• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya Melalui Internet (Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland JL. MT Haryono No. 4-1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya Melalui Internet (Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland JL. MT Haryono No. 4-1)"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

TRANSFORMASI MASYARAKAT NYATA MENUJU MASYARAKAT MAYA MELALUI INTERNET

(Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland JL. MT Haryono No. 4-1)

SKRIPSI DIAJUKAN OLEH

ROSELIN 060901027

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapa yang dasyat dan teramat baik Tuhan Yesus Kristus Sang Juruslamat yang memberikan pertolongan kepada penulis dari awal penyusunan hingga akhir penulisan, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul : “TRANSFORMASI MASYARAKAT NYATA MENUJU MASYARAKAT MAYA MELALUI INTERNET (studi kasus pengguna internet di Gedung Uniland JL. MT Haryono No 4-1).”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada segala pihak yang telah membantu dan selalu memberikan dukungan sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Univeritas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Badaruddin, M,Si, Selaku ketua Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Sismudjito, M,Si, Selaku dosen penguji dua yang telah sudi kiranya menyediakan waktu pada ujian komperhensif penulis dan memberikan masukan yang berarti dalam penulisan skripsi ini.

(3)

5. Bapak Drs. Muba Simanihuruk, M,Si, selaku dosen pembimbing yang selalu menyediakan waktu dan memberikan bimbingan, saran serta sumbangan pemikiran dan ide-ide dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan administrasi FISIP USU khususnya Departemen Sosiologi, Kak betty, kak Feny, Kak Devi.

7. Kepada Bapak Ibrahim yang telah memberikan izin kepada penulis, sehingga penulis dapat melakukan penelitian di Perusahaan Millennium Penata Futures Medan.

8. Kepada seluruh Broker Millennium Penata Futures yang menjadi informan penulis yang telah memberikan waktu kepada penulis.

9. Kepada Keluarga ku tercinta, Papa (Drs. Syah Limmer Saragih) Mama (Rosdiana Purba), abang ku (S.Sos. Dian Putra Bakti Saragih), Kaka ku (SPd. Lidya Ofrida Saragih), Kaka ku (S.sos Vika Triana Saragih) adik ku (Manuel Saragih) Terimakasih untuk dukungan doa dan semangat yang senantiasa diberikan kepada penulis. Tuhan Yesus memberkati.

10.Kepada ayank ku S.Sos Rolas Nainggolan yang aku sayangin. Terimakasih selalu ada disamping penulis dalam memberikan segala bantuan, pendapat dan memberikan dorongan semangat untuk penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini. God Bless our relationship. I love u forever.

11.Kepada abang dan kaka senior stambuk 2003, 2004, 2005, : Kak Irda, Kak imma, Kak Natalie Nadeak, kak Penggi, makasih atas pendapatnya yah kak .... 12.Kepada teman-teman sosiologi 2006 : Magdalena (thx sobat atas dukungan

(4)

13.Kepada Teman Ku yang selalu memberikan dukungan Irma Manik. thx yah sobat atas semangat nya.

14.Kepada kaka dan teman-teman YC 014 GBI Memplaz : Kak Dewi dan Abang, Iren, Ivi, Fery, Parjo. Thx atas dukungan doa yang diberikan yah. Tuhan Yesus Memberkati

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekuranagn dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Dengan kerendahan hati, penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Medan, Juni 2010-05-20

(5)

ABSTRAK

Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang-orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu. Dalam kehidupan manusia modern, teknologi informasi merupakan perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas hidup sehari-hari, dan ketika penemuan teknologi informasi berkembang dalam skala massal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia,. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar, sehingga dunia dijuluki the big village, sebuah desa besar di mana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu sama dengan lainya. Masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama. Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, manusia telah hidup dalam dua

kehidupan yaitu nyata dan maya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam hal ini, data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data, berupa observasi non pasrtisipasi dimana peneliti mengamati secara langsung ke lapangan tetapi tidak tinggal dengan objek yan diteliti hanya sebatas mengamati bagaimana para broker menggunakan media internet dalam aktivitas bekerja. Wawancara Mendalam dimana peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan informan guna mendapatkan data yang lebih optimal untuk penelitian ini. Dokumentasi yang berupa, gambar saat wawancara, artikel, jurnal yang masih berkaitan dengan penelitian. Data-data dan informasi yang telah diperoleh dari lapangan diinterprestasikan melalui teknik analisa data sesuai dengan jenis penelitian.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 7

1.5Defenisi Konsep ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teknologi Informasi...11

2.1.1. Internet...12

2.2. Masyarakat Maya (Cyber Community)...13

2.2.1. Kebudayaan Dan Masyarakat Maya...15

2.2.2. Kota Digital ...17

2.3. Teori Globalisasi...18

2.3.1. Perspektif Neo-Marxian Kellner Tentang Globalisasi...19

2.3.2. Bauman Tentang Konsekuensi Globalisasi Manusia...20

2.3.3. Perspektif Appadurai Tentang Globalisasi...21

2.3.4. Mekanisme Globalisasi...22

2.3.5. Dampak Globalisasi...25

2.4. Informasionalisme dan Masyarakat Jaringan...26

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian...31

3.2. Lokasi Penelitian...31

3.3. Unit Analisis dan Informan...31

3.4. Teknik Pengumpulan Data...32

3.5. Interpretasi Data...34

3.6. Jadwal Kegiatan...35

3.7 Keterbatasan Penelitian...35

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian...36

4.1.1. Sejarah Singkat PT Millennium Penata Futures...36

4.2. Profil Perusahaan...37

4.2.1. Jam Operasional...37

4.2.2. Izin dan Legalitas...37

4.2.3. Reputasi dan Kinerja...37

4.2.4. Manajemen...37

4.2.5. Kepatuhan Hukum...38

Visi dan misi...38

4.2.6. Sumber Daya Manusia (human resources)...39

4.2.7. Teknologi Informasi ...39

4.3. Komposisi Broker PT Millennium Penata Futures...41

4.3.1.Komposisi Broker Berdasarkan Jenis Kelamin...41

4.3.2.Komposisi Broker Berdasarkan Agama...41

4.3.3.Komposisi Broker Berdasarkan Suku Bangsa...42

4.4. Profil Informan...43

4.5. Interprestasi Data...48

(8)

4.5.2. Media Yang Digunakan Para Broker Sebelum Menggunakan Internet Sebagai Media Informasi

dan Komunikasi... 49 a. Media Telepon... 49

b. Transaksi Secara Langsung (face to face) ...50 4.5.3. Millennium Penata Futures Merupakan

Perusahaan Jaringan (Network Enterprise)...52 4.5.4. Internet Merupakan Ruang Gerak Kehidupan Baru

Bagi Para Broker...56 4.5.4.1 Pelayanan Yang Diberikan Perusahaan

Millennium Penata Futures Kepada

Nasabah Di Dunia Maya ... 57 4.5.4.2. Dunia Maya Dunia Baru Bagi Para Broker ...61 4.5.5.3. Kemudahan Di Dunia Maya (Cyberspace) ...63 4.5.6. Aktivitas Broker Di Dunia Maya

Layaknya Di Dunia Nyata ...67 4.5.6.1.Waktu Bukan Menjadi Masalah

Bagi Para Broker Bekerja ...68 4.5.6.2. Kantor Di Dunia Nyata Dan

Kantor Di Dunia Maya Bagi Broker ...70 4.5.6.3. Komunikasi Broker Di Dunia Maya

Tanpa kehadiran Fisik...73 4.5.7. Trust Modal Penting Dalam Dunia Maya...77 4.5.8. Dampak Negatif Akibat Internet...80 4.5.9. Broker Merupakan Masyarakat

(9)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...94 5.2 Saran ...97

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel hal

Komposisi Broker Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Komposisi Broker Berdasarkan Agama ... 39

Komposisi Broker Berdasarkan Suku Bangsa ... 40

(11)

ABSTRAK

Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang-orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu. Dalam kehidupan manusia modern, teknologi informasi merupakan perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas hidup sehari-hari, dan ketika penemuan teknologi informasi berkembang dalam skala massal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia,. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar, sehingga dunia dijuluki the big village, sebuah desa besar di mana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu sama dengan lainya. Masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama. Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, manusia telah hidup dalam dua

kehidupan yaitu nyata dan maya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam hal ini, data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data, berupa observasi non pasrtisipasi dimana peneliti mengamati secara langsung ke lapangan tetapi tidak tinggal dengan objek yan diteliti hanya sebatas mengamati bagaimana para broker menggunakan media internet dalam aktivitas bekerja. Wawancara Mendalam dimana peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan informan guna mendapatkan data yang lebih optimal untuk penelitian ini. Dokumentasi yang berupa, gambar saat wawancara, artikel, jurnal yang masih berkaitan dengan penelitian. Data-data dan informasi yang telah diperoleh dari lapangan diinterprestasikan melalui teknik analisa data sesuai dengan jenis penelitian.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi dewasa ini sangat mengagumkan. Dalam hitungan detik arus informasi dapat menembus ruang dan waktu serta batas-batas geografis suatu negara. Semua peristiwa yang terjadi dibelahan dunia ini dapat diakses dan diketahui dalam waktu yang relatif singkat oleh penduduk dunia. Menurut Jacques Ellul (Ellul, 1980:1) jika ingin menggambarkan sebuah zaman, maka gambaran yang terbaik untuk menjelaskan mengenai suatu realitas masyarakat adalah masyarakat dengan sistem teknologi yang baik atau masyarakat teknologi. Sedangkan menurut Gaulet, untuk mencapai masyarakat teknologi harus memiliki sistem teknologi yang baik. Dengan demikian maka fungsi teknologi adalah kunci utama perubahan masyarakat. (http://siwibuds.blogspot.com/pengaruh-teknologi-informasi-internet.html diakses pada tanggal 11 Agustus 2009, puk 13.15)

(13)

tidak penting lagi dalam perdagangan internasional. Internet telah mempercepat perputaran dan sebaran pengetahuan, sebuah syarat mutlak untuk menjadi sebuah negara maju.

Internet juga telah merubah gaya hidup seseorang, pergi pagi-pagi ke kantor untuk bekerja bukan lagi sesuatu yang harus. Bekerja di rumah atau di cafe dengan bekal laptop bisa menghasilkan gaji lebih dahsyat dari pada kehadiran fisik di kantor dan berpeluh-peluh naik transportasi umum yang tidak nyaman. Di dunia cyber dikenal dengan pekerjaan SOHO (Small Office Home Office) pekerjaan ini menyebabkan seorang profesional ilmu teknologi (IT) dapat bekerja di rumah, tanpa memiliki perusahaan, tanpa bekerja di perusahaan apapun, juga tidak menjadi konsultan manapun, dan tanpa bekerja pada siapapun, benar-benar sendiri. Ada yang bilang ini semacam autis baru (Purbo, 2003). Kini komunitas tidak lagi mensyaratkan pertemuan fisik, orang saling mengenali dari status atau profil di internet. Dunia cyber semakin jauh mempengaruhi kehidupan manusia modern semua dibuat menjadi semakin maya.

(14)

maya yang sekarang ini sudah menjadi dunia ke 2 bagi manusia. Masyarakat senantiasa berubah di semua tingkat kompleksitas internalnya, ditingkat makro terjadi perubahan ekonomi, politik dan kultur, ditingkat mezo terjadi perubahan kelompok komunitas dan organisasi, ditingkat mikro terjadi perubahan interaksi dan perilaku individual. Masyarakat bukan sebuah kesatuan fisik (entity), tetapi seperangkat proses yang saling terkait. Masyarakat ada setiap saat dari masa lalu ke masa mendatang. Kehadiranya justru melalui fase antara apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas, dan jiplakan masa lalu serta bibit dan potensi untuk masa depan. Sifat berprosesnya masyarakat secara tersirat berarti bahwa fase sebelumnya berhubungan sebab akibat dengan fase kini dan fase kini merupakan persyaratan sebab-akibat yang menentukan fase berikutnya (Sztompka, 1993:65).

(15)

elektronik akan membawa peralihan pula pada fungsi teknologi sebagai perpanjangan badan manusia dalam ruang, menuju perpanjangan sistem syaraf.

(16)

jaringan masyarakat yang besar. Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama ataupun menetap untuk selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search kemudian meninggalkanya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainya. Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat ada berada dalam masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka. Hubungan yang dibangun dalam jaringan-jaringan komputer tidak saja memiliki makna hubungan antara simpul-simpul kabel listrik namun sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh sesama anggota masyarakat untuk saling berinteraksi, sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang digunakan (Bungin, 159 : 2008).

(17)

2004:200). Ini memperkuat pandagan para ahli yaitu MC Luhan bahwa melihat ketidakterpisahan antara perkembangan sains dan teknologi. Proses penaklukan ruang melalui waktu ini telah mengubah wajah dunia yang kini menjelma menjadi sebuah desa global.

Dari pemaparan di atas hal ini menjadi menarik untuk diteliti yaitu bagaimana bentuk transformasi yang terjadi di kalangan para penjual saham (broker) yang sudah bergerak menuju kepada masyarakat maya, karena dalam melakukan aktivitas kerjanya menggunakan media internet, semua hal dilakukan dengan menggunakan internet.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian dipandang menarik, penting dan perlu diteliti. Perumusan masalah merupakan suatu usaha yang menyatakan pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab dan dicari jalan pemecahanya atau dengan kata lain perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup dan pembatasan masalah (Bungin, 2004:26).

(18)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui bagaimana bentuk transformasi yang terjadi di kalangan para penjual bursa saham PT Millennium Penata Futures yang dahulunya merupakan masyarakat nyata dan sekarang bergerak menuju masyarakat maya melalui internet?

1.4. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berguna untuk melatih kemampuan akademis sekaligus penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis mengenai perkembangan teknologi yang membentuk dua masyarakat dalam kehidupan, yaitu masyarakat nyata dan masyarakat maya.

2. Manfaat Praktis

(19)

1.5. Defenisi Konsep

Dalam sebuah penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Digunakan juga sebagai panduan bagi peneliti untuk mentindaklanjuti kasus tersebut serta menghindari timbulnya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam penelitian. Untuk menjelaskan maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut :

1. Transformasi :

Pergerakan yang terjadi di dalam masyarakat yang tanpa disadari membentuk suatu ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, yaitu pergerakan dari masyarakat nyata menuju masyarakat maya, dimana masyarakat maya melakukan segala aktivitasnya seperti layaknya di dunia nyata, seperti menyapa, bergaul, berbisnis, belajar, bercinta dan untuk para broker mereka melakukan aktivitas kerjanya di dunia maya layaknya di dunia nyata. Broker sudah mulai bergerak menuju masyarakat yang hidupnya dalam dunia maya. 2. Masyarakat Maya :

(20)

3. Masyarakat Nyata :

Sebuah kehidupan masyarakat manusia yang aktivitasnya dilakukan dengan perjumpaan secara langsung (face to face), seperti interaksi sosial, mempunyai kontrol-kontrol sosial, pranata sosial, memiliki kepemimpinan. Kehadiran individu tanpak nyata dan bisa dirasakan secara langsung oleh setiap masyarakat.

4. Dunia Maya (Cyberspace) :

Sebuah dunia dimana tempat kita hidup secara maya (virtual digital). Di dunia ini kita dapat melakukan kegiatan yang mirip dengan dunia nyata (real space), kita dapat melakukan perniagaan atau sekedar untuk sosialisasi. Dunia maya layaknya dunia nyata, segala aktivitas bisa dilakukan di dalamnya dan memiliki aturan-aturan layaknya dunia nyata.

5. Internet :

Internet atau Inter Network adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer (dengan berbagai varian manfaat), televisi, radio, dan telepon.

6. Trust :

(21)

komunikasi yang dibangun bisa berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan kerjasama antara broker dan nasabah.

7. Broker :

Seorang agent yang melaksanakan perintah untuk membeli dan menjual mata uang dan instrumen yang terkait seperti saham dan berdasarkan komisi. Broker adalah agen yang bekerja atas dasar komisi atau agen yang bertindak atas akun mereka sendiri.

8. Bursa saham :

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teknologi Informasi (TI)

Sejak beberapa dasarwasa terakhir perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung semakin pesat dan penggunannya telah menjangkau hampir segala bidang kehidupan dan seluruh lapisan masyarakat, bukan saja di negara-negara maju dan kaya tetapi juga di negara-negara berkembang. Komputer yang sebelumnya hanya digunakan di perkantoran besar dan perguruan tinggi pada waktu ini juga telah digunakan hampir di semua kantor, dijenjang pendidikan yang lebih rendah, bahkan sampai di sekolah dasar, kalau sebelumnya komputer pribadi dianggap sebagai barang mewah karena mahalnya pada waktu ini telah semakin banyak yang mengganggap sebagai kebutuhan sehari-hari dan harganya pun sudah terjangkau oleh semakin banyak orang.

(23)

Indeks nilai tukar dollar yang ditentukan di Wall Street, AS, dalam waktu kurang dari satu menit sudah dikonfirmasi oleh Bank Indonesia di Medan Merdeka. Demikian juga peragaan busana di Paris yang pada waktu hampir bersamaan bisa disaksikan dari Gorontalo. Teknologi Informasi telah mengubah wajah ekonomi konvensional yang lambat dan mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi ekonomi digital yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara global. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu teknologi Informasi disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. (http://audentis.wordpress.com/globalisasi-teknologi-informasi-dan-perubahan-sosial diakses pada tanggal 19 Desember 2009 puk 13.41 wib)

2.1.1. Internet

Internet mempunyai peranan penting dalam setiap perubahan-perubahan yang terjadi pada saat ini. Internet dapat menyampaikan dan menerima informasi mengenai kejadian-kejadian menarik diseluruh penjuru dunia. Informasi yang diberikan selalu up to date (terbaru). Kemajuan teknologi yang semakin cepat dan tepat melahirkan

(24)

selalu memberikan apa saja yang diinginkan bagi penggunanya. Penelusuran informasi melalui internet sangat bermanfaat bagi pencari informasi karena dapat menelusuri informasi relatif cepat dan tepat. Teknologi (internet) telah memberikan suatu kemudahan bagi para penggunanya dan juga teknologi telah membuat manusia benar-benar bergantung padanya, termasuk dalam pencarian kebutuhan akan informasi. Media online (internet) dapat berperan sebagai alat mediasi para pengakses dalam membentuk suatu kelompok sosial maya yang disebut masyarakat maya. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia maya. (http://siwibuds.blogspot.com//diakses pada tanggal 11 Agustus 2009, puk 13.30 wib)

2.2. Masyarakat Maya (Cyber Community)

(25)

wilayah lenyapnya batas sosial. Menurut Alan Touraine dalam bukunya Two Interpretations of Social Change (1992), disebabkan laju modernisasi yang telah mencapai titik ekstremnya. Situasi tadi disebutnya sebagai era hiper modernisasi kontemporer. Kehidupan sosial telah kehilangan kesatuannya. Hal itu kini tak lebih dari sebuah arus perubahan yang terus-menerus yang di dalamnya para pelaku (actors) baik sebagai individu maupun kolektif tidak lagi bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial (Piliang, 1998:89). Acuan tindakan mereka tidak lain adalah strateginya masing-masing agar dapat bertahan di tengah derasnya proses perubahan global. Oleh karena itu, tindakan mereka sulit dikontrol institusi resmi seperti agama dan negara (Triwikromo wacana suara merdeka : 2009). Dari cara berinteraksi masyarakat maya lahir dua pola proses interaksi sosial yaitu proses sosial disosiatif dan proses sosial asosiatif.

a. Proses Sosial Disosiatif

(26)

b. Proses Sosial Asosiatif

Sementara sifat jaringan dan proses sosial dalam masyarakat maya yang mementingkan kerja sama, maka selain proses disosiatif, terbanyak dari proses sosial itu adalah proses sosial asosiatif antara jaringan-jaringan (kelompok-kelompok) yang ada. Proses ini memberi peluang kepada komunitas maya, baik intra maupun antarjaringan untuk melakukan kerjasama diantara mereka. Kerjasama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi infomasi dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainya (Bungin, 2008:159).

2.2.1. Kebudayaan Dan Masyarakat Maya

Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayaan. Dalam masyarakat maya kebudayaan yang berkembang adalah budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata, dan hal ini menjadikan ciri masyarakat maya yang antara lain :

(27)

2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol dan spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subtansi.

3. Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya.

4. Bahasa pada masyarakat maya pada umumnya yaitu Bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa ini seperti menggunakan ikon-ikon tertentu seperti untuk penggambaran. 5. Karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya.

Semua karya masyarakat maya menempelkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan karya yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.

6. Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung. Karena itu status sosial tertinggi dalam sistem pengetahuan adalah seberapa banyak seseorang menjadi tempat bertanya untuk memecahkan kasus-kasus tersebut.

(28)

2.2.2. Kota Digital

Kota adalah suatu tempat yang di dalamnya berlangsung berbagai aktivitas ekonomi, sosial, politik, kultural, yang di dalamnya terbentuk berbagai relasi antar manusia dan di dalamnya dibangun berbagai realitas sosial di dalam sebuah ruang waktu yang nyata. Hubungan antarmanusia di dalam kota konvensional berlangsung secara tatap muka. Manusia menggunakan ruang waktu kongkret dalam melakukan berbagai bentuk interaksi di dalam ruang perkotaan (berkunjung, berpergian, bertemu, rapat) di dalamnya politik komunikasi dan informasi berlangsung secara ilmiah.

(29)

diambil alih oleh interaktif, yaitu relasi yang diperantarai oleh media (seperti komputer, internet). Segala ingatan memori tentang tempat, sudut, jalan kini diambil oleh ingatan komputer yang dapat menyimpan, mengingatkan kembali segala hal. Kota kini telah kehilangan dimensi fisik yang diambil alih oleh dimensi virtual. Di dalam kota digital interaksi dan komunikasi tatap muka kini diambil alih oleh komunikasi yang dimediasi oleh komputer (Computer Mediated Communication) yang di dalamnya hubungan kultural yang berdasarkan tempat dan ruang kini mulai diambil alih oleh hubungan virtual (Piliang, 2004:475-476).

2.3. Teori Globalisasi

(30)

muncul sebagai akibat dari serangkaian perkembangan teori sosial, khususnya reaksi terhadap perspektif terlebih dahulu seperti teori modernisasi. Diantara karakteristik dari teori ini adalah bias Western-nya disesuaikan dengan perkembangan di barat dan bahwa ide di luar dunia barat tak punya pilihan kecuali menyesuaikan diri dengan ide barat. Pada titik eksterm, globalisasi kultur dapat dilihat sebagai proses dimana banyak input kultur lokal dan global saling berinteraksi, globalisasi dimana dunia global dilihat berinteraksi dengan dunia lokal untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda (http://en.wikipedia.org/wiki/Modernization_theory diakses pada Tanggal 15 Maret 2010 pukul 09.00 wib).

2.3.1. Perspektif Neo-Marxian Kellner Tentang Globalisasi

(31)

dan pertukaran merupakan pra-anggapan dari ekonomi global, bersama dengan perluasan dari sistem pasar kapitalis dunia yang menarik lebih banyak area dunia dan ruang produksi, perdaggangan dan konsumsi ke dalam orbitnya. Meskipun ekonomi kapitalis masih penting untuk memahami globalisasi, tekno sainslah yang memberikan infrastrukturnya. Hal penting bagi Kellner adalah pemikiranya tentang internet. Teknologi ini dipakai dengan berbagai macam cara untuk mempromosikan globalisasi kapitalis, akan tetapi internet juga dipakai untuk memobilisasi orang-orang yang menentang globalisasi, jadi Kellner melihat potensi demokrasi utopian di dalam teknologi baru ini tetapi pada tingkat minimum teknologi baru itu mengubah globalisasi menjadi daerah persaingan (Ritzer, 2004:590).

2.3.2. Bauman Tentang Konsekuensi Globalisasi Manusia

(32)

mereka. Karena jarak yang jauh menjadi dekat bagi mereka, sebaliknya pihak yang kalah hidup di ruang berat, kenyal, tak tersentuh, yang mengikat waktu, dan menjaganya di luar kontrol penghuninya, akan tetapi adalah penting untuk membedakan di antara orang-orang yang setidaknya punya mobilitas. Trust adalah mereka yang bergerak karena mereka mengiginkanya. Mereka tertarik oleh sesuatu dan merasa tak bisa menolak dan bergerak ke arah sesuatu itu. Maka dapat disimpulkan bahwa Bauman melihat mobilitas sebagai aspek yang paling kuat globalisasi. Dia berpendapat bahwa para pemenang dalam "perang ruang" adalah mereka yang mampu bergerak bebas diseluruh dunia, yang kalah tidak hanya kekurangan tetapi juga mobilitas terbatas pada wilayah gundul makna (Ritzer, 2004:593-594).

2.3.3. Perspektif Appadurai Tentang Globalisasi

Appadurai melihat lanskap ini sebagai basis dari apa yang dinamakan Imagine Worlds atau berbagai macam dunia yang terdiri dari imajinasi orang-orang dan

kelompok-kelompok diseluruh dunia yang diletakan secara historis, karena banyak orang di berbagai tempat di dunia yang tinggal di Imagine world, mereka memiliki kapasitas untuk menumbangkan dunia semacam ini. Ada empat lanskap dalam inti pemikiran Appadurai :

(33)

orang-2. Tecnoscapes, Yang dimaksud Appadurai (1996:34) adalah konfigurasi global dari teknologi dan fakta bahwa teknologi, baik teknologi tinggi maupun rendah, baik yang mekanistik maupun informasional, kini bergerak dengan kecepatan tinggi melintasi berbagai jenis batasan yang dulu ada.

3. Financescapes, Ini melibatkan proses yang denganya, pasar bursa saham nasional, dan spekulasi komoditas menggerakan megamonies melalui batas-batas nasional dengan kecepatan tinggi (Appadurai, 1996:34-35).

4. Mediascape, Yang terlibat disini adalah distribusi kapabilitas elektronik untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi (koran, majalah, televisi) yang sekarang tersedia untuk kepentingan publik dan swasta yang semakin banyak dan imaji dunia-dunia yang diciptakan oleh media ini.

2.3.4. Mekanisme Globalisasi Menurut 4-1 (Kenichi Ohmae, 1994) dan Model 3-T (Jhon Naisbitt).

(34)

industrialisasi demi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memproduksi barang dan jasa yang tidak hanya diorentasikan pada konsumsi dalam negeri tetapi juga dipasarkan secara internasional. Kegiatan ekspor dan impor tidak lagi dilakukan berdasarkan pertimbangan nasionalisme, melainkan demi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Laju industrialisasi itu tidak semata-mata mengandalkan sumber daya nasional melainkan dipacu dan dipercepat dengan menggunakan bantuan dana asing. Aliran dana Internasional berlangsung melalui lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti IMF/World Bank yang sifatnya Govermenet to Goverment, tetapi juga melalui perusahaan-perusahaan swasta multinasional yang mengembangkan sayap ke luar negeri.

(35)

peluang komunikasi jarak jauh demi peningkatan efisiensi dan efektivitas. Akhirnya dengan jaringan arus informasi bebas tersebut masyarakat dapat memperoleh informasi dengan alternatif-alternatif yang lengkap tentang kualitas barang dan jasa yang dibutuhkan. Masyarakat dapat mencari dan mendapatkan barang dan jasa yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan cita rasa masing-masing di manapun barang dan jasa tersebut dapat dihasilkan. Begitulah masyarakat hidup dalam proses individualisasi konsumen, yang mengutamakan nilai pribadi sehingga tidak puas dengan produk dan jasa massal.

Model 3-T dikembangkan oleh Jhon Naisbitt (1990, 1994) dalam bukunya Megatreds 2000: ten new Directions For the 1990’s yang kemudian diperkuat

(36)

komunikasi nasional dan internasional yang mengubah struktur maupun kebijakan ekonomi. Penemuan kembali perekonomian nasional.

Dari 2 model tersebut jelas terlihat bahwa globalisasi pertama-tama memang dimungkinkan oleh adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Revolusi telekomunikasi yang mampu menggabungkan telepon, komputer, dan televisi dan dimanfaatkan oleh dunia bisnis, sehingga menghasilkan global business, global tourism, global company, global marketing, dan global consumer, namun globalisasi bukan sekedar proses pelibatan masyarakat di berbagai pelosok dunia kedalam interaksi melalui jaringan komunikasi dan informasi global, namun juga pengintegrasian sektor-sektor pemerintahan maupun swasta kedalam berbagai macam bidang kegiatan. Singkatnya globalisasi dengan keterbukaan arus informasi bebas menata ulang jalinan ekonomi, politik, sosial, budaya dan keamanan segenap negara di dunia sehingga terjadi interaksi intensif yang paradoks di satu pihak mempertajam persaingan namun di lain pihak memperkuat kerja sama.

2.3.5. Dampak Globalisasi

(37)

seorang individu, dengan tata informasi dan komunikasi terbuka dan perekonomian terbuka, tatanan sosial politik baru yang terbuka, demokratisasi dan kebudayaan yang berubah ke arah keterbukaan. Proses globalisasi menimbulkan problematika seperti :

1. Pluralitas masyarakat Indonesia dalam bidang budaya, dimensi sosial, politik, ekonomi masyarakat sehingga globalisasi informasi membawa pengaruh yang kompleks.

2. Cultural shock, dan cultural lag.

3. Kemajuan teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin menyempit dan jarak waktu semakin memendek.

4. Persaingan menjadi tajam, rasa solidaritas semakin menipis dan egoisme semakin menonjol dan timbulnya krisis multidimensional. Namun, globalisasi juga membawa dampak perubahan sosial yang positif, antara lain perkembangan IPTEK yang akan meningkatkan kualitas kerja manusia dan terciptanya lapangan kerja baru (Komunika, 2009:Vol 9).

2.4. Informasionalisme dan Masyarakat Jaringan.

(38)

informasionalisme, khususnya kapitalisme informasional, memunculkan gerakan masyarakat oposisional berdasarkan pada diri dan identitas (proses yang denganya aktor sosial mengenali dirinya sendiri dan menyusun makna terutama berdasarkan atribut kultural tertentu atau seperangkat atribut dengan mengesampingkan referensi pada struktur sosial lain yang lebih luas). Dalam analisis Catells adalah apa yang dinamakan paradigma teknologi informasi dengan empat karakteristik dasar yaitu :

1. Ini adalah teknologi yang bereaksi berdasarkan informasi. Karena informasi adalah bagian dari aktivitas manusia.

2. Semua sistem yang menggunakan teknologi informasi didefenisikan oleh “logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses. 3. Teknologi baru sangatlah fleksibel, membuatnya bisa beradaptasi dan berubah

secara konstan.

4. Teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi berpadu dengan sistem yang terintergrasi.

(39)

Mengiringinya bangkitnya ekonomi informasional global ini adalah kemunculan bentuk organisasional baru perusahaan jaringan (network enterprise). Diantara ciri perusahaan tersebut adalah fleksibel, sistem manajemen baru, model organisasi horizontal, bukan vertikal, dan jalinan perusahaan besar. Akan tetapi yang lebih penting adalah komponen fudamental dari organisasi adalah serangkaian jaringan. Inilah yang membuat Castell mengatakan bahwa bentuk organisasi baru telah muncul sebagai karakteristik dari ekonomi global/informasional, yakni perusahaan jaringan yang didefenisikan sebagai bentuk perusahaan spesifik yang sistem alatnya terdiri dari interseksi dari segmen-segmen sistem tujuan otonom. Perusahaan jaringan adalah perwujudan dari kultur ekonomi informasional global, dan ini memungkinkan terjadinya transformasi tanda-tanda (signal) ke komoditas melalui proses pengetahuan. Akibatnya, sifat dari pekerjaan ditransformasikan (misalnya, individualisasi lewat hal-hal seperti waktu yang cair Flex-time) meski sifat sesungguhnya dari transformasi ini berbeda dari satu bangsa ke bangsa lain.

(40)

2.4.1. Pencarian Identitas

Era globalisasi dan informasi sebagai sebuah wacana dan fakta tidak saja membawa kita pada multikompleks perubahan di bidang ekonomi, budaya dan politik. Globalisasi informasi juga mengajak kita untuk berpetulang ke dalam multipemahaman bagaimana dunia ini direkrontruksi. Globalisasi menyediakan sebuah tempat yang lapang bagi kontruksi identitas, pertukaran benda dan simbol, dan pergerakan antar tempat (atau dunia real time ala cyberspace) yang semakin mudah, yang dikombinasikan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang juga menawarkan sebuah percampuran dan pertukaran kebudayaan dan identitas. Secara umum istilah identitas sering kali diasosiasikan dengan “jati diri” manusia. Identitas dalam hal ini menyangkut aspek-aspek yang melingkupi eksistensi seseorang atau lebih dalam lagi merepresentasikan dirinya secara utuh. Identitas merupakan konstruksi psikologis manusia terutama karakter yang menunjukan bahwa dia adalah jiwa yang unik (Slouka, 2005:154).

(41)

menghabiskan waktu di depan komputer yang selalu bereksplorasi dari satu identitas, melalui perjalanan di dunia maya. Dengan begitu, permasalahan identitas yang sering kali didengungkan melalui berbagai ruang publik kembali perlu ditelaah ulang. Di saat ini kita harus melangkah ke “dunia lain” yang demikian berbeda, dunia yang di dalamnya seluruh pengalaman, seluruh aktivitas, dan seluruh jiwa raga kita bersatu dan bergerak secara simultan menembus ruang dan waktu pada saat yang sama. Inilah Cyberspace, dunia tempat segalanya dimulai. Slouka menulis dan ini baru permulaan yang terjadi saat beragam avatar itu menenggelamkan diri ke dalam cyberspace sungguh merupakan peristiwa yang fenomenal. Di sana, para pengacara sibuk membuka kantor, koran, editor, dan wartawan mulai bermunculan. Orang-orang menikah dan bercerai, tak ketinggalan para maling, dan untuk menjadi diri tertentu, para avatar itu akan mempertukarkan dan mengganti bagian-bagian tubuhnya agar pas dengan identitas barunya. Tentunya ini membuka peluang baru bagi bisnis “tukar kepala” dan oleh karenanya juga membuka peluang operasi baru bagi maling, mula-mula maling itu mendekati para pendatang baru yang masih polos dan berpura-pura menawarkan bentuk kepala yang lebih menarik, saat bujuk rayu itu mengenai sasaran si polos maka ia akan melepaskan kepalanya untuk ditukarkan dengan yang lain.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati (Budiman, 1992:21). Berkenaan dengan penelitian ini sebagai studi deskriptif maka peneliti akan menjelaskan dan menggambarkan bagaimana bentuk tansformasi yang terjadi di kalangan para penjual bursa saham (broker) PT Millenium Penata Futures yang merupakan masyarakat nyata dan sekarang bergerak menuju masyarakat maya melalui internet.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Millennium Penata Futures Gedung Uniland Jln MT. Haryono No. 4-1. Medan. Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena terdapat para pekerja yang melakukan aktivitas jual beli saham yang segala aktivitas kerjanya dilakukan dengan menggunakan media internet.

3.3. Unit Analisis dan Informan

(43)

berkaitan dengan bagaimana bentuk tansformasi yang terjadi di kalangan para penjual bursa saham (broker) PT Millenium Penata Futures yang merupakan masyarakat nyata dan sekarang bergerak menuju masyarakat maya melalui media internet.

Sedangkan yang menjadi Informan dalam penelitian ini adalah para penjual bursa saham (broker) yang bekerja di PT Millennium Penata Futures Gedung Uniland Medan yang menggunakan internet sebagai media komunikasi dan bisnis dalam melakukan semua aktivitas kerjanya, yang memiliki kriteria :

1. Broker yang bekerja kurang lebih 4 tahun di Perusahaan PT Millenium Penata Futures.

2. Broker yang telah memiliki Jaringan sosial di dunia maya.

3. Broker yang menggunakan internet sebagai media untuk mata pencaharian hidup dan berinteraksi.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan yaitu :

a. Observasi Non Partisipasi

(44)

2008:116). Dalam hal ini peneliti hanya mengamati secara langsung bagaimana situasi tempat kerja PT Millennium Penata Futures Medan dan melihat bagaimana aktivitas kerja para broker dalam menggunakan media internet sebagai media dalam melakukan aktivitas kerjanya. Disini peneliti merasakan belum sepenuhnya mendapatkan hasil yang maksimal dari observasi non pasrtisipasi ini.

b. Wawancara Mendalam

(45)

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku refensi, foto, majalah, jurnal, artikel, dan internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Interpretasi Data

(46)

3.6. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bulan Per Tahun 2009

Bulan Per Tahun 2010

No Kegiatan

6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 1 Pra Observasi √

2 ACC Judul √

3 Penyusunan Proposal Penelitian

√ √

4 Seminar Proposal Penelitian

5 Revisi Proposal Penelitian

6 Penelitian Ke Lapangan

√ √

7 Pengumpulan Data dan Analisis Data

√ √

8 Bimbingan √ √ √ √ √

9 Penulisan Laporan Akhir

√ √

10 Sidang Meja Hijau

3.7. Keterbatasan Penelitian

(47)

BAB IV

DESKRIPSI DAN INTERPRESTASI DATA PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT Millennium Penata Futures

(48)

4.2. Profil Perusahaan

4.2.1. Jam Operasional

Jam operasional dibawah ini berlaku ketika masuk dalam Daylight Saving Time Senin 26 Maret dari pukul 00:00 GMT hingga Jumat 31 Maret 22:00 GMT Akhir pekan pertama bulan April, operasional mulai dari hari Minggu 19:00 GMT hingga Jumat 21:00 GMT.

4.2.2. Izin dan Legalitas

No. SIUP 2267/09-01/PB/2000 Bursa Berjangka Jakarta Kliring Berjangka Indonesia.

4.2.3. Reputasi dan Kinerja

PT Millennium Penata Futures selalu memberikan layanan keuangan profesional dan berkualitas tinggi kepada seluruh kliennya dan mencapai reputasi yang membanggakan dalam memenuhi kebutuhan para klien. Berpusat di Jakarta, PT. Millennium Penata Futures saat ini memiliki 19 kantor cabang di 12 kota besar Indonesia termasuk Surabaya, Medan, Bandung, Kediri, Jember, Makassar, Bali, Batam, Pekan Baru, Balik Papan, Jayapura.

4.2.4. Manajemen

(49)

dengan pengalaman gabungan lebih dari 5 dekade. Masing-masing individu memiliki profesional luas dalam manajemen ini, berdedikasi untuk menyediakan layanan keuangan yang terbaik untuk klien karena klien adalah pusat untuk apa yang kita lakukan dedikasi dan inovasi adalah fokus pada klien kami. Millennium Penata Futures adalah salah satu LSM keuangan terkemuka.

4.2.5. Kepatuhan Hukum Visi dan misi

 Misi dan Nilai, Dedikasi penuh dalam layanan keuangan dan nilai

pengetahuan melalui pasar.

 Pencapaian, Kami memiliki komitmen terhadap orientasi nilai melalui

kerjasama.

 Kepercayaan, Kami berupaya mencapai kepercayaan, keadilan, dan

transparansi.

 Kerjasama, Kami maju melalui diversifikasi bisnis dan kerjasama dari seluruh

staf kami.

 Inovasi, Kami senantiasi mencari langkah-langkah dan metode-metode baru

untuk mengembangkan solusi kami dalam upaya memenuhi kebutuhan para klien.

 Dedikasi kepada Klien, Kami memberikan fokus besar terhadap kebutuhan

(50)

4.2.6. Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Staf Millennium Penata Futures adalah jembatan untuk sukses melalui pelayanan kepada pelanggan dimana saja dan kapan saja, mereka membentuk aturan kritis dalam membentuk hubungan pelanggan dan mitra. Millenninum Penata Futures mengembangkan dan menyediakan program pelatihan bagi seluruh staf. Staf baru akan menjalani in-house dan Outsource program pelatihan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang luar biasa. Dengan fokus pada ekonomi berbasis pengetahuan, dan mengharuskan semua staf untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang luar biasa untuk melakukan pelayanan berkualitas kepada para pelanggan. Kombinasi pontensi lokal dan keterampilan kelas internasional membawa Millennium Penata Futures sebagai salah satu perusahaan bisnis terkemuka dunia. PT Millenium Penata Futures muncul sebagai salah satu perusahaan Indonesia berkembang secara global, melanjutkan pengembangan bisnis dengan mitra dan keluar membawa masa depan.

4.2.7. Teknologi Informasi

(51)

dilakukan tetapi banyak hal kegiatan juga bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi ini, karena semua dibuat menjadi lebih cepat dan lebih mudah dan kami menempatkan fokus pada penggunaan teknologi informasi untuk lebih meningkatkan, mengembangkan iklan bisnis. Kita memulai dari sistem konvensional/tradisional dan dalam waktu kurang dari 10 tahun sekarang PT Millennium Penata Futures menjadi pelopor perdagangan online di Indonesia. PT Millenium Penata Futures perusahaan pertama yang secara penuh dan menetapkan pemenang penghargaan online trading platfrom. Meta trader 4 co-bernama milenium.

(52)
[image:52.612.121.521.182.271.2]

4.3. Komposisi Broker PT Millennium Penata Futures 4.3.1. Komposisi Broker Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1

Komposisi Broker Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-Laki 45 52,95

2 Perempuan 40 47,05

Jumlah 85 100

Sumber : PT Millennium Penata Futures 2009

Dari data pada tabel 1 di atas diketahui bahwa komposisi Broker PT Millennium Penata Futures Medan berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebanyak 45 jiwa dan persentase sebesar 52,95 % dan perempuan sebanyak 40 jiwa dengan persentase sebesar 47,05 % dan jumlah keseluruhan adalah 85 jiwa. Maka dapat disimpulkan bahwa broker di PT millennium Penata Futures lebih banyak jumlahnya adalah kaum laki-laki daripada kaum perempuan.

4.3.2. Komposisi Broker Berdasarkan Agama Tabel 2

Komposisi Broker Berdasarkan Agama

No Keterangan Jumlah Persentase %

1 Islam 32 37,65

2 Protestan 23 27,05

3 Katolik 15 17,65

4 Budha 15 17,65

5 Jumlah 85 100

(53)

Dari data pada tabel 2 di atas diketahui bahwa komposisi broker berdasarkan agama yaitu mayoritas beragama Islam sebanyak 32 jiwa dengan persentase 37,65 %, agama kedua terbanyak adalah agama Protestan dengan jumlah 23 jiwa dengan persentase 27,05 % sedangkan Katolik dengan Budha memiliki jumlah yang sama yaitu 15 jiwa dengan persentase 17,65 %.

[image:53.612.127.520.316.513.2]

4.3.3. Komposisi Broker Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 3

Komposisi Broker Berdasarkan Suku Bangsa

No Keterangan Jumlah Persentase %

1 Tionghoa 26 30,59

2 Batak Toba 17 20

3 Jawa 15 17,65

4 Batak karo 15 17,65

5 Minang 6 7,0

6 Nias 5 5,89

7 Sunda 1 1,22

Jumlah 85 100

Sumber : PT Millennium Penata Futures 2009

(54)

4.4. Profil Informan 1. Bapak Ibrahim

Bapak Ibrahim adalah salah seorang Broker di PT Millennium Penata Futures dan sudah bekerja di perusahaan ini kurang lebih 4 tahun. Bapak Ibrahim berumur 27 tahun, pendidikan terakhir yang dicapai oleh Bapak Ibrahim adalah Sarjana Managemen. Bapak Ibrahim mempunyai tugas untuk mencari nasabah dan juga meyakinkan nasabah bahwa uang yang akan mereka kelola akan betul-betul dikelola dengan baik oleh PT Millenium Penata Futures. Secara sederhana mereka ini disebut sebagai konsultan dalam masalah saham terutama untuk nasabah yang berdomisili di Medan dan sekitarnya.

(55)

Bapak Ibrahim berdomisili di daerah Helvetia, Ibrahim berkarir di PT Millenium Penata Futures berawal dari bagian marketing dan selanjutnya menekuni perkerjaan ini akhirnya Bapak Ibrahim mulai tertarik dan menekuni pekerjaan ini hingga sampai saat ini sudah menduduki jabatan sebagai Supervisor.

2. Rahmeda Purba

(56)

3. Lusiana

Lusiana broker perempuan dalam PT Millenium Penata Futures. Beliau berumur 25 Tahun dan ia sudah bekerja 4 Tahun untuk perusahaan ini. Ibu lusiana masuk ke perusahaan tahun 2006. Ibu Lusiana tinggal di daerah helvetia, dalam menjumpai dan mewawancarai Ibu Lusiana, peneliti berjumpa di luar kantor karena kesibukan Ibu Lusiana. Ibu Lusiana sudah berkeluarga dan baru 2 tahun menikah dan sudah mempunyai seorang anak perempuan yang masih berumur 1 tahun dan anak ibu lusiana dititipkan kepada orangtua ibu lusiana yang tinggal dengan mereka juga, karena kesibukan ibu Lusiana terlebih lagi suami ibu Lusiana juga bekerja. Ibu Lusiana mengatakan untuk saat ini akan saya tahankan untuk bekerja walau meninggalkan anak, agar ada tabungan masa depan. Ibu Lusiana juga tidak merasa takut meninggalkan anaknya karena ia yakin orangtuanya memberikan yang terbaik.

4. Risma Sitinjak

(57)

tepat menurutnya dan jika rekan-rekan PT Millennim Penata Futures sudah dianggap sebagai sahabat-sahabat ibu Risma sitinjak. Ibu Risma Tinggal di daerah Tembung tanpa mau menyebutkan alamat lengkap dan penulis menghargai hal tersebut, menurutnya tempat kerja nya memang jauh dari rumahnya tetapi karena sudah merasa cocok akan pekerjaanya ibu Risma merasa tidak terganggu.

5. Dina

(58)

6. Johan

Johan broker PT Millennium Penata Futures, yang berumur 27 Tahun dan sudah bekerja 4 tahun di perusahaan ini. Johan yang merupakan tamatan Nomensen jurusan akutansi ini memulai bekerja di PT Millennium penata Futures ini karena saran dari teman Bapak Johan. karena melihat Bapak Johan belum mempunyai kerja maka dari itu Bapak Johan melamar kerja dan menekuni pekerjaan ini hingga sampai saat ini, semua berawal dari marketing tetapi jika ditekuni maka mendapat hasil yang memuaskan. Bapak Johan merasa nyaman dan ia merasa bahwa rekan-rekan kerjanya merupakan individu-individu yang hebat diajak dalam kerjasama ataupun dalam melakukan hal-hal di luar jam kerja.

7. Daniel

(59)

8. Riska Novita

Riska Novita merupakat broker perempuan di PT Millennium Penata Futures dan ia bekerja sudah bekerja lebih dari 4 Tahun. Ibu Riska Novita sudah berumur 35 tahun dan awal mulanya ia sudah bekerja di perusahaan lain yang juga sama di Gedung Uniland tanpa menyebutkan perusahaan terebut. Ibu riska sudah mempunyai 3 orang anak suami Ibu Riska sudah meninggal maka dari itu Ibu Riska bekerja dan berusaha untuk mencukupi ke 3 anaknya. Ibu riska merasa nyaman bekerja di perusahaan ini tetapi beliau mengatakan tidak tau apa yang akan terjadi dikemudian hari mungkin saja ia juga akan pindah ke perusahaan lain jika ada penawaran yang lebih baik karena hidup ini terus berputar ungkap beliau.

4.5. Interprestasi Data.

4.5.1. Media yang digunakan Broker PT Millennium Penata Futures Dalam Bekerja

(60)

digunakan oleh PT Millennium Penata Futures dalam melakukan aktivitas kerjanya, semua dilakukan dengan menggunakan media internet dari berkomunikasi dengan nasabah, mengetahui harga saham, dan juga untuk kepentingan broker sendiri yaitu dalam memperoleh informasi yang mereka perlukan. Semua aktivitas kerja ini tidak dapat dipisahkan oleh alat-alat teknologi tersebut, karena dengan menggunakan media tersebutlah perusahaan mereka bisa jalan dan berkembang dengan baik bahkan bagi mereka bukan hanya perusahaan mereka saja yang menggunakan telepon, fax, komputer, internet dalam bekerja tetapi sudah banyak perusahaan lain terlebih lagi untuk zaman sekarang ini yang semuanya serba mudah dengan bantuan teknologi.

4.5.2. Media Yang Digunakan Para Broker Sebelum Menggunakan Internet Sebagai Media Informasi dan Komunikasi

a. Media Telepon

(61)

prosesnya dan mengakibatkan perkembangan perusahaan berjalan sangat lambat seperti yang diutarakan oleh Bapak Ibrahim.

“...Dulu pada saat menggunakan telepon sebagai media komunikasi dek itu sangat susah dan sangat lambat dalam mengetahui harga saham yang naik dan turun, karena kami harus menghubungi beberapa pihak untuk mengetahui hal tersebut, terlebih lagi untuk memberitahu kepada nasabah jika saham sedang naik ataupun turun. Semuanya membutuhkan waktu yang lama dan bisa saja pada saat saya menghubungi nasabah ingin memberitahu bahwa harga saham naik ternyata dalam beberapa detik saja harga saham sudah turun dan adek tau hp nasabah yang sebelumnya saya hubungi pernah langsung di non aktiv kan karena mungkin nasabah saya terganggu karena terus saya hubungin dan disitu saya merasa saat-saat jenuh dalam bekerja...’’

Wawancara : Februari 2010

b. Transaksi Secara Langsung (face to face)

(62)

melalui chatting fia facebook maupun melalui YM (yahoo masangger), lewat email ataupun lewat webcam. Komunikasi secara langsung (face to face) umumnya lebih membangun keyakinan individu karena individu bertatapan muka secara langsung dengan lawan bicaranya dan dalam hal ini jika melakukan komunikasi secara langsung maka nasabah akan lebih yakin dan dengan sendirinya, rasa percaya akan terbangun di dalam diri nasabah tetapi dalam melakukan komunikasi secara langsung para broker berhadapan dengan kendala waktu nasabah. Nasabah tidak memiliki banyak waktu untuk berjumpa dan mendengarkan panjang lebar tentang bagaimana perusahaan Millennium Penata Futures dalam bekerja.

(63)

4.5.3. Millennium Penata Futures Merupakan Perusahaan Jaringan (Network Enterprise)

Dalam dunia bisnis memiliki banyak relasi adalah sesuatu yang penting karena bisa memperbanyak rekan dalam berbisnis. Untuk zaman sekarang ini jika ada relasi bisnis yang berada di tempat yang jauh sekalipun dengan mudahnya kita dapat melakukan komunikasi layaknya perjumpaan secara langsung, dan itu dilakukan dengan menggunakan internet dan bagi perusahaan Millennium Penata Futures ini membangun kerjasama bukan hanya di dalam lokal saja tetapi juga global (dunia). Perusahaan ini merupakan perusahaan online yang membuat ketersalinghubungan antara negara yang satu dengan negara yang lain lewat jaringan internet. Hanya dengan melihat layar komputer maka para broker bisa terhubung dengan negara-negara luar, ketersalinghubungan inilah yang amat penting dalam membangun suatu kerjasama bagi perusahaan ini.

(64)

Millennium Penata Futures ini dan perusahaan Millennium Penata Futures di Indonesia ini merupakan salah satu cabang terbesarnya. Dalam berbisnis perusahaan ini juga berkomunikasi dengan nasabah yang berada di luar negeri contohnya Malaysia dan Singapura yang ingin membeli saham salah satu perusahaan di Indonesia. Lewat internet komunikasi berlangsung dan jika akhirnya terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu antara broker dan nasabah maka kemudian nasabah akan datang ke Indonesia untuk melakukan transaksi secara langsung. Dalam dunia bisnis membangun suatu jaringan yang luas merupakan hal yang penting seperti yang diungkapkan oleh ibu Lusiana

“...Sekarang kita harus berfikir secara global dek, begitu juga dalam tindakan kami dalam bekerja dan dalam mencari nasabah, memang nasabah kami juga banyak berasal dari dalam negeri tetapi itu tidak menjadikan alasan bagi kami untuk tidak berhubungan dan berusaha membangun komunikasi dengan para nasabah dari luar negeri karena perusahaan kami merupakan perusahaan yang online dan kita kan memang harus membangun kerja sama dengan pihak luar dan tidak hanya pihak dalam negeri saja dek karena rekan-rekan bisnis kami juga bukan hanya berasal dari Indonesia saja dan lewat internet perusahaan kami dengan cepat terhubung dengan negara-negara lain, dan bisa melakukan komunikasi dan kerjasama dengan dengan mudah...”

Wawancara : Februari 2010

(65)

Perusahaan harus selalu terhubung dengan negara luar seperti yang dikatakan oleh Bapak Rahmeda Purba

“...Kami para broker bekerja memang dituntut untuk bisa mengerti bagaimana membangun kerja sama dengan negara-negara lain, tidak berpusat hanya di dalam negeri saja. Karena perusahaan kami merupakan perusahaan yang berawal dari negara luar, dan perusahaan kami juga menuntut kami untuk mengetahui harga-harga mata uang negara lain, dan setelah mengetahui harga mata uang yang sedang naik ataupun turun kami juga memberitahu kepada para nasabah kami. Karena informasi-informasi seperti itu amat penting bagi nasabah kami, dan nasabah kami juga mengharapkan informasi tersebut dari kami jadi bagaimanapun kami harus berhubungan dengan negara lain dan kami juga harus belajar berkomunikasi yang baik dengan negara lain dan untuk zaman sekarang ini jika hanya membangun relasi dalam negeri saja itu lama akan berkembang karena kita juga mulai memasuki era globalisasi jadi kita harus bisa berkomunikasi dengan pihak luar bukan hanya di dalam negeri saja. dan kami tidak perlu repot-repot untuk pergi ke negara tersebut untuk melakukan komunikasi, hanya duduk di depan layar komputer maka kami bisa secara langsung berkomunikasi dengan negara-negara lain, dalam dunia maya kami bisa pergi kemanapun kami mau dengan mudahnya dan tidak memerlukan biaya yang besar...” Wawancara : Februari 2010

Pernyataan ini diperkuat dengan pendapat dari Jhon Nisbitt dalam Global paradox bahwa perusahaan akan menghemat jutaan dolar untuk perjalanan yang tidak perlu karena diselenggarakan dengan konferensi video satelit. Hubungan internasional dapat direvolusionerkan lewat komunikasi digital. Ini menghemat jutaan dolar karena dunia virtual menghapus batas-batas yang ada dalam dunia nyata.

(66)

Casttel, semua sistem yang menggunakan teknologi informasi didefenisikan oleh “logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses dan organisasi semua menjadi terhubung satu sama lain hanya dengan menggunakan media internet, dan perusahaan Millennium Penata Futures merupakan bentuk perusahaan jaringan (network enterprise) yang lewat internet negara-negara lain saling terhubung satu sama lain. Karena Perusahaan Millennium Penata Futures ini merupakan perusahaan jaringan maka perusahaan ini menuntut para broker untuk bisa membangun jaringan mereka yang luas bukan hanya di dalam negeri saja. Dalam dunia maya membangun jaringan tersebut dibuat menjadi lebih mudah karena semua dibuat menjadi lebih cepat dan lebih dekat. Batas-batas yang ada dalam dunia nyata dihapuskan dalam dunia maya. Para broker ini hanya duduk diam di depan layar komputer tetapi sudah terhubung dengan banyak individu di dalam maupun di luar negeri seperti layaknya dalam dunia nyata para broker bisa membangun relasi yang luas dan para broker sekaligus bisa berjalan-jalan dengan mudahnya ke negara-negara lain tanpa mengeluarkan banyak biaya dan semua itu seolah-olah tanpak nyata. seperti yang dikatakan oleh Bapak Ibrahim

“...Dalam dunia bisnis ini kita harus dengan cepat dapat berhubungan dengan siapapun agar kita bisa membangun relasi yang cukup luas untuk memasarkan jasa kita. Dan karena adanya internet saya bisa dengan mudah berhubungan dengan siapa saja, seakan-akan saya berjumpa langsung dengan orang tersebut, karena saya melakukan perbincangan seperti pada umumnya. Seperti saya dengan anda karena kekurangan data anda menghubungi saya lewat media chatting yang ditawarkan oleh dunia maya, saya dapat berkomunikasi dengan anda dengan mudahnya, dan bahkan menurut saya komunikasi seperti ini sangat tidak mengganggu saya, karena anda tidak perlu datang ke kantor susah-susah dan lagian saya juga pasti sibuk seperti anda datang kemarin. Dalam dunia maya semua menjadi mudah...”

(67)

4.5.4. Dunia Maya Dalam Internet Merupakan Ruang Gerak Kehidupan Baru Bagi Para Broker

Aktivitas kerja broker yang setiap saat harus berhadapan dengan layar komputer tanpa disadari membuat broker hidup dalam dunia yang virtual, dimana segalanya tanpak nyata tetapi sesungguhnya maya. Kemudahan yang diberikan di dunia maya menjadikan pekerjaan para broker yang seharusnya membutuhkan cukup banyak waktu dibuat menjadi lebih efektif dan efesien. “Segala sesuatu yang bersifat informasional dan penting bagi individu akan dijual, secara gratis di cyberspace” (Michael Benedikt, cyberspace: First Steps). Seperti yang di utarakan oleh Ibu Riska

“...Dunia maya membuat saya bisa melakukan apa saja, dan itu karena kemudahan yang ditimbulkanya, dan ini bukan berlaku untuk pekerjaan saya saja, tetapi untuk kehidupan pribadi saya dan untuk kesenangan saya semata. Berbelanja juga bisa saya lakukan di dunia maya, bahkan harga yang ditawarkan juga tidak begitu mahal, saya tidak perlu capek-capek untuk pergi ke toko. Cukup browshing di internet maka saya akan mendapatkan apa yang saya inginkan, komunikasi saya dengan adek juga merupakan kemudahan di dunia maya kan, jika adek tanya saya sudah termasuk masyarakat maya apa tidak. Saya menjawab mungkin sudah karena hampir sebagian aktivitas saya, saya lakukan lewat dunia maya ini...”

Wawancara : April 2010

      Menurut Mark Slouka, zaman ini sulit untuk membedakan mana yang realistis

(68)

4.5.4.1. Pelayanan Yang Diberikan Perusahaan Millennium Penata Futures Kepada Nasabah Di Dunia Maya

Internet yang merupakan jaringan global komputer dunia yang besar dan sangat luas, dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya diseluruh dunia dan di dalamnya berisi dengan berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya yang menjadikan internet sebagai suatu ruang kehidupan baru bagi manusia yang di dalamnya terdapat berbagai aktivitas kehidupan manusia. Bagi Perusahaan Millennium Penata Futures yang bergerak dalam bidang on-line menuntut para pekerjanya untuk duduk diam di depan layar komputer dan melakukan segala aktivitas kerja seperti biasanya, karena perusahaan ini juga memberikan pelayanan yang sama bagi nasabahnya yang berada di dunia maya layaknya nasabahnya yang berada di dunia nyata. 2 hal penting yang diberikan perusahaan kepada nasabah dalam dunia maya yaitu :

1. Website Perusahaan

(69)

sebenarnya perusahaan ini. Para broker pun dituntut untuk membuat website perusahaan dengan semenarik mungkin agar nasabah tertarik untuk datang berkunjung, seperti yang dikatakan oleh Bapak Daniel

“...Sekarang dengan adanya website perusahaan, selain memudahkan kami dalam bekerja juga memudahkan para nasabah dalam mengetahui informasi. Saya tidak perlu meminta waktu nasabah untuk mengenalkan bagaimana perusahaan kami dan tentunya nasabah juga tidak mempunyai banyak waktu untuk mendengarkan panjang lebar bagaimana perusahaan ini, dengan adanya website ini, yang juga merupakan kantor kami di dunia maya. Nasabah tidak perlu membuang waktunya untuk saya, hanya dengan melihat website perusahaan kami maka nasabah dapat mengetahui banyak informasi mengenai perusahaan kami ini dan kami akan melayani nasabah yang datang berkunjung ke website kami dek. Kami melayani nasabah di dunia maya layaknya kami melayani nasabah yang berada dalam dunia nyata karena dalam dunia maya nasabah juga datang untuk mengetahui bagaimana perusahaan kami...”

Wawancara : Maret 2010

(70)

2. Komunikasi

Komunikasi yang ditawarkan oleh pihak Perusahaan Millennium Penata Futures dalam internet juga terdapat dalam website yang mereka berikan. Dalam website perusahaan ini juga terdapat media komunikasi jika ada nasabah yang ingin melakukan komunikasi dan bertanya lebih dalam lagi tentang Perusahaan Millennium Penata Futures ini tetapi dalam hal ini nasabah harus mendaftarkan diri (registrasi). sehingga data-data nasabah dapat diketahui dan selanjutnya pihak Millennium Penata Futures akan mengaktifkan profil nasabah untuk dapat bergabung dan melihat perkembangan harga saham di dunia.

Komunikasi dengan para nasabah membuat broker terbiasa akan ketidak pentingan fisik nasabah dalam berkomunikasi. Broker bisa melakukan komunikasi lewat dunia maya dengan para nasabah dan ini merupakan syarat terbentuknya masyarakat maya. Terjadinya komunikasi dengan para nasabah tanpa bertemu langsung dengan nasabah, melakukan komunikasi layaknya dilakukan di dunia nyata. Layanan komunikasi ini juga membuat nasabah menjadi lebih mudah dalam mengetahui tentang bagaimana perusahaan ini. Semua aktivitas seakan-akan dibuat menjadi lebih mudah dan cepat dalam dunia maya yang tidak mengenal jarak dan waktu yang membuat setiap individu nyaman untuk tinggal di dalamnya.

(71)

“... Internet bagi perusahaan kami istilahnya manusia dek internet adalah baju kami, kami tidak dapat bergerak jika tidak ada media internet dalam perusahaan kami jika kami bekerja memang sebelumnya kami menggunakan media telepon tetapi seperti saya jelaskan bagaimana kendala yang kami hadapi dalam menggunakan media telepon tersebut sebelumya, dan lewat media internet inilah kami jadi lebih mudah dalam melakukan banyak aktifitas menyangkut perusahaan kami ini bekerja jadi kalo internet ini tidak ada maka perusahaan kami ini akan lama berkembangnya karena semua menjadi lebih membutuhkan banyak waktu dek, kami melakukan banyak segala aktivitas layaknya di dunia nyata dalam internet ini, khususnya dalam bekerja kami hanya duduk di depan layar komputer tetapi kami bukan hanya duduk diam termangu tetapi kami melakukan banyak hal dalam layar komputer tersebut. Kami bekerja saya juga menawarkan jasa saya ke individu lain yang berjalan-jalan di dunia maya, kami menyapa banyak orang, kami melakukan aktivitas kami layaknya kami di dunia nyata ...”

Wawancara : Februari 2010

(72)

4.5.4.2. Dunia Maya Dunia Baru Bagi Para Broker

Segala aktivitas kerja para broker yang menggunakan media internet mengakibatkan broker hampir 24 jam berada di depan layar komputer. Menjadikan para broker hidup di dalam kehidupannya sendiri dan melakukan aktivitas seperti layaknya biasanya. Dengan menggunakan media internet yang merupakan dunia baru bagi mereka untuk melaksanakan segala aktivitas kerjanya seperti memasarkan perusahaan mereka dengan menggunakan website sebagai alamat kantor mereka, berkomunikasi dengan nasabah tanpa kehadiran fisik, menawarkan jasanya kepada masyarakat di dunia maya, semua dilakukan hanya dengan bekerja di depan layar komputer.

(73)

perusahaan kepada nasabah yaitu dalam bentuk website dan pelayanan komunikasi dalam bentuk on-line menyebabkan para broker harus duduk dan berhadapan dengan komputer sepanjang hari. Menyapa para nasabah yang tidak dikenal, melakukan transaksi dengan nasabah, melakukan tanya jawab dengan nasabah, semua dibuat seakan-akan nyata dan seolah-olah setiap individu bertemu langsung dengan individu lain dan itu semua karena kecanggihan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Rahmenda :

“...Dunia maya membuat banyak individu mulai dapat mengutarakan pendapatnya, bebas berbicara, bebas melakukan apa saja. Kamu bertanya kepada saya juga lewat media dunia maya ini juga merupakan kemudahan yang ditimbulkan. Dalam bekerja jelas dunia maya banyak memberikan kemudahan bahkan dalam saya berhubungan dengan para nasabah saya. Jujur dunia maya membuat saya bergantung kepadanya dalam bekerja. Semua ada di dalamnya dan tersedia di dalamnya...” Wawancara : April 2010

(74)

4.5.4.3. Kemudahan Di Dunia Maya (Cyberspace)

Bagi Perusahaan Millennium Penata Futures ini internet merupakan media yang mutlak dalam bekerja bukan hanya demi kepentingan bisnis semata tetapi juga sumber informasi bagi setiap broker dalam bekerja maupun dalam memperluas jaringan perusahaan, dan juga sebagai media pemuasaan informasi bagi diri sendiri yang dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Millennium Penata Futures yang merupakan perusahaan on-line membuat perusahaan ini melakukan aktivitas kerjanya di dalam dunia maya dan berhubungan dengan masyarakat yang juga hidup dalam dunia maya tersebut, yaitu masyarakat maya. Perkembangan komputer dan akses internet yang menyediakan informasi dengan ragam yang hampir tanpa batas telah memungkinkan siapa saja untuk memperoleh informasi yang diinginkan (Press LIPI:63). Dunia maya memberikan banyak kemudahan di dalamnya seperti yang dikatakan oleh ibu Risma Sitinjak.

“...Dalam dunia maya pekerjaan menjadi lebih mudah dan gampang. walau aktivitas yang dilakukan sama seperti di dunia nyata. Internet mempunyai peranan yang besar bagi perusahaan kami ini, menurut saya juga bukan hanya dalam bekerja saya memperoleh kemudahan banyak hal yang bisa saya dapatkan di dunia maya ini mulai dari informasi buat saya pribadi maupun buat perusahaan kami dan yang paling memudahkan menurut saya pribadi dalam hal berkomunikasi semua menjadi mudah dan terlihat sangat dekat layaknya dalam dunia seperti biasa sehari-hari. Saya sudah terbiasa duduk di depan layar komputer dan melakukan banyak hal sekaligus dan itu sangat menarik bagi saya karena seolah-olah saya bisa menjangkau itu semua dalam dunia maya karena terasa sangat dekat...”

Wawancara : Maret 2010

(75)

layar komputer yang berada dihadapanya, hanya dengan duduk dan ditemanin dengan komputer sebagai alat untuk bekerja para broker sudah melakukan banyak hal di dalam dunia maya tersebut karena segala aktivitas kerja dilakukan layaknya dunia nyata. Rasa haus akan kebutuhan informasi bisa dipuaskan di dalam dunia maya. Dunia maya seolah-olah menyediakan semua hal yang diperlukan dengan mudahnya dan dapat diperoleh dengan secepat mungkin. Slouka mengacu pada tesis MC Luhan tentang tesis Global Village tentang kemudahan yang dihasilkan oleh komputer baik fungsinya sebagai mesin komputasi maupu

Gambar

Tabel 1 Komposisi Broker Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3
TABEL IV Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya
    Gambar 1 Online trading menggunakan metatrader dimulai pada tahun 2003 dan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam makalah ini, kami menggunakan NN untuk model kalibrasi dan pemodelan jarak antara objek dan robot dari gambar bulat dengan beberapa data eksperimental belajar

• Penjabaran lebih lanjut dari kalimat “dipilih secara demokratis” menurut pasal 18 ayat 4 UUD 1945 pada Pasal 24 ayat 5 UU 32 Tahun 2004 adalah bahwa “ KDH dan Wakil KDH

komunitas yaitu cerminan dan kesadaran kritis, membangun identitas komunitas, tindakan representasi dan politis, praktek yang berhubungan dengan budaya, asosiasi

Maret 2020 bahwa karena terjadinya pandemi COVID-19, maka penilaian IKPA tahun 2020 pada aplikasi OM-SPAN tidak dilakukan sampai dengan batas waktu yang akan diatur lebih

Dengan demikian akta jual beli, terutama dalam jual beli balik nama hak atas tanah dan bangunan merupakan suatu surat tertulis yang harus dibuat

319 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. O Prosentase dana yang

Larenku Rempah kaya akan manfaat karena terbuat dari perpaduan antara gula aren dengan rempah-rempah plus nigella sativa yang diolah dan diramu oleh ahlinya.... 2.Aman

dipaparkan, maka perlu adanya penelitian untuk mengkaji lebih dalam mengenai penerapan kegiatan cetak timbul bermedia bahan alam untuk mereduksi perilaku stimulasi