BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kota Sukabumi merupakan kota yang memiliki objek wisata yang
beraneka ragam, tentunya hal tersebut mengundang perhatian
banyak kalangan ataupun wisatawan, baik dari masyarakat luar
kota maupun dari masyarakat lokal itu sendiri.
Salah satu objek yang dimiliki kota Sukabumi adalah objek wisata
Cangkuang yang terletak di kecamatan Cicurug kabupaten
Sukabumi, dengan jarak ± 30 Km dari pusat kota Sukabumi.
Wisata Cangkuang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di
Perum Perhutani Sukabumi yang mempunyai daya tarik tersendiri,
dimana di sini dapat berekreasi sambil menikmati keindahan alam
pegunungan dengan beraneka ragam jenis flora dan fauna serta
dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan.
Objek wisata Cangkuang memiliki keindahan panorama alam
pegunungannya yang mampu menarik wisatawan, Wisata
Cangkuang merupakan salah satu aset yang dimiliki kota
Sukabumi. Selain keindahan alamnya adalah fasilitas berkemah
yang disediakan agar pengunjung dapat menikmati keindahannya
alam sambil menikmati alam pegunungan pangrango yang alami.
Selain itu, menjaga keindahan dan kelestarian keindahan alam
pegunungan menjadi penting untuk dilakukan, karena
keindahannya merupakan salah satu aset yang harus dijaga
keindahannya, agar kelangsungan hidup pariwisata Indonesia
dapat berjalan dan terus bertahan di masa-masa yang akan datang
Peranan seorang desainer sangat diperlukan, terlebih dalam
pembuatan desain untuk memperkenalkan ke orang banyak agar
masyarakat tertarik terhadap wisata Cangkuang tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka promosi wisata Cangkuang di
kecamatan cicurug inilah yang akan dijadikan kasus dalam tugas
akhir.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang dibahas, yaitu :
1. Kebutuhan pengelola terhadap media-media promosi
tentang objek pariwisata Cangkuang / Kurangnya media
promosi yang ada
2. Kepedulian masyarakat yang kurang terhadap objek wisata
Cangkuang
3. Berkurangnya pengunjung di objek wisata Cangkuang
1.3. Rumusan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rumusan masalah dalam hal
ini adalah :
“Bagaimana merancang media promosi tentang objek wisata Cangkuang yang dapat menarik minat masyarakat?”.
Selain itu karena letak objek wisata Cangkuang yang berada di
wilayah pegunungan dan jauh dari pusat kota menimbulkan suatu
pertanyaan bagaimana strategi dan perancangan apa yang tepat
untuk meningkatkan minat mendatangi objek wisata Cangkuang,
Eksekusi rancangan mencakup pemberian kesan kiasan dan
melebih-lebihkan, layout desain, pemilihan image, key message,
1.4. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dalam media promosi ini, yaitu :
1. Kebutuhan pengelola akan media-media promosi tentang
objek wisata Cangkuang dapat terpenuhi, dan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang objek
wisata Cangkuang
2. Kepedulian masyarakat terhadap objek wisata ini bertambah
3. Bertambahnya pengunjung ke objek wisata Cangkuang
1.5. Fokus Permasalahan
Untuk masalah yang sudah diidentifiikasikan, maka fokus
permasalahan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menentukan media promosi pendukung yang
sesuai?
2. Bagaimana perancangan media promosi yang sesuai
dengan target sasaran yang dituju?
3. Penambahan unsur-unsur visual yang tepat dan sesuai
dengan judul dan tema yang diangkat tanpa menyimpang
dari siapa target sasaran yang dituju.
1.6. Kata Kunci
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibutuhkan sebuah
strategi yang tepat yang dapat menyelesaikan permasalahan
diatas, yaitu dengan menggunakan media promosi yang tepat,
sebagai media komunikasi yang dapat menyelesaikan
BAB II
PROMOSI OBJEK WISATA CANGKUANG
2.1. Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu usaha untuk memperkenalkan suatu produk
atau jasa kepada masyarakat atau konsumen dengan tujuan
memasarkan atau menjual. Dimana periklanan merupakan salah
satu tahapan dalam strategi pemasaran yang memegang peranan
yang sangat penting dan vital.
Promosi merupakan bagian dari kehidupan industri modern. Selain
itu perkembangan periklanan juga sangat di pengaruhi dengan
perkembangan media seperti koran, majalah, media elektronik, dll.
Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran, dimana
dalam periklanan harus lebih dari sekedar memberikan informasi
kepada masyarakat namun harus dapat membujuk masyarakat
agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi
pemasaran perusahaan agar dapat memperkenalkan suatu produk
yang dimiliki.
2.1.1. Fungsi Promosi
Agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu
produk atau perusahaan, maka didalam pembuatan sebuah
promosi harus memiliki beberapa fungsi antara lain untuk
mempromosikan baik itu suatu produk maupun pariwisata,
untuk memberikan informasi, untuk meningkatkan atau
Promosi diartikan sebagai: “kegiatan komunikasi untuk
memperngaruhi masyarakat dengan merencanakan
serangkaian kegiatan atau usaha tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu”.
2.1.2. Strategi Komunikasi Dalam Promosi
Perencanaan dalam promosi untuk mencapai tujuan harus
mampu memberikan komunikasi yaitu sebagai berikut :
a. Bagaimana merubah pendirian
b. Mengubah cara pandang
c. Mengubah prilaku
2.1.3. Teori Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu berasal
dari kata communis yang berarti sama. Pengertian
komunikasi massa, merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar) sangat
heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Definisi komunikasi massa yang lebih sederhana yakni
”Pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang”.
Komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan. Tujuan komunikasi adalah
mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku dan
mengubah masyarakat. Sedangkan fungsi komunikasi
adalah menginformasikan, mendidik, menghibur dan
Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi jika kita
menginginkan suatu pesan ditanggapi sesuai kehendak,
yaitu :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian
rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggnakan lambang – lambang tertuju
kepada pengalaman yang sama antara komunikan dan
komunikator, sehingga sama – sama mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi
komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk
memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk
memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi
kelompok dimana komunikan berada pada saat ia
digerakkan untuk memberikan tanggapan yang
dikehendaki.
Pada pelaksanaan promosi, ada pesan yang disampaikan
kepada khalayak sasaran; penyampaiannya dilakukan
dengan cara melakukan komunikasi. Adapun arti dari
komunikasi bahwa “komunikasi adalah penyampaiaan
informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan mengunakan lambang-lambang atau kata-kata,
gambar, bilangan, grafik dan lain-lain. Kegiatan atau proses
penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi”.
Tujuan promosi juga dapat dikategorikan sebagai efek dari
Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
Memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang
suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
Mendorong pemilihan terhadap merek (brand attitude).
Membujuk pelanggan membeli (brand purchase
intention).
Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain
(purchase facilitation).
Menanamkan citra produk dan perusahaan di benak
konsumen (positioning).
2.2. Pengertian Wisata
Berbicara tentang pariwisata, usaha di bidang ini sangat kompleks
karena ada banyak unsur pendukung dari industri-industri
pariwisata yang terkait. Usaha pariwisata adalah “usaha padat
karya, menuntut kualitas tinggi, dan saling integral satu dengan
lainnya”, yang bertujuan memuaskan wisatawan dengan segudang
fasilitas yang mendukung, yang ditunjang dengan sumber daya
manusia yang andal dari setiap lini pelayanan wisatawan.
Wisata, yang berarti jalan-jalan dalam bahasa sehari-hari kita, merupakan usaha jasa yang kurang dicermati secara mendalam.
2.2.1. Definisi Wisata
Menurut etimologi, wisata dalam bahasa inggris adalah
tourism, dan dalam bahasa Ibrani berarti belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan
dalam bahasa Prancis kuno disebut perjalanan mengelilingi
sirkuit. Bila ditinjau dari sudut perusahaan perjalanan, wisata
direncanakan dan disusun oleh perusahaan perjalanan
dengan waktu seefektif mungkin dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas pendukung wisata lain, guna membuat
peserta nya merasa senang dan puas”.
Menurut M. Kesrul, S.E., M.B.A. (2003), dalam bukunya
yaitu, “Penyelenggaraan Oprasi Perjalanan Wisata”, ada beberapa definisi tentang wisata, dan sebagai pembanding
kita dapat menyimak pendapat berikut ini :
1. Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang
kepariwisataan Wisata “adalah kegiatan perjalanan
atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati objek dan daya tarik wisata”.
2. Menurut Hornby
“Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara di beberapa
tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal, yang
merupakan tempat ia memulai perjalanan”.
3. Menurut Prof. Hunziker dan Kraft (1942)
“Wisata adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari perjalanan atau tinggalnya
orang asing, dimana perjalanan tidak bersifat menetap
atau dimaksudkan untuk mencari nafkah”.
4. Menurut Norval dari Inggris
“Wisata adalah kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan bergeraknya penduduk asing
Dari keempat pengertian itu, wisata dapat dirumuskan
sebagai perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk
menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan. Artinya,
wisata adalah kegiatan diluar kegiatan rutin sehari-hari,
seperti bekerja atau sejenisnya”.
Untuk membedakannya dengan perjalanan pada umumnya
wisata memiliki sifat-sifat khusus, sebagai berikut.
Untuk mengonsumsi produk pariwisata, konsumen
harus mendatangi tempat wisata tersebut.
Komponen pariwisata merupakan mata rantai yang
saling terkait, dan adakalanya mata rantai yang lemah
merupakan mata rantai yang paling menentukan.
Berwujud pelayanan yang tidak dapat diukur
Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor non
ekonomi (politik, sikap masyarakat).
2.2.2. Tujuan Wisata
Prioritas seseorang atau kelompok untuk melakukan
perjalanan wisata adalah mencari kesenangan atau
kegembiraan. Secara lebih khusus, yaitu :
Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas).
Ingin mencari suasana baru atau suasana lain.
Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan.
Ingin berpetualang dan mencari pengalaman baru.
2.3. Objek Wisata Alam
Objek wisata alam merupakan salah satu objek dan daya tarik
wisata yang banyak diminati. Banyak kawasan di dunia yang
memiliki objek wisata alam. Kegiatan yang biasa dilakukan
wisatawan pada Jenis objek wisata alam ini ialah dengan aktivitas
seperti berkemah, menyantap makanan di alam terbuka, dan
lain-lain. Dalam pengembangannya secara umum diperlukan
aksesibilitas menuju lokasi dan fasilitas yang memadai untuk
sebuah lokasi objek wisata.
Pada objek wisata alam dan khususnya alam pegunungan tidak
diperbolehkan terdapat bangunan-bangunan yang bersifat
permanent, kecuali fasilitas-fasilitas non permanent yang dapat
menunjang objek wisata tersebut seperti tempat makan, berteduh
dan kios-kios musiman. Dimungkinkan adanya fasilitas olahraga
dan bermain lainnya seperti bola voli, tennis meja, bulu tangkis,
ataupun penyediaan kolam renang untuk alasan-alasan tertentu.
Akan lebih baik fasilitas diletakan berkelompok selain
pengelompokan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pengujung yang berbeda, khususnya bagi mereka yang
menginginkan atau membutuhkan ketenangan harus diciptakan
suasana khusus seperti taman, bangku-bangku santai yang
terpisah.
2.4. Objek Wisata Cangkuang
Objek Wisata Cangkuang merupakan salah satu objek wisata yang
terletak di daerah jawa barat di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di
kecamatan Cicurug desa Cidahu, objek wisata Cangkuang ini
memiliki keindahan panorama alam pegunungan yang indah dan
alami. karna daerah ini merupakan daerah dataran tinggi maka
JAKARTA
BANDUNG BOGOR
CICURUG
CIDAHU
CIANJUR
SUKABUMI
CIBADAK CANGKUANG
Berdasarkan arsip yang didapatkan melalui dokumentasi dari
Perhutani Sukabumi tahun 2006 obyek wisata Cangkuang terletak
di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Jarak tempuh dari
kota Sukabumi ±30 km atau ± sekitar 90 menit.
Aksebilitas yang bisa ditempuh ke obyek wisata Cangkuang dari
berbagai daerah di sekitarnya antara lain:
1) Jakarta – Bogor – Cicurug – Cidahu – Cangkuang 2) Bandung – Sukabumi – Cibadak – Cidahu – Cangkuang
Di bawah ini adalah Peta Lokasi Objek Wisata Cangkuang :
Gbr II.4.1 Denah lokasi Objek Wisata Cangkuang.
Objek wisata Cangkuang itu sendiri telah memiliki berbagai fasilitas
untuk liburan yang cukup memadai untuk daerah kunjungan wisata,
diantaranya tersedia penginapan atau vila\ wisma, tempat parkir,
mushola, MCK, ruang rapat, pemandu wisata, desa wisata, wisata
pendidikan, catering, kegiatan out bond, helipad, dan lain-lain.
Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain Camping Ground.
Sarana dan prasarana pariwisata yang terdapat di obyek wisata
Cangkuang antara lain :
1. Wisma/ Penginapan Wana wisata Cangkuang
Gbr II.4.2 Wisma/ Penginapan Wana wisata Cangkuang
Fasilitas akomodasi yang terdapat di Cangkuang sudah cukup
lengkap dengan adanya vila yang dapat disewa untuk umum
dengan harga yang cukup terjangkau.
2. Helipad
Gbr II.4.3 Helipad
Objek wisata Cangkuang memiliki Landasan Helikopter yang
dapat digunakan untuk kepentingan penyelamatan maupun
3. Tempat Bersantai Objek wisata Cangkuang
Gbr II.4.4 Tempat Bersantai Objek wisata Cangkuang
Dapat digunakan untuk keluarga sebagai peristirahatan
setelah Hiking di kawasan objek wisata Cangkuang.
Berdasarkan arsip yang didapatkan melalui dokumentasi dari
Perhutani Sukabumi obyek wisata Cangkuang mengalami
penurunan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, berikut ini
adalah kurva penurunan jumlah pengunjung Wisata Cangkuang :
Kurva penurunan jumlah pengunjung
Wisata Cangkuang Cidahu - Sukabumi
2006 - 2008
Keterangan :
(Untuk tahun 2008 jumlah pengunjung Wisata Cangkuang dihitung
dari bulan Januari – April 2008)
2.5 Psikologi Masyarakat Sukabumi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos =
kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu
secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut
yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Pada umumnya usia remaja 16 – 25 tahun adalah masa aktif yang
senang mencoba sesuatu hal yang baru dan mempunyai jiwa
berpetualang yang tinggi. Dalam masalah ini Psikologi masyarakat
Sukabumi khususnya remaja usia 16 – 25 tahun terhadap
beberapa tempat wisata yang berada dalam ruang lingkup
Pemerintahan Sukabumi sangat positif, itu ditunjukan dengan
banyaknya keberadaan remaja Sukabumi di tempat-tempat wisata
yang berada di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
2.6 Analisis SWOT
Identitas dan citra akan muncul melalui kepribadian, kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang disandangnya, yaitu
dengan analisis S.W.O.T.
Strength
Kekuatan yang terdapat pada objek wisata Cangkuang sangat
banyak, antara lain objek wisata Cangkuang merupakan tempat
sangat indah yang diapit oleh 2 gunung yang berbeda, objek
wisata Cangkuang memiliki air terjun dan 3 kawah yang
ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri hutan, serta memiliki
camping ground dan Wisna menginap di sekitar lokasi.
Weakness
Kelemahan dari objek wisata Cangkuang ini antara lain adalah
lokasi yang berada kauh dari pusat perkotaan, sehingga
masyarakat enggan mengunjungi objek wisata ini, keterbatasan
sarana transportasi umum, dan sarana jalan yang kurang
mendukung.
Oportunity
Peluang-peluang yang ada dari objek wisata Cangkuang ini
sangat besar dilihat dari letak wilayah yang jauh dari
pemukiman penduduk, antara lainnya adalah kesempatan bagi
penduduk setempat untuk menyediakan sarana transportasi
yang sangat kurang. Selain itu penduduk sekitar juga dapat
membuka lahan penjualan cinderamata dan makanan oleh-oleh
objek wisata Cangkuang.
Treatment
Tantangan atau ancaman yang dihasilkan dari objek wisata ini
salah satunya adalah volume sampah yang bertambah banyak,
dan menghadapi kebiasaan masyarakat akan pengelolaan
sampah yang cenderung bersifat pasif.
2.7 Segmentasi / Target Sasaran
Target sasaran yang dituju dalam pembuatan Brosur dan media
promosi pendukung lainnya ini adalah Warga Sukabumi dan
sekitarnya khususnya remaja usia 16 – 25 tahun yang menyukai
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
Konsep yang diterapkan dalam perancangan promosi pada objek
wisata Cangkuang ini meliputi beberapa hal yaitu:
- Strategi Komunikasi
- Strategi Kreatif
- Strategi Media
3.1 Strategi Komunikasi
Media merupakan perantara antara pembuat iklan dan responden,
karena itulah media harus bisa berkomunikasi dengan khalayak
atau target sasaran agar pesan-pesan dan informasi dalam promosi
ini bisa tersampaikan tersampaikan dengan baik sehingga
menimbulkan efek pada sasaran yang diikuti oleh
tindakan/kegiatan.
Perumusan strategi perancangan yang menggunakan teori 5W+H
dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan arah dan strategi
komunikasi yang diperoleh hasil sebagai berikut :
a. What, pesan apa yang disampaikan? Menginformasikan tentang objek wisata Cangkuang yang terdapat di kabupaten
Sukabumi tepatnya di kecamatan Cicurug memiliki aset yaitu
pemandangan alam pegunungan beserta fasilitas
pendukungnya, yang salah satunya fasilitas untuk berkemah.
b. Why, mengapa pesan diberikan? Untuk mengundang
pengunjung yang ingin mencoba berwisata sekaligus berlibur
di Cangkuang.
c. Who, Siapa target sasaran yang dituju?
e. Where, Dimana pesan akan disampaikan ? melalui media cetak dan media pendukung lainnya.
f. How, Bagaimana cara menyampaikan pesan?
mendeskripsikan tentang objek wisata Cangkuang melalui
media cetak dengan visual yang menarik.
3.1.1 Tujuan Komunikasi
Dalam pembuatan perancangan promosi sebagai media
informasi, tujuan komunikasi sangatlah penting agar media
promosi yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun
tujuannya adalah:
- Menumbuhkan kesadaran minat untuk peduli terhadap
kekayaan lingkungan alam dan manfaatnya terutama
kekayaan alam sekitar pegunungan hutan hujan.
- Untuk memperkenalkan objek wisata Cangkuang
dengan pemandangan alam beserta aset dan
fasilitasnya.
- Respon yang diinginkan yaitu meningkatkan
ketertarikan khalayak untuk berkunjung kedaerah yang
bersangkutan,.
- Mengetahui akan adanya aset-aset wisata alam
Indonesia yang yang berpotensi dan menarik untuk
dikunjungi, khususnya Wisata Cangkuang.
3.1.2 Materi Pesan
Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan
materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan
- Untuk mengetahui keberadaan objek wisata
Cangkuang.
- Untuk memperkenalkan adanya fasilitas-fasilitas
Cangkuang dan keberadaannya.
3.2 Strategi Kreatif
Agar informasi pada media cetak mencapai tujuan yang diharapkan
maka strategi yang dilakukan harus efektif dan penyampaian yang
efektif adalah berbeda dengan yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan
karena jika penyampaian yang dilakukan kurang kreatif maka
informasi tersebut dikhawatirkan tidak dapat menarik perhatian
orang dan tidak menimbulkan minat untuk berkunjung.
Strategi kreatif ini meliputi unsur-unsur yang akan ada pada media
cetak dan media pendukung, untuk itu digunakan formula AIDCA
sebagai berikut :
a. Attention (perhatian)
Untuk menjangkau sasaran, penyampaian informasi
menggunakan salah satu media yang biaya produksi rendah
dan distribusinya mudah, yaitu brosur. Agar khalayak
mengetahui mengenai informasi lengkap tentang Cangkuang
dengan didukung tampilan visual. Selain itu dibuat juga
media-media pendukung untuk kebutuhan promosi wisata
Cangkuang ini seperti poster, spanduk, flyer dan lain-lain
dimana media pendukung ini mendukung langsung tempat
wisata Cangkuang.
b. Interest (minat)
Warna, gambar serta teks sangat berpengaruh pada media
ini untuk menarik minat sasaran, digunakan teknik illustrasi
dari Cangkuang itu sendiri yang dipadukan dengan
permainan interaktif teks maupun ilustrasi lainnya. Karena
dengan adanya interaktivitas baik berupa teks maupun
gambar, khalayak tidak akan jenuh ketika mencari informasi
tentang wisata Cangkuang.
c. Desire (keinginan)
Selain ditumbuhkan minat melalui penggunaan unsur
fotografi atau gambar-gambar dan teks, khalayak juga
didorong untuk membuktikan dengan berkunjung ke objek
wisata Cangkuang.
d. Conviction (keyakinan)
Dengan memberikan keyakinan kepada khalayak sasaran
tentang objek wisata Cangkuang melalui unsur fotografi
bahwa Cangkuang tersebut memiliki keindahan alam yang
berharga untuk menarik pengunjung dan patut untuk
dikunjungi.
e. Action (tindakan)
Respon yang baik dari target sasaran menunjukan berhasil
tidaknya penyampaian informasi tentang wisata Cangkuang
secara umum, isi pesan dari media cetak ini adalah
memberikan informasi mengenai adanya obyek wisata
Cangkuang.
3.2.1 Konsep Verbal
Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun
visual yang digunakan dalam memperkenalkan objek wisata
Cangkuang. Pemilihan kata-kata dalan media promosi ini
adalah dengan menggunakan gaya bahasa yang sederhana
terkandung dalam media dapat dengan mudah di pahami
oleh target sasaran.
3.2.2 Strategi Visual
Pemilihan ilustrasi pada media promosi Cangkuang dalam
visual yaitu keadaan alam Cangkuang, pemandangan alam
dan faktor pendukung lainnya yang berkaitan dengan
maksud yang ingin dibuat. Dalam ilustrasi yang dipilih
tersebut, dimaksudkan agar visual tersebut memperlihatkan
ke khalayak tentang keadaan dan fasilitas wisata Cangkuang
dan ini adalah cara bagaimana sebuah media promosi ini
terlihat menarik dan terlihat segar dimata konsumennya.
3.2.3 Konsep visual
Konsep visual dalam pembuatan Brosur ini merupakan
konsep yang menterjemahkan informasi kedalam bahasa
visual yang diharapkan mampu diterima dengan baik oleh
target sasaran. Dimana konsep yang digunakan disesuaikan
dengan konsep objek wisata Cangkuang yaitu berkonsep
alam. Sehingga pemilihan warna, ilustrasi, dan bagian
lainnya digunakan untuk mendukung penciptaan suasana
alam.
3.2.4 Format Desain
Format desain sangat diperlukan dalam setiap perancangan
atau pembuatan sebuah desain, format desain yang
digunakan dalam perancangan Brosur ini diharapkan dapat
berinteraksi dengan medianya tanpa melupakan informasi
yang ingin disampaikan dalam media tersebut. selain itu
format desain yang diambil antara satu media ke media yang
lain pada format desain keseluruhan ini memiliki
memiliki keseragaman . Media utama ini menginformasikan
objek wisata Cangkuang beserta beserta keindahan
alamnya. Format yang digunakan untuk media utama
(Brosur) ini yaitu Potrait (Vertikal), karena format ini
menunjang saat media brosur ini digunakan.
Gambar 3.2.4 Media utama Brosur
3.2.5 Lay Out
Dalam perancangan Brosur objek wisata Cangkuang ini
menitik beratkan pada keadaan alam sekitarnya yang
divisualkan guna menarik minat pada pengunjung. Dalam
brosur Cangkuang ini, memadukan unsur-unsur alam
pegunungan dengan warna khas pegunungan dan alam
perkemahan yang dituangkan dalam sebuah lay out visual
3.2.6 Tipografi
Dalam perancangan brosur objek wisata Cangkuang ini
tipografi yang digunakan dalam media untuk menampilkan
pesan yang ingin disampaikan pada target sasaran dengan
demikian dipilih huruf yang jelas serta mempunyai tingkat
keterbacaan yang mudah. Jenis tipografi yang akan
diaplikasikan juga jenis huruf yang bersifat semi formal
disesuaikan dengan karakteristik tempat tempat wisata
Cangkuang.
Adapun jenis huruf yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Arial)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Font Arial digunakan karena pertimbangan kesan lugas,
umum dan jelas yang ada pada jenis huruf sehingga tingkat
keterbacaan oleh pembaca sangat mudah sehingga
informasi dapat tersampaikan.
Font Arial Black digunakan karena pertimbangan yang sama
(Aristocrat)
A B C D E F G H I J K L M N
O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n
o p q r s t u v w x y z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Jenis huruf Aristocrat digunakan pada tulisan Wisata karena
pertimbangan kesan wisata yang lembut dan indah, yang
ditampilkan melalui lekukan - lekukan huruf Aristocrat
sehingga bertujuan untuk menunjang dan mendukung
penyampaian pesan wisata dengan keindahan yang dimiliki
dan hendak disampaikan kepada responden tentang Wisata
Cangkuang keseluruhannya.
A B C D E F G H I J K L M N
O P Q R S T U V W X Y Z
Jenis huruf OIL digunakan pada tulisan Cangkuang karena
pertimbangan kesan yang mewakili Cangkuang itu sendiri
yang indah dan ditampilkan melalui liukan-liukan huruf OIL
namun memiliki tingkat keterbacaan dan kejelasan yang
cukup dan memiliki kesan lebih tegas dengan ketebalan
garis yang tebal sehingga bertujuan untuk menunjang dan
mendukung penyampaian pesan keindahan wisata
Cangkuang namun juga mampu manyampaikan informasi
lebih tegas dan didukung faktor keindahannya.
(HGK yokashotai)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Jenis huruf HGK yokashotai digunakan pada tulisan Cidahu
Sukabumi yang menerangkan tempat, dan digunakan karena
pertimbangan memiliki tingkat keterbacaan yang jelas dan
tidak terlalu dekat yang mendukung penyampaian pesan
keindahan wisata Cangkuang itu sendiri.
(Arcane)
A B C D E F G H I J K L M N
O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n
o p q r s t u v w x y z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Pemilihan jenis huruf Avalon Quest digunakan pada Tag line
“Berkemah dengan alam” yang memiliki penjelasan
berkemah dengan alam di wisata Cangkuang juga memiliki
pertimbangan yang sama dengan jenis huruf OIL, dan
Aristocrat. Namun penggunan jenis huruf ini memiliki
pertimbangan/ penjelasan lain yaitu menghindari pembaca
mendapat suasana yang membosankan dengan tampilan
huruf yang itu-itu saja, dan juga mewakili dengan kata
3.2.7 Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan pada perancangan Brosur wisata
Cangkuang ini berfungsi untuk memperjelas kesan alam
Cangkuang yang ingin ditampilkan, selain itu ilustrasi
dipadukan dengan lekukan – lekukan garis yang menyerupai
dataran tinggi pegunungan yang bertujuan untuk lebih
berinteraksi dengan pembaca. Dengan ilustrasi yang
menarik diharapkan pesan yang terkandung dalam media ini
akan tersampaikan dengan baik pada target sasaran.
3.2.8 Gaya Visual
Gaya visual yang digunakan pada media brosur wisata
Cangkuang ini adalah visualisasi alam yang dikembangkan
menjadi sebuah tampilan yang bercirikan alami
sebagaimana keadaan alam pegunungan.
- Warna
Konsep warna pada perancangan ini menggunakan
warna-warna yang mempunyai karakter alam yang natural dan
didominasi oleh pengembangan dari warna hijau dan
warna oranye. Warna yang digunakan mempunyai sifat
menarik perhatian pandangan mata sekaligus sebagai
komposisi warna yang dapat membuat perasaan yang
sedang membuka satu halaman tertentu, ingin lebih tahu
isi dalam suatu tampilan yang mengakibatkan
keingintahuan di dalam halaman tersebut. Warna dasar
yang digunakan adalah warna CMYK (cyan, magenta,
Uraian skema warna :
Gambar 3.2.8 Skema warna
3.3 Strategi Media
Pemilihan media yang akan dipakai dalam promosi Wisata
berkemah Cangkuang adalah media – media promosi yang efektif,
yang bertujuan agar promosi ini sampai kepada target sasaran.
3.3.1 Pemilihan Media
Media promosi yang akan dipakai dalam promosi ini adalah
media – media yang diharapkan dapat menjadi solusi dan
menjawab permasalahan yang ada. Berikut ini adalah
beberapa jenis media yang digunakan :
1. Brosur : digunakan sebagai media utama karena
merupakan media promosi yang efektif dan dapat dengan
mudah memberikan semua informasi yang dibutuhkan
2. Billboard : digunakan karena penyampaian pesan dapat
dilihat jelas dan efektif
3. Gimmik : Adapun beberapa gimmick yang digunakan
adalah, Mug, Pin, Stiker, Gantungan kunci, dan lainnya
3.3.2 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media
Agar promosi dapat berjalan dengan lancer dan sampai
pada target sasaran, maka perlu adanya strategi dalam
mendistribusikan media promosi yang dibuat, hal ini
dilakukan agar apa yang diharapkan dalam penyebaran
media promosi benar – benar sampai kepada target sasaran.
Untuk itu, maka perlu adanya langkah – langkah menjalin
dengan promosi yang dilakukan, dalam hal ini yaitu Dinas
Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pendidikan. Ini dilakukan
agar membuka kemudahan dalam penyebaran media
promosi itu sendiri.
3.3.3 Jadwal Penyebaran Media
Dalam hal ini, jalur penyebaran media dibagi menjadi 2
tahapan, yaitu :
1. Penyebaran yang bersifat umum, diberikan di jalan –
jalan umum seperti di lampu merah dan lainnya
2. Penyebaran khusus, pengadaan jalur penyebaran berupa
memberikan beberapa media promosi ke sekolah –
Juni - Brosur Dipasang\ disebarkan di jalan–
- Poster jalan umum kota Sukabumi dan
- Stiker sekitarnya
Juli - Brosur Dipasang\ disebarkan di jalan–
- Poster jalan umum kota Sukabumi dan
- Flyer biro travel Wisata
- Spanduk
- Billboard
- Baligo - Stiker
Agustus - Brosur Dipasang\ disebarkan di jalan–
- Poster jalan umum kota Sukabumi, biro
- Flyer travel Wisata dan Sekolah
-- Spanduk sekolah di wilayah Kota
- Billboard Sukabumi dan sekitarnya
Media promosi lainnya digunakan\ disebarkan pada saat
berada di Wisata berkemah Cangkuang seperti, Mug, Pin,
Gantungan kunci, T-Shirt, Payung, Tas kertas, Handuk, Topi,
dan tiket.
Pada tahap ini promosi lebih ditekankan kepada pemberian
informasi mengenai objek Wisata Cangkuang dan
dianggap dapat menyampaikan pesan pada target sasaran
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA PROMOSI WISATA BERKEMAH
CANGKUANG
4.1. Media Tercetak
Dalam perancangan media promosi Wisata berkemah Cangkuang,
media yang dipilih dalam teknik produksi ini adalah media tercetak,
yaitu dengan alasan penggunaan media cetak dapat menjangkau
khalayak yang dituju serta sangat praktis penggunaan dan
penyebaran medianya.
4.2. Teknik dan Material Produksi Media
Teknik dan material yang digunakan pada produksi perancangan
media promosi Wisata Cangkuang tertera seperti rincian di bawah ini,
4.2.1 Brosur
Sebagai media utama promosi Wisata berkemah Cangkuang,
disitu akan dijelaskan bagaimana peta yang ada dan berbagai
fasilitas dan informasi serta lainnya.
Gambar 4.1 Media Utama Brosur
4.2.2 Poster
Media poster adalah salah satu media dalam menyampaikan
sebuah pesan dalam bentuk visual dan lebih informatif tentang
adanya Wisata berkemah Cangkuang.
Keterangan :
Ukuran Poster : 40 x 57,5 cm
Cetak : Offset
Mesin cetak : Grampuss
Jenis kertas : Art paper 120 gram
Jumlah tercetak : 1300 biji
Jumlah tercetak : ± 1200 biji
Gambar 4.2 Poster
4.2.3 Banner
Gambar 4.3 Banner
Banner ini akan dipasang di tempat yang berhubungan
dengan Petualangan seperti di tempat penjualan pernik –
pernik berpetualang, sekretariat Wisata Cangkuang itu sendiri,
dan di sekolah – sekolah yang mempunyai sekretariat
pencinta alam, serta lainnya.
Keterangan :
Ukuran Banner : 60 x 160 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Kodak 1200
Jenis kertas : Frontlite
Jumlah tercetak : 50 buah
4.2.4 Flyer
Gambar 4.4 Flyer
Keterangan :
Ukuran Flyer : 10,5 x 14,5 cm
Cetak : Offset
Mesin cetak : Grampuss
Jenis kertas : Art paper 260 gram
Jumlah tercetak : 1000 lembar
yang di butuhkan
4.2.5 Spanduk
Media spanduk ini akan ditempatkan di setiap jalan yang akan
banyak dilewati oleh kendaraan khususnya yang akan menuju
Sukabumi, baik dari arah Jakarta, Bogor, maupun Bandung
dan juga ditempatkan di sekitar wilayah Wisata Cangkuang.
Keterangan :
Ukuran Spanduk : 0,9 x 3 m
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Kodak 1200
Jenis kertas : Frontlite
Jumlah tercetak : 80 buah
Gambar 4.5 Spanduk
4.2.6 Umbul – umbul
Media ini ditempatkan di pinggir-pinggir jalan baik di wilayah
perkotaaan maupun dekat tempat Wisata berkemah
Cangkuang tersebut yang berada di sekitar wilayah
pegunungan.
Keterangan :
Ukuran : 90 x 400 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Kodak 1200
Jenis kertas : Frontlite
Jumlah tercetak : 200 buah
yang di butuhkan
4.2.7 Billboard
Gambar 4.7 Billboard
Media billboard adalah salah satu media dalam
menyampaikan pesan harus sangat jelas dan singkat karena
media ini dipasang di jalan besar atau di jalan tol sehingga
memudahkan pengendara mengerti pesan yang ingin
disampaikan.
Keterangan :
Ukuran Billboard : 400 x 600 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Scitex Vision
Jenis kertas : Frontlite
Jumlah tercetak : 15 buah
yang di butuhkan
4.2.8 Baligo
Media baligo ini ditempatkan di perempatan menuju Wisata
Sukabumi dengan penempatan media potrait atau tegak berdiri.
Keterangan :
Ukuran Baligo : 400 x 600 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Scitex Vision
Jenis kertas : Frontlite
Jumlah tercetak : 20 buah
yang di butuhkan
Gambar 4.8 Baligo
4.2.9 Tiket
Media tiket dibutuhkan untuk memasuki Wisata berkemah
Cangkuang.
Keterangan :
Ukuran Tiket : 5 x 10 cm
Cetak : Offset
Mesin cetak : Grampuss
Jenis kertas : Art paper 120 gram
Jumlah tercetak : 1300 tiket
Gambar 4.9 Tiket
4.2.10 Gantungan Kunci
Gambar 4.10 Gantungan kunci
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkunjung.
Keterangan :
Ukuran : 4,4 x 4,4 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Press Pin
Jenis kertas : Print paper
Jumlah tercetak : 1200 buah
yang di butuhkan
4.2.11 PIN
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
Keterangan :
Ukuran PIN : 4,4 x 4,4 cm
Cetak : Digital Printing
Mesin cetak : Press Pin
Jenis kertas : Print paper
Jumlah tercetak : 650 buah
yang di butuhkan
Gambar 4.11 PIN
4.2.12 Handuk
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkemah.
Keterangan :
Warna : Putih
Jenis bahan : Kain handuk
Ukuran logo : 4 x 10 cm
Cetak : Bordir
Jumlah tercetak : 1200 buah
Gambar 4.12 Handuk
4.2.13 Kalender
Gambar 4.13 Kalender duduk
Media ini bisa didapatkan di tempat pembelian cindera mata
Wisata berkemah Cangkuang.
Keterangan :
Ukuran kalender : 14,5 x 20 cm
Cetak : Offset
Mesin cetak : Grampuss
Jenis kertas : Art paper 260 gram
Jumlah tercetak : 1300 buah
4.2.14 MUG
Media ini bisa didapatkan di tempat pembelian cindera mata
Wisata berkemah Cangkuang.
Keterangan :
Ukuran Mug : d = 8 cm, t = 9,5 cm
Ukuran logo 1 : 5,5 x 5,5 cm
Ukuran logo 2 : 1,5 x 3 cm
Cetak : Press Mug instant
Jumlah tercetak : ± 800 pcs
yang di butuhkan
Gambar 4.14 MUG
4.2.15 T-Shirt
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkemah.
Keterangan :
Ukuran T-Shirt : XL (semua ukuran)
Warna T-Shirt : Orange
Ukuran logo depan : 14,5 x 14,5 cm
Ukuran teks blkg : 4,5 x 10 cm
Cetak : Sablon
Jumlah tercetak : 1300 pcs
yang di butuhkan
Gambar 4.15 T-Shirt
4.2.16 Topi
Gambar 4.16 Topi
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkemah.
Keterangan :
Ukuran Topi : d (dalam) = 17 cm
d (luar) = 22 cm, t = 9 cm
Warna Topi : Hitam
Ukuran logo : 4 x 8,5 cm
Cetak : Bordir
Jumlah tercetak : 1250 pcs
yang di butuhkan
4.2.17 Tas Kertas
Media ini diberikan petugas dengan cuma –cuma setelah
pengunjung membeli tiket berkunjung maupun berkemah di
Wisata Cangkuang.
Gambar 4.17 Tas kertas
Keterangan :
Ukuran : p = 27,5 cm, t = 30 cm
L = 10 cm
Warna : Putih
Jenis bahan : Duplex
Ukuran logo : 10 x 10 cm
Cetak : Digital Printing
Jumlah tercetak : 1300 pcs
4.2.18 Payung
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkunjung.
Keterangan :
Ukuran Payung : 30 x 8 Ribs
Ukuran Logo : 10 x 10 cm
Cetak : Sablon
Jumlah Tercetak : 1200 pcs
Gambar 4.18 Payung
4.2.19 Stiker
Media ini diberikan petugas Wisata berkemah Cangkuang
pada saat pengunjung membeli tiket masuk berkemah.
Keterangan :
Ukuran stiker 1 : 6 x 6,5 cm
Ukuran stiker 2 : 4,5 x 9,5 cm
Cetak : Offset
Mesin cetak : PM GTO
Jenis kertas : Stiker
Jumlah tercetak : ± 2400 biji
Laporan Pengantar Tugas Akhir
Perancangan Media Promosi Wisata Berkemah
Cangkuang
Tugas Akhir (DK 26313)
Semester II 2007/2008
Oleh:
Prasetya Abadi Prima
Nim:
52104133
Program Studi:
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Lembar Pengesahan
Perancangan Media Promosi Wisata Berkemah
Cangkuang
DK26313 / Tugas Akhir
Oleh:
Prasetya Abadi Prima
Nim:
52104133
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Disahkan Oleh:
Pembimbing:
Deni Albar, S.Sn
Koordinator TA:
DAFTAR ISI
2.5 Psikologi Masyarakat Sukabumi ………... 14
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 16
3.1 Strategi Komunikasi ... 16
3.3.2 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media ……….. 27
3.3.3 Jadwal Penyebaran Media ……….. 28
4.2.9. Tiket ………. 36
4.2.10. Gantungan Kunci ………... 37
4.2.11. PIN ……… 37
4.2.12. Handuk ……… 38
4.2.13. Kalender ……….. 39
4.2.14 MUG ……… 40
4.2.15 T-shirt ………. 40
4.2.16 Topi ………. 41
4.2.17 Tas Kertas ………. 42
4.2.18 Payung ……… 43
4.2.19 Stiker ………... 43
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ………. 13
DAFTAR PUSTAKA
Perum PERHUTANI Wilayah III Jawa barat dan Banten. (2006).
”Wana Wisata Cangkuang”. [Brosur, pamflet]
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.
Bandung . PT. Remaja Rosdakarya.
Kesrul, M. (2003). Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata.
Jakarta : PT. Grasindo.
Zulkifli. (1986). Psikologi Remaja. Bandung . PT. Remaja Rosdakarya.
WEB SITE
www.tourismwestjava.com
www.puncakview.com
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan
ridha dan izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan mata kuliah tugas akhir
yang berjudul, “Perancangan Media Promosi Wisata Berkemah
Cangkuang” yang diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan di program
Studi Desain Komunikasi Visual Unikom Bandung.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari sempurna
dan masih memiliki banyak kekurangan, baik yang bersifat materi maupun
visual yang ditampilkan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, penulis dengan hati terbuka menerima
dengan senang hati.
Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan laporan ini dapat
bermanfaat di masa yang akan datang. Terima kasih.
Bandung, Juli 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
hanya denga rahmat-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Media
Promosi Wisata Berkemah Cangkuang”.
Laporan tugas akhir ini selesai tepat pada waktunya berkat dukungan,
anjuran, kesempatan, dan bimbingan serta doa dari berbagai pihak
yang dengan ikhlas turut membantu, oleh karena itu, dalam
kesempatan ini pula, dengan sangat hormat penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Hary Lubis, selaku Dekan Fakultas Desain UNIKOM
2. Taufan Hidayatullah, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Desain
Komunikasi Visual UNIKOM dan selaku Dosen Wali penulis
3. Kankan Kasmana, S.Sn. selaku Koordinator Tugas Akhir D3
Fakultas Desain UNIKOM
4. Deni Albar, S.Sn. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Ibu Ani, Arlen, selaku Sekretariat Desain Komunikasi Visual
6. Bapak Chendra Eka Permana, SH, selaku Pengelola Wisata
Berkemah Cangkuang
7. Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak membantu baik
materi, spiritual, dan semangat, serta Yani, Alm Lufty, Mila, dan
8. Teman – temanku di Fakultas Desain, Iyo Tambun, Egich,
Insan, Isra, Dahyan, Novagra, Firman Rio, Agung bobo, Azis
MS, Deni, Dony, Neneng, Rizky, Tri, Thomas, Indah, Gani, dan
semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu
9. Dan seluruh pihak yang telah membantu secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Bandung, Juli 2008
Penulis