“
S O S I O L O G I MER UPA K A N I L MU
S O S I A L YA N G O B J E K N YA
A DA L A H MA S YA R A K A T .
Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sosiologi
(Berdiri Sendiri)
Ciri-ciri Utamanya :
a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan
tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal
sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif
b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu
berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.
c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi
dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti
memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
Definisi Sosiologi
Salah satu Definisi Sosiologi menurut Tokoh :
Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya).
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis,dan sebagainya).
Objek Sosiologi
Objek Sosiologi adalah
masyarakat
yang
dilihat dari sudut hubungan antar manusia,
dan proses yang timbul dari hubungan
Definisi Masyarakat
Salah satu Definisi dari
Masyarakat
, diungkap kan oleh beberapa Tokoh.
Salah satunya ialah :
Selo Soemardjan :
Komponen-komponan dasar suatu
masyarakat
Populasi
Kebudayaan
Hasil-hasil kebudayaan material
Organisasi sosial
TEORI-TEORI SOSIOLOGI
A
UGUSTE
C
OMTE
(1789- 1857) :
Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics.
Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Social dynamics meneropong bagaimana lembaga- lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa.
Tiga tahap perkembangan pikiran manusia
Pertama, tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia.
Kedua, tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.
C
HARLES
H
ORTON
C
OOLEY
(1864-1929)
1. Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan
timbal-balik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara
individu dengan masyarakat.
2. Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan
damai
sebagaimana
dijumpai
pada
masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja.
3. Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang
telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat
bersahaja
merupakan
bentuk
ideal
yang
terlalu
K
EGUNAAN
T
EORI
:
a) Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang dipelajari sosiologi.
b) Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap
kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi.
c) Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi.
d) Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta
memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian. e) Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk
P
ERKEMBANGAN
T
EORI
S
OSIOLOGI
.
Plato(429-347 SM.)
Seorang Filosof Romawi.
Plato bermaksud merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya.
Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur pengendali, sehingga suatu negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari ketiga unsur yang berimbang atau serasi tadi.
Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam masyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan fungsional antara lembaga-lembaga tersebut yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh.
Ibnu Khaldun (1332-1406)
Seorang ahli filsafat Arab.
Perspektif Evolusionis
1. Merupakan Perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi
2. Perspektif ini didasarkan pada karya Augustu Comte (1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903)
3. Perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh.
4. Para sosiolog yang memakai perspektif evolusioner, mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda, untuk mengetahui apakah ada urutan umum yang dapat ditemukan.
Perspektif Interaksionis
Perspektif ini tidak menyerankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah “masyarakat”, “negara”, dan “lembaga masyarakat” adalah abstraksi konsptual sajaYang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dan interaksinya saja.
Para ahli interaksi simbolik seperti G.H. Mead (1863-1931) dan C.H. Cooley (1846-1929) memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok.
Mereka menemukan bahwa orang-orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbol-simbol yang mencakup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata-kata tulisan dan lisan.
Perspektif Fungsionalis
Dalam Perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan
kelompok
yang bekerjasama secara terorganisasi yang berekrja dalam
suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang
dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut.
Talcott Parsons (1937), Kingsley Davis (1937) dan Robert Merton (1957),
Setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus
menerus, karena hal itu fungsional.
Perspektif Konflik
Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl
Marx (1818-1883), yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas
sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah
Teoretisi
konflik
melihat
perjuangan
meraih
kekuasaan
dan
pengahasilan sebagai suatu proses yang berkesinambungan terkecuali
satu hal, dimana orang-orang muncul sebagai penentang
–
kelas,
bangsa, kewarganegaraan dan bahkan jenis kelamin.
PENGERTIAN MENURUT PETER BERGER (1978)
a process by which a child learns to be a
participant member of society
PEMIKIRAN MEAD
Tahap pengembangan diri menurut Mead.
Tahap pertama, Play Stage
Tahap Kedua, Game Stage
PEMIKIRAN COOLEY
Looking-glass self
terbentuk melalui tiga tahap.Tahap pertama, seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan
orang lain
terhadapnya.
Tahap kedua, seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang
lain terhadap
penampilannya.
AGEN SOSIALISASI (AGENTS OF SOCIALIZATION)
Agen
sosialisasi
adalam
pihak
yang
melaksanakan
sosialisasi.
Jacobs
(1973: 168-208) mengidentifikasikan empat agen
sosialisasi utama:
1. Keluarga
2. Kelompok bermain
3. Media Massa
POLA SOSIALISASI
Sosialisasi Refresif (refressive socialization),
Interaksi Sosial sebagai Faktor
Utama dalam Kehidupan Sosial
Gillin
mengajukan
dua
syarat
yang
harus di penuhi agar suatu interaksi
sosial itu mungkin terjadi, yaitu:
Adanya kontak sosial (social contact)
Dapat di katakan bahwa untuk terjadinya suatu kontak, tidak perlu harus terjadi secara badaniah seperti arti semula kata kontak itu sendiri yang secara harfiah berarti “bersama- sama
menyentuh”.
Adanya komunikasi
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu :
Proses yang Asosiatif (processes of association) yang terbagi kedalam tiga bentuk khusus, yakni :
a. akomodasi
b. asimilasi dan akulturasi
Proses yang Disosiatif (processes od Dissociation) yang mencakup :
a. Persaingan
Kerja sama (Cooperation)
Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha sama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama tertentu
Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Asimilasi
Persaingan atau Competition
Suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman.
Kontravensi (Contravention)
Gejala-gejala adanya ketidakpuasan terhadap diri seseorang atau terhadap suatu rencana.
Pertentangan atau Pertikaian
kelompok Sosial atau
Social Group
adalah himpunan
atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama,
oleh karena adanya hubungan antara mereka.
Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan
timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
1) Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
lainnya.
3) Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut atau dasar pelbagai kriteria atau ukuran :
1) Besar kecilnya jumlah anggota
2) Derajat interaksi sosial
3) Kepentingan dan wilayah
4) Berlangsungnya suatu kepentingan
5) Derajat Organisasi
In-Group
Out-Group
Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.
Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Paguyuban (Gemeinschaft)
Patembayan (Gesselschaft)
Formal Group
Kerumunan (Crowd)
adalah individu yang berkumpul secara bersamaan
serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
Bentuk-bentuk Kerumunan :
1) Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur sosial ;
- Khalayak penonton atau pendengar yang formal
- Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan
2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)
- Kumpulan yang kurang menyenangkan
- Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik
- Kerumunan Penonton
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
- Kerumunan yang bertindak emosional
Istilah masyarakat Setempat (Community) menunjuk pada bagian mesyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Empat kriteria untuk mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat:
1) Jumlah penduduk
2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh
masyarakat
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan. Tak ada masyarakat yang
tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan
Melville J. Herskovits dan Bonislaw Malinowski
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu
Kebudayaan adalah sesuatu yang super-organic, karena kebudayaan
yang berturun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus
walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa
Definisi Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1974), menyatakan
bahwa kebudayaan terdiri atas tiga wujud:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma- norma, dan peraturan.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitet
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut
Meilville J. Herskovits
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
Menurut
Bronislaw Malinowski
1. Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi
Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk
melindungi diri terhadap alam, mengatur
Sifat Hakikat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah
lakunya.
Lembaga Kemasyarakatan adalah himpunan
norma-norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok di
dalam kehidupan masyarakat. Wujud konkrit
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola
pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui
aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya
2. Suatu tingkat kekelan tertentu merupakan ciri dari semua
lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa
tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan
5. Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga
kemasyarakatan
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkahlaku atau bersikap di
dalam menghadapi masalah masalah dalam masyarakat, yang
terutama menyangkut kebutuhan pokok.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
Supaya hubungan antara manusia di dalam
suatu masyarakat terlaksana sebagaimana
diharapkan, maka diciptakan
norma-norma
, yang mempunyai kekuatan
Supaya anggota masyarakat menaati
norma-norma yang berlaku, diciptakan
Sistem lapisan sosial dalam sosiologi dikenal
dengan istilah
Social Stratification
yang
merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
A.Tertutup
(closed
social
stratification),
membatasi
kemungkinan
pindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang
lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau
ke bawah
Kedudukan, lazimnya dimengerti, mempunyai dua arti.
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang
dalam suatu pola tertentu.
Ascribed status
Achieved Status
Suatu Peranan paling sedikit mencakup tiga hal, yaitu :
a. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Pernan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
Kekuasaan
1. Sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai suatu yang
baik atau buruk, namun sosiologi mengakui kekuasaan sebagai
unsur yang penting dalam kehidupan suatu masyarakat.
2. Kekuasaan ada dalam bentuk masyarakat, baik yang
bersahaja maupun masyarakat yang kompleks
3. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang
berkuasa dan yang dikuasai.
4. Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, biasanya
orang itu disebut pemimpin dan mereke yang menerima
Sifat dan Hakikat Kekuasaan
SIMETRIS :
a. Hubungan persahabatan
b. Hubungan sehari-hari
c. Hubungan yang bersifat
ambivalen
d. Pertentangan antara mereka
yang sejajar kedudukannya.
ASIMETRIS :
a. Popularitas
b. Peniruan
c. Mengikuti perintah
d. Tunduk pada pemimpin
formal dan informal
e. Tunduk pada seorang ahli
f. Pertentangan antara mereka
yang tidak sejajar
kedudukannya
Sumber Kekuasaan
SUMBER :
a.Militer, Polisi, Kriminal
b.Ekonomi
c.Politik
d.Hukum
e.Tradisi
f.Ideologi
g.
“
Diversionary Power”
SUMBER :
a. Pengendalian kekerasan
b. Mengendalikan tanah, buruh, kekayaan material
c. Pengambilan keputusan
d. Mempertahankan, melancarkan interaksi
e. Sistem kepercayaan nilai-nilai
Cara mempertahankan kekuasaan
1.Dengan jalan meninggalkan segenap
peraturan-peraturan lama, terutama dibidang politik
yangmerugikan kedudukan penguasa
2.Mengadakan sistem-sistem kepercayaan
3.Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik
4.Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan
Cara memperkuat Kedudukan
1.Menguasai bidang-bidang kehidupan
tertentu
2.Penguasaan bidang-bidang kehidupan
dalam masyarakat yang dilakukan
Wewenang
adalah Kekuasaan yang ada pada seseorang
tau sekelompok orang yang mendapat
Wewenang Kharismatik :
Tidak diatur oleh kaidah-kaidah, baik yang tradisional
maupun
rasional.
Sifatnya
cenderung
Irasional.
Adakalanya kharisma dapat hilang karena masyarakat
sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang
berbeda. Perubahan-perubahan tersebut seringkali tak
dapat diikuti oleh orang yang mempunyai wewenang
kharismatik
tadi
sehingga
dia
tertinggal
oleh
Wewenang Tradisional
Ciri utama wewenang tradisional adalah :
1.Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang
mengikat penguasa yang mempunyai wewenang,
serta orang-orang lainnya dalam masyarakat
2.Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang
kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi
3.Selama tak ada pertentangan dengan
Kepemimpinan (
Leadership
)
Kemampuan seseorang (pemimpin atau
Leader) untuk mempengaruhi orang lain
(pengikutnya) sehingga orang lain
Sifat Kepemimpinan
1. Resmi (formal leadership), yaitu
kepemimpinan yang tersimpul dalam suatu
jabatan.
2.Tidak resmi (informal leadership), yaitu
kepemimpinan karena pengakuan masyarakat
dan kemampuan seseorang untuk
Perubahan sosial dapat diartikan
sebagai segala perubahan pada
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan
sosial itu merupakan suatu
respons ataupun jawaban
dialami terhadap perubahan-perubahan tiga unsur utama :
1.Faktor alam
2.Faktor teknologi
perubahan sosial terdiri dari tiga tahap berurutan :
a. invensi yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan
dikembangkan,
b. difusi, ialah proses di mans ide-ide baru itu
dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial, dan
c. konsekwensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi
dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau
penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan
•
Perubahan
imanen
terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan
mengembangkan ide baru dengan sedikit atau tanpa pengaruh sama
sekali dari pihak luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke seluruh
sistem sosial
•
Perubahan
kontak selektif
terjadi jika anggota sistem sosial terbuka
pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide baru itu
berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan sendiri
Banyak perubahan yang terjadi pada level
individual, dimana seseorang bertindak sebagai
individu yang menerima atau menolak inovasi
Perubahan juga terjadi pada level sistem social.
Ada berbagai istilah yang dipakai untuk
perubahan macam ini, misalnya pembangunan,
sosialisasi integrasi atau adaptasi. Disini
Masalah sosial menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral. Masalah tersebut
merupakan
persoalan
karena
menyangkut
tata
kelakuan
yang
Klasifikasi Masalah Sosial
Klasifikasi masalah sosial berdasarkan
sumber-sumbernya, yaitu :
1.Ekonomis
2.Biologis
3.Biopsikologis
4.Kebudayaan
Ukuran dalam sosiologi suatu masalah
merupakan masalah sosial adalah :
a. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran/ nilai-nilai
sosial dengan kenyataan
b. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial.
c. Pihak-pihak
yang
menetapkan
apakah
suatu
kepincangan merupakan gejala sosial atau tidak.
d. Manifest social problems dan latent social problems
e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
f. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial
Menganalisis Suku Bangsa di Indonesia
1.Pola interaksi
Untuk membandingkan Keragaman
Pola Interaksi dan Proses Sosialisasi
yang beragam, sehingga kita dapat
memahami makna penting dari