PADA KOPERASI TRI BUANA IV KOPASSUS BATUJAJAR
Muhamad sofiyan effendi
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar. Fenomena yang terjadi yaitu terdapat beberapa harga barang pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar lebih mahal dari kompetitor lain. Selain itu adanya keterlambatan pembaharuan barang dari gudang koperasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem informasi penjualan, pembelian dan penentuan harga jual barang di koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar, Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah berjalan cukup baik, walaupun masih adanya kekurangan, juga dalam menetapkan harga sudah cukup sesuai dengan teori ahli namun masih ada yang belum sesuai dengan teori ahli.
ABSTRACT
This research was conducted at the Cooperative, Tri Buna IV Kopassus Batujajar. A phenomenon that occurs Cooperative Tri Buana IV in the renewal of the goods from the warehouse to the store cooperative. The purpose of this study is to determine the selling and purchasing information systems, as well as determining the selling price of goods in the cooperative Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
The method used in this research is descriptive method. pricing procedures in the Cooperative Tri Buana IV Kopassus Batujajar, data collection techniques in this research is the field study conducted by observation, interviews, documentation and literature study.
The results showed that the Sales Information System and the purchase of Tri Buana Cooperative Batujajar IV Kopassus has been running quite well, although there are still shortcomings, also in the set price is quite consistent with the theory expert.
Keywords: Sales and Purchasing Information System
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang penelitian
Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat cepat penyebarannya juga sangat cepat secara global dan tanpa adanya batasan waktu. Pekerjaan manusia yang dahulu dikerjakan secara manual, banyak dibantu dengan adanya teknologi komputer sehingga segala proses manual menjadi serba komputerisasi. Beban kegiatan rutin akuntansi seperti pembuatan laporan, pengarsipan dapat diminimalisasi dengan penggunaan teknologi informasi seperti sistem informasi akuntansi.
barang. Sistem merupakan kumpulan dari bagian baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yang merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh sistem itu sendiri, selain itu juga sistem
merupakan suatu tolak ukur dalam menilai keberhasilan dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan (Azhar Susanto, 2013:5).
Sistem informasi akuntansi pembelian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prosedur-prosedur pembelian yang dapat digunakan sebagai manajemen untuk menciptakan prosedur-prosedur yang memadai agar perusahaan dapat menjalankan aktifitasnya dengan efektif dan efisien. Hal ini perlu diperhatikan karena aktifitas pembelian merupakan langkah awal dari seluruh aktifitas operasional sebuah badan usaha yang salah satu kegiatan usahanya berhubungan dengan bidang perdagangan ataupun jasa (Azhar Susanto, 2013:7).
Koperasi yaitu suatu badan usaha bersama, yang dimana angotanya secara
sukarela dengan persamaan hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan usahanya yang bertujuan untuk mensejahterakan semua anggota – anggotanya. Oleh karena itu, mendirikan koperasi membutuhkan modal yang cukup besar, modal tersebut berasal dari anggota – anggotanya yaitu melalui iuran wajib dan iuran sukarela. Maka dari itu peran pengurus beserta pengelola koperasi sangat diperlukan untuk dapat bekerjasama dengan baik antara pengurus dengan pengelola maupun dengan anggotanya agar para anggotanya merasa aman dalam melakukan transaksi di koperasi tersebut. Dengan adanya rasa aman anggota koperasi maka akan menimbulkan minat anggota yang lain dan juga masyarakat umumnya untuk bertransaksi. Dengan demikian akan berakibat pula pada besarnya keuntungan yang didapat oleh koperasi dan bagi para anggotanya akan berpengaruh dalam besaran sisa hasil usaha yang didapat.
( Arifin Sitio Tamba, 2011:17 )
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah di kemukakan tersebut maka penulis tertarik meninjau lebih lanjut mengenai sistem informasi penjualan dalam Laporan Tugas Akhir dengan judul ; “Tinjauan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada
Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis mengidentifikasi masalah yang merupakan dasar untuk pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Terdapat keterlambatan pembaharuan barang primer maupun sekunder dari gudang ke koperasi pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
2. Terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar lebih mahal dari Kompetitor lain.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang pemilihan judul penulisan mengidentifikasikan permasalahan tentang bagaimana pelaksanaan sistem penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
2. Bagaimana sistem penetapan harga disetiap barang pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian yang telah penulis lakukan mengenai sistem Informasi penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar adalah untuk mencari mengumpulkan dan memperoleh data yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kajian yang penulis bahas yaitu sistem informasi penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV kopassus Batujajar. 1.4.2. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian oleh penulis adalah sebagai berikut ;
a) Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
b) Untuk mengetahui sistem penetapan harga disetiap barang pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar. 1.5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan akademis dari penelitian yang di lakukan oleh penulis diantaranya :
a) Bagi pengembagan ilmu keadaan yang terjadi langsung dilapangan sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil Skripsi atau Tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi di dalam penulisan.
c) Bagi penulis
Berguna untuk menambah serta memperkarya wawasan pengetahuan baik dalam segi teori dan praktik, belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan dan permasalahan yang ada.
1.5.2. Kegunaan praktis a) Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan khusunya yang berkaitan dengan sistem informasi penjualan dan pembelian sehingga nantinya sistem informasi ini dapat membantu kegiatan perusahaan dalam proses melakukan pegolahan data penjualan dan pembelian menjadi lebih cepat, akurat, tepat waktu dan efisien.
b) Bagi pegawai
Membantu menyelesaiakan permasalahan yang ada di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar, sehingga nantinya dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja para pegawai.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Primer Koperasi Kartika Tribuana IV Kopassus Batujajar (PRIMKOP KARTIKA TRIBUANA IV) yang beralamat JL. Raya Batujajar No. 108, Ds. Galanggang, Kecamatan Batujajar, Kab. Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat, Kode Pos 40561 Tlp : 022 – 6865402 email :
primpusdikpassus@yahoo.co.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Azhar Susanto, (2013:22) sistem informasi adalah :
Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan.
Menurut Chairul Marom, (2010:22) Penjualan adalah:
Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan ataupun lembaga yang dilakukan secara teratur, berkelanjutan dan menghasilkan laba (keuntungan). Menurut Mulyadi, (2010:711) pengertian pembelian adalah :
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI
pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri yang dimana sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
BAB III Metodologi Penelitian
Objek penelitian adalah permasalahan yang dijadikan topik penulisan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan objek penelitian yang penulis ambil
Menurut Supriati (2012:38) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian” pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
Variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan.
Adapun pengertian objek penelitian menurut Husein Umar (2013:18) dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis” adalah : Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal – hal lain jika dianggap perlu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan suatu data. Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Koperasi Tri Buana IV Kopassus batujajar.
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknis untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data – data yang akan diperoleh.
Metode Penelitian menurut Supriyati (2012:5) dalam buku nya yang berjudul
“Metode Penelitian” adalah sebagai berikut :
Tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan.
Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:29) dalam buku yang berjudul
“Penulisan Karya Ilmiah” metode penelitian adalah :
Cara peneliti yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.
BAB IV hasil penelitian Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang penulis dapatkan dari Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar khusus nya Bab IV ini, adalah data tentang sejarah singkat Koperasi, Struktur organisasi, uraian tugas dari struktur organisasi, aktivitas Koperasi, Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar.
Gambaran Umum Koperasi
Gambaran umum Koperasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut :
Sejarah Berdirinya Koperasi Siliwangi diharuskan membentuk koperasi, maka didirikanlah suatu koperasi di Pusat Pendidikan Sandi Yudha Lintas Udara (Pussandhalinud) yang berkedudukan di Batujajar (sekarang Pusdikpassus).
Koperasi tersebut diberi nama Primer Koperasi TNI Angkatan Darat Pusat Pendidikan Pasukan Sandi Yudha Lintas Udara dengan nama singkat adalah Primkopad Pussandhalinud, berkedudukan di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pendidikan Pasukan Khusus disingkat Primkopad Pusdikpassus Berdasarkan Surat Telegram Danjen Kopassus Nomor ST/577/2010 tanggal 11 Agustus 2010, tentang kedudukan organisasi Koperasi dan perubahan nama Primer Koperasi TNI Angkatan Darat di jajaran Kopassus, termasuk perubahan nama Primkopad Pusdikpassus menjadi Primer Koperasi Tribuana IV disingkat Primkop Tribuana IV. Koperasi berazaskan kekeluargaan dan kegotong royongan menurut ajaran dan falsafah Pancasila. Koperasi memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya, dalam rangka menggalang masyarakat adil dan makmur sesuai dengan yang terkandung didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 . Pada awal berdirinya, Koperasi tersebut didirikan dengan modal yang dihimpun dari pungutan simpanan para anggota yang
1. Organik Militer dan Pegawai 2. Telah menyetujui
isi Anggaran kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi dan diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, rapat anggota dapat diadakan jika dipandang perlu untuk menyelesaikan masalah sekurang-kurangnya 20% dari jumlah anggota.
Sesuai kehendak para anggota dan tujuan koperasi itu sendiri bahwa usaha bersifat primer yang ditujukan pada pengadaan kebutuhan akan bahan pokok dan dengan harga penjualan barang lebih murah kepada para anggota dan tidak mengambil keuntungan yang besar.
Adapun koperasi menjalankan tugas penyaluran bahan-bahan pokok dan barang lainnya yang di perlukan oleh para anggota dengan pedoman agar sampai ditangan anggota dengan cepat baik, dan murah karena koperasi mengambil keuntungan yang sedikit.
Pada tahun 1959 usaha koperasi mulai menuju pada sasaran yang nyata dari pengadaan kebutuhan 9 (sembilan) bahan pokok juga persediaannya dilakukan dalam menjual dan memakai cara pembayarannya dilakukan dengan angsuran. Setelah mengalami beberapa kali pergantian pengurus maka pada tahun 1966 usaha koperasi mengalami peningkatan dan membuka berbagai usaha lain. Hal ini berkat usaha dan bantuan Satuan Administrasi Pangkalan (SATMINKAL) beserta staf dan akhirnya dapat memperbaiki 2 (dua) buah truk yang rusak berat milik kesatuan yang digunakan membantu kelancaran usaha koperasi.
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI
Siliwangi, maka pada tahun 1968 baru mengadakan atau mendapatkan hak Badan Hukum dari jawatan koperasi Kabupaten Bandung, dengan data resmi
1. Permainan Bilyard 2. Tukang gunting
rambut/cukur rambut 3. Tukang jahit Sistem informasi pembelian dan penjualan pada koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar
Adapun prosedur pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
1. Permintaan pembelian 2. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
3. Order pembelian 4. Penawaran harga 5. Distribusi pembelian 6. Pencatatan akuntansi
Menurut Mulyadi, (2013:270) adapun tahapan-tahapan Teori pembelian adalah sebagai berikut: 1. Permintaan pembelian 2. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
3. Order pembelian 4. Penawaran harga 5. Pencatatan utang 6. Distribusi pembelian 7. Pencatatan akuntansi
Adapun prosedur penjualan pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
6. Penyerahan Barang
7. Penagihan/pemotongan gaji 8. Pencatatan Kas
Menurut Mulyadi, (2013:469) adapun tahapan-tahapan Teori penjalan adalah sebagai berikut:
a. Proses Order
b. Proses Kredit
c. Proses penagihan
d. Proses pembayaran
e. Proses Penerimaan Kas
f. Proses faktur penjualan
g. Proses penyerahan barang
h. Proses pembaharuan barang
i. Proses Pencatatan Kas
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah di lakukan peneliti tentang sistem informasi pembelian di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah cukup baik dan sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Mulyadi. Selain itu koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah mempunyai struktur organisasi yang tertulis dengan jelas adanya garis wewenang dan tanggung jawab pembagian kerja dalam pelaksanaan kegiatan jual beli, adanya keterlambatan pembaharuan barang dari gudang ke toko koperasi di karenakan kurang nya anggota koperasi bagian pengecekan barang di toko koperasi, untuk mengetahui ada atau tidak nya barang.
Penetapan harga pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
Menurut Ibu Tika Setiawati Menentukan harga jual dengan mengambil keuntungan dari semua barang yang di jual sebesar 8% berdasarkan harga beli dan laba yang dinginkan, maka untuk menentukan harga jual diperoleh dari :
harga jual = harga beli + laba yang diinginkan
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) metode penetapan harga jual adalah sebagai berikut :
1. Penetapan berbasis
permintaan barang
2. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)
3. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan
4. Harga-harga produk substitusi 5. Penetapan harga berbasis biaya – biaya
6. Penetapan harga berbasis laba atau keuntungan
7. Penetapan harga berbasis persaingan
8. pertimbangan biaya, permintaan, atau laba
9. customary pricing, above, at, or below market pricing, loss leader pricing, sealed bid pricing.
Berdasarkan Hasil Dari pembahasan yang telah diteliti oleh penulis tentang sistem penetapan harga pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar belum sepenuhnya sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fandy tjiptono, dikarenakan koperasi dalam menetapkan harga jual tidak menetapkan prinsip permintaan barang, daya beli masyarakat, gaya hidup masyarakat, produk persaingan, tidak berbasis biaya – biaya, dan tidak berbasis persaingan, akan tetapi Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar mengutamakan penetapan harga berbasis laba dan keuntungan, dengan keuntungan yang di peroleh 8% dari setiap transaksi penjualan barang, sehingga harga jual pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor lain, oleh sebab itu Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar kalah saing dengan kompetitor lain.
Dengan mahal nya harga jual di koperasi di banding kompetitor lain di karenakan koperasi dalam melakukan pembelian barang tidak langsung ke distributor melainkan ke agen maka dari itu harga jual di koperasi lebih mahal di banding dengan kompetitor lain.
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI
Sistem informasi pembelian dan penjualan pada koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar
Adapun prosedur pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
7. Permintaan pembelian 8. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
9. Order pembelian 10. Penawaran harga 11. Distribusi pembelian 12. Pencatatan akuntansi
Menurut Mulyadi, (2013:270) adapun tahapan-tahapan Teori pembelian adalah sebagai berikut: 8. Permintaan pembelian 9. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
10. Order pembelian 11. Penawaran harga 12. Pencatatan utang 13. Distribusi pembelian 14. Pencatatan akuntansi
Adapun prosedur penjualan pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
9. Pengambilan barang 10. Pembayaran barang 11. Penerimaan Kas 12. Pengajuan kredit 13. Faktur penjualan 14. Penyerahan Barang
15. Penagihan/pemotongan gaji 16. Pencatatan Kas
Menurut Mulyadi, (2013:469) adapun tahapan-tahapan Teori penjalan adalah sebagai berikut:
j. Proses Order
k. Proses Kredit
l. Proses penagihan
m. Proses pembayaran
n. Proses Penerimaan Kas
o. Proses faktur penjualan
p. Proses penyerahan barang
q. Proses pembaharuan barang
r. Proses Pencatatan Kas
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah di lakukan peneliti tentang sistem informasi pembelian di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah cukup baik dan sesuai dengan teori yang
di kemukakan oleh Mulyadi. Selain itu koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah mempunyai struktur organisasi yang tertulis dengan jelas adanya garis wewenang dan tanggung jawab pembagian kerja dalam pelaksanaan kegiatan jual beli, adanya keterlambatan pembaharuan barang dari gudang ke toko koperasi di karenakan kurang nya anggota koperasi bagian pengecekan barang di toko koperasi, untuk mengetahui ada atau tidak nya barang.
Penetapan harga pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ;
Menurut Ibu Tika Setiawati Menentukan harga jual dengan mengambil keuntungan dari semua barang yang di jual sebesar 8% berdasarkan harga beli dan laba yang dinginkan, maka untuk menentukan harga jual diperoleh dari :
harga jual = harga beli + laba yang diinginkan
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) metode penetapan harga jual adalah sebagai berikut :
10. Penetapan berbasis permintaan barang
11. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli) 12. Posisi suatu produk dalam
gaya hidup pelanggan
13. Harga-harga produk substitusi 14. Penetapan harga berbasis biaya – biaya
15. Penetapan harga berbasis laba atau keuntungan
16. Penetapan harga berbasis persaingan
17. pertimbangan biaya, permintaan, atau laba
18. customary pricing, above, at, or below market pricing, loss leader pricing, sealed bid pricing.
dalam menetapkan harga jual tidak menetapkan prinsip permintaan barang, daya beli masyarakat, gaya hidup masyarakat, produk persaingan, tidak berbasis biaya – biaya, dan tidak berbasis persaingan, akan tetapi Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar mengutamakan penetapan harga berbasis laba dan keuntungan, dengan keuntungan yang di peroleh 8% dari setiap transaksi penjualan barang, sehingga harga jual pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor lain, oleh sebab itu Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar kalah saing dengan kompetitor lain.
Dengan mahal nya harga jual di koperasi di banding kompetitor lain di karenakan koperasi dalam melakukan pembelian barang tidak langsung ke distributor melainkan ke agen maka dari itu harga jual di koperasi lebih mahal di banding dengan kompetitor lain.
Seharusnya koperasi melakukan pembelian barang secara langsung kepada distributor dengan harga beli yang lebih murah sehingga harga jual kepada konsumen pun sesuai dengan harga jual kompetitor lain bahkan bisa menjual lebih murah yang memberikan dampak anggota atau konsumen tidak membeli barang kepada kompetitor lain. 1.1. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar sudah dilakukan cukup baik, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sistem Informasi Penjualan dan pembelian pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar menggunakan sistem pembelian tunai, penjualan tunai dan penjualan kredit. Sistem Informasi Pembelian yaitu secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sedangkan sistem informasi penjualan, yaitu penjualan tunai secara langsung dengan menggunakan uang tunai dalam pembayaran, sedangkan sistem penjualan kredit pembayarannya tidak diterima sekaligus (dilakukan secara berangsuran).
Prosedur penetapan harga pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar belum sepenuhnya sesuai dengan teori Fandy tjiptono, dikarenakan koperasi dalam menetapkan harga jual tidak menetapkan prinsip permintaan barang,
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar yang diantaranya:
1. Sebaiknya Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar menyiagakan anggota koperasi di toko koperasi yang tugasnya melakukan pengecekan barang, agar jika barang di toko koperasi kosong maka dapat dipantau langsung oleh anggota koperasi dan langsung memperbaharui barang yang kosong tersebut sehingga penjualan dapat berjalan dengan baik.
Sebaiknya juga Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar selain menggunakan prinsip laba dan keuntungan dalam menetapkan harga jual juga
menggunakan prinsip permintaan barang yang diperlukan masyarakat.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
A Hall, James. 2011. “Accounting Information System”, Edisi ke 4, Salemba Empat. Jakarta.
Agus Mulyanto. 2010. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Supriyanto,Ali Muhson
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung.
Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha
Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta.
Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta. Bandung.
Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset. Yogyakarta.
Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali. Jakarta.
Lilis Puspitawati. Sri Dewi Anggadini. Cetakan Pertama. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”,
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2010. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI”
Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba
Empat. Jakarta.
Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta. Bandung.
Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research //
Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Andi.Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”,
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Zaki Baridwan. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi”, BPEE UGM. Yogyakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Azhar Susanto, (2013:22) sistem informasi adalah :
Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan.
Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny
Arnos Kwary, (2011:6) pengertian sistem adalah :
Dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan
yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Menurut Jerry Fitzgrald, yang dikutip oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi
Anggadini, (2011:1) pengertian sistem adalah :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto, (2013:38)
pengertian informasi adalah :
10
a) Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
b) Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. c) Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
d) Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.
Menurut Mustakini, (2010:54) karakteristik sistem adalah :
Suatu sistem mempunyai karaktersistik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan system (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (interface).
Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan
bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling
terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.
2.2. Penjualan
Menurut Chairul Marom, (2010:22) Penjualan adalah:
Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok
perusahaan ataupun lembaga yang dilakukan secara teratur, berkelanjutan
dan menghasilkan laba (keuntungan).
Menurut Azhar Sutanto, (2013:30) Penjualan adalah:
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan
Menurut Mulyadi (2010:40) sstem penjualan adalah:
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari perusahaan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
Dapat di simpulkan menurut para ahli bahwa, Sistem Informasi Penjualan
adalah sub sistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang
melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi
penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan,
mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya
Tagihan/Piutang Dagang.
2.2.1. Teori Penjualan
Aktivitas penjualan biasanya dilakukan dengan cara
pelanggan/customer melakukan order pemesanan penjualan terlebih
dahulu ( Jerry Fitgrald, et, al, 2011:127 ). Untuk lebih jelasnya teori
penjualan terdiri dari:
a) Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang
dari supplier dan langsung dikirim ke customer.
b) Stock Gudang yaitu barang dari suplayer yang telah dikirim Dan di
simpan di gudang.
c) Penjualan Kombinasi ( langsung dan Stock ) yaitu penjualan
dengan mengambil barang sebagian dari supplier dan sebagian
12
2.2.2. Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih
dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan oleh pembeli.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan
kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan.
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Tunai
a) Faktur penjualan tunai
b) Bukti setor bank
c) Pita register kas
d) Rekap harga pokok penjualan
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Penjualan Tunai
a) Jurnal penjualan
b) Jurnal penerimaan kas
c) Jurnal umum
d) Kartu persediaan
2.2.3. Penjualan kredit
Aktivitas penjualan kredit biasanya dilakukan dengan cara
pelanggan/customer melakukan order pemesanan penjualan terlebih
dahulu ( Jerry Fitgrald, et, al, 2011:127 ). Untuk lebih jelasnya
prosedur penjualan kredit terdiri dari aktivitas :
a) Permintaan informasi persediaan barang/jasa
b) Penerimaan pesanan penjualan ( order penjualan )
c) Pengecekan persediaan dan harga
d) Persetujuan kredit
e) Pengambilan barang/persediaan
f) Pembuatan faktur penjualan
g) Pengiriman barang
h) Pencatatan transaksi
i) Penagihan
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Kredit
a) Surat orderan pengiriman dan tembusannya
1. Tembusan kredit
2. Surat pengakuan
3. Surat muat
4. Slip pembungkus
5. Tembusan gudang
14
7. Arsip indeks silang
b) Faktor dan tembusannya
1. Faktur penjualan
2. Tembusan jurnal penjualan
3. Tembusan analisis
4. Tembusan pramuniaga
Catatan Akuntansi yang digunakan
a) Jurnal umum dan atau jurnal retur penjualan
b) Kartu piutang
c) Kartu persediaan
d) Kartu gudang
2.3. Pembelian
Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang
didapat dari pemasok atau supplier.
Menurut Mulyadi, (2010:711) pengertian pembelian adalah :
Pembelian dapat digolongkan menjadi dua : pembelian Lokal dan Impor, Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri yang dimana sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Menurut AdnanSofjan, (2010:223) pengertian pembelian adalah :
dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam perusahaan.
Menurut Susan Irawati (2010:64) pengertian pembelian adalah :
Pembelian adalah suatu kegiatan untuk memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar, sehingga dilakukan pembayaran atas sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk
kelangsungan operasional perusahaan.
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelian merupakan membeli barang atau jasa baik itu untuk operasional
perusahaan maupun untuk dijual kembali, yang didapat dari pemasok baik
dalam negeri maupun luar negeri.
Tahapan-tahapan Teori pembelian menurut Mulyadi, (2010:270)adalah sebagai
berikut:
1. Permintaan pembelian
2. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
3. Order pembelian
4. Penawaran harga
5. Pemcatatan utang
6. Distribusi pembelian.
Penjelasan tahapan-tahapan di atas adalah sebagai berikut:
1. Permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian
16
barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang
langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan
pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat
permintaan pembelian.
2. Permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga
kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang
dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan
pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan
oleh perusahaan.
3. Order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi
yang meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order
pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai
jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari
pemasok tersebut.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan
penerimaan barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan
pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan
utang.
6. Distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2.3.1. Transaksi Pembelian
Adapun klasifikasi dari transaksi pembelian yang mendukung sistem
informasi pembelian menurut Mulyadi adalah sebagai berikut :
a) Pembelian secara kontan, yaitu pembelian yang dilaksanakan
secara cash and carry, kebiasaan yang umum dimasa sekarang
yaitu jangka waktu satu bulan pun dianggap kontan.
b) Pembelian secara kredit, yaitu pembelian yang mendapat fasilitas
pembayaran lebih dari satu bulan.
c) Pembelian secara tender, yaitu pembelian yang dilaksanakan
apabila menyangkut nilai cukup besar.
d) Pembelian secara komisi, yaitu pembelian barang yang bersifat
18
2.3.2. Dokumen-dokumen pembelian
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan didalam kegiatan
pembelian menurut Mulyadi (2010:300) dokumen-dokumen didalam
pembelian adalah sebagai berikut:
a) Surat permintaan pembelian
b) Surat permintaan penawaran harga
c) Surat order pembelian
d) Laporan penerimaan barang
e) Surat perubahan order
f) Bukti kas keluar”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dokumen –
dokumen pembelian berisikan laporan – laporan yang berkaitan antara
satu dengan yang lainnya.
2.3.3. Fungsi Prosedur Pembelian
Prosedur transaksi pembelian secara garis besar menurut Mulyadi
adalah sebagai berukut :
a) Fungsi Gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi
pembelian
c) Funggsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai
pemasok dan melakukan pemilihan pemasok
d) Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok
e) Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada
fungsi gudang untuk disimpan.
f) Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada
fungsi gudang untuk disimpan
g) Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi
akuntansi
h) Fungsi Akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas
dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat
kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian”.
2.4. Penentuan Harga Jual
Menurut Abdul Halim, (2011:153) penentuan harga jual adalah :
Penentuan harga jual merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan dalam manajemen yang penting. Bagi manajemen penentuan harga jual bukan hanya kebijaksanaan di bidang pemasaran atau bidang keuangan, melainkan merupakan kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan penjualan. Harga jual, selain berpengaruh terhadap volume penjualan atau jumlah pembeli juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan pada perusahaan.
Menurut Buchari alma, (2010:170) penentuan harga jual adalah :
keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka
20
Menurut H. Djaslim Saladin, (2010:95) penentuan harga jual adalah :
keputusan – keputusan mengenai harga yang ditetapkan oleh manajemen.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
penetapan harga adalah keputusan-keputusan yang telah dirundingkan dan
diambil oleh manajemen menganai harga-harga yang akan ditetapkan dalam
jangka waktu tertentu untuk membuat konsumen tertarik dalam melakukan
pembelian.
Pada umumnya masing – masing perusahaan tidak dapat secara langsung
menetapkan tinggi rendahnya harga jual yang dihasilkan. Harga jual lebih
banyak ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran barang
tersebut di pasaran.
2.4.1. Strategi Penetapan Harga Jual
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) Ada dua strategi yang dapat
diiterapkan pada perusahaan yaitu :
a) Skrimming pricing merupakan bentuk strategi penetapan harga,
dengan cara menentukan harga jual mula – mula relatif tinggi.
Tujuannya agar perusahaan memperoleh laba yang maksimal
dalam jangka pendek, dengan melihat kondisi penjualan di pasaran.
b) Penetration pricing merupakan bentuk strategi penetapan harga
jual, dengan cara menentukan harga jual mula – mula relatif
rendah, sehingga perusahaan dapat meraih pangsa pasar yang lebih
dalam jangka pendek, diharapkan barang tersebut akan
mendapatkan posisi pasar yang sangat baik di masa yang akan
datang.
2.4.2. Teori Harga
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) Penetapan harga jual pada
umumnya menggunakan pendekatan cost-plus, manajemen harus
mempertimbangkan pula faktor – faktor yang mempengaruhi penetapan
harga. Selain itu juga produk saingan dan kondisi perekonomian pada
umumnya harus diteliti oleh manajemen untuk menetapkan harga .
2.4.3. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) tujuan penetapan harga pada
dasarnya terdapat empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
a) Tujuan Berorientasi Pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan
lanapaling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi
laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat
kompleks maksimalisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar
sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan
yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu . dengan demikian,
tidak munkin seatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti
22
b) Tujuan Beroreintasi Pada Volume
Selain tujuan beroreintasi pada laba, ada pula perusahaan yang
menetapkan harganya berdasakan tujuan yang beroreintasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume
pricing objectives. Harga ditetapkan sedimikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan. Tujuan ini banyak diterapkan
oleh perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan pengusaha
bioskop dan pemilik bisnis pertunjukan lainya. Bagi sebuah
perusahaan penerbangan, biaya penerbangan untuk satu pesawat
terisi penuh maupun yang hanya terisi separuh tidak banyak
berbeda. Oleh karena itu, banyak perushaan penerbangan yang
berupaya memberikan insentif berupa harga special agar dapat
meminimalisasi jumlah kursi yang tidak terisi.
c) Tujuan Beroreintasi Pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menerapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), missal dengan memberikan jaminan bahwa
harganya merupakan harga yang terendah disuatu wilayah tertentu.
bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap
keseluruhanbauran produk yang ditawarkan perusahaan.
d) Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitive terhadap
harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para
pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti
ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi dilakukan
dengan jalan menetapkan harga untuk menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industri (industy leader).
e) Tujuan tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
2.4.4. Metode Penetapan Harga
Menurut Fandy tjiptono (2010:152) metode penetapan secara garis
besar dikelompokan menjadi emapat kategori utama, yaitu metode
penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan
24
a) Metode penetapan berbasis permintaan
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi
selera dan preferensi pelanggan daripada faktor-faktor seperti
biaya, laba, dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri
didasarkan pada berbagai pertimbangan, diantaranya yaitu:
1. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)
2. Kemauan pelanggan untuk membeli
3. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni
menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status
atau hanya produk Mamfaat yang diberikan produk tersebut
kepada pelanggan.
4. Harga-harga produk substitusi
b) Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
Dalam metode ini faktor penentu yang utama adalah aspek
penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan
berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan
jumlah tertentu sehingga menutupi biaya-biaya langsung, biaya
overhead, dan laba.
c) Metode Penetapan Harga Berbasis laba
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya
volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase
terhadap penjualn atau investasi.
d) Metode Penetapan Harga Berbasis persaingan
Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau
laba harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa
yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis
persaingan terdiri atas empat macam : customary pricing, above,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Rumusan Masalah ... 5
1.4. Maksud dan Tujuan ... 5
1.4.1. Maksud Penelitian ... 5
1.4.2. Tujuan Penelitian ... 6
1.5. Kegunaan Penelitian ... 6
1.5.1. Kegunaan Akademis ... 6
1.5.2. Kegunaan Praktis ... 7
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
1.6.1. Lokasi Penelitian ... 7
vii
2.2.1. Teori Penjualan ... 11
2.2.2. Penjualan Tunai ... 12
2.2.3. Penjualan Kredit ... 13
2.3. Pembelian ... 14
2.3.1. Transaksi Peembelian ... 17
2.3.2. Dokumen – Dokumen Pembelian ... 18
2.3.3. Fungsi Prosedur Pembelian ... 18
2.4. Penentuan Harga Jual ... 19
2.4.1. Strategi Penetapan Harga Jual ... 20
2.4.2. Teori Harga ... 21
2.4.3. Tujuan Penetapan Harga ... 21
2.4.4. Metode Penetapan Harga ... 23
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Objek Penelitian ... 26
3.2. Metode Penelitian ... 27
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.2.2. Sumber Data ... 31
BAB IV PEMBAHASAN ... 34
4.1. Hasil Penelitian ... 34
4.1.1. Gambaran Umum Koperasi ... 34
4.1.1.1.Sejarah Berdirinya Koperasi Tri Buana IV ... 34
4.1.1.2.Struktur Organisasi ... 42
4.1.1.3.Uraian Tugas ... 43
4.1.1.4.Aktivitas Perusahaan ... 45
viii
4.1.2.1.Prosedur Sistem Informasi Penjualan
dan Pembelian ... 45
4.1.2.1.1. Prosedur Sistem Informasi Pembelian yang sedang ber- jalan pada Koperasi Tri Bu- ana IV Kopassus Batujajar ... 45
4.1.2.1.2. Prosedur Sistem Informasi Penjualan yang sedang ber- jalan pada Koperasi Tri Bu- ana IV Kopassus Batujajar ... 54
4.1.2.2.Penetapan Harga di Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar... 59
4.2. Pembahasan ... 60
4.2.1. Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ... 60
4.2.2. Penetapan Harga pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus Batujajar ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1. Kesimpulan ... 65
5.2. Saran ... 66
A Hall, James. 2011. “ ”, Edisi ke 4, Salemba Empat.
Jakarta.
Agus Mulyanto. 2010. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Supriyanto,Ali Muhson
Agustine Yvonne. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, Dian Rakyat.
Jakarta.
Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung.
Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta.
Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta.
Bandung.
Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset.
Yogyakarta.
Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali.
Jakarta.
Lilis Puspitawati. Sri Dewi Anggadini. Cetakan Pertama. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”,
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2010. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI” Pusat
Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat. Jakarta.
Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta.
Bandung.
Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research //
Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Andi.Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Nama : Muhamad Sofiyan Efendi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 01 Juli 1994
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Block Batujajar RT. 01 RW. 08 Desa Batujajar
Barat, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat 40561 Jawa Barat, Indonesia
Latar Belakang Pendidikan
2000 - 2006 : Sekolah Dasar Negeri Sinarjaya 1 Batujajar
2006 - 2009 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Batujajar
2009 - 2012 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batujajar
2012 – Sekarang : Terdaftar Sebagai Mahasiswa UNIKOM Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bandung, Juli 2015 Hormat Saya,
TINJAUAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN
PEMBELIAN PADA KOPERASI TRI BUANA IV
KOPASSUS BATUJAJAR
A REVIEW OF SALES AND PURCHAESES INFORMATION
SYSTEM IN COOPERATIVE OF TRI BUANA IV KOPASSUS
BATUJAJAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi
Disusun Oleh:
MUHAMAD SOFIYAN EFENDI
21312007
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Dan tak
lupa shalawat serta salam penulis panjatkan kepada bagina Nabi besar
Muhammad SAW, karena dengan ridho dan rahmat – Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul: “Tinjauan Sistem
Informasi Penjualan dan Pembelian Pada Koperasi Tri Buana IV Kopassus
Batujajar”.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan jenjang studi Diploma Tiga (D3) Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penyusunan Laporan tugas akhir ini, penulis banyak menerima
bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik moril dan materil.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan
hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan dalam
iv
2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
4. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
5. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan
laporan tugas akhir ini.
6. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku wali dosen penulis.
7. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen
Jurusan Akuntansi yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut
ilmu di Universitas Komputer Indonesia.
8. Staff kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny, Mbak Dona)
9. Yang terhormat ketua PRIMKOP Tri Buana IV Kapten CKU Nuryaman
10.Pembimbing di PRIMKOP Tri Buana IV Tika Setiawati
11.Segenap Pegawai PRIMKOP Tri Buana IV
12.Yang tercinta Ayah, Ibu, kakak dan Adiku yang telah memberikan doa,
dukungan, semangat dan bantuan dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini.
13. Vina fitriyani yang senantiasa memberikan semangat dan kasih sayang
v
sama – sama berjuang tak kenal lelah menyelesaikan laporan tugas akhir
ini.
15.Semua sahabat di kelas Ak-8 angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terima kasih atas bantuan, persahabatan, keceriaan dan
kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.
16.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan
dan dukungan yang tulus.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pihak yang membacanya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Juni 2015
74
80
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Muhamad Sofiyan Efendi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 01 Juli 1994
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Block Batujajar RT. 01 RW. 08 Desa Batujajar
Barat, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat 40561 Jawa Barat, Indonesia
Latar Belakang Pendidikan
2000 - 2006 : Sekolah Dasar Negeri Sinarjaya 1 Batujajar
2006 - 2009 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Batujajar
2009 - 2012 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batujajar
2012 – Sekarang : Terdaftar Sebagai Mahasiswa UNIKOM Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bandung, Juli 2015 Hormat Saya,
Muhamad Sofiyan Efendi