• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

PERUSAHAAN

YANG GO PUBLIK di BURSA EFEK INDONESIA

OLEH :

M. RIDHO TAMA LUBIS

0 7 0 5 0 3 0 6 6

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : ” Analisis Pengumuman

Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan

yang Go Public di Bursa Efek Indonesia ” adalah benar hasil karya saya sendiri

dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh

mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Strata-1 Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan

informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya.

Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima

sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, Juni 2011

Yang membuat pernyataan,

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue

Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus :

Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)” ini ditujukan sebagai salah

satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Banyak sekali kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun dorongan dan

nasehat dari berbagai pihak sangat membantu penyelesaian penyusunan skripsi

ini. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Program

Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syamsul Bahri, TRB, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Narumondang B, Srg, MM, Ak, selaku Dosen Pembanding I dan

Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Dosen Pembanding II yang

(4)

5. Kedua orang tua penulis, M. Nur Lubis dan T. Siregar, adik penulis

Rahmat Lubis dan Irna Triannur Lubis yang senantiasa melimpahkan cinta

dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Medan, Juni 2011 Penulis

(5)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2007 – 2009). Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengumuman berpengaruh terhadap perbedaan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada saat, sebelum, dan sesudah right issue di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil.

Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian event study. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yang terdiri dari 36 emiten atau perusahaan yang melakukan Right Issue. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda Paired T-Test

dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 18.00 for windows.

Hasil uji beda Paired T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue baik pada perusahaan ukuran besar maupun pada perusahaan kecil

(6)

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the effect of right issue to the stock price and trading volume of shares in the company's large size and small size companies in companies listed in Indonesia Stock Exchange Period (2007-2009). The problem in this study is whether the announcement effect on the difference of stock price and trading volume of shares at the time, before, and after the right issue at the company's large size and small size companies.

The research design used is a form of event study research. Data yang digunakan adalah data sekunder. The data used are secondary data. This study uses the target population consisted of 36 listed companies conducting rights issue. Hypothesis testing is done by using different test Paired T-Test with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 18:00.

Different test results Paired T-Test showed that there were no significant differences to the stock price and trading volume before and after the right issue at both large companies and small companies

(7)

DAFTAR ISI

halaman

PERNYATAAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACK ...v

DAFTAR ISI ...yi DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Perumusan Masalah ...8

C. Tujuan Penelitian ...8

D. Manfaat Penelitian` ...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ...10

1. Pasar Modal ...10

2. Saham ...10

3. Right Issue ...12

4. Harga Saham ...16

5. Volume Perdagangan Saham ...18

6. Teori-Teori yang Mendasari Kebijakan Right Issue ...19

7. Size Perusahaan ...20

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...22

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...26

B. Populasi dan Sampel ...26

C. Jenis dan Sumber Data ...30

D. Metode Pengumpulan Data ...31

E. Variabel Penelitian ...31

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ...38

1. Analisis Statistik Deskriptif ...38

2. Uji Normalitas Data ...42

3. Uji Hipotesis ...46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...54

B. Saran ...56

DAFTAR PUSTAKA ...57

(9)

DAFTAR TABEL dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Besar ... 42

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Kecil ... 43

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Besar ... 44

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Kecil ... 45

Tabel 4.9 Paired Sampel Statistics ... 46

(10)

Tabel 4.11 Paired Sampel Test ... 47

Tabel 4.12 Paired Sampel Statistics ... 48

Tabel 4.13 Paired Sampel Correletions ... 48

Tabel 4.14 Paired Sampel Test ... 49

Tabel 4.15 Paired Sampel Statistics ... 50

Tabel 4.16 Paired Sampel Correletions ... 51

Tabel 4.17 Paired Sampel Test ... 51

Tabel 4.18 Paired Sampel Statistics ... 51

Tabel 4.19 Paired Sampel Correletions ... 52

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul Halaman

Lampiran 1 Data Perusahaan yang Melakukan Stock Split ... 59

Lampiran 2 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size besar

sebelum right issue ... 60

Lampiran 3 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Besar

sesudah right issue ... 61

Lampiran 4 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan

Size Besar Sebelum Right Issue ... 62

Lampiran 5 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan

Size Besar Sesudah Right Issue ... 63

Lampiran 6 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Kecil

Sebelum Right Issue ... 64

Lampiran 7 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Kecil

Sesudah Right Issue ... 65

Lampiran 8 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan

Size Kecil Sebelum Right Issue ... 67

Lampiran 9 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan

Size Kecil Sesudah Right Issue ... 68

Lampiran 10 Average Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham

Perusahaan Size Besar Sebelum dan Sesudah Right Issue... 69

Lampiran 11 Average Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham

(13)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2007 – 2009). Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengumuman berpengaruh terhadap perbedaan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada saat, sebelum, dan sesudah right issue di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil.

Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian event study. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yang terdiri dari 36 emiten atau perusahaan yang melakukan Right Issue. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda Paired T-Test

dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 18.00 for windows.

Hasil uji beda Paired T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue baik pada perusahaan ukuran besar maupun pada perusahaan kecil

(14)

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the effect of right issue to the stock price and trading volume of shares in the company's large size and small size companies in companies listed in Indonesia Stock Exchange Period (2007-2009). The problem in this study is whether the announcement effect on the difference of stock price and trading volume of shares at the time, before, and after the right issue at the company's large size and small size companies.

The research design used is a form of event study research. Data yang digunakan adalah data sekunder. The data used are secondary data. This study uses the target population consisted of 36 listed companies conducting rights issue. Hypothesis testing is done by using different test Paired T-Test with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 18:00.

Different test results Paired T-Test showed that there were no significant differences to the stock price and trading volume before and after the right issue at both large companies and small companies

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu

pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana

dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan

(return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan

dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana

dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena

pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan

(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih

(Darmadji, 2006).

Dalam transaksi perdagangan di pasar modal, informasi mempunyai peranan

penting di dalamnya. Pada umumnya, para investor memerlukan informasi

mengenai surat berharga dengan tingkat risiko tertentu dalam mengambil

keputusan untuk melakukan suatu investasi. Informasi yang dimaksud adalah

informasi yang lengkap, benar, dan tepat waktu yang memungkinkan investor

(16)

rasional selalu berusaha memperoleh informasi dan melakukan analisi untuk

mengurangi risiko yang akan terjadi.

Dalam pasar modal, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh investor.

Salah satunya mengenai right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD). Informasi ini dapat memiliki makna atau nilai jika keberadaan

informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal,

yang akan tercermin dalam perubahan harga saham, volume perdagangan atau

karakteristik pasar lainnya.

Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan surat

berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkannya

(exercise) menjadi saham biasa. HMETD diberikan kepada para pemegang saham

lama dengan jangka waktu tertentu sehubungan dengan proses pengeluaran saham

baru atau yang dikenal dengan istilah right issue. Ketika suatu emiten melakukan

right issue, maka pemegang saham lama (exesting shareholder) memiliki hak

lebih utama (preemptive right) atas saham baru yang dikeluarkan perusahaan.

Skema ini bertujuan agar pemegang saham lama tidak mengalami penurunan

persentase kepemilikan sehubungan dengan penerbitan saham baru.

Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah modal

perusahaan. Hampir sama dengan saat perusahaan menawarkan sahamnya untuk

pertama kali. Bedanya, right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah

terdaftar di bursa efek atau sudah go public. Tujuan perusahaan melakukan right

(17)

dari investor dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru dengan

tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham.

Bagi investor, pengumuman right issue mengandung informasi yang sangat

berharga. Hal ini memicu adanya pergerakan pasar sehingga terjadi perubahan

harga saham yang dapat diukur dengan menggunakan menggunakan return atau

dengan abnormal return. Secara teoritis, harga saham mengalami penurunan

setelah right issue karena pada umumnya harga pelaksanaan right issue selalu

lebih rendah dari harga pasar.

Myers dan Maljuf (1979) memprediksi bahwa harga saham akan direspon

secara tidak menguntungkan oleh pasar dengan adanya informasi pengumuman

right issue, karena pasar mengasumsikan bahwa manajer akan mendapatkan

insentif untuk menerbitkan tambahan saham baru yang mereka percaya overvalue

tetapi penurunan harga dengan adanya pengumuman right issue berdasarkan

bukti-bukti empiris tersbut di atas tidak signifikan. Menurut Arif Budiarto dan

Zaki B. (1999), menyimpulkan bahwa penurunan harga saham akan berkisar

antara 2-3% dan setelah itu terjadi koreksi kenaikan harga saham kembali pada

posisi awal sebelum adanya pengumuman right issue.

Kebijakan right issue merupakan biaya emiten untuk menghemat biaya emisi

serta untuk menambah jumlah saham yang beredar. Dengan adanya right issue,

kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam presentasi yang lebih kecil dari

pada presentasi jumlah lembar saham yang beredar. Dengan demikian, diharapkan

(18)

frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan

tingkat likuiditas saham. Kothare (1997) menemukan bukti bahwa tingkat

likuiditas akan meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru.

Peningkatan volume perdagangan tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan

perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan

untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan, tetapi

Sheehan dalam Arif Budiarto dan Zaki B. (1999) menemukan bukti yang berbeda

dengan temuan Kothare, yaitu bahwa tingkat likuiditas saham perusahaan yang

diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang

normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan

saham ini disebabkan oleh adanya aktivitas short selling yang dilakukan oleh

spekulator.

Eky Wijaksono (2007) menganalisis pengaruh pengumuman right issue

terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan di bursa efek

Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah right issue (X)

sebagai variabel independen, abnormal return saham (Y1) sebagai variabel

dependen dan volume perdagangan saham (Y2) sebagai variabel dependen.

Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 41 perusahaan yang melakukan right issue

pada tahun 2000 sampai dengan 2004. Periode pengamatan yaitu 5 hari sebelum

dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan

sesudah pengumuman right issue dan volume perdagangan saham sebelum dan

(19)

tidak memiliki kandungan informasi yang dapat meningkatkan return saham dan

volume perdagangan saham secara signifikan.

Asna Manullang (2008) menganalisis pengaruh pengumuman right issue

terhadap volume perdagangan saham dan abnormal return saham di Bursa Efek

Jakarta 2000-2006. Variabel independen yang digunakan adalah right issue (X)

dan volume perdagangan saham (Y1) dan abnormal return (Y2) sebagai variabel

dependen. Sampel penelitian ini menguji 47 perusahaan di Bursa Efek Jakarta

selama tahun 2000 sampai 2006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

statistik ada perbedaan signifikan antara rata-rata return tidak normal saham

sebelum dan sesudah right issue dan adanya perbedaan signifkan antara rata-rata

total volume aktivitas perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman

right issue.

Adisulistyo (2009) menganalisis pengaruh pengumuman right issue terhadatp

return saham dan likuiditas saham di bursa efek Indonesia tahun 2003-2007.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini pengumuman right issue (X)

sebagai variabel independen, return saham (Y1) sebagai variabel dependen,

abnormal return saham (Y2) sebagai variabel dependen, trading volume activity

(Y3) sebagai variabel dependen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79

perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan right issue pada periode Januari

2003 sampai dengan Desember 2007. Periode pengamatan dibagi menjadi dua

yaitu periode estimasi selama 100 hari, yaitu dari hari -106 sampai dengan hari -6

dan periode peristiwa selama 11 hari yaitu, 5 hari sebelum pengumuman dan 5

(20)

menunjukkan terdapat reaksi pasar yang negatif atas pengumuman right issue

pada t-1, t0 dan t+4. Pengumuman right issue tidak menyebabkan perbedaan

return saham (average actual return, average abnormal return) sebelum dan

setelah right issue, akan tetapi right issue meyebabkan perbedaan likuiditas saham

(average trading volume activity) sebelum dan setelah right issue. Dimana right

issue memberikan dampak yang negatif terhadap likuiditas saham

Penelitian ini berusaha mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Eky

Wijaksono (2007) dengan melakukan pengujian kembali untuk melihat adanya

pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan

saham dan membagi ukuran sampel menjadi size besar dan size kecil. Untuk

mengetahui hal tersebut, dapat dilihat apakah right issue berdampak positif yaitu

menaikkan harga saham atau berdampak negatif yaitu menurunkan harga saham

dan volume perdagangan saham sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman.

Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari

setelah diumumkannya right issue dengan tujuan membuat perbedaan pengamatan

dengan penelitian terdahulu. Sebanyak 36 perusahaan yang digunakan sebagai

sampel perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2007 – 2009. Variabel

Independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Right Issue (X)

sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham (Y1) dan

Volume Perdagangan Saham (Y2).

Pengumuman right issue dapat dianggap suatu informasi yang penting bagi

(21)

menguji apakah pengumuman right issue mempunyai informasi yang cukup untuk

membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Bereaksinya pasar

terhadap pengumuman right issue dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan

harga dan volume perdagangan saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Right Issue dengan harga

saham dan volume perdagangan saham dengan judul

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham Dan

Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek

(22)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut

1. Apakah right issue berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan size kecil ?

2. Apakah right issue berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan size besar ?

3. Apakah right issue berpengaruh terhadap volume perdagangan saham

pada perusahaan size kecil ?

4. Apakah right issue berpengaruh terhadap volume perdagangan saham

pada perusahaan size besar ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan

1. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap

perubahan harga saham pada perusahaan size kecil ?

2. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap

perubahan harga saham pada perusahaan size besar ?

3. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap

(23)

4. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap

perubahan volume perdagangan pada perusahaan size besar ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya

bagi penelti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan

peneliti selanjutnya.

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan

tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.

2. Bagi perusahaan,/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

masukan yang mungkin berguna bagi pihak perusahaan sebelum

mengeluarkan suatu kebijakan terutama mengenai right issue.

3. Bagi investor maupun calon investor, hasil penelitian ini diharapkan

menjadi suatu masukan atau pertimbangan sebelum melakukan investasi

di pasar modal berdasarkan right issue.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pasar modal

Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang

yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat

berharga yang diperjualbelikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari

satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Dana jangka panjang berupa

hutang yang diperdangangkan biasanya obligasi (bond), sedangkan dana jangka

panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa (common stock) dan

saham preferen (preferred stock). Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu

tempat (dalam pengertian fisik) yang terorganisasi di mana surat berharga

(efek-efek) diperdangangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange)

2. Saham

a. Pengertian saham

Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer diantara

surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji,

(25)

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi

kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan

diperusahaan tersebut.

Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan

dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Bermain saham memiliki potensi

keuntungan dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan kenaikan harga saham

(capital gain).

Dividen merupakan keuntungan perushaan yang dibagikan kepada

pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari dividen itu

sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan

capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli.

Dimana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli

saham.

Menurut Darmadji (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu

1. Tidak Mendapatkan Dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.

2. Capital Loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang investor mengalami capital loss.

Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya, yaitu :

1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi,

(26)

dalam pelunasan kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebuh dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikam kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.

2. Saham di-delist di bursa

Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya adalah karen kinerja yang buruk misalkan dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.

3. Saham diberhentikan sementara (suspensi)

Disamping dua risiko di atas, risiko laing yang juga “mengganggu” para investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di-suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersbut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham diperdagangkan kembali seperti semula.

3. Right Issue

a. Pengertian right issue

Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih

dahulu merupakan salah satu upaya umiten untuk mendapatkan tambahan

modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut

ditawarkan kepada pemegang saham lama. Untuk mendapatkan saham

tersebut, pemegang saham harus melaksanakan right pada tingkat harga

yang telah ditentukan. Artinya, pemegang saham lama (exesting

shareholder) diberikan hak (right) oleh emiten untuk membeli saham baru

(27)

ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang

telah ditentukan, misalkan PT X melakukan right issue dengan rasio 15:71

yang artinya pemegang saham lama dapat membeli 71 saham yang baru

untuk setiap lembar saham lama.

Menurut Anoraga (2006), right merupakan salah satu jenis opsi yang

merupakan derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan mempunyai

masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai

efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli

saham baru yang akan dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu.

Hak dalam right sering disebut preemptive right, yaitu suatu hak untuk

menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu

perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.

Hak preemptive (preemptive right) merupakan hak untuk mendapatkan

persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan

lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham

maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya

persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak

preemptive memberi prioritas kepada pemegang saham yang lama utnuk

membeli tambahan saham yang baru, sehingga pemilikannya tidak berubah

(Jogiyanto, 2000). Adapun tujuan dari hak preemptive yaitu untuk

melindungi kontrol dari pemegang saham lama dan untuk melindungi harga

(28)

b. Alasan dilakukannya Right Issue

Menurut Husnan (2005) alasan perusahaan menerbitkan right issue

adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah

lembar saham yang diperdagangkan. Dengan penambahan lembar saham di

bursa, diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham yang

akan meningkatkan likuiditas saham. Selain itu tujuan emiten melakukan

right issue juga untuk memperoleh financing murah yang dapat digunakan

untuk ekspasi usaha, modal kerja, dan untuk membayar pinjaman.

Sedangkan bagi para investor khusunya pemegang saham lama, right issue

akan memberikan keuntungan yaitu untuk mempertahankan proporsional

kepemilikan sahamnya dala perusahaan emiten.

Suatu emiten yang melakukan right pada umumnya untuk

mempertahankan persentase hak pemegang saham lama atas laba dan suara

dalam perusahaan. Jika emiten langsung menjual saham baru langsung

kepada pemegang saham baru maka hak atas laba dan suara yang dimiliki

oleh pemegang saham lama akan beralih ke pemegang saham baru. Jika

pemegang saham lama tidak ingin menggunakan haknya atas saham yang

baru maka pemegang saham lama dapat menjual haknya kepada pihak lain

atau pemegang saham baru. Hal ini dikarenakan sifatnya sebagai hak dan

bukan merupakan kewajiban sehingga right dapat diperdagangkan. Pada

umumnya, right issue diperdagangkan sama seperti saham, akan tetapi

(29)

c. Dampak dilakukannya Right issue

Adanya right issue menyebabkan jumlah saham yang beredar menjadi

bertambah. Pertambahan jumlah saham ini akan berakibat pada komposisi

kepemilikan pemegang saham lama. Pemegang saham lama tersebut akan

mengalami dilusi atau penurunan persentase kepemilikan saham apabila

tidak melakukan haknya untuk membeli saham baru dengan right yang

dimilikinya.

Bertambahnya jumlah saham yang beredar berakibat kepada

menurunnya jumlah dividen per lembar saham yang akan diperoleh oleh

pemegang saham lama apabila laba yang diperoleh oleh perusahaan tetap.

Penurunan dividen per lembar saham dapat menimbulkan dampak negatif

kepada minat investor sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun.

Situmorang, (2008) menyatakan bahwa harga saham perusahaan setelah

right secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena harga

exercises (harga pelaksanaan) emisi right selalu lebih rendah dari harga

pasar. Jadi kapitalisasi pasar saham tersebut akan naik dalam persentase

yang lebih kecil daripada naiknya persentase jumlah saham beredear.

4. Harga saham

Nilai suatu perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Semakin

tinggi nilai suatu perusahaan maka harga sahamnya akan semakin tinggi dan

demikian sebaliknya. Pergerakan harga saham searah dengan kinerja suatu

(30)

sangat memperhatikan harga sahamnya. Jika harga saham suatu perusahaan

rendah maka dapat diartikan kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Untuk

itu investor sangat memerlukan informasi yang berkaitan dengan

pembentukan harga saham dalam mengambil keputusan untuk melakukan

investasi, menjual atau mempertahankan sahamnya.

Jika suatu emiten mampu menghasilkan keuntungan atau profit yang

tinggi dan mampu menyisihkan sebagian keuntungannya ke dalam dividen

maka dividen yang akan dibagikan dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan

menarik minat para investor untuk membeli saham tersebut. Akibatnya,

harga saham perusahaan tersebut akan meningkat akibat naiknya permintaan

terhadap saham tersebut. Sehingga memungkinkan bagi pemegang saham

perusahaan tersebut untuk memperoleh capital gain. Namun, bila harga

saham tersebut terlalu tinggi akan mengurangi minat investor sehingga

harga saham tersebut cenderung untuk meningkat lagi.

Menurut Situmorang, (2008) menyatakan bahwa saham memiliki tiga

macam nilai yaitu :

1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut

2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi jika saham

tersebut diperdagangkan di bursa.

3. Nilai interinsik, yaitu nilai ekonomis saham.

Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan atas tiga jenis

(31)

1. Nilai nominal (par value)

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham utnuk tujuan

akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.

2. Harga dasar (base price)

Pada hakikatnya harga dasar adalah harga perdana dan dipergunakan

dalam perhitungan indeks harga saham. Untuk saham yang baru, maka

harga dasar tersebut merupakan harga perdana.

3. Harga Pasar (Market Price)

Harga pasar adalah harga pada pasar yang senyatanya (riil) dan

merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan

harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika

pasar sudah ditutup maka harga pasar tersebut adalah harga

penutupannya. Harga pasar tersebut yang sesungguhnya menyatakan

naik-turunnya suatu harga saham dan setiap hari diumumkan di media

massa.

Setiap saat harga saham di pasar modal selalu mengalami perubahan.

Untuk itu, investor atau calon investor harus mampu mengamati dan

memilih saham mana yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Ada

beberapa faktor yang menentukan harga saham di pasar modal yaitu :

1. taksiran atau harapan atas dividen yang akan diterima oleh investor.

(32)

3. kondisi perekonomian, politik, maupun kebijakan-kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah

5. Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten

yang diperjualbelikan di pasal modal setiap hari dengan tingkat harga yang

disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker)

perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan gambaran

tentang kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal.

Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan

mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator aktivitas volume

perdagangan (Trading Volume Activity). Trading Volume Actiyity

merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di

pasar modal. Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan

likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai

makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang

bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah

dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut

memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

6. Teori yang berkaitan dengan Right Issue

(33)

Teori ini mengasumsikan bahwa manajer memiliki informasi yang

lengkap tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar,

dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan intensif

yang diharapkannya. Kelebihan manajer daipada pihak luar (investor) yaitu

informasi yang lengkap dan akurat yang dimiliki oleh manajer mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Asimetri

informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan

seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat

mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Jika manajer menyampaikan

suatu informasi ke pasar, maka respon atas informasi tersebut sebagai suatu

signal adanya event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan

yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdangan saham.

Pengumuman right issue akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal

adanya informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer yang akan

mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan dan aktivitas perdagangan

sahamnya.

b. Teori struktur modal

Dalam teori ini, diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan

memiliki struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah

hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif harga saham yang dihubungkan

dengan penerbitan saham baru. Penambahan saham baru seharusnya

(34)

penambahan saham baru mencerminkan adanya perkembangan struktur

modal yang optimal.

7. Ukuran (size) Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva,

penjualan, atau modal dari perusahaan. Perbedaan ukuran perusahaan

menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan

besar dan perusahaan kecil. Investor menggunakan ukuran perusahaan untuk

berinvestasi karena menganggap bahwa ukuran perusahaan menunjukkan

kemampuan dan jumlah pengalaman suatu perusahaan dalam mengelola

investasi para stakeholder dan mengindikasikan tingkat risiko yang akan

dihadapi.

Perusahaan berukuran besar menunjukkan bahwa perusahaan relative

lebih stabil, mempunyai prospek yang menjanjikan dan mampu

menghasilkan laba dibandingkan perusahaan berukuran kecil. Kemampuan

perusahaan besar dalam menghasilkan laba ini mengundang para investor

(35)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa tinjauan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Sumber : diolah 2011 Nama

Peneliti dan Tahun

Judul Variabel Hasil Penelitian

Eky right issue dan adanya perbedaan signifkan

sebelum dan setelah right issue, akan tetapi right issue

meyebabkan perbedaan likuiditas saham

(average trading volume activity)

(36)

Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Eky Wijaksono (2007) dalam hal melakukan pengujian kembali

adanya pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dan volume

perdagangan saham dengan mengelompokkan perusahaan menjadi size besar dan

size kecil. Pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dapat dilihat dari

harga saham yaitu harga saham penutupan (closing price) dan besarnya volume

perdagangan saham dapat dilihat melalui jumlah saham yang diperdagangkan.

Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari sesudah

dilakukannya Right Issue. Sebanyak 41 perusahaan yang digunakan sebagai

sampel dengan periode waktu 3 tahun dari tahun 2007 – 2009. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Right Issue (X) sebagai variabel

independen, Harga saham (Y1) sebagai variabel dependen dan Volume

(37)

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

1. Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu maka

kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Dari gambar di atas dapat dilihat hubungan kausal antara Right Issue

terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham dengan

mengelompokkan perusahaan menjadi size besar dan size kecil. Pengaruh

hubungan right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham

dapat dilihat pada 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari sesudah penguman

right issue. Adanya right issue akan mengkoreksi harga saham dan

meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan di pasar modal.

2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis ,tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka

konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah :

(38)

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham pada saat

sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.

H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham pada saat

sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.

H3 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan

saham pada saat sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan

size besar.

H4 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan

saham pada saat sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study).

Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari adanya dampak atau

reaksi pasar terhadap suatu peristiwa tertentu yang dipelajari. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah right issue mempunyai pengaruh

terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Event

study ini dilakukan dengan mengamati harga saham yang mengalami right

issue 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah right issue dilakukan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan right issue antara tahun 2007 – 2009

yaitu sebanyak 59 perusahaan. Sampel adalah bagian populasi yang

digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008).

Penentuan sampel menggunakan teknik purpose sampling, yaitu pengambilan

sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan peneliti

adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 –

(40)

2. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal 10 hari sebelum

dan 10 hari sesudah right issue selama tahun pengamatan yaitu tahun

2007-2009.

3. Perusahaan yang melakukan right issue dan selama pengamatan tidak

melakukan corporate action lain seperti stock split, warrant, additional

shares, pengumuman dividen, dan pengumuman lainnya selama tahun

pengamatan yaitu tahun 2007-2009.

4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaan yang

memiliki data lengkap seperti data mengenai harga saham, corporate

action lainnya, dan data mengenai jumlah saham yang diperdagangkan

dan jumlah saham yang beredar selama tahun pengamatan yaitu tahun

2007-2009.

Dari populasi di atas, diperoleh 36 perusahaan/emiten yang sesuai

dengan kriteria tersebut untuk menjadi sampel peneltian. Berikut adalah

nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian :

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel

No Kode Populasi perusahaan

Kriteria

S 1 2 3 4

1 MPPA Matahari Putra Prima Tbk x

2 ELTY Bakrieland Development x

3 INPC Bank Artha Graha Internasional 1

(41)

10 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries 5

11 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 6

12 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk x

13 BHIT Bhakti Investama Tbk 7

14 ATPK ATPK Resources Tbk X

15 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk X

16 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 8

17 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk X

18 MIRA Mitra Rajasa Tbk X

19 BRPT Barito Pacific Tbk 9

20 GJTL Gajah Tunggal Tbk

21 ADES Ades Waters Indonesia Tbk 10

22 KPIG Kridaperdana Indahgraha Tbk 11

23 FPNI Fatrapolindo Nusa Industri Tbk

24 HADE Hortus Danavest Tbk 12

30 KARK Dayaindo Resources International Tbk X

31 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 14

37 BVIC Bank Victoria International Tbk 19

38 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 20

39 CKRA Citra Kebun Raya Agri Tbk 21

40 ABBA Abdi Bangsa Tbk 41 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk

42 UNTR United Tractors Tbk 22

43 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk X

44 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 23

45 CPRO Central Proteinaprima Tbk 24

(42)

Sumber : www.idx.co.id (diolah penulis 2011)

Pengukuran sampel menjadi size besar dan size kecil didasarkan atas analisis Cluster-K Mean

Tabel 3.2

Deskripsi Sampel Perusahaan

Keterangan Sampel size besar Sampel size kecil

Jumlah (n) 18 18 asset ( dalam jutaaan

rupiah)

183.341.611 1.485.651

Nilai rata-rata total asset

( dalam jutaan rupiah) 27.289.511 665.727

Sumber : diolah Penulis 2011

Daftar perusahaan setelah dilakukan analisis Cluster-K Mean sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Perusahaan Berdasarkan Ukuran

Perusahaan size besar Perusahaan size kecil

PT. Surya Semesta Internusa Tbk PT. Berlian Laju Tanker Tbk

PT. Bank Kesawan Tbk PT. Indoexchange Tbk

PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Pool Advista Indonesia Tbk

PT. Bank Mayapada Tbk PT. Ades Waters Indonesia Tbk

PT. Duta Pertiwi Tbk PT. Laguna Cipta Griya Tbk

PT. Bank Victoria Internasional Tbk PT. Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Bakrie Telecom Tbk PT. Cipta Panelutama Tbk

PT. Central Proteinprima Tbk PT. Indonesia Air Transport Tbk

53 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 32

54 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk 33

55 LPPF Pacific Utama Tbk

56 AGRO Bank Agroniaga Tbk X

57 EXCL Excelcomindo Pratama Tbk 34

58 BBKP Bank Bukopin Tbk 35

(43)

PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk PT. Hortus Danavest Tbk

PT. Barito Pacific Tbk PT. Kridaperdana Indah Graha Tbk

PT. Bhakti Investama Tbk PT. Mandom Indonesia Tbk

PT. United Tractors Tbk PT. Ancora Indonesia Resources Tbk PT. Excelcomindo Pratama Tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

PT. Bank NISP Tbk PT. Star Pasific Tbk

PT. Bank Bukopin Tbk PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk PT. Bank Swadesi Tbk PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk

Sumber diolah Penulis 2011

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas :

1. Data harga saham harian 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari

sesudah tanggal pengumuman right issue selama tahun pengamatan.

Harga saham yang digunakan adalah harga saham pentupan (closing

price) yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan

daata historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs

www.yahoofinance.com

2. Data mengenai volume transaksi dan jumlah saham perusahaan yang

beredar adalah volume transaksi haria selama 10 hari sebelum, pada

saat, dan 10 hari setelah right issue selama tahun pengamatan. Data

yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital

Market Directory dan data historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs

www.yahoofinance.com

3. Data perusahaan yang melakukan right issue dan tanggal right issue

untuk masing-masing tahung 2007-2009.

(44)

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode ini merupakan

metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan right issue seperti nama emiten yang melakukan

right issue, tanggal pengumuman right issue, harga saham emiten, serta

data-data pendukung lainnya yang yang diperoleh dari www.yahoofinance.com,

www.idx.co.id, dan Indonesian Capital Market Directory.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen

a. Right Issue

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah right

issue. Right issue merupakan salah satu upaya umiten untuk mendapatkan

tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran

tersebut ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi

rasio yang telah ditentukan.

2. Variabel Dependen

a. Harga saham

Harga saham yang digunakan adalah closing price harian emiten yang

melakukan right issue selama 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari

(45)

emiten yang melakukan yang melakukan right issue selama tahun

pengamatan.

b. Likuiditas saham

Likuiditas saham adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham tertentu

dengan volume perdagangan saham di pasar modal dalam periode tertentu.

Likuiditas dikatakan meningkat apabila kenaikan jumlah transaksi lebih

besar secara proporsional dibandingkan dengan jumlah lembar saham.

Likuiditas saham dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

Trading Volume Activity.

Aktivitas volume perdangan saham dapat dilihat dengan menggunakan

rumus :

Keterangan :

TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t

i = Nama perusahaan/emiten

t = waktu

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisi data yang dilakukan dengan analisis

(46)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menceritakan/menjabarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk berlaku umum.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Fungsi pengujian suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal

atau tidak adalah sebagai alat untuk membuat kesimpulan populasi

berdasarkan data sampel. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah uji kolmogorov-smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas

Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang

akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal

baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan

diasumsikan normal. Nilai p ditentukan sebesar 0,05, apabila nilai p>0,05

maka data berdistribusi normal dan jika nilai p<0,05 maka data berdistribusi

tidak normal.

b. Uji Multikolonearitas

Menurut Erlina (2008), Multikolinearitas adalah situasi adanya

korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.

Uji multikolonearitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena variabel

(47)

dalam uji multikolonearitas dilakukan jika variabel independen dalam suatu

penelitian lebih dari satu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Erlina (2008), uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat

apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas pada umumnya

digunakan pada dalam regresi sederhana maupun regresi berganda,

sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan regresi sederhana maupun

regresi berganda.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2008), Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat

apakah dalam suatu suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan

pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Penelitian ini

tidak menggunakan model regresi sederhana maupun berganda sehingga uji

(48)

3. Pengujian Hipotesis (Uji Paired T-Test)

Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian

statistik untuk menguji hipotesis. Pengujian statistik yang digunakan adalah

Uji-T berpasangan (paired t-test). Pada penelitian ini, right issue dikenai 2

perlakuan yang berbeda yaitu pada perubahan harga saham sebelum dan

sesudah dilakukannya right issue dan perubahan volume perdagangan saham

sebelum dan sesudah dilakukannya right issue. Uji ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pengumuman right issue

selama periode pengamatan.

Pengujian semua hipotesis dilakukan dengan menggunakan paired

t-test. Uji paired t-test ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini

dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Adapun

kriterianya yaitu sebagai berikut:

Ha diterima jika thitung<ttabel (untuk α = 5% )

Ha ditolak jika thitung>ttabel (untuk α = 5%)

Dimana :

Ho1 : tidak ada perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan

sesudah right issue pada perusahaan size besar.

Ha1 : terdapat perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah

right issue pada perusahaan size besar.

Ho2 : tidak ada perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan

(49)

Ha2 : terdapat perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah

right issue pada perusahaan size kecil.

Ho3 : tidak ada perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara

sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.

Ha3 : terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara

sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.

Ho4 : tidak ada perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara

sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.

Ha4 : terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara

sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.

Hipotesis diterima atau tidak ditentukan dengan uji paired t-test. Jika

nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ha ditolak dan Ho

diterima menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Jika nilai

probabilitasnya lebih kecil dari 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak,

(50)

G. Jadwal penelitian

Jadwal Penelitian direncanakan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

(51)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statisitk Deskriptif pada dilakukan untuk mencari mean, nilai minimum,

nilai maximum dan standar deviasi dari harga saham dan volume

perdagangan saham dengan periode sebelum dan setelah hari

pengumuman. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Statistik deskriptif harga saham Pada perusahaan size besar (dalam rupiah)

(52)

Tabel 4.2

Data diolah SPSS 18

Tabel 4.1 dan 4.2 menjelaskan bahwa nilai rata-rata tertinggi harga

saham terjadi pada perusahaan size besar pada hari +6 dengan rata-rata harga

saham sebesar 10.950. Rata-rata tertinggi pada size kecil terjadi pada -9 dan -10

sebelum pengumuman right issue.

Statistik deskriptif harga saham Pada perusahaan size kecil (dalam rupiah)

(53)

Tabel 4.3

Statistik deskriptif volume perdagangan saham Pada perusahaan size besar (dalam lembar)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

+10 18 .00 115754000.00 12510972.2222 28427137.75627

+9 18 .00 202103500.00 16717888.8889 47170435.31816

+8 18 .00 238351500.00 21751194.4444 58744953.62486

+7 18 .00 279249500.00 22560611.1111 65241979.65303

+6 18 .00 70265500.00 13211972.2222 23894250.37441

+5 18 .00 257246000.00 28711583.3333 67755024.57063

+4 18 .00 126727500.00 13026944.4444 31336648.82459

+3 18 .00 57350000.00 7138222.2222 14420069.97538

+2 18 .00 56223500.00 7501083.3333 14193497.39084

+1 18 .00 37155500.00 8339305.5556 12454115.90262

0 18 .00 70446000.00 8207472.2222 17789966.43970

-1 18 .00 94411000.00 13192527.7778 24611237.51847

-2 18 .00 82877500.00 12190333.3333 24748150.18280

-3 18 .00 49839500.00 8821500.0000 14926107.55768

-4 18 .00 54178000.00 8134222.2222 14827804.22067

-5 18 .00 66576000.00 8639916.6667 18949588.20618

-6 18 .00 184220500.00 12078361.1111 43025925.82926

-7 18 .00 85272000.00 8194027.7778 20209307.21407

-8 18 .00 64875000.00 13637083.3333 22282092.70999

-9 18 .00 63008500.00 10214916.6667 17655067.07573

-10 18 .00 127540000.00 13306944.4444 32510891.45370

(54)

Tabel 4.4

Data diolah SPSS 18

Tabel 4.3 dan 4.4 menjelaskan bahwa nilai rata-rata tertinggi volume

perdagangan saham terjadi pada perusahaan size kecil pada hari +5 setelah right

issue dengan rata-rata harga saham sebesar 287353000. Rata-rata tertinggi pada

size besar terjadi pada +7 setelah pengumuman right issue. Dengan rata-rata

volume perdagangan saham sebesar 279249500

Statistik deskriptif volume perdagangan saham Pada perusahaan size kecil (dalam lembar)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

+10 18 .00 113096500.00 8883694.4444 27179000.53249

+9 18 .00 58739500.00 4425138.8889 13739428.14741

+8 18 .00 59332000.00 4686500.0000 14056404.56811

+7 18 .00 25185000.00 3110138.8889 6662582.13459

+6 18 .00 104411500.00 10552833.3333 26696186.63394

+5 18 .00 287353000.00 22641666.6667 68241199.57095

+4 18 .00 92382000.00 7663083.3333 22492606.26769

+3 18 .00 38840500.00 4101111.1111 9670159.75377

+2 18 .00 21588500.00 3240861.1111 6076383.86031

+1 18 .00 20399000.00 2821888.8889 5501734.65842

0 18 .00 85220500.00 5908944.4444 20043069.39545

-1 18 .00 48483500.00 4961583.3333 12351938.76453

-2 18 .00 12110000.00 1827722.2222 3341063.32238

-3 18 .00 14629500.00 2878583.3333 4680170.77444

-4 18 .00 30632500.00 4906333.3333 10063833.87213

-5 18 .00 67396000.00 5977611.1111 16014041.47703

-6 18 .00 25730500.00 2593027.7778 6122533.02173

-7 18 .00 245220500.00 14604222.2222 57595240.85482

-8 18 .00 17598500.00 2166583.3333 4929054.08910

-9 18 .00 71228500.00 5206250.0000 16745658.12756

(55)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data untuk harga saham dan volume perdagangan pada

perusahaan size besar dan size kecil sebagai berikut :

a. Uji normalitas data harga saham sebelum dan sesudah right issue

pada perusahaan size besar

Tabel 4.5

Hasil pengujian normalitas data harga saham

Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar

Tabel 4.5 Menggambarkan distribusi data harga saham pada perusahaan

size besar. Hasil menunjukkan bahwa distribusi data normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum Sesudah

N 198 180

Normal Parametersa,b Mean 1505.9444 1573.2222

Std. Deviation 2286.15966 2439.14982

Most Extreme Differences Absolute .262 .266

Positive .251 .259

Negative -.262 -.266

Kolmogorov-Smirnov Z 3.688 3.571

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

(56)

b. Uji normalitas data harga saham sebelum dan sesudah right issue

pada perusahaan size kecil

Tabel 4.6

Hasil pengujian normalitas data harga saham

Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil

Tabel 4.6 Menggambarkan distribusi data harga saham pada perusahaan

size kecil. Hasil menunjukkan bahwa distribusi data normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum Sesudah

N 198 180

Normal Parametersa,b Mean 775.3788 766.0389

Std. Deviation 1545.64737 1546.55227

Most Extreme Differences Absolute .402 .397

Positive .402 .397

Negative -.319 -.322

Kolmogorov-Smirnov Z 5.660 5.322

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

(57)

c. Uji normalitas data volume perdagangan saham sebelum dan sesudah

right issue pada perusahaan size besar.

Tabel 4.7

Hasil pengujian normalitas data volume perdagangan saham Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum Sesudah

N 198 180

Normal Parametersa,b Mean 10601573.2323 15146977.7778

Std. Deviation 23714638.85036 41283511.38487

Most Extreme Differences Absolute .333 .357

Positive .333 .338

Negative -.327 -.357

Kolmogorov-Smirnov Z 4.689 4.788

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.7 Menggambarkan distribusi data volume perdagangan saham

(58)

d. Uji normalitas data volume perdagangan saham sebelum dan sesudah

right issue pada perusahaan size kecil.

Tabel 4.8

Hasil pengujian normalitas data volume perdagangan saham Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum Sesudah

N 198 180

Normal Parametersa,b Mean 4826053.0303 7212691.6667

Std. Deviation 20270664.30889 26782595.42953

Most Extreme Differences Absolute .406 .394

Positive .344 .373

Negative -.406 -.394

Kolmogorov-Smirnov Z 5.712 5.284

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.8 Menggambarkan distribusi data volume perdagangan saham

(59)

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda t-test yaitu

Paired Sample T-Test. Uji ini digunakan untuk analisis dengan

melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama terhadap suatu

pengaruh atau perlakuan tertentu.

3.1 Pengujian hipotesis terhadap perusahaan Harga saham

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

yang signifikan antara harga saham sebelum pengumuman dengan harga

saham sesudah pengumuman terhadap perusahaan size besar dan size

kecil.

Hasil pengujian hipotesis perusahaan size besar sebagai berikut :

Tabel 4.9

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum 1503.8478 18 2339.95205 551.53199

Sesudah 1573.2222 18 2498.95597 589.00957

Data yang telah diolah SPSS 18

Berdasarkan tabel 4.9 Dapat dijelaskan bahwa :

1. Jumlah data sebanyak 18

2. Rata-rata (mean) harga saham sebelum right issue adalah 1503,8478

dengan standar deviasi 551,53199

3. Rata-rata (mean) harga saham sesudah right issue adalah 1573,2222

(60)

Tabel 4.10

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum & Sesudah 18 .993 .000

Data yang telah diolah SPSS 18

Tabel paired samples correlations menunjukkan korelasi antara

harga saham sebelum right issue dengan harga saham sesudah right issue

pada perusahaan size besar. Tabel 4.10 Menunjukkan bahwa korelasi

keduanya sebesar 0,993 dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa right issue tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap naik turunnya harga saham pada perusahaan size

besar.

Data yang telah diolah SPSS 18

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa

harga saham pada perusahaan size besar menunjukkan T-hitung (-0.915)

< T-tabel (2110). Hal ini menunjukkan Ho1 diterima yang berarti tidak

(61)

ada perbedaan rata-rata harga saham sebelum dan sesudah right issue

pada perusahaan size besar

Hasil pengujian hipotesis perusahaan size kecil sebagai berikut :

Data yang telah diolah SPSS 18

Berdasarkan tabel 4.12 Dapat dijelaskan bahwa :

1. Jumlah data sebanyak 18

2. Rata-rata (mean) harga saham sebelum right issue adalah 1585,97857

dengan standar deviasi 373,81873

3. Rata-rata (mean) harga saham sesudah right issue adalah 1585,05920

dengan standar deviasi 373,60204

Data yang telah diolah SPSS 18

Tabel paired samples correlations menunjukkan korelasi antara

harga saham sebelum right issue dengan harga saham sesudah right issue

pada perusahaan size kecil. Tabel 4.13 Menunjukkan bahwa korelasi

keduanya sebesar 0,999 dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa right issue tidak mempunyai pengaruh yang

Tabel 4.12

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum 775.3783 18 1585.97857 373.81873

Sesudah 766.0389 18 1585.05920 373.60204

Tabel 4.13

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel
Tabel 3.2 Deskripsi Sampel Perusahaan
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

perdagangan saham tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman right issue pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh pengumuman right issue terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan di seputar hari right issue

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham dan volume perdagangan sebelum, saat dan sesudah pengumuman

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga dan volume prdagangan saham sektor perdagangan, jasa dan investasi sebelum dan sesudah pengumuman

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pada return saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan perbankan yang

Tabel 1.2 berikut menunjukkan rata-rata harga saham selama 10 hari sebelum, saat dan 10 hari sesudah pengumuman right issue pada beberapa perusahaan yang tercatat melakukan right

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsui saya yang berjudul “Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan volatilitas harga saham, volume perdagangan, dan return saham sebelum