• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh.

Dewi Sartika

NIM : 41810053

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

iv

Hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Sejarah Perusahaan 1

1.2.Visi, Misi dan Motto KPPBC TMP A Bandung 4

1.2.1. Visi .4

1.2.2. Misi .4

1.2.3. Motto .4

1.3.Logo dan Arti Logo Bea Cukai 4

1.4.Nilai-Nilai Kementerian Keuangan 6

1.5.Sejarah Divisi Penyuluhan Layanan Informasi (PLI) 6

1.6.Struktur Perusahaan/Instansi 7

1.7.Struktur Divisi Layanan Informasi 10

1.8.Job Description 27

(5)

iv

1.8.2. Tugas Pokok dan Fungsi 29

1.9.Sarana dan Prasarana 32

1.10 Lokasi dan Waktu PKL 36

1.10.1. Lokasi PKL 36

1.10.2. Waktu PKL 37

BAB II PELAKSANAAN PKL

2.1Aktivitas Kegiatan Selama PKL 38

2.2Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL 42

2.3Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidentil Selama PKL 47

2.4AnalisisTentang Public Relations 49

2.4.1 Definisi Public Relations 49

2.4.2 Ruang Lingkup Public Relations 50

2.4.3 Tujuan Public Relations 51

2.4.4 Fungsi dan Peranan Public Relations 53 2.4.5 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 54

2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan Terhadap Mahasiswa PKL 56

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan 58

3.2Saran 59

3.2.1 Saran Untuk Lembaga atau Perusahaan 59

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL 60

DAFTAR PUSTAKA 61

(6)

iv

(7)

iv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Logo Bea dan Cukai 4

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Kppbc 9

Gambar 1.3 Struktur Divisi Penyuluhan Layanan Informasi 10

Gambar 1.4 Peta Wilayah Kerja 36

Gambar 1.5 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai 37

Gambar 2.1 Foto Contoh Surat Perintah 43

Gambar 2.2 Foto Contoh Data Arsip 45

Gambar 2.3 Foto Halaman Data Penilaian 46

Gambar 2.4 Foto Kegiatan Senam Pagi 48

Gambar L.1 Foto Bersama Karyawan Kppbc Bagian Umum 67

Gambar L.2 Foto Bersama Karyawan Kppbc Bagian PLI 67

Gambar L.3 Foto Bersama Karyawan dan Teman-teman Pkl 68

Gambar L.4 Foto Bersama Teman Pkl Smk Bsc 68

Gambar L.5 Foto Contoh Majalah Bulanan 69

Gambar L.6 Foto Contoh Buku Agenda 69

Gambar L.7 Foto Penulis Sedang Mengarsip 70

Gambar L.8 Foto Penulis Menulis Buku Agenda 70

(8)

iv

Surat Pengajuan Pelaksanaan Pkl 62

Surat Persetujuan Pelaksanaan Pkl 63

Daftar Hadir Pkl 64

Surat Penilaian Pkl 66

Berita Acara Bimbingan 67

Surat Penilaian Bimbingan 68

(9)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur hamba panjatkan atas kehadirat-Mu Ya Allah, atas

segala rahmat dan karunia-Mu, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para

sahabat, serta orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, atas izin-Mu Ya Allah, maka penulis dapat menyelesainya laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai (KPPBC) bagian Public Relations.

Selama dalam proses penulisan serta penyusunan laporan kerja praktek ini

banyak kendala yang penulis hadapi, namun berkat bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak, terutama kedua orang tuaku, yang telah mendedikasikan hidupnya

untukku dan orang-orang terkasihku, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

laporan PKL ini.

Selesainya laporan pkl ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Komputer Indonesia

(Unikom). Yang telah memberikan izin untuk Praktek Kerja Lapangan

(10)

ii kepada penulis.

3. Yth. Desayu Eka Surya, Sos., M.Si, selaku dosen pembimbing penulis, yang dengan rela, sabar dan tulus mendidik penulis dalam menyusun

laporan PKL.

4. Yth. Bapak / Ibu dosen, Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas yang telah memberikan ilmu dan mendidik penulis selama perkuliahan.

5. Yth. Astri Ikawati, A.Md, selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, Unikom yang telah memberikan

bantuannya selama penulis melakukan kegiatan PKL.

6. Yth. Novi Ghanda Saputra, selaku Kepala Sub Bagian Umum KPPBC bagian umum yang sudah mau menerima untuk melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan di KPPBC

7. Yth. Kafithul Anam, selaku pembimbing penulis selama PKL KPPBC yang banyak membantu penulis dalam kegiatan PKL.

8. Yth. Nur, Ibu Florentina, Pa vino, Pa Asep, Mas putu dan Mas Danu, selaku karyawan KPPBC yang telah mengajarkan beberapa hal kepada

penulis mengenai tugas-tugas menjadi seorang public relations.

9. Fitri, Intan, dan Sarah, selaku teman seperjuagan selama penulis

melaksanakan PKL di KPPBC. Yang sama-sama berbagi ilmu pada saat

(11)

iii

10.Untuk yang terkasih, Febriansyah Rahman Wibiana, yang selalu

mendampingi penulis disaat suka maupun duka. Terimakasih atas

semangat dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

11.Untuk sahabat-sahabat tersayang Ayu, Ananda, Yuda, Bagus dan

teman-teman seperjuangan di IK Humas 3 lainnya yang sama-sama berjuang

dalam menyelesaikan tugas akhir penulisan Laporan PKL .

12.Serta seluruh rekan-rekan di Ilmu Komunikasi angkatan 2010, Unikom

agar berjuang bersama-sama dalam meraih impian wisuda di tahun 2014.

Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan PKL ini.

Untuk kesempurnaan laporan ini maka, kritik saran yang membangun

senantiasa penulis nantikan. Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek

Lapangan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umunya bagi semua pihak

yang membaca dan menelaah Laporan Kerja Praktek ini.

Bandung, Desember 2013

Penulis,

(12)

DAFTAR PUSTAKA

 Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (Edisi Keempat). Jakarta : Erlangga.  Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

 Soemirat, Soleh dan Elvinaro Radianto. 2003. Dasar-Dasar Public

Relation. Bandung :Remaja Rosdakarya.

Sumber lainnya :

 ArsipSub Bagian UmumKantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai 2013.

 Dokumen pribadi Penyuluhan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Kota Bandung sendiri merupakan kota terbesar keempat di Indonesia

yang berada pada batas astronomi 6°57′S 107°34′E6.95°S 107.567°E, menjadi

salah satu pintu gerbang pergerakan manusia (penumpang), barang dan jasa

perdagangan antar daerah maupun antar negara. Bandung juga telah menjadi

kota industri dan perdagangan, dengan jumlah penduduk sebesar 8 juta jiwa,

maka kota ini termasuk salah satu dari kota terpadat di Asia.

Sebagaimana kota-kota lain di Jawa Barat yang terkenal dengan

keindahan alamnya, Bandung banyak meyimpan aset wisata, antara lain

Tangkuban Parahu, Ciater, Ciwidey, Kawah Putih, Situ Patenggang dan masih

banyak lagi. Disamping terkenal sebagai kota wisata belanja dan kuliner

Bandung memiliki keunggulan kompetitif dari segi perekonomian, yaitu kota

penyangga bagi Ibu Kota Jakarta yang sangat berpotensi untuk menjadi

wilayah perdagangan yang berkembang untuk investasi dan industri yang

berorientasi ekspor maupun domestik. Posisi tersebut mempunyai nilai

strategis pada lintas perdagangan nasional, karena secara geografis Kota

Bandung mempunyai keuntungan, yaitu merupakan lokasi yang memiliki

akses langsung ke Ibu kota Jakarta. Maka Kantor Pengawasan dan Pelayanan

(14)

yang melaksanakan tugas dan fungsi DJBC berada di bawah koordinasi dan

bertanggung jawab langsung kepada kantor Wilayah DJBC Jawa Barat

memiliki lingkup kerja yang relatif lengkap, mulai kegiatan impor, ekspor,

TPB hingga cukai.

Nomenklatur Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe Madya Pabean A Bandung pada tahun 1982 semula bernama Kantor

Inspeksi Bea dan Cukai Tipe C Bandung, berlokasi di Gedung Keuangan

Negara (GKN) di Jalan Asia Afrika, dan masih menginduk kepada Kantor Bea

dan Cukai Halim, dengan fokus pengawasan pada bidang cukai dan Kantor Pos

Lalu Bea, dengan wilayah kerja hingga Purwakarta dan Bekasi.

Pada tahun 1990 kantor ini berubah dari Kantor Bea dan Cukai Tipe

C menjadi Tipe B, dan bersaman dengan itu juga dibentuk Kantor Wilayah Bea

dan Cukai Bandung yang membawahi seluruh wilayah Jawa Barat. Pada tahun

1990 mulai dibangun Terminal Peti Kemas (TPKB) Bandung yang berlokasi

di Gede Bage sehingga Kantor Inspeksi Tipe B Bandung pindah dari gedung

GKN ke gedung Apekti di Jalan Soekarno Hatta sambil menunggu

pembangunan gedung milik sendiri yang berada di Jalan Rumah Sakit, Gede

Bage.

Setelah pembangunan selesai, kurang lebih 2 tahun kemudian

akhirnya Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B Bandung menempati gedung

yang baru di Jalan Rumah Sakit. Sekitar tahun 1995 nama Kantorpun berubah

menjadi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bandung, seiring dengan

(15)

3

Pada tahun 1999 Purwakarta berpisah dari Bandung dan terbentuk Kantor

Pelayanan yang berdiri sendiri, demikian juga Bekasi pada tahun 2002

memiliki Kantor Pelayanan sendiri.

Setelah ditempati kurang lebih 10 tahun, dilakukan renovasi gedung

dan untuk sementara kantorpun berpindah kembali ke gedung Apekti. Tahun

2003 setelah renovasi selesai, kantor kembali menempati gedung semula di

Jalan Rumah Sakit dan bidang pelayanan dan pengawasannya bertambah

setelah ekspor fasilitas Bapeksta penanganannya dikembalikan ke Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai, dan nama Kantorpun kembali berubah menjadi Kantor

Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Bandung. Tidak berselang lama kemudian

nama kantor berubah kembali menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea

dan Cukai Tipe A2 Bandung.

Selanjutnya dengan adanya reformasi birokrasi di Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai dan melihat perkembangan volume kerja yang semakin

meningkat, maka berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor

74/PMK.01/2009 tanggal 8 April 2009 nama kantor berubah menjadi Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Bandung yang

implementasinya berlaku secara efektif setelah diresmikan pada tanggal 30

September 2009. Berdasarkan Peraturan menteri keuangan nomor

131/PMK.01/2011 maka penamaan kantor mengalami perubahan kembali

sehingga menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

(16)

1.2Visi, Misi dan Motto KPPBC TMP A Bandung

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai memiliki visi, misi,

dan motto sebagai tujuan dasar dari perusahaan, yaitu:

1.2.1 Visi

Menjadi administrasi kepabeanan dan cukai dengan standar

internasional.

1.2.2 Misi

Mengamankan hak keuangan negara, memfasilitasi perdagangan,

mendukung industri dan melindungi masyarakat.

1.2.3 Motto

Amanah, Profesional, Inofatif (API).

1.3 Logo dan Arti Logo Bea Cukai

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai memiliki logo sebagai ciri khas dari perusahaan, yaitu:

Gambar 1.1 Logo Bea Cukai

(17)

5

Bea Cukai adalah suatu direktorat (instansi di bawah

departemen/kementrian) yang mengurusi tugas-tugas kepabeanan dan

cukai. Direktorat bea cukai berada di bawah Kementerian Keuangan.

Lambang Bea Cukai terdiri dari:

1. Segi lima melambangkan negara RI yang berdasarkan Pancasila.

2. Laut, gunung dan angkasa melambangkan Daerah Pabean Indonesia,

yang merupakan wilayah berlakunya Undang-undang Kepabeanan

dan Undang-undang Cukai.

3. Tongkat dengan ulir berjumlah 8 dibagian bawahnya melambangkan

hubungan perdagangan internasional RI dengan mancanegara

dari/ke 8 penjuru angin.

4. Sayap yang terdiri dari 30 sayap kecil dan 10 sayap

besar;melambangkan Hari Keuangan RI yang jatuh pada tanggal 30

Oktober dan melambangkan Bea dan Cukai sebagai unsur pelaksana

tugas pokok Kementerian Keuangan di bidang Kepabeanan dan

Cukai.

5. Lingkaran Malai Padi melambangkan tujuan pelaksanaan tugas Bea

(18)

1.4 Nilai-Nilai Kementerian Keuangan

1. Integritas, Berfikir berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh dan kode etik dan prinsip-prinsip

moral.

2. Profesionalisme, Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang baik.

3. Sinergi, Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan pemangku

kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan

berkualitas.

4. Pelayanan, Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati,

transparan, cepat, akurat dan aman.

5. Kesempurnaan, Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.

1.5 Sejarah Divisi Penyuluhan Layanan Informasi (PLI)

Penyuluhan Layanan Informasi (PLI) terbentuk semenjak adanya

tuntutan informasi birokrasi pada tahun 1998 di kantor pusat yang terletak di

Jakarta. Tapi dikota Bandung Penyuluhan Layanan Informasi (PLI) baru

(19)

7

Penyebutan bagian informasi disetiap kantor bea dan cukai pun

berbeda-beda seperti sebutan Penyuluhan Layanan Informasi (PLI) ini

digunakan untuk Kantor Pengawasan, kemudian Hubungan Masyarakat

(HUMAS) digunakan untuk Kantor Wilayah, dan satu lagi Informasi

Kepabeanan dan Cukai (IKC) digunakan untuk Kantor Pusat yang berada di

Jakarta.

1.6 Struktur Perusahaan/Instansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

tanggal 08 April 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2011, maka struktur

organisasi KPPBC Tipe Madya Pabean A Bandung secara umum dapat di

kelompokkan sebagai berikut :

1. Subbagian Umum, meliputi:

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian

b. Urusan Keuangan

(20)

2. Seksi Penindakan dan Penyidikan, meliputi:

a. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi

c. Subseksi Intelijen

3. Seksi Perbendaharaan, meliputi: a. Subseksi Penerimaan dan Jaminan I

b. Subseksi Penagihan dan Pengembalian

c. Subseksi Administrasi Manifes

4. 10 Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, dengan 32 Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai

5. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, meliputi: a. Subseksi Penyuluhan

b. Subseksi Layanan Informasi

6. Seksi Kepatuhan Internal, meliputi:

a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan

b. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan Administrasi

(21)

9 Gambar 1.2

Struktur Organisasi

(22)

1.7 Struktur Divisi Layanan Informasi

Divisi pelayanan informasi dikantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai

mempunyai struktur organisasinya seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.3

Struktur Divisi Penyuluhan Layanan Informasi

Nama Jabatan :

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

Iktisar Jabatan :

Melakukan bimbingan kepatuhan, konsultasi, serta layanan informasi di

bidang kepabeanan dan cukai.

(23)

11

Tujuan Jabatan :

Terlaksananya bimbingan kepatuhan, konsultasi, serta layanan informasi

dan publikasi di bidang kepabeanan dan cukai sehingga kepatuhan pengguna jasa

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai

meningkat

Uraian Tugas dan Kegiatan :

A. Melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan penyuluhan dan

publikasi peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan bersama para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan;

- Memantau pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan penyuluhan dan

publikasi peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan

(24)

- Menyampaikan laporan pelaksanaan penyuluhan dan publikasi

peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan kepada

Kepala Kantor.

B. Melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan penyuluhan dan

publikasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang cukai bersama para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang cukai;

- Memantau pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang cukai;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan penyuluhan dan

publikasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai yang

diajukan oleh Kepala Subseksi Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan penyuluhan dan publikasi

peraturan perundang-undangan di bidang cukai kepada Kepala

(25)

13

C. Melakukan pemberian bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan bimbingan

dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa di bidang

kepabeanan;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan

pengguna jasa di bidang kepabeanan bersama para Kepala

Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan

pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan

kepabeanan;

- Memantau pelaksanaan tugas bimbingan dalam rangka

meningkatkan kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan

perundang-undangan kepabeanan;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian

bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa

terhadap peraturan perundang-undangan kepabeanan yang

diajukan oleh Kepala Subseksi Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian bimbingan dalam

rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan

(26)

D. Melakukan bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa di bidang Cukai.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan bimbingan

dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Cukai;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan

pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

Cukai bersama para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan

pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

Cukai;

- Memantau pelaksanaan tugas bimbingan dalam rangka

meningkatkan kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang Cukai;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian

bimbingan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Cukai yang

diajukan oleh Kepala Subseksi Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian bimbingan dalam

rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan

(27)

15

E. Melakukan pemberian konsultasi di bidang kepabeanan.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan pemberian

konsultasi di bidang kepabeanan;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kepabeanan bersama

para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan pemberian konsultasi di bidang kepabeanan;

- Memantau pelaksanaan tugas pemberian konsultasi di bidang

kepabeanan;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian

konsultasi di bidang kepabeanan yang diajukan oleh Kepala

Subseksi Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian konsultasi di

bidang kepabeanan kepada Kepala Kantor.

F. Melakukan pemberian konsultasi di bidang cukai.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan pemberian

konsultasi di bidang cukai;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang cukai bersama para

Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

(28)

- Memantau pelaksanaan tugas pemberian konsultasi di bidang

cukai;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian

konsultasi di bidang cukai yang diajukan oleh Kepala Subseksi

Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian konsultasi di

bidang cukai kepada Kepala Kantor.

G. Melakukan pemberian layanan informasi di bidang kepabeanan. - Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan pemberian

layanan informasi di bidang kepabeanan;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang kepabeanan

bersama para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan pemberian layanan informasi di bidang kepabeanan;

- Memantau pelaksanaan tugas pemberian layanan informasi di

bidang kepabeanan;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian layanan

informasi di bidang kepabeanan yang diajukan oleh Kepala

Subseksi Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian layanan informasi

(29)

17

H. Melakukan pemberian layanan informasi di bidang cukai.

- Melakukan identifikasi permasalahan pelaksanaan pemberian

layanan informasi di bidang cukai;

- Meneliti, menganalisis, dan membahas bahan dan data untuk

pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang cukai bersama

para Kepala Subseksi.

- Menugaskan Kepala Subseksi Layanan Informasi untuk

melakukan pemberian layanan informasi di bidang cukai;

- Memantau pelaksanaan tugas pemberian layanan informasi di

bidang cukai;

- Meneliti dan menganalisis laporan pelaksanaan pemberian layanan

informasi di bidang cukai yang diajukan oleh Kepala Subseksi

Layanan Informasi;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian layanan informasi

di bidang cukai kepada Kepala Kantor.

I. Menyusun Rencana Kerja (RENJA) Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi sebagai bahan masukan penyusunan RENJA KPPBC.

- Mempelajari RKT KPPBC;

- Menugaskan para Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk

menyiapkan bahan penyusunan RENJA Seksi Penyuluhan dan

Layanan Informasi;

- Membahas penyusunan RENJA Seksi Penyuluhan dan Layanan

(30)

- Menugaskan para Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk

menyusun rancangan RENJA Seksi Penyuluhan dan Layanan

Informasi sesuai hasil pembahasan beserta konsep Surat/Nota

Dinasnya;

- Meneliti dan mengoreksi rancangan RENJA Seksi Penyuluhan dan

Layanan Informasi beserta konsep Surat/Nota Dinasnya;

- Menyampaikan RENJA Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

kepada Kepala Kantor.

J. Menyiapkan bahan masukan penyusunan Rencana Strategik (RENSTRA) KPPBC.

- Mempelajari RENSTRA Kantor Wilayah;

- Menugaskan para Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk

menyiapkan bahan masukan penyusunan RENSTRA KPPBC;

- Memantau pelaksanaan tugas;

- Meneliti dan mengoreksi bahan masukan penyusunan RENSTRA

KPPBC beserta konsep Surat/Nota Dinasnya;

- Menyampaikan bahan masukan penyusunan RENSTRA KPPBC

kepada Kepala Kantor.

K. Menyiapkan bahan masukan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) KPPBC.

- Mempelajari RENSTRA KPPBC;

- Menugaskan para Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk

(31)

19

- Memantau pelaksanaan tugas;

- Meneliti dan mengoreksi bahan masukan penyusunan RKT

KPPBC beserta konsep Surat/Nota Dinasnya;

- Menyampaikan bahan masukan penyusunan RKT KPPBC kepada

Kepala Kantor.

L. Menyiapkan bahan masukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPPBC.

- Mempelajari RKT KPPBC dan RENJA Seksi Penyuluhan dan

Layanan Informasi tahun lalu;

- Menugaskan para Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk

menyiapkan bahan masukan penyusunan LAKIP KPPBC;

- Memantau pelaksanaan tugas;

- Meneliti dan mengoreksi bahan masukan penyusunan LAKIP

KPPBC beserta konsep Surat/Nota Dinasnya;

- Menyampaikan bahan masukan penyusunan LAKIP KPPBC

kepada Kepala Kantor.

Bahan yang Digunakan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan:

 Bahan dan data untuk pelaksanaan bimbingan dalam rangka meningkatkan

kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan bimbingan dalam rangka meningkatkan

kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

(32)

 Bahan dan data untuk pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang

kepabeanan;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang cukai;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang

kepabeanan;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang

cukai;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan;

 Bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang cukai;

 RENSTRA Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

 RENSTRA KPPBC DJBC;

 RKT KPPBC DJBC;

Alat yang Digunakan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan:  Peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan;

 Peraturan perundang-undangan di bidang cukai;

 Buku Pedoman Penyelenggaraan Tata Persuratan Dinas Direktorat Jenderal

(33)

21

Hasil Kerja:

 Laporan pelaksanaan pemberian bimbingan dalam rangka meningkatkan

kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan

kepabeanan;

 Laporan pelaksanaan pemberian bimbingan dalam rangka meningkatkan

kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

Cukai;

 Laporan pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kepabeanan;

 Laporan pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang kepabeanan;

 Laporan pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang cukai;

 Laporan pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan;

 Laporan pelaksanaan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang cukai;

 RENJA Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi;

 Bahan masukan penyusunan RENSTRA KPPBC;

 Bahan masukan penyusunan RKT KPPBC;

 Bahan masukan penyusunan LAKIP KPPBC;

 Penilaian pelaksanaan tugas para Kepala Subseksi pada Seksi Penyuluhan

dan Layanan Informasi.

 Surat jawaban atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan

konsultasi dan layanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai kepada

(34)

 Nota Dinas kepada Seksi Kepatuhan Internal KPPBC sehubungan dengan

pelaksanaan kegiatan penanganan komplain perihal pelayanan di bidang

kepabeanan dan cukai yang menunjukkan adanya indikasi keterlibatan

pegawai di lingkungan KPPBC.

 Konsep Surat Tugas penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.

Wewenang:

 Mengajukan pendapat, saran dan usul kepada Kepala Kantor dalam hal

pelaksanaan kegiatan Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi di

lingkungan KPPBC.

 Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan pelaksanaan

kegiatan Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi.

 Melakukan tindakan hukuman disiplin pegawai pada Seksi Penyuluhan dan

Layanan Informasi.

 Memberikan pengarahan tentang pelaksanaan tugas kepada para Kepala

Subseksi.

 Menilai pelaksanaan tugas pegawai bawahannya dan menandatangani DP

3.

Tanggung Jawab :

 Kebenaran pendapat, saran dan usul kepada Kepala Kantor dalam hal

pelaksanaan kegiatan Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi di

(35)

23

 Kebenaran surat-surat yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi Seksi

Penyuluhan dan Layanan Informasi.

 Ketertiban dan disiplin pegawai di lingkungan Seksi Penyuluhan dan

Layanan Informasi.

 Pengarahan tentang pelaksanaan tugas kepada pegawai bawahannya.

 Penilaian pelaksanaan tugas pegawai bawahannya dan DP 3.

Dimensi Jabatan :

 Melakukan kegiatan bimbingan kepatuhan, konsultasi, serta layanan

informasi di bidang kepabeanan dan cukai di lingkungan KPPBC Madya

Pabean.

Hubungan Kerja :

 Kepala Kantor dalam hal menerima tugas, petunjuk, pengarahan,

mengajukan saran pendapat dan telaahan mengenai pelaksanaan kegiatan

Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi serta penyampaian laporan

pelaksanaan tugas.

 Kepala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi di lingkungan KPP Bea

dan Cukai dalam hal pelaksanaan kegiatan Bimbingan Kepatuhan dan

Layanan Informasi.

 Kepala Subseksi pada Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi dalam hal

(36)

Masalah dan Tantangan Jabatan:

Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan

penyuluhan, menyebabkan tidak tersosialisasikannya peraturan

perundang-undangan di bidang kepabeanan kepada masyarakat, sehingga perlu optimalisasi

penggunaan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna

jasa di bidang kepabeanan dan cukai.

Resiko Jabatan : Tidak ada.

Syarat Jabatan:

Pangkat/Golongan : Penata / III c

Pendidikan Formal : S1

Diklat/Kursus : Diklatpim IV, Diklat Teknis Kepabeanan dan Cukai

Syarat lainnya : - Memenuhi Persyaratan Assestment Test

- Standar Kompetensi :

a. Continuous Improvement

b. Stakeholder Focus

c. Integrity

d. In Dept Problem Solving & analysis

e. Delivering Results

f. Quality Focus

g. Policies, Process,and Procedur

(37)

25

Nama Jabatan:

Kasubsi Layanan Informasi

Uraian Tugas:

1. Melakukan pelayanan informasi, bimbingan dan konsultasi keputusan

pengguna jasa bidang kepabeanan dan cukai, diantaranya dalam bentuk :

 Bimbingan atau konsultasi secara langsung, yaitu pengguna jasa atau

masyarakat langsung datang ke kantor untuk meminta bimbingan atau

melakukan konsultasi atas permasalahan yang berhubungan dengan

kepabeanan dan cukai

 Bimbingan atau konsultasi secara tidak langsung, yaitu pengguna jasa atau

masyarakat meminta bimbingan atau melakukan konsultasi melalu media

telepon, pesan singkat (SMS), email, Yahoo Messenger (YMI), mils grup

kantor (beranggotakan para penggunajasa) atau media online lainnya.

 Memberikan pelayanan informasi melalui media website resmi kantor

dengan memberikan informasi kepada masyarakat atas berita dan isu-isu

actual kantor atau yang berhubungan dengan kebeacukaian secara umum.

2. Membantu Kasubsi Penyuluhan dalam menyelenggarakan berbagai acara

sosialisasi dan kegiatan kehumasan lainnya.

3. Bertanggung jawab terhadap penanganan arsip yang berhubungan dengan

(38)

Nama Jabatan:

Kasubsi Penyuluhan

Uraian Tugas:

1. Melakukan Penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di bidang

kepabeanan dan cukai, diantaranya dalam bentuk :

 Mengadakan sosialisasi / penyuluhan kepada para pengguna jasa dan

masyarakat umum lainnya

 Berkoordinasi dengan seksi lainnya untuk menjadi narasumber atas

sosialisasi yang dilaksanakan oleh instansi lain yang terkait

 Mengadakan kegiatan kehumasan untuk memberikan pemahaman yang

baik tentang Kebeacukaian kepada masyarakat luas, baik meliputi : program

talkshow di radio dan televisi, progam kuliah umum di perguruan tinggi dan

akademis lainnya, serta acara customs goes to campuss, program customs

goes to kindergarten, membantu kelancaran kegiatan press release kantor,

serta berbagai kegiatan kehumasan lainnya yang bermanfaat bagi kantor dan

institusi DJBC

 Mengadakan publikasi prosedur dan updating peraturan untuk

meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat melalui percetakan

pamphlet, leaflet, banner, electric banner, spanduk dan berbagai untuk

percetakan lainnya

 Mengadakan kegiatan praktek pelatihan kepada pengguna jasa demi

(39)

27

2. Membantu Kasubsi Layanan Informasi dalam pelayanan informasi, bimbingan

dan konsultasi kepatuhan pengguna jasa bidang kepabeanan dan cukai baik

bimbingan/konsultasi secara langsung maupun melalui media telepon, sms atau

media online lainnya.

3. Bertanggung jawab terhadap penanganan arsip yang berhubungan dengan

kegiatan Penyuluhan dan Layanan Informasi.

1.8 Job Description

1.8.1 Ruang Lingkup Tugas

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean Bandung sebagai salah satu unit pelayanan yang melaksanakan

tugas dan fungsi DJBC berada di bawah koordinasi dan bertanggung

jawab langsung kepada kantor Wilayah DJBC Jawa Barat memiliki

lingkup kerja yang relatif lengkap, mulai kegiatan impor, ekspor, TPB

hingga cukai.

A. Impor

Kegiatan impor yang dilaksanakan oleh importir umum dan importir

produsen dengan jumlah dokumen rata-rata 10 hingga 20 PIB

perhari melalui dry-port TPKB (Terminal Peti Kemas Gede Bage)

Bandung.

(40)

B. Ekspor

Ekspor melalui TPKB Bandung sebagai pelabuhan muat yang

meliputi ekspor umum dan ekspor fasilitas KITE dengan jumlah

dokumen rata-rata perhari 30 PEB.

C. Tempat Penimbunan Berikat

Saat ini ada 50 perusahaan pengguna fasilitas KB/PDKB dengan

rata-rata dokumen BC 2.3 sebesar 100 dokumen perhari. Komoditi

ekspor yang terbesar adalah tekstil/produk tekstil.

D. Bandara Udara

Dengan dibukanya bandara udara Husein Sastranegara sebagai

bandara udara internasional, setiap hari terdapat dua penerbangan

dari Malaysia dan satu penerbangan dari Singapura.

E. Kantor Pos Lalu Bea

Terdapat satu kantor pos lalu bea yang menangani pengiriman

barang-barang dari luar negeri dengan jumlah paket pos rata-rata 60

paket perhari.

F. Cukai

Pengusaha pabrik hasil tembakau sejumlah 43 pengusaha, 1 importir

hasil tembakau, 110 pengusaha TPE MMEA, 10 Penyalur MMEA,

4 TPE EA dan 15 pengusaha pengguna fasilitas pembebasan cukai

(41)

29

1.8.2 Tugas Pokok dan Fungsi

A. FRONT OFFICE terdiri atas: counter pelayanan, penerimaan surat, layanan informasi, Client Coordinator (CC), dan layanan mandiri.

- Counter Pelayanan

PDAD (pengolahan data dan administrasi dokumen):

- Penerimaan dan melakukan pengecekan perlengkapan dokumen

(bc20,bc24,bc25)

- Melakukan browse respon perbaikan dokumen bc 23

- Memberikan spbc dan kode aktifasi pada perusahaaan

- Melakukan kegiatan kepabeanan dan cukai.

- Penerimaan Surat

Menerima surat masuk, memberikan tanda terim surat, menginput

ke aplikasi persuratan, mengadministrasikan surat,

mendistribusikan surat.

- Layanan Informasi

Melakukan pemberian bimbingan dan konsultasi dalam rangka

meningkatkan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan

cukai.

- Client Coordinator

Mempunyai fungsi untuk memberikan konsultasi kepabeanan dan

cukai bagi pengguna jasa, membantu dalam klasifikasi jenis

(42)

prosedur kepabeanan dan cukai kepada pengguna jasa, melakukan

pembinaan dalam rangka meningkatkan kepatuhan pengguna jasa.

- Layanan Mandiri

Berupa layar komputer yang dapat diakses oleh pengguna jasa yang

memerlukan informasi mengenai status proses dokumennya.

B. BACK OFFICE terdiri atas: Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, Administrasi Manifest, Perbendaharaan, P2, Pemeriksa Barang, dan

Administrasi Tata Usaha.

- Seksi Pelayanan Kepabean dan Cukai

Fungsi Utama: Melakukan pelayanan teknis dan fasilitas di bidang

kapabeanan dan cukai.

Tugas Pokok: Pelayanan fasilitas dan perijinan dibidang kepabean

cukai.

- Administrasi Manifest

Fungsi Utama: Melakukan pelayanan penerimaan, penelitian,

penatausahaan dan pendistribusian rencana kedatangan sarana

pengangkut / jadwal kedatangan sarana pengangkut dan manifes,

penyelesaian manifes kedatangan dan keberangkatan sarana

(43)

31

- Perbendaharaan

Fungsi Utama: Melakukan pemungutan dan pengadministrasian

bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lainnya yang

dipungut oleh Direktorat Jenderal, pelayanan kepabeanan atas

sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang.

- P2

Fungsi Utama: Melakukan intelejen, patroli, dan operasi

penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan

kepabeanan dan cukai, penyidikan tindak pidana di bidang

kepabeanan dan cukai serta pengelolaan sarana operasi, sarana

komunikasi, dan senjata api.

- Pemeriksaan Barang

Melakukan penatausahaan dokumen kepabeanan dan pelayanan

pemeriksaan dokumen impor dan ekspor, pemeriksaan dan

pencacahan barang, pemeriksaan badan, pengawasan pemasukan,

penimbunan dan pemuatan barang ekspor, peniimbunan dan

pengeluaran barang impor ke dan dari kawasan pabean, serta

penatausahaan dan penyelesaian barang tidak dikuasai, barang

yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik negara,

pengawasan pemuatan barang ke sarana pengangkut, pengoprasian

sarana deteksi serta pelayanan tekis dan fasilitas tempat

(44)

- Administrasi Tata Usaha

Fungsi Utama: Membantu melakukan urusan tata usaha dan

kepegawaian, serta penyusunan rencana kerja dan laporan

akuntabilitas.

1.9 Sarana dan Prasarana

Kondisi gedung yang baru, bersih dan rapi mencirikan kantor modern yang

memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang ada di dalamnya. Bagian front office terdapat ruang tunggu bagi pengguna jasa yang dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman, AC dan televisi yang bisa dinikmati pengguna jasa

sambil menunggu penyelesaian dokumennya. Di front office juga terdapat ruang Layanan Informasi, ruang konsultasi, dan ruang layanan mandiri yang

semua dilengkapi dengan unit komputer. Bahkan untuk kemudahan dalam

mendapatkan layanan dan informasi, di ruang front office juga dilengkapi

dengan 2 unit komputer yang sudah bersistem touch screen yang dapat

digunakan untuk mengakses berbagai peraturan, standar prosedur operasi dan

standar waktu pelayanan.

Luas Bangunan Utama terdiri dari 3 (tiga) lantai dan 1 (satu) jembatan

penghubung, terbagi menjadi:

 Lantai 1, terdiri dari ruangan-ruangan untuk semua jenis pelayanan,

yaitu: impor, ekspor, cukai, manifest, perbendaharaan, jaminan dan

(45)

33

 Lantai 2, terdiri dari ruang Kepala Sub Bagian Umum, Penyuluhan dan

Layanan Informasi dan Kepatuhan Internal.

 Lantai 3, terdiri dari ruang Penindakan dan Penyidikan, Media Centre

(Aula).

 Jembatan Penghubung Gedung Utama dan Gudang adalah Ruang

Kepala Kantor.

Ruang Konsultasi, untuk Pengguna Jasa yang memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang Pelayanan Kepabeanan dan Cukai.

Customs Information Desk, disediakan bagi pengguna jasa sebagai pusat informasi tentang kegiatan pelayanan kepabeanan dan cukai pada KPPBC Tipe

Madya Pabean Bandung.

Layanan Mandiri, berupa layar komputer yang dapat diakses oleh pengguna jasa yang memerlukan informasi mengenai status proses dokumennya.

Media Center / Aula, adalah berupa Ruang Rapat yang dilengkapi dengan infocus, yang terletak dalam Gedung Utama yang berfungsi juga sebagai Ruang Serba Guna dapat menampung 200 (duaratus) orang.

Inovasi Penunjang Lainnya: 1. Bidang Sistem dan Prosedur:

 Sistem pengawasan dan pelayanan berdasarkan manajemen resiko

 Adanya Standard Operating Procedure (SOP) untuk setiap kegiatan

(46)

 Adanya standar waktu pelayanan

 Adanya Key Performance Indicator (KPI)

 Transparansi

 Mekanisme pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

Sistim dan Prosedur

 Evaluasi berkesinambungan

2. Bidang Sumber Daya Manusia:  Pakta Integritas

 Kode Etik Perilaku Pegawai

 Sistim Reward & Punishment

 Mekanisme pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Sistim

dan Prosedur.

Saluran Komunikasi, untuk lebih mengenal pengguna jasa, dibentuk saluran komunikasi bagi pengguna jasa yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pengaduan dan atau pujian terhadap pelayanan kepabeanan dan cukai baik

terkait sistim dan prosedur maupun pelayanan dari petugas; atau untuk

menanyakan informasi tentang peraturan, dan prosedur, serta untuk

memberikan masukan sebagai bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan.

Saluran komunikasi berupa telepon langsung, faksimili, email dan website :

1. Terkait Layanan Informasi:

 Telepon :022 - 7810992

(47)

35

2. Terkait Pengaduan / Pujian:

 Telepon :022 - 7810919

 Faksimil :022 - 7803358

3. Website : HTTP:// beacukai.bandung.go.id

Lapangan, digunakan untuk sarana kegiatan olah raga pagi setiap hari jumat, selain itu lapangan ini digunakan untuk apel pagi setiap hari senin, dan fungsi

utama lapangan ini sebagai tempat parkir mobil sehari-hari untuk pegawai dan

pengguna jasa.

Mushola, disediakan bagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah baik pegawai maupun pengguna jasa.

(48)

1.10 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.10.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan ini dilakukan di KPPBC TMP A Bandung

yang beralamat di Jalan Rumah Sakit no 167 Gedebage Bandung Jawa

Barat.

Gambar 1.4

Peta Wilayah Kerja

Sumber : www.beacukai.go.id

Wilayah Kerja Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe Madya Pabean A Bandung meliputi sebagian Daerah Tingkat I

Jawa Barat, yaitu:

1. Kotamadya Bandung

2. Kabupaten Bandung

3. Kotamadya Cimahi

4. Kabupaten Sumedang

(49)

37

1.10.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan Gambar 1.5

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Sumber : www.beacukai.go.id

Lokasi PKL ini dilakukan di KPPBC Tipe Madya Pabean A, Jl.

Rumah Sakit No. 167 Bandung. PKL ini berlangsung dan

dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan kurun waktu

penelitian selama 1 (satu) bulan terhitung mulai 17 Juli sampai 23

Agustus 2013. Dengan jam kerja mulai pukul 07.30 WIB sampai

dengan 17.00 WIB kecuali pada bulan tertentu yaitu bulan ramadhan,

(50)

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1Aktivitas Kegiatan Selama PKL

Penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di tempatkan di

Sub Bagian Umum Kantor Pengawasan dan Penyuluhan Bea dan Cukai TMP

A Bandung sebagai bentuk tinjauan tentang Komunikasi secara umum dan

Penyuluhan Layanan Informasi eksternal, internal dan Publikasi.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP A

Bandung dapat dilihat di dalam Tabel 2.1 mengenai aktivitas atau kegiatan

penulis selama melakukan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Sub Bagian

Umum selama kurang lebih satu bulan.

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai, penulis melakukan dua jenis yaitu kegiatan yang

bersifat rutin dan kegiatan insidentil yang terdapat pada tabel dibawah ini

(51)

39

Penempatan divisi umum

Memasukan data penilaian

Mengarsip

Memasukan data persuratan

Mengarsip

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

(52)

6

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

(53)

41

Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website KPPBC kementrian keuangan negara

persiapan adanya audit

15

Izin Menjadi Partisipan

Sidang -

(54)

19 Senin

2.2Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL

A. Memasukan data persuratan menggunakan buku agenda

”Buku agenda adalah sejenis buku (buku catatan) yang digunakan untuk

mencatat atau untuk mendaftar semua surat (surat yang diterima atau surat

masuk) dan surat yang akan dikirim (surat keluar) oleh suatu instansi atau

(55)

43

diterima dan yang akan dikirim untuk diteruskan maupun untuk disimpan

sebagai arsip”.

Pada umumnya buku agenda dibedakan menjadi dua, yaitu buku agenda

surat masuk dan buku agenda surat keluar. Buku agenda berfungsi untuk

mencatat surat masuk dan surat keluar. Sebagaimana surat masuk dan surat

keluar dapat dipisahkan dengan menggunakan buku agenda untuk surat

masuk dan buku agenda untuk surat keluar, biasanya dibedakan pula tahun

pencatatan dalaman-halaman dari buku ini berisi kolom-kolom (data) dari

surat yang dicatat. Buku agenda juga diguakan sebagai alat bantu untuk

mencari surat yang disimpan di file. Selain untuk pencatatan arsip surat

masuk-surat keluar, buku agenda juga dapat berguna untuk pencatatan

dalam menelusuri arsip dokumen kantor lainnya.

Gambar 2.1

Foto Contoh Surat Perintah

(56)

Contoh kegiatan yang saya kerjakan disini adalah seperti, mencatat nomor

surat ke buku agenda, menulis nomor surat, mengantar surat ke divisi

perben, dan mendata alat tulis kantor.

B. Mengarsip data tahunan

Data tahunan merupakan laporan perkembangan dan pencapaian yang

berhasil diraih organisasi dalam setahun. Data dan informasi yang akurat

mennjadi kunci penulisan laporan tahunan. Isi dari laporan tahunan

tersebut mencakup laporan keuangan dan prestasi akan kinerja organisasi

selama satu tahun. Fungsi mendasar dari sebuah laporan tahunan yang

dibuat oleh masing-masing perusahaan, yaitu sumber dokumentasi

informasi perusahaan tentang apa yang telah dicapai perusahaan selama

setahun, sebagai alat pemasaran yang kreatif bagi perusahaan melalui

integritas desain dan tulisan, menambah daya tarik perusahaan di mata

konsumen, sebagai dokumen lengkap yang menceritakan secara mendetail

kinerja perusahaan, beserta dengan neraca rugi laba perusahaan dalam

setahun, serta memberikan gambaran mengenai tugas, peran, dan

(57)

45

Gambar 2.2 Foto Contoh Data Arsip

Sumber : Arsip Penulis 2013

Contoh kegiatan yang saya lakukan disini adalah seperti, memisahkan

surat tugas pertahun kedalam buku arsip khusus surat tugas dan disusun

sesuai tanggal dan bulan yang berurutan.

C. Memasukan data penilaian perilaku karyawan melalui website

Dalam buku yang berjudul : ”Manajemen Sumber Daya Manusia“

(1995;327), menurut Henry Simamora kinerja karyawan adalah tingkat

terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Yang dimaksud dengan sistem penilaian kinerja ialah proses yang

mengukur kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

penilaian kinerja karyawan adalah:

1. Karakteristik situasi

2. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja pekerjaan

3. Tujuan-tujuan penilaian kerja

(58)

Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui

menjadi dua yaitu:

1. Tujuan Evaluasi

Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang

karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilali

kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan0keputusan

promosi, demosi, terminasi dan kompensasi.

2. Tujuan Pengembangan

Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja

seorang karyawan dimasa yang akan datang.

Sedangkan tujuan pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan adalah:

sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan

dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.

Gambar 2.3

Foto Halaman Data Penilaian

(59)

47

Contoh kegiatan yang saya lakukan disini adalah seperti, mengisi data penilaian

kinerja karyawan yang sebelumnya sudah diisi oleh para atasan dan karyawan di

form yang telah disediakan, form itu berbentuk kuisioner, dan tugas saya

memasukan data kuisioner tersebut kedalam website khusus yang langsung

diterima oleh kementrian keuangan negara dan website ini hanya bisa dibuka

dikantor pelayanan dan pengawasan bea dan cukai

.

2.3Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidentil Selama PKL A. Mengambil barang kiriman dari luar negri ke kantor pos

soetkarnohatta

Kegiatan saya disini diberi tugas untuk menemani Mas Kafithfull Anam

untuk mengambil barang kiriman paket jam tangan dari luar negri di

kantor pos soekarno hatta, saya diberi tugas ini karena supaya saya tahu

agar bagaimana kondisi kantor pos khusus penimbunan pengiriman dan

penerimaan paket dari luar negri maupun dalam negri dan paket-paket itu

dipisahkan sesuai kota dan kode pos agar memudahkan untuk pencarian

tujuan lokasi. Di kantor pos soekarno hatta ada ruangan khusus karyawan

kppbc karena mereka bertugas untuk memeriksa barang, selain di kantor

pos, karyawan kppbc juga ada yang bertugas di bandara husein sastra

(60)

B. Senam pagi

Senam Kesegaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ adalah senam

massal yang diwajibkan oleh pemerintah indonesia. Senam ini biasanya

diiringi oleh lagu berirama dari berbagai provinsi yang diarnsemen ulang

dan biasanya dilakukan oleh sekelompok peserta besar. SKJ biasa dilakukan

di tempat-tempat umum di Indonesia di hari-hari tertentu dalam satu

minggu, yaitu hari jumat pagi.

Oleh karena itu, senam pagi di KPPBC dilakukan setiap hari jumat secara

rutin, mulai pukul 07.00 sd 09.00. Kegiatan ini di awali dengan senam yang

diperagakan oleh salah satu instruktur senam dikota bandung bersama

seluruh pimpinan, karyawan dan pelajar/mahasiswa yang sedang pkl di

kppbc, kemudian selesai senam kita semua sarapan pagi bersama dengan

menu yang berbeda setiap minggunya.

Gambar 2.4

Foto Kegiatan Senam Pagi

Sumber: Arsip Penulis 2013

Selain senam, setelah kita semua sarapan ada kegiatan bermacam-macam

(61)

49

basket, dan pingpong. Dalam kegiatan ini saya berpartisipasi kedalam

semua jenis olah raga bersama teman-teman pkl.

C. Membantu persiapan audit

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu

organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak

yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.

Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit

telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan

praktik yang telah disetujui dan diterima.

Oleh karena itu, tugas saya disini bersama teman-teman pkl lainnya adalah

membantu menyusun arsip hingga rapih, mendata persediaan alat tulis

kantor, membantu beres-beres ruangan di bagian umum agar terlihat lebih

rapi dan enak dipandang.

2.4Analisa Tentang Public Relations

2.4.1 Definisi Public Relations

Humas (Public Relations) adalah ilmu dalam rumpun Ilmu Sosial, dan menjadi bagian dari induknya Ilmu Komunikasi. Selain itu,

Humas (Public Relations) menjadi profesi di bidang Komunikasi, yakni profesi Public Relations Officer (PRO/pejabat Humas).

Definisi Public Relations menurut Defleur & Dennis yang

dikutip Yosal Iriantara dalam bukunya yaitu manajemen srtrategi public

(62)

“Upaya terencana guna mempengaruhi opini publik melalui

karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan

pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak (Yosal

Iriantara ,2004 :43).

Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins dalam

bukunya Public Relations yaitu :

“Public Relations adalah semua bentuk komunkasi yang

terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi

dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian” (Jefkins, 2004 : 10).

2.4.2 Ruang Lingkup Public Relations

Ruang lingkup Public Relations menurut Rosady Ruslan,

S.H.,M.M. dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Public Relations

& Media Komunikasi, Konsepsi & Aplikasi”, yaitu : 1. Membina hubungan ke dalam (public internal)

Yang dimaksud publik internal adalah publik yang menjadi

bagian dari unit atau badan atau perusahaan atau organisasi itu

sendiri.

2. Membina hubungan ke luar (public eksternal)

Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum

(masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran

(63)

51

2.4.3 Tujuan Public Relations

Public Relations merupakan fungsi manajemen dan dalam struktur organisasi public relations merupakan salah satu bagian atau

divisi dari organisasi. Karena itu, tujuan public relations sebagai bagian struktural organisasi tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan organisasinya

sendiri. prinsip tersebut menyatakan tujuan public relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan.

Tujuan kegiatan public relationsnya sendiri oleh Oxley (1987:35) dinyatakan “mengupayakan dan memelihara saling pengertian antara

organisasi dengan publiknya”.

Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian

informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar(visual) kepada

publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang

organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Itu

semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan publik

internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah,

mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan

dan perkembangan organisasi.

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat

umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan

bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan

(64)

apabila kita tidak saling menggangu, perlu diajak berunding, demi

kebaikan semua pihak tak ada yang dirugikan. Sebagai contoh,

lingkungan tidak diganggu.

3. Tanggung jawab sosial. PR merupakan instrumen untuk bertanggung

jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung

jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal,

dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap

terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada

hubungannya dan memerlukan informasi

4. Memperbaiki citra organisasi. Bagi PR, menyadari citra yang baik

tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan

seterusnya, tetapi terletak pada:

a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang

dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan

secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk

dikontrol, dievaluasi;

b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran

komponen yang kompleks.

5. Komunikasi PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus,

komunikasi timbal balik, maka, pengetahuan komunikasi menjadi

modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk

dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur

(65)

53

2.4.4 Fungsi dan Peranan Public Relations

Fungsi dan peranan Public Relations pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan publik, sebisa

mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling

menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.

Fungsi Public Relations menurut Prof. Dr. Onong Uchana

Effendy, M. A. dalam bukunya “Hubungan Masyarakat Suatu

Komunikologis”, fungsi humas yaitu:

1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan

organisasi.

2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik

internal dan publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi

dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik

kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana

membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,

untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang

ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

(66)

2.4.5 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Setiap perusahaan pada hakikatnya harus sudah menpunyai divisi Public Relations sendiri karena dengan adanya jabatan tersebut diharapkan akan menghasilkan sebuah pemahaman yang merajuk kepada

hubungan yang baik dengan publik internal maupun eksternal. Selain itu

Public Relations sangat dibutuhkan untuk menciptakan image yang baik bagi perusahaan dan membuat masyarakat berpikir lebih baik tentang

sebuah brand beserta produk dari perusahaan tersebut.

Kegiatan Public Relations sangat kental kaitannya dengan identitas, citra dan reputasi perusahaan, maka dari itu tim PLI

(Penyuluhan Layanan Informasi) KPPBC (Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai) selalu melakukan kegiatan baik dalam lingkup

internal maupun eksternal agar hal-hal yang disebutkan tadi mampu

menjadi hasil konkrit yang baik.

Beberapa kegiatan tim PLI KPPBC dalam menjalin hubungan

komunikasi yang baik dengan pihak publik eksternal yaitu dengan

melakukan publikasi seperti membuat majalah bulanan secara rutin

sehingga pegawai dan pengunjung dapat mengetahui tentang

kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh KPPBC, serta

tim PLI juga melakukan kegiatan seminar dan buka puasa bersama

dengan beberapa perusahaan dikota bandung dan sekitarnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk tetap

(67)

55

masyarakat secara rutin mampu melihat realitas dari kegiatan yang

terselenggara, sehingga citra yang didapatkan oleh KPPBC sesuai

dengan harapan. Hubungan dengan publik diluar perusahaan atau publik

eksternal merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak

mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain.

Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis

dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.

Selain dengan publik eksternal PLI KPPBC juga menjalin

hubungan yang baik dengan publik internal. Internal Public Relations

melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam

lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan

baik antara pimppinan dengan bawahan, mempertinggi produktivitas

sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan, menggerakkan para

pegawai agar memberikan pelayanan maksimal kepada publik,

mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan dan

memberikan achievment pada karyawan agar lebih termotivasi lagi untuk

giat dalam bekerja. Kegiatan konkrit yang penulis lihat dari internal PLI

KPPBC yaitu adanya papan pengumuman untuk sarana berbagi

informasi, buka puasa bersama pimpinan dan karyawan, serta kegiatan

Halal Bi Halal pimpinan dan karyawan KPPBC.

Bagian PLI KPPBC dipimpin oleh Bapak Vino Vianto, namun

PLI KPPBC ini belum state of being atau melembaga karena KPPBC ini

Gambar

Gambar 1.2 Struktur Organisasi
Gambar 1.3
Gambar 1.5
Tabel 2.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pembentukan Undang-Undang Kepabeanan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni: (a) bahwa pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan perkembangan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bea dan Cukai diberikan kewenangan khusus untuk menyidik baik tindak pidana maupun pelanggaran kepabeanan termasuk tindak pidana

Saran dari penelitian ini adalah Agar Bea dan Cukai Bandung terus mengadakan kegiatan cukai keliling karena sangat banyak para pengguna jasa yang terbantu dengan

dapat digunakan mendeteksi penyelundupan atau pelanggaran Kepabeanan. Pengawasan pabean antara lain adalah penelitian dokumen, pemeriksaan. fisik dan audit pasca-impor. 1) Untuk

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menjelaskan tentang proses pemeriksaan fisik atas barang impor berdasarkan pemberitahuan pabean yang disampaikan oleh Importir,

Sejak diterimanya pengajuan permohonan secara lengkap dan benar.. Surat keterangan dari bank bahwa rekening penerima pengembalian masih aktif;. i. Dokumen lain yang dapat

SOP ini menjelaskan tentang pelayanan pemindahan lokasi penimbunan barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya dari satu Tempat Penimbunan Sementara ke

Dari hasil penelitian, KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus berupaya untuk mengawasi dan memberikan pelayanan kepada pengguna jasa melalui upaya preventif (pencegahan)