• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pesan Dakwah Dalam Program Televisi (Analisi Isi Pesan Pada Program Chatting Dengan YM di ANTV)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pesan Dakwah Dalam Program Televisi (Analisi Isi Pesan Pada Program Chatting Dengan YM di ANTV)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Pesan Dakwah Dalam Program Televisi

(Analisi Isi Pesan Pada Program Chatting Dengan YM di ANTV)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-I)

Disusun Oleh :

Iib Robiatutsaniyah 06220425

Dosen Pembimbing 1. Himawan Sutanto, M.Si 2. Joko Susilo, M.Si

KONSENTRASI JURNALISTIK DAN STUDI MEDIA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan untuk Allah SWT karena Maha pengasih-Nya

lah saya diberi kemudahan dalam mengerjakan skripsi ini dan karena Maha

Penyanyang-Nya lah saya selalu diberikan kekuatan serta kesehatan untuk dapat

menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Dan tidak lupa juga saya haturkan

Shalawat serta Salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi akhir zaman

yang telah menuntun kita dari yang gelap hingga ke yang terang-benderang, yakni

dengan dinul islam ini.

Dengan selesainya penelitian yang berjudul “PESAN DAKWAH DALAM

PROGRAM TELEVSI (Analisis Isi Pesan Pada Program Chatting dengan YM di

ANTV)” ini, maka selesai juga studi Program Sarjana (S1) di Jurusan Ilmu

Komunikasi. Meskipun sudah menyelesaikan kuliah, kita masih termasuk manusia

yang harus terus belajar. Maka tidak menutup kemungkinan jikalau dalam

penulisan karya ilmiah ini ada sedikit atau benyak kekurangan. Mengingat kita

bukanlah makhluk yang sempurna, karena kesempurnaan selamanya hanya milik

Allah SWT.

Hanya berdo’a saja, tidak akan membuat langkah kita semakin maju.

Namun dengan usaha, dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini terselesaikan juga. Maka dari itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

(6)

2. Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

3. Nurudin, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

4. Drs. Abdullah Masmuh, M. Si, selaku Dosen Wali yang telah

memberikan arahan serta bimbingan mulai dari semester awal hingga semester

akhir di kampus UMM ini.

5. Himawan Sutanto, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, arahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Joko Susilo, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran, arahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Serta segenap Dosen Ilmu Komunikasi dan Karyawan, baik yang terlibat

secara langsung maupun tidak, namun nama dan jasa Bapak, Ibu, Saudara

dan Saudari akan menjadi inspirasiku dalam melangkah ke depan, dan akan

aku jadikan itu semua sebagai ilmu yang bermanfaat yang pahalanya selalu

mengalir.

Kekurangan dan kelemahan pasti selalu ada dalam setiap karya, tidak luput

juga dalam karya skripsi ini. Maka dari itu penulis berharap adanya saran dan

kritik yang dapat membangun dan bisa membuat skripsi ini berdiri lebih baik lagi.

Amin.

Malang, 21 Januari 2013

(7)

LEM BAR PERS EM BAHAN

Most I thank f ul l to Allah S WT, my Lord. Alhamdulillah f or bl essing me wi th

y our guidience. For every Miracles that y ou’ve been done f or me. Love y ou lord, f or every breath that I tak e. None of this y ou Create f or waste! Terimak sih atas segala anugerahmu, Smga rasa sy uk ur init Ta’ak an pernah hi l ang hingga ny awa tercabut. TuntunQ sLaLu di jaLan-Mu Robb…

Muhammad S AW, My Guide who show me the l ight. So I can march on resolutely . I’m despretely missing y ou.

Dear Mom and dad… I’m sorry I could’nt mak e y ou any prouder of me. I’m sorry I didn’t turn out the way y ou wanted me to be. I’m sorry that I’m disappoi ntment both of y ou more. But, this I promi se y ou I’ll do my best!!! Mungk in persembahan ini amatl ah sederhana, tapi dengan ini ananda bisa membuk tik an k al au ay ah i bu ak an terseny um, walaupun tidak bany ak setidak ny a i nil ah k ebanggaan k ali an untuk Q, I wish. Terimak sih ay ah dalam bijak mu atas segal a k epercay aan untuk membuatk u sel alu merasa percay a diri , segal a k ebanggan y ang atasQ juga support dal am seti ap guratan wajah y ang menandak an k au ada untuk Q, y ou’ll alway s be the best guy f or me. Ibu…setiap tentangmu ta’mampu membuatQ berk ata-k ata, semua terucap lewat hati y ang meny atuk an k ita, tautan suk ma sehingga apa y ang Qrasa bisa k au rasak an, Qy ak i n doamu ta’ak an berhenti sampai k apanpun, pun itu dal am heningmu. Tidak hany a doa y ang sel alu terucap, namun segal a hal tentangQ selalu ada perhati anmu dengan ik hlas dan k asihmu y ang begitu teduh. I love y ou till f orever edns mommy .

My Great Brotta…mas rief y ang bijak san a (seti dak ny a i ni menurutQ lho^ ^ ) y ang sel alu mengarahk an tentang bany ak hal, memposisik anmu sebagai sosok k ak ak y ang bi sa di andalk an, penuh dengan f il saf at y ang k adang Q ga”ngerti k alo mas rief Lagi nasehatinQ^ ^ . Thx a lot untuk ada buatQ sometimes (hehehe). I believe y ou have a great power to show that y ou’re the best. Mak asih udah ngebantuin ngeprint ney sk ripsi ampe’ ga”ngajar (hihi hi).

(8)

NOEN^ ^ calon pemiLik tuLang rusuk Q,,pemilik tangan gagah y ang menopangQ k etik a jatuh dan terpuruk . Smua tentangmu sL aLu menggetark aran k albu. Qk ira ta”ada orang semengerti k au tentangQ saat ini. Smua,,,smua hal k au k orbank an untuk Q, ta’mampu Qmenulisk an smua tentangmu, tanpa harus Qucap k au sudah sangat mengarti seberapa penti ngny a k m untuk Q. satu y ang pasti thx f oe bei ng beside me sek arang dan sLamany a. Qmenemuk anmu dal am cahay a sujudQ, INBUN HASAN MAHFUD.

MY Big Family,,atas sgal a doa juga duk unganny a, k eL.besar Abah k usno ttrmk asih atas sgal a support juga terutama k ritik anny a, k eL. Ay ah ri dan BU’k hol trmk asih buat sgl a k asih sy angx,,mamak Q mk sih bt doa,,mba”nies mk asih y a bt doax di sepertiga mal am untuk k elancaran sk ripsi Q,,mba’nul, mba’mima pk k x trimak sih bt smuax. My luvly nephew ica, riri juga dzak i k etik a pulang dan melihat k elucuan k al i an rasa lel ah & penat hi lang bersama k eri angan canda k ali an. Dan semua k eluarQ y ang sl alu mendoak anQ I Love y ou till the end of my Live.

Yang tersay ang Luvl y Buddi es ^ N ahy ez^ y ang masih dan sLaLu ingat

tentangQ, y ang sama-sama berjuang di Mal ang nggie, joen, rachem, dy an artha, rachel, k al i an sahabat terbai k y ang pernah ada. Trimak sih untuk sl alu mengi ngatk an buat ngerjain ney sk ri psi, walaupun ini sangat terlambat, tapi Qy ak in “utlubul il ma minal nahdi ilal l ahdi” ak an sal au ada dal am benak k ita. Ajaran-ajaran Gontor ak an sal alu tertanam k uat dalam diri dan hidup k ita.

Teman2 seperjuangan IM M REN AIS SAN CE FIS IP, k alian mengajariQ

bany ak dal am k isahQ di mal ang. Teman2 IMM 06’ y ang menginspirasi ciel, phiet, genk , sandra (hehehe IMM.Ti dl ney y g di sebutin), arsad, ririn, saprol, andy juga y ang l ainnny a y ang ga”bs di sebuti n, k al i an luar bi asa hebat. Para seni or y ang membimbing, bany ak cerita y ang tetap dan sl alu Qingat. Juga temen2 07’ y ay a, dati, dy an, f erdia, f itri, intan trmk asih atas k ehangatannx.

Ik om FIS IP 06 ’ Ndri, jeje nick y dan semuany a terimak asih atas share ilmu juga pengal amanny a, Qy ak in bi sa menjadi hebat seperti k ali an y ang mendahuului,,,amin. Teman juga sahabat y ang turut membantu suk sesny a sk ripsi ini teri mak asih y ang tak terhingga atas duk ungan serta semangatny a.

(9)

DAFTAR ISI

COVER

i

LEMBAR PERSETUJUAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

iv

ABSTAKSI

v

ABSTACT

vii

MOTTO

ix

KATA PENGANTAR

x

LEMBAR PERSEMBAHAN

xii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

xiv

xv

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

1

B.

RUMUSAN MASALAH

6

C.

TUJUAN PENELITIAN

7

D.

MANFAAT PENELITIAN

7

D.1. Manfaat Akademik

7

D.2 Manfaat Praktis

7

E.

KAJIAN PUSTAKA

8

E.1. Penelitian Sebelumnya

8

E.2. Komunikasi Dakwah

8

E.3 Pesan Dakwah

11

(10)

E. 3.2. Macam-macam Pesan Dakwah

13

E.3.3. Pertimbangan Memilih Pesan Dakwah

15

E.4. Media Dakwah

16

E.5. Dakwah Islam

18

E.6 Strategi Dakwah

20

E.7. Televisi

21

E.7.1. Fungsi Televisi

22

E.7.2 Televisi Sebagai Media Dakwah

22

E.8. Analisis Isi

23

F.

DEFINISI KONSEPTUAL

25

G.

METODE PENELITIAN

26

G.1. Metode Pendekatan Penelitian

G.2. Ruang Lingkup Penelitian

26

27

G.3. Unit Analisis

27

G.4. Kategorisasi

27

G.5. Teknis Pengambilan Data

32

G.6. Teknis Analisis Data

33

G.7. Uji Realibilitas Kategori

34

BAB II OBJEK PENELITIAN

A.

SEKILAS TENTANG STASIUN TELEVISI ANTV

36

A.1. Stasiun Pemancar

A.2.

Jenis Program Acara Religi yang di Tayangkan oleh ANTV

38

39

B.

TENTANG PROGRAM ACARA CHATTING DENGAN YM

42

C.

BIOGRAFI SINGKAT USTADZ YUSUF MANSUR

43

(11)

C.2. Perjalanan Hiddup Ustadz Yusuf Mansur

44

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA

A.

SAJIAN DATA

47

B.

ANALISIS DATA

49

B.1. Analisis Terhadap Kategori Aqidah

50

B.2 Analisis Terhadap Kategori Ibadah

51

B.3. Analisis Terhadap Kategori Muamalah

53

B.4. Analisis Terhadap Kategori Akhlak Mulia

54

C.

TABULASI FREKUENSI TERHADAP PESAN DAKWAH DAN

INDIKATOR

56

D.

UJI RELIABILITAS KATEGORI

60

D.1. Uji Reliabilitas Aqidah

62

D.2. Uji Reliabilitas Ibadah

65

D.3. Uji Reliabilitas Muamalah

68

D.4. Uji Reliabilitas Akhlak Mulia

71

BAB IV PENUTUP

A.

KESIMPULAN

76

B.

SARAN

78

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kategori Pesan Dakwah... 33

Tabel 3.1. Kategorisasi Program Chatting dengan YM ... 47

Tabel 3.2.Distribusi Frekuensi Kategori Aqidah... 50

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Kategori Ibadah ... 52

Tabel 3.4. Distribusi Frekuensi Kategori Muamalah ... 53

Tabel 3.5. Distribusi Frekuensi Kategori Akhlak Mulia ... 55

Tabel 3.6. Tabulasi Silang antara Kategori dengan Indikator ... 57

Tabel 3.7. Proporsi Kategori Pesan Dakwah... 61

Tabel 3.8. Koding Kategori Ibadah antara Peneliti dengan Koder ... 62

Tabel 3.9. Koding Kategori Ibadah antara Peneliti dengan Koder ... 66

Tabel 3.10. Koding Kategori Muamalah antara Peneliti dengan Koder ... 68

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Kutipan Dialog Kategori Aqidah

Lampiran 2 Tabel Kutipan Dialog Kategori Syariah

Lampiran 3 Tabel Kutipan Dialog Kategori Akhlaq Mulia

Lampiran 4 Koding Sheet Koder I

Lampitan 5 Koding Sheet Koder II

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M.A, Drs. Syamsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Amzah: Jakarta

Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian kontemporer. Andi Yogyakarta:

Yogyakarta

Burton, Graeme. 2008. YANG TERSEMBUNYI DIBALIK MEDIA: Pengantar

Kepada Kajian Media. Jalasutra: Yogyakarta&Bandung

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek, Mandar maju:

Bandung

Ilaihi, M.A., Wahyu. 2009. Komunikasi Dakwah, PT Remaja Rosdakarya:

Bandung: 2010

Hamidi, M.Si, Prof. Dr. 2010. Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, UMM

Press: Malang

M. Romli SIP, Asep Syamsul. 2003. Jurnalistik Dakwah : Visi dan Misi Dakwah

Bil Qalam. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Mulyana M.A, Deddy. 2001. Nuansa-Nuansa Komunikasi, Meneropong Politik

dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. PT Remaja

Rosdakarya: Bandung

Shihab, M. Quraish. 2001. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu

Dalam Kehidupan Masyarakat, Cetakan 22, Mizan: Bandung

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Gaya Media Pratama : Jakarta

Dermawan, Andy. 2002. Metodologi Ilmu Dakwah. Lembaga Studi Filsafat Islam

(15)

A.W. Widjaja. 1993. Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat). PT

Remaja Rosdakarya : Bandung

M.S. Hidajat. 2006. Public Speaking dan Teknik Presentasi. Graha Ilmu :

Yogyakarta

Ritonga, Jamaluddin. 2004 Riset Kehumasan. Gramedia Widiasaran Indonesia:

Jakarta

Syamhudi, M. Hasyim. 2007. Manajememen Dakwah. eLKAF : Surabaya

Wimmer and Domminick. 2003. Mass Media Reseacrh An Introduction, USA:

Thomson Learning Academic

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis, Riset Komunikasi. Edisi Pertama,

Cetakan ke-4, Kencana : Jakarta

Denis McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa Mcquail, Edisi 6-Buku 2.

Salemba Humanika : Jakarta

Dari Web

http://www.an.tv/tentangantv dan http://id.wikipedia.org/wiki/Antv

www.google.com/kisahsuksesdenganilmusedekah/motivasiblogger/biografi-ustadz-yusuf-mansur-kisah.html

http://andreyuris.wordpress.com

http://menjadihebat.blogspot.com/2012/05/pengertian-zakat-infaq-dan-shadaqah.html

http://altaftour.com/index.php/definisi-haji

(16)

http://www.referensimakalah.com

http://www.pesantrenvirtual.com

Sumber Non Buku

Zaki Al-Barudi, Imad. Mushaf Al-Quran Terjemahan. Edisi Tahun 2002. Pena

Pundi Aksara: Jakarta

Skripsi Terdahulu

Analisi Isi Pesan Dakwah Pada Program Acara Ensiklopedia Islam di Metro TV

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Media komunikasi massa mempunyai peranan yang sangat penting bagi

kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Setiap orang percaya bahwa media

memang memiliki kekuatan, meskipun secara mengejutkan adalah sulit untuk

menetapkan secara akurat kekuatan jenis apakah yang dimiliki oleh sebuah media.

Kekuatan utama media terletak pada fakta bahwa media dapat di bentuk apa yang

kita ketahui tentang dunia dan dapat menjadi sumber utama berbagai ide dan

opini1.

Media elektronik, yakni televisi adalah salah satu media yang saat ini sangat

dekat dengan masyarakat Indonesia. Tidak di pungkiri setiap individu bisa

terbentuk dengan program yang ada dalam televisi, karena kini televisi menjadi

candu yang sangat mudah masuk dalam lingkup kehidupan masyarakat, sehingga

tiada hari tanpa menghidupkan televisi. Di abad yang demikian pesatnya dalam

perkembangan dunia informasi ini tidak ada yang tidak melihat televisi, semua

kalangan masyarakat dari kaum elite sampai kaum ploletar, dari yang hanya

menikmatinya sebagai hiburan atau yang menjadikannya suatu kebutuhan dalam

mengikuti perkembangan isu-isu politik juga program yang sedang tren di

masyarakat sampai pada kebutuhan spiritual seperti acara-acara ceramah agama.

Televisi sendiri mempunyai peran utama dalam memperkenalkan

norma-norma baru dalam masyarakat. Karena telah menyita sedemikian banyak waktu

dan perhatian masyarakat, televisi telah dijuluki sebagai Tuhan Pertama, Tuhan

1

(18)

2 kedua, Orang Tua Ketiga, Narkotik Elektronik, Kotak Ajaib, Jendela Dunia dan

sebagainya. Pengenalan norma-norma baru yang demikian cepat itu

dimungkinkan karena media bergerak dengan prinsip kebebasan berekspresi,

meskipun prinsip tersebut sering digunakan sebagai dalih untuk mengejar

kepentingan ekonomi2.

Akhir-akhir ini kita disuguhkan acara-acara benuansa islami dengan metode

kajian Islam dengan berbagai model dan ciri khas seorang penceramah, baik

ustadz atau ustadzah. Mulai dari konsep yang model serius dengan tafsir

kontemporer sampai yang banyak guyonan di dalamnya. Entah hal ini merupakan

suatu bentuk tuntuan masyarakat Indonesia yang mengalami degradasi iman

ataukah bentuk program tayangan yang mengekor dari stasiun televisi lainnya

yang sudah dulu menayangkan acara serupa.

Menurut sebagian orang televisi menjadi alat yang tepat untuk menyebarkan

dakwah, karena seperti yang kita ketahui penyebaran dakwah sendiri saat ini

mendapat porsi yang cukup bagus dalam media. Setiap hari atau pada

waktu-waktu tertentu banyak program yang menayangkan kegiatan dakwah bil lisan

(ceramah dari sejumlah muballig atu da’i). Tentunya hal ini menjadi sebuah

terobosan yang menarik dalam strategi berdakwah saat ini.

Yang menarik disini adalah program acara tersebut tidak hanya ditayangkan

pada bulan Ramadhan saja, karena pada hakikatnya dakwah dalam perspektif

Islam adalah salah satu bentuk komitmen muslim terhadap agamanya. Jika dahulu

para penyebar agama berdakwah melalui pendekatan dengan cara berdagang atau

sebagaimana Wali Songo dalam berdakwah yang menggunakan kesenian daerah

2

(19)

3 setempat, namun di era informasi ini dakwah juga dapat kita temui dalam media

televisi dengan berbagai kemasan dan jenis program yang menyajikan acara-acara

bernuansakan religi.

Salah satu program yang bertajuk religi adalah acara Chatting dengan YM

yang disiarkan oleh stasiun televisi ANTV setiap kamis dan jumat pada pukul

21.30 sampai 22.30 WIB. Program ini pada mulanya merupakan program acara

yang ditayangkan setiap hari pada bulan ramadhan, namun karena antusiasme

yang sangat besar dari para penonton juga para penggemarnya akhirnya program

acara tersebut di lanjutkan sampai sekarang meskipun dengan pengurangan jam

tayang, akan tetapi formatnya kurang lebih hampir sama dengan waktu bulan

Ramadhan. Disiarkan secara live pada hari Jumat, sedangkan pada hari kamis

merupakan siaran ulang dari episode-episode pilihan dari yang pernah disiarkan

pada bulan Ramadhan. YM sendiri adalah singkatan dari nama Ustadz Yusuf

Mansyur, Kiai atau Da’i yang menjadi pembicara dalam acara tersebut.

Chatting Dengan YM merupakan sebuah sajian program talkshow

entertainment religi dengan tema yang berbeda di setiap episodenya. Kajian yang

dibahas meliputi Indahnya Islam (Fiqih, Aqidah, dan lain-lain), Amalan di bulan

Ramadan, Amalan Harian, Kisah Sukses / Inspiring People, dan lain-lain.

Disamping itu, yang menarik dan membedakan program acara ini dengan

program acara yang sejenis adalah tentang baimanana cara cepat menghafal

Al-Qur’an, kemudian ajakan untuk bersedekah dengan cara memaparkan rumus

matematika sedekah, serta amalan-amalan ataupun doa-doa untuk memperlancar

usaha, jodoh, rezeki, juga problematika umat lainnya. Sehingga dengan

(20)

4 dan ternyata berhasil menjadikan banyak orang yang menonton acara tersebut

menjadi tertarik untuk ikut melakukan hal yang serupa.

Program acara ini di pandu oleh Denny Cagur sebagai co-host yang juga

didampingi Ustadz Yusuf Mansyur sebagai host yang juga sebagai narasumber.

Program acara ini diformat sangat ringan namun penuh makna, mengangkat isi

pesan dakwah dari para narasumber yang menginspirasi baik itu dari kehidupan

pribadi dari Ustadz Yusuf Mansyur sendiri maupun bintang tamu yang

didatangkan dengan latar belakang yang sesuai dengan tema pada setiap

episodenya.

Chatting dengan YM sendiri menghadirkan obrolan dua arah baik dengan

bintang tamu maupun pemirsa di studio. Di awal pembukaan acara Ustadz Yusuf

Mansyur selalu memberikan tausyiah (wejangan) ataupun dengan membaca

beberapa ayat Al-Qur’an pilihan yang bibaca bersama-sama dengan para pemirsa

di studio.

Media merupakan salah satu piranti dakwah yang sangat prospektif. Melalui

media, dakwah dapat tersebar dan diterima banyak kalangan secara tepat dan

efektif sehingga peluang umat untuk kembali ke jalan yang benar kian luas. Dan

yang perlu dikembangkan adalah penguasaan strategi dakwah dalam ranah media

untuk mendukung konsolidasi dakwah yang tepat.

Program acara Chatting dengan YM yang ditayangkan ANTV layak untuk

diteliti karena dari program acara tersebut banyak wawasan juga pengetahuan

Islam yang disuguhkan. Tidak hanya tentang Islam yang monoton, akan tetapi

lebih kepada implementasi dalam kehidupan sehari-hari untuk beragama yang

(21)

5 hatinya ketika melihat acara tersebut juga menjadi faktor yang melatarbelakangi

peneliti untuk melakukan penelitian terhadap program acara ini, untuk mengetahui

strategi dan pesan dakwah yang disampaikan dari program acara tersebut.

Merujuk pada teori Dennis McQuail (1987) memberikan beberapa teori

komunikasi massa dan salah satunya yakni teori normatif, teori ini berbunyi

bagaimana seharusnya media berperan ketika serangkaian nilai sosial ingin

diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut3.

Berlandaskan teori tersebut, maka peran media menjadi sangat penting

kaitannya dalam hal ini untuk dapat menjadi alat dalam menyampaikan

nilai-nilai yang terkandung dalam pesan dakwah sehingga sifat dasar dari nilai-nilai

keagamaan tersebut dapat ditangkap dan di pahami oleh masyarakat sesuai Al

Qur’an dan Hadist.

Dalam konteks kehidupan beragama, ajaran-ajaran agama seringkali

disampaikan melalui kegiatan yang disebut dengan dakwah, dimana di

dalamnya mengandung berbagai macam unsur pesan baik yang bersifat

moral, ketauhidan, sosial dan lain sebagainya. Pesan-pesan dakwah harus

mampu memberikan rangsangan yang kuat kepada komunikannya

sehingga dapat memalingkan rangsangan buruk yang datang dari luar dan

dapat mempengaruhi perilakunya. Pesan-pesan dakwah tidak hanya sekedar

agar pesan tersebut dapat disampaikan dan diterima oleh khalayak ramai, tetapi

juga dapat mampu dimengerti dan dihayati serta pada titik tertinggi mampu di

laksanakan dengan baik oleh penerimanya.

Dakwah dapat pula diartikan sebagai upaya terus-menerus untuk

3

(22)

6 melakukan perubahan pada diri manusia yang meyangkut pikiran (fikrah),

perasaan (syu’ur), dan tingkah laku (suluk), sehingga terbentuk sebuah

masyarakat Islami (al-mujtama’ al-Islami)4.

Adapun judul yang dirumuskan peneliti adalah “Analisis Isi Pesan

Dakwah Pada Program Acara Chatting dengan YM (Ustadz Yusuf

Mansyur) di ANTV”. Jadi penelitian ini mempunyai fokus penelitian

mengenai isi pesan dakwah yang terdapat pada program acara Chatting dengan

YM (Ustadz Yusuf Mansyur) yang disiarkan oleh ANTV.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan masalah diatas, maksud dari penelitian ini

adalah untuk mengkaji juga mengurai lebih dalam lagi mengenai isi

dari pesan dakwah yang disampaikan dan berapa frekuensi kemunculan

pesan tersebut dalam tayangan program acara Chatting dengan YM (Ustadz

Yusuf Mansyur) di ANTV.

Untuk mempermudah dan lebih memfokuskan penelitian ini, penulis

menyusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Jenis pesan dakwah apa saja yang ada dalam tayangan program

acara Chatting dengan YM di ANTV?

2. Seberapa sering frekuensi pesan-pesan itu disampaikan dalam

acara tersebut?”.

4

(23)

7 C. Tujuan penelitian

Dari pemaparan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah peneliti ingin mengetahui sebagai berikut:

1. Isi pesan dakwah apa saja yang muncul dalam program acara Chatting

dengan YM di ANTV.

2. Berapa besar frekuensi kemunculan isi pesan-pesan tersebut dalam

program acara Chatting dengan YM di ANTV.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Manfaat Akademik

Penelitian ini merupakan analisis isi program acara Chatting dengan

YM, didalamnya banyak pesan-pesan dakwah yang kemudian sedikit banyak

mempengaruhi orang yang melihatnya. Lebih dari itu, penelitian ini

diharapkan bisa memberikan wawasan keilmuan yang lebih dalam terutama

yang berhubungan dengan komunikasi dan strategi dakhwah melalui media

massa, khususnya media televisi. Secara metodologi, hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan referensi kajian keilmuan yang berkaitan dengan

penelitian selanjutnya dengan kajian keilmuan juga metode yang berbeda

dalam menganalisa program acara di televisi.

D.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi

masyarakat luas yang terjun dalam dunia dakwah, baik dalam lingkup kecil

maupun besar terutama dalam perkembangan strategi dakwah melalui media

(24)

8 E. Kajian Pustaka

E.1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya yang menjadi referensi bagi peneliti adalah

penelitian tentang analisis isi pesan dakwah pada program acara ensiklopedi

Islam di Metro TV pada bulan Ramadhan 1427 H oleh Achmad S. Indratmo

mahasiwa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyang Malang. Isi dari pesan

dakwah dari program acara Ensiklopedia Islam yang menjadi subjek

penelitiannya.

Dari kesimpulan yang di dapat penelitian tersebut menunjukkan bahwa

program acara Ensiklopedia Islam di Metro TV pada bulan Ramadhan ini

terdapat pesan dakwah Islam yang disampaikan kurang mendapat porsi yang

cukup, apabila diandingkan dengan pesan lain yang ada di dalam acara tersebut.

E.2. Komunikasi Dakwah

Komunikasi merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan umat

manusia. Fungsi komunikasi akan terus berkembang selama ilmu komunikasi itu

masih ada. Setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam bentuk

apapun akan membuat perubahan sikap juga tingkah laku dari komunikan.

Antara komunikasi dan dakwah sebenarnya terdapat beberapa persamaan

dalam proses pelaksanaannya, karena pada dasarnya dakwah itu merupakan suatu

bentuk komunikasi yang khas yang membedakan dirinya dari bentuk komunikasi

yang lain pada umumnya.

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi

(25)

9 komunikasi ialah menjawab pertanyaan berikut “Who says what in which

channel to whom with what effect”.

Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.

Jika pertanyaan tersebut dijawab, maka dakwah dapat memenuhi kriteria

komunikasi, yaitu :

1. Who : Setiap pribadi muslim.

2. Says What : Pesan-pesan (risalah) Al-qur’an dan As-Sunnah

serta penjabaran dari Al-Qur’an dan As-sunnah.

3. To Whom : Kepada manusia pada umumnya.

4. In Which Channel : Memakai media atau saluran dakwah apa saja

yang sah secara hukum.

5. With What Effect : Terjadinya perubahan tingkah laku, sikap, dan

perbuatan sesuai dengan pesan-pesan yang

disampaikan sesuai dengan pesan-pesan yang

disampaikan oleh komunikator (perubahan disebut

dengan istilah)5.

Komunikasi dakwah bukan hanya sekedar proses penyampaian suatu pesan

mengenai dakwah oleh seseorang kepada orang lain. Hal yang perlu di lihat

adalah dengan melihat komponen antara yang satu dan komponen yang lain

secara fungsional, dimana terdapat tujuan yang jelas yang ingin dicapai.

5

(26)

10 Sebelum suatu pesan dakwah dapat dikonstruksikan untuk disampaikan

kepada komunikan dengan tujuan mempengaruhi dan mengajak, disitu harus

terdapat materi atau pesan dakwah yang dirumuskan sesuai dengan ajaran Islam.

Pengertian komunikasi dakwah tidak ditekankan pada aspek tujuannya saja,

tetapi juga menekankan efek yang muncul kepada komunikan sebagai akibat dari

penyampaian suatu pesan.

Ditinjau dari prosesnya, dakwah adalah komunikasi dalam arti kata bahwa

dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri dari dua manusia, yakni

dai sebagai komunikator, dan mad’u sebagai komunikan. Proses tersebut

berlangsung dalam kegiatan dakwah. Yaitu proses penyampaian pesan dakwah

kepada mad’u.

Selain itu, komunikasi dalam proses dakwah tidak hanya ditujukan untuk

memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina hubungan sosial

yang baik. Tetapi, tujuan yang terpenting dalam komunikasi dakwah adalah

mendorong mad’u untuk bertindak melaksanakan ajaran-ajaran agama dengan

terlebih dahulu memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina

hubungan baik.

Dalam penelitian terdahulu oleh Achmad S. Indratmo, komponen

komunikasi dakwah menurut Toto Tasmara yaitu sebagai berikut6: 1. Sumber (source) : Al Qur’an dan sunnah.

2. Komunikator : Khusus : Ulama

Umum : Seluruh Umat Islam yang dewasa.

3. Pesan (message) : Al Qur’an dan sunnah.

6

(27)

11 Penjabaran Al Qur’an dan As-sunnah dalam

kehidupan.

4. Pendekatan (approach) :Hikmah, kasih sayang, dan persuasif.

5. Tujuan (destination) : Perubahan sikap, dan tingkah laku sesuai

dengan isi dan harapan dari pesan yang

disampaikan.

Perbedaan kegiatan-kegiatan lahiriah, antara komunikasi dan dakwah nyaris

tidak kelihatan, karena memang begitu tajam. Bahkan lebih terasa persamaannya

dengan beberapa bentuk aktivitas komunikasi yang dikenal selama ini. Hal itu,

ada benarnya karena memang komunikasi dakwah pada dasarnya memiliki

prsamaan dengan bentuk kegiatan komunikasi lain yang sama-sama berlandaskan

prinsip-prinsip yang diajarkan oleh teori komunikasi.

E.3. Pesan Dakwah

E.3.1. Pengertian Dakwah

Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh

komunikator7. Namun ada juga yang mengartikan pesan adalah apa yang

dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima8.

Pesan disampaikan dalam bentuk simbol, baik verbal (lisan) atau

nonverbal (non-lisan). Simbol lisan adalah kata-kata, sedangkan simbol

nonverbal adalah apa yang anda sampaikan dengan nada suara atau gerak

fisik (gestures) seperti gerak mata, ekspresi wajah, menggapaikan tangan,

memainkan jari-jemari atau sikap badan (postures) dan penampilan

7

A.W. Widjaja, Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan M asyarakat ), (Jakart a: Bum i Akasara, 1993), hal. 14.

8

(28)

12 (appearance), atau isyarat, seperti membunyikan alat atau menunjukkan

warna9.

Sedangkan dakwah secara bahasa adalah ajakan atau seruan. Secara

istilah dakwah merupakan proses penyampaian pesan-pesan tertentu yang

berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan

tersebut10. Namun ada juga yang mengartikan bahwa dakwah adalah ajakan

atau seruan untuk mengajak kepada seseorang atau sekelompok orang untuk

mengikuti dan mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam11.

Dari berbagai macam pengertian dakwah tersebut, pada dasarnya

mencerminkan hal-hal berikut:

1) Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan

sadar dan terencana.

2) Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah,

memperbaiki situasi yang lebih baik.

3) Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni

hidup bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat.

Pesan Dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i

kepada mad’u12. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah

dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Lain halnya dengan Toto Tasmara

dalam bukunya Komunikasi Dakwah, dia berpendapat bahwa pesan dakwah

ialah semua pernyataan yang bersumberkan al-Qur’an dan Sunnah baik

tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.

9

M .S. Hidajat , Public Speaking dan Teknik Presentasi, (Yogyakar t a: Graha Ilm u, 2006), hal. 43-44.

10

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), hal. 31. 11

Andy Derm aw an, M et odologi Ilmu Dakw ah, (Yogyakart a: Lem baga St udi Filsaf at Islam, 2002), hal. 24.

12

(29)

13 Sedangkan Moh. Ali Aziz dalam bukunya Ilmu Dakwah, menyatakan

bahwa pesan dakwah merupakan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan

dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan

perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah segala bentuk

simbol-simbol yang berupa kata, gambar, dan sebagainya yang berlandaskan

pada al-Qur’an dan Sunnah dan diharapkan dapat memberikan pemahaman

bahkan perubahan dari sikap atau perilaku yang negatif ke sikap atau

perilaku yang positif pada diri mitra dakwah.

E.3.2 Macam-macam Pesan Dakwah a. Masalah Keimanan (Akidah)

Akidah berasal bahasa Arab “aqidah” yang bentuk jamaknya adalah

“aqaid” berarti kepercayaan atau keyakinan. Oleh karena itu akidah

merupakan pondasi utama bagi setiap muslim. Akidah inilah yang menjadi

dasar untuk memberikan arah bagi hidup dan kehidupan seorang muslim.

Akidah dalam Islam bersifat i฀tiqad batiniyah yang mencakup

masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman, yakni iman

atau percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya, hari akhir serta qadha’ dan qadar.

b. Masalah Keislaman (Syariah)

Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata)

dalam rangka mentaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur

hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup

(30)

14 “…Islam ialah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tidak

ada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah dan sesungguhnya

Muhammad adalah utusan Allah, dan engkau mendirikan shalat,

memberikan zakat, engkau berpuasa pada bulan Ramadhan, dan engkau

menjalankan haji ke Baitullah bila engkau mampu menjalankannya…”

(HR. Muslim)13.

Hadits tersebut mencerminkan hubungan antara manusia dengan

Allah SWT. Artinya masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah

syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi

masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia

diperlukan juga. Seperti hukum jual-beli, berumah-tangga, bertetangga,

warisan, kepemimpinan dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga

larangan-larangan Allah seperti minum minuman keras, berzina, mencuri

dan sebagainya termasuk pula dalam materi dakwah (nahi anil munkar).

c. Masalah Budi Pekerti (Akhlak)

Ditinjau dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa Arab

akhlaq yang merupakan bentuk jamak dari khuluq, yang berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku. Dari segi istilah, akhlak merupakan suatu keadaan

yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir

perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan

atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik

dan terpuji menurut pandangan akal dan hukum Islam, disebut akhlak yang

13

(31)

15 baik. Jika perbuatan yang timbul itu tidak baik, maka dinamakan akhlak

yang buruk.

Adapun akhlak terdiri dari akhlak terhadap khaliq dan akhlak

terhadap makhluk (manusia maupun bukan manusia). Masalah akhlak dalam

aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni

untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini

berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting

dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak

sebagai penyempurna keimanan dan keislaman.

E.3.3 Pertimbangan Memilih Pesan Dakwah

Materi dakwah (Iman, Islam dan Ihsan) adalah materi dasar yang dapat

diperluas dengan materi lain yang mengandung dan memperdalam materi

dasar tersebut, seperti kisah para Nabi dan Rasul, para syuhada dan sholihin,

serta hasil ijtihad para ulama, dan hasil penelitian pakar yang berhubungan

dengan materi dasar tersebut termasuk juga doa-doa dan sebagainya.

Dalam operasionalnya pemilihan materi dakwah harus sesuai dengan

keadaan. Materi dakwah itu dapat disampaikan secara verbal seperti pada

majelis ta’lim, pengajian rutin, pementasan qasidah, musabaqah tilawatil

qur’an, doa bersama dan lain-lainnya atau bisa juga disampaikan melalui

non verbal seperti zakat, infaq, shadaqah, pementasan, pantomim, khitanan

masal dan lainnya14.

Namun adakalanya masih terdapat komunikator yang tidak menyadari

bahwa pesan yang disampaikannya itu tidak berkaitan dengan komunikan,

14

(32)

16 dan komunikan tidak merasa berkepentingan sehingga komunikasi tidak

berjalan responsif. Oleh karena itu, dalam merencanakan sebuah pesan

harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut15:

a. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga

dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

b. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman

yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama

dapat mengerti.

c. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan,

dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

d. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan

tersebut yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada

pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

E.4. Media Dakwah

Media merupakan alat atau wahana yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Secara lebih spesifik,

yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi

pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video, kaset, slide, dan

sebagainya.

Menurut Wahyu Ilaihi16 komunikasi yang bermedia (mediated

communication) adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana

untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya,

dan atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut juga dengan

15

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 99. 16

(33)

17 komunikasi tak langsung (indirect communication) dan sebagai

konsikuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dakwah

ini dilancarkan.

Namun yang perlu digaris bawahi saat ini banyak media lain yang

mendukung, contohnya twitter. Dalam acara Chatting dengan YM ini

pemirsa di rumah bisa memberikan masukan ataupun tanggapannya melalui

twitter yang kemudian programmer acara menampilkan melalui running

teks (tulisan berjalan) yang ada di layar televisi.

Media dakwah sendiri memiliki alat untuk menyampaikannya kepada

mad’u atau komunikan, hal ini tentu di selaraskan dengan keadaan

masyarakat sekitar.

Hamzah Ya’qub membagi media dakwah menjadi lima :

 Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan

lidah dan suara. Media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah,

bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

 Tulisan, buku majalah. Surat kabar, korespondensi (surat, e-mail, sms),

spanduk.

 Lukisan, gambar, karikatur, dan lain-lain.

 Audio visual, yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, bisa berbentuk televisi,

slide, ohp, internet dan sebagainya.

 Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran

(34)

18 E.5. Dakwah Islam

Untuk menghadapi berbagai tantangan umat Islam dewasa ini, dakwah merupakan

suatu yang sangat relevan untuk dikembangkan di era informasi ini, salah satu

media dakwah yang efektif dan dapat dikembangkan pada era informasi ini adalah

pers atau media islam.

Dalam bukunya Drs. Samsul Munir Amin17 yang di sadur dari

bukunya Dedy Djamaluddin Malik “Peranan Pers Islam di Era Informasi,

hal.161, pers atau media menurut Wilkerson merupakan: “vital factor in all

the great political and social struggle”. Lebih lanjut dia mengatakan:

“Aside from its power as a crusading influence, the press has been a

most important medium in the formation of public opinion, serving as an

open forum in which serious questions have been discussed and decided”.

Dakwah sendiri merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar

berbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan

dan menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari

perbuatan munkar arag mereka mendapat kebahagiaan d dunia dan akhirat.

Seperti dalam Al Qur’an surat Al Imron ayat 104 telah dijelaskan dakwah

itu sendiri yaitu:

17

(35)

19 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma 'ruf dan mencegah dari yang munkar;

merekalah orang-orang yang beruntung18.

Di samping itu, dakwah Islam juga dapat dimaknai sebagai usaha dan

aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan

menggunakan system dan cara tertentu ke dalam kenyataan hidup

perorangan, keluarga, kelompok masyarakat juga Negara merupakan

kegiatan yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan masyarakat muslim

serta peradabannya.

Oleh karena itu, dakwah merupakan aktivitas yang berfungsi

mentransformasikan nilai-nilai Islam sebagai ajaran (doktrin) menjadi

kenyataan tata masyarakat dan peradabannya yang mendasar kan pada

pandangan dunia Islam yang bersumber pada Al-quran dan As-sunnah.

Seperti yang tertera dalam firman Allah SWT :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat

dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk. [845]. Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar

18

(36)

20 yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil ”19.

E.6. Strategi Dakwah

Dalam bukunya Prof. Hamidi, salah satu dosen pengajar Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang menyebutkan,

Strategy is a way to achieved clearly specified goals with a combination of

means and in a certain time period. By anticipating we try to predict what

the appointment(s), one self and/ or nature can do20

Jika seorang da’i mampu menjalankan strategi dakwah dengan

hikmah, ia akan mudah mencapai keinginannya dalam arti keberhasilan atau

efektifitas dakwahnya.

Hal ini bisa dilihat dalam metode yang digunakan oleh da’i dalam

berdakwah, seperti yang kita tau banyak pendakwah yang melenceng dari

tujuannya berdakwah. Nabi Muhammad SAW, sebagai imam para da’i,

telah menerapkan strategi dakwah secara bijak, sehingga melalui beliau,

Allah memberi manfaat kepada hamba-Nya dan menyelamatkan mereka

dari syirik menuju tauhid. Siasat beliau tersebut bermanfaat besar dalam

menyukseskan dakwahnya, membangun negaranya, menguatkan

kekuasaannya, dan meninggikan kedudukannya.

Berikut peneliti paparkan secara singkat cara atau strategi dakwah,

yakni21:

1. Memilih waktu kosong dan kegiatan terhadap kebutuhan audiens

(penerima dakwah).

19

Ibid, QS. An-Nahl 16 : 125.

20

Van den Ban, 1988:321, dalam buku Prof. Dr. Hamidi, M.Si, Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (UMM Press, Malang : 2010), hal.126.

21

(37)

21 2. Jangan memerintahkan sesuatu yang jika tidak dilakukan, menimbulkan

fitnah.

3. Menjinakkan hati dengan harta dan kedudukan.

4. Menjinakkan hati dengan member maaf ketika dihina, berbuat baik

ketika disakiti, bersikap lembut ketika dikasari, dan bersabar ketika

dizhalimi.

5. Pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung kepada orangnya

tetapi berbicara dengan sasaran umum seperti yang sering dilakukan

Nabi Muhammad SAW.

6. Memberikan sarana yang dapat mengantarkan seseorang pada tujuannya.

7. Seorang da’i harus siap menjawab berbagai pertanyaan.

8. Memberikan perumpamaan-perumpamaan.

Dalam era globalisasi dan era informasi seperti sekarang ini, diperlukan

penerapan dakwah yang dapat menjangkau dan mengimbangi

kemajuan-kemajuan tersebut. Dengan demikian dakwah harus dikembangkan melalui

berbagai strategi pendekatan.

E.7. Televisi

Televisi merupakan media audio visual yang sangat efektif dalam

menyebarkan informasi kepada khalayak atau pemirsa. Televisi sendiri

merupakan hasil teknologi elektronik yang dapat menyiarkansuatu program dalam

(38)

22 E.7.1. Fungsi Televisi

Fungsi televisi sebagai media massa sendiri adalah22:

1. Penerangan (The information function)

Fungsi ini terdapat pada media massa audio visual yang mempunyai

dua faktor, yaitu immediacy dan realism. Immediacy mengandung

pengertian langsung dan dekat, peristiwa yang disiarkan oleh stasiun

televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya.

2. Pendidikan (The Educational Function)

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang

ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang

jumlahnya begitu banyak dan simultan.

3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Sebagaian besar dari alokasi waktu siaran televisi diisi oleh acara-acara

hiburan, hal ini dikarenakan pada layar televisi dapat ditampilkan gambar

hidup serta suaranya bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati oleh

semua khalayak.

E.7.2. Televisi Sebagai Media Dakwah

Tidak dapat di pungkiri bahwa media elektronik merupakan media efektif

dalam menyampaikan pesan-pesan yang dalam hal ini pesan keagamaan

kepdan khalayak penerima dakwah. Pada era saat ini, media elektronik

dalam hal ini televisi, sangat efektif sebagai untuk menyampaikan pesan

kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, dakwah juga bisa disampaikan

melalui media elektronik ini, agar pesan-pesan dakwah bisa diterima secara

efektif.

22

(39)

23 E.8. Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media

massa. Pelopor analisi isi adalah Harold D.Lasswell, yang melopori teknik

simbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian

diberi interpretasi.

Analisis ini dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi, maupun semua

bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu social dapat

menggunakan analisis isi sebagai tenik/metode penelitian. Holsti menunjukkan

tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir

75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7%),

komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%)23.

Sedangkan definisi Kerlinger (1986) agak khas yaitu, analisis

komunikasi secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur

variabel. Dalam definisi Kerlinger ada tiga konsep yang tercakup didalamnya.

Pertama, analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisis

dipilih menurut aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit seperti, cara

penentuan sample. Kedua analisis isi bersifat obyektif. Ketiga analisis isi

bersifat kuantitatif24.

Bersifat sistematis artinya isi yang dianalisa sesuai dengan prosedur

yang tepat, dan cukup menggunakan satu pedoman dalam keseluruhan

analisanya, karena pedoman alternatif yang digunakan sering memunculkan

23

http://andreyuris.wordpress.com, di akses pada tanggal 29 september 2012

24

(40)

24 kesimpulan yang membingungkan.

Bersifat obyektif artinya peneliti tidak dapat mengikuti sertakan

pendapat pribadi dalam hasil analisisnya, karena hal tersebut akan

meghasilkan kesimpulan yang tidak sama. Oleh karena itu, sebelumnya

peneliti harus menetapkan definisi operasional, dan tata cara pengklasifikasian

yang jelas, lengkap, dan fokus, bila tidak maka peneliti tidak akan menemukan

obyektifitas dan reliabilitas kesimpulan yang diharapkan.

Bersifat kuantitatif artinya analisis isi bertujuan mempresentasikan

kerangka pesan secara akurat dengan pengukuran secara numerik. Dengan

demikian peneliti dapat membuat kesimpulan dan laporan secara ringkas,

namun menuntut peneliti menggunakan perangkat statistik sebagai alat

interpretasi. Adapun kegunaan analisis isi yaitu:

1. Menggambarkan isi komunikasi.

2. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan.

3. Membandingkan isi media dengan dunia nyata.

4. Melalui image suatu kelompok tertentu dan masyarakat.

5. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media.

Tahap-tahap dalam analisis isi25:

1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis.

2. Mendefenisikan populasi yang diteliti.

3. Memilih sampel yang sesuai dari populasi.

4. Memilih dan menentukan unit analisis.

5. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis.

25

(41)

25 6. Membuat sistem hitungan.

7. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan.

8. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan.

9. Menganalisis data yang sudah dikumpulkan.

10. Mencari kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi

F. Definisi Konseptual

Penelitian ini menggunakan konsep kategorisasi pesan dakwah yang terdiri

dari tiga kategori besar, masing-masing kategori diperinci sesuai dengan tema

kelompok besarnya. Adapun yang dipakai dalam penelitian ini adalah kategorisasi

pesan dakwah menurut Moh. Ali Azis, yang mengelompokkan secara garis besar

pesan dakwah menjadi pesan dakwah jenis aqidah, ibadah, muamalah dan akhlak

mulia26.

Pesan dakwah jenis aqidah meliputi keenam rukun iman, yaitu:

a. Iman kepada Allah; yaitu mempercayai bahwa Allah merupakan Tuhan

yang Maha Esa dan wajib kita yakini keberadaannya.

b. Iman kepada Malaikat; mengimani bahwa Malaikat adalah utusan Allah

yang selalu taat dan tidak pernah ingkar.

c. Iman kepada Kitab Allah; mempercayai adanya Kitab-Kitab (Taurat,

Injil, Zabur dan Al-Qur’an) yang di wahyukan oleh Allah kepada Nabi

dan Rasul pilihannya.

d. Iman kepada Rasul; percaya bahwasanya Allah mempunyai utusan di

muka bumi ini yang disebut dengan Rasul.

26

(42)

26 e. Iman kepada hari Kiamat; percaya bahwasanya hari kiamat itu memang

benar adanya.

f. Iman kepada Qadha dan Qadar; mengimani bahwasanya segala takdir

yang menimpa terhadap kita baik maupun buruk semua merupakan

kehendak Allah.

Pesan dakwah kategori ibadah rinciannya meliputi; Shalat, Doa, Tilawah,

Puasa, Zakat dan Haji. Sedangkan kategori muamalah meliputi hukum perdata

atau dalam Islam disebut Al-Qanunul Khas, seperti hukum niaga, hukum waris,

hukum nikah dan lain sebagainya. Kemudian ada juga hukum publik (Al-Qanunul

‘am), antara lain; hukum pidana (hinayah), hukum Negara (khilafah), hukum

perang dan damai (jihad).

Sedangkan pesan dakwah kategori akhlak mulia meliputi akhlak kepada

Khaliq (Sang Pencipta) dan akhlak dengan makhluk yang terbagi menjadi dua

yaitu yang berhubungan dengan sesama manusia dan yang berhubungan dengan

mahluk Allah selain manusia misalnya hewan dan lingkungan sekitar kita.

G. Metode Penelitian

G.1. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah analisis isi, menurut

Barelson (1952) analisis isi yaitu sebuah metode penelitian yang obyektif,

sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan suatu

komunikasi27.

Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan

statistik sebagai analisisnya. Hal ini mempermudah peneliti membuat

27

(43)

27 kesimpulan secara ringkas dan obyektif. Dalam analisis isi, kuantifikasi

menjadi penting untuk mempermudah peneliti dalam mempersentasikan

konsep tema dan isi pesan komunikasi.

G.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah program acara Chatting dengan YM

yang ditayangkan di ANTV setiap hari Kamis, dan hari Jumat secara live

pada bulan Oktober 2012 yang terdiri` dari 8 episode.

G.3. Unit Analisis

In written content, the unit of analysis might be a single word or symbol, a

theme (a single assertion about one subject), or an entire article or story

Pada kutipan diatas dalam buku “Mass Media Research” unit analisis

diartikan sebagai satuan terkecil dalam analisis isi yang diperhitungkan

sebagai obyek penelitian. Unit analisis dapat berupa simbol tunggal,

pernyataan atau artikel lengkap dalam sebuah cerita28.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah kalimat perkataan dari

dialog tentang pesan dakwah dalam program acara Chatting dengan YM

yang didalam mengandung materi-materi dakwah Islam pada 8 episode.

Sedangkan satuan ukur dalam penelitian ini adalah frekuensi kemunculan dari

dialog dalam tema dalam setiap acaranya selama 8 episode.

G.4. Kategorisasi

Mengingat dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi,

maka validitas dan hasil-hasilnya sangat tergantung pada

kategori-kategorinya. Seperti dikatakan Bernard Barelson, bahwa analisis isi tidak bisa

28

(44)

28 lebih baik dari kategori-kategorinya.

Sejalan dengan tujuan komunikasi dakwah bahwasanya pesan yang

disampaikan mempunyai tujuan dapat merubah perilaku obyeknya agar

sesuai dengan risalah-risalah yang terdapat didalam Al Qur’an, maka pesan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah isi dakwah dalam acara Chatting

dengan YM yang berupa informasi, ajakan, peringatan, pemberitahuan,

himbauan, dan larangan yang harus dijalankan dalam kehidupan

bermasyarakat berdasarkan aturan-aturan yang telah digariskan oleh agama

melalui Al-Qur’an dan As-Snnah.

Sebagaimana telah dijabarkan dalam definisi konseptual diatas, maka

dalam kaitannya dengan penelitian ini kategori pesan dakwah yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Kategori Aqidah (keimanan), adalah tindakan menyakini dan

mempercayai mengenai keberadaan Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari

Kiamat serta Qadha dan Qadar. adapun indikator mengenai kategori ini

yaitu;

a. Iman kepada Allah, yaitu mempercayai bahwa Allah merupakan

Tuhan yang Maha Esa dan wajib kita yakini keberadaannya.

b. Iman kepada Malaikat, mengimani bahwa Malaikat adalah utusan

Allah yang selalu taat dan tidak pernah ingkar.

c. Iman kepada Kitab Allah, mempercayai adanya Kitab-Kitab (Taurat,

Injil, Zabur dan Al-Qur’an) yang di wahyukan oleh Allah kepada

(45)

29 d. Iman kepada Rasul, percaya bahwasanya Allah mempunyai utusan di

muka bumi ini yang disebut dengan Rasul.

e. Iman kepada hari Kiamat, percaya bahwasanya hari kiamat itu

memang benar adanya.

f. Iman kepada Qadha dan Qadar, mengimani bahwasanya segala takdir

yang menimpa terhadap kita baik maupun buruk semua merupakan

kehendak Allah.

2. Kategori Ibadah, yaitu semua hal dan perbuatan yang disukai dan

diridhoi oleh Allah SWT, baik yang bathiniyah maupun yang

lahiriyah29. Dengan kata lain, kategori ibadah dapat dipahami sebagai

sebuah aturan atau hukum mengenai segala hal menyangkut perbuatan

yang disukai dan diridhoi oleh Allah dan bersifat wajib dilasanakan

oleh manusia. Adapun indikator kategori ibadah adalah sebagai berikut:

a. Shalat, yaitu suatu amalan yang terdiri dari perkataan dan

perbuatan, yang diawali takbiratul ihram dan diakhiri dengan ucapan

salam.

b. Doa, yaitu suatu amalan perkataan yang dipanjatkan kepada Allah

SWT.

Contoh: “syarat agar doa seseorang cepat dikabulkan oleh Allah

SWT adalah harus selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat dan

memaksimalkan waktu-waktu yang telah ditentukan sebagai waktu

cepat terkabulnya doa, seperti: saat bepergian, sepertiga malam

terakhir, doa diantara waktu maghrib dan isya’ dan lain sebagainya”

29

(46)

30 c. Puasa, adalah suatu ibadah untuk menahan diri tidak makan dan tidak

minum mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Contoh: “setiap umat Islam yang berakal dan akil baligh diwajibkan

berpuasa pada bulan Ramadhan”.

d. Zakat, merupakan isim masdhar dari kata zakā yang berarti berkah,

tumbuh, bersih dan baik. Sedangkan menurut istilah, zakat adalah

menyerahkan harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan

syara’ dengan niat karena Allah.30

e. Haji, Secara etimologis, haji berarti pergi menuju tempat yang

diagungkan. Secara terminologis berarti beribadah kepada Allah dengan

melaksanakan manasik haji, yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan

pada waktu dan tempat tertentu dengan cara yang tertentu pula.31

3. Kategori Muamalah, yakni segala urusan yang mencakup tentang

hubungan kehidupan manusia. Dengan demikian, kategori muamalah

dimaknai sebagai segala macam bentuk hukum yang mengatur tentang

hubungan kehidupan umat manusia di dunia. Indikator katergori bidang

muamalah adalah sebagai berikut:

a. Munakahat (Pernikahan), menurut istilah syariat Islam adalah akad

yang menghalalkan pergaulan antara laki – laki dan perempuan yang

tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi

hak dan kewjiban antara kedua insan.32

30

ht t p:/ / menjadihebat .blogspot .com (diakses 04 Februari 2013, jam 14.06)

31

ht t p:/ / alt aft our.com/ index.php/ defi nisi-haji (diaksesl 04 Februari 2013, jam 14.06)

32

(47)

31 b. Tijarah (Perdagangan), suatu perjanjian tukar menukar benda atau

barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah

pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya

sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh

syara’ dan disepakati.33

4. Akhlak Mulia, yaitu perangai yang tercermin pada tutur kata tingkah

laku dan sikap yang sesuai dengan sunnah Rasul34. Adapun

indikatornya sebagai berikut:

a. Tilawah/Membaca Al-Qur’an, Dengan menggabungkan antara arti

bacaan dan himpunan atau kumpulan, dalam menelusuri makna

kalimat Al-Qur'an, bisa dapatakan titik temu, bahwa ketika seorang

membaca Al-Qur'an, ia telah mengumpulkan huruf-huruf kalimat

dalam suatu rangkaian yang utuh, lalu melafalkannya dengan lisannya,

dalam bentuk kalimat atau kata yang sempurna, sehingga enak

didengarnya, nampak menjadi sebuah bangunan yang kuat saling

mendukung, tak tergoyahkan. Dari membaca akan lahir pemahaman.

Dari pemahaman akan lahir amal. Dengan demikian peranan nampak

bahwa membaca merupakan urutan pertama dalam membangun ilmu

pengetahuan, dan selanjutnya untuk membangun sebuah peradaban.35

b. Menutup Aurat, merupakan istilah Arab yang bermaksud bagian

anggota badan yang wajib ditutup (haram jika dipamerkan) kepada

orang asing (ajnabi) yang bukan muhrim. Diperjelaskan lagi, batas

33

ht t p:/ / w w w .ref er ensimakalah.com (diakses 04 Febr uari 2013, jam 14.17) 34

Ibid.

35

(48)

32 aurat juga merangkumi jenis pakaian yang tidak menonjolkan bentuk

tubuh badan.

c. Jujur, adalah sifat dalam perktaan, penempilan, dan bertindak apa

adanya, tanpa di buat-buat. Jujur merupakan salah satu sifat manusia

yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat

kepercayaan dari orang lain.

d. Sedekah, adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yg

berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai

dengan kemampuan pemberi.

e. Sabar, yakni menahan, dimaknai usaha menahan diri dari hal-hal

yang tidak disukai dengan sepenuh kerelaan dan kepasrahan.

Merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa kepada

Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran

merupakan setengahnya keimanan

f. Tawakal yaitu suatu akhlak pribadi dengan berserah diri atas

segenap kehendak Allah SWT.

Contoh: “Setelah berdoa dan berusaha dengan segala

kemampuan yang dimiliki kita harus memasrahkan semua

urusan kita kepada kehendak Allah SWT“.

G.5. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang dipakai adalah dokumentasi, yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa rekaman

video. Pada penelitian ini peneliti melakukan dokumentasi dengan cara

(49)

33 21.30 wib hingga pukul 22.30 wib setiap hari kamis dan jumat, agar

mempermudah untuk penentuan tema dan isi pesan yang disampaikan pada

acara tersebut.

Setelah data terkumpul kemudian dimasukkan kedalam lembar koding

sheet yang telah disiapkan oleh peneliti yang sesuai dengan kategori isi pesan

yang ditentukan.

G.6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan alat analisis tabel frekuensi untuk

menghitung rata-rata (mean). Data berupa setiap tema dan isi pesan dalam

program acara Chatting dengan YM di ANTV dimasukkan kedalam kategori

yang telah ditentukan. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan

table frekuensi kemunculan setiap kategori penelitian.

Selanjutnya data di analisis dengan tabulasi silang dengan tujuan untuk

mengetahui prosentase yang muncul dalam setiap kategori penelitian. Adapun

koding sheet koder, koding sheet kategori pesan dakwah dan tabel frekuensi

[image:49.612.134.508.541.654.2]

sebagai berikut:

Tabel 1

Kategori Pesan Dakwah

No Indikator Frekuensi Prosentase

1

2

(50)

34 Pemunculan kategori dalam bentuk prosentase tersebut kemudian

dianalisis deskriptif, dimana peneliti melakukan interpretasi atau penafsiran

untuk memberikan penjelasan deskriptif mengenai kategori Pesan dakwah

yang terdapat dalam program acara Chatting dengan YM di ANTV.

G.7. Uji Reliabilitas Kategori

Dalam rangka untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat

dipertanggung jawabkan, sebelum kategori digunakan dalam penelitian,

kategori perlu diuji dahulu. Pengujian kategori dimaksudkan untuk mengetahui

apakah kategori yang digunakan sudah reliabel atau belum. Bila hasil uji

kategori menunjukkan reliabel, maka kategori tersebut layak digunakan

dalam penelitian.

Untuk uji reliabilitas kategori diperlukan minimal dua orang koder.

Koder yaitu orang yang diminta memberi penilaian pada kategori penelitian

yang telah dibuat peneliti. Koder digunakan untuk mendapatkan kesepakatan

penilaian atas kategori penelitian yang telah dibuat oleh peneliti. Reliabilitas

antar koder dapat dihitung menggunakan rumus statistik milik Holsti (1969)

sebagai berikut:

Coefisien Reliability = 2M

N1+N2

M = Jumlah koding yang disepakati oleh peneliti dan koder

N1, N2 = Total jumlah koding dari pengkode

Kemudian kesepakatan dari hasil penilaian para koder diuji lagi menggunakan

(51)

35 Pi = %ob served agreement- %expected agreement

1 -% expected agreement

Pi = nilai kesepakatan

Observed agreement = jumlah yang disetujui antara- pengkode yaitu

nilai Coefisien -Reliability (CR)

Expected agreement = persetujuan yang diharapkan dalam suatu kategori

yang sama nilai matematisnya dinyatakan dengan

jumlah hasil pengukuran dari proporsi seluruhnya.

Menurut Domminick dan Wimmer36 kesepakatan 75% sudah cukup

reliabel. Jadi, pada tingkat kesepakatan 75% atau lebih kategori sudah

dinyatakan reliabel. Namun, sebaliknya jika tingkat kesepakatan tidak

mencapai 75% maka kategori perlu dibuat lebih spesifik lagi.

36

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Evaluations on the virtual cluster’s deployment show that we can leverage on desktop virtualization to quickly and dynamically deploy a testing environment while

Contoh Bapak Sujak, salah seorang pengemudi line G mengatakan, bahwa dirinya belum bisa menurunkan tarif angkutan karena setoran ke pemilik angkutan tidak turun. Pemilik

Dalam hal manajemen tata kelola pasar yang dilakukan baik dinas perindag dan UPT (Unit Pengelola Teknis) sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2010 tentang

Pada dosis ini juga diperoleh nilai konversi pakan yang lebih rendah, sehingga untuk memperoleh performans produksi ayam broiler yang optimal, maka sebaiknya diberikan ekstrak

tentang jam kerja pelayanan, dan belum dianggarkan untuk mengadaan tempat penyimpanan buku induk keuangan, buku bantu dan brankas Para pencari keadilan tidak memperoleh

Hipotesis penelitian dari penelitian ini adalah Ha jika ada hubungan yang signi fikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar peserta didik kelas VIII Di SMPN

Hasil pengisian kuesioner siswa yang diberikan akan digali melalui wawancara konseling individual dengan pendekatan rational emotif, untuk mendapatkan gambaran yang

Penelitian yang berjudul “ Sejarah Tambang Minyak Petrochina di Geragai 20012- 2015” ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan tambang minyak Petrochina