• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1103692 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1103692 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Tri Budi Nurhasanah, 2015

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan

coopeartive learning

tipe TGT untuk Meningkatkan Keaktifan

Siswa dalam Pembelajaran IPA

Oleh:

Tri Budi Nurhasanah

1103692

Pembelajaran hakikatnya dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Maka dari itu ketika pembelajaran itu dilakukan oleh siswa sudah menjadi keharusan siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada prakteknya, pembelajaran yang berlangsung masih mengedepankan guru sebagai pusat perhatian, sehingga keaktifan siswa tidak dapat dimunculkan. Berdasarkan pengamatan peneliti di SDN di Kota Bandung pada siswa keals IV yang berjumlah 35 siswa, menunjukan permasalahan keaktifan dalam proses pembelajaran. Untuk memperbaiki hal tersebut, maka perlu dipilih model-model atau metode pembelajaran yang mendukung siswa melakukan keaktifan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran yaitu cooperative learning tipe TGT dimana model ini mengedepankan proses keaktifan siswa di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD. Hasil penelitian yang dilakukan, siswa kelas IV mengalami peningkatan keaktifan yang awalnya hanya 5 dari 35 siswa yang aktif dalam kelas menjadi 8 siswa, kemudian naik pada siklus II menjadi 30 siswa. Persentase kenaikan rata-rata keaktifan siswa sebesar 48% dari siklus I 46% ke siklus II menjadi 94%. Untuk hasil keaktifan siswa pada siklus I, rata-rata siswa mendapatkan skor keaktifan sebesar 67% dan meningkat pada siklus II menjadi 78%.

(2)

Tri Budi Nurhasanah, 2015

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Application of Cooperative Learning type TGT to Increase Students To

Be Active in Sciences

Tri Budi Nurhasanah

1103692

Learning has to be done by student, not made for student. Learning is basically an effort from teacher to help students do the learning activities. The purpose of learning is to create the efficiency and the effectiveness of learning process done by the students. Therefore, when the learning is done by the student, students have to be active in learning process. In fact, learning is still setting out the teacher as a center so that the students cannot be active in class. Based on experiment done by the researcher to the 35 fifth grader of elementary school in Bandung, it shows that being active becomes a problem in learning process. To improve these things, model and methods for learning process must be chosen to support students to be active in classroom. One of a method that is used to improve students to become active in learning is cooperative learning type TGT where this model has a priority to encourage or to support students to be active in classroom. This research aims to describe the model of cooperative learning type TGT can increase students to be active. The research is done to the fifth grade of elementary school. The results shows that the students become more active because in the beginning, there are only 5 out of 35 students who actively learn become 8 out of 35 students, then it is increasing again in the cycle II and become 30 out of 35 students who become more active or actively learn. The average percentage of students is increasing 48% from cycle I, 46% to cycle II become 94%. For the result of students who actively learn in cycle I is 67% and it is increasing and become 78%.

Referensi

Dokumen terkait

Dina Lab Electronic Language System , terdiri : CentlCont MasTapeRec StudTape RecHead, Set HearUnit Room Speak VidPlay TeacTV14", StudTV29" DeskAse BoothAse TeacChair

Dari definisi pembelajaran kontekstual yang telah disampaikan Hosnan, dapat dipahami bahwa pembelajaran kontekstual menuntut siswa aktif dan termotivasi, adanya

Panel yang paling banyak digunakan adalah panel terbuka karena isi cerita komik “One Piece” berupa adegan laga dan banyak memuat adegan ekspresif.. Sedangkan untuk balon kata

Web ini dirancang agar mahasiswa Gunadarma maupun yang berada diluar kampus ini tidak kesulitan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.. Melalui Web ini user dapat

12 Pasal 5 Tahun 2012 yaitu, mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,

INHUTANI III Perwakilan Palangka Raya khususnya dalam hal administrasi surat (kearsipan) baik itu surat yang dikeluarkan maupun surat yang diterima, pertama-tama ditulis di dalam

Spirulina platensis segar memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang tinggi dan masih bagus, dikarenakan sampel masih dalam keadaan segar dan belum Gambar

Pada penelitian mengenai penyisipan humor dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas V sekolah dasar di daerah Gugus Rajawali Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, peneliti