Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan
Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis
Web di Koperasi Serba Guna Bandung Barat
Latar Belakang
â¢
Koperasi Serba Guna (KSG) merupakan koperasi
dengan berbagai unit usaha, salah satunya pemasaran
produk anggota. Anggota KSG yang dimaksud yaitu
merupakan pelaku ekonomi dari kalangan usaha kecil
dan menengah (UKM).
â¢
Kendala pada promosi yang kurang optimal
â¢
Kurang optimalnya jangkauan pemasaran, promosi
dan penyampaian informasi produk dan layanan
terhadap konsumen.
â¢
Sistem penjualan secara konvensional kurang efisien
Rumusan Masalah
â¢
Bagaimana membuat media alternatif sebagai solusi
dan sarana alternatif promosi serta perluasan
jangkauan pemasaran.
â¢
Bagaimana perancangan sistem informasi yang dapat
meningkatkan efektifitas dan memberikan
Batasan Masalah
â¢
Proses pengantaran produk dilakukan oleh pihak
ketiga penyedia jasa pengantaran.
â¢
Penelitian tidak membahas pembayaran secara
online, melainkan pemesan harus membayar transfer
ke Bank BNI melalui nomor rekening yang tercantum
dalam web tersebut.
Bagian Penjualan Bagian Akuntansi
Retur penjualan
Diagram kontek prosedur yang berjalan
Sistem Pemesanan
dan Penjualan
Konsumen
Manajer Umum
Laporan penjualan barang
Nota penjualan
Konsumen Manajer Umum 4.1 Membuat Nota Penjualan dan Retur Penjualan Arsip Retur Penjualan 4.2 Menstempel Nota Penjualan Nota Sementara Retur Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan Arsip Nota
Penjualan Nota Penjualan
4.3 Membuat Catatan Pengeluaran Barang (CPB) Retur Penjualan Nota Penjualan Arsip CPB CPB 4.4 Membuat Bukti Pembayaran Penjualan Barang (BPPB) CPB Retur Penjualan Nota Penjualan 4.5 Membuat Laporan Penjualan Barang (LPB) BPPB
Arsip BPPB BPPB
Nota Penjualan
Evaluasi sistem yang sedang berjalan
NO PERMASALAHAN PELAKU SOLUSI
1 Kurang optimalnya penyampaian informasi produk dan
layanan ke konsumen. kegiatan promosi menggunakan
media kertas membutuhkan waktu dan biaya besar.
Staff Pemasaran Membuat media alternatif untuk
promosi serta perluasan jangkauan
pemasaran.
2 Penjualan secara tunai menggunakan cara konvensional
dimana konsumen harus menemui pihak penjual.
Staff Penjualan Membuat media alternatif dimana
konsumen bisa melakukan
SI Pemesanan dan
Penjualan
Konsumen
Admin
Data Konsumen
Data Pesanan
Nota Pesanan
Data Konsumen
Data Admin
Data Pesanan
Data Produk
Data Admin
Manajer
Umum
DFD lvl 1 proses 1 prosedur yang diusulkan
Konsumen 1.0
Proses Pemesanan Data Konsumen
Nota Pemesanan
Pemesanan Produk Konsumen
Data Produk Data Produk
Data Konsumen
Data Konsumen Data Pesanan
Data Pesanan
2.0 Pengelolaan
Web
Admin Data Konsumen
Data Konsumen Data
Produk Data
Produk
Data Pesanan
Data Pesanan
Data Admin
Data Admin Manajer
Konsumen
1.1 Cari produk Data Pesanan
Produk Data Produk
Data Pesanan
1.2 Input Data Produk dipesan
1.3 Form alamat
kirim
1.4
Verifikasi data pengiriman 1.5
Konfirmasi pesanan
pesanan
Data pesanan
Data order produk
Data order produk
Data order produk Data order
produk Data order
produk
Data order produk Nota
DFD lvl 2 proses 2 prosedur diusulkan
Admin 2.1 Status Pemesanan 2.2 Input Data Produk 2.3 Konfirmasi Pesanan Produk Pemesanan Data Produk Data Order Produk Data Admin Data Admin Konsumen Data Pesanan Data Pesanan Nota Pemesanan Data Pesanan Data Pesanan 2.4 Membuat Laporan Pemesanan Data Order ProdukEntity Relationship Diagram (
ERD)
Produk
Konsumen
Kategori
memiliki
Memesan
N
N
N
1
melakukan
Pembayaran
1
1.
Dengan adanya web ini maka pihak KSG dapat
melakukan promosi dan tidak mempersulit konsumen
dalam mencari informasi mengenai produk UKM
berkualitas dan promosinya dapat menjangkau lebih
luas dibandingkan dengan sistem sebelumnya.
2.
Pengujian unit dan integrasi menunjukan bahwa
perangkat lunak secara fungsional bekerja dengan baik
sesuai kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap
analisis sampai perancangan. Metode pengujian yang
digunakan adalah metode
black box
.
3.
Dengan adanya Sistem
online
ini, implementasi pada
http://ksgbandungbarat.co.cc
maka pemesan produk
akan lebih meluas tanpa batas, konsumen dapat
melakukan pemesanan tanpa harus datang
Saran
1.
Ditambahkan fasilitas
video conference
sebagai alat
komunikasi visual yang mampu menunjang
kegiatan usaha antar anggota, pelanggan, ataupun
pihak KSG sehingga kegiatan seperti perjanjian
dagang, transaksi bisnis dan lain- lain bisa
dilakukan secara
real time
tanpa terkendala
perbedaan tempat.
2.
Ditambahkan fasilitas forum komunikasi untuk
PRODUK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
BERBASIS WEB DI KOPERASI SERBA GUNA
BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Tehnik Dan Ilmu Komputer
Disusun oleh :
ASEP SAEPUL MUBAROK 1.05.05.226
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
i
Masalah yang dihadapi Koperasi Serba Guna dalam melakukan kegiatan pemesanan masih menggunakan proses secara konvensional. Hal ini menyebabkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak KSG kurang maksimal dapat dikatakan bahwa pengolahan data pada KSG ini kurang baik, adapun masalah yang dihadapi di KSG ini adalah dalam hal promosi yang berdampak pada kurang luasnya jangkauan pemasaran sehingga kegiatan usaha tidak optimal.
Untuk mendukung pembuatan sistem ini, metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metode Prototype. Sistem Pemesanan yang penulis rancang adalah berbasis web dengan menggunakan MySql. Dalam analisis perangkat lunak yang dilakukan, dirancanglah perangkat lunak, yaitu rancangan diagram alur dokumen, rancangan basis data, rancangan antarmuka dan rancangan struktur menu serta pemilihan perangkat lunak untuk mendukung sistem yang dibangun. Penulis memilih program PHP dikarenakan kemudahannya untuk membangun aplikasi yang berbasis web.
Dari hasil perancangan tersebut telah terbentuklah suatu Sistem Pemesanan di KSG yang berbasis web. Hal ini memudahkan bagi calon pelanggan atau member yang akan memesan dengan melakukan pemesanan dimana saja melalui internet tanpa harus datang langsung ke perusahaan.
ii
The problems faced Multipurpose Cooperative in ordering activities are still using the conventional process. This causes the information required by the maximum KSG less can be said that the processing of data on this KSG less well, as for problems encountered in this KSG is in terms of impact on the campaign less extent that marketing activities are not optimal.
For supporting the making of the system, in this research which designs based on web with programming langguage PHP and for the making database, the writer uses MySql. In software analysis which has done, the writer design software, the design of document context diagram, the design of database, the design of interface and the design of menu structure as well as the selection software for supporting the system which has been designed. The writer choose PHP program its simpleness to build application based on web.
From the result of the design has been formed order system of a Unity Cooperation of exertion which is base on web. This thing is easier for the customer who will order by doing the order every where by internet without come to the companny.
iii Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Segala puji
bagi Allah. SWT yang telah memberikan kita nikmat Iman dan Islam. Semoga
Shalawat dan salam tercurah kepada Muhammad SAW, Keluarga-Sucinya, para
sahabat dan para pengikutnya.
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu
menyelesaikan Skripsi yang berjudul Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan
Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis Web di Koperasi Serba Guna
Bandung Barat yang merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus dipenuhi
dalam mencapai gelar Sarjana di Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Bapak
Wahyu Nurjaya, Wk, ST., M.Kom, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh ketulusan, kesabaran, perhatian, dan ketelitian telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pemikirannya untuk memberikan pengarahan kepada penulis selama
penulisan skripsi ini. Adapun ucapan terimakasih penulis tujukan yang
sebesar-besarnya kepada yang saya hormati :
1. Yth. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto Msc, Selaku Rektor Universitas
iv
3. Yth. Dadang Munandar, S.E, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Informatika.
4. Yth Wahyuni,S.Si, M.T selaku dosen Wali MI-05.
5. Yth Seluruh Dosen dan Staft Pengajar di UNIKOM.
6. Yth Yeti Suhaeti, S.Pd. Selaku Sekretaris KSG Serbaguna Bandung Barat.
7. Tak lupa untuk Sahabatku : seluruh anak-anak MI-05, Terima kasih atas
dukungan dan bantuan dari kalian semuanya.
8. Kedua Orang Tua, Adikku yang telah memberikan dukungan, doâa dan restu serta
perhatiannya setiap waktu, saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga.
9. Ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman dan sahabat-sahabat yang
telah memberikan bantuan dan saran dalam penyusunan laporan.
10. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan saya ucapkan terima kasih
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis semoga
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT Amin.
Bandung, Januari 2011
v
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK â¦â¦â¦...â¦â¦..â¦.
ABSTRACT â¦â¦â¦..â¦â¦..â¦.
KATA PENGANTAR â¦â¦â¦...
DAFTAR ISI â¦â¦â¦..â¦â¦â¦...
DAFTAR GAMBAR â¦â¦â¦..
DAFTAR TABEL â¦â¦â¦...
DAFTAR SIMBOL â¦â¦â¦
i ii iii v x xiii xv BAB I PENDAHULUAN â¦â¦â¦.
1.1.Latar Belakang Penelitian â¦â¦â¦
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah â¦â¦â¦..
1.2.1.Identifikasi Masalah â¦â¦â¦..
1.2.2.Rumusan Masalah â¦â¦â¦.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian â¦â¦â¦
1.3.1.Maksud Penelitian â¦â¦â¦.
1.3.2.Tujuan Penelitian â¦â¦â¦..
1.4.Kegunaan Penelitian â¦â¦â¦
1.4.1.Kegunaan Praktis â¦â¦â¦..
1.4.2.Kegunaan Akademis â¦â¦â¦.
1.5.Batasan Masalah â¦â¦â¦..
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian â¦â¦â¦...
vi
2.1.1.Pengertian Sistem â¦â¦â¦..
2.1.2.Pengertian Informasi â¦â¦â¦.
2.1.3.Pengertian Sistem Informasi â¦â¦â¦.
2.2.Koperasi â¦â¦â¦..â¦â¦â¦.
2.2.1.Pengertian Koperasi â¦â¦â¦..
2.2.2.Fungsi dan Peran Koperasi â¦â¦â¦...
2.2.3.Tujuan dan Usaha Koperasi â¦â¦â¦...
2.3.Pembahasan yang Dianalisis â¦â¦â¦...
2.3.1.Pengertian Pemesanan â¦â¦â¦...
2.3.2.Pengertian Penjualan â¦â¦â¦...
2.3.3.Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan â¦....
2.4.Pengertian Internet â¦â¦â¦...
2.4.1.TCP/IP â¦â¦â¦...
2.4.2.Fasilitas Internet â¦â¦â¦....
2.5.AMP (Apache, Mysql, PHP) â¦â¦â¦.â¦â¦â¦...
2.5.1.PHP : Hypertext Preprocessor...â¦â¦â¦...
2.5.2.MySQLâ¦â¦â¦...
2.5.3.Apache â¦â¦â¦...
8 9 10 11 11 11 12 12 12 13 13 14 14 17 18 18 19 21
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN â¦â¦â¦
3.1.Objek Penelitian â¦â¦â¦..
3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan â¦â¦â¦.
3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan .â¦â¦â¦...
22
22
22
vii
3.1.4.Deskripsi Tugas â¦â¦â¦.
3.2.Metode Penelitian â¦â¦â¦
3.2.1.Desain Penelitian â¦â¦â¦...
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data â¦â¦â¦â¦...
3.2.2.1. Sumber Data Primer â¦â¦â¦..
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder â¦â¦â¦.
3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ...
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem â¦â¦â¦...
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem â¦â¦â¦â¦.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan â¦...
3.2.4.Pengujian Software â¦â¦â¦...
24 34 34 35 35 35 36 36 36 40 46
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM â¦â¦â¦â¦...
4.1.Analisis Sistem yang Berjalan â¦â¦â¦
4.1.1.Analisis Dokumen â¦â¦â¦.
4.1.2.Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan â¦â¦â¦.
4.1.2.1. Flow Map â¦â¦â¦..
4.1.2.2. Diagram Konteks â¦â¦â¦..
4.1.2.3. Data Flow Diagram â¦â¦â¦...
4.1.3.Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan â¦â¦â¦â¦
4.2.Perancangan Sistem â¦â¦â¦.
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem â¦â¦â¦..
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan â¦â¦...
4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan â¦â¦â¦â¦
viii
4.2.3.3. Kamus Data â¦â¦â¦...
4.2.4.Perancangan Basis Data â¦â¦â¦
4.2.4.1. Normalisasi â¦â¦â¦...
4.2.4.2. Relasi Tabel â¦â¦â¦..
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram â¦â¦â¦.
4.2.4.4. Struktur File â¦â¦â¦..
4.2.4.5. Kodifikasi â¦â¦â¦..
4.2.5.Perancangan Antar Muka â¦â¦â¦..
4.2.5.1. Struktur Menu â¦â¦â¦...
4.2.5.2. Perancangan Input â¦â¦â¦.
4.2.5.3. Perancangan Output â¦â¦â¦..
4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan â¦â¦â¦...
66 69 70 73 74 75 79 81 81 82 89 90
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM â¦â¦â¦..
5.1.Implentasi â¦â¦â¦
5.1.1.Batas Implementasi â¦â¦â¦...
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak â¦â¦â¦.
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras â¦â¦â¦..
5.1.4.Implementasi Basis Data â¦â¦â¦...
5.1.5.Impelementasi Antar Muka â¦â¦â¦...
5.1.6.Implementasi Instalasi Program â¦â¦â¦
5.1.7.Penggunaan Program â¦â¦â¦
ix
5.2.1.Rencana Pengujian â¦â¦â¦
5.2.2.Kasus dan Hasil pengujian â¦â¦â¦
5.2.2.1. Pengujian Login â¦â¦â¦
5.2.2.1.1. Pengujian Login User â¦â¦â¦
5.2.2.1.2. Pengujian Login Admin â¦â¦
5.2.2.2. Pengujian Validasi Pemesanan â¦â¦.
5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian â¦â¦â¦.
115
116
116
116
118
119
120
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN â¦â¦â¦.
6.1.Kesimpulan â¦â¦â¦..
6.2.Saran â¦â¦â¦
121
121
122
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi teknologi yang semakin canggih ini, kehidupan dan
keseharian manusia semakin melaju cepat seiring dengan perkembangan
teknologi. Hampir tidak ada ruang dan waktu dalam kehidupan, manusia yang
tidak tersentuh oleh teknologi. Teknologi menjadi suatu kebutuhan yang tidak
bisa dilepaskan dalam kehidupan manusia, bahkan pada perkembangan manusia
semakin tergantung oleh keberadaan teknologi tersebut.
Koperasi Serba Guna (KSG) berlokasi di Bandung Barat merupakan
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mempunyai beberapa unit
usaha. Beberapa kategori produk yang ada pada KSG diantaranya kategori
kerajinan tangan, garment, aksesories, periklanan dan lain-lain.
Rekanan usaha KSG pada pemasaran produk adalah anggota KSG yang
memasarkan produk atau jasa. Peranan KSG yakni untuk memasarkan
produk-produk yang dihasilkan anggota, selain ada unit usaha lain dimana produk-produk tidak
bersumber dari anggota. Produk KSG merupakan produk umum yang merupakan
kebutuhan masyarakat, konsumen produk bisa dari kalangan konsumen industri
konsumen akhir yakni konsumen yang membeli suatu produk guna dimanfaatkan
untuk pemenuhan kebutuhannya.
Beberapa fungsi pada kegiatan usaha KSG seperti pada pengadaan produk,
promosi, pemesanan, dan penjualan. Kendala yang dihadapi kurang optimalnya
pemasaran produk dan layanan terhadap konsumen. Konsumen perlu untuk
mengetahui detail informasi produk yang ditawarkan agar terjadi transaksi,
dimana menggunakan cara konvensional dirasa kurang efisien karena konsumen
tidak bisa mengetahui informasi produk tanpa konsumen harus mendatangi tempat
penjualan.
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor
pendorong perkembangan transaksi. Transaksi secara online adalah segala bentuk
transaksi perdagangan barang atau jasa melalui media elektronik, dan media
elektronik yang sering digunakan adalah internet. Transaksi secara online dapat
dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis.
Karakteristik konsumen adalah kalangan industri maupun rumah tangga
yang memanfaatkan internet untuk kegiatan transaksi pembelian dalam wilayah
Indonesia, dengan menggunakan layanan jasa pengiriman eksternal seperti kantor
pos dengan biaya yang relatif terjangkau, kendala distribusi menjadi minimal.
Untuk meningkatkan jangkauan pemasaran, website dapat membantu
perusahaan untuk memperluas jangkauan pemasaran, karena konsumen dapat
tujuan pemasaran diperuntukan bagi konsumen agar lebih mengenal detail
informasi produk UMKM serta layanan jasa KSG dan profil perusahaan. Dengan
lebih luasnya jangkauan pemasaran kemungkinan terjadi transaksi pemesanan dan
penjualan terjadi dalam persentase lebih baik.
Hal ini melatar belakangi penulis untuk membuat sistem informasi
pemesanan dan penjualan yang berbasis pemrograman web. Pembuatan situs web
ini diharapkan mampu meningkatkan daya jual dengan meningkatnya jangkauan
pemasaran melalui media internet yang dapat diakses oleh siapapun, kapanpun,
dan dimanapun. Implementasi sistem informasi yang dirancang diharapkan
mampu menambah daya saing dan mempersiapkan KSG memasuki era bisnis
yang berbasis teknologi informasi. Sehubungan dengan permasalahan diatas,
maka diambil hal tersebut untuk dijadikan bahan penelitian dengan judul :
âSistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis Web di Koperasi Serba Guna Bandung Baratâ.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis
menemukan beberapa permasalahan pada KSG Bandung Barat.
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kurang optimalnya jangkauan pemasaran, promosi dan penyampaian
2. Sistem penjualan secara konvensional kurang efisien dimana
konsumen harus mendatangi tempat penjualan untuk mengetahui
informasi produk.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan
permasalahan yang ada pada sistem pemasaran KSG Bandung Barat
sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat media alternatif sebagai solusi dan sarana
alternatif promosi serta perluasan jangkauan pemasaran.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi yang dapat meningkatkan
efektifitas dan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk
mengetahui informasi dan melakukan pemesanan produk.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
pemesanan dan penjualan produk usaha mikro kecil dan menengah berbasis
web pada KSG Bandung Barat sebagai media alternatif yang dapat
membantu dalam mempromosikan produk, perluasan jangkauan pasar, dan
1.3.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuat media alternatif sebagai solusi dan sarana alternatif
promosi serta perluasan jangkauan pemasaran.
2. Untuk sistem informasi yang telah dikembangkan dapat meningkatkan
efektifitas dan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk
mengetahui informasi dan melakukan pemesanan produk.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Bagi Koperasi Serba Guna (KSG) Bandung Barat :
1. Membangun media alternatif untuk pemasaran produk untuk
mencapai hasil yang lebih efektif dan efisien.
2. Mempermudah bagian pengelolaan keuangan berkaitan dengan
pemasaran, pemesanan dan penjualan sehingga akan memberikan
pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan dengan hasil yang lebih baik.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi dalam memberikan
informasi dan sebagai masukan didalam bidang pengembangan wawasan
dan ilmu pengetahuan bidang pemrograman komputer khususnya masukan
2. Bagi Peneliti
Untuk mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang pernah
diterima selama di bangku kuliah kedalam dunia nyata.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukan untuk studi kepustakaan bagi yang akan
melakukan penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam
penelitian ini.
1.5. Batasan Masalah
1. Proses pengantaran produk dilakukan oleh pihak ketiga penyedia jasa
pengantaran.
2. Penelitian tidak membahas pembayaran secara online, melainkan pemesan
harus membayar transfer ke Bank BNI melalui nomor rekening yang
tercantum dalam web tersebut..
3. Proses pemesanan hanya melayani di dalam negeri.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yaitu bertempat di Koperasi Serba Guna (KSG) Jln.
Cilame No 21 40552, Bandung Barat. Adapun jadwal pembuatan laporan skripsi
No. Aktivitas
2010
Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Wawancara
2
Perancangan :
a. Design
b. Coding
3.
Pengujian Sistem :
Blackbox testing
4. Implementasi
[image:37.595.112.536.147.413.2]5. Pendokumentasian
8
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi artinya
saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Beberapa para ahli
mengemukakan pegertian sistem seperti dibawah ini :
Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003 : 27), Sistem adalah
elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi.
Menurut Jogiyanto (2005 : 2), Sistem adalah kumpulan
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Al-bahran bin ladjamudin (2005 : 3), menjelaskan terdapat
dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan
pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya
mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen yang berintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari definisi-definisi sistem di atas penulis menyimpulkan bahwa
sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang
saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli
mendefinisikan informasi sebagai berikut :
Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003 : 2), informasi adalah data
yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Menurut Edhy Susanto (2004 : 4), informasi merupakan pengolahan
data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang
dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau tidak langsung
pada saat yang akan datang.
Definisi informasi menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 8),
bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil
keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.
Menurut Adi Nugroho, ST., MMSI (2004 : 5, 6), informasi adalah
data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi
pengguna.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
hasil pengolahan data sehingga dapat lebih berarti dan berguna bagi
penerimanya.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 2), data adalah kumpulan kejadian yang
diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf,
atau simbol-simbol khusus atau gabungan darinya. Sedangkan informasi
(information) hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk
yang lebih berarti dari suatu kejadian.
Suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar, yang
disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input,
processing, dan output.
Input. Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses
computer lewat alat input (input device).
Processing. Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang
yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, megklasifikasikan,
mengurutkan, mngendalikan, atau mencari di storage.
Output. Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil
pengolahan data kea lat output (output device), yaitu berupa informasi.
2.2. Koperasi
2.2.1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorangan
atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Sebagaimana telah diketahui bahwa di
dalam undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian telah
diatur bahwa koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya
melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi, dan
sebagai pelaksanaan undang-undang nomor 25 tahun 1992 tersebut maka
pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995
tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.
2.2.2. Fungsi dan Peran Koperasi
Koperasi berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada
Koperasi berperan :
a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
ketahanan perekonomian nasional, dan koperasi sebagai sokogurunya.
c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2.2.3. Tujuan dan Usaha Koperasi
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2.3. Permasalahan yang Dianalisis
Berikut ini merupakan teori dasar yang berhubungan dengan kasus yang
dianalisis, yaitu sebagai berikut :
2.3.1. Pengertian Pemesanan
Pemesanan juga salah satu faktor yang sangat penting dan sangat
transaksi jual beli lebih pariatif tidak sekedar harus berangkat ke toko terus
membeli barang langsung, lalu membayar dengan uang tunai.
Menurut Darmawan (2006), Pemesanan adalah proses, pembuatan,
cara memesan atau memesankan yang dilakukan konsumen sebelum
membeli.
2.3.2. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk
mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa
yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak.
Menurut Moekijat (1998), menjual (melakukan penjualan) adalah
suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mencari pembeli, mempengaruhi,
dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya
dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai
harga yang menguntungkan bagi kedua pihak.
2.3.3. Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan
Berdasarkan penjelasan sistem, informasi, dan sistem informasi secara
keseluruhan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi
Pemesanan dan Penjualan adalah kumpulan komponen (perangkat keras,
perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data, dan SDM)
dibutuhkan organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan
dalam pencapaian tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menyebarkan informasi berupa promosi (memperkenalkan
suatu produk) dan termasuk juga proses pemesanan produk.
2.4. Pengertian Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti
hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang
mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur
telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan
protocol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas
memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP
(Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer
lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih
rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan
paket-paket pengiriman data.
2.4.1. TCP/IP
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol (aturan) yang memungkinkan
kumpulan komputer dapat berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu
network (jaringan). Selain Internet, TCP/IP juga dapat diterapkan pada
Protokol-protokol TCP/IP memberikan dukungan jaringan untuk
menghubungkan seluruh tempat dan host serta mengikuti aturan standar
tentang bagaimana komputer-komputer berkomunikasi dan bagaimana
jaringan-jaringan diinterkoneksikan. Protokol-protokol TCP/IP mengikuti
model konsep empat layer yang dikenal sebagai model Department of
Defense (DOD) : Application, Transport, Internet, dan Network Interface.
1. Layer Application
Layer Application terletak di atas pada model TCP/IP konsep empat
layer dan merupakan tempat program software memperoleh akses ke
jaringan. Layer ini kira-kira sesuai dengan layer Session, layer Presentation,
dan layer Application pada model OSI. Beberapa layanan dan utiliti TCP/IP
beroperasi pada Layer Application. Layanan dan utiliti tersebut meliputi:
HyperText Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Simple
Mail Transfer Protocol (SMTP), Telnet, Domain Name System (DNS),
Simple Network Management Protocol (SNMP).
2. Network Application API
TCP/IP Microsoft menyediakan dua interface bagi aplikasi-aplikasi
jaringan untuk memakai layanan-layanan stack protocol TCP/IP WinSock,
3. Layer Transport
Protokol-protokol transport menghadirkan sesi komunikasi di antara
komputer-komputer dan menentukan tipe layanan transport entah
berorientasi koneksi (TCP) ataupun berorientasi datagram yang tanpa
koneksi (UDP). TCP menyajikan komunikasi berorientasi koneksi yang
dapat diandalkan untuk aplikasi-aplikasi yang secara khusus mentransfer
sejumlah besar data pada suatu waktu. TCP juga dipakai untuk
aplikasi-aplikasi yang memerlukan pengakuan bagi data yang diterima. Namun
demikian, UDP menyediakan komunikasi tanpa koneksi dan tidak menjamin
mampu mengirimkan paket.
4. Layer Internet
Protocol-protocol Internet meng-encapsulate paket-paket menjadi
datagram Internet dan mengoperasikan semua algoritma routing yang
diperlukan. Fungsi-fungsi routing yang dikerjakan Layer Internet memang
dibutuhkan untuk memungkinkan host meng-interoperate dengan
jaringan-jaringan lain. Layer Internet kira-kira sesuai dengan Layer Network pada
model OSI. Lima protocol yang diimplementasikan pada layer ini adalah
Address Resolution Protocol (ARP), Reverse Address Resolution Protocol
(RARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), Internet Group
2.4.2. Fasilitas Internet
Fasilitas-Fasilitas yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan
internet, diantaranya :
1. Web adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks
gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang diantara
data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan
membaca data dan informasi tesebut dapat digunakan web browser
seperti Internet Explorer ataupun Netscape.
2. E-Mail (Electronic Mail), dengan fasilitas ini pengguna dapat
mengirim dan menerima surat elektronik (e-mail) pada/dari pemakai
komputer lain yang terhubung di internet, dan dapat menyertakan file
sebagai lampiran (attachment).
3. Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan artikel,
berita, tanggapan, surat, penawaran ataupun file ke pemakai internet
lain yang tergabung dengan kelompok diskusi untuk topik tertentu.
Dengan fasilitas ini pula dapat dilakukan diskusi, seminar ataupun
konferensi dengan cara elektronik tanpa terikat waktu, ruang
dantempat.
4. FTP (File Transfer Protocol), fasilitas ini digunakan untuk
menghubungkan ke server computer tertentu dan bila perlu menyalin
(download) file yang di butuhkan dari server tersebut dan
2.5. AMP (Apache, Mysql, PHP)
2.5.1. PHP : Hypertext Preprocessor
PHP merupakan server side scripting yang memungkinkan user untuk
membuat web secara dinamis, PHP masuk kedalam kategori server-side
scripting dimana browser pada client tidak lagi bertanggung jawab dalam
menjalankan kode-kode PHP, melainkan web server.
Pertama-tama web browser pada clientme-request sebuah file (1).
Dalam kasus ini bagaimanapun juga file yang di request
ber-ekstensi/berakhiran .php (contoh: File1.php), tanda bahwa didalam file
tersebut terkandung kode-kode PHP yang perlu diproses oleh server.
Webserver mengenali file ini dan tidak mengirim file tersebut langsung ke
browser, namun dikirim ke PHP scripting engine (2) (mesin pengolah
kode-Gambar 2.1. PHP Server Side Scripting
kode PHP). PHP engine merupakan komponen perangkat lunak dari server
yang mampu mengartikan kode-kode PHP dan memberikan output dalam
kode HTML. Setiap kode PHP dapat memberikan output kode HTML yang
berbeda, tergantung pada jenis request dari client (browser). Proses tersebut
membangkitkan halaman HTML secara dinamis lalu dikirimkan kembali ke
client (browser) untuk merespon terhadap request yang sebelumnya telah
dikirimkan (3).
Pemrograman disisi server biasanya digunakan untuk membuat
sebuah website yang interaktif yang dihubungkan kedalam basis data atau
data store lain.
2.5.2. MySQL
MySQL merupakan sebuah database management system dengan
kemampuan multi-threaded, multi-user dan meningkatkan fungsi Structured
Query Language (SQL) terutama dengan PHP 5 yang sudah memiliki fungsi
built-in untuk melakukan koneksi dengan MySQL.
MySQL merupakan sebuah relational database management system,
yang menyimpan data pada tabel yang terpisah daripada menyatukan semua
data dalam satu tabel yang besar, hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan
fleksibilitas. Tabel-tabel dihubungkan melalui relasi-relasi tertentu sehingga
memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari berbagai tabel sesuai
dengan permintaan, melalui SQL yang telah menjadi bahasa standar yang
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
MySQL menjadi sangat populer karena MySQL bersifat free (tidak perlu
membayar dalam menggunakannya) pada berbagai platform
(unix/windows). Untuk mendapatkan MySQL dapat di-download dari
http://www.mysql.org atau www.mysql.com.
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah
tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu
atau beberapa kolom.
Pada saat instalasi, secara default MySQL akan membuat sebuah
database bernama mysql. Salah satu isi dari database ini adalah tabel user,
Gambar 2.2. MySQL Multiple Storage Engine Architecture
[image:50.595.146.520.112.355.2]tabel ini berisi nama dan passworduser yang dapat mengakses data pada
database yang dibuat di mysql. Database ini juga berisi hak-hak yang
diberikan pada setiap user.
2.5.3. Apache
Apache merupakan software yang dikeluarkan oleh Group Apache.
Group Apache terlibat dalam suatu proyek yang disebut proyek Apache
untuk mengembangkan suatu software implementasi di server HTTP (web)
yang andal, standar komersial source code-nya didistribusikan secara gratis.
Proyek ini diikuti oleh orang-orang dari berbagai negara yang saling
bekerjasama dalam mengembangkan software Apache tersebut. Alamat
website-nya pada http://httpd.Apache.org/. Apache mengikuti standar
protokol Hypertext Transport Protocol terbaru, yaitu HTTP 1.1. Apache
tersedia bagi bermacam-macam sistem operasi, seperti UNIX (FreeBSD,
22
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penyusunan laporan penelitian yang menjadi objek penelitian yaitu
Koperasi Serba Guna (KSG) yang berlokasi di Blok Sumurbor No 21, Ngamprah,
Bandung Barat.
3.1.1. Sejarah singkat Perusahaan
Sejarah Koperasi Simpan Pinjam Cilame dimulai sejak tahun 1974,
berlokasi di Sirnagalih, dan berpindah ke Blok Sumurbor No 21 Cilame
RT/RW 01/ 04, Ngamprah, Bandung Barat.
Kemudian menjadi Koperasi Serba Guna (KSG) yang berbadan
hukum no : No 347 / B4 / 518 â KOP / VII /1999, tertanggal 8 Juli 1999.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi :
âMenjadikan koperasi sebagai badan usaha yang mampu mengangkat
taraf hidup dan kehidupan anggota serta masyarakat dalam bidang
kehidupan ekonomi sebagai basis bagi peningkatan kehidupan pendidikan,
Misi :
1. Membangun tradisi kemitraan sebagai azas ekonomi kerakyatan yang
melibatkan dan menjadikan agama dan tradisi sebagai soko guru dan
norma kehidupan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam bidang yang
relevan dengan bidang koperasi, baik langsung maupun tidak
langsung bagi seluruh anggota koperasi maupun masyarakat demi
terwujudnya komunitas yang memiliki sikap dan mental serta keahlian
profesional dalam bidang yang ditekuni masing-masing.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi
dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk
mencapai suatu sasaran. Struktur organisasi pada Koperasi Serba Guna
Rapat Anggota
Manajer Umum
Manajer Pemasaran
Manajer S/P dan Niaga
Bagian Promosi
Bagian Penjualan
Manajer Keuangan Manajer
Administrasi Pengurus
Bagian Pelayanan Kepala Kasir
Bagian Persediaan Bagian
Pengadaan
Pengawas
Bagian Akuntansi
3.1.4. Deskripsi Tugas 1. Keanggotaan
Anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa.
[image:54.595.113.545.113.576.2]Setiap anggota mempunyai kewajiban :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi pada Koperasi Serba Guna (KSG)
a. Mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus,
dan keputusan rapat anggota.
b. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib serta simpanan lainnya
yang telah diputuskan oleh rapat anggota.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
koperasi.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas
kekeluargaan.
e. Menanggung kerugian koperasi sesuai ketentuan yang diatur dalam
anggaran dasar ini.
2. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Tugas rapat anggota :
a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b. Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen,
dan usaha koperasi.
c. Memilih pengurus, dan pengawas.
d. Mengesahkan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam
pelaksanaan tugasnya termasuk laporan keuangan/neraca dan
perhitungan hasil usaha.
e. Mengesahkan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan
3. Pengurus
Pengurus koperasi dipilih oleh anggota dalam rapat anggota dan
dilakukan secara demokratis juga pengurus sebagai pemegang kuasa rapat
anggota.
Tugas dan kewajiban Pengurus :
a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi.
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi
serta mewakili koperasi dihadapan maupun diluar pengadilan.
c. Menyelenggarakan rapat anggota dan rapat pengurus.
d. Menyelenggarakan administrasi organisasi koperasi.
e. Membantu pengawas dalam melakukan pengawasan dengan
memberikan keterangan, memperlihatkan segala buku/catatan, warkat,
persediaan barang/alat-alat perlengkapan dan lain sebagainya yang
diperlukan.
f. Memberikan penjelaskan kepada anggota, agar segala ketentuan
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus serta
keputusan rapat anggota dan lainnya diketahui serta dimengerti.
g. Memelihara kerukunan antara sesama anggota, pengurus, dan
pengawas serta mencegah hal-hal yang menyebabkan timbulnya
perselisihan.
h. Menanggung segala kerugian yang diderita oleh koperasi sebagai
4. Pengawas
Pengawas dipilih dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota yang
dilakukan secara demokratis, dan tata cara pemilihannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) Pengawas bertanggung jawab kepada
Rapat Anggota.
Pengawas bertugas untuk :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
pengelolaan Koperasi setiap 3 (tiga) bulan sekali dan sekurang
kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan, dan disampaikan
kepada Pengurus, Rapat Anggota dan Pernerintah.
5. Manajer Umum
Manajer Umum diangkat oleh Pengurus, yang tata cara dan
persyaratannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Deskripsi tugas :
a. Berwenang mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan
operasional.
b. Berwenang mengevaluasi hasil kerja bawahannya.
c. Berwenang memeriksa seluruh penerimaan dan pengeluaran uang
d. Berwenang mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan dan
mendiskusikan alternatif pemecahan masalah dengan masing-masing
manajer.
e. Berwenang memimpin rapat dengan para bawahan langsungnya
secara periodik untuk membahas rencana kerja/strategi masing-
masing divisi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
f. Berwenang memeriksa dan menganalisis laporan-laporan para
bawahan untuk mengevaluasi kegiatan dan perkembangan perusahaan.
g. Berwenang mengarahkan para bawahannya dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
h. Berwenang mewakili perusahaan dalam kegiatan- kegiatan khusus
yang penting untuk hubungan ke pihak ekstern.
i. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan dan pengawasan
pelaksanaan struktur organisasi perusahaan serta evaluasi hasil kerja
bawahannya.
6. Manajer Pemasaran
Deskripsi tugas :
a. Merencanakan strategi pemasaran secara tepat dalam usaha
meningkatkan volume penjualan dan pelayanan terhadap
pelanggan.
b. Melakukan pengawasan kepada pelaksanaan kegiatan
c. Berwenang memimpin pelaksanaan negoisasi transaksi dengan
calon pelanggan menyangkut harga, syarat pembayaran dan
syarat penyerahannya.
d. Berwenang menandatangani penawaran-penawaran harga
produk kepada pelanggan/calon pelanggan.
e. Berwenang mengevaluasi hasil kerja para bawahannya dan
mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan.
f. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan yang telah
ditetapkan.
g. Bertanggung jawab atas penawaran-penawaran harga produk
kepada pelanggan atau calon pelanggan yang ditandatangani.
h. Bertanggung jawab atas hasil kerja para bawahannya dan
langkah perbaikan yang diambilnya.
7. Manajer SP (Simpan Pinjam) dan Niaga
Deskripsi Tugas :
a. Berwenang untuk menangani unit usaha Simpan Pinjam dan
Niaga.
b. Tugas, hak, wewenang dan tanggungjawab serta gaji dan
pendapatan lainnya untuk Manajer dan Karyawan ditetapkan
dalam surat perjanjian/kontrak kerja.
c. Berwenang mengevaluasi hasil kerja para bawahannya dan
d. Bertanggung jawab atas pencapaian target yang telah ditetapkan.
e. Bertanggung jawab atas hasil kerja para bawahannya dan
langkah perbaikan yang diambilnya.
8. Manajer Administrasi
Deskripsi tugas :
a. Bertanggung jawab untuk mengatur bawahan menangani segala
hal yang bersifat administratif.
b. Berwenang mengevaluasi hasil kerja bawahannya.
c. Berwenang memeriksa seluruh penerimaan dan pengeluaran
uang yang ditangani oleh bawahannya.
d. Berwenang memeriksa dan menganalisis laporan-laporan para
bawahan yang berkaitan dengan masalah administratif.
9. Manajer Keuangan
Deskripsi tugas :
a. Berwenang menyusun rencana-rencana dan kebijakan di bidang
keuangan sesuai dengan program pembelanjaan perusahaan.
b. Berwenang menyetujui pengeluaran uang dalam batas
wewenang yang diberikan.
d. Bertanggung jawab atas strategi dan kebijakan pembelanjaan
dan penggunaan dana perusahaan sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
e. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan keamanan dana
perusahaan secara optimum.
f. Bertanggung jawab terhadap pengembangan bawahannya dalam
melakukan pekerjaan.
10. Bagian Pengadaan
Deskripsi tugas :
a. Melakukan pengadaan produk sarana, prasarana, fasilitas dan
dana untuk kegiatan usaha sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan perusahaan.
b. Berwenang menyetujui nilai pembelian sebatas wewenang yang
diberikan kepadanya.
c. Berwenang menyeleksi pemasok dan menghubungi pemasok
yang telah disetujui untuk negosiasi pembelian.
d. Bertanggung jawab atas tersedianya produk yang dibutuhkan
pada saat yang tepat dengan spesifikasi yang benar.
11. Bagian Promosi
Deskripsi tugas :
b. Membuat dan melakukan penyediaan berbagai sarana,
prasarana, dan fasilitas promosi, seperti brosur dan sebagainya.
c. Melaksanakan promosi yang dimulai dari survei pasar sampai
mem-follow up calon konsumen.
12. Bagian Penjualan
Deskripsi tugas :
a. Membina hubungan baik dengan pelanggan.
b. Mengusahakan kelancaran proses penjualan.
c. Bertanggung jawab atas kegiatan operasi penjualan.
13. Bagian Pelayanan
Deskripsi tugas :
a. Melakukan pencatatan dokumen yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi perusahaan di bawah pengawasan Manajer
Administrasi.
b. Menjadi asisten Manajer Administrasi untuk membantu
pelaksanaan tugas dan pekerjaan direktur.
c. Melaksanakan pembukuan dan kas kecil dan administrasi non
14. Bagian Persediaan
Deskripsi tugas :
a. Melakukan pengendalian tingkat persediaan.
b. Bertanggung jawab agar seluruh persediaan barang selalu dalam
kondisi baik,teratur dan aman.
c. Mencatat barang masuk dan barang keluar dari gudang.
d. Membuat laporan pemasukan barang dan pengeluaran barang.
e. Membuat laporan apabila stok atau persediaan barang habis atau
menipis.
15. Kepala Kasir
a. Menerima pembayaran dari pelanggan.
b. Menyetorkan penerimaan kas ke bank.
c. Menangani dan menerima bukti pembayaran.
d. Melakukan pembayaran kepada pihak pemasok.
e. Memberikan konfirmasi pembayaran kepada bagian persediaan.
16. Bagian Akuntansi
a. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti transaksi.
b. Menyimpan dokumen-dokumen bukti transaksi.
c. Membuat laporan keuangan perusahaan secara periodic.
17. Dewan Penasehat
Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat
Dewan Penasehat. Anggota Dewan Penasehat dapat memberikan saran dan
atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan Koperasi baik diminta
maupun tidak diminta, akan tetapi tidak rnengikat Pengurus. Anggota
Dewan Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota dan atau rapat
Pengurusakan tetapi tidak mempunyai hak suara. Anggota Dewan Penasehat
tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai keputusan
Rapat Anggota.
3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian
Metode yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode yang memaparkan bentuk
masalah dengan teknik pemecahan masalah. Adapun sifat-sifat umum yang
terdapat dalam metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu :
1. Metode tersebut memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang
ada pada masa sekarang, dan masalah-masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan membutuhkan suatu metode yang
digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data yang berkaitan.
Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :
3.2.2.1. Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara)
1. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung yang dilakukan terhadap
sistem pemasaran meliputi prosedur yang digunakan pada proses
pengadaan produk, promosi, dan penjualan pada bagian pemasaran.
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada pihak-pihak yang secara
langsung berkaitan dengan masalah penelitian, yaitu pihak sekretaris
di Koperasi Serba Guna (KSG). Informasi yang didapat dengan
metode ini berupa keterangan mengenai proses dan prosedur sistem
berjalan yang dilakukan.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
1. Studi Kepustakaan
Proses membaca dan mempelajari buku-buku serta surat
keputusan yang dikeluarkan oleh Biro Hukum dan Organisasi
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan
laporan penelitian ini.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah
pendekatan terstruktur. Terdapat beberapa alasan penulis
menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah
dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti,
selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam
pengembangan sistem informasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Model prototype adalah metode pengembangan sistem yang
digunakan penulis dalam penelitian ini. Karena penulis memulai
penelitian ini dengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan dari
Keterangan Gambar:
a. Prototype paradigma dimulai dengan mengumpulkan
kebutuhan-kebutuhan customer.
b. Developer dan customer bertemu dan mendefinisikan obyektif
software secara menyeluruh, mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan yang diketahui dari area pekerjaan.
c. Setelah itu dibuat quick design. quick design difokuskan pada
representasi aspek software yang bisa dilihat customer atau
user (misalkan : format input dan output). Quick design
cenderung ke pembuatan prototipe.
Gambar 3.2. Prototype Paradigma
[image:67.595.211.472.112.342.2]d. Prototype dievaluasi customer atau user dan digunakan untuk
menyempurnakan kebutuhan software yang akan
dikembangkan.
Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan
jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model
prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan
aturan-aturan main pada saat awal, yaitu user dan pengembang harus
setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.
Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang
sudah ditentukan.
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Kebutuhan
User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan
sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
3. Evaluasi Protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang
sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika
sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping
direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap
pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika
tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis adalah suatu kegiatan awal dalam penyusunan suatu
sistem dimana di dalamnya terdapat proses untuk memahami sistem
yang telah ada, pemeriksaan dan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh merekomendasikan pengembangan atau peningkatan sistem
yang berguna bagi tahap berikutnya.
Perancangan adalah kegiatan untuk menemukan dan
mengembangkan masukan-masukan yang baru, kumpulan-kumpulan
dari file-file, metode-metode, prosedur dan keluaran dalam
pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat
tercapai.
Untuk merancang sistem, tool atau alat bantu yang di
pergunakan, yaitu :
1. FlowMap (Bagan alir dokumen)
2. Diagram Kontek
3. Diagram Alir data ( Data Flow Diagram )
4. Kamus Data
5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
1. Flow Map
Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan
menjelaskan urutan prosedur-prosedur arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau
dokumen dari satu entitas ke entitas lain.
2. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran
dari sistem. Diagram konteks direprensentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Pada Diagram konteks, sistem digambarkan dengan sebuah
proses saja, kemudian diidentifikasi entitas luar yang berinteraksi
dengan proses tunggal tadi.
Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :
a. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain.
b. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan.
c. Data dihasilkan oleh sistem.
d. Penyimpangan data.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau
simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar
fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data.
Adapun yang digunakan dalam DFD adalah :
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar (external entity) di lingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima
output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan
suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi
kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.
b. Aliran Data
Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data
ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari
data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses
c. Proses
Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran data yang masuk ke
dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari
proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau
dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul.
d. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang
dapat berupa :
1. Suatu file atau basis data di sistem komputer.
2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
4. Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang
garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa
ditutup.
4. Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-
simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau
menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir disistem dengan lengkap.
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data
yang mengalir disistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan
tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input,
merancang laporan-laporan dan struktur data pada database.
5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi
Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus
dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data
seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau
mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada
kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi, dan
dilakukan peroses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang
optimal.
Tujuan normalisasi adalah :
1. Mengurangi keanekaragaman data.
2. Mengurangi terjadinya penyimpangan dalam operasi insert,
delete dan update.
Bentuk normalisasi adalah :
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak
ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan kedatanganya.
2. Bentuk normalisasi I
Bentuk ini merupakan ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat
file (file data atau rata), data dibentuk dalam satu record demi satu
record dan nilai value fieldnya berupa atomic value, tidak hanya set
atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multi value).
3. Bentuk normalisasi II
Bentuk normalisasi tahap kedua mempunyai syarat, yaitu bentuk
data telah memenuhi kriteria bentuk normal satu.
4. Bentuk normalisasi III
Untuk menjadi bentuk normalisasi bentuk ketiga haruslah dalam
bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak hanya
hubungan transitif, contoh pada tahap kedua sudah menjadi bentuk
b. Tabel Relasi
Relasi tabel adalah asosiasi di antara dua tabel atau lebih dengan
menggunakan atribut kunci sebagai penghubungnya. Atribut adalah
properti atau ciri dari sebuah entitas atau objek, sedangkan kunci
adalah suatu atribut yang mempunyai karakteristik yang unik dengan
atribut lainnya pada sebuah entitas atau objek.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian perangkat lunak menggunakan metode pengujian BlackBox.
Pengujian BlackBox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak
yang dibuat.
a. Requirement Testing
Tampilan antar muka (interface) diuji cobakan untuk menjamin
informasi yang masuk atau keluar telah tepat atau sesuai dengan yang
diharapkan. Pertama kali yang diuji coba adalah tampilan antarmuka
(interface) karena diperlukan untuk jalannya informasi atau data antar
modul.
b. Design Test
Untuk mendemonstrasikan setiap fungsi dan mengecek apakah terjadi
error atau tidak. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak yang dibuat yaitu functions, operations, external interfaces,