• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA group COMMUNIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA group COMMUNIC"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/321835644

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA (COMMUNICATION MATHEMATICS ABILITY)

Article · December 2017

CITATIONS 0

READS 3,035

1 author:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROPES DAN STAD

SMP NEGERI 35 MEDAN View project

Chrisna Sinaga

State University of Medan

2PUBLICATIONS   0CITATIONS    SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Chrisna Sinaga on 15 December 2017.

(2)

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

(COMMUNICATION MATHEMATICS ABILITY)

A. Pengertian Komunikasi Matematika

Matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan

terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Matematika tidak hanya sekedar

alat bantu berfikir tetapi matematika sebagai wahana komunikasi antar siswa dan

guru dengan siswa. Semua orang diharapkan dapat menggunakan bahasa matematika

untuk mengkomunikasikan informasi maupun ide-ide yang diperolehnya. Banyak

persoalan yang disampaikan dengan bahasa matematika, misalnya dengan

menyajikan persoalan atau masalah kedalam model matematika yang dapat berupa

diagram, persamaan matematika, grafik dan tabel. Komunikasi matematis merupakan

salah satu kompetensi penting yang harus dikembangkan pada setiap topik

matematika.

Menurut (Guerreiro, 2008), Komunikasi matematika merupakan alat bantu

dalam transmisi pengetahuan matematika atau sebagai pondasi dalam membangun

pengetahuan matematika. Menurut Musfiqon (2012:16) “Komunikasi merupakan

kegiatan rutin setiap interaksi antara dua orang atau lebih. Pada hakekatnya setiap

kegiatan untuk memindahkan ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, baik itu

antar manusia, antara manusia dengan alam sekitarnya atau sebaliknya, di situ akan terjadi proses komunikasi”. Komunikasi disini melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan yang langsung memberikan respons secara

aktif. Sumarmo (dalam Surya dan Rahayu) menyatakan bahwa kemampuan yang

tergolong dalam komunikasi matematis diantaranya adalah (1) kemampuan

menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,

simbol, ide, atau model matematika, (2) menjelaskan ide, situasi, dan relasi

matematika secara lisan atau tulisan, (3) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis

tentang matematika, (4) membaca dengan pemahaman suatu representasi

matematika tertulis, (5) membuat konjektur, merumuskan definisi, dan generalisasi,

dan (6) mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam

(3)

Komunikasi merupakan bentuk pelemparan pesan atau lambang yang mau

tidak mau akan menimbulkan pengaruh pada proses umpan balik, sebab dengan

adanya umpan balik, sudah membuktikan adanya jaminan bahwa pesan telah sampai pada pendengar. Menurut Armiati (2003: MP-18), “komunikasi matematis adalah suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu kemampuan untuk

mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada teman, guru, dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan”. Dengan menggunakan bahasa matematika yang benar untuk berbicara dan menulis tentang apa yang mereka kerjakan, mereka akan

mampu mengklarifikasi ide-ide mereka dan belajar bagaimana membuat argument

yang meyakinkan dan mempresentasikan ide-ide matematika. Seperti halnya pada

definisi komunikasi secara umum bahwa penyampaian komunikasi matematika

dilakukan dalam 2 tipe yaitu lisan dan tulis. Inti dari menulis adalah komunikasi,

karena dengan menulis kita sedang menyampaikan pesan untuk orang lain atau

untuk diri kita sendiri Kevin dalam (Surya 2009: 26). Kemampuan komunikasi

tulis bisa berupa kemampuan penulisan bentuk simbol, sistematika cara menulis

hingga menemukan hasil akhir, dan menggunakan simbol sesuai fungsi (Kevin,

2009: 34).

Menurut Greenes dan Schulman (dalam Armiati, 2009: 3), pentingnya

komunikasi karena beberapa hal yaitu untuk menyatakan ide melalui percakapan,

tulisan, demonstrasi, dan melukiskan secara visual dalam tipe yang berbeda;

memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide yang disajikan dalam tulisan

atau dalam bentuk visual; mengkonstruksi,

memginterpretasi, dan mengaitkan berbagai bentuk representasi ide dan

berhubungannya; membuat pengamatan dan konkekture, merumuskan pertanyaan,

membawa dan mengevaluasi informasi; menghasilkan danmenyatakan argumen

secara persuasif.

Senada dengan yang disampaikan Greenes dan Schulman (dalam Armiati,2009: 3), dan Van de Walle (2008: 5) menyatakan bahwa: “cara terbaik untuk berhubungan dengan suatu ide adalah dengan mencoba menyampaikan ide tersebut pada orang lain.’’ Kemampuan komunikasi matematika merupakan suatu hal yang sangat mendukung untuk seorang guru dalam memahami kemampuan siswa

dalam pembelajaran matematika. Hal ini didukung oleh NCTM dalam Van de Walle

(4)

memiliki sedikit keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa dalam

melakukan proses dan aplikasi matematika. Bagus (dalam Surya) Di antara

kemampuan matematis siswa yang rendah adalah kemampuan komunikasi

matematis. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil penelitian Bagus (2006)

bahwa kemampuan siswa dalam hal mengemukakan ide keterkaitan suatu konsep

dengan konsep lain dengan bahasa sendiri masih rendah.

Communication is a key part of students’ learning. The communication skills the students learn now can benefit them in the future. According to the national council of Teacher of Mathematics (NCTM), “Changes is the workplace increasingly demand teamwork, experiment, collaboration and communication” (NCTM, 2000,O.348) Students need to be able to communicate with their teacher and their peers. “Teachers can stimulate students’ growth of mathematical knowledge through the ways they ask ang respon to the question” (Piccolo, Harbaugh, Carter, Capraro, 2008)

Sumarmo (dalam Riska dan Surya, 2014) menyatakan bahwa kemampuan

yang tergolong dalam komunikasi matematis diantaranya adalah (1) kemampuan

menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,

simbol, ide, atau model matematika, (2) menjelaskan ide, situasi, dan relasi

matematika secara lisan atau tulisan, (3) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis

tentang matematika, (4) membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika

tertulis, (5) membuat konjektur, merumuskan definisi, dan generalisasi, dan (6)

mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa

sendiri.

Dari beberapa pengertian komunikasi matematika di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwasanya komunikasi adalah komponen yang sangat penting tak

hanya di dalam pembelajaran matematika tetapi juga di dalam semua bidang studi

manapun. Dengan adanya komunikasi, tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang

disampaikan. Agar komunikasi matematika itu dapat berjalan dan berperan dengan

baik, maka diciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran yang dapat

mengoptimalkan kemampuan siswa dalam komunikasi matematika, siswa sebaiknya

diorganisasikan dalam kelompok-kelompok kecil yang dapat dimungkinkan

terjadinya komunikasi multi-arah, yaitu komunikasi siswa dengan siswa dalam satu

(5)

matematika siswa dapat diorganisasikan dan dikonsolidasikan. Pengkomunikasian

matematika yang dilakukan siswa pada setiap kali pelajaran matematika, secara

bertahap tentu akan dapat meningkatkan kualitas komunikasi, dalam arti bahwa

pengkomunikasian pemikiran matematika siswa tersebut semakin cermat, tepat,

sistematis dan efisien.

Pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi dapat digunakan untuk

membantu meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa.

Pembelajaran dengan metakognitif mengarahkan perhatian siswa pada apa yang

relevan dan membimbing mereka untuk memilih strategi yang tepat untuk

menyelesaikan soal – soal melalui bimbingan scaffolding terakait dengan

kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa untuk mengembangkan Zone

of Proximal Development (ZPD) yang ada padanya, yang diperkirakan sesuai dengan

kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir matematis mereka

untuk menyelesaikan masalah matematika (Fauzi, Amin. 2013). Selain itu, untuk

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat menggunakan

pendekatan CTL seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Diah Setawati

menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang diajar dengan

menggunakan pendekatan CTL lebih signifikan dibandingkan pembelajaran

konvensional dan proses penyelesaian jawaban siswa di kelas yang menggunakan

pendekatan CTL lebih tinggi. (Setawati, 2013)

Dengan adanya komunikasi yang baik di dalam kelas tentunya akan

membantu siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan pembelajaran

maematika. Kaitan antara komunikasi dan pemecahan masalah dalam pembelajaran

matematika adalah komunikasi dalam pembelajaran matematika bertujuan untuk

membantu siswa dalam memahami soal cerita dan mengkomunikasikan hasilnya.

Selain itu penguasaan bahasa yang baik mampu mengkristalkan dan membantu

pemahaman dan idea matematika siswa.Kemampuan siswa dalam

mengkomunikasikasikan masalah matematika, pada umumnya ditunjang oleh

pemahaman mereka terhadap bahasa. (dalam Jurnal Pendidikan Matematika oleh

(6)

B. Indikator dalam Komunikasi Matematika

Sumarmo (2005 : 20), menyatakan indikator komunikasi matematis adalah sebagai

berikut :

1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.

2. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda

nyata, gambar, grafik dan aljabar.

3. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa simbol matematika.

4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.

5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.

6. Membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi.

7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.

Berikut ini akan disajikan indikator-indikator komunikasi untuk jenjang – jenjang

pendidikan:

I. Indikator komunikasi untuk siswa setingkat Sekolah Dasar adalah:

a. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika

b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan,

dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar

c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa simbol matematika

d. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.

II. Indikator komunikasi matematika untuk siswa setingkat SMP adalah:

a. Membuat model dari suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konkrit,

gambar, grafik, dan metode-metode aljabar

b. Menyusun refleksi dan membuat klarifikasi tentang ide-ide matematika

c. Mengembangkan pemahaman dasar matematika, termasuk aturan-aturan

definisi matematika

d. Menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk

menginterpretasi dan mengevaluasi suatu ide matematika

e. Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk

(7)

III. Indikator komunikasi matematika untuk siswa setingkat SMA adalah:

a. Menyusun refleksi dan membuat klarifikasi tentang ide-ide matematika

b. Menyusun formulasi dan definisi-definisi matematika dan membuat generalisasi

dari temuan-temuan yang ada melalui investigasi

c. Mengepresikan ide-ide matematika secara lisan dan tulisan

d. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi tertulis

e. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telahdipelajari.

C. Contoh Soal Mengenai Kemampuan Komunikasi Matematika

Berikut ini adalah beberapa contoh soal kemampuan komunikasi matematika

siswa pada materi Statistika di kelas VII SMP. Berikut adalah indikator pencapaian

materi statistika antara lain :

Tabel 1 : Indikator Pencapaian Materi

No. Indikator Pencapaian Materi No. Soal Jenjang

Kognitif

1. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang,

garis maupun lingkaran

1 C3

2. Membaca/menafsirkan diagram batang, diagram

garis dan diagram lingkaran suatu data

2,3 C3

Pada setiap butir soal mengandung indikator kemampuan komunikasi matematika

siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 : Indikator Kemampuan Komunikasi Matematika

Indikator Kemampuan Komunikasi Matematika No Soal

Membuat model dari situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konkrit,

gambar, dan metode-metode aljabar

1,

Menyusun refleksi dan membuat klarifikasi tentang ide-ide matematika 2,3

Mengembangkan pemahaman dasar matematika, termasuk aturan-aturan

definisi matematika

3

Menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk

menginterpretasi dan mengevaluasi suatu ide matematika

(8)

Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk

aturan-aturannya dalam mengembangkan ide matematika

3

Berikut adalah contoh soal kemampuan komunikasi matematika :

1. Siswa SMPN 2 terdiri dari beberapa suku, 30% berasal dari suku Jawa, 10% dari

suku Sunda, 50% dari suku Minang, dan sisanya suku Batak. Gambarkan data di

atas dalam bentuk matematika yang kamu ketahui ?

2. Diagram berikut menyatakan jenis music favorit dari 1.080 siswa.

Keterangan : 15% Keroncong

10% Dangdut

20% Rock

Hitunglah banyak siswa yang gemar music jazz?

3. Perhatikan diagram lingkaran berikut.

Keterangan : 15% Guru

30% Pedagang

20% Nelayan

Jika banyaknya warga yang berprofesi petani adalah 42 orang maka tentukan

banyaknya warga yang berprofesi sebagai pedagang?

Pop 15%

10%

20%

jazz

petani 15%

30%

(9)

D. Contoh – Contoh Artikel dalam Jurnal Nasional dan Jurnal

Internasional yang Menulis Tentang Komunikasi Matematika

1. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Unggulan Dan Siswa Kelas

Reguler Kelas X SMA Panjura Malang Pada Materi Logika Matematika

2. Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar

3. Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pembelajaran Interaktif

4. Peran Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa

5. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Matematis

Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

6. Mathematical Communication: What And How to Develop It in Mathematics

Learning?

7. Analysis Mathematical Communication Skills Students in The Matter

Algebra Based NCTM

8. Improvement of Power Mathematical in Learning Math through Learning

Model Combined Dalam International Journal of Science and Technology

Volume 2 No. 8, August, 2013

E. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Kemampuan komunikasi matematika merupakan salah satu kemampuan yang

penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Sangat banyak model

pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan di

kelas guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa.

Saran

Sebaiknya diterapkan model pembelajaran yangs sesuai untuk mengacu

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Armanto, Dian; Nuraini; Sinaga, Bornok. 2013. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Metakognisi Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar yang Menerapakn Model Pembalajaran CTL Dan Konvensional di SMPN 2

Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Paradikma Jurnal Pendidikan

Matematika. Vol. 6, No 2 p-ISSN: 1978-8002 e-ISSN:2502-7204

Armiati. 2003. Komunikasi Matematis dan Pembelajaran Berbasis Masalah.

Seminar Nasional Matematika. Bandung: Universitas Katholik Parahyangan.

Armiati. 2009. Komunikasi Matematis dan Pembelajaran Berbasis Masalah.

Disajikan dalam Semnas MatematikaUNPAR. Bandung.

Fauzi, Amin. 2013. Kemampuan Koneksi matematis Siswa dengan Pendekatan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama. Paradikma Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 p-ISSN : 1978-8002 e-ISSN: 2502-7204

Guerreiro, António. 2008. Communication in Mathematics Teaching and Learning:

Practices in Primary Education

National Council of Teachers of Mathematics .2000. Principles and Standarts for School Mathematics. Virginia : National Council of Teacher of Mathematics, Inc

Ontario Ministry of Education. (2005). The Ontario Curriculum, Grades 1 to 8: Mathematics. Toronto, ON: Queen’s Printer for Ontario.

Ontario Ministry of Education. (2006). A guide to effective instruction in

mathematics, Kindergarten to grade 6: Volume 2 – Problem solving and communication. Toronto, ON: Queen’s Printer for Ontario

Piccolo, D.L, Harbaugh , A.P, Canter, T.A, Caprano, MM & Caprano,R.M (2008). Quality of Insruction : Examining Discourse in Midle School Mathematics Instruction. Journal of Advanced Academics, 19 (3), 376-410

(11)

Setiawati, Diah; Syahputra, Edy. 2013. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematia Siswa Antara Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Pembelajaran Konvensional pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bireuen. Paradigma Juranl Pendidikan Matematika Vol. 6, No 1 p- ISSN: 1978-8002 e-ISSN: 2502-7204

Simanjuntak, Maslina; Surya, Edy.2015. Peningkatan Kemampuan Repserentasi dan Komunikasi Matematis Siswa SMP pada Materi Transformasi dengan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Berbantuan Kartu Domino. Paradigma Juranl Pendidikan Matematika Vol. 8, No 1 p-ISSN: 1978-8002 e-ISSN: 2502-7204

Surya, Edy dan Rahayu, Riska. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Ar-Rahman Percut Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Medan : Unimed Press

Sari, Indra. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guide Discovery) Pada Materi Peluang. Jurnal Pendidikan Matematika

Sumarmo, U. (2005). Pengembangan Berfikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP dan SMU Serta Mahasiswa Strata Satu (S1) Melalui Berbagai Pendekatan

Pembelajaran. Laporan Penelitian (Hibah Pascasarjana). Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

Van de Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah.Jakarta: Erlangga.

Gambar

Tabel 2 : Indikator Kemampuan Komunikasi Matematika

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap nasabah terhadap tabungan haji pada Unit BNI Syariah Cabang Makassar adalah baik dimana dari tahun ketahun tingkat produk,

Yang mana dalam hal ini, Sayyid Qutb mengikuti sosok Abu A’la al-Maududi yang mengafirkan seseorang yang tidak menerapkan hukum Islam, meskipun orang tersebut meyakini

Salah satu perbedaan mendasar dengan gereja- gereja kesukuan lain yang sudah terasa semenjak pertama kali Injil masuk di daerah Sulawesi Tengah adalah wilayah pelayanan

mertebe diferansiyel denklemler için denklemin lineer veya non-lineer olması çözüm üzerinde çok etkili olmamasına karşın, yüksek mertebeli diferansiyel denklemlerde sadece

Harga jual beras yang diterima oleh konsumen di Kabupaten Konawe Selatan sama dengan harg jual produk beras yang diterima oleh konsumen yang berada di luar daerah, khususnya di Kota

dapat diaplikasikan menjadi circuit board untuk desain batik dengan

Suatu masalah yang sering terjadi adalah bahwa method ini akan menyebabkan error ketika diterapkan pada kontrol yang sedang di-disable atau dalam keadaan

Dari perhitungan didapatkan bahwa daya keluaran (output) terbesar yang didapatkan oleh kincir dicapai pada kecepatan angin 8,1 m/s dengan variasi ukuran sudu 30 x 24 cm. Data