• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 173453 NAGURGURAN KEC. SIJAMAPOLANG KAB. HUMBAHAS T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 173453 NAGURGURAN KEC. SIJAMAPOLANG KAB. HUMBAHAS T.P. 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 173453 NAGURGURAN KEC. SIJAMAPOLANG KAB. HUMBAHAS

T.P. 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar

OLEH:

LOUSIANA EBENEZER SIBURIAN NIM. 114522414035

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

LOUSIANA EBENEZER SIBURIAN, NIM. 114522414035. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang HasundutanTahun Pembelajaran 2015/2016”. Jurusan Pendidikan Guru SD, Program Studi Kependidikan Guru dalam Jabatan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah “ untuk mengetahui bahwa melalui penerapan Metode Demonstrasi dapat Menigkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Semester I Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Penilaian ini dilaksanakan di SD Negeri 173453 Nagurguran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD yang berjumlah 20 orang, dan objek penelitian ini adalah penerepan Metode Demonstrasi untuk Hasil Belajar IPA siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana, dalam tiap siklus terdiri dalam 4 tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pengumpulan data teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data.

Banyak siswa yang diteliti yaitu 20 orang. Dari penelitian yang dilaksan akan diperoleh hasil peningkatan belajar setelah dilaksanakan tindakan. Hasil penelititian pada Data tes awal (pre test) diproleh bahwa nilai rata-rata kelas 49 dan jumlah siswa yang tuntas hanya 5 orang siswa (25%) dan yang belum tuntas 15 orang (75%). Pada pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata kelas 58, siswa yang tuntas 9 orang (45%) dan belum tuntas 11 orang (55%) dan nilai observasi aktivitas siswa 45% dan nilai observasi aktivitas siswa 77,08%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal terlihat nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar. Pada tindakan siklus II dengan penerapan metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat yaitu 67, jumlah siswa yang tuntas juga semakin meningkat yaitu 17 orang (85%) dan siswa yang belum tuntas 3 orang (15%), nilai observasi aktivitas siswa meningkat mencapai 91,66%.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atassegala rahmat dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Pada Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Tahun Pelajaran 2015/2016

Humbang Hasundutan”.

Banyak kendala dan rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun berkat

bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Ramsul

Nababan, SH, MH selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi yang sangat berarti dalam penyusunan

skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu penyelesaian studi pada Program Sarjana (S1) Kependidikan Bagi

Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

(7)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Ketua Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri

Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si selaku Sekretaris Program

Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas

Negeri Medan.

6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Humbang

Hasundutan yang memberikan dukungan untuk dapat terlaksana Program

Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas

Negeri Medan.

7. Bapak Ramsul Nababan, SH., MH sebagai Koordinator Program Sarjana

(S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri

Medan untuk Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan.

8. Bapak Muhammad Rizal, SE., M.Si, Bapak Said Iskandar Al Idrus, S.Si.,

M.Si dan Drs. Parulian Purba, M.Pd selaku dosen penguji.

9. Bapak/Ibu dosen yang mengajar pada Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri

Medan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

10.Rekan-rekan mahasiswa PSKGJ Unimed yang bersama-sama dalam suka

(8)

iv

11.Seluruh civitas akademik Unimed yang telah memberikan pengetahuan

dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

12.Bapak Kepler Simanullang selaku Kepala Sekolah SD Negeri 173453

Nagurguran.

13.Orangtua saya tercinta V. Siburian/ M. Siahaan yang selalu mendoakan

dan memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Beserta seluruh keluarga yang telah menemani Penulis pada waktu suka

maupun duka.

15.Teristimewa kepada suami saya Muliater Sitorus dan anakku tercinta yang

tidak pernah lelah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat

menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi

ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Doloksanggul, Juni 2016 Penulis,

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. LatarBelakangMasalah 1

B. IdentifikasiMasalah 4

C. BatasanMasalah 4

D. RumusanMasalah 5

E. TujuanPenelitian 5

F. ManfaatPenelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 7

A. HakikatBelajar 7

B. HasilBelajar 8

C. Faktor-Faktor yang MempengaruhiBelajar 9

D. Jenis-jenisBelajar 9

E. PengertianMetode 11

F. HakikatIlmuPengetahuanAlam 16

G. MateriPelajaran 18

(10)

vi

BAB III METODE PENELITIAN………. 24

A. LokasidanWaktuPenelitian 24

B. JenisPenelitian 24

C. SubjekdanObjekPenelitian 24

D. OperasionalVariabelPenelitian 25

E. AlatPengumpulan Data 25

F. InstrumenPenelitian 26

G.ProsedurPenelitianTindakan 26

H. DesainPenelitian 30

I. TeknikAnalisis Data 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 34

A.HasilPenelitian 34

B. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 49

A.Kesimpulan 49

B. Saran 49

DAFTAR PUSTAKA………. 51

(11)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas 33

TABEL 2. Hasil Perolehan Nilai pada Saat Pre Test (Tes Awal) 34

TABEL 3. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal 35

TABEL 4. Hasil Perolehan Nilai pada Saat Siklus I 37

TABEL 5. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I 38

TABEL 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Saat Kegiatan Belajar 39

TABEL 7. Hasil Perolehan Nilai pada Saat Siklus II 41

TABEL 8. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II 42

TABEL 9. Hasil Observasi Siswa pada Saat Kegiatan Belajar Siklus II 43

TABEL 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Saat Kegiatan Belajar 45

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pembusukan pada Buah 18

Gambar 2. Pembakaran 19

Gambar 3. Pemanasan 19

Gambar 4. Pendinginan 20

Gambar 5. Perkaratan 20

Gambar 6. Perubahan wujud benda yang dapat balik 21

Gambar 7. Perubahan wujud benda yang tidak dapat balik 22

Gambar 8. Model PTK 31

Gambar 9. Diagram Tes Awal 35

Gambar 10. Diagram Siklus I 38

Gambar 11. Diagram Hasil Postest Siklus I 43

Gambar 12. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kegiatan Belajar 46

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I

Lampiran 2 RPP Siklus II

Lampiran 3 Soal-Soal Pre Test

Lampiran 4 Soal Siklus I

Lampiran 5 Soal Siklus II

Lampiran 6 Tabel Hasil Perolehan pada Saat Pre Test (tes awal)

Lampiran 7 Tabel Hasil Perolehan pada Saat Siklus I

Lampiran 8 Tabel Hasil Perolehan pada Saat Siklus II

Lampiran 9 Foto Dokumentasi

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar merupakan peran penting dalam usaha meningkatkan

kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Kualitas sumber daya

manusia tergantung pada kualitas pendidikan dimana pendidikan merupakan salah

satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembelajaran

ditunjukkan oleh dikuasai tujuan pembelajaran oleh siswa. Kita semua mengakui

bahwa salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor

kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran efektif tidak akan muncul dengan sendirinya tetapi guru harus

menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang

telah ditetapkan secara optimal.

Pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dilaksanakan dalam

pendidikan formal, pelaksanaanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

ada dan baik yang dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses

pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang ditata dan diatur

sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu, agar dalam pelaksanaannya

dapat mencapai hasil yang diharapkan dan kompetensi dasar yang akan dicapai

secara efektif. Oleh karna itu dalam pelaksanaanya perlu pertimbangan yang

matang agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman

(15)

2

Demikian halnya di kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran, pembelajaran

yang dilaksanakan secara umum dengan pembelajaran klasikal yang dilaksanakan

di dalam kelas. Guru memegang peranan penting karena merupakan sentral

kegiatan di dalam kelas, hal ini terbukti dari pengamatan yang telah dilaksanakan,

dengan tidak hadirnya guru di kelas siswa tidak mau belajar sendiri atau belajar

secara kelompok. Bahkan secara umum bermain sendiri. Dengan demikian dapat

dikatakan siswa belum memahami makna belajar di sekolah, sehingga guru

dianggap orang yang paling tahu.

Sanjaya W. (2006: 126) mengatakan “strategi pembelajaran dapat

diartikan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Unsur metode dan alat peraga merupakan

unsur yang tidak dapa dilepaskan dari unsur lain yang befungsi agar tujuan dapat

tercapai, oleh karna itu alat peraga sangat diperlukan dalam pembelajaran

SAINS”.

Permasalahan masih penulis hadapi sebagai guru kelas V SD Negeri

173453 Nagurguran adalah rendahnya hasil belajar siswa, Dari pengalaman

penulis beberapa kali ulangan tentang Perubahan Wujud Benda dari 20 siswa

hanya berkisar 5 (25%) siswa yang mendekati Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), dengan nilai rata-rata kelas 49,00 padahal KKM adalah 60.

Padahal kita ketahui pembelajaran IPA cara mencari tahu tentang alam,

secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,

(16)

3

pelajaran SAINS dianggap yang paling sulit dan membosankan, sehingga hal ini

mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Dari sisi siswa karena guru terlalu monoton dalam menggunakan metode

pembelajaran yaitu ceramah dan pemberian tugas saja, sehingga siswa kurang

antusias dalam kegiatan pembelajaran, situasi kelas kurang hidup guru terlalu

memonopoli kegiatan di kelas, akibatnya siswa cepat merasa bosan, kurang

termotivasi dalam belajar, sehingga kelas menjadi gaduh. Apalagi buku pelajaran

yang harus digunakan belum sepenuhnya dimiliki oleh siswa, sehingga menambah

situasi kelas kurang kondusif. Selain itu kemampuan siswa kurang dapat

dikembangkan secara optimal.

Dari sisi guru, karena guru SD adalah guru kelas yang harus mengajar

semua mata pelajaran dari pagi hingga siang kecuali Pendidikan agama dan

penjaskes, dan disini guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah, sehingga

pada jam-jam siang hari guru merasa lelah, akibatnya kegiatan pembelajaran

kurang optimal. Selain itu guru juga mersa jenuh dengan kegiatan yang

monoton dengan situasi kelas yang sama dan kondisi siswa yang relative

sama pula. Dengan keadaan demikian itu menyebabkan guru kurang dapat

menerapkan kemampuannya secara optimal.

Tujuan utama dari metode demonstrasi adalah anak dapat

memperhatikan (mengamati) sebuah kebenaran melalui kesimpulan yang tepat

dari sebuah fakta sehingga anak dapat berfikir untuk menemukan sesuatu.

Untuk mengatasi kendala yang ada tersebut di atas perlu dilaksanakan

(17)

4

yang ada sehingga dapat meningkatkan, kinerja guru, motivasi siswa, serta

prestasai belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu sebagai berikut:

A) Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

B) Situasi kelas kurang hidup guru terlalu memonopoli kegiatan di kelas,

akibatnya siswa merasa bosan, kurang termotivasi dalam belajar, sehingga

kelas menjadi gaduh.

C) Kemampuan siswa kurang dapat dikembangkan secara optimal.

D) Pengalaman belajar siswa kurang berkembang sehingga menyebabkan

hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang sesuai dengan harapan

E) Banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM yang ditentukan

atau dalam istilah lain hasil belajar siswa rendah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas maka batasan

masalahnya adalah: “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode

Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Kecamatan

(18)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: ”Apakah Penggunaan Metode

Demonstrasi dapat Meningkatkan hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Perubahan

Benda pada Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran Kecamatan

Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan T.P 2015/2016.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: untuk mengetahui bahwa pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada

Siswa Kelas V SD Negeri 173453 Nagurguran kecamatan sijamapolang

Kabupaten Humbang Hasundutan T.P 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat:

a. Manfaat Teoritis

1. Mendapatkan Pengetahuan pengetahuan atau teori baru tentang cara

meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan perubahan wujud benda.

2. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya

b. Manfaat Praktis

(19)

6

a) Membangkitkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam,

b) Meningkatkan hasil belajar IPA dengan pokok bahasan wujud benda,

c) Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.

2. Bagi Guru

a) Memperbaiki kekurangan atau kelemahan guru dalam kegiatan

pembelajaran,

b) Memperoleh alternatif pemecahan masalah dalam suatu pembelajaran,

c) Membantu guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Untuk Sekolah

a) Prestasi hasil belajar siswa yang lebih meningkat,

b) Memberikan alternatif model yang bermanfaat bagi SD Negeri 173453

Nagurguran dalam rangka memperbaiki pembelajaran IPA,

(20)

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan

penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas V. Data tes awal (pre test) diproleh bahwa nilai rata-rata kelas 49 dan

jumlah siswa yang tuntas hanya 5 orang siswa (25%) dan yang belum tuntas 15

orang (75%). Pada pelaksanaan tindakan siklus I dengan penerapan metode

demonstrasi diperoleh nilai rata-rata kelas 58, siswa yang tuntas 9 orang (45%)

dan belum tuntas 11 orang (55%) dan nilai observasi aktivitas siswa 45% dan nilai

observasi aktivitas siswa 77,08%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari

tes awal terlihat nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar.Pada tindakan

siklus II dengan penerapan metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata kelas

semakin meningkat yaitu 67, jumlah siswa yang tuntas juga semakin meningkat

yaitu 17 orang (85%)dan siswa yang belum tuntas 3 orang (15%), nilai observasi

aktivitas siswa meningkat mencapai 91,66%.Dengan penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan benda dan

sifatnyadikelas V SD Negeri 173453 Nagurguran T.P. 2015/2016.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,

(21)

50

1) Kepada guru dihimbau agar dapat mengajarkan pada materi IPA metode

demonstrasi dalam PBM, karena melalui metode demostrasi agar siswa

terlatih dan terampil menggunakan media sehingga proses pembelajaran

akan mengasyikkan dan menyenangkan.

2) Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau, memberi kesempatan

kepada guru untuk mengikuti lokal karya tentang keterampilan

menggunakan strategi pembelajaran. Proses pembelajaran akan

berkembang dan kepada kepala sekolah juga agar di SD Negeri 173453

Nagurguran dibangun ruang laboratorium agar proses pembelajaran dengan

metode demonstrasi.

3) Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan metode ini atau

mengkombinasikannya dengan metode pembelajaran lain sehingga

(22)

51

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2010. PendidikanBagiAnakKesulitanBelajar.Jakarta: RinekaCipta.

Aqib, Z. 2006.PenelitianTindakanKelasUntuk Guru. Bandung: CV. YraWidya.

Arief, S, Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Raja GrapindoPersada.

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Hamalik, O. 2006. Media Pendidikan (Cetakan ke-7). Bandung: Citra adityaBakti.

NgalimPurwanto. 2006. PsikologiPendidikan.Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Rahadi, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: DikjenDiktiDepdikbud.

Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: SinarBaruAlgensindo.

Syah, M. 2003. PsikologiBelajar. Jakarta: RajawaliPress.

Wardhani, IGAK.2007. MateriPokokPenelitianTindakanKelas. Jakarta: PenerbitUniversitas Terbuka.

Gambar

TABEL 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Peran nyata Indonesia pada masa Orde Baru dalam menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara yang sesuai dengan tujuan didirikannya

Dari hasil d.n pembahaen rcnkng perbddingan pendrnabn usahstlnl mansris antara perani yans melakukan penjualan secan sisren kontlk ddn sktem. pcnjuald bi6a GcElah

Nama Perusahaan : PT/ CV. Menyatakan sanggup untuk membayar BJPSDA dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan serta memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam Surat I zin

Kenakalan siswa merupakan perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma, baik norma agama, susila, atau norma yang berlaku dalam

interpersonal bagi siswa dalam upaya meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain serta prestasi akademik dan non akademik siswa, sehingga perlu adanya bantuan

dokumen penawaran Pengadaan Alat Kedokteran Umum Ruang ICU (Intensive Care Unit) yang. disampaikan peserta secara online melalui LPSE dengan uraian

Dapat dinyatakan bahwa selain menurunnya konsentrasi buffer fosfat pada tabung 1 sampai tabung 5, konsentrasi substrat malah semakin banyak, namun bukannya

Dengan mengubah fokusnya pada siswa secara individual di dalam kelas, tradisi pendidikan kebutuhan khusus yang diarahkan Pada inklusi, maka pandangannya menjadi lebih luas dan