• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNT UK MENINGK AT KAN PEMAH AMAN KO NSE P

MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017

Oleh :

Putri Wanda Sari NIM 4111511005

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Putri Wanda Sari dilahirkan di Medan, pada tanggal 25 Januari 1993.

Ayah bernama Agus Hendra dan Ibu bernama Suwanti Sartika, dan merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri

060870 Centre I, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah di MTs Negeri 3 Medan, dan lulus tahun 2008. Pada tahun

2008, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Medan, dan lulus pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Medan, melalui jalus PMP dan lulus ujian mempertahankan

(4)

iii

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNT UK MENINGK AT KAN PEMAH AMAN KO NSE P

MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS VIII MTS NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017

Putri Wanda Sari (NIM : 4111511005) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan, (2) kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan, dan (3) respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-5 dan VIII-4 MTs Negeri 3 Medan. Objek penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Pemahaman Konsep untuk meningkat pemahaman konsep matematika melalui pendekatan realistik di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development / R&D) dengan menggunakan pengembangan model 4-D (Four-D Model) yang dikemukakan S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel yang telah dimodifikasi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design) dan tahap pengembangan (develop). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli, tes dan angket respon siswa. Teknik analisis data dalam pengembangan perangkat pembelajaran digunakan teknik analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan realistik untuk meningkatkan pemahaman konsep disimpulkan pada : (i) ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 86,4% pada ujicoba I dan 90,5% pada ujicoba II., (ii) ketercapaian indikator berada pada kriteria keefektivan; (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa didasarkan pada penelitian para ahli (validator) dapat disimpulkan hasil validasi para ahli perangkat pembelajaran dapat digunakan tanpa revisi; (3) respon siswa terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan realistik adalah positif.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

menitipkan setitik ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Melalui Pendekatan Realistik di Kelas VIII MTs Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran

guna kesempurnaan skripsi ini, Ibu Dra. Mariani, M.Pd, Bapak Drs. W.L.

Sihombing, M.Pd, dan Bapak Dr. Togi, M. Pd, selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Dr. Syafari, M.Pd, selaku

Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis

selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Hamidi

Nasution, M. Psi selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian di MTs Negeri 3 Medan. Ucapan terima

kasih juga kepada Ibu Khairul Saniyah, S.Pd selaku guru bidang studi Matematika

kelas VIII-4 dan VIII-5 yang telah banyak membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda

tercinta Agus Hendra dan Ibunda tercinta Suwanti Sartika orangtua penulis yang

telah mengasuh, membimbing, mendoakan, senantiasa memberi kasih sayang,

semangat serta dukungan moral dan materi yang tak ternilai harganya hingga

skripsi ini selesai. Semoga Allah memberikan kebaikan dunia dan akirat kepada

(6)

adik-v

adikku tersayang Mustari Akbar dan Zulkifli Alfarizi yang selalu memberikan

dukungan, motivasi dan doa. Terima kasih saya ucapkan kepada yang tersayang

Fauzul Asyura, S.H. yang telah memberikan semangat dan motivasi. Terima kasih

juga untuk ines, kiki, pcp beserta teman-teman seperjuangan PPLT SMA Swasta

Pembangunan Galang. Terima kasih untuk bantuan dan motivasi selama

mengerjakan skripsi ody, ainun, veppy, yohanna dan yang lainnya. Tak lupa

terima kasih spesial kepada teman seperjuangan Mat Eks 2011 serta

teman-teman lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah

membantu, membangkitkan semangat dan memotivasi untuk sukses bersama.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi

ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, September 2016

Penulis,

(7)

vi 1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...6 2.1. Kerangka Teoritis ...10

2.1.1. Pengertian Belajar ...10

2.1.2. Pembelajaran ...11

2.1.3. Pembelajaran Matematika ...12

2.1.4. Pemahaman Konsep Matematika ...13

2.1.5. Pendekatan Matematika ...15

2.1.6. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik ...18

2.1.6.1. Prinsip Utama PMR ...20

2.1.6.2. Karakteristik PMR ...22

2.1.6.3. Langkah-langkah PMR ...23

(8)

vii

2.1.7. Materi Aljabar ...26

2.1.7.1. Bentuk Aljabar ...26

2.1.7.2. Suku pada Bentuk Aljabar ...27

2.1.7.2.1. Suku Tunggal dan Suku Banyak ...27

2.1.7.2.2. Suku Sejenis ...28

2.1.7.2.3. Suku Tidak Sejenis ...29

2.1.7.3. Operasi aljabar ...29

2.1.7.3.1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar ...29

2.1.7.3.2. Perkalian Bentuk Aljabar ...30

2.1.8. Teori Belajar yang Mendukung ...31

2.1.8.1. Teori Bruner ...31

2.1.8.2. Teori Perkembangan Kognitif Piaget ...32

2.1.8.3. Teori Belajar Bermakna David Ausubel ...32

2.1.9. Perangkat Pembelajaran ...32

2.1.9.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...34

2.1.9.2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ...36

2.1.9.3. Tes Hasil Belajar ...37

2.1.10. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...37

2.1.10.1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D ...37

2.2. Kerangka Konseptual ...41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...42

3.1.1. Lokasi Penelitian ...42

3.1.2. Waktu Penelitian ...42

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ...42

3.2.1. Subjek Penelitian ...42

3.2.2. Objek Penelitian ...42

3.3. Jenis Penelitian ...42

3.4. Prosedur Pengembangan ...43

3.5. Instrumen Pengumpulan Data ...45

(9)

viii

3.5.2. Tes ...48

3.5.3. Angket Respons Siswa ...48

3.6. Teknik Analisis Data ...49

3.6.1. Analisis Data Hasil Validasi Ahli ...49

3.6.2. Analisis Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Melalui Pendekatan Realistik ...51

3.6.3. Analisis Angket terhadap Perangkat Pembelajaran/Kegiatan Pembelajaran ...52

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...53

4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define) ...53

4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design) ...56

4.1.3. Deskripsi Tahap Pengembangan (Develop) ...59

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ...93

4.2.1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Melalui PMR ...93

4.2.2. Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Melalui PMR ...95

BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan ...98

5.2. Saran ...98

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Matematisasi Horizontal dan Vertikal ... 17

Gambar 2.2. Matematisasi Konseptual ... 18

Gambar 2.3. Diagram alir pengembangan perangkat modifikasi 4-D ... 40

Gambar 4.1. Sistematika Materi ... 55

Gambar 4.2. Tingkat Ketuntasan Klasikal pada Ujicoba I dan II ... 94

Gambar 4.3. Ketercapaian Indikator pada Ujicoba I dan II ... 95

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Matematika ...16

Tabel 2.2. Langkah-langkah PMR ...24

Tabel 2.3. Tabel Suku-suku Sejenis ...28

Tabel 3.1. Indikator/Aspek yang Diamati pada Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran ...48

Tabel 3.2. Deskripsi Rata-rata Skor Validasi RPP ...50

Tabel 3.3. Deskripsi Rata-rata skor Validasi LKS ...50

Tabel 3.4. Tingkat Pemahaman Konsep Matematika ...51

Tabel 4.1. Hasil Validasi RPP ...59

Tabel 4.2. Hasil Validasi LKS ...60

Tabel 4.3. Hasil Validasi Tes Pemahaman Konsep ...61

Tabel 4.4. Kegiatan Pembelajaran Ujicoba I ...62

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa pada Ujicoba I ...65

Tabel 4.6. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Ujicoba I ...68

Tabel 4.7. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa pada Ujicoba I ...70

Tabel 4.8. Penjelasan Indikator Penilaian Aspek Keterampilan ...72

Tabel 4.9. Ketuntasan Belajar Individual Siswa pada Ujicoba I ...72

Tabel 4.10. Ketercapaian Indikator Pemahaman Konsep pada Ujicoba I ...74

Tabel 4.11. Hasil Angket Respon Siswa pada Ujicoba I ...76

Tabel 4.12. Kegiatan Pembelajaran Ujicoba II ...77

Tabel 4.13. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa pada Ujicoba II ...82

Tabel 4.14. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Ujicoba II ...83

Tabel 4.15. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa pada Ujicoba II ...86

Tabel 4.16. Penjelasan Indikator Penilaian Aspek Keterampilan ...87

Tabel 4.17. Ketuntasan Belajar Individual Siswa pada Ujicoba II ...88

Tabel 4.18. Ketercapaian Indikator Pemahaman Konsep pada Ujicoba II ....90

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP ...102

Lampiran 2 LKS ...154

Lampiran 3 Kunci Jawaban LKS ...167

Lampiran 4 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep ...175

Lampiran 5 Tes Pemahaman Konsep ...176

Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep ...179

Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep ...181

Lampiran 8 Lembar Validasi RPP ...183

Lampiran 9 Lembar Validasi LKS ...185

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep ...187

Lampiran 11 Angket Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran ...188

Lampiran 12 Hasil Validasi RPP ...189

Lampiran 13 Hasil Validasi LKS ...194

Lampiran 14 Hasil Validasi Tes Pemahaman Konsep ...199

Lampiran 15 Hasil Tes ...202

Lampiran 16 Hasil Ketuntasan Klasikal ...205

Lampiran 17 Hasil Ketercapaian Indikator ...209

Lampiran 18 Hasil Respon Siswa ...211

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (dalam Trianto, 2011:1) :

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Matematika merupakan salah satu dari ilmu yang secara mendasar

berkembang dalam kehidupan masyarakat dan sangat dibutuhkan dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang dikemukakan oleh

Cornelius (dalam Abdurrahman 2012:204) bahwa:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) saran/a untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Dengan melihat pentingnya matematika, maka matematika perlu diberikan

sejak pendidikan dasar. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2006 (dalam Wijaya, 2012:16) tentang Standar Isi, menyebutkan bahwa

pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai

(14)

2

1)Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, 2)Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3)Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4)Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, 5)Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dari tujuan pembelajaran matematika di atas, terlihat bahwa sudah ada

usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia. Namun

kenyataan di lapangan kualitas pendidikan matematika di sekolah belum

menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya

maupun dari hasil prestasi belajar siswanya (dalam Sanjaya, 2011:1) mengatakan : “Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.”

Pada mata pelajaran matematika, rendahnya hasil dan motivasi belajar

siswa dapat dilihat dari hasil IMO (International Mathematical Olympiad) 2012

yang dilaksanakan di Jerman, Indonesia menempati peringkat ke-35 dari 100

negara yang ikut serta. Selain itu, untuk nilai PISA (Programme For International

Student Assesment) 2009 yang mengukur kemampuan literasi membaca, matematika dan sains siswa berusia 15 tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK, skor

Indonesia untuk kemampuan matematika adalah 371dari skor rata-rata 494. Hal

ini menunjukkan kemampuan matematika siswa Indonesia masih dibawah standar

Internasional. Hasil TIMSS 2007 juga tidak menunjukkan hasil mengembirakan,

skor Indonesia untuk tingkat delapan (setingkat SMP). Indonesia berada di

(15)

3

masih tergolong buruk, yaitu hanya 386. Sedangkan rata-rata nilai seluruh negara

yang disurvei adalah 500 (Leo, 2013).

Pelajaran matematika masih menjadi momok yang menakutkan bagi

sebagian besar siswa di Indonesia. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang

sangat membosankan dan sulit dipelajari. Salah satu faktor yang mempengaruhi

proses pembelajaran adalah guru, sebab guru merupakan ujung tombak yang

berhubungan langsung dengan siswa. Rendahnya hasil belajar matematika salah

satunya disebabkan oleh masih banyaknya guru yang masih menggunakan

pembelajaran konvensional, sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher

centered) dan tidak melibatkan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa hanya

menghafal konsep dan tidak mampu memahami bahkan pada bagian yang paling

sederhana sekalipun, banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga

matematika dianggap sebagai ilmu yang sulit. Padahal pemahaman konsep

merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika dan

merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Seperti yang disampaikan

oleh Trianto (2011: 6) :

“Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah.”

Dalam proses pembelajaran matematika, pemahaman konsep merupakan

bagian yang sangat penting. Pemahaman konsep matematik merupakan landasan

penting untuk berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika maupun

permasalahan sehari-hari. Menurut Schoenfeld dalam (Nila Kesumawati, 2008)

berpikir secara matematik berarti (1) mengembangkan suatu pandangan

matematik, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki

kesenangan untuk menerapkannya, (2) mengembangkan kompetensi, dan

menggunakannya dalam pemahaman matematik. Implikasinya adalah bagaimana

seharusnya guru merancang pembelajaran dengan baik, pembelajaran dengan

karakteristik yang bagaimana sehingga mampu membantu siswa membangun

(16)

4

Dalam Pelatihan Praktik Pembelajaran dan Manajemen yang Baik Tingkat

SMP/MTs Modul 3 Propinsi Sumatera Utara yang diadakan oleh USAID

PRIORITAS Sumatera Utara (21-29 Agustus) di Hotel Horison, Pematang

Siantar, Arfi mendapatkan pemahaman bahwa sebaiknya pembelajaran di dalam kelas selalu kontekstual dan aplikatif. Arfi, 2015 mengatakan “kami secara berkelompok dilatih menyusun Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang

di dalam proses pembelajaran, murid-murid diajarkan mengelola project,

memanfaaatkan matematika di kehidupan sehari-hari”.

Matematika bukan mata pelajaran yang menakutkan meski menggunakan

rumus-rumus (Armanto, 2009). Namun ia mengakui, sebagian besar siswa dewasa

ini masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai momok. “Padahal jika ditekuni dengan serius tidak ada yang sulit, terlebih lagi bila menguasai rumus-rumus dan banyak mengulang di rumah,” katanya di Medan.

Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti berupa pemberian soal

tes yang berkaitan dengan materi bentuk aljabar kepada 44 siswa di MTs Negeri 3

Medan, terdapat 63,63 % (28 siswa) berada dalam kategori sedang dan sisanya

36,36 % (16 siswa) berada dalam kategori rendah. Selain memberi soal tes,

peneliti juga mewawancarai seorang guru matematika di MTs Negeri 3 Medan,

beliau menyatakan bahwa:

Siswa hanya mampu menyelesaikan soal-soal matematika jika soal tersebut mirip atau serupa dengan contoh soal yang baru diberikan, jika soal tersebut bervariasi atau lain dari contoh soal yang diberikan maka siswa akan kesulitan untuk mengerjakan soal tersebut. Dalam mempelajari materi bentuk aljabar, siswa cenderung kesulitan memahami dan mengerjakan soal-soal aplikasi.

Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu kendala yang terjadi dalam

pembelajaran materi bentuk aljabar, yaitu karena dalam pembelajaran siswa hanya

mampu sebatas mengingat atau menghafal tanpa adanya pemahaman terhadap

suatu materi dan juga menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar

matematika masih rendah. Sudah tertanam dipikirannya bahwa matematika sulit

dan menakutkan, hal ini kemudian akan berdampak buruk pada hasil belajar

mereka. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat mengajak siswa

(17)

5

Salah satu pendekatan yang dianggap mampu meningkatkan pemahaman

konsep matematika peserta didik adalah Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik guru

mengarahkan siswa untuk menggunakan berbagai situasi dan kesempatan untuk

menemukan kembali konsep-konsep matematika dengan caranya sendiri, konsep

matematika diharapkan muncul dari proses matematisasi, yaitu dimulai dari

penyelesaian yang berkatan dengan konteks dan secara perlahan siswa

mengembangkan alat dan pemahaman matematik ke tingkat yang lebih tinggi.

(Atmini Dhoruri, Jurnal Pendidikan: 5)

Di dalam PMR, pembelajaran tidak dimulai dari definisi, teorema atau

sifat-sifat kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh, seperti yang selama ini

dilaksanakan di berbagai sekolah. Namun sifat-sifat, definisi dan teorema itu

diharapkan seolah-olah ditemukan kembali oleh siswa melalui penyelesaian

masalah kontekstual yang diberikan guru di awal pembelajaran. Dengan demikian

dalam PMR siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja, bahkan diharapkan

dapat mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya.

Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah

satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan

dapat meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Subanindro (2012) menyatakan

bahwa bentuk nyata dari persiapan guru adalah membuat perangkat pembelajaran

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran nantinya

dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Perangkat pembelajaran memberikan kemudahan dan dapat membantu guru

dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh

karena itu, yang sangat penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan

perangkat pembelajaran, sekaligus melatihkan kepada guru suatu model

pembelajaran yang berbasis aktivitas siswa.

Salah satu yang harus dipersiapkan guru sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran adalah membuat perangkat pembelajaran. Menurut Ibrahim dalam

Trianto (2011: 201) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang diperlukan

dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana

(18)

6

Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar

siswa. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih terdapat

perangkat pembelajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum berlaku. Hal ini

terjadi karena masih banyak guru yang membuat perangkat pembelajaran hanya

sebagai bahan dari tugas guru saja tanpa memikirkan kegunaan perangkat

pembelajaran itu sendiri sebagai pedoman guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran sehingga tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien.

Efektivitas perangkat pembelajaran adalah seberapa besar pembelajaran

dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan mencapai

indikator-indikator efektivitas pembelajaran.

Karakteristik produk pendidikan yang memiliki kualitas kepraktisan yang

tinggi apabila ahli dan guru mempertimbangkan produk itu dapat digunakan dan

realitanya menunjukkan bahwa mudah bagi guru dan peserta didik untuk

menggunakan produk tersebut. Hal ini berarti terdapat konsistensi antara harapan

dengan pertimbangan dan harapan dengan operasional. Apabila kedua konsistensi

tersebut tercapai, maka produk hasil pengembangan dapat dikatakan praktis.

Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian

ini didasarkan pada penelitian para ahli (validator) dengan cara mengisi lembar

validasi masing-masing perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika validator

menyatakan perangkat tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi.

Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang proses

pembelajaran, peneliti bermaksud untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan matematika realistik yang diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Salah satu karakteristik

Pendekatan Matematika Realistik adalah penggunaan konteks. Fungsi paling

fundamental dari konteks dalam PMR adalah memberikan siswa suatu akses yang

alami dan motivatif menuju konsep matematika. Konteks harus memuat konsep

matematika tetapi dalam suatu kemasan yang bermakna bagi siswa sehingga

konsep matematika tersebut dapat dibangun dan ditemukan kembali secara alami

oleh siswa. Dengan demikian pengembangan perangkat pembelajaran melalui

pendekatan matematika realistik diharapkan mampu meningkatkan pemahaman

(19)

7

adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),

dan Tes Hasil Belajar (THB) yang disusun berdasarkan indikator pemahaman

konsep matematika.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Melalui pendekatan Realistik di Kelas VIII MTs Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah:

1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat membosankan dan

sulit dipelajari bagi beberapa siswa.

2. Pembelajaran matematika yang berlangsung masih didominasi oleh guru.

3. Pembelajaran belum mengaktifkan siswa, baik kognitif maupun mental

atau sikap.

4. Kurangnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.

5. Belum tersedianya perangkat pembelajaran yang efektif berupa RPP, LKS

dan Tes Hasil Belajar (THB) yang dapat menunjang proses pembelajaran.

6. Pada umumnya ada beberapa siswa kurang tertarik dengan pembelajaran

yang berlangsung.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai

sasaran yang ditemukan, maka penulis membatasi masalah pada:

1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, LKS dan THB.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Medan Tahun

Ajaran 2015/2016.

(20)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan

melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan?

2. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan

melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3 Medan?

3. Bagaimana respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3

Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3

Medan.

2. Untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3

Medan.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan melalui pendekatan Realistik di kelas VIII MTs Negeri 3

Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

 Membantu siswa dalam menguasai konsep dan mencapai tujuan

pembelajaran.

 Membantu siswa agar aktif dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru

 Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan perangkat

(21)

9

3. Bagi Peneliti

 Menambah wawasan tentang mengembangkan perangkat

pembelajaran matematika untuk bekal mengajar.

4. Bagi peneliti lain

 Sebagai bahan masukan bagi pembaca dan sebagai bahan rujukan

untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. Definisi Operasional

1. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

2. Pendekatan realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang

memberikan perhatian seimbang antara matematisasi horizontal dan

matematisasi vertikal.

3. Matematika horizontal adalah proses pematimatikaan yang berangkat

dari dunia nyata/konteks ke dunia simbol. Sedangkan matematika

vertikal adalah proses pematimatikaan yang bermula dari dunia simbol

menuju dunia nyata.

4. Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan

sejumlah materi pelajaran, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam

bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan

mampu mengaplikasi konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang

dimilikinya.

5. Keefektifan perangkat adalah ketercapaian tujuan dan ketuntasan klasikal

siswa dalam menggunakan perangkat yang dikembangkan dengan tidak

melebihi waktu tanpa pembelajaran biasa.

6. Perangkat pembelajaran adalah salah satu yang dipersiapkan guru

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.

7. Perangkat yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi

(22)

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisia dan pembahasan dalam penelitian ini,

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan

pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep siswa disimpulkan pada

: (i) ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 86,4 % pada ujicoba I

dan 90,5 % pada ujicoba II, (ii) ketercapaian indikator efektif.

2. Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan

pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep siswa didasarkan pada

penelitian para ahli (validator) dengan cara mengisi lembar validasi

masing-masing perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika validator

menyatakan perangkat tersebut dapat digunakan dengan sedikit revisi atau

tanpa revisi. Dari kesimpulan hasil validasi para ahli perangkat

pembelajaran dapat digunakan tanpa revisi.

3. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat

pembelajaran yang dikembangkan dengan pendekatan realistik positif

yaitu di atas 80 %.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik yang diterapkan pada kegiatan

pembelajaran memberikan beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Untuk

itu peneliti menyatakan beberapa hal sebagai berikut :

 Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap

pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah.

Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran menggunakan

pendekatan realistik ini, disarankan pada para guru dan peneliti untuk

mengimplementasikan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan

(23)

99

 Bagi guru yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran menggunakan

pendekatan realistik pada materi pokok yang lain dapat merancang/

mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang diperlukan dengan

memperhatikan komponen-komponen pendekatan pembelajaran dan

(24)

100

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2012), Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Armanto, D., (2009), Matematika Bukan Pelajaran Menakutkan, http://republika.co.id/berita/shortlink/64418 (accessed Maret 2016)

Daryanto dan Tasrial., (2012), Konsep Pembelajaran Kreatif, Penerbit Gava Media, Malang.

Dhoruri, A., Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik, Jurnal Pendidikan, UNY, Yogyakarta.

Faridah, A., (2012), Belajar Menurut Para Ahli, http://widhiieaprilia.blogspot.co.id/p/blog-page_16.html (accessed Februari 2016)

Kesumawati, N., (2008), Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal Pendidikan, Universitas PGRI, Palembang.

Leo, A., (2013), Rendahnya Hasil Belajar Matematika Siswa Indonesia,

http://agusleo2.blogspot.com/2013/04/rendahnya-hasil-belajar-matematika.html. (accessed November 2015).

Mediaharja, (2012), Pemahaman Konsep Matematika,

http://mediaharja.blogspot.co.id/2012/05/pemahaman-konsep-matematis.html. (accessed Februari 2016)

Nisbah, F., (2013), Pembelajaran Matematika Realistik,

http:faizalnizbah.blogspot.com/2013/05/pembelajaran-matematika-realistik.html. (accessed Februari 2016)

Nurhani dan Wahyuni, (2009), Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs 2, Erlangga, Jakarta.

Pembelajaran, https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran. (accessed Februari 2016)

Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sofa, F., (2008), Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik,

https://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-matematika-realistik/ (accessed Februari 2016)

Subanindro, (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Trigonometri Berorientasikan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa SMA, Makalah Pendidikan, UNY, Banjarbaru.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.

(25)

101

Wahyuni, A., (2015), Pelajaran Matematika Harusnya Aplikatif,

http://jelasberita.com/2015/08/31/pelajaran-matematika-seharusnya-aplikatif/ (accessed Maret 2016).

Gambar

Gambar 2.1. Matematisasi Horizontal dan Vertikal  .......................................

Referensi

Dokumen terkait

Acuan Cetak Saring (Sablon) Acuan Cetak Relief (Emboss).

Association of genetic polymorphism in the CAST gene locus MspI and NcoI with body weight was examined in local sheep from Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit

Nilai fluks silikat secara vertikal terlihat tinggi pada lapisan dalam jika dibandingkan dengan permukaan dan lapisan termoklin, kondisi ini menjelaskan konsentrasi unsur

This research has four object ives, t o describe t he Vocat ional School Curriculum , Human Resources, Facilities, and Funds at SM K Pelit a Bangsa.. Sum berlaw

d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan

[r]

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi dengan judul: “ANALISIS

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan konflik kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja