• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2015 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2015 )"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

(Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode

2010-2015 )

Analysis of Fundamental Factors Influence On The Stock Market

(Studies in Property & Real Estate Companies listed on the Stock Exchange

2010-2015)

Disusun Oleh:

SEPTIAN PUTRA

20130410030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

1

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

(Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode

2010-2015 )

Analysis of Fundamental Factors Influence On The Stock Market

(Studies in Property & Real Estate Companies listed on the Stock Exchange

2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen Univeristas

Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

SEPTIAN PUTRA

20130410030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)
(4)

3 MOTTO

‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka diaberada di jalan Allah ‘’

(HR.Tirmidzi)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(QS. Al Mujadalah: 11)

“Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu menjagamu sedangkan kamu

menjaga harga. Ilmu itu hakim sedangkan harta dikenali hukum. Harta bisa berkurang karena penggunaan, sedangkan ilmu akan bertambah bila digunakan”

(Ali Bin Abu Thalib)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”

(Q.S. Al Insyiroh: 6-8)

“Dalam Ruh Pengabdian Kita Berjuang, Merajut kebaikan Untuk Menginspirasi

Setiap Insan”.

(5)

4

PERSEMBAHAN

Skripsiku ini persembahan untuk :

Orang tua tercinta, Ibu yang sudah melahirkan, merawat dari kecil hingga

sekarang dengan penuh kasih sayang, memberikan berbagai pelajaran tentang

nilai-nilai kehidupan, dilatih untuk mandiri, motivator disegala kondisi, mengajarkanku

tentang kesabaran, mengajarkanku tentang tujuan hidup, mengajarkanku untuk melakukan yang terbaik dan selalu mendo’akanku agar menjadi orang yang shaleh

yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan segala sesuatu penuh dengan

keikhlasan.

Untuk Bapak yang selalu bekerja keras tidak kenal lelah meskipun sampai

larut malam diruangan kerjanya yang sepi dan senyap seorang diri dengan harapan

mendapatkan sesuatu karya yang bermanfaat, mengajarkanku untuk selalu berjuang

dalam hal apapun, kedisiplinan dalam melaksanakan segala sesuatu terutama

melaksanakan shalat wajib, berfikir kreatif dengan memanfaatkan segala yang

dimiliki, tidak mudah menyerah serta harapan terbesar beliau yaitu anaknya dapat

memberikan manfaat yang besar bagi keluarga, masyarakat, bangsa negara dan juga

agama.

Adik-adiku Sinta Nur Maulina, Alm. Muhammad Ismail dan Almh. Zahra

Fatimah yang mempunyai mimpi yang mulia yaitu ingin menjadi dokter, mereka

telah memberikan motivasi dan berbagi keceriaan

Keluarga besar UNIRES UMY dan Keluarga besar Usroh Ali Bin Abi

(6)

5

yang didapatkan serta ilmu yang luarbiasa.dan memberikan motivasi tersendiri.

Keceriaan, kebersamaan, kekompakan, kepercayaan, serta rasa saling berbagi dan

saling memilki sehingga terasa hangat kekeluargaanya yang menjadi inspirasi serta

kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi.

Sahabat-sahabatku Kelas Manajemen A 2013, Pak Bagus, Pak Eksan, Pak

Idunk, Om Irul, Pak Danang, Mbok Dita, Destia, Zein, Anis, Didin, Hakim, Cahya,

Eko, Lek Fahmi, teman-teman se-bimbingan skripsi dan semuanya pemuda pemudi

indonesia, terimakasih telah mengajari saya tentang makna kehidupan, semoga

tetap erat hubungannya.

Uutuk anak-anak kos AT-Tanwir dan temen-temen seperjuangan yang

lainnya terimakasih telah mengajari saya tentang makna kehidupan yang

sesungguhnya, semoga tetap erat hubungannya.

Untuk BEM UMY 2015-2016, SENAT MAHASISWA FEB UMY periode

2013-2015, FIES UMY dan KKN 81 UMY 2016 yang telah mengajarkan banyak

hal, dan menjadi keluarga Baru.

(7)

6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Faktor Fundamental

Terhadap Harga Saham”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat arahan, bimbingan,

petunjuk, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan rasa

terimakasih yang mendalam kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE, M.Si.selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Retno Widowati, P.A, M. Si., Ph. D. selaku pimpinan Prodi Manajemen.

4. Ibu Dr. Arni Surwanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

banyak mencurahkan tenaga, pikiran dan kesabaran dalam memberikan

bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi.

5. Bapak dan ibu Dosen Program Studi Manajemen UMY yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama menjalani proses

(8)

7

6. Bapak dan Ibu serta keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan

dan motivasi kepada penulis serta doa untuk keberhasilan penulis.

7. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai kata akhir, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya

sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 25 Februari 2017

(9)

8 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

INTISARI ... viii

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

b. Proses Terbentuknya Harga Saham ... 10

c. Signaling Theory ... 12

d. Trade Off Theory ... 13

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 14

B. HIPOTESIS ... 20

C. MODEL PENELITIAN ... 27

BAB III METODA PENELITIAN ... 28

A. Obyek Penelitian ... 28

(10)

9

C. Teknik Pengambilan Sampel... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Definisi Operasional variabel Penelitian ... 30

D. Analisis Data ... 35

E. Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Statistik Deskriptif ... 42

B. Uji Asumsi Klasik ... 43

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 48

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 53

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN .... 60

A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan Penelitian ... 63 DAFTAR PUSTAKA

(11)

10 Daftar Tabel

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ... 29

Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 44

Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Pertama ... 45

Tabel 4.4 Uji Run Test Model Pertama ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47

Tabel 4.7 Hasil Uji t ... 48

Tabel 4.8Hasil Uji F ... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 52

(12)

11

Daftar Gambar

(13)

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Perusahaan Property & Real Estate ... 69

Lampiran 2 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2010) ... 71

Lampiran 3 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2011) ... 72

Lampiran 4 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2012) ... 73

Lampiran 5 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2013) ... 74

Lampiran 6 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2014) ... 75

Lampiran 7 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2015) ... 76

Lampiran 8 Pergerakan Harga Saham Perusahaan Property & Real Estate ... 77

Lampiran 9 Tabel Perusahaan Property & Real Estate Yang memiliki Laba ... 78

Lampiran 10 Uji Normalitas ... 79

Lampiran 11 Uji Autokorelasi ... 80

Lampiran 12 Uji Mulitikolinearitas ... 81

Lampiran 13 Uji Heteroskedastisitas ... 82

Lampiran 14 Descriptive Statistics ... 83

Lampiran 15 UJI Nilai f ... 84

(14)
(15)
(16)

1 INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham. Data yang di analisis adalah laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 132 perusahaan periode 2010-2015, perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS versi 22.0. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisi regresi berganda.

Profitabilitas diukur dengan Return On Equity, Solvabilitas diukur dengan Debt to Equity Ratio, Likuiditas diukur dengan current Ratio, Aktivitas diukur dengan Fix Assets Turnover dan Ukuran Perusahaan perusahaan diukur dengan logaritma natural total aktiva serta harga saham diukur menggunakan harga penutupan (Closing Price) yang dilakukan secara perhitungan rata-rata harga saham dari bulan Januari sampai dengan bulan desember pada tiap tahun dalam periode penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. likuiditas berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham, solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Serta aktivitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

(17)

2 ABSTRACK

This research aims to investigate the influence of fundamental factors on stock prices. data in the analysis is the annual report and financial statements of Property & Real Estate companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2015. The number of samples in this study consisted of 132 companies the period 2010-2015, the companies selected using purposive sampling method. The analytical tool used was SPSS version 22.0. The statistical method used to test the hypothesis is multiple regression analysis.

Profitability is measured by return on equity, Solvency is measured by Debt to Equity Ratio, liquidity is measured by the current ratio, activity was measured with Fix Assets Turnover and company size company measured by the natural logarithm of total assets and share price are measured using the closing price (Closing Price) conducted in the calculation of average stock price from January to December of each year during the period of this study.

The results showed that the size of the company's profitability and positive and significant effect on stock prices. liquidity and significant negative effect on stock prices, solvency and no significant negative effect on stock prices. As well as activity and no significant positive effect on stock prices.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang cukup

penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

institusi pemerintahan dengan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang

maupun jangka pendek. Pasar modal ini merupakan salah satu alternatif investasi bagi para

investor jangka panjang maupun jangka pendek. Melalui pasar modal ini, para investor

dapat melakukan investasinya di beberapa perusahaan melalui pembelian saham-saham

yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan juga dapat memperoleh

pemasukan dana yang dibutuhkan perusahaan dengan menawarkan instrumen keuangan

jangka panjang maupun jangka pendek kepada para investor. Adanya pasar modal

memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang berkinerja baik. Penyebaran

kepemilikan saham yang luas akan mendorong perkembangan perusahaan yang semakin

transparan dalam pertumbuhan perusahaan. Ini tentu saja akan mendorong terwujudnya

perusahaaan tata kelola yang baik atau good corporate governance.

Pasar modal ini mempunyai posisi yang sangat strategis dalam pembangunan

perekonomian nasional. Pertumbuhan suatu pasar modal ini sangat tergantung pada kinerja

perusahaan. Untuk dukungan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia yang baik,

diperlukan perkembangan Pasar Modal yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus

menjalin kerja sama yang baik untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan

berbagai jenis macam produk dan alternatif investasi bagi para investor. Dengan

keberadaan pasar modal, perusahaan (emiten) lebih mudah mendapatkan dana dari investor

(19)

pajak dari pemerintah. Investor menginvestasikan dananya yang dimiliki dengan harapan

akan memperoleh keuntungan berupa kepemilikan suatu perusahaan efek, capital gain

(keuntungan yang didapat dari hasil jual beli saham) atau dividen yang dibagikan kepada

para investor.

Setiap perusahaan yang listing atau go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasti

menerbitkan saham yang dapat dimiliki oleh setiap investor. Akan tetapi, harga saham itu

sangatlah fluktuatif dan berubah-ubah, padahal pihak investor sangat ingin harga sahamnya

itu selalu tinggi dan tidak pernah turun. Investor harus selalu pandai-pandai dalam

menganalisis pergerakan harga saham tersebut karena jika salah dalam menganalisis harga

saham, maka para investor akan mengalami kerugian. Sebelum berinvestasi,para investor

biasanya mencari informasi suatu perusahaan terlebih dahulu sebelum mereka memutuskan

untuk menginvestasikan modalnya didalam perusahaan tersebut atau tidak, baik dalam

kepemilikan saham maupun dalam bentuk investasi lainnya. Investor untuk berinvestasi di

pasar modal memerlukan pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan

yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab

fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Tujuan utama suatu perusahaan adalah

untuk meningkatkan kemakmuran pemiilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai

tujuan tersebut, pemilik modal menyerahkan pengelolaan lain yang bisa mempengaruhi

harga saham (Deitiana, 2011).

Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik

yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal

perusahaan itu sendiri. Variabel yang datang dari internal perusahaan seperti profitabilitas,

solvabilitas, likuiditas, aktivitas,ukuran perusahaan atau ratio keuangan lain yang bisa

(20)

Menurut Susanto (2011) dalam penelitiannya yakni pengaruh likuiditas,

profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham, menyimpulkan

bahwa likuiditas, profitabilitas, solvabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

harga saham dan hanya ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Novasari, 2013) yakni

pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga Saham menjelaskan bahwa PER, EPS

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan pada variabel ROA

dan DER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Menurut penelitian dari Indarti (2012), yang menggunakan variabel Earning Per

Share, Debt to Equity Ratio,dan Return On Equity terhadap harga saham berkesimpulan

bahwa hanya Earning Per Share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham,

sedangkan pada variabel Debt to Equity Ratio,dan Return On Equity tidak memiliki

pengaruh sihnifikan terhadap harga saham Selanjutnya penelitian dari (Angantyo, 2013),

pengaruh ROE, DER, EPS dan BV terhadap harga saham menjelaskan bahwa Variabel

ROE, EPS dan BV berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel DER

memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel ROE, EPS dan BV perlu diperhatikan oleh para investor dalam berinvestasi.

Variabel DER cenderung kurang diperhatikan oleh investor, karena investor melihat

semakin besar nilai DER berarti menandakan bahwa struktur permodalan perusahaan lebih

banyak memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur daripada modal sendiri untuk

menjalankan aktivitas usahanya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada penelitian ini

dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap temuan-temuan empiris mengenai pengaruh

terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi ekstensi dari penelitian yang

(21)

profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan Terhadap Harga Saham Studi Pada

Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 – 2010”.

Penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya dalam hal (1) periode waktu

yang lebih baru yaitu 2010 – 2015, (2) Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan tambahan dari variabel yang menurut penelitian sebelumnya

paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yakni: Profitabilitas, Solvabilitas,

Likuiditas, Aktivitas,dan Ukuran Perusahaan (3) pada objek yang dibuat oleh penulis

memiliki perbedaan dari sektor industrinya dan penelitian ini menggunakan sektor

Property & Real Estate dan hasil penelitiannya terdahulu belum konsisten.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada

Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010 2015).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Property &

Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada

(22)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Property

& Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menguji pengaruh Solvabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Property

& Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menguji pengaruh Likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan Property &

Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menguji pengaruh Aktivitas terhadap harga saham pada perusahaan Property &

Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi investor dan calon investor, peneitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam melakukan investasi. Selain itu digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada investor.

b. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan. Sebagai bahan

pertimbangan untuk menyusun program kegiatan pada periode mendatang dan juga

sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan untuk mengetahui kondisi

(23)

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang di bahas, maka penulis

melakukan pembatasan masalah yaitu :

1. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan sektor Property & Real Estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015

2. Variabel-variabel yang di teliti dalam mempengaruhi harga saham adalah

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Harga Saham

Pengertian harga adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu

yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan olehpermintaan dan penawaran saham

yang bersangkutan dipasar modal (Jogiyanto, 2008). Harga saham adalah harga per lembar saham yangberlaku dipasar modal Menurut (Husnan, 2003) hargasaham di pasar

modal terdiri dari tiga kategori yaitu:

a. Harga Tertinggi (High Price). Harga tertinggi adalah harga paling tinggi yang terjadi

pada hari bursa.

b. Harga Terendah (Low Price)Harga terendah adalah harga paling rendah yang terjadi

pada hari bursa.

c. Harga Penutupan (Close Price)Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh

penjual ataupembeli pada saat akhir hari bursa.

Dalam penilaian harga saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan

fundamental dan pendekatan teknikal (Jogiyanto, 2008). Analisis fundamental meliputi

analisis ekonomi, industri dan analisisperusahaan yang bisa dipakai oleh investor dalam

pembuatan keputusan, sedangkan analisis teknikal mendasari diri pada pola-pola

pergerakan saham dari waktu ke waktu (Jogiyanto, 2008).Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa harga saham akan terbentuk dari adanya transaksi yang terjadi di

pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan

(25)

berpindah tangan melalui pasar sekunder. Pasar sekunder di Indonesia adalah Bursa Efek

Indonesia (BEI). Kekuatan pasar dapat menjadi tombak dalam penentuan nilai

perusahaan, dimana jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit saham dalam kondisi

baik, maka biasanya harga saham perusahaan akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika

perusahaan dinilai rendah oleh pasar maka harga saham perusahaan dinilai rendah oleh

pasar sehingga akan berdampak pula pada harga saham perusahaan yang akan ikut

menurun bahkan bisa lebih rendah dari harga di pasar perdana. Dengan demikian,

kekuatan tawar menawar di pasar sekunder antara investor yang satu dengan investor

yang lain sangat menentukan harga saham perusahaan. Harga saham akan meningkat jika

perusahaan membayar kelebihan kas beban kepada pemegang saham. Sebaliknya, jika

harga saham akan turun jika perusahaan tidak membagikan atau menginvestasikan

kembali kelebihan kas tersebut. Laba selain dapat digunakan sebagai stabilitas harga

(26)

2. Proses Terbentuknya Harga Saham

Menurut (Sharpe, 2000), proses terbentuknya harga saham dapat dibedakan menjadi

3,yaitu:

a. Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham. Biasanya mereka

akan memakai jasa para broker atau pialang saham. Investor dapat memilih saham

mana yang akan dibeli dan bisa menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.

b. Supply to Sell Schedule

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut dapat

menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan dilepas ke pasaran.

Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para investor.

c. Interaction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik temu yang

biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada awalnya perusahaan yang

mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal untuk sahamnya. Saham tersebut

kemudian akan dijual ke pasar untuk diperdagangkan.. Saat di pasaran, harga saham

tersebut akan berubah karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang

dimiliki oleh buyer akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada awalnya

telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang ditawarkan

oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer,maka akan tercipta harga

keseimbangan pasar modal.

Menurut (Husnan 2003), proses pembentukan harga saham dari segi pasar primer

(27)

a. Pasar Primer adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal

selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut

belum diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama

initial public offering (IPO) atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya

hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin

emisinya. Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan

sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.

b. Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah pasar

keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuritas yang telah diterbitkan

dalampenawaran umum perdana. Pada saat suatu saham terdaftar di bursa efek maka

investor danspekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa

tersebut.

3. Teori Yang Mendukung Pada Penelitian Ini a. Signaling Theory

Menurut (Jama’an, 2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana

seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang

menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal

menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri

informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka

menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih

(28)

membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan

aktiva yang tidak overstate.

Menurut (Immaculatta, 2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas

informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi

tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih

mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak

eksternal perusahaan. Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan

yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu

dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Teori

signal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent), pemilik (prinsipal), dan pihak luar

perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas

informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan

meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu

mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan (Jama’an, 2008).

b. Trade Off Theory

Menurut trade off theory yang diungkapkan oleh (Myers, 2001) “Perusahaan akan

berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak ( Tax Shields ) dari tambahan hutan sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress).” Biaya

kesulitan keuangan adalah biaya kebangkrutan atau reorganization, dan biaya keagenan

(agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibillitas suatu perusahaan. Trade

off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa factor

antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kesulitan keuangan tetapi tetap

mempertahankan asumsi efisiensi pasar symmetric information sebagai imbangan dan

(29)

pajak mencapai jumlah maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Trade off theory

mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade off antara

penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal.

Perusahaan – perusahaan dengan tingkaat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha

mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan

hutang tersebut akan mengurangi pajak. Hal ini berdampak dengan meningkatnya laba

dikarenakan pembayaran pajak yang semakin kecil, meningkatnya laba akan meningkatkan

minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga harga

saham akan mengalami kenaikan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor fundamental yang mencerminkan terhadap kinerja keuangan pada suatu

perusahaan dapat dianalisis dari kinerja laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik

dan tercermin melalui rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara

dua elemen laporan keuangan yang saling menunjukkan suatu indikator kesehatan

keuangan pada waktu tertentu. Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang

mengambarkan hubungan antara elemen tertentu dengan elemen lainnya. Penilaian secara

cepat hubungan antara elemen tadi kemudian membandingkannya dengan rasio lain

sehingga diperoleh informasi untuk kemudian diberikan suatu penilaian, dapat dilakukan

dengan penyederhanaan informasi ini (Ang, 1997).Faktor-faktor yang mempengaruhi

fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal maupun dari eksternal. Harga saham yang

terjadi di pasar modal selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham

tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran

saham tersebut lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan

turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan saham tersebut lebih besar dari jumlah

(30)

a. Profitabilitas (PROF)

Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba atau keuntungan melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada

seperti kegiatan perusahaan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya

(Harahap, 2007). Rasio profitabilitas terbagi menjadi atas Gross Profit Margin, Net Profit

Margin, Return On Asset, Return On Equity,Basic Earning Power, Earning Per Share dan

Contibution Margin (Harahap, 2007). Profitabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat

pengembalian yang akan diterima pemegang saham. Perusahaan yang produktif akan

semakin meningkat dan memberikan sinyal positif bagi investor maupun calon investor.

Nilai perusahaan juga akan semakin meningkat sehingga akan mempengaruhi harga

saham yang juga akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Investor

menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan

return, baik berupa pembagian dividen maupun capital gain. Semakin tinggi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, maka semakin besar tingkat pengembalian

yang akan diterima pemegang saham sehingga nilai perusahaan juga akan semakin baik

sehingga investor akan tertarik pada perusahaan tersebut.

b. Solvabilitas (SOL)

Solvabilitas adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

mana perusahaan dibelanjakan dengan menggunakan hutang/pinjaman dari pihak lain

(Husnan, 2001). Leverage dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu Operating Leverage yakni

penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan

oleh penggunaan aktiva akan cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel dan

Financial Leverage merupakan penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan

(31)

target struktur modalnya, yaitu pada posisi kesimbangan biaya dan keuntungan marginal

dari pendanaan dengan hutang, sebab pada posisi itu nilai perusahaan menjadi maksimum”. Berdasarkan teori ini, menggunakan semakin banyak hutang berarti

memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham dan juga memperkecil tingkat

return yang diharapkan, sehingga potensial mengurangi return saham. Solvabilitas

digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat pembelanjaan oleh pemilik

dibandingkan dengan pembelanjaan yang disediakan oleh kreditur dalam mendanai total

aktiva perusahaan. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi

seluruh utang yang ada dalam perusahaan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki

perusahaan. Semakin besar Solvabilitas maka perusahaan tersebut menunjukan bahwa

dana yang disediakan oleh para pemilik dalam membiayai investasi perusahaan tersebut

semakin kecil, atau tingkat penggunaan hutang yang dilakukan perusahaan semakin besar

(Rahmat, 2005).

c. Likuiditas (LIK)

Mengacu pada pendapat Munawir (2002) likuiditas, yaitu untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan memenuhi kewajiban finansial

pada saat ditagih.Pendapat lain (Tunggal 1995 : 157 dalam Yulifati Laoli, 2009)., makin

tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata para kreditur. Oleh

karena itu terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat

membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak dapat ditinjau dari segi

sudut para pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu menguntungkan karena

berpeluang menimbulkan dana-dana yang masih disimpan dan tidak terpakai sebenarnya

dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan

(32)

d. Aktivitas (AKT)

Aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dengan

memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada perusahaan tersebut. Semua rasio

aktivitas ini harus melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dengan investasi

pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas ini menganggap bahwa sebaiknya

terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aktiva misalnya

persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan

tertentu akan sangat mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam

pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva

lain yang lebih produktif. (Sawir,2009). Fixed Assets Turnover merupakan rasio antara

jumlah aktiva tetap yang digunakan dalam operasi (Operating Assets) terhadap jumlah

penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets

Turnover) merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva tetap ini telah

dipergunakan didalam kegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali Operating

Assets berputar dalam suatu periode tertentu. Menurut Sawir (2009) Perputaran aktiva

tetap (Fixed Assets Turnover) adalah kecepatan berputarnya aktiva tetap dalam suatu

periode tertentu. Sedangkan menurut Hanafi (2009) Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets

Turnover) adalah mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan

penjualan berdasarkan efektifitas penggunaan aktiva tetap.

e. Ukuran Perusahaan (UK)

Salah satu tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran

aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar

menunjukan perusahaan tersebut telah mencapai kemapanan. Keadaan tersebut juga

mencerminkan perusahaan relatif lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang total

(33)

mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelemahan pengendalian internal.

Kenyataannya, lebih sukar untuk menyusun pemisahan tugas yang memadai dalam

perusahaan kecil. Tidaklah layak mengharapkan perusahaan kecil untuk mempunyai auditor

internal. Tetapi, jika berbagai sub elemen struktur pengendalian diperhatikan, menjadi jelas

bahwa kebanyakan dapat diterapkan bagi perusahaan besar dankecil. Meskipun tidak lazim

untuk memformalkan kebijakan ke dalam bentuk pedoman, pasti dimungkinkan bagi

perusahaan kecil untuk mempunyai pegawai yang kompeten dan dapat dipercaya dengan alur

tanggung jawab yang jelas; prosedur otorisasi, pelaksanaan, dan pencatatan transaksi yang

pantas, dokumen, catatan dan laporan yang memadai; pengawasan fisik atas aktiva dan

catatan; dan sampai tingkat tertentu, pengecekan atas pelaksanaan.Perusahaan dengan ukuran

yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari

berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah

karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk

memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan

skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih

cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Perusahaan besar cenderung memiliki

kelebihan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pengendalian internal

perusahaan. Sebaliknya, perusahaan kecil memiliki kesulitan dalam mengevaluasi

pengendalian internal dikarenakan belum mempunyai struktur yang formal atau struktur yang

baik dalam pengendalian internal mereka.

B. Hubungan Antar Variabel & Penurunan Hipotesis

1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Profitabiitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan

menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau

(34)

informasi seberapa besar modal atau ekuitas para pemegang saham yang digunakan untuk

memperoleh laba bersih setelah pajak, dari laba bersih setelah pajak yaitu penghasilan bersih

yang diperoleh perusahaan baik dari usaha pokok ataupun diluar usaha pokok perusahaan

selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.

Adapun penelitian terdahulu hasil penelitian Menurut (Susanto, 2011), menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena Jika kondisi

perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa

mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham

perusahaan tersebut dan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Dimana

semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan maka membuat

harga sahamnya juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena

bila nilai profitabilitasnya tinggi akan memberikan gambaran kepada investor bahwa

perusahaan itu bekerja dengan baik dalam menghasilkan laba sehingga dapat menimbulkan

minat investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut karena dengan berinvestasi

pada perusahaan yang profitabilitasnya tinggi, para investor berharap akan memperoleh

keuntungan dari capital gain bila harga sahamnya terus meningkat karena tingkat

profitabilitasnya dianggap baik. Yang pada akhirnya akan dapat terus meningkatkan harga

saham perusahaan. Penelitian tersebut didukung oleh (Rescyana, 2012) dan (Indarti, 2012)

menunjukkan bahwa laba bersih yang meningkat akan menghasilkan tingkat return yang

lebih tinggi bagi pemodal. Hal ini akan menarik minat pemodal untuk melakukan investasi

pada perusahaan. Tingginya minat pemodal menyebabkan permintaan saham meningkat.

Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan harga saham.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu yang mengatakan

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham penelitian (Rinati,

(35)

signifikan. Meningkatnya laba perusahaan dapat menyebabkan kenaikan harga saham yang

menjadi keuntungan bagi perusahaan, itu disebabkan karena semakin tinggi laba maka hal

tersebut menggambarkan perusahaan memiliki kinerja yang baik dan juga dapat

meningkatkan nilai perusahaan ketika nilai perusahaan meningkat maka hal tersebut

perusahaan akan memberikan sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut ketika minat investor meningkat maka akan terjadinya

peningkatan harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka

dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham

Penelitian yang dilakukan (Fara Dharmastuti, 2004) membuktikan solvabilitas

berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham. Solvabilitas merupakan

analisis menggambarkan berapa besar hutang atau kewajiban jangka pendek atau jangka

panjang dibandingkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan. Solvabilitas digunakan

untuk mengukur seberapa besar modal sendiri dalam menjamin hutangnya. Menurut Trade

off theory menyatakan bahwa ketika perusahaan berhutang maka hal tersebut akan

terjadinya efisiensi pajak ketika perusahaan mengalami efisiensi pajak maka laba tetap

meningkat dan nilai perusahaan juga meningkat maka hal tersebut dapat meningkatkan

minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga akan

berdampak pada meningkatnya harga saham. Akan tetapi ketika Perusahaan memiliki

hutang yang terlalu tinggi maka perusahaan tersebut akan memiliki resiko yang besar,

bahkan perusahaan bisa mengalami kebangkrutan sehingga investor tidak menginginkan

untuk menanamkan modalnya dan menyebabkan harga saham menurun. Dalam penelitian

yang dilakukan oleh (Ika, Hermawati 2008), (Fadillah, 2011) dan (Susanto, 2011)

(36)

terhadap harga saham, hal tersebut dikarenakan Penilaian Solvabilitas menunjukkan

bagaimana tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya untuk

membayar hutang. Semakin besar Solvabilitas menandakan struktur permodalan usaha

lebih banyak memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur untuk menghasilkan laba.

Pada penelitian yang sama telah dilakukan oleh Syahib Natarsyah (2000) dan (Abduh

Muhammad, 2010) mengemukakan bahwa dalam uji penelitiannya Solvabilitas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil

penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H2 : Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

Penelitian yang dilakukan (Made, 2013) mengemukakan bahwa Berdasarkan hasil

dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan likuiditas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika likuiditas meningkat maka hal tersebut dapat

memberikan sinyal positif kepada investor dikarenakan perusahaan dapat memenuhi

kewajibannya akan tetapi Jika likuiditas perusahaan terlalu tinggi maka akan timbulnya

dana-dana yang menganggur sehingga akan menghalangi perusahaan untuk mendapatkan

keuntungan, dan hal tersebut dapat menurunkan nilai perusahaan sehingga akan berdampak

pada menurunnya minat investor untuk menanamkan modalnya ada perusahaan tersebut

sehingga akan berdampak juga pada menurunnya harga saham.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu (Susanto, 2011) dan

(Damanik, 2008) yang mengatakan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun

(37)

H3 : Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

4. Pengaruh Aktivitas Terhadap Harga Saham

Menurut (Wicaksono, 2013) Pengaruh Aktivitasterhadap harga saham aktivitas pada

dasarnya merupakan mengukur efisiensi penggunaan aktiva untuk menghasilkan

penjualan. Dalam hal ini, penggunaan dana perusahaan yang efisien diharapkan dapat

menghasilkan penjualan. Aktivitas dapat menunjukkan seberapa efisiennya dana yang

tertanam dalam keseluruhan aktiva perusahaan digunakan untuk mendapatkan

penghasilan. Semakin cepat dan efisien perputaran aktiva, maka laba yang diperoleh akan

semakin meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Azhari, 2016) bahwa aktifitas

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan Perputaran total

aktiva diukur dari volume penjualan, artinya kemampuan semua aktiva dalam menciptakan

penjualan belum tentu dapat meningkatkan laba karena ada sebagian laba tersebut

digunakan untuk membayar hutang perusahaan.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu yang mengatakan

(Wicaksono, 2013), (Lusiana, 2011) dan (Eviandari Elisa, 2015) menyatakan bahwa

aktifitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut

dikarenakan perusahaan sudah mampu memanfaatkan aktivanya untuk meningkatkan

penjualan. Tingkat penjualan yang semakin meningkat, laba yang diperoleh perusahaan

pun juga akan meningkat. Dengan begitu, secara otomatis menunjukkan kinerja

perusahaan tersebut baik, dan nantinya harga sahamnya pun juga akan tinggi. Hal ini

tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk

saham dalam perusahaan yang bersangkutan. Menurut teori signal yakni dengan efektivitas

penggunaan dan pemanfaatan aktiva tetap maka mampu meningkatkan perolehan laba

perusahaan. Dan hal tersebut berdampak pada kenaikan laba, dan dapat menjadikan sinyal

(38)

dengan meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut akan berdampak pada kenaikan harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil

penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H4 : Aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besarkecilnya

perusahaan yang Nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar

ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh

perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaaan yang besar

cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik para investor

untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas

naiknya harga saham perusahaan di pasar modal.

Adapun dari penelitian terdahulu hasil penelitian (Mentari, 2015), (Susanto, 2011),

dan (Ruriana, 2011) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif

signifikan terhadap harga saham karena Semakin besar total aktiva maka semakin banyak

modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang

dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam

masyarakat. Ukuran perusahaan dapat dihitung dari total asset atau total penjualan.

Perusahaan besar memiliki tingkat penjualan atau tingkat asset yang besar pula, hal

tersebut akan meningkatkan laba yang dapat dijadikan sinyal positf bagi investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga semakin banyak investor

tertarik pada perusahaan tersebut dan akan berdampak pada meningkatnya harga saham.

Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis

(39)

H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

C. Model Penelitian

Gambar 2.1

Variabel Independen

Profitabilitas

Variabel Dependen

HargaSaham

Solvabilitas

Likuiditas

Aktivitas

Ukuran Perusahaan

(40)

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan

keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate periode tahun 2010 – 2015 yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia.

2. Jenis dan Sumber Data

Data ini yang berupa data kuantitatif yang di kelompokkan ke dalam sekunder. Melalui

dari publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate periode tahun

2010 – 2015 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sumber data diperoleh dari website Bursa

Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id

3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property & Real

Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan tersebut mempunyai

kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada pihak perusahaan, sehingga

memungkinkan data laporan keuangan tahunan tersebut diperoleh dalam penellitian ini.jumlah

populasi pada perusahaan Property & Real Estate di BEI ada 50 perusahaan. Adapun metode

yang digunakan dalam penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode purposive

sampling, yaitu sampel ditarik sejumlah tertentu dari populasi emiten dengan menggunakan

pertimbangan atau kriteria tertentu (Puspitasari dalam Herdaningtyas, 2009). Sample yang

(41)

telah dihitung dengan rumus Slovin dan berdasarkan kriteria perusahaan property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai dengan 2015.

Kriteria untuk pemilihan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

2. Perusahaan yang tidak aktif dalam perdagangan saham (24) 3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan

pada tahun penelitian

0 4. Perusahaan yang memiliki Laba Bersih periode

2010-2015.

(4) Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian 22

Total Observasi 22 X 6 132

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Untuk

memperoleh data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini maka dilakukan proses

pengumpulan data melalui data dokumenter data dokumenter adalah jenis data penelitian yang

antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk

laporan program (Indriyantoro dan Supomo, 1999). Pengumpulan data sekunder yang berupa

data kuantitatif dan laporan keuangan perusahaan Property & Real Estate tahunan diperoleh

dari website Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu 2010 sampai dengan tahun

2015 yang telah dipublikasikan.

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan

(42)

a.Variabel Dependen 1) Harga saham

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Harga Saham

(Y) yaitu harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang

dilatarbelakangi oleh harapan terhadap profit perusahaan. Dalam aktivitas di pasar modal,

harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor

dalam melaksanakan investasi, karena harga saham menunjukkan nilai suatu perusahaan.

Semakin tinggi nilai harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan juga

sebaliknya. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang berarti harga saham

tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kondisi permintaan atau penawaran

atas saham yang fluktuatif tiap harinya akan membawa pola harga saham yang fluktuatif

juga. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih besar, maka harga saham akan

cenderung naik, sedangkan pada kondisi dimana penawaran saham lebih banyak maka

harga saham akan menurun (Saptadi, 2007). Di dalam penelitian ini harga Saham yang

digunakan adalah harga saham pada perusahaan industri Property & Real Estate yang

tercatat di BEI saat harga penutupan (Closing Price) yang dilakukan secara perhitungan

rata-rata harga saham dari bulan Januari sampai dengan bulan desember pada tiap tahun

dalam periode penelitian ini. Hal tersebut berpedoman pada penelitian terdahulu dari

(Susanto, 2011), (Fadillah 2011), dan (Hendra, 2013). Perhitungan rata-rata harga saham:

Ket :

x̅ = rata-rata hitung

xi = nilai harga saham bulan ke-i n = jumlah bulan

(43)

b. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Di dalam

penelitian ini ada beberapa variabel independen yaitu:

1) Profitabilitas (PROF)

Menurut (Harahap, 2007) profitabiitas merupakan suatu indikator kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan.

Pada penelitian ini untuk mengukur profitabilitas yakni menggunakan return on equity

(ROE) yang ditunjukkan dari informasi seberapa besar modal atau ekuitas para pemegang

saham yang digunakan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak, dari laba bersih setelah

pajak yaitu penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan baik dari usaha pokok ataupun

diluar usaha pokok perusahaan selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.

Perhitungan Profitabiitas (Darsono, 2005:57) :

Return On Equity it = � ℎ �

� x 100%

2) Solvabilitas (SOL)

Menurut (Sartono, 2012), mengemukakan profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri.

Pada penelitian ini untuk mengukur solvabilitas yakni menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER) yang ditunjukkan dari perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga

rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Menurut (Sawir,

(44)

kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini dihitung dengan

rumus:

3. Likuiditas (LIK)

Menurut (Sartono, 2012), likuiditas perusahaan menunjukan kemampuan untuk

membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya.

Pada penelitian ini untuk mengukur Likuiditas yakni menggunakan Current Ratio (CR)

yang ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah

menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, perusahaan Likuiditas merupakan

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Likuiditas

dapat dihitung dengan rumus :

Current Ratioit = � �

4. Aktivitas (AKT)

Aktivitas yang ditunjukkan mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan

aktivanya. perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar aktivitas ini

semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan

menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan

penjualan. hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam

perusahaan. Menurut (Sawir, 2003:17). Pengukuran rasio aktivitas pada penelitian ini dapat

dilakukan dengan menilai perputaran aktiva tetap (FixAssets Turnover) yang ditunjukkan

dengan perbandingan antara jumlah penjualan dengan dengan aktiva tetap.Rasio ini berguna Debt to Equity Ratio it = � � �

(45)

untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk

meningkatkan pendapatan. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan

aktiva tetap tersebut. Aktivitas dapat dihitung dengan rumus:

Fix assets turnover it =

5.Ukuran Perusahaan (UK)

Ukuran perusahaan ini mengukur seberapa besar dan kecil suatu perusahaan, dengan

melihat total asset pada laporan keuangan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan sudah

tidak diragukan lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi kekayaan dan performance

bagus, sehingga akan memberikan daya tarik kepada investor untuk percaya dan mau

menanamkan modalnya dengan membeli saham

Menurut (Sawir, 2004) secara umum biasanya size diproksi dengan total asset, karena

nilai total asset biasanya sangat besar, maka dengan maksud mengurangi peluang

heterokedastisitas, maka total asset diukur dengan menggunakan logaritma natural Ukuran

perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Ukuran perusahaan (Firm size) it = ln (total aktiva) it

B. Analisis Data dan Uji Hipotesis

1. Analisis Data

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Alat

regresi berganda adalah teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel

dependen dengan beberapa variasi independen (Ghozali, 2005). Alat penelitian tersebut

digunakan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas,

(46)

Efek Indonesia (BEI). Adapun alat regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut

:

�� = α + PROF + SOL + LIK + AKT+ UK+ ��

Dimana :

� : harga saham

: Konstanta

, , ,Ō : Koefisien regresi variabel independent

PROF : Profitabilitas

SOL : Solvabilitas

LIK : Likuiditas

AKT : Aktivitas

UK : Ukuran Perusahaan

�� : Standar error

1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan menggunakan software

SPSS 22. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov test

dengan tingkat signifikan 0,05. Apabila tingkat signifikan > 0,05 maka data dinyatakan

berdistribusi normal dan apabila tingkat signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal (Ghozali, 2005).

(47)

Multikolinieritas adalah keadaan dimana terdapat hubungan yang sempurna antar

beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Model uji regresi yang baik,

sebaiknya tidak terjadi Multikolinieritas. Untuk melihat ada tidaknya Multikolinieritas

(Ghozali, 2005) yaitu :

1) Nilai VIF (Variance Inflation Factor) < angka 10 maka tidak terjadi

Multikolinieritas.

2) Nilai tolerance > (0,10), maka tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homokedastisitas, jika varians berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser. Dalam uji

Glejser, model regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk

mendapatkan nilai residualnya. Kemudian nilai residual tersebut diabsolutkan dan

dilakukan regresi dengan semua variabel independen, apabila terdapat variabel independen

berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5 % terhadap residual absolut maka terjadi

heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier

berganda terdapat korelasi antara penganggu (residual) pada periode t dengan residual

(48)

autokorelasi (Ghozali, 2005). Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian

ini digunakan metoda Durbin-Walson test.

Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka

koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien

autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada

autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka

hasilnya tidak dapat disimpulkan.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang

telah diajukan. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2

pengujian yaitu uji t dan uji F.

a. Uji signifikansi t value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nasing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen, apakah pengaruh secara parsial atau tidak.

Menurut Ghazali (2006) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen.Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu

parameter (b1) sama dengan nol, atau :

(49)

Artinya suatu variabel independen tidak mempunyai yang signifikan terhadap

variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama

dengan nol, atau Ha : b1 ≠ 0

Artinya variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Adapun cara melakukan uji hipotesis untuk mencari nilai t adalah sebagai berikut :

Jika nilai signifikansi t > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak

dan Ha Diterima.

Jika nilai signifikansi t < 0,05, maka variabel independen berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. . Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan

H0 Diterima.

b. Uji signifikansi F value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (vaiabel

bebas) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (variabel terikat).Menurut

Ghazali (2006) uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

Adapun beberapa langkah menguji hipotesis untuk mencari nilai f adalah sebagai

berikut :

1) Menentukan Hipotesis

� = â = = = = 0

� = = = = ≠ 0

(50)

3) Menentukan kriteria pengujian

a) Apabila signifikansi < 0.05, maka � ditolak dan � diterima, berarti

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Apabila signifikansi > 0.05, maka � diterima dan � ditolak, berarti

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji koefisien determinasi (AdjustedR2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Karena penelitian ini menggunakan

lebih dari satu variabel independen, maka penulis menggunakan Adjusted R Square (Adj

R2) seperti yang dinyatakan oleh Ghozali (2001). Kegunaan dari adjustedR2 adalah :

1) Sebagai ukuran ketepatan garis regresi yang diterpkan suatu kelompok dari hasil

survei. Semakin besar nilai adjustedR2, maka akan tepat suatu garis regresi,

seballiknya semakin kecil adjusted R2, maka akan semakin tidak tepat garis regresi

tersebut mewakili data hasil observasi.

2) Untuk mengukur besarnya proporsi atau persentase dari jumlah variasi dari variabel

terikat, atau untuk mengukur sumbangan dari variabel bebar terhadap variabel

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk melihat hasil jumlah pengamatan, nilai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari variabel dependen dan

variabel independen. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HARGA SAHAM

132 5.600 1,630,000 124,860 233,929

PROFITABILITAS 132 0.02 52.43 12.4389 8.98724

SOLVABILITAS 132 0.07 0.92 0.4308 0.14796

LIKUIDITAS 132 0.28 9.79 2.2330 1.88989

AKTIVITAS 132 0.12 33.01 3.5119 5.05501

UKURAN PERUSAHAAN

132 25.98 31.35 29.2533 1.06891

Valid N (listwise) 132 Sumber: Lampiran 14

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil statistik deskriptif dengan jumlah data yang

valid adalah 55 adalah sebagai berikut:

1. Variabel harga saham Closing Price memiliki nilai minimum Rp.5.600; nilai maksimum

atau nilai yang terbesar didalam penelitian tersebut sebesar Rp.1,630,000; nilai rata-rata

sebesar Rp 124.860 dan standar deviasi sebesar Rp 233,929;.

2. Variabel Profitabilitas (ROE) memiliki nilai minimum atau nilai terkecil di dalam

populasi sample sebesar 0.02%; nilai maksimum atau nilai terbesar di dalam sample

penelitian ini sebesar 52.43%; nilai rata-rata sebesar 12.4389%; standar deviasi sebesar

Gambar

 Gambar 2.1 Variabel Independen
Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sample
Tabel 4.1
TABEL 4.2    Hasil Uji Normalitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan Return On Assets

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel ROA berpengaruh positif terhadap Harga Saham secara signifikan, hal Ini berarti semakin tinggi tingkat ROA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Return On Equity (ROE), Arus Kas dari Aktivitas Operasi, dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume

Faktor Fundamental (dalam hal ini CR, DER, ROA, PER)dan Risiko Sistematis (Beta) secara serempak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Price Earning Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham. Penelitian sesuai dengan hipotesis PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham,

diketahui bahwa variabel Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan Saham, sedangkan Arus Kas dari Akrivitas Operasi, dan Harga Saham tidak

Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk ROE sebesar 0,392 yang artinya ROE berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham dengan nilai

Sedangkan Rasio Probabilitas, Rasio Likuiditas dan Rasio Nilai Pasar berpengaruh terhadap Harga Saham, sedangkan Rasio Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Harga Saham dan Volume