SKRIPSI
Pengaruh Deviden Terhadap Harga Perlembar Saham Pada Perusahaan
Food & Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
OLEH
Yuli Atika Pulungan 090522107
PROGRAM AKUNTANSI-EKSTENSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Deviden Terhadap
Harga Perlembar Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun
sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan
ABSTRACT
REACTION INFLUENCES THE DISTRIBUTION OF DIVIDENDS TO THE PRICE PER SHARE ON THE COMPANY’S FOOD AND BEVERAGE
INDUSTRY ARE LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHAGE
Conditions of fluctuating movements in equity prices Indonesian capital market can be influenced by several factors, one of which is the distribution of dividends. information that is deemed important enough for investors.
In this study, will be analyzed whether there is a difference in the sales price of the stock both before and after the dividend announcement in the food and beverage industry companies listed in Indonesia Stock Exchange. As for the period of years in meticulous is for 3 years ie from 2009-2011. While the variables used in this study is the price per share which is then tested by testing different test samples t-test with related (related sample / paired samples). Number of samples used in this study is that 10 companies, the study span the period of five days before the announcement date (T-5) and five days after the announcement date (T +5).
Of analysis and research conducted by collecting secondary data through the website and www.idx.co.id www.duniainvestasi.com the results of testing paired samples t-test is obtained there is no significant effect on stock prices before and after the distribution of dividends with value t of -6.394 with a significance of 0.097. Significance values above 0.05 indicate a significant effect.
ABSTRAK
PENGARUH REAKSI PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP HARGA PERLEMBAR SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Kondisi pergerakan naik-turunnya harga ekuitas di pasar modal Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembagian dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen yang dibagikan perusahaan merupakan
salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor. Dalam penelitian ini, akan dianalisis apakah terdapat perbedaan harga
penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapaun periode tahun yang diteliti adalah selama 3 tahun yaitu dimulai dari tahun 2009-2011. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga perlembar saham yang kemudian diuji dengan pengujian uji beda t-test dengan sampel berhubungan (related sampel/ paired sampel). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perusahaan, dengan periode rentang penelitian lima hari sebelum tanggal
pengumuman (T-5) dan lima hari sesudah tanggal pengumuman (T+5). Dari analisis dan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder melalui website
pengujian paired sampel t-test diperoleh tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham baik sebelum maupun sesudah pembagian dividen, dengan nilai t sebesar -6,394 dengan signifikansi sebesar 0,097. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim, syukur Alhamdulillah penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Deviden Terhadap
Harga Perlembar Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah menuntun umatnya menuju jalan kemuliaan.
Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penulis, khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam
penulisan skripsi ini. Di samping itu, penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera
Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs, Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua
Departemen S1 Akuntansi beserta Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku
Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi beserta Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program
4. Ibu Dra. Salbiah, Msi selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak
membantu, memberikan waktu, kesempatan, bimbingan dan arahan selama
proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku dosen pembaca penilai yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
6. Untuk kedua orangtua saya tercinta, H. Rajuddin Abbas Pulungan dan Hj.
Seriati SPdI yang telah mengasuh dengan ikhlas dan kasih sayang yang tiada
ternilai, serta memberikan motivasi dan dorongan baik moril maupun materil
untuk kesuksesan putrinya.. Dan teman Akuntansi maupun
teman-teman seperjuangan yang telah memotivasi dan mendoakan, semoga
ukhuwah kita bisa terjaga hingga ke surga tertinggi-Nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kekurangan akibat dari keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis
menerima masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Juli 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 7
2.1.1 Pengertian Saham... 7
2.1.2 Harga Saham ... 8
2.1.3 Penilaian Saham ... 9
2.1.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham ... 10
2.1.5 Deviden ... 12
2.1.6 Jenis – Jenis Deviden ... 13
2.1.7 Pengertian Kebijakan Deviden………. . ……….. 14
2.1.8 Bentuk Pembayaran Deviden……… 15
2.1.9 Hubungan Antara Saham Dengan Deviden………... 16
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
2.3 Kerangka Konseptual ... 18
2.4 Hipotesis Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.5 Variabel Penelitian ... 25
3.6 Metode Analisis Data ... 26
3.7 Penguji Asumsi Klasik ... 26
3.7.1 Uji Normalitas ... 26
3.8.2Uji signifikansi parsial (Uji-t)……… 29
3.9 Jadwal Penelitian……….. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Penelitian ... 32
4.1.1 Sekilas Gambaran Mengenai BEI ... 32
4.1.2 Struktur Organisani BEI ... 33
4.2 Analisis Data ... 34
4.2.1 Pengujian Normalitas Data ... 35
4.2.1.1 Pengujian Normalitas Data Variabel Harga Saham ... 36
4.3 Pengujian Hipotesis ... 38
4.3.1 Pengujian Regresi Linier Sederhana ... 39
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
3.1 Daftar Populasi ... 22
3.2 Daftar Sampel Penelitian... 23
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.4 Jadwal Penelitian ... 31
4.1 Perhitungan Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 34
4.2 Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 36
4.3 Hasil Uji Statistik Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas ... 39
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ... 19 4.1 Struktur Organisasi ... 33 4.2 Nilai Rata-Rata Harga Saham Pada Periode Peristiwa Peristiwa
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman 1 Data Perusahaan Yang Membagikan Dividen Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman Terdaftar di BEI ... 47 2 Daftar Harga Perlembar Saham Perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 48 3 Hasil Uji Statistik Harga Perlembar Saham Sebelum dan Sesudah
ABSTRACT
REACTION INFLUENCES THE DISTRIBUTION OF DIVIDENDS TO THE PRICE PER SHARE ON THE COMPANY’S FOOD AND BEVERAGE
INDUSTRY ARE LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHAGE
Conditions of fluctuating movements in equity prices Indonesian capital market can be influenced by several factors, one of which is the distribution of dividends. information that is deemed important enough for investors.
In this study, will be analyzed whether there is a difference in the sales price of the stock both before and after the dividend announcement in the food and beverage industry companies listed in Indonesia Stock Exchange. As for the period of years in meticulous is for 3 years ie from 2009-2011. While the variables used in this study is the price per share which is then tested by testing different test samples t-test with related (related sample / paired samples). Number of samples used in this study is that 10 companies, the study span the period of five days before the announcement date (T-5) and five days after the announcement date (T +5).
Of analysis and research conducted by collecting secondary data through the website and www.idx.co.id www.duniainvestasi.com the results of testing paired samples t-test is obtained there is no significant effect on stock prices before and after the distribution of dividends with value t of -6.394 with a significance of 0.097. Significance values above 0.05 indicate a significant effect.
ABSTRAK
PENGARUH REAKSI PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP HARGA PERLEMBAR SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Kondisi pergerakan naik-turunnya harga ekuitas di pasar modal Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembagian dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen yang dibagikan perusahaan merupakan
salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor. Dalam penelitian ini, akan dianalisis apakah terdapat perbedaan harga
penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapaun periode tahun yang diteliti adalah selama 3 tahun yaitu dimulai dari tahun 2009-2011. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga perlembar saham yang kemudian diuji dengan pengujian uji beda t-test dengan sampel berhubungan (related sampel/ paired sampel). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perusahaan, dengan periode rentang penelitian lima hari sebelum tanggal
pengumuman (T-5) dan lima hari sesudah tanggal pengumuman (T+5). Dari analisis dan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder melalui website
pengujian paired sampel t-test diperoleh tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham baik sebelum maupun sesudah pembagian dividen, dengan nilai t sebesar -6,394 dengan signifikansi sebesar 0,097. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia terhadap perekonomian
dunia, perkembangan dunia usaha di tanah air mengalami kemajuan yang cukup
pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan dan lembaga yang
didirikan dalam rangka menyemarakkan dan menunjang kegiatan perekonomian
di tanah air. Pertumbuhan sector usaha sangat menunjang dalam menciptakan
kesempatan kerja yang lebih luas. Dengan demikian semakin bertambah pula
jumlah penduduk yang dapat menikmati penghasilan dan pendapatan yang layak.
Bursa Efek Indonesia merupakan Self RegulatoryOrganization(SRO) yang
berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal Indonesia dengan
visi “Menjadi Bursa yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia”. Tujuan
pasar modal di Indonesia adalah di sektor – sektor produktif, juga ikut
mewujudkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan saham – saham
perusahaan.
Saat ini jumlah orang yang memiliki dana berlebih cukup besar. Kelebihan
dana (idle fund) yang terdapat pada masyarakat tersebut sebagian besar
diinvestasikan dalam bentuk aktiva riil dalam bentuk emas, tanah, dan bangunan,
di samping itu sebagian lagi di investasikan ke dalam aktiva keuangan (financial
asset) berupa tabungan maupun deposito di bank. Selain bentuk investasi tersebut
sebenarnya ada alteratif investasi keuangan dalam bentuk lain yang juga bisa
Menurut Suad Husnan (1994: 3) Bentuk alternative investasi tersebut adalah
investasi di pasar modal secara formal pasar modal dapat di definisikan sebagai
pasar untuk kegiatan instrument keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.
Dalam menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender)
kepada pihak yang memerlukan dana untuk menjalankan operasi perusahaannya
(borrower). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lender
berharap akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari pihak
borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan
investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.
Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi , sehingga
akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran.
Melihat perkembangan pasar modal yang berkaitan dengan pengaruh krisis
ekonomi yang melanda Indonesia saat ini, tantangan yang di hadapi sangat berat.
Kebijakan moneter yang di dapat akibat krisis moneter dan prospek perusahaan
tidak semakin jelas, secara langsung mempengaruhi perilaku pemodal dan kinerja
emiten. Dalam konteks manajemen keuangan, dikenal tiga fungsi utama
manajemen keuangan yaitu fungsi penggunaan dana yang menyangkut keputusan
investasi, fungsi mendapatkan dana yang menyangkut keputusan peembelanjaan
Pendanaan menggunakan saham ( baik saham biasa maupun saham preferen)
merupakan bentuk pendanaan permanen bagi perusahaan.
Pemegang saham yang baik saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock) adalah pemilik perusahaan. Pengambilan keputusan investasi
dalam suatu saham memerlukan pertimbangan – pertimbangan, perhitungan –
perhitungan dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang di
investasikan serta keuntungan yang di harapkan investor. Pemenuhan kebutuhan
dana perusahaan dapat dilakukan dengan pembelanjaan yang berasal dari
keuntungan atau laba ditahan dan depresiasi, sedang pembelanjaan ekstern salah
satunya berasal dari penjualan saham. Dengan adanya pembelanjaan ekstern ini,
perusahaan harus mempunyai kebijakan atas deviden. Kebijakan deviden adalah
suatu keputusan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan
kepada pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan untuk membiayai investasi di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan kebijakan deviden ini, ada beberapa macam kebijakan
deviden yang dilakukan oleh perusahaan yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Kebijakan deviden yang stabil
2. Kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal plus jumlah
ekstra tertentu.
3. Kebijakan deviden dengan penetapan deviden pay out ratio yang konstan.
4. Kebijakan deviden fleksibel.
Dari hasil analisis inilah kemudian para investor melakukan transaksi dalam
dalam pasar modal akan menentukan harga saham bagi setiap perusahaan go
public di pasar modal. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini akan
menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Deviden Terhadap Harga
Perlembar Saham Pada Perusahaan Food & Beverage yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
Apakah Deviden harga Perlembar saham berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009 – 2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui apakah Dividen Per Lembar Saham berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009 – 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pengaruh Dividen per Lembar Saham terhadap harga saham perusahaan food
& beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi manajemen perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai
masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat
dilihat dari rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek bagus bagi
perusahaan di masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk
menanamkan modal di perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah
modal untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi
dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham yang diperdagangkan di
pasar modal, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
memilih atau menentukan perusahaan mana yang mempunyai rasio keuangan
yang baik dan meramalkan harga – harga saham perusahaan food & beverage
di Bursa Efek Indonesia sehingga akan mengurangi resiko kerugian dan
menghasilkan return yang baik.
4. Bagi pembaca dan pihak lain, sebagai bahan referensi dan sumber informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Teoritis
1.1.1 Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan
sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain
yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham lainnya. Menurut Husnan
(2005:29), “saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal
(yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari
prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan
berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.”
Dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti investor telah menginvestasikan
dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali
saham tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan
yang ditanamkan di perusahaan.
Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor dalam
memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan sebagian
pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan.
Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian
penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi.
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama
1. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan principal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
2. Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat deviden.
3. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
1.1.2 Harga Saham
Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu
penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Nilai suatu saham
berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai Nominal(Par Value)
Nilai nominal adalah harga pasar yang tercantum pada saham yang
bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu
perseroan, dikenal adanya modal di setor ini sama dengan nilai nominal di catat
sebagai modal ekuitas perseroan di dalam neraca. Setiap saham yang diterbitkan
di Indonesia harus mempunyai nilai nominal yang tercantum pada surat
sahamnya.
2. Harga Dasar (Base Price)
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu
saham. Harga ini merupakan harga perdana pada waktu harga saham tersebut
dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana
yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada dasar
dasar ini berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split,
warrant dan lain – lain, sehingga harga saham dasar yang baru harus dihitung
sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil perhitungan antara harga dasar
dengan jumlah saham yang ditterbitkan.
3. Harga Pasar ( Market Price )
Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing
price). Jadi harga pasar ini yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika
harga pasar dikalikan jumlah saham yang diterbitkan, maka di dapat market value.
2.1.3 Penilaian Saham
Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang
diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi pembelian
itu. Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menetukan nilai suatu saham
sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance) yang dapat
digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. Standar
prestasi ini berupa nilai instrinsik yang menunjukkan prestasi (hasil dan resiko)
mendatang dari suatu sekuritas. Model penilaian harga saham yang sering
digunakan dalam analisis saham menurut Manurung (1997:28) yaitu :
Pendekatan Present Value
1.Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya 2.Semua keuntungan dibagikan sebagai deviden
Sehingga harga saham dirumuskan :
Po=� �
Dimana :
Po = Harga saham (nilai instrinsik) D = Dividen
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan)
b. Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model) Model ini didasarkan pada asumsi :
1.Tidak semua laba dibagikan
2.Laba ditahan diinvestasikan kembali Sehingga harga saham dirumuskan :
Po = ��
�−�
Dimana :
Po = Harga saham (nilai instrinsik) Di = Dividen pada periode i
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan )
g = Growth of rate ( pertumbuhan laba atau dividen di masa yang akan datang)
2.1.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran
dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada
umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih
besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung
akan naik. Factor – factor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat
factor makro atau pasar yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah
tingkat inflasi dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiscal, situasi
perekonomian dan situasi bisnis internasional. Sedangkan factor mikro
perusahaan yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah pendapatan
perusahaan, dividen yang dibagikan, arus kas perusahaan, perubahan mendasar
dalam perusahaan dan perubahan dalam perilaku investasi misalnya merubah
investasinya dari saham menjadi obligasi. Selain itu juga, faktor – faktor yang
mempengaruhi pergerakan harga saham adalah :
1. Faktor Internal yaitu :
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan
produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman
yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen,
dan struktur organisasi.
d. Pengumuman dan pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.
e. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fiscal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share (EPS), dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit
margin, return on assets (ROA), dan lain – lain.
2. Faktor Eksternal yaitu :
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan
deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
terhadap manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham
perdagangan, pembatasan/ penundaan trading.
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga
saham di bursa efek suatu Negara.
e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
2.1.5 Dividen
Investasi dalam bentuk saham akan memberikan keuntungan kepada
Investor, yaitu keuntungan berupa deviden dan capital gain. Capital gain
pembagian keuntungan perusahaan. Menurut Tangkilisan dan Hassel (2003:227),
“Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang
saham(pemilik modal sendiri, equity).” Sedangkan menurut Rusdin (2006:73),
“Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para
pemegang saham.” Stice et al (2004:902) menyatakan bahwa “ Dividen adalah
pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional
sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing – masing
pemilik.”
Sehingga dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah
bagian keuntungan bersih setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham.
Karena dividen merupakan salah satu potensi keuntungan dari investasi melalui
saham, maka pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan kebijakan
dividen yang akan diterapakan dalam rangka menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam bentuk kepemilikan saham
2.1.6 Jenis – jenis Dividen
Terdapat beberapa jenis dividen yang dapat dibayarkan kepada para
pemegang saham, tergantung pada posisi dan kemampuan perusahaan
bersngkutan. Berikut ini adalah jenis – jenis dividen menurut Brigham dan
Houston (2004:95) :
1. Cash Dividend (Dividen Tunai)
Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, bukan dalam bentuk uang tunai. Pembayaran stock dividend juga harus disarankan adanya laba atau surplus yang tersedia, dengan adanya pembayaran dividen saham ini maka jumlah saham yang beredar meningkat, namun pembayaran dividen saham ini tidak akan merubah posisi likuiditas perusahaan karena yang dibayarkan oleh perusahaan bukan merupakan bagian dari arus kas perusahaan.
3. Property Dividend (Deviden Barang)
Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk barang (aktiva selain kas). Property dividend yang dibagikan ini haruslah merupakan barang yang dapat dibagi – bagi serta penyerahannya kepada pemegang saham tidak akan mengganggu kontinuitasperusahaan.
4. Scrip Dividend
Scrip dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat (scrip) janji hutang. Perseroan akan membayarsejumlah tertentu dan pada waktu tertentu, sesuai dengan tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran dalam bentuk ini akan menyebabkan perseroan mempunyai hutang jangka pendek kepada pemegang scrip.
5. Liquidating Dividend
Liquidating dividend adalah dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan modal perusahaan, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
2.1.7 Pengertian Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menginvestasikan
kembali laba yang diperoleh dari hasil operasi perusahaan atau untuk
membagikannya kepada pemegang saham (investor).
Menurut Martono dan Agus Hrjito (2007:253), “ kebijakan dividen
(dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
pada akhir tahun akan dbagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau
akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang
akan datang.”
Dari pengertian dividen tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa
diperoleh dari suatu hasil operasi perusahaan atau untuk membagikannya kepada
para pemegang saham.
2.1.8 Bentuk Pembayaran Deviden
Menurut Addul Halim (2005:94), ada tiga bentuk pembayaran dividen
dalam jumlah rupiah stabil dividen dengan rasio pembayaran konstan, dan dividen
tetap yang rendah ditambah dividen ekstra.
1. Dividen dalam jumlah rupiah stabil
Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan pembayaran dividen yang
stabil, artinya dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relative
tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham
per tahunnya berfluktuasi. Pembayaran dividen yang stabil ini dapat
memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai
prospek yang baik di masa mendatang.
2. Dividen dengan rasio pembayaran konstan
Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasarkan persentase
tertentu dari laba. Karena laba berfluktuasi, maka menjalankan kebijakan ini
akan berakibat jumlah dividen dalam rupiah akan berfluktuasi.
3. Dividen tetap yang rendah ditambah dividen ekstra
Pembayaran dividen ini merupakan modifikasi dari bentuk pembayaran
dividen di atas. Kebijakan ini memberikan kemudahan bagi perusahaan tetapi
mereka. Apabila kondisi perusahaan sangat tidak stabil, kebijakan ini akan
menjadi pilihan terbaik.
2.1.9 Hubungan Antara Harga Saham Dengan Dividen
Signalling theory menyebutkan bahwa ada kecenderungan harga saham
akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen dan harga saham akan turun
jika ada pengumuman penurunan dividen. Tetapi ada argument lain yang
menyebutkan bahwa dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan/ penurunan
harga saham, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukkan dengan meningkatnya/
menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga
saham. Teori ini dikenal dengan teori signal atau isi informasi dari dividen
(Information Content of Dividend). Menurut teori ini, dividen mempunyai
kandungan informasi yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.
Menurut Shape at all (1997), perubahan dividen adalah pengumuman kenaikan dividen yang merupakan tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan. oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan kabar baikdan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka mengenai pendapatan perusahaan. hal ini merupakan suatu implikasi bahwa pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sasongko dan wulandari (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh
rasio – rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ tahun 2001 sampai tahun 2002. Variabel independen yang di teliti
yaitu return on assets (ROA), earnng per share (EPS), eturn on sales (ROS) dan
berpengarh terhadap harga saham, sedangkan ROA, ROS, dan BEP tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Tambunan (2007) meneliti pengaruh kebijakan deviden terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Kebijakan deviden
yang digunakan sebagai variabel independen adalah devidend per share dan
earning per share, harga saham yang digunakan sebagai variabel dependen adalah
harga saham penutupan. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 27 perusahaan
dengan periode pengamatan yaitu tahun 2002-2003. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan dengan regresi liner berganda, dapat disimpulkan bahwa dividend
per share dan earning per share mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga
saham.
Nurmala (2001) yang menganalisis pengaruh kebijakan deviden terhadap
harga saham perusahaan tomotif di Bursa Efek Jakarta. Variabel independen yang
di teliti yaitu earning per share, deviden per share dan variabel dependenyang
diteliti yaitu closing price. Populasi penelitian ini adalah perusahaan otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 5 tahun berturut – turut (tahun 1996
sampai dengan 2000). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis dapat
diketahui bahwa kebijakan deviden yang diterapkan oleh ketiga perusahaan
otomotif tersebut (PT Goodyear Indonesia Tbk. PT. Selamat Sempurna Tbk, PT
Tunas Ridean Tbk) tidak mempengaruhi saham.
– 2006. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan analisis regresi dan
korelasi dapat disimpulkan bahwa dividend per share dan earnng per share
mempunyai hubungan yang cukup kuat terhadap harga saham.
Nurliana (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh Deviden Per Saham
dan Rentabilitas Modal Sendiri (ROE) Terhadap Harga Pasar Saham PT. Telkom
Tbk. Variabel independen yang digunakan adalah deviden per saham dan
rentabilitas modal sendiri (ROE). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara deviden per saham dan rentabilitas modal sendiri
(ROE) baik secara parsial maupun secara simultan terhadap harga pasar saham
PT. TELKOM, Tbk.
Dari penelitian terdahulu dapat kita tinjau bahwa terdapat inconsistency
dalam penelitian – penelitian tersebut yang dapat kita lihat bahwa ada penelitian
terdahulu yang menyatakan DPS berpengaruh terhadap harga saham, tetapi ada
juga yang menyatakan DPS tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya variabel kontekstual/ variabel
kontijensi.
2.3 Kerangka Konseptual
Uma Sekaran dalam bukunya Bussiness Research (1992) mengemukakan
bahwa kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai factor yang telah di identifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis
hubungan antara variable independen dan dependen. Pada penelitian ini variabel
independen adalah Pengaruh Dividen sedangkan variabel dependen adalah harga
perlembar saham. Dividen merupakan rasio yang mengukur seberapa besar
dividen yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada
tahun tertentu. Rasio ini memberikan gambaran mengenai seberapa besar laba
yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham untuk tiap lembar
saham. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah dividen yang dibayarkan
dengan jumlah saham yang beredar.
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
H1
[image:31.595.237.384.385.571.2]H1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Diolah Peneliti (2012)
2.4 Hipotesis Penelitian
Dividend Per Share (X)
Harga Saham
Menurut Erlina (2007:41), “hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris.” Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena – fenomena.
Dengan demikian, hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertenttu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Variabel Devidend Per Share (DPS) berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal.
Menurut Umar (2008:63) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis hubungan – hubungan antara satu variable dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Peneliti menganalisis pengaruh dividen terhadap harga per lembar saham, dimana
pengaruh dividen merupakan variabel yang mempengaruhi, sedangkan harga
perlembar saham merupakan variabel yang di pengaruhi.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2007:75), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian,
segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.” Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia . Sedangkan sampel menurut Erlina (2007:75), “sampel adalah bagian
populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.” Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan criteria tertentu.
Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah
1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009
- 2011
2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap selama
periode 2009 - 2011
3. Perusahaan tersebut telah membayarkan dividen kas atas laba periode
2009 – 2011
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 19 perusahaan dengan periode
penelitian selama tiga tahun periode 2009-2011. Berdasarkan kriteria yang
dikemukakan di atas, peneliti mengambil 7 perusahaan food & beverage sebagai
sampel penelitian. Perusahaan – perusahaan tersebut di sajikan dalam Tabel 3.1
[image:34.595.115.520.479.752.2]sebagai berikut.
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan
Kriteria
Sampel 1 2 3
1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk - √ - -
2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ - - 3 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk √ √ √ 1
4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk √ √ - -
5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk √ √ √ 2
6 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk √ √ √ 3
7 ICBP PT Indofood CBP sukses Makmur Tbk √ √ √ 4 8 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 5 9 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ 6
11 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ - - 12 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk √ √ √ 8
13 SMAR PT SMART Tbk √ √ √ 9
14 STTP PT Siantar Top Tbk √ √ √ 10
15 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk √ √ - -
Sumber: Diolah Peneliti (2012)
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan
1 STTP PT. Siantar Top Tbk
2 SMAR PT. SMART Tbk
3 AQUA PT. Aqua Golden Misissipi Tbk
4 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
5 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 7 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 8 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 9 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 10 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Sumber: Diolah Peneliti (2012)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif,
yaitu data yang dinyatakan dalam angka – angka yang menunjukkan nilai
data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk table, grafik,
diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informative jika digunakan oleh
pihak lain.
Data dalam penelitian ini adalah data polled, yaitu kombinasi antara data time
series dan data cross section. Data time series disebut juga data deret waktu,
merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam
beberapa interval waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan, dan tahunan. Data
cross section merupakan data yang dikumpulkan dengan mengamati banyak
subjek (seperti individu, perusahaan atau Negara/wilayah) pada titik waktu yang
sama atau tanpa memperhatikan perbedaan waktu. Subjek dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari website Bursa efek Indonesia
yaitu
website saham Indonesia yait
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1. Informasi mengenai dividen yang dibagikan atas laba perusahaan
2. Informasi mengenai harga saham penutupan (close price) perusahaan pada
akhir tahun periode 2009 – 2011, dan
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Tahap pertama
dengan melakukan studi pustaka, yaitu dengan mencari literatur berupa buku,
jurnal ilmiah skripsi, tesis, dan artikel yang berhubungan dengan penelitian ini.
Pada tahap kedua dengan mengumpulkan data melalui media internet dari situs
Bursa Efek Indonesia yait
websit
menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.
3.5 Defenisi Oprasional dan Penjelasan
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen, yaitu variabel bebas yang keberadaannya dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
positif dan negative bagi variabel dependen. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh dividen.
2. Variabel dependen, yaitu variabel tidak bebas keberadaannya yang
dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang
Tabel 3.3 Operasional Variabel
Variabel Konsep variabel Indikator Skala
Harga Nilai yang
tercantum pada selembar saham
Harga saham pada saat closing price per tahun
Rasio
Sumber: Diolah Peneliti (2012)
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis event study yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan harga
perlembar saham periode sebelum dan sesudah pembagian deviden.
Window yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode 5 hari sebelum
(T-5 sampai dengan T-1) peristiwa dan sepuluh hari sesudah peristiwa (T+1
sampai dengan T+5). Window tersebut digunakan karena dapat menunjukkan
terdapat tidaknya sinyal keuntungan dalam jangka harga perlembar saham akibat
pembagian dividen.
3.7 Pengujian Asumsi Klasik 3.7.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
distribusi data normal. Normlitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data
( titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai
residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas,
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk
menguji normalitas data. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :
Ho : data residual berdistribusi normal,
Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
Bila signifikasi > 0,05 dengan α = 5 %, berarti distribusi data normal dan Ho
diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi < 0,05 berarti distribusi data tidak
normal dan Ha diterima. Data yang tidak terdistribusi secara tidak normal dapat
ditransformasikan agar menjadi normal. Jika data tidak normal ada beberapa cara
mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto (2004:172), yaitu :
1. Dengan melakukan tranformasi data ke bentuk lain, yaitu Logaritma Natural, akar kuadrat, Logaritma lo,
2. Lakukan trimming , yaitu mengubah observasi yang bersifat outlier.
3.7.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005:11), “uji heteroskedasitas bertujuan untuk melihat
apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain.” Suatu model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya
situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam
penelitian ini menggunakan metode chart (Diagram Scatterplot), dengan dasar
pemikiran bahwa:
1. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik (poin – poin), yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar keatas dan bawah 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas juga dilakukan dengan uji
Park. Park mengemukakan metode bahwa variance merupakan fungsi variabel –
variabel bebas. Suatu model dikatakan terdapat gejala heteroskedastisitas jika
koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statisti,
hal ini menunjukkan bahwa data model empiris yang diestimasi tidak terdapat
3.8 Pengujian Hipotesis 3.8.1 Model Analisis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y = a +bX
Dimana :
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel
a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
3.8.2 Uji signifikansi parsial (Uji-t)
Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah
sebagai berikut :
Ha : semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan
ketentuan sebagai berikut :
Jika t-hitung < t-tabel untuk α = 5%, maka Ho diterima
3.9 Jadwal Penelitian Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Juli 2012 Agustus 2012 September 2012 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 Pemilihan judul Penyelesaian proposal Bimbingan dan Perbaikan proposal Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data Bimbingan Skripsi Penyelessaian Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Penelitian
4.1.1 Sekilas Gambaran Mengenai BEI
Bursa Efek Indonesia merpakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri. Instrument-instrument keuangan yang diperjualbelikan di
BEI seperti saham, obligasi, waran, obligasi konvertibel dan berbagai produk
turunan (derivative) seperti opsi (put atau call). BEI merupakan bursa hasil
penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI
menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System.
BEI berperan besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya
pasar modal, aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
meningkatkan pendapatan perusaahaan dan pada ahkirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat luas.
[image:45.595.124.535.267.603.2]4.1.2 Struktur Organisasi BEI
Gambar 4.1
4.2 Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan analisis data yang
diperoleh dari data mentah (raw data) yang diperoleh dari pengumpulan data.
Analisis dilakukan dengan cara membandingkan nilai dari masing-masing
variabel pada periode sebelum dan sesudah peristiwa, yang mana periodenya
adalah lima hari sebelum peristiwa dan lima hari sesudah peristiwa.
Berdasarkan perhitungan pada lampiran dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata harga saham baik sebelum pengumuman dividen maupun sesudah
[image:46.595.119.512.413.690.2]pengumuman dividen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Rata-rata harga saham per lembar sebelum dan sesudah pengumuman dividen kas
No EMITEN Sebelum Sesudah
1 STTP 2038,896 2070,306
2 SMAR 2040,152 2068,832
3 AQUA 2065,236 2114,39
4 MYOR 2129,116 2208,662
5 DLTA 2841,734 2932,092
6 MLBI 2873,24 2929,93
7 INDF 3030,89 3064,306
8 FAST 3026,022 3059,252
9 ROTI 3805,37 3822,282
10 ICBP 3928,162 3988,934
Gambar 4.2
Nilai Rata-Rata Harga Perlembar Saham Pada Periode Peristiwa Pembagian Dividen
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham setiap
perusahaan tidak mengalami kenaikan yang signifikan setelah adanya pembagian
dividen. Dari gambar di atas juga dapat dilihat bahwa harga saham baik sebelum
maupun sesudah pembagian dividen tidak begitu berbeda.
4.2.1 Pengujian Normalitas Data
Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan
adalah melakukan Screening terhadap data yang akan diolah. Karena penelitian
ini menggunakan alat analisis uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired
samples t-test) untuk pengujian hipotesis, maka asumsi yang digunakan adalah
data terdistribusi secara normal. Untuk mendeteksi normalitas data dari
masing-masing variabel, dipergunakan uji normalitas data (Kolmogrov- Smirnov test).
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
STTP SMAR AQUA MYOR DLTA MLBI INDF FAST ROTI ICBP
- Jika P Value > 0,05 maka data berdistribusi normal
- Jika P Value < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
4.2.1.1Pengujian Normalitas Data Variabel Harga Saham
Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan program komputer
SPSS versi 11 adalah sebagai berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 10 10
Normal Parametersa,b Mean 2777.88180 2825.89860
Std. Deviation 709.987473 707.901297
Most Extreme Differences Absolute .220 .208
Positive .220 .208
Negative -.149 -.158
Kolmogorov-Smirnov Z .694 .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .721 .778
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012
Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut di atas dapat terlihat bahwa
semua nilai harga perlembar saham pada hari penelitian memiliki nilai P value
yang lebih besar dari pada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi
normalitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
[image:49.595.158.545.191.525.2]Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot
Sebelum dilakukan pengujian, ditentukan terlebih dahulu hipotesis sebagai
berikut:
H0 : μ1 = μ2
H1 atau Ha : μ1≠ μ2
H0 diterima jika sig. > dari tingkat signifikansi α (0,05), sedangkan H0
ditolak atauH1 atau Haditerima jika sig. < dari tingkat signifikansi α (0,05).
Menyatakan bahwa terdapat perbedaan harga perlembar saham yang
signifikan pada periode sebelum dan sesudah pembagian dividen. Untuk menguji
hipotesis ini, data yang digunakan adalah rata-rata harga saham sebelum dan
sesudah pembagian dividen.
Perhitungan rata-rata harga saham sebelum pengumuman dividen
diperoleh dari penjumlahan rata-rata harga perlembar saham seluruh sampel
sebelum peristiwa (tanggal pembagian dividen) t-5 sampai dengan t-1 dibagi n,
sedangkan rata-rata harga perlembar saham sesudah pembagian dividen diperoleh
dari penjumlahan rata-rata harga perlembar saham seluruh sampel pada t+1
hingga t+5 dibagi n.
Setelah diketahui rata-rata harga perlembar saham pada periode sebelum
dan sesudah pembagian dividen, selanjutnya dilakukan uji sampel berpasangan
dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Statistik Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Kas
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum –
Sesudah
-48.016800 23.746624 7.509342 -65.004112 -31.029488 -6.394 9 .000
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012
Dari hasil pengujian perbandingan harga saham pada periode sebelum dan
sesudah peristiwa (pengumuman dividen tunai), diperoleh nilai t hitung sebesar
-6.394 dan signifikansi sebesar 0,000.
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sig. 0,000 < dari tingkat signifikansi
0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau terdapat perbedaan harga
saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah peristiwa, dengan
demikian hipotesis pertama diterima.
Terdapatnya perbedaan yang signifikan antara harga perlembar saham
sebelum dan sesudah pembagian dividen menunjukkan bahwa peristiwa
pembagian dividen membuat harga perlembar saham mengalami pergeseran ke
kisaran harga yang lebih likuid.
4.3.1 Pengujian Regresi linier sederhana
Tabel 4.4
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.018 30.275 .331 .750
SEBELUM -.082 .270 -.084 -.305 .769
SESUDAH 1.071 .271 1.083 3.950 .006
a. Dependent Variable: NORMAL
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012
Model regresi berdasarkan hasil analisis regresi diatas adalah sebagai
berikut:
Y= 10.018- (.082X) - 1.071 X + e
Model regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) sebesar 10.018, menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan (X1=X2=X3=X4=0), maka CR sebesar 10.018.
b. Koefisien X = -.082, ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel
harga sebelum sebesar 1 satuan akan meningkatkan CR sebesar -.082 atau
8,2 % dengan asumsi variabel independen lainnya tetap atau sama dengan
nol.
c. Koefisien X = 1.071, ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan
harga sesudah sebesar 1 satuan akan meningkatkan CR sebesar 1.071
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pengujian terhadap hipotesis, secara statistik diperoleh kesimpulan
bahwa perbedaan nilai rata-rata harga perlembar saham sebelum pembagian
dividen adalah signifikan. Rata-rata harga saham pada periode sebelum peristiwa
pembagian dividen adalah sebesar 27.778,818 dan setelah peristiwa pembagian
dividen adalah sebesar 28.258,986. Dapat dilihat disini ada nya peningkatan
sebesar 480.168 sebelum dan sesudah pembagian deviden.
Pada hasil pegujian terhadap hipotesis, perbedaan harga perlembar saham
yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pembagian dividen,
menunjukkan bahwa investor di Indonesia memberikan feedback yang cepat
terhadap informasi yang diterimanya. Atau investor menganggap bahwa peristiwa
pembagian dividen adalah good news, sehingga terjadi perbedaan harga saham.
Dari tabel regresi linier sederhana, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Untuk menguji signifikansi konstanta dan srtiap variabel independennya.
Dari tabel tabel dapat kita lihat bahwa variabel sebelum mempunyai angka
signifikansi sebesar 0,769 yang berada di atas 0,05 yang menunjukkan
bahwa secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap HS.
2. Untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya.
Dari tabel dapat kita lihat bahwa variabel sesudah mempunyai angka
signifikansi sebesar 0,006 yang berada di bawah 0,005 yang menunjukkan
Dapat dilihat bahwa variabel tingkat deviden per lembar saham atau
Dividend Per Share memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga
saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya0,006 < 0,05. Hal ini
berarti informasi DPS perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan
perusahaan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh
investor dalam membuat keputusan investasinya, karena laba bersih yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Pada bab ini diperoleh beberapa kesimpulan yang diperoleh dari
pembahasan bab IV. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Pengaruh Dividen
Terhadap Harga Saham di Perusahaan Makanan dan Minuman Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011, maka penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan analisis paired sampel t-test diketahui bahwa nilai t
hitung harga saham sebesar -6,394 diperoleh lebih kecil dari t-tabel 2,365, artinya H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan
rata-rata harga perlembar saham sebelum dan sesudah pembagian dividen.
2. DPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan
go public di Bursa Efek Indonesia, sebagaimana ditunjukkan oleh angka
signifikansinya sebesar 0,006 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
deviden merupakan salah satu faktor bagi investor membuat keputusan
investasinya namun pengaruhnya terhadap harga saham berpengaruh.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dua penelitian terdahulu yaitu
penelitian Tambunan (2007) dan Raymond (2007) yang menghasilkan
kesimpulan bahwa Devidend Per Share (DPS) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham baik pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
3. Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan analisis yang sudah
dilakukan maka dapat diketahui bahwa ada perbedaan harga perlembar
saham atas deviden pada perusahaan industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, terdapat beberapa saran agar penelitian
selanjutnya dapat lebih sempurna. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kepercayaan pemegang saham
terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja
perusahaan yang bagus dan menyampaikan informasi yang cukup kepada
investor mengenai perkembangan perusahaan. Pengumuman mengenai
deviden merupakan salah satu informasi penting yang harus disampaikan
oleh perusahaan pada pemegang saham.
2. Untuk meningkatkan external validity penelitian, maka disarankan untuk
penelitian yang akan datang menggunakan sampel yang diteliti sebaiknya
ditambah serta mewakili masing-masing jenis industri secara proporsional.
Jumlah sampel yang lebih banyak diharapkan akan memberikan hasil yang
lebih baik.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan kelompok
sampel yang berbeda, misalnya perusahaan yang mengumumkan dividen
mengumumkan dividen meningkat tetapi tidak mengalami pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Bringham, Eugene F. and Houston, Joel, 2004. Fundamentals of Financial Managemen, Tenth Edition, Thomson South Western.
Dahlan, Siamat, 1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Intermedia Erlina, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.
Ghozali, Imam, 2007. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: BPFE Universitas Diponegoro Semarang.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. 1994. Resiko Dalam Keputusan Investasi. Yogyakarta :
BPFE-UGM.
Husnan, Suad, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi.
Husnan, Suad. 2005. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Kertonegoro, Santanoe. 1995. Analisa dan Manajemen Investasi. Edisi Pertama, Jakarta: PT. Widya Press.
Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Yogyakarta: Ekonisial
Manurung, AH, 1997. Penilaian Harga Saham. Usahawan no 04 Th XXVI, April, hal.32
Rusdin, 2006. Pasar Modal. Cetakan Kesatu, Bandung ; Alfabeta.
Stice, James D. Stice Skousen K.F., 2004. Intermediate Accounting. Twentyfive Edition, Ohio: South Western Publishing Co.
Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Bussines, A Skill Building Approach. Fourth Edition. John Wiley & Sons, Inc
Tangkilisan, Hassel, 2003. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan, Yogyakarta: Balairung & C.O
Situs Web:
di akses pada tanggal 19 Februari 2013 pukul 09.00 WIB di Medan
di akses pada