• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sabun merupakan hasil reaksi hidrolisa a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sabun merupakan hasil reaksi hidrolisa a"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sabun merupakan hasil reaksi hidrolisa asam lemak dan basa. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa safonifkasi. Safonifkasi adalah proses penyabunan yang

mereaksikan suatu lemak atau gliserida dengan basa. Lemak dan sabun dari asam lemak jenuh dan rantai jenuh panjang (C16-C18) menghasilkan sabun keras dan minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai pendek (C12-C14) menghasilkan sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut. (jurnal)

Pengertian dan definisi Sabun. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema reaksi penyabunan dalam proses pembuatan sabun.

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH => C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakannatrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain

itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif yang di sebutsurfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.

(2)

Di zaman modern, pembuatan sabun telah dikenal sejak abad 15. Di Prancis di produksi sabun buatan tangan ber merk Marseilles. Lalu pada masa revolusi Industri, Andrew Pears pada tahun 1789 menciptakan sabun transparan berkualitas tinggi. Tahun 1865, William Shepphard

menciptakan sabun cair. Tahun 1898, B.J. Johnson mengembangkan sabun Palmolive yang pertama dan yang paling terkenal di dunia. Bahkan hingga sekarang merek sabun Palmolive ini masih dapat kita jumpai di pasaran. Meski tentu saja bukan palmolive yang itu.

Teknologi pembuatan sabun dunia terus menerus berkembang dan mencapai titik puncaknya di masa perang dunia kedua. Ketika deterjen di ciptakan oleh ilmuwan Amerika. Deterjen memiliki daya cuci yang tinggi karena mengandung surfaktan sehingga dapat membersihkan baju dengan tingkat kekotoran yang tinggi.

Hingga saat ini, kita sering menemui jenis-jenis sabun yang sering kita gunakan di rumah tangga. baik untuk mencuci piring, mandi ataupun bersih-bersih. Berdasarkan kegunaannya sabun di bedakan menjadi 3, yaitu:

1. Sabun cuci, adalah sabun yang digunakan untuk mencuci. Ada yang berbentuk batang, cair ataupun detergen.

2. Sabun mandi, adalah sabun yang digunakan untuk mandi. Biasanya berbentu padat dan cair.

(3)

II.

Dasar Teori

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida / soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

Jenis sabun berdasarkan Jenis dan Fungsi. Ditinjau dari jenis dan fungsinya sabun dapat kategorikan sebagai :

1. Transparant Soap – sabun ‘tembus pandang’ ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki

kadar yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering.

2. Castile Soap – sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil untuk

formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai lemak hewani sama sekali. 3. Deodorant Soap – sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilang aroma tak sedap

pada bagian tubuh. Tidak dianjurkan digunakan untuk kulit wajah karena memiliki kandungan yang cukup keras yang dapat menyebabkan kulit teriritasi.

4. Acne Soap – Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat. Seringkali

sabun jerawat ini mengakibatkan kulit kering Bila pemakaiannya dibarengi dengan penggunaan produk anti-acne lain maka kulit akan sangat teriritasi, sehingga akan lebih baik jika Anda memberi pelembab atau clarning lotion setelah menggunakan Acne Soap.

5. Cosmetic Soap atau Bar Cleanser – biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh

lebih mahal dari sabun-sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti pemutih. Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk memberi hasil tertentu, seperti pada whitening facial soap dan firming facial soap.

6. Superfatted Soap – memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga membuat

(4)

terdapat kandungan gliserin, petroleurn dan beeswax yang dapat melindungi mencegah kulit dan iritasi dan jerawat.

7. Oatmeal Soap – dan hasil penelitian, gandum mempunyai kandungan anti iritasi. Dibandingkan

sabun lain, sabun gandum ini lebih baik dalam menyerap minyak menghaluskan kulit kering dan sensitif.

8. ‘Natural’ Soap – sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin, ekstrak

buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloe vera dan essential oil. Cocok untuk semua jenis kulit dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.

Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut dikulit dan dapat melembabkan kulit.

Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan alcohol, gula, dan glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah kualitas gula, alkohol dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material memperpertimbangkan dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna sabun seperti adanya tincture dan balsam yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan spotting (bintik hitam). Apabila sabun sengaja diwarna dipilih pewarna yang tahan alkali. Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan glyserin dipilih yang murni, alkohol juga yang terbaik prosentasi tertinggi. Untuk minyak dan lemak digunakan yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik.

Penambahan glyserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini adalah metode yang umum digunakan ;

1. Transparan karena gula.

2. Transparan karena glyserin dan energy.

3. Dimana 1 dan 2 digabung dengan menggunakan minyak castor.

4. Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill.

Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25%, lemak yang lain adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang mengandung 10 – 20 % gula sesuai berat sabun. Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi sampai 60˚C kemudian perlahan–lahan ditambahkan dalam sabun. Manakala air menguap, sabun jenis tersebut menunjukkan bintik–bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan larutan.

Sabun transparan dari kategori yang kedua dapat disaponifikasikan sebagaimana biasanya dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur etanol 96 % dengan perbandingan satu bagian etanol dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun, bersama gliserin dengan proporsi yang sama.

(5)

Metode yang terkhir kombinasi dari tallow 75 % , minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %. Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna.

Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi sampai 60˚C. Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya alkohol dan glyserin. Temperatur dari massa dinaikkan sampai 60˚C

Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Yaitu minyak (VCO), natrium hidroksida, alcohol, gula, dan gliserin.

b. Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Sabun transparan terbaik adalah sabun transparan yang terbuat dari campuran minyak kelapa dengan RBDPO (15:5). Sifat fisikokimia sabun transparan terbaik yaitu : kadar air dan zat menguap (12.13%), kadar asam lemak (33.41%), kadar fraksi tak tersabunkan (1.66%), kadar bagian tak larut dalam alkohol (0.75%), kadar alkali bebas dihitung sebagai NaOH (0.21%), pH (10.57), kekerasan (2.10 mm/detik), stabilitas emulsi (82.64%), stabilitas busa (33.64%), dan daya bersih (285.50 ftuturbidity).

Virgin Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan. Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.

NaOH (Natrium Hydrosida) Disebut juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia yang harus ada dalam pembuatan sabun. Merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam. Sifat fisikanya adalah: Bentuk : padat. Warna : putih. Densitas : 1,40775 g/cm³. Titik leleh : 318°C (591°K). Titik didih : 1390°C (1663°K). Massa molar : 39,9971 g/mol.

Asam Stearat / Stearic Acid Dipakai untuk membuat sabun natural (optional) dan sabun transparan, fungsinya adalah untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan busa. Dengan sifat fisika yaitu berat molekul : 284.478 g/mol. Titik leleh : 69.6 °C. titik didih : 2910C. densitas : 0.847 g/cm3 suhu 70 °C mudah terhidrogenasi. Merupakan asam lemak tak jenuh.

Alkohol atau bisa disebut juga Ethanol (ethyl alcohol), berfungsi sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. Fungsi alkohol adalah untuk membuat sabun transparan menjadi bening.

Glyiserinadalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembap pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Sifat dari gliserin adalah Tekanan Uap : 0,025 mm Hg. Titik Didih : 2900C. Titik Leleh : 200F. Titik Nyala : 193 0C ( 379,40 0F). Densitas : 1,4746 g cm-3. Berat Molekul : 92,0542.

(6)

mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atauminuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

(7)

Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan M adalah kation dari kelompok alkali atau Ion Ammonium.

(https://inuyashaku.wordpress.com/tag/bahan-baku-pembuatan-sabun/)

Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut dikulit dan dapat melembabkan kulit.Sabun Transparan punya daya bersih yang efektif tanpa meninggalkan busa sabun. Sabun ini akan terasa lebih lunak di tangan anda karena tidak mengandung alkali. (http://iisnaeni2.blogspot.co.id/2013/03/dasar-teori-sabun-transparan.html)

VCO (Virgin Coconut Oil) atau yang sering disebut dengan Minyak Kelapa Murni dibuat dengan bahan baku kelapa murni dan segar, dibuat dengan cara memanaskannya dengan panas yang terkendali. Minyak kelapa yang dipanaskan dengan panas yang sudah diukur agar kandungan dalam minyak yang akan muncul tidak akan hilang. Minyak kelapa dipercaya mengandung anti biotik, anti bakteri dan juga anti jamur. VCO atau yang dikenal dengan Virgin Coconut Oil memiliki dibuat dengan kadar air dan kadar lemak bebas yang sangat terbatas, berbau harum, berwarna bening dan mempunyai daya simpan yang cukup lama.

(http://asyarh.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-vco-atau-minyak-kelapa-murni.html)

Asam stearat[1]

Nama IUPAC[sembunyikan]

Asam oktadekanoat

(8)

C18:0 (Nomor lipid)

Identifikasi

Nomor CAS 57-11-4

PubChem 5281

DrugBank DB03193

SMILES CCCCCCCCCCCCCCCCCC(=O)O

Sifat

Rumus kimia C18H36O2

Massa molar 284.48 g mol−1

Penampilan padatan putih

Densitas 0.847 g/cm3 at 70 °C

Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk

trigliserida. Wikipedia

Rumus: C3H8O3

Kepadatan: 1,26 g/cm³

Nama IUPAC: propane-1,2,3-triol

Titik lebur: 17,8 °C

Titik didih: 290 °C

Massa molar: 92,09382 g/mol

(9)

Nama IUPAC[sembunyikan]

(2R,3R,4S,5S,6R)-2-[(2S,3S,4S,5R

)-3,4-dihydroxy-2,5-bis(hydroxymethyl)oxolan-2-yl]oxy-6-(hydroxymethyl)oxane-3,4,5-triol

Nama lain[sembunyikan]

Gula; Sakarosa; α-D-glukopiranosil-(1→2)-β-D-fruktofuranosida; β-D-fruktofuranosil-(2→1)-α-D-glukopiranosida;

β-(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosil-α-(1R,2R,3S,4S,5R)-glucopyranoside; α-(1R,2R,3S,4S,5R

)-glukopiranosil-β-(2S,3S,4S,5R)-fruktofuranosida

Identifikasi

Nomor CAS 57-50-1

PubChem 5988

Nomor EC 200-334-9

DrugBank DB02772

ChEBI 17992

ChemSpider 5768

Nomor RTECS WN6500000

SMILES O1[C@H](CO)[C@@H](O)[C@H](O)[C@@H](O)[C@H]1O[C@@]2(O[C@@H]([C@@H](O)

[C@@H]2O)CO)CO

(10)

t4-,5-,6-,7-,8+,9-,10+,11-,12+/m1/s1

Sifat

Rumus molekul C12H22O11

Massa molar 342.30 g/mol

Penampilan padatan putih

Densitas 1.587 g/cm3, padat

Titik lebur 186 °C decomp.

Kelarutandalam ai

r

2000 g/L (25 °C)

Minyak kelapa murni adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan

pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB. Wikipedia

Kandungan Gizi

Minyak kelapa

Jumlah Per 100 g

Kalori (kcal) 862

Jumlah Lemak 100 g

Lemak jenuh 87 g

Lemak tak jenuh ganda 1,8 g Lemak tak jenuh tunggal 6 g Kolesterol 0 mg

Minyak kelapa

(11)

Teknik Pembuatan Sabun Transparan

Sabun transparan dapat digunakan untuk membasmi kuman. Sabun ini sejenis sabun biasa tetapi dalam bentuk transparan. Sabun transparan dapat dibuat dari minyak goreng yang bening atau VCO.

(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)

Sabun transparan dapat dibuat dengan biaya murah. Bahannya selain dari minyak goreng atau VCO bisa juga dari buah kelapa sawit.

(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)

Sabun transparan dibuat dengan mencampur stearin sawit, minyak inti sawit yang telah melalui proses pemucatan dan asam stearat dengan perbandingan masing-masing 80 : 15 : 5 b/b sebanyak 100 gram. Campuran ini kemudian ditambahkan dengan NaOH 30% sebanyak 98,3

gram pada suhu 90 - 100°C.

(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)

Formulasi sabun transparan dibuat dengan cara mencampur stok sabun dengan gliserin,

alkohol, sukrosa, dan trietanolamin pada suhu 90 - 100°C selama 30 menit didalam refluk.

Formulasi sabun transparan dilakukan dengan dua variasi. Formula pertama menggunakan dua konsentrasi pada sukrosa, dan formula kedua menggunakan dua konsentrasi pada gliserin, sehingga menghasilkan sabun dengan tingkat transparasi terbaik.

(http://klikpertanian.blogspot.com/2010/10/formulasi-sabun-transparan-dari-vco.html)

Untuk mengetahui karakteristik sabun yang dihasilkan, digunakan analisis fisik kimia sabun. Sifat kimia sabun yang diamati antara lain kadar air, asam lemak, alkali bebas, dan lemak yang tidak tersabunkan. Sedangkan sifat fisik yang diamati

adalah tingkat kekerasan dan diukur dengan menggunakan alat penetrometer.

(12)

Reaksi dasar pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu 3Na OH + ( C17H35COO)3C3H5 ) → 3C17H35COONa + C3H5 (OH)3

SODA GLYCERYL STEARAT SODA STEARAT GLYCERIN.

Atau reaksi :

C17H35COOH + NaOH → C17H35COONa + H2O STEARIC ACID SODA SODA STEARAT AIR

Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan bebas atau asam lemak yang terikat sebagai minyak atau lemak ( gliserida ).

(https://sites.google.com/site/sabuntransparan/)

Referensi

Dokumen terkait

Review Rencana strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang kemudian disingkat dengan Review Renstra adalah dokumen teknis operasional yang menjadi

Perawat professional tentu saja memahami kode etik atau aturan yang harus dilakukan, sehingga dalam melakukan suatu tindakan keperawatan mampu berpikir kritis

Rujukan iu hamil dan neonatus yang eresiko tinggi merupakan komponen Rujukan iu hamil dan neonatus yang eresiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam sistem

Sampel tuna segar merupakan ikan tuna jenis Thunnus albacares yang diperoleh dari industri pengolahan tuna dan dikirim dalam bentuk tuna steak segar dengan pengiriman

27 Menghitung sendiri besar pajak terutang akan meningkatkan kepercayaan saya dalam

Walaupun perancangan telah dibuat, masih dimungkinkan terdapat perubahan dengan rancangan sistem. Semua rancangan diagram atau model yang dibuat tidak diharuskan telah sempurna

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan

Percobaan dimulai dengan kalibrasi alat yang bertujuan agar pembacaan refraktometer berada pada 0% total padatan terlarut, yang selajutnya dilakukan dengan pemotongan