• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (AndrographisPaniculata) TERHADAP VOLUME EDEMA PLANTAR PEDIS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) SETELAH DIINDUKSI KARAGENAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (AndrographisPaniculata) TERHADAP VOLUME EDEMA PLANTAR PEDIS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) SETELAH DIINDUKSI KARAGENAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (AndrographisPaniculata) TERHADAP VOLUME EDEMA PLANTAR PEDIS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) SETELAH DIINDUKSI KARAGENAN

oleh:

Sulistyo Hadi 201210330311072

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal :

Pembimbing I

dr. Desy Andari,M.Biomed

Pembimbing II

dr. Bambang Widianto,Sp OT

Mengetahui,

DekanFakultasKedokteran

UniversitasMuhammadiyah Malang

(3)

HASIL PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (AndrographisPaniculata) TERHADAP VOLUME EDEMA PLANTAR PEDIS TIKUS PUTIH JANTAN

(Rattus Norvegicus) SETELAH DIINDUKSI KARAGENAN

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam menyelesaikan Progam Sarjana

Pendidikan Dokter

Oleh:

Sulistyo Hadi

201210330311072

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Sulistyo Hadi ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

pada Februari 2016

Tim Penguji

dr. Desy Andari,M.Biomed Ketua

dr. Bambang Widianto,Sp OT Anggota

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelititan yang berjudul “

PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis Paniculata)

TERHADAP VOLUME EDEMA PLANTAR PEDIS TIKUS PUTIH JANTAN

(Rattus Norvegicus) SETELAH DIINDUKSI KARAGENAN”. Penulisan

penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Kedokteran, Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada

penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini.

2. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda

Pryantro.Spd yang penulis banggakan dan Ibundaku tercinta Puji Astuti yang

telah banyak memberikan dukungan, Do’a, dan pengorbanan baik moril

maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. dr. Desy Andari,M.Biomed, Selaku dosen pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta

(6)

v

4. dr. Bambang Widianto,Sp OT, Selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. dr. Bragastio Sidharta, Sp M Selaku dosen penguji yang telah membantu dan

memberikan curahan pikirannya sehingga penelitian ini dapat selesai sesuai

yang direncanakan.

6. Segenap pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang, yang sangat membantu selama perkuliahan ini.

7. Segenap staf tata usaha FK UMM: mas didit, pak yono, bu endah, mbak citra

yang telah membantu setiap proses demi kelancaran tugas akhir ini.

8. Segenap laboran yang telah membantu dalam proses penelitian pak Kusnan,

mas Nyono, mbak Fat, mas Miftah, pak Joko.

9. Segenap staff skill: mbak Emi, mbak Dilla

10.Palmalina Anggita Indah Swasti yang selalu menemani, memotivasi, dan

mendukung penulis dalam kelancaran tugas akhir ini.

11.Teman-teman Asisten Laboratorium Farmakologi FK UMM 2012 Dea, Ani,

Barkah dan Risma yang juga selalu memberikan motivasi.

12.Teman teman yang telah membantu penelitian: Suci, Jauhansyah, Fadli, Dea,

Rayan, Aca, dan Lukman yang telah membantu selama proses penelitian.

13.Teman-teman kelompok belajar: Fadhil, Rayyan, Galih, Fahmi, Yudha, Fadli,

Harmas, Taufan, Bayu, Riko, Odi, Bagus yang selalu memberikan semangat

(7)

vi

14.Teman-teman angkatan 2012 yang selalu setia memberikan saran dan

masukan serta kritik yang sifatnya membangun.

15.Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung,

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini tidak luput dari

berbagai kekurangan. Sehingga peneliti mengharapkan masukan dari berbagai

pihak. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,

menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta

dapat bermanfaat bagi semua pihak, aaamiiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 22 Februari 2016

(8)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENELITIAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademik ... 4

1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat... 4

1.4.3 Manfaat untuk Klinis ... 4

(9)

x

2.1.1 Definisi dan Penyebaran ... 5

2.1.2 Nama Daerah ... 6

2.1.3 Taksonomi Sambiloto ... 6

2.1.4 Morfologi Tanaman ... 7

2.1.5 Kandungan Kimia ... 8

2.1.6 Mekanisme Anti Inflamasi Sambiloto ... 9

2.2 Inflamasi ... 9

2.2.1 Definisi Inflamasi ... 9

2.2.2 Mekanisme Inflamasi Akut ... 10

2.2.3 Mediator Kimia Inflamasi... 13

2.2.4 Tanda-Tanda Inflamasi ... 19

2.2.4.1 Rubor (Kemerahan) ... 19

2.2.4.2 Kalor (Panas) ... 19

2.2.4.3 Dolor (Nyeri) ... 20

2.2.4.4 Edema (Pembengkakan) ... 20

2.2.4.5 Fungsiolesa ... 20

2.2.4 Obat-Obat Antiinflamasi ... 21

2.2.4.1 Obat Inflamasi Non Steroid (NSAID)... 21

2.3 Karagenan ... 24

2.3.1 Definisi dan Deskripsi Karagenan ... 24

2.3.2 Jenis-jenis Karagenan ... 24

(10)

xi

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep ... 27

3.2 Hipotesa ... 28

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 30

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

4.3 Populasi dan Sampel ... 30

4.3.1 Populasi ... 30

4.3.2 Sampel ... 30

4.3.3 Besar Replikasi ... 30

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 32

4.3.5 Karakteristik Sampel Peneltian... 32

4.3.5.1 Kriteria Inklusi ... 32

4.3.5.2 Kriteria Eksklusi ... 32

4.3.6 Variabel Penelitian ... 32

4.3.6.1 Variabel Bebas ... 32

4.3.6.2 Variabel Tergantung ... 32

4.3.7 Definisi Operasional ... 33

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 33

4.4.1 Alat ... 33

4.4.2 Bahan ... 34

4.5 Alur Penelitian ... 35

(11)

xii

4.6.1 Pembagian Kelompok Tikus ... 36

4.6.2 Adaptasi Hewan Percobaan ... 36

4.6.3 Pembuatan Induksi Inflamasi ... 36

4.6.4 Penentuan Dosis Ekstrak Daun Sambiloto ... 37

4.6.5 Penentuan Dosis Aspirin ... 38

4.6.6 Prosedur Pemberian Ekstrak Daun Sambiloto ... 38

4.6.7 Pengukuran Volume Edema ... 39

4.6.8 Perhitungan Volume Edema ... 39

4.6.9 Perhitungan Presentase Inhibisi Edema ... 40

4.6.10 Analisa Data ... 40

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 41

5.2 Analisis Data ... 42

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data konsentrasi andrografolid dalam herba sambiloto menggunakan

pelarut kloroform dan etanol, konsentrasi ekstrak dalam mg/ml ... 10

Tabel 5.1 Rerata volume edema setiap kelompok... 41

Tabel 5.2 Presentase inhibisi edema setiap kelompok... 42

Tabel 5.3 Tukey 5% pada waktu T0 dan T6 ... 43

Tabel 5.4 Uji analisis statistik Pearson Korelasi T0 dan T6... 44

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Sambiloto ... 8

Gambar 2.2 Batang dan Daun Sambiloto ... 8

Gambar 2.3 Ciri morfologi tumbuhan sambiloto di berbagai habitat ... 8

Gambar 2.4 Struktur Kimis Andrographolide ... 9

Gambar 2.5 Perubahan Vaskular Inflamasi Akut ... 12

Gambar 2.6 Urutan Kejadian Emigrasi Leukosit Pada Inflamasi ... 12

Gambar 2.7 Mediator Kimia Pada Inflamasi ... 14

Gambar 2.8 Keterkaitan Sistem Mediator Plasma yang Diaktivasi Faktor XII ... 17

Gambar 2.9 Pembentukan Metabolit Asam Arakidonat dan Peranannya Dalam Inflamasi ... 18

Gambar 2.10 Klasifikasi Obat Analgesik Antiinflamasi Non Steroid ... 22

Gambar 2.11 Mekanisme Kerja Obat OAINS ... 24

Gambar 2.12 Struktur Kimia λ-Karagenan ... 24

Gambar 2.13 Kristal Karagenan ... 25

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian ... 27

Gambar 4.1 Pletismometer ... 33

Gambar 5.1 Rerata Volume Edema tiap kelompok ... ... 42

(14)

xv

DAFTAR SINGKATAN

AA : Asam Arakidonat

cGMP : Cyclic Guanosin Monophospate

COX-1 : Cyclooxygenase-1

COX-2 : Cyclooxygenase-2

ECM : Ekstra Celular Matrix

GM-CSF : Granulocyte-Monocyte Colony-Stimulating Factor

HPLC : High Performance Liquid Chromatography

ICAM-1 : Intercelullar Adhesion Molecule-1

IFN- ɣ : Interferon Gamma

IL-1 : Interleukin 1

IL-2 : Interleukin 2

IL-3 : Interleukin 3

IL-6 : Interleukin 6

iNOS : Inducible Nitric Oxide Synthase

NK 1 : Neurokinin 1

NO : Nitrit Oksida

NSAID : Non Steroid Anti Inflammatory Drugs

PAF : Platelet Activating Factor

PGE2 : Prostaglandin

PGI1 : Prostasiklin

(15)

xvi

SP : Substance P

TNF : Tumor Necrosis Factor

TNF-α : Tumor Necrosis Factor Alpha

VCAM-1 : Vascular Cell Adhesion Molecule-1

(16)

51

DAFTAR PUSTAKA

Angelina,Y, 2008, Carrageenan Micropellets: Production and Dissolution

Behavior, Cuvillier Verlag, Hamburg, pp.18

Baratawidjaja, G.K dan Rengganis, I, 2010, Imunologi Dasar, Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal.529 - 530

Furst, Danile E., Munster, Tino, 2010, obat Antiinflamasi Nonsteroid,

obat Antireumatik Pemodifikasi Penyakit, Analgesik Nonopioid dan

Obat-obat untuk Pirai, Dalam :Katzung B.G., editor. Farmakologi Dasar dan

Klinik, Edisi 10, Jakarta, EGC, Jakarta, hal. 479 – 489

Campo, V. L., Kawano, D. F., Silva, D. B., Carvalho, I, 2009, Carrageenans:

Biological Properties. Chemical Modifications and Structural Analysis – a

Review, Carbohyd, Polym, pp.167–180.

Chiou, W.F., Chen, C.F., Lin, J.J, 2000, Mechanisms of Suppression of Inducible

Nitric Oxide Synthase (iNOS) Expression in RAW 264.7 Cells by

Andrographolide, British J of Pharmacology, pp. 1553-1560

Calder, P. C, 2006, Handbook of Nutritiona and Immunity Servere

Undernutrition and Immunity (Ed 8). Humana Press, pp. 77.

Cotran R.S & Mitchell, 2007, Buku Ajar Patologi. 7 nd ed , Vol. 1, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta. hal. 189

Corwin, E.J, 2008, Handbook of Pathophysiology 3th Edition, Philadelphia:

(17)

52

Distantina S, Fadilah, Rochmadi, Fahrurrozi, Wiratni, 2010, Proses Ekstraksi

Karagenan dari Eucheuma Cottoni, Seminar Rekayasa Kimia dan Proses,

Solo

Evacuasiany,E & Soebiantoro,F, 2011, Pemanfaatan Ekstrak Andrographis

Paniculata Nees dan Aloe Vera L Sebagai Anti Inflamasi, Bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,

Bandung

Freddy,W.P, 2011, BAB 15 Analgisik Antipiretik Analgesik Antiinflamasi

Nonsteroid Obat Pirai dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen.

Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, hal. 207 –

210

Guyton, A.C & Hall, J.E, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11, EGC,

Jakarta, hal. 150.

Hidalgo, M.A., Romero, A., Figueroa, J.,Cortes, P., Concha, I.I., Hanche, J.L.,

Burgos, R.A, 2005, Andrographolide Interferes With Binding of Nuclear

Factor-kB to DNA in HL-60-derived Neutrophilic Cell, Br.J. Pharmacol,

pp. 680-686.

Imeson, A.P, 2009, Handbook of Hydrocolloids: Carrageenan. UK: Woodhead

Publishing (5), pp. 91-93.

Ivan, P.E.P & Lukito,A.M, 2003, Khasiat & Manfaat Sambiloto “Raja Pahit

Penakluk Aneka Penyakit”, Agromedia, Jakarta, hal. 1–15

Jadhao & Thorat, B, 2014, Purivication (Crystalization) of Bioactive Ingredient

(18)

53

Laboratory, Department of Chemical Engineering, Institute of Chemical

Technology (Formerly UDCT), India, hal. 728

Jarukamjorn, K & Nemoto, N, 2008, Pharmacological Aspect of Andrographis

Paniculata on Health and Its Major Diterpenoid Constituent

Andrographolide, Journal of Health Science, 54(4), pp. 370-381.

Julia.R, 2011, Plastisitas Memicu Timbulnya Sensitivitas Pada Nyeri Inflamasi,

Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta

Laboratotium Farmakologi Fakultas Kedokteran UMM, 2016,

Pletismometer, Malang

Laurence.J & Bacharach, M, 1964, Analytical Toxology, Philadelphia : CRC

Press

Liu,J., Wang, Z.T., Ji, L.L., Ge, B.X., 2007, Inhibitory Effects of

Neoandrographolide on Nitric Oxide and Prostaglandin E2 Production in

LPS-stimulated Murine Macrophag, Molecular and Cellular Biochemistry

Vol. 298 No.9, pp. 49-57.

Levita J, 2010, Radioiodinasi Andrografolid dan Biodistribusi Dalam Mencit

untuk Penurun Inflamasi, Majalah Farmasi Indonesia, Faculty of

Pharmacy Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, hal. 259 – 260

Maladiyah, I, 2012, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) pada Penggunaan

Aspirin sebagai Antirematik Vol. 4, Departemen Farmakologi Kedokteran

Universitas Islam Indonesia (FK UII), Yogyakarta.

Morris, C. J, 2003, Carrageenan-Induced Paw Edema in the Rat and Mouse.

Dalam Winyard, P. G. Dan Willoughby, D.A. Inflammation Protocols,

(19)

54

Neal, Michael J, 2006, At a Glance Farmakologi Medis. Edisi kelima, Erlangga,

Jakarta, hal. 70

Necas, J. & Bartosikova, L, 2013, Carrageenan : a review, Review Article,

Veterinarni Medicina, pp. 187–205

Pujiasmanto, B., Moenandir, J., Syamsulbahri, dan Kuswanto, 2007, Kajian

Agoekologi dan Morfologi Sambilto (Andrographis paniculata Ness.)

Pada Berbagai Habitat, Biodiversitas Vol. 8 No. 4, hal. 326-329

Prapanza, E & Marianto, L.M, 2003, Khasiat & Manfaat Sambiloto: Raja Pahit

Penakluk Aneka Penyakit, Agro Media Pustaka, hal. 3–9.

Price, S.A & Wilson, L.M, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Volume I Edisi 6, Editor Bahasa Indonesia: Huriawati Hartanto

dkk, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 160

Ridwan, I, 2014, Ekstraksi Andrografolid dari Andrographis paniculata.Nees

Menggunakan Ekstraktor Soxhlet, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad

Dahlan, Yogyakarta, hal. 85-91

Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Kedokteran, EGC, Jakarta, hal.189

Shen, Y. C., Chen, C. F, Chiou, W. F. 2002. Andrographolide Prevents Oxygen

Radical Production by Human Neutrophils: Possible Mechanism Involved

in Its Antiinflammatory Effect, British J. of Pharmacology, pp. 135: 399

Sukandar, E. Y. 2004. Sembilan Tanaman Obat Unggulan Hasil Uji Klinis Badan

POM

Sultani et al, 2012, Anti-Inflammatory Cytokines: Important Immunoregulatory

(20)

55

Chemotherapy Research and Practice Volume 2012 (2012), Article ID

490804, 11 pages.

Shaswati, 2013, Chronic Inflammation: Molecular Pathophysiology, Nutritional

and Therapeutic Intervention, CRC, pp.305-312

Thanasekaran.J, Cheng.H, Jie.L, Joen.S, 2013, Experimental and Clinical

Pharmacology of Andrographis paniculata and Its Major Bioactive

Phytoconstituent Andrographolide, Department of Pharmacology Taipei

Medical University, Taipei, Taiwan

Widyawati, T, 2007, Aspek Farmakologi Sambiloto ( Andrographis paniculata

Nees), Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, Medan

Winarto W.P, 2003, Sambiloto: Budi Daya dan Pemanfaatan untuk Obat 1st ed,

(21)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Inflamasi adalah respon protektif yang ditimbulkan oleh cedera atau

kerusakan jaringan yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung

(skuester) baik agen yang menimbulkan cedera maupun jaringan yang cedera. Pada

bentuk akut ditandai dengan tanda klasik: nyeri (dolor), panas (kalor), kemerahan

(rubor), bengkak (oedema), dan hilangnya fungsi (fungsiolesa) (Freddy, 2011).

Inflamasi sebenarnya merupakan respon fisiologis terhadap beberapa rangsangan

seperti infeksi dan cedera jaringan (Baratawidjja & Rengganis, 2010). Namun reaksi

protektif tersebut menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu penderitanya seperti

terjadinya edema. Edema terjadi karena pengeluaran mediator-mediator inflamasi dan

mengakibatkan nyeri lokal di daerah inflamasi. Respon inflamasi yang berlebihan

juga dapat membahayakan penderita, seperti serangan astma dan osteoarthritis

(Cotran & Mitchell, 2007).

Obat-obatan yang bekerja sebagai antiinflamasi sebenarnya sudah banyak

beredar bebas di masyarakat dan dibagi menjadi dua golongan besar yaitu golongan

kortikosteroid dan golongan non kortikosteroid atau NSAID (non steroid anti

inflamamatory drugs) (Freddy, 2011). Obat-obat tersebut dapat diperoleh dengan

mudah, sehingga pemakaiannya seringkali tidak mendapat pengawasan medis,

sebagai salah satu contoh NSAID yaitu aspirin (asam asetil salisilat). Sampai saat ini,

obat ini masih merupakan analgetik-antipiretik dan antiinflamasi yang paling banyak

(22)

2

(Malidyah, 2012; Freddy, 2011). Penggunaan obat-obat antiinflamasi terutama

golongan NSAID dapat menyebabkan ulkus peptikum maupun gastritis (Robbins,

2007). Obat - obat golongan steroid pun tidak jarang menimbulkan efek seperti

cushing syndrome karena penggunaan jangka panjang yang tidak diawasi (Bertram,

2010).

Penggunaan obat tradisional serta pengobatan tradisional telah lama di-

praktekkan di seluruh dunia, baik di negara berkembang maupun negara maju.

Menurut WHO, sekitar 65% dari penduduk negara maju dan 80% dari penduduk

negara berkembang telah menggunakan obat herbal sebagai obat tradisional.

Indonesia merupakan potensi pasar obat herbal dan fitofarmaka karena saat ini

memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 di antaranya termasuk

tumbuhan berkhasiat, salah satu diantaranya adalah sambiloto (Andrographis

paniculata Nees) (Widyawati, 2007). Sambiloto tersebar hampir di seluruh Indonesia

dan dapat tumbuh secara liar maupun dibudidayakan (Jarukamjorn & Nemoto, 2008).

Andrographis paniculata Nees (sambiloto) atau dikenal juga sebagai “King Of Bitter

di family Acanthaceae merupakan tanaman obat yang mempunyai rasa sangat pahit.

(Evacuasiany & Subiantoro, 2011).

Sambiloto memiliki berbagai manfaat, yaitu sebagai antiinflamasi, antibakteri,

antitumor, antidiabetes, antimalaria, dan hepatoprotektif (Jarukamjorn & Nemoto,

2008). Tanaman sambiloto memiliki berbagai macam bahan aktif kimia yaitu

flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen utamanya adalah andrographolide yang

merupakan zat aktif utama dari tanaman ini (Widyawati, 2007), dimana bahan aktif

(23)

3

2003). Daun dan percabangannya lebih banyak mengandung lakton sedangkan

komponen flavonoid dapat diisolasi dari akarnya. Di dalam daun, kadar senyawa

andrographolide sebesar 2,5 - 4,8% dari berat keringnya (Sukandar, 2004). Menurut

Prapanza dan Marianto (2003) sambiloto distandarisasi dengan kandungan

andrographolide sebesar 4-6%. Mekanisme sambiloto sebagai antiinflamasi adalah

menginhibisi nitrit oksida (NO) (Liu et al, 2007) dan enzim siklooksigenase 2

(COX-2) (Hidalgo et al, 2005).

Karenanya perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan terapi pendamping

atau pengganti dari bahan bahan alami yang banyak tersedia di masyarakat sehingga

efek samping yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak daun sambiloto

(Andrographis Paniculata) sebagai antiinflamasi pada plantar pedis tikus putih

(Rattus Norvegicus) yang di induksi karagenan 1%.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh ekstrak daun sambiloto (Andrographis Paniculata)

terhadap volume edema plantar pedis tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) setelah

diinduksi karagenan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh antiinflamasi ekstrak daun sambiloto terhadap volume

(24)

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengukur penurunan volume edema pada plantar pedis tikus putih (rattus

novergicus) yang di induksi karagenan 1% setelah pemberian ekstrak

sambiloto sebagai antiinflamasi

2. Mengetahui dosis efektif pemberian ekstrak sambiloto sebagai antiinflamasi

dalam mengurangi volume edema pada plantar pedis tikus putih (rattus

novergicus) akibat induksi karagenan 1%.

3. Mengetahui hubungan ekstrak daun sambiloto pada berbagai dosis, terhadap

volume edema pada pada plantar pedis tikus putih (rattus novergicus) akibat

induksi karagenan 1%.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan efek ekstrak daun sambiloto.

1.4.2 Manfaat Masyarakat

Penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak

daun sambiloto dapat digunakan sebagai terapi pendamping atau pengganti

dalam mengurangi gejala-gejala inflamasi.

1.4.3 Manfaat Klinis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk menemukan

pendamping atau pengganti dalam terapi antiinflamasi terutama yang berasal

Referensi

Dokumen terkait

Apakah pemberian ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang

Membuktikan efek pemberian jus jeruk (Citrus Aurantium) terhadap peningkatan kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar) yang

PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP PENCEGAHAN TERBENTUKNYA PLAQUE ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar)

Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Biji Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi

Tujuan penelitian ini untuk melihat respon tikus putih (Rattus norvegicus) jantan terhadap induksi agen streptozotocin sehingga membuat tikus dalam kondisi diabetes

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa L.) terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus)

Efektivitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Diameter dan Tebal Epitel Tubulus Seminiferus Testis.. Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang

Simpulan Penelitian: Pemberian variasi dosis ekstrak Daun Sambiloto dapat menaikkan kadar kolesterol HDL darah tikus putih (Rattus norvegicus ) tetapi peningkatan