SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PERUSAHAAN
YANG GO PUBLIK di BURSA EFEK INDONESIA
OLEH :
M. RIDHO TAMA LUBIS
0 7 0 5 0 3 0 6 6
PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : ” Analisis Pengumuman
Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan
yang Go Public di Bursa Efek Indonesia ” adalah benar hasil karya saya sendiri
dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh
mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Strata-1 Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan
informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya.
Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juni 2011
Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue
Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus :
Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)” ini ditujukan sebagai salah
satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Banyak sekali kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun dorongan dan
nasehat dari berbagai pihak sangat membantu penyelesaian penyusunan skripsi
ini. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Syamsul Bahri, TRB, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Narumondang B, Srg, MM, Ak, selaku Dosen Pembanding I dan
Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Dosen Pembanding II yang
5. Kedua orang tua penulis, M. Nur Lubis dan T. Siregar, adik penulis
Rahmat Lubis dan Irna Triannur Lubis yang senantiasa melimpahkan cinta
dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Medan, Juni 2011 Penulis
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2007 – 2009). Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengumuman berpengaruh terhadap perbedaan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada saat, sebelum, dan sesudah right issue di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil.
Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian event study. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yang terdiri dari 36 emiten atau perusahaan yang melakukan Right Issue. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda Paired T-Test
dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 18.00 for windows.
Hasil uji beda Paired T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue baik pada perusahaan ukuran besar maupun pada perusahaan kecil
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the effect of right issue to the stock price and trading volume of shares in the company's large size and small size companies in companies listed in Indonesia Stock Exchange Period (2007-2009). The problem in this study is whether the announcement effect on the difference of stock price and trading volume of shares at the time, before, and after the right issue at the company's large size and small size companies.
The research design used is a form of event study research. Data yang digunakan adalah data sekunder. The data used are secondary data. This study uses the target population consisted of 36 listed companies conducting rights issue. Hypothesis testing is done by using different test Paired T-Test with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 18:00.
Different test results Paired T-Test showed that there were no significant differences to the stock price and trading volume before and after the right issue at both large companies and small companies
DAFTAR ISI
halaman
PERNYATAAN ...i
KATA PENGANTAR ...ii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACK ...v
DAFTAR ISI ...yi DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Perumusan Masalah ...8
C. Tujuan Penelitian ...8
D. Manfaat Penelitian` ...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ...10
1. Pasar Modal ...10
2. Saham ...10
3. Right Issue ...12
4. Harga Saham ...16
5. Volume Perdagangan Saham ...18
6. Teori-Teori yang Mendasari Kebijakan Right Issue ...19
7. Size Perusahaan ...20
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...26
B. Populasi dan Sampel ...26
C. Jenis dan Sumber Data ...30
D. Metode Pengumpulan Data ...31
E. Variabel Penelitian ...31
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ...38
1. Analisis Statistik Deskriptif ...38
2. Uji Normalitas Data ...42
3. Uji Hipotesis ...46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...54
B. Saran ...56
DAFTAR PUSTAKA ...57
DAFTAR TABEL dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Besar ... 42
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Kecil ... 43
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Besar ... 44
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue pada Perusahaan Size Kecil ... 45
Tabel 4.9 Paired Sampel Statistics ... 46
Tabel 4.11 Paired Sampel Test ... 47
Tabel 4.12 Paired Sampel Statistics ... 48
Tabel 4.13 Paired Sampel Correletions ... 48
Tabel 4.14 Paired Sampel Test ... 49
Tabel 4.15 Paired Sampel Statistics ... 50
Tabel 4.16 Paired Sampel Correletions ... 51
Tabel 4.17 Paired Sampel Test ... 51
Tabel 4.18 Paired Sampel Statistics ... 51
Tabel 4.19 Paired Sampel Correletions ... 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Judul Halaman
Lampiran 1 Data Perusahaan yang Melakukan Stock Split ... 59
Lampiran 2 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size besar
sebelum right issue ... 60
Lampiran 3 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Besar
sesudah right issue ... 61
Lampiran 4 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan
Size Besar Sebelum Right Issue ... 62
Lampiran 5 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan
Size Besar Sesudah Right Issue ... 63
Lampiran 6 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Kecil
Sebelum Right Issue ... 64
Lampiran 7 Data Harga Saham 18 Perusahaan Size Kecil
Sesudah Right Issue ... 65
Lampiran 8 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan
Size Kecil Sebelum Right Issue ... 67
Lampiran 9 Data Volume Perdagangan Saham 18 Perusahaan
Size Kecil Sesudah Right Issue ... 68
Lampiran 10 Average Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham
Perusahaan Size Besar Sebelum dan Sesudah Right Issue... 69
Lampiran 11 Average Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2007 – 2009). Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengumuman berpengaruh terhadap perbedaan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada saat, sebelum, dan sesudah right issue di perusahaan ukuran besar dan perusahaan ukuran kecil.
Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian event study. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yang terdiri dari 36 emiten atau perusahaan yang melakukan Right Issue. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda Paired T-Test
dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 18.00 for windows.
Hasil uji beda Paired T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue baik pada perusahaan ukuran besar maupun pada perusahaan kecil
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the effect of right issue to the stock price and trading volume of shares in the company's large size and small size companies in companies listed in Indonesia Stock Exchange Period (2007-2009). The problem in this study is whether the announcement effect on the difference of stock price and trading volume of shares at the time, before, and after the right issue at the company's large size and small size companies.
The research design used is a form of event study research. Data yang digunakan adalah data sekunder. The data used are secondary data. This study uses the target population consisted of 36 listed companies conducting rights issue. Hypothesis testing is done by using different test Paired T-Test with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 18:00.
Different test results Paired T-Test showed that there were no significant differences to the stock price and trading volume before and after the right issue at both large companies and small companies
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu
pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana
(issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana
dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan
(return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan
dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana
dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena
pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan
(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih
(Darmadji, 2006).
Dalam transaksi perdagangan di pasar modal, informasi mempunyai peranan
penting di dalamnya. Pada umumnya, para investor memerlukan informasi
mengenai surat berharga dengan tingkat risiko tertentu dalam mengambil
keputusan untuk melakukan suatu investasi. Informasi yang dimaksud adalah
informasi yang lengkap, benar, dan tepat waktu yang memungkinkan investor
rasional selalu berusaha memperoleh informasi dan melakukan analisi untuk
mengurangi risiko yang akan terjadi.
Dalam pasar modal, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh investor.
Salah satunya mengenai right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD). Informasi ini dapat memiliki makna atau nilai jika keberadaan
informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal,
yang akan tercermin dalam perubahan harga saham, volume perdagangan atau
karakteristik pasar lainnya.
Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan surat
berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkannya
(exercise) menjadi saham biasa. HMETD diberikan kepada para pemegang saham
lama dengan jangka waktu tertentu sehubungan dengan proses pengeluaran saham
baru atau yang dikenal dengan istilah right issue. Ketika suatu emiten melakukan
right issue, maka pemegang saham lama (exesting shareholder) memiliki hak
lebih utama (preemptive right) atas saham baru yang dikeluarkan perusahaan.
Skema ini bertujuan agar pemegang saham lama tidak mengalami penurunan
persentase kepemilikan sehubungan dengan penerbitan saham baru.
Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah modal
perusahaan. Hampir sama dengan saat perusahaan menawarkan sahamnya untuk
pertama kali. Bedanya, right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah
terdaftar di bursa efek atau sudah go public. Tujuan perusahaan melakukan right
dari investor dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru dengan
tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham.
Bagi investor, pengumuman right issue mengandung informasi yang sangat
berharga. Hal ini memicu adanya pergerakan pasar sehingga terjadi perubahan
harga saham yang dapat diukur dengan menggunakan menggunakan return atau
dengan abnormal return. Secara teoritis, harga saham mengalami penurunan
setelah right issue karena pada umumnya harga pelaksanaan right issue selalu
lebih rendah dari harga pasar.
Myers dan Maljuf (1979) memprediksi bahwa harga saham akan direspon
secara tidak menguntungkan oleh pasar dengan adanya informasi pengumuman
right issue, karena pasar mengasumsikan bahwa manajer akan mendapatkan
insentif untuk menerbitkan tambahan saham baru yang mereka percaya overvalue
tetapi penurunan harga dengan adanya pengumuman right issue berdasarkan
bukti-bukti empiris tersbut di atas tidak signifikan. Menurut Arif Budiarto dan
Zaki B. (1999), menyimpulkan bahwa penurunan harga saham akan berkisar
antara 2-3% dan setelah itu terjadi koreksi kenaikan harga saham kembali pada
posisi awal sebelum adanya pengumuman right issue.
Kebijakan right issue merupakan biaya emiten untuk menghemat biaya emisi
serta untuk menambah jumlah saham yang beredar. Dengan adanya right issue,
kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam presentasi yang lebih kecil dari
pada presentasi jumlah lembar saham yang beredar. Dengan demikian, diharapkan
frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan
tingkat likuiditas saham. Kothare (1997) menemukan bukti bahwa tingkat
likuiditas akan meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru.
Peningkatan volume perdagangan tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan
perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan
untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan, tetapi
Sheehan dalam Arif Budiarto dan Zaki B. (1999) menemukan bukti yang berbeda
dengan temuan Kothare, yaitu bahwa tingkat likuiditas saham perusahaan yang
diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang
normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan
saham ini disebabkan oleh adanya aktivitas short selling yang dilakukan oleh
spekulator.
Eky Wijaksono (2007) menganalisis pengaruh pengumuman right issue
terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan di bursa efek
Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah right issue (X)
sebagai variabel independen, abnormal return saham (Y1) sebagai variabel
dependen dan volume perdagangan saham (Y2) sebagai variabel dependen.
Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 41 perusahaan yang melakukan right issue
pada tahun 2000 sampai dengan 2004. Periode pengamatan yaitu 5 hari sebelum
dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan
sesudah pengumuman right issue dan volume perdagangan saham sebelum dan
tidak memiliki kandungan informasi yang dapat meningkatkan return saham dan
volume perdagangan saham secara signifikan.
Asna Manullang (2008) menganalisis pengaruh pengumuman right issue
terhadap volume perdagangan saham dan abnormal return saham di Bursa Efek
Jakarta 2000-2006. Variabel independen yang digunakan adalah right issue (X)
dan volume perdagangan saham (Y1) dan abnormal return (Y2) sebagai variabel
dependen. Sampel penelitian ini menguji 47 perusahaan di Bursa Efek Jakarta
selama tahun 2000 sampai 2006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
statistik ada perbedaan signifikan antara rata-rata return tidak normal saham
sebelum dan sesudah right issue dan adanya perbedaan signifkan antara rata-rata
total volume aktivitas perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman
right issue.
Adisulistyo (2009) menganalisis pengaruh pengumuman right issue terhadatp
return saham dan likuiditas saham di bursa efek Indonesia tahun 2003-2007.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini pengumuman right issue (X)
sebagai variabel independen, return saham (Y1) sebagai variabel dependen,
abnormal return saham (Y2) sebagai variabel dependen, trading volume activity
(Y3) sebagai variabel dependen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79
perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan right issue pada periode Januari
2003 sampai dengan Desember 2007. Periode pengamatan dibagi menjadi dua
yaitu periode estimasi selama 100 hari, yaitu dari hari -106 sampai dengan hari -6
dan periode peristiwa selama 11 hari yaitu, 5 hari sebelum pengumuman dan 5
menunjukkan terdapat reaksi pasar yang negatif atas pengumuman right issue
pada t-1, t0 dan t+4. Pengumuman right issue tidak menyebabkan perbedaan
return saham (average actual return, average abnormal return) sebelum dan
setelah right issue, akan tetapi right issue meyebabkan perbedaan likuiditas saham
(average trading volume activity) sebelum dan setelah right issue. Dimana right
issue memberikan dampak yang negatif terhadap likuiditas saham
Penelitian ini berusaha mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Eky
Wijaksono (2007) dengan melakukan pengujian kembali untuk melihat adanya
pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan
saham dan membagi ukuran sampel menjadi size besar dan size kecil. Untuk
mengetahui hal tersebut, dapat dilihat apakah right issue berdampak positif yaitu
menaikkan harga saham atau berdampak negatif yaitu menurunkan harga saham
dan volume perdagangan saham sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman.
Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari
setelah diumumkannya right issue dengan tujuan membuat perbedaan pengamatan
dengan penelitian terdahulu. Sebanyak 36 perusahaan yang digunakan sebagai
sampel perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2007 – 2009. Variabel
Independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Right Issue (X)
sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham (Y1) dan
Volume Perdagangan Saham (Y2).
Pengumuman right issue dapat dianggap suatu informasi yang penting bagi
menguji apakah pengumuman right issue mempunyai informasi yang cukup untuk
membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Bereaksinya pasar
terhadap pengumuman right issue dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan
harga dan volume perdagangan saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Right Issue dengan harga
saham dan volume perdagangan saham dengan judul
Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham Dan
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut
1. Apakah right issue berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan size kecil ?
2. Apakah right issue berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan size besar ?
3. Apakah right issue berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan size kecil ?
4. Apakah right issue berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan size besar ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan
1. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap
perubahan harga saham pada perusahaan size kecil ?
2. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap
perubahan harga saham pada perusahaan size besar ?
3. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap
4. Untuk mengetahui apakah right issue berpengaruh atau tidak terhadap
perubahan volume perdagangan pada perusahaan size besar ?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya
bagi penelti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan
peneliti selanjutnya.
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan
tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.
2. Bagi perusahaan,/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan yang mungkin berguna bagi pihak perusahaan sebelum
mengeluarkan suatu kebijakan terutama mengenai right issue.
3. Bagi investor maupun calon investor, hasil penelitian ini diharapkan
menjadi suatu masukan atau pertimbangan sebelum melakukan investasi
di pasar modal berdasarkan right issue.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pasar modal
Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka
panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang
yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat
berharga yang diperjualbelikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari
satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Dana jangka panjang berupa
hutang yang diperdangangkan biasanya obligasi (bond), sedangkan dana jangka
panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa (common stock) dan
saham preferen (preferred stock). Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu
tempat (dalam pengertian fisik) yang terorganisasi di mana surat berharga
(efek-efek) diperdangangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange)
2. Saham
a. Pengertian saham
Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer diantara
surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam
masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji,
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
diperusahaan tersebut.
Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan
dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Bermain saham memiliki potensi
keuntungan dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan kenaikan harga saham
(capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perushaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari dividen itu
sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan
capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli.
Dimana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli
saham.
Menurut Darmadji (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu
1. Tidak Mendapatkan Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.
2. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang investor mengalami capital loss.
Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya, yaitu :
1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi,
dalam pelunasan kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebuh dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikam kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2. Saham di-delist di bursa
Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya adalah karen kinerja yang buruk misalkan dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.
3. Saham diberhentikan sementara (suspensi)
Disamping dua risiko di atas, risiko laing yang juga “mengganggu” para investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di-suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersbut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham diperdagangkan kembali seperti semula.
3. Right Issue
a. Pengertian right issue
Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih
dahulu merupakan salah satu upaya umiten untuk mendapatkan tambahan
modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut
ditawarkan kepada pemegang saham lama. Untuk mendapatkan saham
tersebut, pemegang saham harus melaksanakan right pada tingkat harga
yang telah ditentukan. Artinya, pemegang saham lama (exesting
shareholder) diberikan hak (right) oleh emiten untuk membeli saham baru
ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang
telah ditentukan, misalkan PT X melakukan right issue dengan rasio 15:71
yang artinya pemegang saham lama dapat membeli 71 saham yang baru
untuk setiap lembar saham lama.
Menurut Anoraga (2006), right merupakan salah satu jenis opsi yang
merupakan derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan mempunyai
masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai
efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli
saham baru yang akan dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu.
Hak dalam right sering disebut preemptive right, yaitu suatu hak untuk
menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu
perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.
Hak preemptive (preemptive right) merupakan hak untuk mendapatkan
persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham
maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya
persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak
preemptive memberi prioritas kepada pemegang saham yang lama utnuk
membeli tambahan saham yang baru, sehingga pemilikannya tidak berubah
(Jogiyanto, 2000). Adapun tujuan dari hak preemptive yaitu untuk
melindungi kontrol dari pemegang saham lama dan untuk melindungi harga
b. Alasan dilakukannya Right Issue
Menurut Husnan (2005) alasan perusahaan menerbitkan right issue
adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah
lembar saham yang diperdagangkan. Dengan penambahan lembar saham di
bursa, diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham yang
akan meningkatkan likuiditas saham. Selain itu tujuan emiten melakukan
right issue juga untuk memperoleh financing murah yang dapat digunakan
untuk ekspasi usaha, modal kerja, dan untuk membayar pinjaman.
Sedangkan bagi para investor khusunya pemegang saham lama, right issue
akan memberikan keuntungan yaitu untuk mempertahankan proporsional
kepemilikan sahamnya dala perusahaan emiten.
Suatu emiten yang melakukan right pada umumnya untuk
mempertahankan persentase hak pemegang saham lama atas laba dan suara
dalam perusahaan. Jika emiten langsung menjual saham baru langsung
kepada pemegang saham baru maka hak atas laba dan suara yang dimiliki
oleh pemegang saham lama akan beralih ke pemegang saham baru. Jika
pemegang saham lama tidak ingin menggunakan haknya atas saham yang
baru maka pemegang saham lama dapat menjual haknya kepada pihak lain
atau pemegang saham baru. Hal ini dikarenakan sifatnya sebagai hak dan
bukan merupakan kewajiban sehingga right dapat diperdagangkan. Pada
umumnya, right issue diperdagangkan sama seperti saham, akan tetapi
c. Dampak dilakukannya Right issue
Adanya right issue menyebabkan jumlah saham yang beredar menjadi
bertambah. Pertambahan jumlah saham ini akan berakibat pada komposisi
kepemilikan pemegang saham lama. Pemegang saham lama tersebut akan
mengalami dilusi atau penurunan persentase kepemilikan saham apabila
tidak melakukan haknya untuk membeli saham baru dengan right yang
dimilikinya.
Bertambahnya jumlah saham yang beredar berakibat kepada
menurunnya jumlah dividen per lembar saham yang akan diperoleh oleh
pemegang saham lama apabila laba yang diperoleh oleh perusahaan tetap.
Penurunan dividen per lembar saham dapat menimbulkan dampak negatif
kepada minat investor sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun.
Situmorang, (2008) menyatakan bahwa harga saham perusahaan setelah
right secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena harga
exercises (harga pelaksanaan) emisi right selalu lebih rendah dari harga
pasar. Jadi kapitalisasi pasar saham tersebut akan naik dalam persentase
yang lebih kecil daripada naiknya persentase jumlah saham beredear.
4. Harga saham
Nilai suatu perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Semakin
tinggi nilai suatu perusahaan maka harga sahamnya akan semakin tinggi dan
demikian sebaliknya. Pergerakan harga saham searah dengan kinerja suatu
sangat memperhatikan harga sahamnya. Jika harga saham suatu perusahaan
rendah maka dapat diartikan kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Untuk
itu investor sangat memerlukan informasi yang berkaitan dengan
pembentukan harga saham dalam mengambil keputusan untuk melakukan
investasi, menjual atau mempertahankan sahamnya.
Jika suatu emiten mampu menghasilkan keuntungan atau profit yang
tinggi dan mampu menyisihkan sebagian keuntungannya ke dalam dividen
maka dividen yang akan dibagikan dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan
menarik minat para investor untuk membeli saham tersebut. Akibatnya,
harga saham perusahaan tersebut akan meningkat akibat naiknya permintaan
terhadap saham tersebut. Sehingga memungkinkan bagi pemegang saham
perusahaan tersebut untuk memperoleh capital gain. Namun, bila harga
saham tersebut terlalu tinggi akan mengurangi minat investor sehingga
harga saham tersebut cenderung untuk meningkat lagi.
Menurut Situmorang, (2008) menyatakan bahwa saham memiliki tiga
macam nilai yaitu :
1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut
2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi jika saham
tersebut diperdagangkan di bursa.
3. Nilai interinsik, yaitu nilai ekonomis saham.
Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan atas tiga jenis
1. Nilai nominal (par value)
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham utnuk tujuan
akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.
2. Harga dasar (base price)
Pada hakikatnya harga dasar adalah harga perdana dan dipergunakan
dalam perhitungan indeks harga saham. Untuk saham yang baru, maka
harga dasar tersebut merupakan harga perdana.
3. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar adalah harga pada pasar yang senyatanya (riil) dan
merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan
harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika
pasar sudah ditutup maka harga pasar tersebut adalah harga
penutupannya. Harga pasar tersebut yang sesungguhnya menyatakan
naik-turunnya suatu harga saham dan setiap hari diumumkan di media
massa.
Setiap saat harga saham di pasar modal selalu mengalami perubahan.
Untuk itu, investor atau calon investor harus mampu mengamati dan
memilih saham mana yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Ada
beberapa faktor yang menentukan harga saham di pasar modal yaitu :
1. taksiran atau harapan atas dividen yang akan diterima oleh investor.
3. kondisi perekonomian, politik, maupun kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah
5. Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten
yang diperjualbelikan di pasal modal setiap hari dengan tingkat harga yang
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker)
perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan gambaran
tentang kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal.
Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan
mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator aktivitas volume
perdagangan (Trading Volume Activity). Trading Volume Actiyity
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi
pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di
pasar modal. Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan
likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai
makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang
bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah
dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut
memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
6. Teori yang berkaitan dengan Right Issue
Teori ini mengasumsikan bahwa manajer memiliki informasi yang
lengkap tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar,
dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan intensif
yang diharapkannya. Kelebihan manajer daipada pihak luar (investor) yaitu
informasi yang lengkap dan akurat yang dimiliki oleh manajer mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Asimetri
informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan
seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat
mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Jika manajer menyampaikan
suatu informasi ke pasar, maka respon atas informasi tersebut sebagai suatu
signal adanya event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan
yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdangan saham.
Pengumuman right issue akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal
adanya informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer yang akan
mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan dan aktivitas perdagangan
sahamnya.
b. Teori struktur modal
Dalam teori ini, diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan
memiliki struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah
hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif harga saham yang dihubungkan
dengan penerbitan saham baru. Penambahan saham baru seharusnya
penambahan saham baru mencerminkan adanya perkembangan struktur
modal yang optimal.
7. Ukuran (size) Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva,
penjualan, atau modal dari perusahaan. Perbedaan ukuran perusahaan
menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan
besar dan perusahaan kecil. Investor menggunakan ukuran perusahaan untuk
berinvestasi karena menganggap bahwa ukuran perusahaan menunjukkan
kemampuan dan jumlah pengalaman suatu perusahaan dalam mengelola
investasi para stakeholder dan mengindikasikan tingkat risiko yang akan
dihadapi.
Perusahaan berukuran besar menunjukkan bahwa perusahaan relative
lebih stabil, mempunyai prospek yang menjanjikan dan mampu
menghasilkan laba dibandingkan perusahaan berukuran kecil. Kemampuan
perusahaan besar dalam menghasilkan laba ini mengundang para investor
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Sumber : diolah 2011 Nama
Peneliti dan Tahun
Judul Variabel Hasil Penelitian
Eky right issue dan adanya perbedaan signifkan
sebelum dan setelah right issue, akan tetapi right issue
meyebabkan perbedaan likuiditas saham
(average trading volume activity)
Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Eky Wijaksono (2007) dalam hal melakukan pengujian kembali
adanya pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dan volume
perdagangan saham dengan mengelompokkan perusahaan menjadi size besar dan
size kecil. Pengaruh right issue terhadap perubahan harga saham dapat dilihat dari
harga saham yaitu harga saham penutupan (closing price) dan besarnya volume
perdagangan saham dapat dilihat melalui jumlah saham yang diperdagangkan.
Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari sesudah
dilakukannya Right Issue. Sebanyak 41 perusahaan yang digunakan sebagai
sampel dengan periode waktu 3 tahun dari tahun 2007 – 2009. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Right Issue (X) sebagai variabel
independen, Harga saham (Y1) sebagai variabel dependen dan Volume
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu maka
kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari gambar di atas dapat dilihat hubungan kausal antara Right Issue
terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham dengan
mengelompokkan perusahaan menjadi size besar dan size kecil. Pengaruh
hubungan right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham
dapat dilihat pada 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari sesudah penguman
right issue. Adanya right issue akan mengkoreksi harga saham dan
meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan di pasar modal.
2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis ,tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka
konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham pada saat
sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.
H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham pada saat
sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.
H3 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan
saham pada saat sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan
size besar.
H4 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan
saham pada saat sebelum, dan sesudah right issue pada perusahaan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study).
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari adanya dampak atau
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa tertentu yang dipelajari. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah right issue mempunyai pengaruh
terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Event
study ini dilakukan dengan mengamati harga saham yang mengalami right
issue 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah right issue dilakukan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan right issue antara tahun 2007 – 2009
yaitu sebanyak 59 perusahaan. Sampel adalah bagian populasi yang
digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008).
Penentuan sampel menggunakan teknik purpose sampling, yaitu pengambilan
sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 –
2. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal 10 hari sebelum
dan 10 hari sesudah right issue selama tahun pengamatan yaitu tahun
2007-2009.
3. Perusahaan yang melakukan right issue dan selama pengamatan tidak
melakukan corporate action lain seperti stock split, warrant, additional
shares, pengumuman dividen, dan pengumuman lainnya selama tahun
pengamatan yaitu tahun 2007-2009.
4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaan yang
memiliki data lengkap seperti data mengenai harga saham, corporate
action lainnya, dan data mengenai jumlah saham yang diperdagangkan
dan jumlah saham yang beredar selama tahun pengamatan yaitu tahun
2007-2009.
Dari populasi di atas, diperoleh 36 perusahaan/emiten yang sesuai
dengan kriteria tersebut untuk menjadi sampel peneltian. Berikut adalah
nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian :
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Sampel
No Kode Populasi perusahaan
Kriteria
S 1 2 3 4
1 MPPA Matahari Putra Prima Tbk x
2 ELTY Bakrieland Development x
3 INPC Bank Artha Graha Internasional 1
10 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries 5
11 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 6
12 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk x
13 BHIT Bhakti Investama Tbk 7
14 ATPK ATPK Resources Tbk X
15 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk X
16 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 8
17 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk X
18 MIRA Mitra Rajasa Tbk X
19 BRPT Barito Pacific Tbk 9
20 GJTL Gajah Tunggal Tbk
21 ADES Ades Waters Indonesia Tbk 10
22 KPIG Kridaperdana Indahgraha Tbk 11
23 FPNI Fatrapolindo Nusa Industri Tbk
24 HADE Hortus Danavest Tbk 12
30 KARK Dayaindo Resources International Tbk X
31 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 14
37 BVIC Bank Victoria International Tbk 19
38 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 20
39 CKRA Citra Kebun Raya Agri Tbk 21
40 ABBA Abdi Bangsa Tbk 41 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
42 UNTR United Tractors Tbk 22
43 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk X
44 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 23
45 CPRO Central Proteinaprima Tbk 24
Sumber : www.idx.co.id (diolah penulis 2011)
Pengukuran sampel menjadi size besar dan size kecil didasarkan atas analisis Cluster-K Mean
Tabel 3.2
Deskripsi Sampel Perusahaan
Keterangan Sampel size besar Sampel size kecil
Jumlah (n) 18 18 asset ( dalam jutaaan
rupiah)
183.341.611 1.485.651
Nilai rata-rata total asset
( dalam jutaan rupiah) 27.289.511 665.727
Sumber : diolah Penulis 2011
Daftar perusahaan setelah dilakukan analisis Cluster-K Mean sebagai berikut:
Tabel 3.3
Sampel Perusahaan Berdasarkan Ukuran
Perusahaan size besar Perusahaan size kecil
PT. Surya Semesta Internusa Tbk PT. Berlian Laju Tanker Tbk
PT. Bank Kesawan Tbk PT. Indoexchange Tbk
PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Pool Advista Indonesia Tbk
PT. Bank Mayapada Tbk PT. Ades Waters Indonesia Tbk
PT. Duta Pertiwi Tbk PT. Laguna Cipta Griya Tbk
PT. Bank Victoria Internasional Tbk PT. Dharma Samudera Fishing Industries
PT. Bakrie Telecom Tbk PT. Cipta Panelutama Tbk
PT. Central Proteinprima Tbk PT. Indonesia Air Transport Tbk
53 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 32
54 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk 33
55 LPPF Pacific Utama Tbk
56 AGRO Bank Agroniaga Tbk X
57 EXCL Excelcomindo Pratama Tbk 34
58 BBKP Bank Bukopin Tbk 35
PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk PT. Hortus Danavest Tbk
PT. Barito Pacific Tbk PT. Kridaperdana Indah Graha Tbk
PT. Bhakti Investama Tbk PT. Mandom Indonesia Tbk
PT. United Tractors Tbk PT. Ancora Indonesia Resources Tbk PT. Excelcomindo Pratama Tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT. Bank NISP Tbk PT. Star Pasific Tbk
PT. Bank Bukopin Tbk PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk PT. Bank Swadesi Tbk PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk
Sumber diolah Penulis 2011
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas :
1. Data harga saham harian 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari
sesudah tanggal pengumuman right issue selama tahun pengamatan.
Harga saham yang digunakan adalah harga saham pentupan (closing
price) yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan
daata historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs
www.yahoofinance.com
2. Data mengenai volume transaksi dan jumlah saham perusahaan yang
beredar adalah volume transaksi haria selama 10 hari sebelum, pada
saat, dan 10 hari setelah right issue selama tahun pengamatan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory dan data historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs
www.yahoofinance.com
3. Data perusahaan yang melakukan right issue dan tanggal right issue
untuk masing-masing tahung 2007-2009.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode ini merupakan
metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan right issue seperti nama emiten yang melakukan
right issue, tanggal pengumuman right issue, harga saham emiten, serta
data-data pendukung lainnya yang yang diperoleh dari www.yahoofinance.com,
www.idx.co.id, dan Indonesian Capital Market Directory.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen
a. Right Issue
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah right
issue. Right issue merupakan salah satu upaya umiten untuk mendapatkan
tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran
tersebut ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi
rasio yang telah ditentukan.
2. Variabel Dependen
a. Harga saham
Harga saham yang digunakan adalah closing price harian emiten yang
melakukan right issue selama 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari
emiten yang melakukan yang melakukan right issue selama tahun
pengamatan.
b. Likuiditas saham
Likuiditas saham adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham tertentu
dengan volume perdagangan saham di pasar modal dalam periode tertentu.
Likuiditas dikatakan meningkat apabila kenaikan jumlah transaksi lebih
besar secara proporsional dibandingkan dengan jumlah lembar saham.
Likuiditas saham dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
Trading Volume Activity.
Aktivitas volume perdangan saham dapat dilihat dengan menggunakan
rumus :
Keterangan :
TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t
i = Nama perusahaan/emiten
t = waktu
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisi data yang dilakukan dengan analisis
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menceritakan/menjabarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk berlaku umum.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Fungsi pengujian suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal
atau tidak adalah sebagai alat untuk membuat kesimpulan populasi
berdasarkan data sampel. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji kolmogorov-smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas
Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang
akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal
baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan
diasumsikan normal. Nilai p ditentukan sebesar 0,05, apabila nilai p>0,05
maka data berdistribusi normal dan jika nilai p<0,05 maka data berdistribusi
tidak normal.
b. Uji Multikolonearitas
Menurut Erlina (2008), Multikolinearitas adalah situasi adanya
korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.
Uji multikolonearitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena variabel
dalam uji multikolonearitas dilakukan jika variabel independen dalam suatu
penelitian lebih dari satu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Erlina (2008), uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat
apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas pada umumnya
digunakan pada dalam regresi sederhana maupun regresi berganda,
sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan regresi sederhana maupun
regresi berganda.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Erlina (2008), Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat
apakah dalam suatu suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan
pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Penelitian ini
tidak menggunakan model regresi sederhana maupun berganda sehingga uji
3. Pengujian Hipotesis (Uji Paired T-Test)
Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian
statistik untuk menguji hipotesis. Pengujian statistik yang digunakan adalah
Uji-T berpasangan (paired t-test). Pada penelitian ini, right issue dikenai 2
perlakuan yang berbeda yaitu pada perubahan harga saham sebelum dan
sesudah dilakukannya right issue dan perubahan volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah dilakukannya right issue. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pengumuman right issue
selama periode pengamatan.
Pengujian semua hipotesis dilakukan dengan menggunakan paired
t-test. Uji paired t-test ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Adapun
kriterianya yaitu sebagai berikut:
Ha diterima jika thitung<ttabel (untuk α = 5% )
Ha ditolak jika thitung>ttabel (untuk α = 5%)
Dimana :
Ho1 : tidak ada perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan
sesudah right issue pada perusahaan size besar.
Ha1 : terdapat perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah
right issue pada perusahaan size besar.
Ho2 : tidak ada perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan
Ha2 : terdapat perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah
right issue pada perusahaan size kecil.
Ho3 : tidak ada perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.
Ha3 : terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar.
Ho4 : tidak ada perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.
Ha4 : terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil.
Hipotesis diterima atau tidak ditentukan dengan uji paired t-test. Jika
nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ha ditolak dan Ho
diterima menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Jika nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak,
G. Jadwal penelitian
Jadwal Penelitian direncanakan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statisitk Deskriptif pada dilakukan untuk mencari mean, nilai minimum,
nilai maximum dan standar deviasi dari harga saham dan volume
perdagangan saham dengan periode sebelum dan setelah hari
pengumuman. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Statistik deskriptif harga saham Pada perusahaan size besar (dalam rupiah)
Tabel 4.2
Data diolah SPSS 18
Tabel 4.1 dan 4.2 menjelaskan bahwa nilai rata-rata tertinggi harga
saham terjadi pada perusahaan size besar pada hari +6 dengan rata-rata harga
saham sebesar 10.950. Rata-rata tertinggi pada size kecil terjadi pada -9 dan -10
sebelum pengumuman right issue.
Statistik deskriptif harga saham Pada perusahaan size kecil (dalam rupiah)
Tabel 4.3
Statistik deskriptif volume perdagangan saham Pada perusahaan size besar (dalam lembar)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
+10 18 .00 115754000.00 12510972.2222 28427137.75627
+9 18 .00 202103500.00 16717888.8889 47170435.31816
+8 18 .00 238351500.00 21751194.4444 58744953.62486
+7 18 .00 279249500.00 22560611.1111 65241979.65303
+6 18 .00 70265500.00 13211972.2222 23894250.37441
+5 18 .00 257246000.00 28711583.3333 67755024.57063
+4 18 .00 126727500.00 13026944.4444 31336648.82459
+3 18 .00 57350000.00 7138222.2222 14420069.97538
+2 18 .00 56223500.00 7501083.3333 14193497.39084
+1 18 .00 37155500.00 8339305.5556 12454115.90262
0 18 .00 70446000.00 8207472.2222 17789966.43970
-1 18 .00 94411000.00 13192527.7778 24611237.51847
-2 18 .00 82877500.00 12190333.3333 24748150.18280
-3 18 .00 49839500.00 8821500.0000 14926107.55768
-4 18 .00 54178000.00 8134222.2222 14827804.22067
-5 18 .00 66576000.00 8639916.6667 18949588.20618
-6 18 .00 184220500.00 12078361.1111 43025925.82926
-7 18 .00 85272000.00 8194027.7778 20209307.21407
-8 18 .00 64875000.00 13637083.3333 22282092.70999
-9 18 .00 63008500.00 10214916.6667 17655067.07573
-10 18 .00 127540000.00 13306944.4444 32510891.45370
Tabel 4.4
Data diolah SPSS 18
Tabel 4.3 dan 4.4 menjelaskan bahwa nilai rata-rata tertinggi volume
perdagangan saham terjadi pada perusahaan size kecil pada hari +5 setelah right
issue dengan rata-rata harga saham sebesar 287353000. Rata-rata tertinggi pada
size besar terjadi pada +7 setelah pengumuman right issue. Dengan rata-rata
volume perdagangan saham sebesar 279249500
Statistik deskriptif volume perdagangan saham Pada perusahaan size kecil (dalam lembar)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
+10 18 .00 113096500.00 8883694.4444 27179000.53249
+9 18 .00 58739500.00 4425138.8889 13739428.14741
+8 18 .00 59332000.00 4686500.0000 14056404.56811
+7 18 .00 25185000.00 3110138.8889 6662582.13459
+6 18 .00 104411500.00 10552833.3333 26696186.63394
+5 18 .00 287353000.00 22641666.6667 68241199.57095
+4 18 .00 92382000.00 7663083.3333 22492606.26769
+3 18 .00 38840500.00 4101111.1111 9670159.75377
+2 18 .00 21588500.00 3240861.1111 6076383.86031
+1 18 .00 20399000.00 2821888.8889 5501734.65842
0 18 .00 85220500.00 5908944.4444 20043069.39545
-1 18 .00 48483500.00 4961583.3333 12351938.76453
-2 18 .00 12110000.00 1827722.2222 3341063.32238
-3 18 .00 14629500.00 2878583.3333 4680170.77444
-4 18 .00 30632500.00 4906333.3333 10063833.87213
-5 18 .00 67396000.00 5977611.1111 16014041.47703
-6 18 .00 25730500.00 2593027.7778 6122533.02173
-7 18 .00 245220500.00 14604222.2222 57595240.85482
-8 18 .00 17598500.00 2166583.3333 4929054.08910
-9 18 .00 71228500.00 5206250.0000 16745658.12756
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data untuk harga saham dan volume perdagangan pada
perusahaan size besar dan size kecil sebagai berikut :
a. Uji normalitas data harga saham sebelum dan sesudah right issue
pada perusahaan size besar
Tabel 4.5
Hasil pengujian normalitas data harga saham
Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar
Tabel 4.5 Menggambarkan distribusi data harga saham pada perusahaan
size besar. Hasil menunjukkan bahwa distribusi data normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 198 180
Normal Parametersa,b Mean 1505.9444 1573.2222
Std. Deviation 2286.15966 2439.14982
Most Extreme Differences Absolute .262 .266
Positive .251 .259
Negative -.262 -.266
Kolmogorov-Smirnov Z 3.688 3.571
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Uji normalitas data harga saham sebelum dan sesudah right issue
pada perusahaan size kecil
Tabel 4.6
Hasil pengujian normalitas data harga saham
Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil
Tabel 4.6 Menggambarkan distribusi data harga saham pada perusahaan
size kecil. Hasil menunjukkan bahwa distribusi data normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 198 180
Normal Parametersa,b Mean 775.3788 766.0389
Std. Deviation 1545.64737 1546.55227
Most Extreme Differences Absolute .402 .397
Positive .402 .397
Negative -.319 -.322
Kolmogorov-Smirnov Z 5.660 5.322
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
c. Uji normalitas data volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
right issue pada perusahaan size besar.
Tabel 4.7
Hasil pengujian normalitas data volume perdagangan saham Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size besar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 198 180
Normal Parametersa,b Mean 10601573.2323 15146977.7778
Std. Deviation 23714638.85036 41283511.38487
Most Extreme Differences Absolute .333 .357
Positive .333 .338
Negative -.327 -.357
Kolmogorov-Smirnov Z 4.689 4.788
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.7 Menggambarkan distribusi data volume perdagangan saham
d. Uji normalitas data volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
right issue pada perusahaan size kecil.
Tabel 4.8
Hasil pengujian normalitas data volume perdagangan saham Sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan size kecil
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 198 180
Normal Parametersa,b Mean 4826053.0303 7212691.6667
Std. Deviation 20270664.30889 26782595.42953
Most Extreme Differences Absolute .406 .394
Positive .344 .373
Negative -.406 -.394
Kolmogorov-Smirnov Z 5.712 5.284
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.8 Menggambarkan distribusi data volume perdagangan saham
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda t-test yaitu
Paired Sample T-Test. Uji ini digunakan untuk analisis dengan
melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama terhadap suatu
pengaruh atau perlakuan tertentu.
3.1 Pengujian hipotesis terhadap perusahaan Harga saham
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
yang signifikan antara harga saham sebelum pengumuman dengan harga
saham sesudah pengumuman terhadap perusahaan size besar dan size
kecil.
Hasil pengujian hipotesis perusahaan size besar sebagai berikut :
Tabel 4.9
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 1503.8478 18 2339.95205 551.53199
Sesudah 1573.2222 18 2498.95597 589.00957
Data yang telah diolah SPSS 18
Berdasarkan tabel 4.9 Dapat dijelaskan bahwa :
1. Jumlah data sebanyak 18
2. Rata-rata (mean) harga saham sebelum right issue adalah 1503,8478
dengan standar deviasi 551,53199
3. Rata-rata (mean) harga saham sesudah right issue adalah 1573,2222
Tabel 4.10
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah 18 .993 .000
Data yang telah diolah SPSS 18
Tabel paired samples correlations menunjukkan korelasi antara
harga saham sebelum right issue dengan harga saham sesudah right issue
pada perusahaan size besar. Tabel 4.10 Menunjukkan bahwa korelasi
keduanya sebesar 0,993 dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa right issue tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap naik turunnya harga saham pada perusahaan size
besar.
Data yang telah diolah SPSS 18
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
harga saham pada perusahaan size besar menunjukkan T-hitung (-0.915)
< T-tabel (2110). Hal ini menunjukkan Ho1 diterima yang berarti tidak
ada perbedaan rata-rata harga saham sebelum dan sesudah right issue
pada perusahaan size besar
Hasil pengujian hipotesis perusahaan size kecil sebagai berikut :
Data yang telah diolah SPSS 18
Berdasarkan tabel 4.12 Dapat dijelaskan bahwa :
1. Jumlah data sebanyak 18
2. Rata-rata (mean) harga saham sebelum right issue adalah 1585,97857
dengan standar deviasi 373,81873
3. Rata-rata (mean) harga saham sesudah right issue adalah 1585,05920
dengan standar deviasi 373,60204
Data yang telah diolah SPSS 18
Tabel paired samples correlations menunjukkan korelasi antara
harga saham sebelum right issue dengan harga saham sesudah right issue
pada perusahaan size kecil. Tabel 4.13 Menunjukkan bahwa korelasi
keduanya sebesar 0,999 dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa right issue tidak mempunyai pengaruh yang
Tabel 4.12
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 775.3783 18 1585.97857 373.81873
Sesudah 766.0389 18 1585.05920 373.60204
Tabel 4.13
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.