Hegelian; dan ide-idenya bahwa semua sistem ekonomi akan menimbulkan kekuatan yang saling bertentangan dan kemudian mengalami transformasi radikal berasal dari filsafat Hegel tersebut. Tak perlu dikatakan lagi

(2)

bahwa visi ini mengancam pemimpin politk, yang menyukai Status quo, dan pemimpin bisnis, yang memandang Marx dan pengikutnya mencoba menghancurkan keadaan mereka yang sudah mapan.3 Marx tumbuh dipergolakan politk yang dikuasai oleh kaum kapitalis para Borjuis yang menentang kekuasaan aristokrasi feodal dan membawa perubahan hubungan sosial. Meskipun ia memperjuangkan kelas orang-orang tertndas sebagai referensi empiris dalam mengembangkan teori filsafatnya.4

Dari sinilah pemikiran Marx mulai berkembang dan menganggap kaum buruh hanya sebagai buruh yang tertndas dan menerima upah atau imbalan atas pekerjaan tdak sesuai yang diharapkan kaum buruh. Dari pandangan Marx tersebut bahwa kaum materialis adalah kaum kapitalisme yang lebih menekan biaya produksi dalam sebuah industri ini lebih rendah sehingga tdak sesuai dengan yang diharapkan oleh kaum buruh.

Menurut Marx kaum kapitalis yang bersifat Materialisme mempunyai tga kategori dalam pemilikan barang yaitu modal tetap, modal variabel dan nilai surplus.

1. Modal tetap ini berkaitan dengan mesin-mesin, bangunan, dan peralatan yang dipakai dalam produksi barang; pendapat ini sama dengan pandangan depresiasi yang sudah sangat terkenal oleh mahasiswa akuntansi.

2. Modal variabel berkaitan dengan uang upah yang berlaku, atau pembayaran kepada pekerja yang telah membantu memproduksi barang.

3. Sedangkan nilai surplus adalah sebagai nilai produk yang lebih dari dan diatas upah dan biaya depresiasi. Pandangan ini sama dengan yang dikenal yaitu laba.5

Menurut filsafat Marx, di dalam kehidupan masyarakat satu-satunya yng nyata adalah adanya masyarakat dan kesadaran masyarakat, yaitu ide-ide, teori pandangan-pandangan hanya mewujudkan suatu gambar cermin apa yang nyata. Oleh karena itu jikalau kita ingin mengert mengenai daya pendorong yang ada di dalam hidup kemasyarakatan, kita jangan berpangkal daripada ide-ide atau teori-teori, Karena semuanya itu hanya gambaran-gambaran hanya lapisan atas ideologis dari hal yang nyata. Manusia harus mencari landasan material hidup kemasyarakatan yaitu dengan cara berproduksi barang-barang material.6

c. Materialisme menentukan lapisan masyarakat

Karl Marx menjelaskan dengan adanya kaum kapitalis menimbulkan perbedaan atas lapisan masyarakat itu sendiri yang disebabkan karena adanya Pemilikan Pribadi (kaum kapitalis) dan pemilikan semu (kaum tertndas atau kaum buruh) kejadian ini menurut Marx merupakan penyebab Pemberontakan sehingga Marx menilai merupakan sebuah era pemberontakan yang akan membawa masyarakat sepert ini akan hancur.

3 Steven Pressman,h.70

4 Michael H.Hart, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah (Jakarta : Dunia Pustaka Jaya, 1978). 5Steven Pressman,h.71

(3)

Menurut Marx lapisan masyarakat yang paling tinggi adalah kaum Feodal kaum ini merupakan kaum yang menguasai harta yang bersifat keduniawian sepert tanah, pemilik barang Produksi dll. Dengan adanya kaum ini menurut Marx sendiri “bahwa kepemilikan itu mulanya adalah komunal; pemilik pribadi bukan berasal dari keadaan alam, akan tetapi merupakan hasil perkembangan sosial di kemudian hari.7 Perkembangan masyarakat adalah hasil interaksi yang produktf dan berulang kali antara alam dan manusia.8 Berkembangan sosial ini karena masyarakat selalu berubah dan menimbulkan pola pikir masyarakat yang bersifat materialists sehingga dengan adanya sifat ini manusia akan berpikir untuk memiliki hak milik suatu harta untuk dijadikan barang pribadinya.

Kelas kedua menurut Marx sendiri kaum Kepemilikan Semu yaitu kaum buruh, kaum petani penggarap maupun kaum penumpang. Menurut Marx kaum ini merupakan kaum yang tertndas karena kaum ini dimanfaatkan oleh kaum Feodal untuk dimanfaatkan sebagai Perahan sapi untuk menghasilkan barang Produksi yang bersifat material.

Menurut Marx kedua dominasi Kelas ini akan tmbul apabila hubungan-hubungan produksi melibatkan suatu pembagian tenaga kerja yang beraneka ragam, yang memungkinkan terjadinya penumpukan surplus Produksi, sehingga merupakan pola hubungan memeras terhadap antar kelas di masyarakat.9 Dengan adanya masyarakat sepert ini Marx juga menilai akan menimbulkan konflik antar kelas yaitu kelas feodal dan kelas Buruh.

d. Materialisme memengaruhi Agama

Karl Marx mulanya merupakan tokoh yang dianggap Ateisme karena dianggap sebagai Ant agama yang berpendapat sebagai candu masyarakat. Marx juga menganggap bahwa Agama merupakan faktor yang menghambat kemajuan Sosial. Dengan adanya agama menurut Marx orang yang selalu fanatc dengan Agama adalah kaum buruh sehingga kaum buruh dalam pandangan Marx merupakan sebagai Candu masyarakat yang menyebabakan dalam diri kaum buruh memiliki ketenangan jiwa, anggapan ini menurut marx sepert orang yang berkebiasaan memakai obat-obatan terlarang.

Analogi ini menurut Marx bahwa Agama memiliki kebahagiaan yang bersifat Ilusi dan harus di hapuskan karena akan membawa kemalasan pada kaum manusia.

B. DIALEKTIKA

Dialektk (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berart komunikasi dua arah, istlah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketka diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).

7 Anthony Giddens, Kapitalis Dan Teori Sosial Modern (jakarta : Penertbit UI,1985)h.30 8 Anthony Giddens,h.43

(4)

Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektka dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektka ke dalam trilogi tesis, ant-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tdak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektk, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh ant-tesis menjadi sintesis).10

Kata dialektka berasal dari Bahasa Yunani “dialego” artnya pembalikan, pembantahan. Dengan istlah dialektka Marx mengacu pada kondisi-kondisi fundamental eksistensi manusia. Di dalam pengertan lama dialektka bermakna seni pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatan dari suatu pantangan berikutnya.11

Dialektka bersumber pada filsafat Klasik Jerman pada abad ke-19, atau dengan kata lain, materialisme Dialektka adalah pengembangan lebih lanjut dari filsafat klasik Jerman. Pada masa itu, filsafat Jerman merupakan filsafat yang paling maju di Eropa.

Dialektka pada intnya seni berdiskusi dan mencari sebuah permasalahan, ini berart pada Zaman Marx sendiri masalah itu bersumber dari kaum buruh dan kaum feodal sedangkan kaum buruh mempunyai permasalahan yang tdak sesuai dengan hasil jerih payah yang disuruh oleh kaum feodal. Dialektka ini pertama dikembangkan oleh para Hegelian. Dialektka Hegel sebenarnya mengikut suatu silogisme yang menyatakan bahwa

a. Ide-ide berkembang melalui Proses Dialektka, maksud penjelasan ini adalah bahwa suatu permasalahan akan selesai karena sebuah pemikiran masyarakat yang terbentuk karena diskusi dan pemikiran itu akan berkembang sehingga permasalahan dalam masyarakat akan terselesaikan.

b. dunia Eksternal merupakan perwujudan Dunia ide (kesadaran / ide Absolut)

maksudnya disini dunia luar adalah pengalaman yang terjadi masalah masyarakat merupakan fakta Sosial, dengan adanya pengalaman masyarakat akan belajar dari sebuah permasalahan.

10 http://id.wikipedia.org/wiki/Dialektk

(5)

c.dunia eksternal berkembang atau berproses secara dialektk

ketka dua tahap ini sudah dilakukan maka muncul perkembangannya maka proses Dialektk dilakukan.

Fungi Dialektika

Dialektka merupakan seni diskusi untuk mencari sebuah permasalahan yang bersifat kontradiksi menurut Marx mengenai Dialektka beliau memfokuskan pada hubungan kaum buruh dengan kaum kapitalis yang memiliki banyak pertentangan antara keduanya sehingga Marx lebih menekan mencari sebuah permasalahan menggunakan Dialektka.

Menurut pandangan sepert ini antara kaum kapitalis dan buruh, dipandang tak perlu melakukan apapun. Menurutnya pandangan ini, tanpa terelakan Sistem kapitalis akan hancur. Pada tngkat teori, Marxisme ini mengesampingkan hubungan dialektka antara individu dan Struktur Sosial yang lebih luas.12Dari penjelasan tersebut bahwa melalui Dialektka Karl Marx kaum buruh tdak usah melakukan sesuatu yang bersifat penyerangan akan tetapi cukup dengan Dialektk.

C. TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER

Tindakan merupakan sebuah aksi yang dilakukan Individu maupun kelompok. Banyak tokoh Sosiologi yang mendefinisikan art tndakan sosial. Tindakan sosial sebagai satuan kenyataan sosial yang paling kecil dan paling fundamental. Elemen-elemen dasar adalah tujuan, alat, kondisi dan norma. Antara alat dan kondisi itu berbeda, orang yang bertndak mampu menggunakan alat dalam usahanya untuk mencapai tujuan sedangkan kondisi merupakan aspek situasi yang dapat dikontrol oleh orang yang bertndak.13 Dalam sebuah tndakan past ada yang bersifat merugikan atau bahkan menguntungkan hal tersebut tergantung pelaku individu maupun kelompok tersebut.

(6)

Tokoh sosiologi yang terkenal adalah Max Weber yang mencerminkan suatu tradisi yang idealis, weber sendiri dalam memahami sebuah tndakan harus melihat sebuah pendekatan sebelum kita memutuskan hasil tndakan individu maupun kelompok. Max Weber sangat tertarik pada masalah-masalah sosiologis yang luas mengenai struktur sosial dan masyarakat. Oleh karena itu ia mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berusaha memperoleh pemahaman interpretatve mengenai tndakan Sosial agar dengan demikian bisa sampai kesuatu penjelasan kausal mengenai arah dan akibat-akibatnya.

Weber mengembangkan tpe ideal sebagai suatu cara untuk memungkinkankan perbandingan dan generalisasi empirik. Disini dia memberikan suatu pengertan bahwa suatu tpe ideal dibentuk dengan suatu penekanan yang berat sebelah mengenai suatu pokok pandangan atau lebih. Orang yang biasa mengembangkan suatu tpe ideal mengenain seorang jahat dan orang yang religious misalnya. Tipe ideal digunakan sebagai analisa bukan sebagai evaluasi. Tipe ideal dari weber yang terkenal adalah birokasi, hirarki otoritas, penerimaan pegawai berdasarkan keahlian teknis, tekanan pada aturan formal dan impersonalitas sehingga membentuk tpe ideal suatu organisasi birokasi. Tipe tersebut dapat dikontruksikan menurut tngkat yang berbeda-beda dan dengan tngkat generalitas yang berberbeda-beda pula, seorang dapat mengembangkan tpe ideal mengenai pola-pola personalitas, hubungan sosial, kelompok atau kolektvitas yang lebih besar.

Dalam memahami tndakan sosial menurut Weber harus memperhatkan dua aspek yang berbeda yaitu dalam hubunganya dengan art Subjektf, maka diperlakukan pengembangan suatu metode guna mengetahui art Subjektf secara objektf dan analits. Bagi weber konsep rasionalitas merupakan kunci bagi suatu analisa objektf mengenai art-art subjektf dan juga merupakan kunci bagi suatu analisa objektf mengenai art-art subjektf dan juga merupakan dasar perbandingan mengenai jenis-jenis tndakan sosial yang berbeda.

(7)

2. Pendekatan objektf ini hanya berhubungan dengan gejala yang dapat diamat. Rasionalitas dan peraturan biasa mengenai logika merupakan suatu kerangka acuan bersama secara luas, dimana aspek-aspek subjektf perilaku dapat dinilai secara objektf. Rasionalitas disini digunakan Weber guna mengklafikasikan mengenai tpe-tpe tndakan sosial yaitu antara tndakan sosial rasional dan tndakan sosial Irasional. Dari hal tersebut mengandung dua pembagian perbedaan yaitu:

a. Tindakan Sosial rasional

Yang meliput :

Rasional Instrumental merupakan rasional yang paling tnggi tngkatanya, ditandai adanya suatu pertmbangan dan pilihan yang sadar berhubungan dengan tujuan dilakukannya suatu tndakan, serta alat/instrumen yang digunakan untuk pencapaianya.

Rasional Orientasi Nilai hal yang terpentng disini adalah individu berusaha mencapai nilai-nilai tersebut dengan pertmbangan alat, meski nilai-nilai tersebut sepertnya sudah ada. Sepert tata cara peribadatan seseorang kepada tuhanya, digunakan untuk mendapat kedamaian dalam hidupnya.

b. Tindakan Sosial Irasional yang meliput

Tindakan Tradisional yaitu bagaimana seseorang memperlihatkan perilaku yang sudah menjadi kebiasaanya yang menurut adat tradisi mereka memang yang sepert itu yang baik, tanpa ada kesadaran atau perencanaan.

Kedua adalah Tindakan Afektif tndakan ini lebih cenderung didominasi oleh perasaan atau emosi tanpa refleksi.

(8)

jatuh cinta mungkin akan dengan sadar merencanakan bagaimana mengungkapkan perasaan cintanya dengan sebaik-baiknya. Dan juga mencari hadiah untuk kekasihnya, secara tdak langsung tndakan tersebut mencerminkan tndakan rasional yang berorientasi nilai.

Pada intnya tndakan sosial (social acton) adalah perilaku yang secara sadar diarahkan pada perilaku orang lain.14 Weber sendiri mengenai pemahaman rasional memungkinkan kita untuk menjelaskan tndakan aktual sebagai bentuk deviasi penyimpangan dari standar ideal.

D. STRUKTUR SOSIAL

Secara harfiah Struktur diartkan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tdak harus dalam bentuk fisik, adapula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok ksosial dalam masyarakat. Susunan bisa vertkal maupun horisontal. Masyarakat pada umumya secara tdak sadar maupun tdak memiliki struktur sosial walaupun itu masyarakat Primitf sepert kaum pemburu misalnya biasanya ditugaskan untuk kaum laki-laki sedangkan untuk kaum yang tdak berburu biasanya kaum yang status sosialnya rendah.

Pada masyarakat modern mStruktur sosial jelas adanya hal tersebut biasanya terbentuk karena factor pendidikan, politk atau budaya yang menyebabkan terjadinya masyarakat menjadi berstruktur.

Adapaun Struktur Sosial menurut para ahli

a. George Simmel : Struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.

b. George C. Hommans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.

(9)

c. William Kornblum : struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu.

d. Soerjono Soekanto struktur sosial adalah hubungan tmbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.15

Struktur Sosial dalam perspektf Weber sebagai suatu istlah yang bersifat probabilistc dan bukan sebagai kenyataan empirik yang terlepas dari individu-individu. Suatu keteraturan sosial akan diarahkan ke suatu kepercayaan akan validitas keteraturan itu. Realitas akhir yang menjadi dasar satuan-satuan sosial yang lebih besar adalah tndakan sosial individu dengan art subjektfnya. Bagi weber struktur sosial ekonomi sebagai dasar yang fundamental untuk kelas. Kelas sosial dari semua mereka yang memiliki kesempatan hidup yang sama dalam bidang ekonomi yaitu :

a. Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen tertentu yang merupakan sumber dalam kesempatan hidup mereka.

b. Komponen ini secara eklusif tercermin dalam kepentngan ekonomi berupa kepemilikan benda-benda dan kesempatan-kesempatan untuk memperoleh pendapatan.

c. Kondisi-kondisi atau pasar tenaga kerja.

Bahwa kelas sosial berlandaskan pada dasar stratfikasi yang bersifat impersonal dan objektf. Bagi weber, kekuasaan adalah kemampuan untuk melaksanakan kehendak seseorang meskipun mendapat tantangan dari orang lain. Partai politk merupakan organisasi dimana diperjuangan untuk memperoleh atau menggunakan kekuasaan dinyatakan paling jelas ditngkat organisasi rasional. Struktur kekuasaan tdak harus setara dengan struktur otoritas.16

15 Struktur Sosial, diakses http://tanpatandajasa.Wordpress.com/2009/07/28/struktursosial/, tanggal 6 oktober 2013 pukul 10.49 WIB

(10)

Struktur sosial dan stratfikasi sosial selalu berkaitan, dimana jika ada Struktur Sosial maka ada Stratfikasi Sosial. Stratfikasi ini dapat didefinisikan sebagai perbedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki seseorang dapat dibedakan lagi antara status yang diperoleh (ascribed status) dan status yang diraih(achieved status).17

Adapun Stratfikasi Sosial yang terdiri dari tga dimensi yaitu:

1. Dimensi ekonomi kaya kelas menengah dan miskin

2. Dimensi kehormatan :kelas bangsawan dan rakyat jelata dan,

3. Dimensi kekuasaan : Ruler dan the ruled; sebab terjadinya sratfikasi sosial

a. Imbalan bagi status yang dimiliki imbalan bagi seorang manajer beda dengan imbalan yang diterima buruh harian;

b. Pembagian kerja : memungkinkan perbedaan kekayaan, kekuasaan dan prestse seseorang;

c. Ketdakmerataan dalam bidang ekonomi kekuasaan dan Prestse

Ketdak merataan kelas sosial Peter L.Berger dan Jafries berbeda pendapat. Kelas sosial adalah suatu tpe stratfikasi sosial disuatu posisi umum masyarakat yang secara mendasar ditentukan oleh kriteria ekonomi.18

Struktur Sosial Marx

Marx juga rupanya membagai masyarakat menjadi berstruktur yang memusatkan perhatannya pada Struktur ekonomi masyarakat kapitalis yang tak terlihat. Kelompok lain melihat Struktur sebagai model yang mereka gunakan untuk mengkontruksikan kehidupan sosial.19

17 Nurul Aini, sosiologi dan Politk (Jakarta : PT raja Grafindo Persada,2009)h.35 18 Nurul Aini, sosiologi dan Politk, h.37-38

(11)

E. BIROKASI MENURUT MAX WEBER

Ada beberapa pengertan mengenai Birokasi, menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (1)sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hieraki dan jenjang jabatan;(2) cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dsb) yang banyak liku-liku.20 Max Weber menyatakan birokasi atau sistem kekuasaan, dimana pemimpin (superordonat) mempraktekan kontrol atas bawahan (subrdonat). Sistem birokasi menekankan pada aspek “disiplin.” Sebab itu, weber juga memasukan birokrasi sebagai sistem legal rasional. Legal oleh seb itu tunduk pada aturan-aturan tertulis dan dapat disimak oleh siapapun juga. Rasional artnya dapat dipahami, dipelajari dan jelas penjelasan sebab akibatnya.

1. Kelebihan sistem birokasi Weber

Ada aturan, Norma dan prosedur untuk mengatur Organisasi dalam model teori birokasi Max Weber, ditekankan mengenai pentngnya peraturan. Weber percaya bahwa peraturan seharusnya diterapkan secara rasional dan seharusnya ada peraturan untuk segala hal dalam organisasi. Tentunya, peraturan-peraturan itu tertulis. Dengan demikian organisasi akan mempunyai pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya.

2. Kekurangan Sistem Birokasi Weber

Hierarki Otoritas Formal cenderung kaku karena sistem hierarki perusahaan, maka bawahan akan segan menyapa atasanya kalau tdak benar-benar perlu. Hal ini menciptakan suasana formal yang malah cenderung kaku dalam organisasi.

Birokasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai departemen pemerintah dan cabang-cabangnya merebutkandiri untuk mereka sendiri atas sesame warga Negara. Kamus teknik

(12)

bahasa italia terbit 1823 mengartkan birokasi sebagai kekuasaan pejabat di dalam administrasi pemerintahan.

Birokasi berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah suatu sistem kontrol dalam organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistemats untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktvitas-aktvitas kerja individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas administasi berskala besar.

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Materialisme muncul sekitar abad ke-19 dimana kaum kapitalis semena-mena terhadap kaum buruh. Materialisme ini menurut Marx suatu paham yang menganut bahwa hidup dengan keduniawian. Karl Marx kuga menganggap bahwa agama merupakansesuatu yang menghambat kemajuan sosial karena kaum buruh menganggap agama sebagai ketenangan Jiwa yang memunculkan sikap kemalasan kaum buruh sehingga merupakan penghambat factor kemajuan sosia. Dengan adanaya sepert ini maka menurut Marx agama harus dihapuskan karena memiliki sifat Ilusi semata.

Sedangkan dari permasalahan kaum buruh dengan kapitalis maka Marx mencari sebuah solusi untun memacahkan masalah melalui Dialektka, sedangkan dialektka merupakan hasil kontradiksi kaum buruh yang tdak menyepakat kaum kapitalis. Mungkin bisa dikatakan kaum oposisi tapi dialektka ini upaya mencari jawaban atas pwrmasalahan tersebut.

(13)

Max Weber juga menyatakan birokasi atau sistem kekuasaan, dimana pemimpin (superordonat) mempraktekan kontrol atas bawahan (subrdonat). Sistem birokasi menekankan pada aspek “disiplin.”

DAFTAR PUSTAKA

Anthony Giddens, Kapitalis Dan Teori Sosial Modern, Jakarta : Penertbit UI,1985 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, Bandung : Bumi Aksara, 2007

George Ritzer dkk, Teori Sosiologi Moden, Jakarta : Kencana,2004

Harun Hadiwiyono, Sarri Sejarah Filsafat Barat 2, Jogjakarta : Kanisius,1980

KBBI, diakses dari http;//kbbi.web.id/materialisme, pada tanggal 6 oktober 2013 pukul 10.47 Michael H.Hart, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah, Jakarta : Dunia Pustaka Jaya, 1978

Nurul Aini, sosiologi dan Politk, Jakarta : PT raja Grafindo Persada,2009

(14)

Dialektka Karl Marx diakses dari, http://www.referensimakalah.com/2012/10dialektka-karl-marx.html, padatanggal 6 oktober 2013 pukul 10.47 WIB.

William Outhwaite, Ensiklopedia Pemikiran Sosial Modern, Jakarta : Kencana,2008

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan Wamena Sorong Merauke Jayapura Timika Jayapura Pengembangan klaster industri tembaga di Timika No Rencana Aksi 2011 2012 2013 2014 2015 1 Pembangunan

Standar AIK berisi tentang pernyataan kualitatif dan/ atau kuantitatif yang dapat diukur pencapaian atau pemenuhannya oleh seluruh pelaksana penjaminan

3) Modul Nrf24l01 bertugas untuk mengirimkan data yang telah dikumpulkan oleh mikrokontroler yang berasal dari sensor menggunakan gelombang radio dengan frekuensi

Serangan umum terjadi karena seluruh rakyat menolak Belanda untuk kembali menduduki Indonesia.. Serangan pertahanan datang dari

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau

Manakala bagi bahagian B, ia mempunyai dua bahagian yang terdiri daripada 21 item dalam soal selidik yang digunakan untuk meninjau faktor yang mempengaruhi tahap penguasaan

Meteri yang diambil dari pelajaran bahasa Indonesia kelas IV semester genap, KD 6.1menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon dan KD 8.1penyampaikan karangan tentang

Melalui Peternakan Kroto Modern (PKM) diharapkan tidak akan terjadi lagi kelangkaan kroto dipasar karena jumlah permintaan penggemar burung yang terus bertambah setiap tahunnya..