• Tidak ada hasil yang ditemukan

254792695 Permasalahan Penyakit Degeneratif New

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "254792695 Permasalahan Penyakit Degeneratif New"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya taraf hidup masyarakat terutama di negara maju dan kota besar membawa perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut membawa pula pada perubahan pola penyakit yang ada, terutama pada penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup sesorang. Kondisi tersebut mengubah banyaknya kasus-kasus penyakit infeksi yang pada awalnya menempati urutan pertama, namun sekarang bergeser pada penyakit-penyakit degeneratif dan metabolik yang menempati urutan teratas (Ramadha, 2009).

(2)

perilaku hidup sehat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Gaya hidup berpengaruh ada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang dalam merespon kasehatan fisik dan psikis, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi. Gaya hidup sehat dilakukan dengan tujuan agar hidup lebih panjang dan menghindari berbagai macam penyakit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

a) Bagaimana pengaruh penyakit degeneratif pada para pekerja terhadap pekerjaan? b) Bagaimana cara pencegahan penyakit degeneratif?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui dampak penyakit degenereatif pada pekerjaan. b. Mengetahui cara pencegahan penyakit degeneratif.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan:

1) Dapat memberi informasi kepada masyarakat khususnya para pekerja agar dapat lebih memperhatikan pola hidup, meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap penyakit-penykait degeneratif.

2) Dapat mengembangkan penelitian dengan meneliti faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit degenerative agar dapat lebih meningkatkan kualitas hidup para pekerja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Penyakit Degeneratif

(3)

Penyebab penyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik.

Ada beberapa penyakit yang dahulu dimasukkan ke dalam penyakit degeneratif, tetapi sekarang diketahui mempunyai suatu dasar gangguan metabolik, toksik dan nutrisi (defisiensi zat tertentu) atau disebabkan suatu jenis virus. Dengan berkembangnya ilmu, memang banyak penyakit yang dulu penyebabnya tidak diketahui akhirnya diketahui sehingga tidak termasuk dalam bagian penyakit degeneratif. Sedangkan penyakit yang penyebabnya tidak diketahui dan mempunyai kesamaan dimana terdapat disintegrasi yang berjalan progresif lambat dari sistem susunan saraf dimasukkan ke dalam golongan ini.

Istilah yang agak membingungkan yaitu pemakaian yang tidak konsisten dari istilah atrofi dan degeneratif, dua istilah ini digunakan pada penyakit degeneratif. Spatz mengatakan bahwa gambarannya secara histopatologis berbeda. Atrofi gambaran khasnya berupa proses pembusukan dan hilangnya neuron dan tidak dijumpai produk degeneratif, hanya jarak antar sel yang melebar dan terjadi fibrous gliosis. Degeneratif menunjukkan proses yang lebih cepat dari kerusakan neuron, mielin dan jaringan dengan akibat timbulnya produk-produk degeneratif dan reaksi fagositosis yang hebat dan gliosis selular. Jadi perbedaan atrofi dan proses degeneratif yaitu pada kecepatan terjadinya dan tipe kerusakannya. Banyak penyakit yang merupakan proses degeneratif ternyata diketahui kemudian penyebabnya adalah proses metabolik. Tetapi ternyata pada kejadian atrofi, ada beberapa yangdasarnya adalah gangguan metabolik juga.

2.2. Jenis – jenis Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif sangat banyak jenisnya. Berbagai referensi menyebutkan lebih dari 50 jenis penyakit degeneratif. Berikut adalah beberapa jenis penyakit degeneratif yang berhubungan dengan konsumsi makanan atau zat gizi tertentu:

2.2.1. Obesitas

Adalah kelebihan berat badan dari berat badan ideal/normal dengan standar BMI/IMT (Index Massa Tubuh) > 30 kg/m2.

(4)

a. Gizi : Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

b. Hindari konsumsi alkohol berlebihan.

c. Hindari stress/depresi/frustrasi/kebosanan

d. Berolahraga secara teratur : lakukan latihan aerobik minimal 30 menit per hari,

selama 3 kali seminggu ; tingkatkan aktivitas fisik misalnya jalan kaki ke kantor, naik tangga di dalam kantor.

e. Stop merokok.

2.2.2. Kolesterol

Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah. Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.

2.2.3. Penyakit Jantung

Paling sering adalah penyakit jantung koroner (PJK). Koroner adalah arteri-arteri yang melingkari jantung seperti mahkota (crown/coroner) yang berfungsi menyuplai nutrisi dan oksigen bagi otot jantung. PJK timbul jika 1 atau lebih arteri koroner mengalami penyempitan akibat penumpukan kolesterol dan komponen lain (pembentukan plak) pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Akibat aliran darah terganggu, maka akan timbul nyeri atau rasa tidak nyaman di dada (angina), terutama selama olahraga dimana otot jantung banyak membutuhkan oksigen. Proses aterosklerosis dapat mulai terbentuk mulai usia anak-anak, sehingga pencegahan PJK harus diperhatikan sejak dini. Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah hipertensi dan kolesterol tinggi.

2.2.4. Osteoporosis

(5)

setiap hari sejak usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium pada usia muda.

Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi mengkonsumsi susu yang dianggap sebagai makanan anak kecil. Atau karena berpikir tulang tidak dapat tumbuh lagi sehingga mereka enggan minum susu. Memang, pada umumnya tulang berhenti tumbuh saat usia 16-18 tahun, tetapi bukan berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan kesehatan tulang, karena fungsi tulang sangat penting bagi tubuh.

Kalsium yang dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada berat badan dan aktivitas yang dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan lebih banyak.

Satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg kalsium. Kalsium tidak hanya terdapat pada susu, makanan lain seperti ikan teri, sup tulang, sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan adalah salah satu sumber dari kalsium. Karena kalsium tidak dapat dihasilkan tubuh kita, maka penting untuk minum susu dan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.

2.2.5. Stroke

Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara hebat, sehingga otak tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi terbagi menjadi dua:

a. Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena sumbatan pada

pembuluh darah otak. Merupakan jenis stroke yang paling banyak dijumpai (80%).

b. Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak, darah yang

berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan penekanan dan kerusakan sel otak.

Tanda dan Gejala (berlangsung mendadak), berikut adalah tanda dan gejalanya: a. Baal, lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada satu sisi

badan.

b. Sulit berbicara atau memahami pembicaraan (afasia).

c. Penglihatan buram, terganggu atau pandangan ganda.

d. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi badan.

e. Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di daerah antara

kedua mata, muntah atau gangguan kesadaran. f. Gangguan daya ingat, orientasi atau persepsi.

(6)

a. Hindari atau kendalikan faktor risiko di atas.

g. Makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel dan tuna.

Faktor risiko penyakit stroke adalah: a. Riwayat stroke dalam keluarga.

b. Usia, semakin lanjut usia, semakin tinggi risiko stroke.

c. Jenis kelamin, lebih banyak wanita yang meninggal akibat stroke dibandingkan

dengan pria.

Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

(7)

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

a. Gejala asam urat:

1) Kesemutan dan linu

2) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

3) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar

biasa pada malam dan pagi. b. Solusi mengatasi asam urat:

1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya

adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria. 2. Kontrol makanan yang dikonsumsi.

3. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu

membuang purin yang ada dalam tubuh.

c. Makanan yang dihindari (mengandung banyak purin):

1) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

2) Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

3) Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

4) Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

5) Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe,

tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. 6) Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,

buncis.

7) Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.

8) Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape,

tuak.

2.2.7. Hipertensi

(8)

Jika pembuluh dara menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikendalikan. Ada juga yang dapat di kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

a. Keturunan

Faktor ini tidak bisa di kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

b. Usia

Faktor ini tidak bisa di kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Gaya hipup sehat di anjurkan untuk mengurangi resiko.

c. Garam

Faktor ini bisa di kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

d. Kolesterol

Faktor ini bisa di kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. e. Obesitas / Kegemukan

Faktor ini bisa di kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

f. Stres

Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi. Faktor ini bisa di kendalikan.

(9)

Faktor ini bisa di kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

h. Kafein

Faktor ini bisa di kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

i. Alkohol

Faktor ini bisa di kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.

j. Kurang Olahraga

Faktor ini bisa di kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

Untuk mencegah penyakit hipertensi ini adalah dengan mengendalikan penyebab. Adapun pencehgahan yang berhubungan dengan makanan adalah urangi konsumsi garam dalam makanan, konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk, kendalikan kadar kolesterol, kendalikan diabetes.

2.2.8. Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

Diantara penyakit degeneratif, diabetes mellitus (DM) adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. WHO menaksir bahwa lebih dari 180 juta orang di seluruh dunia mengidap penyakit diabetes melitus. Diperkirakan 1,1 juta orang-orang meninggal akibat diabetes pada tahun 2005.

(10)

Di Indonesia peningkatan jumlah penderita diabetes melitus bahkan lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. WHO menyimpulkan bahwa di Indonesia, penderita diabetes melitus menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, sedangkan urutan diatasnya India, China dan Amerika Serikat. Beberapa penelitian di Bali, 2005 menunjukkan bahwa insiden DM di masyarakat mencapai lebih dari 13,5% dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat. Temuan tersebut semakin membuktikan bahwa penyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius (Depkes.go.id, 2005).

Terdapat dua jenis penyakit diabetes melitus yaitu diabetes melitus tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus) yaitu kondisi defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan pemberian insulin. Diabetes melitus tipe-2 (non-insulin-dependent diabetes mellitus) yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes melitus tipe-2 ini lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi 90% dari semua kasus diabetes di seluruh dunia (Depkes.go.id, 2005).

Diabetes tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, dengan rajin mengontrol kadar gula darah. Kontrol yang ketat ini bisa mencegah terjadinya komplikasi pada pasien diabetes. Penyakit diabetes melitus dapat dihindari apabila setiap individu melakukan tindakan pencegahan, antara lain mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit diabetes yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi, diantaranya obesitas, merokok, stres, hipertensi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu usia di atas 45 tahun keatas, faktor keturunan, ras, riwayat menderita diabetes gestasional, pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg dan jenis kelamin.

(11)

Faktor risiko kedua yang dapat dimodifikasi yaitu merokok. Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok dapat menimbulkan kematian. Bila pada tahun 2000 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun 2010 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang akan meninggal karena merokok. Di Indonesia, 70% penduduknya adalah perokok aktif. Dilihat dari sisi rumah tangga, 57 persennya memiliki anggota yang merokok yang hampir semuanya merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lainnya. Artinya, hampir semua orang di Indonesia ini merupakan perokok pasif (Depkes.go.id, 2005)..

Faktor risiko ketiga yang dapat dimodifikasi yaitu stres. Stres memang faktor yang dapat membuat seseorang menjadi rentan dan lemah, bukan hanya secara mental tetapi juga fisik. Penelitian terbaru membuktikan komponen kecemasan, depresi dan gangguan tidur malam hari adalah faktor pemicu terjadinya penyakit diabetes khususnya di kalangan pria. Para ahli dari Karolinska Institute Swedia menemukan, pria yang memiliki tingkat stres psikologisnya tinggi tercatat memiliki risiko dua kali lipat menderita diabetes tipe-2 dibandingkan mereka yang tingkat stres psikologisnya rendah.

Faktor keempat adalah hipertensi. Di Amerika telah meneliti hubungan antara tekanan darah dengan diabetes tipe 2 dan menemukan bahwa wanita yang memiliki tekanan darah tinggi berisiko 3 kali terkena diabetes dibandingkan dengan wanita yang memiliki tekanan darah rendah. Dari beberapa studi ditemukan adanya hubungan yang erat antara hipertensi dengan diabetes tipe 2, namun hanya ada sedikit infomasi mengenai hubungan antara tingkat tekanan darah dan diabetes tipe 2 yang terjadi sesudahnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa wanita yang memiliki hipertensi, berisiko 3 kali lipat menjadi diabetes dibandingkan dengan wanita yang memiliki tekanan darah optimal (Escardio, 2007).

(12)

2.3. Hubungan Gizi dengan Penyakit Degeneratif

Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan – makanan instan. Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama karena konsumsi lemak dan gula berlebih.

Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh. Dari asal terbentuknya antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler ( didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel) atau pun dari makanan. Dari sini aktioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:

a. Antioksidan Primer

Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh anti aksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel – sel tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat – zat gizi meneral seperti mangan, seng, tembaga. Selenuum (Se) juga berperan sebagai antipksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala penyakit degeratif, mineral – mineral tersebut hendaklah tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

b. Antioksidan Sekunder

Antioksidan ini berfungsi untuk menangkap senyawa oksidan serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh anti oksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

(13)

c. Antioksidan Tersier

Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel – sel jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA. Enzim ini berguna untuk mencegah penyakit kanker. Percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi berbagai penyakit degeratif.

2.4. Pencegahan Penyakit Degeneratif

Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, stress serta konsumsi rokok (oksidan). Pada pola makan yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol lainnya. Modernisasi pekerjaan yang serba elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor risiko penyakit degeneratif. Karena itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit degeneratif, yakni melakukan pola makan yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak mengkonsumsi rokok.

Pendekatan lain yang banyak diambil pemerintah di berbagai negara karena menguntungkan bagi pemerintah dalam penanggulangan penyakit degeratif adalah penerapan pajak tembakau, penggunaan garam pada makanan olahan, dan mengembangkan pola makanan sekolah.

Cara orang-orang Jepang mencegah penyakit degeneratif adalah banyak mengkonsumsi ikan. Penduduk Jepang setiap hari mengonsumsi ikan dan rumput laut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu protein ikan setingkat dengan mutu protein daging, sedikit di bawah mutu protein telur dan di atas mutu protein serelia dan kacang-kacangan. Ikan adalah sumber protein dan memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang mempunyai peran dalam pencegahan penyakit generatif, seperti jantung koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, kanker. Mengkonsumsi ikan sejak usia muda juga dapat menunjang perkembangan kesehatan dan kecerdasan otak.

(14)

lainnya yang terkandung didalamnya. Kedelai bubuk banyak digunakan orang untuk meningkatkan vitalitas kebugaran dan imunitas daya tahan tubuh, serta mencegah gangguan pencernaan.

Selain itu, lebih sering mengkonsumsi makanan olahan sendiri dengan bahan – bahan yang alami, segar dan tanpa bahan pengawet lebih dianjurkan daripada mengkonsumsi masakan cepat saji dan kalengan. Lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan segar juga dapat membantu suplai antioksidan untuk memperlambat proses penyakit degeneratif tersebut.

Konsumsi makanan sehat masih kurang jika tidak diimbangi dengan aktivitas tubuh yang cukup. Karena itu, diperlukan olahraga yang teratur dan pergerakan yang cukup untuk membuang kelebihan kalori dan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh serta memperlancar aliran darah. Dianjurkan minimal berolahraga 30 menit dalam sehari.

(15)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk.

Beberapa jenis penyakit degeneratif antara lain: osteoporosis, stroke, penyakit jantung, asam urat, DM, kolesterol, obesitas, dll.

Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan – makanan instan. Selain pola asupan makanan, faktor lain seperti kurangnya olahraga dan tingginya tingkat stress membuat penyakit degenerative ini lebih mudah terjadi.

3.2. Saran

(16)

dengan pengaturan pola makan yang tidak benar. Untuk itu perlu kita upayakan pemberian pola makan yang benar sejak bayi balita dan seterusnya dalam pola yang seimbang.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangan kami harapkan guna untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DEPKES RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelayanan kesehatan kerja pada Puskesmas

kawasan/sentra industri. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 038/MENKES/SK/I/2007. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Kerja. 2007.

International Commission on Occupational Health. International code of ethics for occupational health professionals. ICOH. 2002.

Kusumawati Yuli. 2009. Konsultasi Gizi Untuk Menerapkan Terapi Diet Bagi Penderita Penyakit Degeneratif pada Kelompok Ibu-ibu PKK Dusun Prayan Gumpang Kecamatan Kartasura.

Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia. Kode Etik Dokter Kesehatan Kerja. Prigen: IDKI 1999.

Ramadha W. 2009. Gaya Hidup pada Mahasiswa Penderita Hipertensi. Dikutip dari, http://etd.eprints.ums.ac.id. Diakses tanggal 29 Desember 2014 .

Riskesdas. 2007. Gizi dan PolaHidup Sehat. Bandung; CV Yrama Widya.

Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Derpartemen Pendidikan Nasional.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi kelapa sawit yang ditanam pada lahan akan memberikan perubahan pada tanah itu sendiri mulai dari bertambahnya ruang pori, terjadi perubahan tekstuPenyebaran perkebunan

Pembangunan dan kepesatan ekonomi Tanah Melayu telah menggalakkan kedatangan buruh-buruh asing untuk bekerja di kawasan perlombongan bijih timah, estet-estet getah dan kawasan

Wilayah- wilayah tersebut mendapatkan curah hujan yang cukup tinggi (rataan > 2.000 mm/tahun dengan musim hujan ≥ 6 bulan) seperti di sebagian besar Pulau Seram dan

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang

Dari secara keseluruhan mulai dari strategi perusahaan, strategi pemasaran, hingga pada strategi promosi, konsistensi Air Asia jelas terlihat dalam menampilkan

1.1.1 Sebagaimana yang digunakan dalam Syarat-syarat Penggunaan ini: 1) setiap produk Perangkat Lunak dan/atau Perangkat Lunak Pihak Ketiga (sebagaimana yang dinyatakan dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi dan religi diwujudkan dalam budaya bersih mata air (nguras sumber) dan syukuran (slametan) oleh masyarakat setempat dengan

)2. Semua taksi dilengkapi dengan radio panggil. Sebagian taksi tidak berarna mera# dan tidak dilengkapi radio panggil. Sebagian taksi berarna mera# dan tidak