• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN

DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP

Oleh

David Nissius Siregar

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SMPN 1 Pesisir Selatan mengatakan bahwa siswa pada pelajaran IPA khususnya fisika, pembelajaran dilakukan hanya dengan menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi dan mengerjakan soal-soal fisika saja sehingga proses belajar siswa tidak maksimal. Pembelajaran fisika yang kurang efektif ini di duga dapat diatasi dengan memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan di gunakan sebagai suplemen demonstrasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, (1) peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah

pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajan alat ukur di SMP; (2) mendeskripsikan Keterampilan Proses Sains siswa dalam

(2)

David Nissius Siregar suplemen demonstrasi; (4) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi; (5) mendeskripsikan sikap siswa terhadap

pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi dalam pembelajaran alat ukur. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/ 2014 di SMP Negeri 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Sampel yang diambil yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen. Pemilihan kelas sampel dengan metode Cluster Random Sampling yaitu mengambil satu kelas secara acak dari beberapa kelas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi; (2) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat memunculkan KPS; (3) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada

pembelajaran alat ukur di SMP dapat membentuk karakter; (4) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat meningkatkan aktivitas siswa; (5) pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat menumbuhkan sikap positif bagi siswa pada saat pembelajaran.

(3)

i

PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN

ALAT UKUR DI SMP

Oleh

David Nissius Siregar

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Talang Padang pada tanggal 14 Januari 1992, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Banje E. Siregar, S. Pd. dan Ester L. Aritonang.

Riwayat pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar (SD) yaitu SD Negeri 1 Bumisari mulai tahun 1997 dan diselesaikan pada tahun 2003. Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Natar dimulai pada tahun 2003 dan diselesaikan pada tahun 2006, Penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Natar pada tahun 2006 dan

diselesaikan pada tahun 2009, di tahun yang sama penulis melanjutkan ke Universitas dan terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat yang Tuhan berikan, penulis persembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasih yang tulus kepada:

1. Ayah dan Ibu yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukung penulis dengan kasih sayang yang begitu berlimpah serta selalu menyayangi dan mengiringi langkah perjalanan hidup penulis dengan do’a.

2. Aron Fiero Siregar dan Deanna Loren Siregar adik tercinta yang selalu menjadi pelipur lara dan pemberi senyum sapa penulis dalam menyelesaikan studi. 3. Keluarga besar dan sahabat-sahabat yang selalu mendukung, mendoakan dan

membantu keberhasilan penulis.

(9)

viii MOTO

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui,

dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

(William Feather)

(10)

ix

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Tuhan. karena limpahan berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Media TIK Tutorial Sebagai Suplemen Demonstrasi pada Pembelajaran Alat Ukur di SMP” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, dan juga selaku Pembahas atas masukan dan saran-saran untuk perbaikan skripsi ini;

4. Bapak Eko Suyanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan juga Pembimbing I atas kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

(11)

x

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA;

7. Bapak Illiza Inonom S,Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Pesisir Selatan atas izin untuk melakukan penelitian;

8. Ibu Dra.Nani Lisnidar selaku guru mitra sekaligus guru pamong atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

9. Bapak dan Ibu guru serta staf SMP N 1 Pesisir selatan yang telah banyak memberi bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

10.Keluarga besarku Opung, Bapa Uda, Tulang, Bapa Tua, Amangboru beserta kakak dan adik sepupu yang tak disebutkan satu persatu Terimakasih atas doa dan dukungannya.

11.Sahabat perjuangan dalam menulis skripsi Dwi Gunawan dan Dian Purnomo. Trimakasih atas bantuan kosan, saran, kritik dan doa‟nya selama menyelesaikan. 12.Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009. Gunawan, Kadek Budhiasha,

Anggit, Sofyan (ketua kelas B), Hafid, Reza, Selamet, Igit, Opin, Ardi, Soirwan, Febrianti M, Hetty, Dian, Trisia, Galuh, Citra, Putri dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaannya.

13.Kakak tingkat dan adik tingkat Pendidikan Fisika yang tidak disebutkan satu perssatu.

14.Teman KKN/ PPL di SMP N 1 Pesisir Selatan Desa Tanjung jati : Rinu, Patar A. Marpaung (temen sekamar), Ilona, Lia, Karuna, Ali (Kordes), Lusiana Simamora, Nurhayati, Feby. Trimaksih atas dukungan, bantuannya selama penelitian

(12)

xi

15.Teman-teman Pemuda/ i HKBP Siloam Debora, Kristin, Herbet, Hutri, Nando, James, Radot, Jupri, Ino, Rudi, Bang Nandes, Bang Erwin, Santi, Lisa, Ayu, Mei serta semua yang belum disebukan. Termakasih atas Doa dan persaudaraan yang kalian berikan.

16.Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan kasihNya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua, Amin. Bandar Lampung, Maret 2014

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN RIWAYAT HIDUP ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

SURAT PERNYATAAN ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Media TIK dalam pembelajaran ... 7

2. Tutorial ... 10

3. Demonstrasi ……..…...………... 11

4. Suplemen ... 13

5. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 14

6. Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 15

7. Aktivitas Siswa ... 18

8. Karakter Siswa ... 19

(14)

xiii

B. Kerangka Pemikiran ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 24

III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian ... 25

B. Sampel Penelitian ... 25

C. Desain Penelitian ... 25

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Analisis Instrumen ... 26

1. Uji Validitas ... 26

2. Uji Reliabilitas ... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ... 28

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 32

I. Teknik Analisis Data Hasil Belajar ... 33

1. Menghitung Skor Gain ... 33

2. Uji Normalitas ... 34

3. Paired Sample T- test ... 34

4. Keterampilan Proses Sains ... 35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Uji Instrumen Penelitian ... 36

2. Tahap Pelaksanaan ... 37

3. Data Hasil Penelitian ... 39

a. Data Hasil Belajar ranah Kognitif ... 40

b. Data Keterampilan Proses Sains (KPS)... 40

c. Data Karakter Siswa ... 41

d. Data Aktivitas Siswa ... 42

e. Data Sikap Siswa ... 42

4. Pengujian Hipotesis ... 44

B. Pembahasan ... 46

1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 46

2. Keterampilan Proses Sains Siswa ... 48

3. Karakter Siswa ... 55

4. Aktivitas Siswa ... 59

(15)

xiii V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 66 B. Saran ... .. 67

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains. ... 17

3.1 Indeks Reliabilitas ... 28

4.1 Tabel Relibilitas Pretes dan Posttes... 37

4.2 Kegiatan Pembelajaran ... 38

4.3 Data Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 40

4.4 Data Keterampilan Proses Sains ... 41

4.5 Data Karakter Siswa ... 41

4.6 Data Aktivitas Siswa ... 42

4.7 Data Sikap Siswa ... 43

4.8 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest ... 44

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pemetaan SK-KD ... ....68

2. Silabus ... ....70

3. RPP ... ....77

4. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 ... 101

5. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 ... 111

6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3 ... 116

7. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa ... 120

8. Soal Pretes ... 122

9. Soal Postes ... 131

10. Tabel Keterampilan Proses Sains Pertemuan 1 ... 140

11. Tabel Keterampilan Proses Sains Pertemuan 2 ... 142

12. Tabel Keterampilan Proses Sains Pertemuan 3 ... 144

13. Tabel Karakter Siswa Pertemuan 1 ... 146

14. Tabel Karakter Siswa Pertemuan 2 ... 148

15. Tabel Karakter Siswa Pertemuan 3 ... 150

16. Tabel Aktivitas Siswa Pertemuan 1 ... 152

17. Tabel Aktivitas Siswa Pertemuan 2 ... 153

18. Tabel Aktivitas Siswa Pertemuan 3 ... 154

19. Angket Sikap dan Respon Siswa ... 155

20. Validitas Isi Pretes ... 158

21. Validitas Isi Postes ... 173

22. Tabel Data Normalitas ... 187

23. Tabel Hasil Uji Paired Sample T-Test... 188

24 Uji Reliabilitas Pretes Postes ... 189

25. Tabel Rekap N-Gain ... 190

(18)

xvi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 23

3.1 One-Shot Case Study ... 25

4.1 Grafik Persentase N-Gain (%) ... 46

4.2 Grafik Rata-Rata Keterampilan Proses Sains ... 48

4.3 Grafik Rata-Rata Karakter Siswa ... 56

(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam tidak hidup. Dalam pembelajaran fisika sangat dibutuhkan sebuah metode untuk mengetahui dan menunjukan gejala-gejala alam tersebut. Metode ini disebut metode demonstrasi, dalam melaksanakan demonstrasi sangat diperlukan sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran dalam metode demonstrasi

berfungsi untuk mempermudah guru dalam memberi informasi konsep fisika kepada siswa dan dapat meningkatkan pola berfikir logis, objektif, kritis sistematis dan rasional serta Keterampilan Proses Sains (KPS). Selain itu dapat membangun karakter siswa yang tekun, disiplin, teliti dan memiliki rasa hormat dan tanggung jawab. Demonstrasi adalah cara pengolaan pembelajaran dengan memperagakan atau menunjukan kepada siswa suatu proses, atau situasi benda baik sebenarnya, model maupun tiruannya dan dijelaskan secara lisan.

(20)

2

dengan jangka sorong yang benar sehingga dengan cara ini pelajar bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah dengan memanfaatkan media internet, kita bisa

menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan.

Pembelajaran yang dipadukan dengan pemanfaatan media TIK tutorial pada materi fisika dapat membantu siswa dalam memperkaya atau menambah wawasan dari materi pelajaran yang dicapai.

Fungsi media Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran di dalam sebuah kelas salah satunya adalah sebagai, suplemen (tambahan) yang artinya adalah dengan pemanfatkan media TIK tutorial siswa dapat memperkaya ilmu yang didapat melalui bahan tambahan materi yang diajarkan. Adanya pemanfaatan media TIK tutorial yaitu sebagai suplemen atau tambahan untuk mengoptimalkan

pembelajaran fisika dikombinasikan dengan menggunakan metode demonstrasi.

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka telah dilakukan penelitian untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam semua aspek penilaian, seperti :

(21)

3

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar ranah kognitif dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP?

2. Bagaimana Keterampilan Proses Sains (KPS) pada pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi? 3. Bagaimana karakter yang terbentuk pada siswa dalam pembelajaran alat ukur

dengan memanfaatan Media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi? 4. Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran alat ukur dengan

memanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi?

5. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa dengan

memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tutorial sebagai suplemen demonstrasi dalam pembelajaran alat ukur.

(22)

4

3. Mendeskripsikan karakter yang dapat ditumbuhkan pada siswa selama memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tutorial sebagai suplemen demonstrasi.

4. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran alat ukur dengan

pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tutorial sebagai suplemen demonstrasi.

5. Mendeskripsikan sikap siswa terhadap pemanfaatan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tutorial sebagai suplemen demonstrasi dalam

pembelajaran alat ukur .

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1. Bagi Siswa, Pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi dapat menambah ilmu para siswa dan disiplin dalam menggunakan

alat-alat ukur.

(23)

5

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada penelitian ini diwujudkan dengan mempertunjukan alat ukur sebenarnya dan materi pembelajaran menggunakan software Macromedia Flash yang ditampilkan dengan LCD kemudian diperluas pemahamannya dengan menambah macam-macam alat ukur dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari .

2. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai kognitif, keterampilan proses. sains siswa, aktivitas, sikap dan karakter siswa .

3. Nilai kognitif didapat dari nilai pretest dan posttest yang ditunjukkan setelah pembelajaran.

4. Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah siswa untuk menggunakan alat ukur, mengukur, membandingkan hasil

pengukuran, pengelompokan, menafsirkan dan menarik kesimpulan. Karakter siswa yang akan diamati adalah tekun, jujur, bekerja teliti, bertanggungjawab, berperilaku santun, dan menghargai pendapat. 5. Aktifitas siswa yang akan diamati adalah siswa dapat bekerjasama dalam

(24)

6

6. Sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK selama pembelajaran berlangsung yang akan diamati dalam penelitian ini adalah perasaan senang, perhatian siswa, rasa ingin tahu dan usaha yang dilakukan.

7. Penelitian dilaksanakan pada kelas VII SMPN 1 Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

(25)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Media Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Media berasal dari kata “Medium”, yang berasal dari bahasa latin “ Medium”, yang berarti “tengah‟‟ atau “ sedang” Pengertian media ini

mengarah pada sesuatu yang menjadi penghantar untuk meneruskan suatu informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Media dalam pembelajaran merupakan sarana guru sebagai pendidik dalam rangka menyampaikan informasi kepada peserta didik.

Danim (2002) berpendapat bahwa:

Media dalam arti terbatas (mikro) yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk memotivasi belajar peserta didik, memperjelas informasi/ pesan pembelajaran, memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting , memberi variasi pembelajaran, memperjelas struktur pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki fungsi yang jelas, memudahkan dan menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar.

(26)

8

Kesimpulan dari pendapat Danim di atas bahwa media merupakan alat bantu sebagai sumber belajar dalam bentuk cetak dan teknologi perangkat keras dalam menyampaikan informasi mengenai materi yang diajarkan guru kepada peserta didik. Sehingga mencapai hasil pembelajaran yang memuaskan baik guru maupun peserta didik.

Gerlach dan Ely (1971) dalam Danim (2002) mengatakan bahwa : “ media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”

Dari Kutipan di atas diartikan bahwa guru, buku teks, dan lingkungan

Berdasarkan pengertian tentang media di atas maka dapat disimpulkan bahwa media sebagai alat interaksi yang dibutuhkan didalam pembelajaran untuk mengirim pesan atau informasi dari guru sebagai pengirim ditujukan kepada siswa sebagai penerima agar lebih memahami dari materi yang disampaikan .

Commission on Instructional Technology (1997) mengidentifikasi

beberapa keuntungan dari pemanfaatan media teknologi dalam pendidikan. Keuntungan pemanfaatan media teknologi dalam pendidikan yaitu:

1)Media tekologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif; 2) Media teknologi pendiddikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain memungkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran; 3) Media tekologi pendidikan

(27)

9

lebih „immediate‟; 6) Media tekologi pendidikan membuat percepatan pendidikan lebih „equal‟.

Keuntungan dari memanfaatkan media TIK dalam pendidikan akan menghasilkan pembelajaran yang lebih efektif, variativ dan

menyenangkaan.

Agar pembelajaran melalui media yang disampaikan tepat guna salah satu kriteria yang digunakan adalah pemilihan media yang sesuai terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru sebagai sumber informasi, Apabila guru belum memiliki media yang sesuai maka guru dituntut untuk mengembangkannya sendiri. Media yang dimaksud meliputi media

berbasis computer (Computer dan Video interaktif), media berbasis Visual (gambar, grafik, slide, chart dan transparansi) dan media berbasis audio-visual (video atau audio tape).

Teknologi pendidikan banyak memanfaatkan jasa media teknologi. Miarso dalam Arsyad (2007) mengemukakan bahwa :

“ Teknologi komunikasi pendidikan adalah suatu spesifikasi dalam bidang teknologi pendidikan, yaitu yang lebih banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih banyak

penggunakan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronis”.

(28)

10

Salah satu upaya memanfaatkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran maka kegiatan belajar menggunakan media teknologi pendidikan amatlah dimungkinkan agar menciptakan mutu pendidikan secara kuantitatif.

2. Tutorial

Tutorial merupakan bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian arahan, bantuan, petunjuk, dan motivasi agar para siswa belajar secara efesien dan efektif. Pemberi bantuan berarti membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Petunjuk berarti memberi informasi tentang cara belajar secara efisien dan efektif. Arahan berarti mengarahkan para siswa untuk mencapai tujuan masing-masing. Motivasi berarti

menggerakkan kegiatan para siswa dalam mempelajari materi, mengerjakan tugas-tugas dan mengikuti penilaian. Bimbingan berarti membantu siswa memecahkan masalah Rusman (2012 :210)

Kutipan di atas dapat diartikan bahwa tutorial adalah bantuan atau

bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor (guru) terhadap tutte (siswa) untuk membantu kelancaran proses belajar secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Menurut Rusman (2012) bahwa: Fungsi Tutorial adalah :

(29)

11

2)Pembelajaran yakni melaksanakan proses pembelajaran agar para siswa aktif belajar mandiri melalui program interaktif yang telah dirancang dan ditetapkan;

3)Diagnosis-bimbingan yakni membantu siswa yang mengalami kekeliruan, kelambatan, masalah dalam mempelajari pembelajaran berdasarkan hasil penilaian, baaik formatif maupun sumatif

sehingga siswa dapat membimbing dirinya sendiri;

4)Administratif yakni mengalami proses pencatatan, pelaporan, dan penilaian;

5)Personal yakni memberikan teladan kepada siswa seperti penugasan mengorganisasikan materi, cara belajar sikap, dan prilaku secara tak langsung menggunggah motivasi belajar mandiri dan motif berprestasi yang tinggi.

Sedangkan tujuan pembelajaran tutorial diantarannya :

1)Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa sesuai dengan yang dimuat dalam sofware pembelajaran, melakukan penguasaan materi yang relevan;2)Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa tentang cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau hambatan agar mampu

membimbing dirinya sendiri;3)Meningkatkan kemampuan siswa dengan cara belajar mandiri.

Kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep pembelajaran tutorial sangat dibutuhkan dalam peningkatan kemandirian siswa agar siswa lebih berfikir kritis dan fleksibel saat menerima ilmu yang didapat, sedangkan guru sebagai media informasi menuntun siswa agar tidak salah disaat menerima pembelajaran.

3. Metode Demonstrasi

(30)

12

Menurut Rasyad (2002: 8) berpendapat bahwa:

Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan

memperagakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.

Demonstrasi adalah sebuah metode mengajar dimana seorang guru

memperagakan atau menunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, benda atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.

Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahwa:

Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode Demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya : proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu.

Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas. Kelebihan yang dari metode demonstrasi ialah :

(31)

13

Di samping memiliki kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kekurangan yaitu :

1)Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik; 2)Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu; 3)Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibanding dengan metode ceramah dan tanya jawab;4)Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang.

Dari pernyataan mengenai metode demonstrasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada metode pembelajaran demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa, sehingga siswa lebih memahami.

4. Suplemen

Siahaan (2002: 1) menyatakan bahwa sebagai bagian dari pembelajaran, TIK memiliki peran yaitu sebagai suplemen. Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan

(32)

14

E-Learning dapat berfungsi sebagai tambahan (suplemen) pada

pembalajaran tetap muka konvensional. Sebagai suplemen, peserta didik (learner) diberi kebebasan untuk memilih, dapat memanfaatkan materi yang diberikan melalui e-learning atau tidak memanfaatkannya. Dengan kata lain tidak keharusan bagi peserta didik untuk mengakses e-learning. Walaupun e-learning berfungsi sebagai tambahan materi yang diterima peserta didik dalam pembelajaran tetap maka, bagi peserta didik yang memanfaatkannya sudah barang tentu akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih dibandingkan peserta didik yang tidak

memanfaatkannya (Sesunan, 2008).

5. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:7)

Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar.

Menurut Purwanto (2011:46)

Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

(33)

15

Hasil belajar dapat diperoleh setelah melakukan evaluasi. Evaluasi di gunakan guru untuk mengetahui sejauh mana mutu yang telah dicapai siswa terhadap tujuan pembelajaran.

Ranah penilaian kognitif memiliki enam taraf, meliputi pengetahuan (taraf yang paling rendah) sampai evaluasi (taraf yang paling tinggi).

Berikut ke enam taraf tersebut menurut Popham dan Baker (2005) Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang menekankan aspek intelektual yang lebih sederhana seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan .

6. Keterampilan Proses Sains (KPS)

Fisika adalah salah satu pelajaran eksakta yang menuntut adanya pemahaman secara nyata. Dalam pembelajarannya fisika tidak terlepas dari kegiatan eksperimen yaitu proses penemuan atau percobaan menggunakan alat praktikum yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Pembelajaran fisika dilaksanakan secara ilmiah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga siswa mampu berpikir sistematis, objektif, dan kreatif dalam segala hal. Dengan menggunakan keterampilan proses sains maka pembelajaran fisika sangatlah cocok untuk diterapkan. Menurut Hamalik (2008: 150) berpendapat bahwa

(34)

16

Dalam pemeblajaran fisika yang menggunakan pembelajaran berdasarkan keterampilan proses, memiliki tujuh jenis kemampuan yang akan diamati, yakni:

Mengamati; siswa harus mampu menggunakan alat-alat inderanya: mendengar, melihat, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini dia dapat mengumpulkan data/informasi yang relevan dengan kepentingan belajarnya.

Menggolongkan atau mengklarifikasi; siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persamaan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta mengadakan klasifikasi berdasarkan cirri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. Pembuatan klasifikasi membutuhkan kecermatan dalam pengamatannya. Menafsirkan (menginterprestasikan); siswa harus memiliki keterampilan menafsirkan fakta, data, informasi, atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan percobaan atau penelitian sederhana.

Meramalkan; siswa harus memilii kemampuan menghubungkan data, fakta,dan informasi. Siswa dituntut terampil mengantisipasi dan meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa yang akan dating.

Menerapkan; siswa harus mampu menerapkan konsep yang pernah dipelajari dan dikuasai ke dalam situasi atau pengalaman baru. Keterampilan ini digunakan untuk menjelaskn tentang apa yang akan terjadi dan dialami oleh siswa dalam proses belajarnya. Merencanakan penelitian; siswa harus mampu menemukan masalah dan variable-variabel yang diteliti, tujuan, dan ruang lingkup penelitian.

(35)

17

Keterampilan proses sains yang akan diamati pada penelitian ini terbatas pada mengamati alat ukur, melakukan praktik mengukur dengan teliti, membaca hasil penelitian, dan mengkomunikasikan hasil praktik mengukur secara logis.

[image:35.595.149.504.276.525.2]

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses sains yang harus dimiliki siswa.

Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains. No. Keterampilan Proses

Sains

Indikator 1. Melakukan pengamatan

(observasi)

 Mengidentifikasi spesifikasi alat ukur

 Mengidentifikasi skala

maksimum dan skala minimum alat ukur

 Melakukan praktik mengukur 2. Menafsirkan

pengamatan (interpretasi)

 Membaca hasil praktik mengukur

3. Berkomunikasi  Mengkomunikaskan hasil praktik mengukur di depan kelas

 Mengungkapkan pendapat

 Menanggapi pendapat

Indrawati (1999:3) dalam Viyanti (2012) mengemukakan bahwa

“keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip, atau teori untuk mengembangkan konsepyang sudah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)”.

(36)

18

memahami materi yang diajarkan.Keterampilan manual terlihat didalam , penggunaan alat, bahan, dan perakitan alat. Dengan keterampilan proses sains setiap siswa mengembangkan dirinya untuk siap berinteraksi dengan sesama pelajar lainnya.

Proses belajar mengajar dengan penilaian keterampilan proses sains ini akan menjadikan siswa lebih aktif dan terampil menggunakan alat, menyerap informasi tentang alat ukur serta pemahaman dari kehidupan sehari-hari dalam proses interaksi sosial didalam pembelajaran dengan bertukar pemikiran sesama anggota pelajar.

7. Aktivitas Siswa

Aktivitas bertanya merupakan salah satu aktivitas siswa dalam

pembelajaran. Aktivitas belajar siswa meliputi aktivitas jasmaniah dan aktivitas mental, yang digolongkan ke dalam beberapa hal: (1) aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis, melakukan ekperimen, dan demonstrasi; (2) aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, menyanyi; (3) aktivitas

(37)

19

membentuk kelompok kemudian menyampaikan pendapat , dan

menanggapi pendapat rekannya, aktivitas menulis dan mendengar; siswa menjadi pendengar yang baik saat guru atau kelompok belajar yang lain sedang menjelaskan, siswa mengisi LKS (Lembar kerja siswa), dan mencatat hal-hal penting yang dijelskan oleh guru maupun kelompok.

8. Karakter Siswa

Karakter siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki

Menurut (Uno: 2007). Manfaat analisis karakteristik siswa:

1)Guru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan; 2) Guru dapat mengatahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan; 3) Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan keluarga siswa. Meliputi tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menajjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien; 4) Guru dapat Mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan aspirasi dan kebutuhan siswa; 5) Mengetahui tingkat penguasaan yang diperoleh siswa sebelumnya.

(38)

20

9. Sikap Siswa

Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya. Triandis (1971) dalam Slameto (2003: 188) mendefinisikan sikap sebagai berikut:

“ An attitude is aan idea charged with emotion which predisposes a class of actions a particular class of social situations”

Rumusan di atas menyatakan bahwa sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif, afektif, dan tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek itu disertai dengan perasaan positif atau negative.

Sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antara lain: melalui pengalaman yang berulang-ulang, melalui imitasi (peniruan), melalui sugesti, melalui identifikasi

(39)

21

arah, intensitas, keluasaan, konsistensi dan spontanitas. Selanjutnya Sekord and Bacman (1964) dalam Elmubarok (2007: 46) membagi sikap menjadi 3 komponen yang dijelaskan sebagai berikut:

1)Komponen kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan. Pengetahuan inilah yang akan membentuk keyalkinan dan pendapat tertentu tentang objek sikap; 2)

Komponen afektif, adalah komponen yang berhubungan dengan perasaan senang atau tidak senang, sehinggga bersifat evaluative. Kompinen uini erat hubungannya dengan system nilai yang dianut pemilik sikap; 3) Komponen konatitif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan sesseorang untuk berperilaku yang berhubungan denganobjek sikap.

Definisi tentang sikap yang dikemukakan di atas dapat dimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi dari komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling bereaksi di dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Sikap positif siswa yang ingin ditumbuhkan dalam penelitian ini adalah perasaan senang, perhatian siswa, rasa ingin tahu dan usaha yang dilakukan siswa dalam mengikuti

pembelajaran alat ukur yang memanfaatkan media TIK tutorial.

B. Kerangka Pemikiran

Salah satu faktor penunjang dalam keberhasilan pembelajaran, dipengaruhi oleh proses mengajar seorang guru dalam menggunakan media

(40)

22

Dalam pembelajaran fisika media pembelajaran yang digunakan adalah media berbasis TIK. Media pembelajaran TIK merupakan peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan Informasi mengenai materi yang akan disampaikan oleh guru di depan kelas. Dalam proses

pembelajarannya guru menampilkan tayangan sebuah animasi dan video, pembelajaran fisika menggunakan TIK sangat penting, sehingga

tampilannya lebih menarik dan memudahkan siswa dalam menangkap materi pembelajaran.

Pemanfaatan media TIK tutorial merupakan konsep bimbingan atau bantuan belajar yang bersifat akademik, untuk membantu proses kelancaran belajar siswa baik mandiri perorangan maupun kelompok. Peran tutor adalah pemicu dan pemacu kemandirian belajar siswa dalam membangun pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap dan memberikan umpan balik secara tatap muka.

Pada awal pembelajaran sebelumnya guru mengukur kemampuan awal siswa menggunakan pretest dan diakir pembelajaran guru mengadakan posttest untuk melihat peningkatan hasil belajar. Pada pembelajaran dengan metode demonstrasi, guru memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu alat ukur serta pembacaan hasil pengukuran kepada siswa, dan siswa dituntun untuk melakukan percobaan seperti yang telah diberikan oleh guru. Percobaan dilakukan berdasarkan pada prosedur kegiatan ilmiah seperti merumuskan hipotesis, merancang eksperimen,

(41)

23

eksperimen, menarik kesimpulan dan menyusun laporan hasil kegiatan. Kemudian menyampaikan hasil percobaan yang diperoleh didepan kelas.

Hal ini pun yang akan diamati pada siswa yaitu kemampuan mengukur siswa untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif, kemampuan mengukur siswa untuk mengetahui ketrampilan proses sains siswa, kemampuan bersosialisasi siswa untuk mengetahui karakter siswa, kemampuan bekerja sama dalam kelompok untuk mengetahui aktivitas siswa, dan penerimaan siswa terhadap pemanfaatan media TIK untuk mengetahui sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK. Semua aspek penilaian dilakukan setelah pembelajaran mengenai materi alat ukur.

B. Bagan Kerangka Pemikiran

[image:41.595.130.517.476.750.2]

Berikut ini dibuat diagram kerangka pemikiran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kerangka pemikiran diatas

PRETEST

POSTTEST

PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN DEMONSTRASI

HASIL PENELITIAN MENGAMBIL KESIMPULAN

ANALIS DATA KEMAMPUAN AWAL SISWA

Langkah Pembelajaran :

1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

2. Melakukan prakterk mengukur menggunakan media TIK tutorial, menggunakan alat ukur empiric (demonstrasi) 3. Membimbing proses praktek

mengukur (bukan tutor) 4.Penutup

Disertai dengan penilaian dan pengamatan untuk :

1. Keterampilan Proses Sains. 2. Karakter

(42)

24

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka pemikiran di atas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

Ho = Tidak ada peningkatan hasil belajar ranah kognitif pada

pembelajaran alat ukur siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi.

H1 = Ada peningkatan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran alat ukur siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi.

(43)

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Pesisir Selatan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

B. Sampel Penelitian .

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling . Berdasarkan populasi yang terdiri dari 4 kelas diambil 1 kelas secara acak sebagai sampel. Sampel pada penelitian ini yaitu 26 Siswa kelas VIIA SMPN 1 Pesisir Selatan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One-Shot Case Study. Pada desain ini, dilakukan pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan menggunakan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 desain demonstrasi One-Shot Case Study

(44)

26

Keterangan:

X : perlakuan dengan menggunakan media TIK tutorial. O : perlakuan dengan tidak menggunakan media TIK tutorial.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar ranah kognitif, Keterampilan Proses Sains (KPS), karakter siswa, aktivitas siswa, dan sikap siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest hasil belajar ranah kognitif, lembar observasi aktivitas, KPS dan karakter, kuisioner sikap dan karakter, LKS alat-alat ukur dan pengukuran, RPP, tes unjuk kerja KPS, media ICT Alat-alat ukur dan pengukuran model tutorial.

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas isi dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

(45)

27

representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). Jadi, validitas isi sebenarnya identik dengan pembicaraan tentang populasi dan sampel. Kegiatan menganalisis validitas isi dilakukan sebelum tes hasil belajar dilaksanakan.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2007: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari Σσi2

= jumlah varians skor tiap-tiap item σt2

= varians total (Arikunto, 2007: 109)

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan perangkat lunak

(46)

28

Menurut Sayuti dikutip oleh Sujianto dalam Saputri (2010: 30), kuesioner

[image:46.595.115.424.200.317.2]

dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas

No. Indeks Reliabilitas Kriteria

1 antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat reliabel

2 antara 0,600 sampai dengan 0,800 Reliabel

3 antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup reliabel

4 antara 0,200 sampai dengan 0,400 Agak reliabel

5 antara 0,000 sampai dengan 0,200 Kurang reliabel

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diproleh dari penelitian ini adalah berupa data: 1. Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa. Data tersebut diperoleh dari tes formatif berupa pretest atau uji blok pada pembelajaran biasa dan posttest setelah dilakukannya pembelajaran ulang menggunakan media TIK.

2. Data kualitatif

Berikut yang termasuk ke dalam data kualitatif pada penelitian ini adalah: a) Data keterampilan proses sains dengan sub keterampilan yaitu melakukan

(47)

29

mengkomunikasikan data hasil pengukuran, diperoleh melalui lembar observasi yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi KPS ini diisi oleh empat orang observer, untuk setiap kelompok terdapat satu orang observer. Pengamatan KPS dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran dengan memperhatikan beberapa indikator KPS dan mengamati pada saat pengisian LKS berlangsung.

Pada masing-masing butir keterampilan proses sains diberi nilai rentang antara 1 sampai 3.

Prediktor:

K1 : Keterampilan mengukur

1) Menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur 2) Prosedur mengukur sesuai

3) Hasil ukur sesuai

K2 : Keterampilan membandingkan

1) Memilih alat ukur yang sesuai dari dua alat ukur sejenis yang disediakan

2) Menentukan ketelitian yang lebih tinggi dari dua hasil pengukuran 3) Menuliskan ketelitian hasil pengukuran

K3 : Keterampilan membuat data

1) Membuat tabel data hasil pengukuran namun sebagian besar tidak lengkap

(48)

30

3) Membuat tabel data hasil pengukuran yang lengkap

K4 : Keterampilan infering data

1) Membuat pernyataan mengenai hasil pengukuran namun tidak tepat 2) Membuat pernyataan mengenai hasil pengukuran namun kurang tepat 3) Membuat pernyataan yang tepat mengenai hasil pengukuran

K5 : Kemampuan mengomunikasikan

1) Menggambarkan data dengan grafik atau tabel 2) Menulis hasil diskusi dan pembahasan

3) Menjelaskan data secara lisan

Skoring untuk K1, K2, K5 sebagai berikut:

3= Jika 3 atau semua indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan 2= Jika 2 indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan

1= Jika 1 indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan

0= Jika tidak satupun indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan Skoring untuk K3 dan K4 sesuai dengan keterampilan yang ditunjukkan. Selain itu, data keterampilan proses sains juga diperoleh dari penilaian Lembar Kerja Siswa(LKS) yang didalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan dapat memunculkan Keterampilan Proses Sains pada masing-masing siswa.

b) Data karakter siswa

(49)

31

Pengamatan ini berlangsung sejak menit pertama sampai menit ke delapan puluh yaitu dengan menggunakan teknik penyapuan. Setiap observer pada masing-masing kelompok memegang satu lembar observasi karakter siswa. Observer setiap kelompok akan mengamati karakter siswa selama pembelajaran berlangsung, pada akhir pembelajaran observer memberikan nilai berdasarkan indikator yang ada pada lembar observasi karakter. Terdapat tujuh indikator yang akan diteliti sebagai berikut: tekun dalam bekerja, teliti dalam membaca hasil ukur, tanggung jawab dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas, jujur dalam menuliskan data, percaya diri ketika menyajikan/melaporkan hasil pengukuran, menghargai pendapat ketika berdiskusi (terbuka), kerjasama dalam melaksanakan tugas. Tujuh indikator tersebut diberikan skor mulai dari 1 sampai 4 dengan deskriptor sebagai berikut:

Skor 1: Tidak pernah menunjukan karakter tersebut

Skor 2: Cukup /kadang-kadang menunjukan karakter tersebut Skor 3: Baik dalam/sering menunjukan karakter tersebut Skor 4: Sangat baik dalam/selalu menunjukan karakter tersebut

Skor yang diperoleh dituliskan pada tabel observasi kemudian skor dari setiap indikator dijumlahkan untuk masing-masing siswa.

c) Data aktivitas siswa

Diperoleh menggunakan lembar observasi pada saat pembelajaran

(50)

32

ditunjukkan oleh setiap siswa. Penulis dibantu empat orang observer yang bertugas mengamati dan menuliskan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh siswa. Pada setiap kelompok terdapat satu observer yang akan memegang lembar aktivitas siswa dan mencatat apa saja yang dilakukan siswa pada setiap sepuluh menitnya. Pengamatan yang dilakukan observer dengan cara menuliskan apa yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang diamati adalah sebagai berikut: bertanya, menjawab, menanggapi, memperhatikan, mengerjakan LKS, membuat catatan, berdiskusi dan presentasi.

d) Data sikap dan respon siswa, diambil menggunakan kuisioner setelah pembelajaran remedial dilaksanakan. Siswa diberikan 20 item pernyataan dan siswa diminta untuk memberikan tanda silang pada pilihan jawaban yang berada di sebelah kanan pernyataan sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS= Sangat Tidak Setuju

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

(51)

33

menggunakan lembar observasi. Untuk sikap siswa menggunakan angket yang berisi pertanyaan.

I. Teknik Analisis Data Hasil Belajar

Pada penelitian ini hasil belajar yang diteliti ranah kognitif. Hasil belajar ranah kognitif didapat dari pretest dan posttest. Teknik analisis data dilakukan dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas pada hasil pretest dan posttest. Setelah uji prasyarat dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah uji t-test..

1. Menghitung Skor Gain

Data hasil belajar yang akan dianalisis, ditransformasikan menjadi N-Gain (g) yang diperoleh dari skor pretest dikurang skor posttest dibagi dengan skor maksimum dikurang skor pretest. Jika ditulis dalam persamaan sebagai berikut:

pre pre post S S S S g    max Keterangan:

g = N- Gain

Spost = Skor posttest Spre = Skor pretest

Smax = Skor maksimum

Kategori : Tinggi : 0,7 N-gain  1 Sedang : 0,3  N-gain < 0,7

Rendah : N-gain < 0,3

(52)

34

2. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak. Pada dasarnya uji normalitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan menggunakan uji statistik parametik (uji frequence atau descriptive), uji

menggunakan statistik nonparametrik ( uji kolmogrov smirnov) dan menggunakan uji grafik. Pada penelitian ini uji normalitas digunakan dengan uji kolmogrov smirnov. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program SPSS 17,0 dengan metode kolmogrov smirnov berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai , nilai yang digunakan adalah 0,05 dengan demikian kriteria uji sebagai berikut: (1) jika nilai sig atau signifikan atau probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dengan arti bahwa data tidak

terdistribusi normal. (2) jika nilai sig atau signifikan atau Probabilitas > 0,05 maka H1 diterima dengan arti bahwa data terdistribusi normal.

3. Uji Paired Sample T-Test

Untuk menguji perbedaan antara dua pengamatan. Paired Sample T testbiasa dilakukan pada subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang serupa. Cara menguji hipotesis penelitian ini, yaitu membandingkan nilai Sig. (2-tailed) pada Pair Sample t-testdengan nilai α (0,05) dengan kriteria uji sebagai berikut:

(53)

35

Ho

H1 :

:

Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP.

Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP.

4. Teknik Analisis Data Keterampilan Proses Sains

Data keterampilan proses sains berupa lembar observasi yang mencakup menggunakan alat ukur, mengukur, menuliskan dan mengkomunikasikan hasil pengukuran.Proses analisis untuk data keterampilan proses sains siswa adalah

a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap pengamatan.

b. Persentase keterampilan proses sains dihitung dengan rumus

Pengkategorian keterampilan proses sains adalah 81 – 100 Sangat baik

61 – 80 Baik 41 – 60 Cukup 21 – 40 Kurang

<20 Sangat Kurang

(54)

66

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa terhadap pembelajaran alat ukur di SMP.

2. Pembelajarandengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat menumbuhkan keterampilan proses sains siswa terhadap pembelajaran alat ukur.

3. Pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat menumbuhkan karakter siswa pada saat pembelajaran.

4. Pembelajaran dengan memanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi pada pembelajaran alat ukur di SMP dapat membentuk aktivitas siswa pada proses pembelajaran.

(55)

67

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi ini dapat

dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif, menumbuhkan KPS siswa, membentuk karakter siswa, meningkatkan aktivitas siswa serta menumbuhkan sikap positif siswa.

2. Sebagai seorang guru sebelum memulai pelajaran hendaknya dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif dengan jumlah waktu yang sedikit. Suasana yang kondusif dan pembagian waktu yang efektif dapat mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran.

3. Pemanfaatan media TIK tutorial sebagai suplemen demonstrasi ini dapat berjalan secara maksimal apabila sarana dan prasarana yang mendukung, sehingga

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Yuniar. 2012.Pengaruh Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Search, Solve, Create, And Share (Sscs) Terhadap Hasil Belajar Fisika. Lampung: Universitas Lampung.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarwan. 2002. Media komunikasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati, dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

http://ikhaprimarinda.blogspot.com/2012/02/keterampilan-proses-sains.html. diakses tanggal 18 Desember 2013, pukul 14.35 WIB

Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : Rineka Cipta.

Elmubarok, Zaim. 2007. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alphabeta. Febriyeti, Sarwina. 2012.Hubungan Skill Argumentasi Ilmiah dengan

Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing. Lampung: Universitas Lampung.

(57)

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hartati, Risa. 2011. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK

menggunakan Pendekatan Konstruktivitas Untuk Meningkatkan Minat, Aktivitas, dan Hasil Belajar. Lampung: Universitas Lampung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Popham, James Dan Baker, Eva.2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis.

Jakarta: Rineka Cipta

Rosyad, Aminudin. 2002. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Rusman.2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta. P.T. Kencana.

Sesunan, Feriansyah. Implementasi E-Learning Sebagai Komplemen DanSuplemen Pada Pembelajaran Fisika Siswa SMA Di

Bandarlampung.Bandarlampung: Unila. Skripsi. Bandarlampung: Unila. Siahaan, Sudirman. 2002. Penelitian Penjajagan Tentang Kemungkinan

Pemanfaatan Internet Untuk Pembelajaran Di Slta Di Wilayah Jakarta Dan Sekitarnya. diakses pada 12 mei 2013 dari

http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/prodi._ilmu_ komputer/196603252001121-munir/pjj_tik/pjj_tik-aplikasi_online_learning_dalam_pjj.pdf.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan

Praktiknya.Yogyakarta: Sinar Grafika Offset.

Gambar

Tabel                                                                                                       Halaman
Tabel 1.  Indikator Keterampilan Proses Sains.
gambaran yang lebih jelas mengenai kerangka pemikiran diatas
Tabel 3.1  Indeks Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggambarkan bahwa materi perkuliahan mencakup materi yang terdir dari definisi akuntansi forensik, profesi akuntan forensic dan keterkaitanya dengan tindakan fraud,

Target : 1 Perbup tentang penjabaran perubahan APBD Belanja Pegawai 49.000.000,00

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “:

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden di kecamatan Medan Baru yang memilih menyelesaikan sengketa waris lewat pengadilan yaitu 1 responden (3%), dengan alasan penyelesaian

“Pengaruh Arus Kas, Leverage , dan Modal Kerja Terhadap Keputusan Investasi AKtiva Tetap Pada Perusahaan Financial Constrains ”... Aneka

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 kepada 10 Ibu yang mempunyai Balita diketahui bahwa 6 orang dari 10 Ibu Balita (60%) tidak

probability event regresi logistik ganda di atas dapat diartikan bahwa pada saat peristiwa KLB campak terjadi bila anak usia sekolah dasar tidak mempunyai riwayat

Biji kedelai yang telah dipapar sinar Gamma ditanam pada media yang telah disiapkan untuk proses penyemaian. Bahan yang digunakan meliputi media tanam siap