PROPOSAL PENELITIAN
Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di RSUP Adam Malik Medan
Pada Periode Januari-Desember 2012
Oleh :
DAVID
100100313
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Anemia pada kehamilan adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua. Anemia juga sering terjadi pada ibu hamil karna proses fisiologis tubuh dimana peningkatan plasma darah melebihi eritrosit (sel darah merah) sehingga relatif anemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia,usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil, dan klasifikasi anemia yang paling sering selama periode januari – desember 2012 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Penelitian dengan jenis studi deskriptif dengan desain cross-sectional ini dilakukan dengan membuka data rekam medis ibu hamil selama tahun 2012. Dari 743 data rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi syarat sebagai sample yaitu terdapatnya pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Data yang di dapat di olah dengan menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS).
Di dapati prevalensi anemia pada ibu hamil selama januari –desember 2012 adalah 35% dimana sebanyak 61,4% ibu hamil menderita anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% sedang , dan 1,5% berat. Sesuai dengan pernyataan di beberapa litaratur, buku ,dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan wanita hamil dengan anemia yang relatif adalah fisiologis.
Ibu hamil disarankan agar lebih memperhatikan kondisi fisik selama kehamilan dan memperhatikan asupan gizi terutama asupan besi dan folat,serta rutin memeriksakan kandungan nya.
ABSTRACT
Anemia in pregnancy is a condition in which the level of hemoglobin (Hb) of pregnant women were lower than 11 g / dl in the first trimester and the third , less than 10.5 g / dl in the second trimester . Anemia is also common in pregnant women because of physiological process of the body which increases the blood plasma exceeded the erythrocytes ( red blood cells ) so that relative anemia accour.
The purpose of this study was to determine the number of pregnant women with anemia , the most frequent age suffer from anemia in pregnant women , and the most common classification anemia in pregnancy during the period January - December 2012 at the General Hospital Haji Adam Malik .The type of the study is descriptive study with cross - sectional design was done by opening the medical records of pregnant women during 2012 . Of the 743 medical records were available , only 200 data samples qualify as routine blood tests included . The data processed in a program using Stastistical Product and Service Solutions ( SPSS ) .
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul : ” Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di RSUP Adam Malik Medan Pada Periode Januari-Desember 2012”.
Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu dr. Endang Sp,PD, sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah banyak
memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah
ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bapak DR. dr. Imam Budi Putra, Sp. KK(K) dan Bapak dr. Delyuzar, Sp.
PA selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran
untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
4. Para dosen dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
5. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan
kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Johan Simanjuntak dan Ibunda
Lina Hervi Marbun serta adik Agnes Nadia yang menjadi motifasi saya
untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini atas doa, semangat dan
bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini
6. Seluruh teman-teman saya khususnya teman-teman Stambuk 2009 yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan
bantuannya selama mengikuti pendidikan.
Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat berguna bagi kita semua.
Medan, November 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR SKEMA ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Tujuan Umum ... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Anemia ... 4
2.1.1 Defenisi ... 4
2.1.2 Etiologi ... 4
2.1.3 Klasifikasi ... 4
2.1.4 Gejala klinis ... 5
2.1.5 Diagnosis ... 6
2.2 Anemia Pada Ibu Hamil ... 7
2.2.1 Defenisi ... 7
2.2.2 Prevalensi ... 7
2.2.3 Faktor Resiko ... 8
2.2.4 Patofisiologi ... 9
2.2.5 Klasifikasi Anemia pada Ibu Hamil ... 9
2.2.6 Pengaruh Anemia Terhadap Ibu Hamil ... 10
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI
OPERASIONAL ... 12
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 12
3.2 Definisi Operasional... 12
BAB IV METODE PENELITIAN ... 14
4.1 Rancangan Penelitian ... 14
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 14
4.3.1 Populasi ... 14
4.3.2 Sampel Penelitian ... 14
4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 15
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 15
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 16
5.1. Hasil Penelitian ... 16
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16
5.1.2. Deskripsi Data Penelitian ... 16
5.1.2.1 Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil ... 17
5.2. Pembahasan ... 19
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 21
6.1. Kesimpulan ... 21
6.2 Saran ... 21
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distibusi Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode
Januari-Desember 2012. ... 17 Tabel 5.2. Distribusi ibu hamil yang mederita anemia berdasarkan
klasifikasi anemia di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Distribusi Data Ibu Hamil Menderita Anemia
Berdasarkan Kelompok Usia Periode Januari –Desember
2012. ... 18
Grafik 5.2 Distribusi data Ibu Hamil Menderita Anemia
Berdasarkan Kadar Klasifikasi Anemia Periode Januari –
ABSTRAK
Anemia pada kehamilan adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua. Anemia juga sering terjadi pada ibu hamil karna proses fisiologis tubuh dimana peningkatan plasma darah melebihi eritrosit (sel darah merah) sehingga relatif anemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia,usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil, dan klasifikasi anemia yang paling sering selama periode januari – desember 2012 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Penelitian dengan jenis studi deskriptif dengan desain cross-sectional ini dilakukan dengan membuka data rekam medis ibu hamil selama tahun 2012. Dari 743 data rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi syarat sebagai sample yaitu terdapatnya pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Data yang di dapat di olah dengan menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS).
Di dapati prevalensi anemia pada ibu hamil selama januari –desember 2012 adalah 35% dimana sebanyak 61,4% ibu hamil menderita anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% sedang , dan 1,5% berat. Sesuai dengan pernyataan di beberapa litaratur, buku ,dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan wanita hamil dengan anemia yang relatif adalah fisiologis.
Ibu hamil disarankan agar lebih memperhatikan kondisi fisik selama kehamilan dan memperhatikan asupan gizi terutama asupan besi dan folat,serta rutin memeriksakan kandungan nya.
ABSTRACT
Anemia in pregnancy is a condition in which the level of hemoglobin (Hb) of pregnant women were lower than 11 g / dl in the first trimester and the third , less than 10.5 g / dl in the second trimester . Anemia is also common in pregnant women because of physiological process of the body which increases the blood plasma exceeded the erythrocytes ( red blood cells ) so that relative anemia accour.
The purpose of this study was to determine the number of pregnant women with anemia , the most frequent age suffer from anemia in pregnant women , and the most common classification anemia in pregnancy during the period January - December 2012 at the General Hospital Haji Adam Malik .The type of the study is descriptive study with cross - sectional design was done by opening the medical records of pregnant women during 2012 . Of the 743 medical records were available , only 200 data samples qualify as routine blood tests included . The data processed in a program using Stastistical Product and Service Solutions ( SPSS ) .
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Latar Belakang
Penurunan ringan kadar Hb (Hemoglobin) selama kehamilan dijumpai
pada wanita normal yang tidak mengalami defisiensi zat besi atau folat. Hal ini
disebabkan oleh ekspansi volume plasma yang lebih besar dari pada peningkatan
massa hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan
normal. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan
anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester
pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua (Lenovo, 2009).
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel
darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi
dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.
(Abdulmuthalib, 2010)
Penyebab anemia pada ibu hamil umunya adalah kurang gizi, kurang zat
besi, kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik.
Faktor lain yaitu status gizi yang merupakan faktor penentu kesehatan yang
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Selain itu
juga dipengaruhi oleh karakteristik individu, yang meliputi umur, pekerjaan, dan
pendidikan (Mochtar, 1998).
Secara global prevalensi anemia pada wanita hamil sebesar 41,8%.
Prevalensi anemia wanita hamil di beberapa benua diperkirakan di Asia sebesar
48,2%, Afrika 57,1%, Amerika sebesar 24,1% dan Eropa 25,1%. Penelitian di
Korea menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia 18-49 tahun
adalah sebesar 16,7% (Satijowati, 2007).
Di negara Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih cukup tinggi
orang wanita hamil pada trimester II didapati 23 (74 %) menderita anemia, dan 13
(42 %) menderita kekurangan besi (Riswan, 2007).
Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk mengetahui berapa banyak
penderita anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan agar dapat
melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap komplikasi anemia bagi ibu
hamil dan janinnya.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa besar Prevalensi Anemia pada
Ibu Hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada Periode Januari-Desember
2012?”.
1.5 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi anemia pada
ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember
2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini:
1. Untuk mengetahui jumlah penderita anemia pada ibu hamil pada bulan
Januari-Desember tahun 2012.
2. Untuk mengetahui usia yang paling sering menderita anemia pada ibu
hamil.
3. Untuk mengetahui klasifikasi anemia yang paling sering di derita ibu
hamil berdasarkan derajat beratnya anemia.
1.6Manfaat Penelitian
1. Bila prevalensi tinggi, diharapkan Dinas Kesehatan dapat lebih giat
melalukan penyuluhan dan penanggulangan agar komplikasi anemia pada
2. Sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan dan penanggulangan
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil dalam
rangka meningkatkan upaya pencegahan anemia di wilayah RSUP. H.
Adam Malik.
3. Sebagai bahan informasi bagi ibu hamil dalam menjaga kesehatannya dan
kesehatan bayi yang dikandungnya.
4. Dapat dijadikan rekomendasi apabila dilakukan penelitian lebih lanjut
yang berhubungan dengan penlitian ini dan menambah khazanah ilmu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
2.1.1 Defenisi
Anemia secara fungsional didefenisikan sebagai punurunan jumlah
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan
oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit. Tetapi yang
paling lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit. Pada
keadaan tertentu ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit,
seperti dehidrasi, perdarahan akut dan kehamilan (Bakta, 2006).
2.1.2 Etiologi
Terdapat tiga kategori utama penyebab anemia adalah:
1. Gangguan pembentukan sel darah merah:
a. Penyakit defisiensi
b. Anemia hipoproliferatif (sumsum tulang yang secara fungsional
berkurang)
c. Eritropoiesis yang tidak efektif
2. Kehilangan sel darah merah yang berlebihan:
a. Perdarahan
b. Hemolisis
3. Kelainan distribusi sel darah merah (Sancher, 2004
2.1.3 Klasifikasi
Anemia dapat diklasifikasi menurut Hb dan faktor-faktor morfologik sel
darah merah dan indeks-indeksnya (Price, 2005).
Berdasarkan gambaran morfologi dengan melihat indeks eritrosit atau
1) anemia hipokromik mikrositer, bila Mean Corpuscular Volume (MCV) <80fl
dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) <27pg, 2) anemia normokromik
normositer, bila MCV 80 – 95fl dan MCH 27- 34pg c, 3) anemia makrositer bila
MCV >95fl.
Table 2.1 Klasifikasi berdasarkan morfologi (Bakta, 2006) Hipokromik
4. Anemia pada gagal
ginjal kronik
Secara klinis didapati keluhan-keluhan seperti lemah,pucat, mudah
pingsan, mata berkunang-kunang,walaupun tekanan darah masih dalam batas
normal (Ayu Wuryanti,2010)
2.1.5 Diagnosis
1. Anamnesis
a. Riwayat faktor predisposisi dan etiologi :
1) Kebutuhan meningkat secara fisiologis terutama pada masa
pertumbuhan yang cepat, menstruasi, dan infeksi kronis
2) Kurangnya besi yang diserap karena asupan besi dari makanan tidak
3) Perdarahan terutama perdarahan saluran cerna (tukak lambung,
penyakit Crohn, colitis ulserativa)
b. Pucat, lemah, lesu, gejala pika (gangguan makan yang biasanya
didefinisikan sebagai konsumsi terus menerus zat non nutritive) (Bakta,
2006).
2. Pemeriksaan fisik
Tujuan utamanya adalah menemukan tanda keterlibatan organ atau multi
sistem dan untuk menilai beratnya kondisi penderita.
Pemeriksaan fisik perlu memperhatikan:
a. Adanya takikardia, dispnea, hipotensi postural.
b. Pucat dapat di lihat pada telapak tangan,kuku,wajah, dan konjungtiva.
c. Ikterus menunjukkan kemungkinan adanya anemia hemolitik.
d. Penonjolan tulang frontoparietal, maksila (facies rodent/chipmunk) pada
talasemia.
e. Atrofi papil pada anemia defisiensi Fe.
f. Limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang (terutama di sternum); nyeri
tulang dapat disebabkan oleh adanya ekspansi karena penyakit infiltratif
(seperti pada leukemia mielositik kronik), lesi litik ( pada myeloma multipel
atau metastasis kanker).
g. Petekhie, ekimosis, dan perdarahan lain.
h. Kuku rapuh, cekung (spoon nail) pada anemia defisiensi besi.
i. Ulkus rekuren di kaki (penyakit sickle cell, sferositosis herediter, anemia
sideroblastik familial).
j. Infeksi rekuren karena neutropenia atau defisiensi imun.(Oehadian, 2006)
3. Laboratorium
a. Hemoglobin, Hematokrit dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
b. Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik, normositik
c. Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP)
meningkat
d. Sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat. (Bakta, 2006)
2.1.6 Jenis – jenis Anemia
1) Anemia pendarahan
Yaitu anemia yang disebabkan karena pendarahan, baik yang sedikit
demi sedikit seperti pada infeksi cacing tambang atau pendarahan yang
tidak berhenti secara spontan misalnya pada kecelakaan lalulintas
maupun cidera oleh benda tajam.
2) Anemia Defesiensi
Adalah anemia karena kekurangan faktor-faktor pematang sel darah
merah seperti :
a. Anemi Kekurangan Gizi
Biasanya karena kekurangan bahan pematang sel darah merah
yang semuanya berasal dari protein calory malnutrition seperti
vitamin C,vitamin E, dan asam folik .
b. Anemi Defesiensi Besi
Anemia karena kekurangan bahan mineral besi sebagai bahan
pematangan sitoplasma dan sebagai pembentuk Hb yang
berguna mendistribusikan oksigen keseluruh tubuh.
c. Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena kekurangan vitamin B12 sebagai bahan
pematangan inti sel. Biasanya terjadi pada pasien dengan gizi
kurang atau infeksi dengan diare.
3) Anemia Aplastik
4) Anemia Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena eritrosit dihancurkan secara berlebihan. Anemia jenis ini biasanya bersifat bawaan turun menurun misalnya seperti penyakit thalassemia.
2.2 Anemia Pada Ibu Hamil
2.2.1 Defenisi
Anemia pada ibu hamil adalah penurunan kadar hemoglobin kurang dari
11g/dl (Lenovo,2009). Anemia ringan dapat di jumpai selama kehamilan pada
wanita normal yang tidak mengalami defisiensi zat besi atau folat. Hal ini
disebabkan oleh ekspansi volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan
massa hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan
normal (Lenovo, 2009).
2.2.2 Prevalensi
Dilaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di negara
berkembang dimana anemia yang sering dialami oleh ibu hamil kebanyakan
adalah anemia zat besi dan anemia defisiensi asam folat. Di Indonesia dilaporkan
bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu
juta lainnya mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) (Satijowati, 2007).
Menurut Penelitian Riswan (2007) di Indonesia prevalensi anemia pada
kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 63,5. Di Propinsi Sumatera Utara
berdasarkan hasil survei tahun 1999 adalah sebesar 78,65%. Pada tahun 2002
menurun menjadi 53,8%. Namun angka ini masih tetap tinggi. Secara nasional,
untuk kategori kelompok anemia pada wanita, anemia ibu hamil menduduki
urutan kedua setelah anemia pada remaja putri (Zaluchu , 2009).
2.2.3 Faktor Resiko
1. Perubahan fisiologis
Pada kehamilan Konsentrasi hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah
dari massa sel darah merah. Namun, ada kenaikan jumlah sirkulasi hemoglobin
berhubungan langsung dengan peningkatan massa sel darah merah. Ini tergantung
pada status zat gizi ibu hamil. Volume plasma meningkat secara progresif selama
kehamilan dengan kecenderungan untuk lebih stabil di 8 minggu terakhir. Pada
hamil kembar juga cenderung terkena anemia.
2. Usia
Pada umumnya anemia ditemukan pada usia remaja ini kemungkinan di
sebabkan pada usia remaja terjadinya primigravida.
3. Gravida
Pada penelitian yang di lakukan Nurhayati (2011), multigravida lebih
banyak menderita anemia ringan sampai berat baik di perdesaan maupun di
perkotaan. Peningkatan resiko kehamilan multigravida lebih besar terkena anemia
dibandingkan kehamilan primigravida. Jarak antara kehamilan juga
mempengaruhi resiko terjadinya anemia pada ibu hamil dikarenakan kondisi ibu
yang belum pulih dan pemenuhan asupan gizi belum optimal.
4. Nutrisi
Serdar (2013) mengatakan bahwa tambahan asupan energy (kalori) selama
kehamilan diperlukan untuk tercapainya berat badan yang ideal selama
kehamilan. Hal ini di karenakan kebutuhan energy saat kehamilan meningkat
17% dibandingkan saat tidak hamil.
5. Infeksi
Malaria, Hookworm, dan HIV merupakan salah satu factor resiko
terjadinya anemia pada ibu hamil (Fatimah, 2011). Infeksi dapat mempengaruhi
transferin saturation yang dapat mengintervensi dalam penentuan anemia
defesiensi besi.
2.2.4 Patofisiologi
Volume plasma meningkat 45-65% pada trimester II dan mencapai
puncaknya pada trimester III yang di stimulasi oleh laktogen plasenta yang
Pada kehamilan kerja jantung semakin berat. Akibatnya, volume plasma
bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume
plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan
peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan kosentrasi Hemaglobin (Hb)
akibat hemodilusi. Perbandingan nya adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel
darah merah 18%, dan haemoglobin 19% yang dimulai dari usia kehamilan 10
minggu dan mencapai puncaknya saat aterm (kehamilan 32-36 minggu)
(Ayu,2010).
Ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia fisiologik pada
kehamilan. Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht),
konsentrasi hemoglobin (Hb), dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan
jumlah absolute Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Mekanisme yang mendasari
perubahan ini belum jelas. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik dalam
kehamilan bertujuan menurunkan viskositas darah maternal sehingga
meningkatkan perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi.
2.2.5 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Status gizi berperan penting selama masa kehamilan. Tingkat pengetahuan
calon ibu hamil dan ekonomi berpengaruh besar dalam menentukan status gizi.
Ibu hamil dengan kondisi gizi yang buruk dapat berujung dengan anemia dalam
kehamilan yang dapat berdampak fatal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan
untuk pertumbuhan janin dan mengganggu kesehatan ibu yang mengandung.
1. Anemia Defisiensi zat Besi
Merupakan salah satu Anemia defisiensi gizi dimana zat yang tidak
tercukupi kebutuhannya adalah besi (Fe). Besi adalah zat yang dibutuhkan
dalam metabolism tubuh dan pembentukan sel darah merah (eritropoesis).
Besi berperan memindahkan atom dalam pembentukan ATP melalui
sistem pengangkutan elektron dari substrat dalam sel ke mol O2 di mitokondria. Kegagalan sistem pembentukan ATP di mitokondria dapat
a. Kehilangan darah yang bersifat kronis dan patologis:
1) Yang paling sering adalah perdarahan uterus
( menorrhagi,metrorrhagia) pada wanita, perdarahan
saluran cerna diantaranya adalah ulcus pepticum,
varices esophagus, gastritis, hernia hiatus
diverikulitis, karsinoma lambung, karsinoma kolon,
maupun karsinoma rectum. Konsumsi alkohol atau
aspirin yang berlebihan dapat menyebabkan
gastritis, hal ini tanpa disadari terjadi kehilangan
darah sedikit-sedikit tapi berlangsungterus menerus.
2) Yang jarang adalah perdarahan saluran
kemih, yang disebabkan tumor, batu ataupun infeksi
kandung kemih, dan Perdarahan saluran nafas
(hemoptoe).
b. Kebutuhan yang meningkat pada prematuritas, pada masa
pertumbuhan (remaja), kehamilan, wanita menyusui, wanita
menstruasi. Pertumbuhan yang sangat cepat disertai dengan
penambahan volume darah yang banyak saat kehamilan, tentu akan
meningkatkan kebutuhan besi.
c. Malabsorbsi : sering terjadi akibat dari penyakit coeliac, gastritis
atropi dan pada pasien setelah dilakukan gastrektomi.
d. Diet yang buruk/ diet rendah besi merupakan faktor yang banyak
terjadi di negara yang sedang berkembang dimana faktor ekonomi
yang kurang dan latar belakang pendidikan yang rendah sehingga
pengetahuan mereka sangat terbatas mengenai diet/ asupan yang
Beberapa makanan yang mengandungbesi tinggi adalah daging, telur,
ikan, hati,kacang kedelai, kerang, tahu, gandum. Yang dapat membantu
penyerapan besi adalah vitamin C.
2. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik. Penyebab adalah
karena kurangnya asam folat, jarang sekali akibat karena kekurangan vitamin
B12, biasanya karena malnutrisi dan infeksi kronik. (Mochtar, 1998): 3. Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplasia disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk
sel darah merah yang baru (Mochtar, 1998)
4. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembuatannya hal ini disebabkan oleh: factor intrakorpuskuler
dan factor ekstrakorpuskuler (Mochtar, 1998)
2.2.6 Pengaruh Anemia Terhadap Ibu Hamil
1. Keguguran
2. Partus prematurus
3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
4. Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
5. Syok
6. Infeksi intrapartum dan dalam nifas
7. Bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung yang
bukan hanya sebagai penyulit tetapi juga bersifat fatal
2.2.7 Pencegahan
1. Meningkatkan program antenatal care (ANC) dengan meningkatkan
penyedian layanan ke arah pencegahan, memberikan informasi yang baik
dapat menyelesaikan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat.
Pelayanan antenatal care meliputi :
a. Trimester I : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 1 kali
pada 3 bulan pertama umur kehamilan dengan mendapatkan
pelayanan 5T (timbang berat badan, mengukurm tekanan
darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT,
dan pemberian tablet zat besi) disebut juga K.1 (kunjungan
pertama ibu hamil). Pada saat ini juga dilakukan pemeriksaan
kadar Hb yang diulangi pada minggu ke 28 , atau lebih sering
pada ibu hamil yang di dicurigai gizi buruk atau di diagnose
anemia sebelumnya.
b. Trimester II : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 1 kali
pada usia kehamilan 4-6 bulan dengan mendapatkan pelayanan
5T.
c. Trimester III : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali
pada usia kehamilan 7-9 bulan.
2. Pengaturan pola makan yang banyak mengandung asam folat dan zat besi
selama kehamilan
3. Mempromosi kan zat besi pada ibu hamil yang bermanfaat untuk ibu
hamil dan janin selama kehamilan.
4. Pemberian suplemen vitamin, zat besi, dan asam folat secara gratis kepada
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran prevalensi anemia pada ibu
hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.
Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Definisi Operasional
1. Variabel : Kadar Hemoglobin (Hb) Anemia dalam
kehamilan
Ibu hamil
Pemeriksaan darah rutin
• Distribusi anemia pada ibu hamil berdasarkan usia
Defenisi Operasional : komponen sel darah merah yang berfungsi
menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh,
Alat Ukur : Menggunakan data rekam medik
Cara ukur : Observasi
Skala ukur : Interval
Hasil ukur : dikumpulkan data dari rekam medis dilihat dari
hemoglobin yang kurang dari 11 g/dl.
2. Variabel : Umur
Defenisi operasional : Umur ibu yang dihitung dari tanggal lahir
sampai dengan ulang tahun terakhir dan umur
dinyatakan dalam tahun
Alat ukur : Menggunakan data rekam medic
Skala ukur : Interval
Hasil ukur : Hasil ukur dilihat dari rekam medic dengan
pembagian umur 20 – 26 tahun, 27-33 tahun,
34-40 tahun, dan 41-47 tahun.
3. Variabel : Klasifikasi anemia
Defenisi operasional : Berdasarkan kadar hemoglobin (Hb): ringan,
sedang, berat.
Alat ukur : Menggunakan data rekam medik
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : Dilihat dari rekam medik berdasarkan derajat
anemia yang terbagi atas ringan 10-10,9 g/dl,
sedang Sedang 7 –9,9 g/dl, berat kurang dari 7
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan jenis studi
deskriptif dengan desain cross-sectional, yaitu untuk melihat gambaran prevalensi
anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode
Januari-Desember 2012.
4.2Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn RSUP Haji
Adam Malik Medan.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Agustus sampai September 2013.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
memeriksakan diri ke Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn RSUP. Haji Adam
Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah subyek yang diambil dengan metode
total sampling, dimana seluruh populasi di gunakan sebagai sample berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi
dalam penelitian ini adalah:
1. Kriteria Inklusi
Seluruh penderita anemia pada ibu hamil di Poli Ibu Hamil Departemen
1) Pemeriksaan laboratorium yaitu: darah lengkap
2) Data pribadi yang lengkap mencakup: nama, umur, alamat, pekerjaan,
nomor rekam medis, tanggal kunjungan
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah apabila data rekam medik tidak
lengkap atau rusak.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengambilan data di lihat dengan melihat catatan rekam medik ibu
hamil di Poli Ibu Hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan, Setelah rekam medik
di teliti dan di catat di dapat jumlah sample ibu hamil yang menderita
anemia,kemudian di teliti Distribusi terbanyak berdasarkan umur yang tersering,
distribusi berdasarkan klasifikasi anemia. .
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari rekam medis dikumpulkan dan diolah dengan
menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS). Dalam
penelitian ini, data berbentuk kategorik dan akan dianalisis dengan cara deskriptif
kuantitatif, yang kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel distribusi
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi
di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan
Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan
SK Menkes No. 355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas
A, RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang
memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji
Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah
pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau
sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal
6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah
sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
5.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Data yang di gunakan adalah data sekunder yaitu data yang berasal dari
rekam medis Ibu Hamil yang di catat nomor rekam medis nya di Poli Ibu Hamil
kemudian membuka data rekam medis pasien di bagian Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Medan. Dari total 743 data ibu hamil yang
tersedia rekam medisnya, yang memenuhi kriteria yaitu adanya pemeriksaan
darah rutin adalah sebanyak 200 data ibu hamil.Dari 200 data yang memenuhi
kriteria tersebut didapati 70 data ibu hamil yang menderita anemia di Rumah Sakit
5.1.2.1 Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil
Dari 200 jumlah ibu hamil, yang didapati anemia adalah sebanyak 70 ibu hamil,sehingga prevalensinya dapat di hitung sebagai berikut :
Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil = �����ℎ����������������������
�����ℎ��������ℎ�����ℎ���� X100%
= 70/200 X 100% = 0,35 X 100%
= 35%
5.1.2.2 Distribusi Ibu Hamil dengan Anemia berdasarkan Kelompok Usia
Distribusi data dari penelitian ibu hamil dengan anemia berdasarkan
kelompok usia di RSUP. H Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember
2012 dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1. Distribusi Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.
Frekuensi Persentase (%)
20 - 26 Tahun 20 28,6
27 - 33 Tahun 29 41,4
34 - 40 Tahun
41 – 47 Tahun
18
3
25,7
4,3
Grafik 5.1 Distribusi Data Ibu Hamil Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok
Usia Periode Januari –Desember 2012.
Dari data di atas dapat dilihat umur yang tersering menderita anemia pada
ibu hamil umur 27-33 tahun sebanyak 29 ibu hamil (41,4%) dan yang paling
sedikit pada ibu hamil umur 41-47 tahun sebanyak 3 ibu hamil (4,3%).
Tabel 5.2. Distribusi ibu hamil yang mederita anemia berdasarkan klasifikasi anemia di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012. Kadar Hb (gr/dl) Klasifikasi Frekuensi Persentasi (%)
Grafik 5.2 Distribusi data Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kadar
Klasifikasi Anemia Periode Januari –Desember 2012.
Dari data di atas dapat dilihat Klasifikasi anemia yang paling banyak pada
ibu hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang
paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).
5.2. Pembahasan
Penelitian di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi ibu
dalam kehamilan, mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan kelompok usia,
dan klasifikasi derajat anemia.
Berdasarkan hasil yang di dapat pada penelitian di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik didapati bahwa jumlah ibu hamil yang menderita anemia
adalah 70 ibu hamil, jumlah seluruh data ibu hamil yang tersedia adalah 200 data
ibu hamil, maka di dapati prevalensi ibu hamil yang menderita anemia selama
periode januari hingga desember 2012 adalah 35%.
Rentang usia ibu hamil yang paling banyak mengalami anemia pada
kehamilannya adalah rentang 27-33 tahun sebanyak 29 ibu hamil
(41,4%),kemudian kelompok usia rentang 20 – 26 tahun yaitu 20 ibu hamil
(28,6%) dan di ikuti kelompok usia rentang 34-40 tahun yaitu 18 ibu hamil
(25,7%) yang menderita anemia.Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
oleh Nurhayati (2011) dimana dikatakan ibu hamil dengan anemiapaling sering
terdapat pada ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun) yaitu sebesar
74,4%.Namun di katakan juga tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu
hamil dengan anemia.
Dari penelitian ini dijumpai distribusi berdasarkan Klasifikasi anemia yang
tersering pada ibu hamil adalah anemia ringan (10-10,9 g/dl) sebanyak 43 ibu
hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat (<7 g/dl)
sebanyak 1 ibu hamil (1,5%) dimana Ibu Hamil yang menderita Anemia berat
tersebut juga di diagnosa positif HIV.Hal ini hampir sama dengan hasil penelitian
Rosline, dkk (2001) yaitu dari 52 wanita hamil, mayoritas mengalami anemia
ringan (10-10,9) g/dl,selain itu dikatakan oleh fildema (2013) bahwa selama
kehamilan normal volume darah meningkat dimana plasma darah meningkat lebih
tinggi dibandingkan sel darah merah sehingga secara fisiologis ibu hamil relative
anemia. Pada ibu hamil dengan anemia berat menurut penelitian oleh Nurhayati
(2011) dikatakan bahwa penyebab utama anemia pada kehamilan adalah
kurangnya asupan asupan zat besi, penyakit infeksi (malaria, cacing tambang),
penyakit kronis (HIV), penyakit genetik (anemia sel sabit), serta dekatnya jarak
kehamilan.
Anemia pada kehamilan diketahui dapat berdampak buruk, baik bagi
kesehatan ibu maupun bayinya. Rasmaliah (2004) menyebutkan bahwa anemia
merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi kejadian morbiditas dan
mortalitas,yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas
sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu Anemia pada kehamilan akan
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam
penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Prevalensi Anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik selama periode Januari – Desember 2012 adalah 35%.
2. Karakteristik berdasarkan umur yang paling banyak pada ibu hamil umur
30-40 tahun sebanyak 36 ibu hamil (51,4%) dan yang paling sedikit pada ibu
hamil umur 40 - 50 tahun sebanyak 6 ibu hamil (8,6%).
3. Karakteristik berdasarkan Klasifikasi anemia yang paling banyak pada ibu
hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang
paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).
6.2 Saran
1. Rekam medis yang merupakan sumber data penelitian sebaiknya lebih baik
dalam penataan sehingga tidak terjadi kerusakan fisik pada data rekam medis
serta memperlengkap daplam melampirkan unsure-unsur demografi, pelaporan
pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up yang di lakukan.
2. Bagi penulis selanjutnya dapat lebih mengembangkan data yang lebih baik
lagi dari sebelumnya dan memperluas ruang lingkup penelitiannya sehingga
data demografi yang diperoleh semakin akurat.
3. Bagi lembaga dan tenaga kesehatan agar meningkatkan pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Abdulmuthalib. 2010. Kelainan Hematologik. Dalam: Prawitohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Ayu Wuryanti, 2010. Hubungan Dalam Kehamilan Dengan Perdarahan Postpartum Karna Atonia Uteri di RSUD Wonogiri.
Bakta, I Made . 2006. Pendekatan Terhadap Pasien Anemia. Dalam: Sudoyo et al. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fatimah. et al. ed. 2011. Pola Konsumsi dan Kada Hemaglobin Pada Ibu Hamil di
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Fidelma B Rigby, MD, Anemia and Thrombocytopenia in pregnancy. Diakses dari:
Leveno et al. 2009. Panduan Singkat Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.
Mochtar,R. 1998. Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologis. Jakarta:EGC.
Muhammad Riswan. 2007, Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya
Medan
Nurhayati. 2011, Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Diakses dari Repository FK Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Oehadian A., 2006. Pendekatan Klinis dan Diagnosis
Anemia.
Pattanee, winichagoon prevention and control of anemia:
Thailand Experiences.
[accessed 15 mei 2013]
Rasmaliah , 2004. Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi
Cacing Pada Ibu Hamil
Sancher R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:EGC.
Satijowati, Nanik. 2007.Pengaruh Karakteristik Ibu dan Konsumsi Pangan Terhadap Status Anemia Pada Ibu Hamil di PUSKESMAS Di Noyo Kota
Malang
[Accessed 20 April 2012]
Tjokoprawiro Iskandar, dkk., 2007. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam. Cetakan ke-1. Surabaya: Airlangga University
Wira Fitria Tristiyanti, 2006 . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap Jenis Kelamin
Tempat Tanggal Lahir Warga Negara
: Medan,4 April 1992 : Indonesia
: Belum Menikah : Kristen Protestan
: Komplek graha tanjung sari blok N no7 Medan : 081533193015
: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Pengalaman Organisasi :
1. KMK FK USU 2010-sekarang
Pengalaman Kepanitiaan :