• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pengajaran aqidah akhlak terhadap kepribadian siswa Madarsah Ibtidaiyah al wathoniyah 43 Jakarta Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pengajaran aqidah akhlak terhadap kepribadian siswa Madarsah Ibtidaiyah al wathoniyah 43 Jakarta Utara"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

01eh

HUSNAH

NIM : 805011001497

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi syarat - syarat mencapai gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

Oleh:

HUSNAH

niセZ

805011001497

Di bawah bimbingan : Pembimbing,

セセ

Drs.H.Ghufl'OIl Ihsau, MA.

NIP. 150 202 340

JURUSAN PENDlDlKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

LlNIVERSITAS ISLAM SYA IlIF HIDA YATULLAH

,JAKARTA

(3)

Tarbiyah dan Keguruan ( FITK ) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dinyatakan telah Iulus dalam Ujian Munaqosah pada28 Januari 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl ( S.Pd.l ) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, 28 Januari 2008

Ketua JurusaniProgram Studi

Dra. Hj.Eri Rossatl'ia,M.Ag NIP. 150077519

PengujiI

Drs. Mawardi Sutejo NIP. 150.011.336

Penguji II

Drs. Safiudin Siddiq, M.Ag NIP. 150.299.477

Sidang Munaqosah Tanggal

!l.f)-Oi

-200'&

....f:-Mengetahui,

Dekan FakuJtas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(4)
(5)

Segala puja dan puji serta syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul "PENGARVH l'ENGAJARAl\ AQIDAH AKHLAQ TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAI1 AL WATHONIYAH 43 JAKARTA VI'ARA"

Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulisan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Selama penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung, Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati yang tulus dan ikhlas penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada :

I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A Dekan Fakultas Hmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

(6)

4. Bapak Drs.H.Ghufron Ihsan,M.A, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan dorongan serta motivasi berharga bagi penulis.

5. KI-I.A.Mulki HD Ketua Yayasan Pendidikan Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara. 6. Kepala Sekolah MI Al Wathoniyah 43 beserta Guru dan Staf juga siswa-siswi

kelas V dan VI.

7. Ayahanda dan Ibunda yang selalu mendo'akan serta memberikan motivasi hingga selesainya skripsi ini.

8. Suami dan Anak-anakku terimakasih atas do'a dan dukungannya.

9. Teman-temankll khusllsnya angkatan 2005, Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantll dan selahlmemberikan dorongan untuk terselesainya skripsi ini.

Akhirnya, kepada Allah jualah kami berserah diri dan berdo'a semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi salah satu amal soleh dan l11endapatkan pahala yang lebih dari Allah SWT, dan berharap semoga skripsi ini berl11anfaat bagi kita sel11ua, Amin.

(7)

DAFTAR ISI... 111

DAFTAR TABEL .. v

DAFTAR LAMPIRAN VB

BAB I PENDAHULlJAN

A. LataI' Belakang Masalah I

B. Pel11batasan dan Perul11usan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan Skripsi 5

D. Sistel11atika Penulisan Skripsi 6

BAB II KAJIAN TEOm, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Pengajaran Bidang Studi Aqidah Akhlaq di MI

1. Pengeliian Pengajaran Bidang Studi Aqidah Akhlaq di MI. 8 2. Dasar- Dasar Hukum dan Tujuan Pengajaran Bidang Studi

Aqidah Akhlaq di MI.... 11

3. Ruang Lingkup Materi Pengajaran Bidang Studi Aqidah

Akhlaq di MI... 19 B. Kepribadian Siswa dan Upaya Pel11bentukannya

1. Pengertian Kepribadian Siswa dan Tluuan Pel11bentukannya 32 2. Langkah- langkah dan Metode Pel11bentukan Kepribadian

Siswa... 38 3. Faktor yang Berpengaruh dalam Pel11bentukan Kepribadian

Siswa 42

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

(8)

A. Desain Penelitian .. 48 B. Tempat dan Waktll Penelitian... 48

C. Variahel Penelitian... 48

D. Poplliasi dan Sampel Penelitian 49

E. Teknik Pengunpulan Data... 50

F. Teknik Analisis dan Interpretasi Data 5 I

BAB IV KEGIATAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Riil MI AI Wathoniyah 43 Jakarta Utara

1. Latar Belakang MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara 52 2. Visi dan Misi... 53

3. Sarana dan Prasarana... 53

4. Struktur Organisasi 54

5. Keadaan Guru dan Karyawan 56

6. Keadaan l-i1urid... 57

B. Diskripsi Data 58

C. Analisis dan lnterpretasi Data 77

BAB V PENUTUI'

A. Kesimpulan 80

B. Saran - saran 80

DAFTAR PUSTAKA . 82

(9)

13 Tabel13 Kesempatan bertanyajawab . 14. Tabel14 Siswa menguiang Aqidah Akhlaq .. " " .. "" .. "." .. " ". i5. Tabei 15 Kemampuanmenjawab soa!... " " """ .. " " " .. 16. Tabei 16 Melaksanakan sholat lima waktu . 17. Tabel 17 Meiaksanakan sholat berjama'ah " .. ""." " .. 18. Tabel 18 Menjalankan puasa Ramadhan " " .. 19. Tabei 19 Berwudhu "" .. " .. " "" " .. 20. Tabei 20 Berzakat fitrah .. " " .. " .. " .. " " " ". 21. Tabel21 Berdo'a .. "." .. "" "."."." ""."." .. "."."". 22. Tabel 22 Membantu orangtua " " .. 23. Tabel 23 Memberi salam " " " "

59 60 61 62 63 64 64 65 66 67 67 68 69 69 70 71 71 72 73 58 56 57 Data Guru dan Karyawan MI Al Wathoniyah 43 Jakarta

Utara tahun2007/2008 .

Keadaan Mudd .

Hasil angket Metode Pengajaran Aqidah Akhlaq di MI Ai Wathoniyah 43 Jakarta Utara " . 5. Tabel 5 Hasii Angket Kepribadian Siswa MI Al Wathoniyah 43

Jakmia Utara " " .

6. Tabel 6 Siswa menyukai materi bidang studi Aqidah Akhlaq .. 7. Tabel 7 Siswa menyukai Pengajaran Aqidah Akhlaq . 8. Tabe! 8 Siswa memahami materi Aq'dah Akhlaq .. " .. " "" .. " 9. Tabei 9 Siswa kesuiitan daiammempelajari Aqidah Akhlaq." .. 10. Tabel 10 Metode Pengajaran yang disukai siswa" .." ... " .... "" . 11. Tabel 11 Penggunaan media dalam pelajaran Aqidah Akhlaq .. 12 Tabel 12 Pemberian mated sesuai alokasi waktu.. "."."." .... " . 2. Tabei2

[image:9.595.34.472.129.690.2]
(10)

akhlaq di MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara... 75 27. Tabel 27 Analisa item skor angket kepribadian siswa MI Al

(11)

2. Berita Wawancara Kepala MI AI Wathoniyah 43 Jakarta 3. Berita Wawancara Guru Agama Islam

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan yang tinggi tanpa didasari akhlak yang baik alcan gagal dalam mewuj udlcan kebahagiaan. Oleh Icarena itu pengajaran sangat penting. Pengajaran tersebut dapat diperoleh baik di lembaga formal seperti sekolah maupun lembaga non formal qeperti kursus-Icursus, Icarangtaruna, privat dan lain-Iainnya.

Pengajaran merupakan suatu proses yang berfungsi untuk membimbing pelajar di dalam kehidupannya yalcni l11el11bimbing siswa sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang harus dijalani oleh sem'ang pelajar. Tugas perkembangan terhadap pelqiar mencakup Icebutuhan individu sebagai anggota masyarakat dan sebagai l11akhluk ciptaan Allah SWT. Jika dilihat secara luas alcan tampalc jelas bahwa manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selahl berubah. Dan perubahan itu merupalcan hasil belajar. Namun demikian tidak semua peristiwa belqiar itu berlangsung secara sadar dan terarah serta dapat menghasilkan perubahan tingkah lalcu. Oleh sebab itu perubahan harus direncanakan.

(13)

mengajar dan belajar yang berdasarkan akhlak Islam yang mulia.J Begitu juga

menurut Prof Moh. Athiya £1 Abrasyi, tujuan yang asasi bagi pendidikan / pengajaran adalah lIntuk membantu pembentukan akhlak yang mulia2 Kaum mllslimin telah sepakat bahwa pendiclikan akhlak aclalah jiwa pendidikan Islam. Tujuan pencliclikan yang sebenarnya adalah untuk mencapai akhlak yang sempurna. Dalam kerangka pemikiran Islam, penclidikan dan pengajaran bllkan untuk mengisi otak pelajar dengan maklumat-maklumat kering dan pelajaran yang belum l11ereka ketahui. Jadi setiap pelajaran haruslah l11el11elihara akhlak, dan setiap pengajar haruslah l11el11ikirkan akhlak keagamaan di atas segala-galanya.

Sebagai pelaksana pencliclikan, khususnya guru berkewajiban membimbing, memimpin dan menciptakan situasi belajar mengaJar yang memungkinkan anak dengan c1ayanya sencliri l11elakukan perubahan dan pengembangan kepribaclian ke arah tujuan pendidikan bangsa.

Pengajaran merupakan sarana untllk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti adanya perllbahan perilaku individu. Perubahan ini terjadi karena aclanya proses yang diciptakan dalal11 rancangan proses pel11belajaran. Pengajaran harus l11erujuk pada proses mel11beri suasana teljaclinya perubahan perilaku indiviclu yang terikat tujuan.

I H.Mansyur,SII·ateg; Be/ajar mengLyar, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama Islam, 1998), hA5

(14)

Di dalam agama Islam, Pengajaran dengan proses sangat diperlukan,

Drs. Udin Saripudin W, MA mengemukakan bahwa :

"Nilai fonnal dari nilai pengajaran agama Islam adalah nilai pembentukan yang bersangkutan dengan daya serap murid atas segala bahan pengajaran yang telah diterimanya. Hal itu berarti daya serap murid menunjukkan kemampuan murid tersebut dalam membentuk kepribadian yang utuh, kokoh dan tahan uji dengan tenaganya sendiri. Semuanya itu merupakan ォ・セェ。 mental. Kerja mental terjadi sebagai reaksi atas pengaruh yang diterimanya dan melalui pengalaman kejiwaan. Pengalaman kcjiwaan lcrjadi Illclalui berbagai pembcntukan daya rohani yang menjadi ciri kepribadian seseorang". 1

Salah satu bidang studi pendidikan Islam yang diajarkan di MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara adalah mata pelajaran Aqidah Akhlak. Proses pendidikannya diarahkan untuk mendorong, membimbing dan membina murid agar mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini tentang keimanan sehingga mewamai pola pikir dan perilaku sehari-hari.

Pengajaran bidang studi Aqidah Akhlak menganut sistem spiral yakni semua pokok-pokok keimanan dan akhlak. Namun kedalaman dan keluasan materi disesuaikan dengan kematangan jiwa tiap tingkat usia (tingkat perkembangan anak) dan jenjang pendidikan.

Dalam Islam ditegaskan, aqidah akhlak yang baik harus diajarkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6 yang berbunyi :

3Udin Saripuddin Winataputra dan Rustana Ardiwinata, PerencGnaan Pengajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Kelembagaan Agama Islam, Depertemen Agama Islam, 1994), h.

(15)

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu clan keluargamu dari api neraka". (Q.S At - Tahril11 : 6 )

Berdasarkan urman di atas, dapat dikatakan bahwa Islam l11el11erintahkan kepada l11anusm untuk memberikan pcndidikan agar manusia ticlak tCljerumus ke jurang kenistaan, kesengsaraan dan peneleritaan yang disebabkan oleh tingkah laku/ akhlak yang elilakukannya.

Pengajaran aqidah akhlak sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian siswa, sebab kepribadian secara utuh hanya mungkin dapat elibentuk melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan dengan sasaran yang dituju. Dalal11 pembentukan kepribadian, tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanannya.

Dengan elemikian pcmbentukan kepribadian pada dasarnya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan serasi dengan nilai-nilai akhlakul karil11ah. Untuk itu setiap manusia khususnya siswa MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara c1ianjUi kan untuk belajar c1engan bailc Pembentukan kepribadian melalui penelielikan merupakan suatu rangkaian upaya menuntut ilmu clan nilai-nilai keIslal11an.

(16)

B. Pembatasan dan Pemmllsan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Tidak sel1111a masalah di atas bisa kal11i teliti. Nal1111n untuk l1lel11fokuskan penelitian agar lebih terarah dan l11encapai sasaran, maka penulis l11el11batasi masalah sebaga; berikut :

Materi pengajaran yang diteliti hanya pengajaran aqidah akhlak

Aspek-aspek kepribadian yang diteliti meliputi aspekjasmani dan rohani Tempat penelitian hanya di Madrasah Ibtidaiyah AI Wathoniyah 43 Jakarta

Objek penelitian hanya l11eliputi siswa-siswi kelas V dan VI

Penelitian dibatasi hanya untuk l11engetahui ada atau tidaknya pengaruh pengajaran aqidah akhlak terhadap kepribadian siswa.

2. l'erlllJ1llsan Masalah

Adaplln perUl11usan l1lasalah dalam skripsi ini dapat dirul1luskan dalal1l sebuah pertanyaan :

- Apakah pengajaran aqidah akhlak berpengaruh positif terhadap kepribadian

siswa?

C. TlIjllan Pen nlisan Skripsi

(17)

Bab II

1.TlIjllan Umllm

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengajaran aqidah akhiak

terhadap kepribadian siswa MI Al Wathoniyah43. 2. Tlfijllan KhllslIs

a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaJaran aqidah akhlak

terhadap kepribadian siswa, yaitu akhiak kepada Allah SWT dan Rosul di

MI Al Wathoniyah43 Jakarta Utara.

b. Untuk l11engetahlli ada tidaknya pengaruh pengaJaran aqidah akhlak

terhadap kepribadian siswa dan akhlak kepada sesama l11anusia MI Al

Wathoniyah43 Jakmia Utara.

D. Sistematika Penlliisan

Penulis menyusun dalam lima bab yang terdiri dari sub-sub bab dil11ana

satu dengan lainnya saling berkaitan.

Bab I Pendahuluan; l11eliputi urman tentang latar belakang masaIah,

pel11batasan dan perumusan masalah, tujuan penulisan skripsi, dan

sistel11atika penulisan skripsi.

Kajian Teori, kerangka berpikir dan hipotesis, berisi uraian masalah

Bab III

pengajaran bidang studi aqidah akhlak di MI, kepribadian siswa dan

upaya pembentukannya serta kerangka berpikir dan hipotesis.

Metodologi penelitian; meliputi uraian tentang desain penelitian,

(18)

BablV

Bab V

sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan interpretasi data.

Basil penelitian; meliputi kondisi riil MI AI Wathoniyah 43 Jakarta Utara, diskripsi data, analisis dan interpretasi data.

(19)

A. Pengajaran Bidang Studi AqidahAkhlak di MI

1. I'engertian I'enga.jaran Bidang Studi Aqidah Akhlal, di MI

a. I>engertian I'engajaran

Ada perbedaan antara pengertian pendidikan dan pengajaran. Pengaj aran menurut Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung adalah

"Suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya, berpikir kritis, sistematis dan objektif, serta terampil dalam mengerjakan sesuatu".4

Hal ini juga dijelaskan oleh K.HDewantara, menurutnya "Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Jelasnya, pengajaran tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberikan ilmu atau pengetahuan selia kecakapan". 5

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajaran adalah usaha secara sadar yang dilakukan pengajar untuk

.j Ahmad Tafsir.Metodologi Pellgajara/1 Agama Islam,(Bandung : PT.Rem.ja Rosdakarya,

2000).h.7

(20)

mengubah sikap dan perilaku Slswa dengan cara memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Adapun pendidikan secara harfiah memiliki arti memelihara dan memberi latihan. Pendi dikan terdiri dari beberapa tahapan kegiatan dengan tujuan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 6

Menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981), "Pendidikan adalah usaha yang disengaja dalam bentuk perubahan, bantuan dan pimpinan orang dewasa kepada anak-anak agar mencapai kedewasaan". 7 b. Pellgertiall Aqidah Akhlak

Menurnt bahasa, aqidah berakar dari kata ( ッセ - セ -

.llc)

Yang berarti simpul, ikatan, peljanjian, dan kukuh. Setelah terbentuk menjadi aqidah, mempunyai arti keyakinan.

Kata aqidah digunakan untuk mengungkapkan makna kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan merupakan pangkal dan sekaligus tujuan dari segala perbuatan8

Sejalan dengan itu, Mahmud Syaltut menjelaskan bahwa aqidah Islam adalah keyakinan akan keberadaan Allah dengan sega1a

,; Muhibbin Syah, M.Ed,Psikologi Pelldidikoll, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2000), Cet

ke 5, h.

7Ibid, h.33

8Roli Abdul Rohman, M.Ag, dan M.Khamzah, M.Ag,Melljogo Akidoh dOll Akhiok ull/uk Kelas

(21)

fungsinya, yang tercakup dalam rukun iman dan ll1erupakan landasan bagi setiap muslim dalam ll1elakukan kegiatan (amaliah)9

Sedangkan AI-GhozaJi mmemberikan deflnisi akhlak adalah, "Segala sifat yang tertanam dalall1 hati, yang ll1enimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa mell1erlukan pemikiran sebagai

. b II 10 pertJm angan ..

Menurut Ibnu Maskawih, "Akhlak ialah sikap seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertill1bangan (terlebih dulu)".ll

Menurut Abdul Karim Zaidan, "Akhlak adalah nilai dan sifat yang tertanall1 dalam jiwa sehingga seseorang dapat menilai perbuatan baik dan buruk, kemudian memilih melakukan atau meninggalkan perbuatan itu".12

Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa, pengaJaran aqidah akhlak adalah suatu kegiatan secara sadar yang dilakukan kepada anak didik baik jasmani maupun rohani, agar menjadi dewasa yang mengarah pada keyakinan yang mantap dan kehendak yang benar serta pembentukan kepribadian mulia sesuai ajaran Islam.

9fbid,h.3

lOIbid,h.22

II!-I.Chatiblll Umam, Aqidah Akhlak llntllk Madrasah Tsnawiyah Kelas !, (Kudus : Menara

Kudus, 1994) h. ! 14

(22)

2. Dasar-dasar Hukum dan Tujuan Pcngajaran Ridang Studi Aqidah

Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah.

a. Dasar - dasar Hnkum PCllgajarall Aqidah Akhlak

Yang menJadi dasar aqidah dalam agama Islam adalah AI

Qur'an dan AI Hadits (Sunnah Rosul). Akal manusia dengan segala

keterbatasannya tidak selalu dapat menentukan mana yang baik dan mana

yang buruk.

Oleh karenanya manusia perlu dibimbing dengan AI Qur'an dan AI

Hadits. Keduanya merupakan landasan atau dasar Aqidah Islam. Hal ini

terdapat dalam AI Qur'an surat Ali I1nran ayat 64 sebagai berikut :

Artinya:

"Katakanlah : "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (keletapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun ....". (Q.S Ali I1nran : 64 )

Aqad (perjanjian) mencakup janji praselia hamba kepada Allah

dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.

Kedua dasar ilu juga merupakan sumber akhlak atau pedoman

hidup dalam Islam yang menjelaskan krileria (ukuran) baik buruknya

(23)

Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur'an sebagai berikut :

Artinya:

"Hai Ahli Kitab, se-;ungguhnya telah datang kepadamu Rosul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al - Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesunggulmya teJah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izin-Nya, dan menulljuki mereka kejalall yang lurus". (Q.S. Al Maidah: 15 -16)

Disebutkan pula dalam Surat Al Israa' ayat 23-24 :

Artinya:

(24)

dan bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maim sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah pada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S.AI Israa' : 23-24)

Sabda Rasullullah SAW yang berbunyi :

Artinya:

"Manusia yang paling baik ialah orang yang terbaik akhlaknya". (HR.Tabrani dari Umar)

Jelaslah sudah bahwa finnan Allah dan Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah pedoman hidup yang menjadi azas bagi setiap muslim, ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia.

Selain AI Qur'an dan Al Hadits dasar hukum pengajaran aqidah akhlak lainnya adalah OBI-IN, Undang-undang dan Kurikulum.

(25)

dan pemahaman tentang akhlak, tetapi juga membekali peserta didik dengan akhlakul karimah sebagai hidup berbangsa dan bernegara.t3

Sedangkan menurut Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Daerah Otonomi, memungkinkan daerah untuk mengembangkan potensinya dan I11cngurangi pcnman pusat dalal11 bcrbagai bidang lerl11asuk bidang agal11a. Pcndidikan agal11a pada lel11baga-lcl11baga pendidikan nJrl11al utal11anya di Madrasah, diharapkan mampu mengantisipasi hal-hal negatif tersebut dengan l11el11berikan bekal keyakinan dan akhlak yang baik.

Mengacu pada kurikulum 1994 tentang perubahan terhadap materi pelajaran agal11a Islam untuk Madrasah di DIG Jakarta, dan berlandaskan rumusan tujuan pembelajaran yang tercerl11in dalam indikator keberhasilan, sedapat mungkin l11encakup aspek afektif sebagai upaya pengembangan kepribadian siswa di samping kognitif yang selama ini cukup dominan. Hal ini dilllaksudkan agar pendidikan agallla tidak hanya memberikan bekal pengetahuan agallla, tetapi juga memiliki pengaruh pada pembentukan kepribl'dian siswa.

b. Tujuall Pengajaran Bidang StudiAqidah Akhlak di MI

Sebagaimana telah disebutkan sebel umnya, Al Qur'an dan Al Hadits dapat membimbing dan mengarahkan manusia ke jalan yang lurus

13 Kell1all1jJI/al/ ])asal' l'endidikal/ Agall1a L,lall1 Madrasah Iblidaiyah Mala Pelajaral/ Aqidah

(26)

supaya dapat memiliki landasan hidup yang benar dan bertaqwa.

Tujuan memperlajari aqidah akhlak terdapat dalam al qur'an sebagai berikut :

Agar tetap berpegang kepada petunjuk yang bersumber dari Al Qur'an dan Al Hadits.

Artinya:

".... Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (AI Qur'an) dan Rasul (Sunnah-Nya)",. ", (Q.S, An Nisa : 59)

Agar manusia dapat terbimbing ke jalan yang diridhai oleh Allah,

Artinva:

(27)

Agar memiliki pedoman atau landasan hidup yang benar dan kuat Terdapat dalam Q.S.Al Maidah ayat 16.

Dapat ll1engantisipasi ll1araknya era globalisasi terutall1a yang ada kaitannya dengan pendekatan aqidah dan hal-hal yang merusak keimanan.

Aliinya:

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kall1u menjatuhkan dirimu sendiri kedalall1 kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah ll1enyukai orang-orang yang berbuat baik".( AI Baqarah: 195)

Agar selalu terbina taqwanya.

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". (Q.S.Ali Imran : 102)

(28)

Dalil yang berkenaan dengan tuj uan akhlak antara lain, terdapat dalam surat An Nahl ayat 90 yang berbunyi :

Artinya:

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran dan pennusuhan. Dia membeli pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". (Q.S An Nahl : 90)

Hadits Nabi yang berbunyi :

HセZNL

セ|

lr...

i..Gi.,y.l1 ol•

.u)

Ji;;

U:UQI

&t...

.;:::; .::;:.

-

...

r Artinya:

"Gaulilah manusia dengan akhlak budi pekelii yang baik". (l-I.R. Tunnidzi dari Abu Dzar)

Demikian hadits Nabi Muhammad _

.. Ll 4'....'" ./-' - Lセャ

-Hセ

lr ...

セiNNN^ZGBBBBG| 0 \ ...

u)

w.=..

N ",-:...;, \

'-..J.:';'WJ\

jJ::..

Artinya:

"Manusia yang paling baik ialah orang yang terbaik akhlaknya". (H.R.Thabrani dari Umar)

(29)

pahala dari sisi Allah dan dimasukkannya ke dalam surga Firdaus, penegasan ini dikemukakan dalam firman-Nya dalam Surat AI Kahfi Ayat 107 -- 108 yang berbunyi :

Artinya :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggaJ. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya". (Q.S.AI Kahfi : 107-108)

Ayat di atas memperlihatkan betapa pentingnya aqidah dan akhlak. Dengan keterpaduan keduanya, seseorang akan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah dengan jaminan surga Firdaus.

Selain berdampak positif terhadap diri sendiri, aqidah akhlak juga berdampak positifbagi orang lain dan lingkungannya.

Tujuan pembelajaran aqidah akhlak di M1 berdasarkan Standar Kurikulum 1997 adalah : untuk memberikan dasar kepada siswa tentang aqidah Islam, mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.14

(30)

3. Ruang Linglmp Materi Pengajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di MI a. Ruang Lingkup Bidang Studi Aqidah Akhlak di MI

Mata pelajaran aqidah akhlak di MI berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada peneapaian lsemampuan dasar peserta didik antara lain, untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengalaman dan pembiasaan berakhlak Islami seeara sederhana, sehingga dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta srbagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak meliputi :

1. Aspek iman, meliputi sub-sub aspek iman kepada Allah dengan alasan pembuktian yang sederhana, memahami dan meyakini rukun iman, tanda-tanda orang yang beriman kepada malaikat dan kepada Rasullillah.

2. Aspek akhlak yaitll di rumah, di sekolah dan di perjalanan.

Jadi kesimplilannya, ruang lingkllp materi aqidah akhlak tidak lepas dari insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan raslil-Nya, serta terbentllknya budi pekerti yang baik (akhlakul karimah).

b. Mated Pengajaran Bidang Stndi Aqidah Akhlak di MI

(31)

mencantllmkan materi pengqjaran aqidah akhlak secara nnCl, yakni

sebagai berikllt :

b.l Mated Pengajaran Aqidah

"Aqidah/ tauhid adaJah pengetahuan kesaksian, keyakinan, dan

keimanan terhaclap keesaan Allah dengan segal a sikap

kesel11pllrnaannya". 15

Aclaplln l11ateri pengajaran bidang stucli aqidah di Mlmeliputi :

I. 1111an kepada Allah SWT

2. lman kepada l11aJaikat-malaikat Allah

3. lman kepada kitab-kitab Allah

4. lman kepada raslil-rasul Allah

5. 1111an kepada hari akhir

6. 1111an kepada qadha clan qadar.

Sebagail11ana clijelaskan dalam Al QlIr'an surat An Nisa ayat 136

sebagai berikllt :

\: J "...

l\

\...JGs.li /

.u ..-" //

a31w

1'--: \ \--:- '\ -:' ifl

HZGᄋセb

y

<..S_ -" _

.J

I

,y.u

j.J, _. セ

..J-I-"

U:!_

セ⦅

TGゥセサヲTM

a31w

)<r :' /

D¥:

J-:'r

if\

\...JGs.lI'

.u

. j /

/"

.J _ -"

.' lY'.J

,

Y

<..s

I セ _

.J

I

_y.u

j

"" セ セNNNM⦅⦅⦅ '"7 7 J...

.. WI )

__ ' Qセ セNゥャャ

'

')1\

1'..'7*'.J ,_GNセャ| /

4.L:;; / /'

j.J _-"

4..JJS-

.J

(H'i

(32)

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Alah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat Nya kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya dan hari kemudian, maka sesunggulmya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya". (Q.S. An Nisa: 136)

b.l.l Ima" Kepada Allah SWT

Dari segi bahasa, iman berarti percaya atau pengakuan hatL Dari segi syara', il11an berarti kepercayaan yang membenarkan dalam hati dengan penuh keyakinan tanpa syak, serta berpengaruh daJam pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. Cara kita beril11an kepada Allah aclalah :

a. Mel11benarkan dengan yakin akan adanya Allah. b. Membenarkan c1engan yakin akan keesaan Allah.

c. Membenarkan dengan yakin bahwa Allah bersifat kesel11purnaan. Allah SWT berfirl11an :

Artinya:

(33)

Fimlan Allah tersebut, menegaskan bahwa Allah itu Maha Esa, sebagai tempat peml0honan dan harapan, tidak beranak dan tidak diberanakkan dan tidak seorang pun yang serupa dengannya.

b.1.2 Iman kepada Malailmt Allah SWT

Iman kepada malaikat Allah, bermii wajib percaya bahwa Allah menjadikan malaikat suatu makhluk rub yang berjisim halus tidak tampak oleh mata manusia, baik sifat maupun pekeljaannya, bukan laki-Iaki dan bukan perempuan, tidak makan, minum dan tidur.

Perintah iman kepada malaikat berdasarkan ayat Al Qur' an yang berbunyi:

<::,1\

--=.<:,'1, <...J

NセMZiゥO

- J-:-li

セMG

-

''>'> \

1,/ :\

":,I(

/'1

...r.'...

3

.-..Y"""'"...

3

Hェセ..., --- . _

3'?"3

Y

Y

(J ...r.'

--

r; , / " .... . - ' 1 " I

o

Y .

".J\)

....

セSN

-:<

NMセ||

-

、セゥsNャ|

_ 3 __

/

セi Sセ

'

.

';il

".J:"'3,

'-;1\ /

AlL

.(j-<l

'I :-

(j-<l

J... - -\"

--(WV :

Artinya:

"Bukanlah menghadapkan w'\iah kamu ke arah timur dan barat itu suatu kebaikan, akan tetapi sesun'gguhnya kebaikan itu adalah beriman kepada Allah di had kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi." (Q.S. Al Baqarah : 177 )

Jumlah malaikat sangat banyak, tetapi yang wajib diketahui ada sepul uh dengan tugasnya yaitu :"

(34)

2. Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki dari Allah kepada semua makhluk, termasuk juga mengatur hujan dan angin.

3. Malaikat Israfil bertugas menipu sangkakaladi hari kemudian. 4. Malaikat Izrail bertugas meneabut nyawa dari makhluk hidup. 5. Malaikat Raqib beliugas meneatat perbuatan manusia yang baik. 6. Malaikat Atid bertugas meneatat perbuatan manusia yang buruk. 7. Malaikat Munkar beliugas menanyai tiap-tiap orang di dalam

kubur.

8. Malaikat Nakir bertugas menanyai tiap-tiap orang di dalam kubur. 9. Malaikat Malik bertugas sebagai penjaga neraka

10. Malaikat Ridwan beltugas penjaga surga".16

b.l.3 Iman Kepada l(jtab - Kitab Allah SWT

[man kepada kitab Allah berarti kita wajib percaya bahwa Allah telah menurullkall kitab-kitab kepada rasul-rasul untuk disampaikan kepada umat-Nya. Kitab-kitab Allah SWT berisikan sun.;,han, beberapa hukum selia petunjuk bagi umat manusia.

1man kepada kitab-kitab Allah terdapat dalam firman Allah yang berbunyi:

('1'

Ao :

Artinya:

"Rosul telah beriman kepada Al Qur'all yang diturunkan kepadanya dari tuhallnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.(mereka

16H.Thoyib Sah Saputra,M.Pd dan H.Wahyudin, M.Pd,Pendidikan Agama Islam Aqidah

(35)

mengatakan):"Kami seseorangpun (dengan (Q.S.AI Baqarah : 285).

tidak membeda-bedakan antara yang lain) dari rasu1-rasu1-Nya ...."

Adapun kitab-kitab yang wajib diimani antara lain:

I. Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa as 2. Kitab Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud as 3. Kitab Injil, yang diturunkan kepada Nabi Isa as

4. Kitab Al Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 17

b.1.4 Iman Kepada Rasul-rasul Allah

Iman kepada rasu1-rasul Allah ada1ah mempercayai bahwa Allah telah menyampaikan syariat kepada hamba-hamba-Nya melalui rasu!.

Seluruh rasul adalah laid-laid. Allah tidak pernah mengangkat seorang wan ita menjadi nabi atau rasu!. Jumlah rasul itu banyak, tetapi yang wajib kita ketahui hanya 25 yaitu :

J. Adam 2. Idris 3. Nuh 4. Bud 5. Shaleh 6. Ibrahim 7. Luth 8. Ismail 9. Ishak 10. Yaqub

17fbid.h.IIO

"Ibid. h.105 11. Yusuf 12. Ayub 13. Syu'aib 14. Musa 15. Harun 16. Zllikipli 17. Dawlld 18. Su1aiman 19. I1yas 20. I1yasa 21. Yunlls 22. Zakaria 23. Yahaya 24. Isa

(36)

Para ulama menyatakan bahwa jumlah rasul itu ada 313 orang danjumlah nabi ada 124.000 orang.

;S\.i\C:

オNZLᄋMZLセセ

fS

\:>g

);,.J

{$\j\c r;\

セ|ON[ェ

|セサセ

....

(V A:

()4

JAIl)

Artinya:

" .... diantara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu ....".( Q.S.AI Mu'minun : 78 )

b.1.5 [man kepada HariKiamat

Iman kepada hari akhir berarti wajib percaya bahwa Allah mengadakan hari akhir atau hari kiamat, yaitu saat kehancuran dan binasa alam semesta sebagai pennulaan alam akhirat yang telah dijanjikan dan pasti akan dilaksanakan. Artinya sesudah alam yang kita tempuh ada lagi alam kedua yaitu alam pembalasan amal perbuatan manusia, baik dan jahat dibalas sesuai dengan perbuatannya. Bila saat kiamat akan tiba, hanya Allah-lah yang maha mengetahui, tidak ada satupun makhluk-Nya yang diberi pengetahuan tentang waktu bila mana kiamat akan tiba.

Artinya:

" siapa saja diantara tnereka yang benar-benar

(37)

l11ereka almn l11enerima pahala dari Tuhan mereka ....". (Q.S Al Baqarah : 62 )

b.1.6 Iman kepada Qadha dan Qadar Allah

Il11an kepada qadha dan qadar adalah wajib percaya dengan yakin bahwa tiap-tiap yang terjadi, sedang teljadi, akan terjadi telah ditentukan dan ditetapkan Allah sejak sebelumnya.

Qadha artinya keputusan terhadap suatu rencana yang ditentukan oleh Allah pada zaman ajali (sebelum terjadi segala suatu dan segal a suatu akan terjadi menurut kadar yang telah ditentukan).

Dasar iman kepada qadha dan qadar, adalah finnan Allah dalam Al Qur' an yang berbunyi :

Artinya:

"Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah teliulis dalam kitab (Lauhil Mahfllzh) sebellim kami menciptakannya ...." (Q.S.Al Hadid: 22)

, r-.- ...

..Jc

.11)

J ゥssOGセ

:."':\ _:

セii

.J;;>7,i;'1U1

( . y .... ,) /

_..3'" _セ

0,)-t

..,

Artinya :
(38)

Artinya:

", .. ,sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu", (Q,S,Ath- Thalaaq : 3)

b.2Materi Pengajaran Akhlak

Manusia sebagai makhluk yang berakhlak berkewajiban menunaikan dan menjaga akhlak yang baik serta menjahui dan meninggaJkan yang burulc Ada tiga kewajiban yang harus diJakukan l11anusIa :

I, Kewajiban individual adalah kewajiban seorang terhadap dirinya sendiri, seperti menj aga kesehatan badan,

Sebagimana finnan Allah:

Artinya:

" Hai orang-orang yang beriman, peJiharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka", .".(Q.S.At Tahrim : 6)

2. Kewajiban sosial adalah kewajiban seseorang sebagai anggota masyarakat, seperti suka menolong,

(39)

Artinya:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dlla orang ibll bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat, tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu, Sesungguhnya Allah tidak menyllkai orang-orang yang sombong dan mel11bangga-banggakan diri". (Q.S.An Nisa : 36) 3. Kewajiban makhluk adalah kewajiban seorang sebagai ciptaan Tuhan

atau kekuatan ghaib yang disel11bahnya, seperti ibadah.

Artinya:

"Hai manusia sembahlah Tuhanl11u yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelul11mu, agar kamu bertaqwa ". (Q.S.AI Baqarah: 21)

Pemeluk agama Islam hams mengakui ketiga-tiganya, dan menempatkan kewajiban makhluk di atas segala kewajiban lainnya.

b.2.1 Kewajiban terbadap Allah SWT

(40)

tiada lain hanyalah menyembah kepada Allah, seperti yang terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 21. Dan firman Allah yang berbunyi :

Artinya :

"Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia mclainkan supaya mcrcka menyembah Ku". (Q.S.Az Zariyat : 56 )

Artinya:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia....". (Q.S.AI Israa' : 23 )

Apabila manusia tidak memenuhi kewajibannya sebagai makhluk terhadap khaliknya, itu berarti ia sebenarnya menentang fitrahnya sendiri. Pada dasarnya, manusia mempunyai kecenderungan untuk mengabdikan diri kepada kekuatan yang dianggapnya mempunyai kekuasaan atas diri selia alam semesta.

Pengabdian manusia kepada yang dipertuhankan didasari adanya harapan agar mendapat karunia, kebahagiaan dunia maupun akhirat serta terhindar dari murka-Nya berupa kesengsaraan di dunia mallpun di akhirat.

b.2.2 Kewajiban terhadap IbulBapal< dan Kelnarga

(41)

merupakan pengawas dan pendidikan terhadap anaknya. Pada umumnya orangtua bersedia menyediakanlmenyerahkan hidupnya untuk keselamatan anak.

Islam menegaskan agar anak mematuhi kedua oranf,>luanya, selama ticlak bertentangan ajaran Islam. Kewajiban anak terhaclap oranf,>1ua merupakan kewajiban nomor clua setelah kewajiban berbalcti kepacla Allah.

Mengenai penjagaan terhaclap keluarga, clijelaskan clalam AI Qur'an surat At-Tahrim ayat 6 clan surat An-Nisa ayat 36.

b.2.3 Kewajiban Terhadap Sesama Manusia

Islam menganjurkan agar kita bersikap baik terhaclap sesama manusia, baik itu Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buclha dan lain-lain. Mengenai pergaulan clengan mereka, Allah memberikan petunjuk tuntunan tentang kewajiban kita sebagai orang Islam. Di clalam pergaulan yang menyangkut clengan kehiclupan beragama, kita cliwajibkan menghormati kepereayaan tanpa mempengaruhi keyakinan kita sendiri.

(42)

Artinya:

"AIm (orang Islam) tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan (Allah) yang aIm sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu-Iah agamamu dan untukku-lah agamaku". (Q.S.AI Kafirun : 2 - 4)

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat pahala". (Q.S.AI Hujaraat : 10)

Artinya :

(43)

B. Kcpribadian Siswa dan Upaya Pcmbcntlilmnnya

1. ]'cngcrtian Kcpribadian Siswa dan Tlljllan Pcmbentlilmnnya a. Pengertian Kcpribadian

Golden W. All Port mengungkapkan, "Kepribadian adalah orgamsasl dinamis dari pada sistem-sistem rohani Jasmalll. . (psychophysical) yang menentukan penyeSUaIan yang unik lingkungannya". 19

Sedangkan menurut H.C.Warpen,

"Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini mencakup setiap fase karakter manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya". 20

R.Linton berpendapat bahwa "Kepribadian adalah kumpulan dari proses-proses psikologis dan keadaan atau kondisi yang bersangkutan dengan individu".21

Dari ketiga pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri dari mental, rohani, jiwa dan jasmani yang menyatu dalam kesatuan pribadi yang ada dalam individu.

Kepribadian yang dimaksud di atas dapat terwujud dalam kepribadian anak dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang bmuk setiap

19F.Fatty.MA.Et all, Pel/gem/or Psikologi [/1111/m, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982). h.l52

20Karlini Kartono, Teori Kepribadiall,(Bandung : Mandar Maju, 2005), h.12

(44)

individu akan Illelllberikan Illakna atau penghayatan yang berbeda dalalll lingkungannya.

Selain perbedaan faktor pembawaan, orgamsasl itu menentukan penyesuaian diri. Artinya, secara aktif organisasi menentukan tingkah laku yang berhubungan dengan dirinya dan masyarakat. Jadi, kepribadian adalah sesuatll yang terletak di belakang perbuatan yang khas yang ada dalalll individu.

Dari lIraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan kepribadian adalah memberi suatu bil11bingan pada anak agar terbentuk tingkah laku yang baik sesuai dengan pembentukan kepribadian yang dicita-citakan. Pola kepribadian setiap individu sifatnya selalu unik, mencakup struktur psikis dan kejiwaan. Hal ini terjadi karena kepribadian aclalah seluruh individu yang terorganisir serta fisik yang mel11berikan kel11ungkinan untuk mel11berikan ciri-ciri yang Ul11Ul11.

Dengan kata lain kepribadian merupakan struktur totalitas atau strllktur aspek-aspek yang berhubungan erat satu sama lain. Aspek-aspek tersebut l11erupakan suatu kerja sal11a yang baik.

Pada dasarnya aspek-aspek kepribadian itu digolongkan c1alam ti [sa hal:

I. "Aspek kejasmanian l11eliputi tingkah laku yang mudah nampak dan ketahuan dari luar, l11isalnya: cara berbuat dan berbicara.

(45)

Sikap dalam pengertian disini bukan yang nampak dari luar melainkan yang berada dalam pendirian atau dalam pandangan. 3. Aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang

lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Aspek-aspek ini telah meresap didalam kepribadian, menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadian, serta memberi corak dalam keseluruhan kehidupan individu bagi orang-orang yang beragama".22

Adapun pembentukan kepribadian muslim seCal'a menyeluruh adalah pembentukan yang meliputi berbagai aspek, yaitu :

I. "Aspek idiil (dasar), bersumber dari ajaran wahyu.

2. Aspek materiil (bahan), berupa pedoman dan ajaran yang terangkum dalam materi bagi pembentukan akhlak al karimah.

3. Aspek sosial, menitikberatkan paa hubungan yang baik antara sesama makhluk, khususnya sesama manusia.

4. Aspek teologi, pembentukan kepribadian muslim ditujukan pada pembentukan nilai-nilai tauhid sebagai upaya untuk menjadikan kemampuan diri sebagai pengabdi Allah yang setia.

5. Aspek teleologis (tujuan), pembentukan kepribadian muslim mempunyai tujuan yangjelas.

6. Aspek duratif (waktu), pembentukan kepribadian muslim dilakukan sejak lahir hingga meninggal dunia.

7. Aspek dimensional, pembentukan muslim didasarkan atas penghargaan terhadap faktor-faktor bawaan yang berbeda (perbedaan inclividu).

8. Aspek fitrah manusia, yaitu pembentukan kepribadian muslim meliputi bimbingan terhaclap peningkatan clan pengembangan kemampuan jasmani, rohani dan ruh". 23

Dari penjabaran di atas dapat c1isimpulkan bahwa pembentukan kcpribadian muslim merupakan pembentukan kepribaclian yang peripurna, mcnyeluruh, terarah dan bcrimbang.

22A. Marimba,{'ellgall/a!' I'ilsafa/ Pelldidikan Islam,(Bandung: PT.AI-Ma'arif, 1962) h ..67

(46)

2. Langkah-langlmh dan Metode Pembentukan Kepribadian Siswa.

a. Langkah-Iangkah Pembentllkan Kepribadian Siswa

Abdullah AI - Darraz membagi pembentukan itu menjadi 4

tahap, meliputi :

a). "Pembentukan nilai-nilai Islam dalam keluarga. Langkab-langkah yang ditempuh sebagai berikut :

I. Memberi bimbingan untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. 2. Memelihara anak dengan kasih sayang.

3. Memberi tuntllnan akhlak kepada keluarga.

4. Membiasakan untuk menghargai peraturan dalam rumah tangga. 5. Membiasakan untuk memenuhi hak dan kewajiban antara sesama. b). Pembentukan nilai-nilai Islam dalam hubungan sosial.

Langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut :

I. Melatih diri lIntuk tidak melakukan perbuatan keji dan tercela. 2. Mempererat hubungan kerja sama.

3. Menggalakkan perbuatan terpuji dan memberi manfaat. 4. Membina hubungan menurut tata tertib.

c). Membina nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi :

I. Kepala negara berkewajiban untuk bennasyarakat dengan rakyat. 2. Kepala negara menerapkan prinsip-prinsip keadilan.

3. Dalam penerapan UU kepala negara tidak membedakan latar belakang status sosial.

el). Mel11bina nilainilai Islam elalal11 hubungan eliOngan Tuhan, langkah -langkah yang ditempuh sebagai berikut :

I. Senantiasa beriman kepada Allah. 2. Bertawakal kepadanya.

3. Bersyukur segala nikmat Allah. 4. Berdo'a hanya kepada Allah.

5. Menggantungkanniat segala perbuatan kepada-Nya,,25

Adapun pedoman untuk mewujudkan pembentukan hubungan

elengan Tuhan, secaJ'a garis besar terdiri tiga macam usaha yaitu :

memberi motivasi untuk berbuat baik, mencegah kel11ungkaran dan

(47)

Menurut Kartini Kmiono, "Kebiasaan adalah bentuk keaktifan yang sudah tetap dari usaha penyesuaian diri terhadap lingkungan yang l1lengandung respons-respons afektif".26

Kebiasaan ditentukan oleh lingkungan dan kebudayaan serta diperoleh l1lanllsia sejak dia dilahirkan. Kebiasaan diperoleh dengan jalan latihan-latihan l11enirukan dan l11elakukan ulangan-lliangan. Semula peniruan-ulangan berlangsung secara sadar dan disengaja. Lambat laun segalanya berlangsung secara otomatis, tidak/kurang disadari. Dntuk l1lerubah dan l11el11perbaki kebiasaan seseorang, harus dibantu dengan l1lemberikan nilai-nilai dan ideal-ideal tertentu sesuai dengan harga diriny".

Menurut Kartini Kartono, "Minat merupakan kecenderungan seseorang terhadap suatu obyek secara intensif. Minat l11engandung unsur pengenalan (kognitif), el11osi-emosi atau unsur afektif, dan kemauan llntuk mencapai sesuatu".27

Minat l1lenampilkan dari pribadi seseorang. Minat akan berubah jika pribadi tersebut berubah disebabkan oleh perubahan lingkungan. Minat harus dibangkitkan dengan l11otivasi-motivasi dan emosi-emosi. Minat yang tergugah dan terbimbing akan menjadikan

26fbid, h.90

(48)

seseorang terus aktif dan sibuk sehingga bisa menllmbllhkan perasaan "berarti" dan rasa bahagia hidup di dunia.

Bakat mencakup segala faktor yang ada pada individu. Bakat merllpakan suatu keahlian tahu bcakapan khusus yang dibawa sejak lahir. Nal1111n del11ikian, bakat dapat mengalami perubahan khususnya oleh pendidikan. Bakat harus digugah, dilatih dan dikel11bangkan. Sel1111a kel11ampuan yang sifatnya masih potensial harus diaktualkan sehingga terdapat hasrat yang lmat untuk belajar. Pada umumnya, orang yang memiliki bakat luar biasa, mempllnyai kemampuan untuk mempengaruhi karakter sendiri menllju pada tarafyang lebih tinggi.

Agama mempllnyai tendensi llntuk mengeluarkan manusia dari rasa egoisme. Agama membdkakan hati manllsia kepada pengertian-pengertian yang absolut dan cinta kepada sesama manusia. Agama l11empllnyai nilai-nilai kemanusiaan yang lllhur. Oleh karena itu, setiap pengarahan diri pada nilai-nilai keagamaan pasti amat besar aIiinya bagi perubahan dan pembentukan karakter.

(49)

paneasila, maim setiaa ia menyikapi sesuatu, tentu menggunakan Imea mata paneasl a . -'1 n '79

Selain faktor kebudayaan materil dan non materil, pembentukan kepribadian anak juga tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak itu dibesarkan.

C. Keranglm Berpikir dan Hipotesis

l. Kerangka Berpikir

Pengajaran (pendid,kan) aqidah adalah suatu kegiatan yang sadar dilakukan pengajar kepada terdidik baik jasmani maupun rohani, agar menjadi dewasa dan mengarah kepada keyakinan yang mantap dalam pembentukan akhlak yang baik dan utama, sehingga terdidik memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran Islam guna tereiptanya kebahagiaan dunia akhirat.

Dengan demikian pengaJaran aqidah akhlak mempunyal pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian si swa dan juga merupakan pedoman penting dalam pembentukan kepribadian siswa meneapai kesuksesan dalam pendidikan.

Kepribadian merupakan suatu totalitas psikis yang berhubungan langsung dengan kepribadian seorang yang berkait pula dengan nilai etis, sosial dan religius. Dalam hal ini tujuan hidup

(50)

kepribadian seorang selalll mengandung unsur dinamis yaitu ada

kemajllan integritasi bam dengan sempllrna. Kepribadian mencakup pula

kemampllan beradaptasi.

Dengan demikian, pembentukan kepribadian diwujudkan

dalam sifat-sifat dan perilaku yang tidak memaksa kehendak untuk

l11el11bil11bing individll l11elainkan menciptakan sllasana segar. Individll

l11enyadari bahwa dirinya memerlukan bantuan pembimbing dengan tidak

berpegang kepada patokan-patokan pandangan khusus untllk diikllti oleh

individu lain.

Dari urman di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan

kepribadian adalah memberikan bimbingan kepada anak agar terbentuk

tingkah laku/ akhlak yang baik sesuai dengan pembentukan kepribadian

yang dicita-citakan. Adanya konstribusi positif antara pengajaran aqidah

akhlak di !vII terhadap kepribadian siswa sebagai peserta didik yang

sedang melaksanakan proses belajar yang bennutu dan berkualitas dapat

mencapai dan membentuk pribadi siswa yang berakhlakul karimah.

2. Hipotesis

Setiap Penelitian yang mempunyai bobot ilmiah sudah tentu

mempunyai masalah yang menjadi pokok pangkal dari penelitian tersebut,

yang pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan sementara yang

(51)

1.2. Bahwa ada pengaruh pengajaran aqidah akhlak terhadap kepribadian siswa dalam akhlak kepada sesama manusia MI AI Wathoniyah 43 Jakarta Utara.

IJ,.

\).

<;;.

(52)

A. Desain Penelitian

Dcsain penelitian adalah semua proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalall1 penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk ll1endapatkan deskripsi tentang suatu kenyataan yaitu Pengaruh Pengajaran Aqidah Akhlak Terhadap Kepribadian Siswa MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara.

B. Tempat dan Waktll Penelitian

Untuk menyusun skripsi ini penulis mengadakan penelitian di MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara yang beralall1atkan di JLRaya Rorotan No.1 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakmia Utara.

Adapun waktu yang digunakan pada penelitian 1111 di mulai bulan

September sampai dengan bulan Desember 2007.

C. Variabel Penelitian

(53)

aqidah akhlak terhadap kepribadian SISWa. Ini berarti ada variabel yang mempengaruhi (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi (variabel terikat).

I. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh pengajaran aqidab akhlak.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepribadian siswa.

D. Poplliasi dan Sampel

"Populasi adalah sekumpllian unsur atau elemen yang menjadi objek I'· ,,:p

pene ItIan ..•

Sedangkan menurut Dr. Suharsimi Arikllnto, "Sampel adalah sebagian atau wakH populasi yang diteliti".33 Jika. kita ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Penelitian sampel bennaksud menggeneralisasikan atau mengambil kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi poplliasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling.

Dalall1 penelitian ini yang ll1enjadi populasi adalah siswa MI Al Wathoniyab 43, sebanyak 170 orang dengan sall1pel sebanyak 34 orang siswa melalui teknik pengambilan data secara acak meliputi kelas V dan VI, masing-masing kelas diall1bil sebanyak 17 siswa,

32Ibid, h.37

(54)

E. Telmik Pengumpulan Data

Dalam upaya pengumpulan data untuk menyusun skripsi ini penulis menggunakan dua metode pendekatan penelitian, yakni :

1. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Penulis mencari sumber-sumber buku yang berada di perpustakaan dan buku-buku sumber lain yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini.

2. Field Research (Penelitian Lapangan)

Penulis melakukan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan obyek penelitian, yakni MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara. Adapun penelitian ini menggllnakan teknik sebagai berikut :

a. Observasi, c1alam hal ini penulis l1lengunjllngi langsung MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara guna l1lengamati secara langsung kondisi sekolah, guru, karyawan dan siswa.

b. Wawancara, penulis mengadakan wawancara dengan guru aqidah akhlak, yang be11ujuan untuk mengetahui pengaruh pengajaran aqidah akhlak terhadap kepribadian siswa.

(55)

d. Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar ml\ialah, agenda, notulen dan sebagainya. Data yang dimaksud seperti keadaan para siswa, keadaan guru, struktur organisasi, sarana dan prasarana yang terdapat di MI AI Wathoniyah 43 Jakmta.

F. TelmikAnalisis Data dan Interllretasi Data

Untuk mengolah data angket, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif dan rum us persentil yang maksudnya data dari kuantitatif dijadikan data kualitatif dengan rumus sebagai berikut :

p = F

N

Keterangan :

X

100%

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah yang dianalisa

(56)

A. Kondisi RiiI MIAIWathoniyah 43 Jakarta Utara

1. LataI' BelakangMl AIWathoniyah 43 Jakarta Utara

Keberhasilan suatu lembaga selalu disertai dengan peristiwa penting

yang melatarbelakangi keberadaannya, l11engingat kel11bali perjalanan sejarah

yang telah lalu l11el11berikan hikmah dan pelajaran yang besar bagi

perkel11bangan dan penentuan langkah selanjutnya. Hal inilah yang l11enjadi

alasan sejarah berdirinya MI AI Wathoniyah 43 Jakarta Utara.

Madrasah Ibtidaiyah (MI) AI Wathoniyah 43 merupakan salah satu

lel11baga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan

Islam AI Wathoniyah 43 Jakarta yang didirikan oleh KH.Mulki HD atau

dikenal dengan sebutan abeh Mulki pada tahun 1992. Pendidikan dasar MI AI

Wathoniyah 43 dirancang untuk l11engarahkan siswa l11enjadi pembelajar

mandiri, yang dapat l11emilih danl11enentukan sendiri yang terbaik untuk l11asa

depannya. Siswa tidak hanya diberi bekal ill11u untuk kesiapannya

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga kurikuIul11 keterampiIan

hidup ( /ile skill curriculum) yang l11emungkinkannya l11el11iliki kemal11pun

(57)

2. Visi dan Misi

Pcndidikan yang baik adalah pcndidikan yang mcngcksplorasi scem'a

optimal dan scimballg seluruh potcllsi yang dimiliki sctiap individu, baik

potcllsi jasmaniah, akliyah maupun ruhaniyahlbatiniahnya, Pcnckanan hanya

pada salah satu UIlSurakanmcmbuat pcndidikan hanya mcnghasilkan manusia

yang tidak utuh.

Dcngall visi mcneiptakan pcndidikan yang bcrmutu, bcrkualitas,

mcngllasai i1mll pcngctahuan dan tcknologi, bcriman dan bcrtaqwa scrta

bcrakhlakul karimah. Pcndidikall dikcmbangkan MI Al Wathoniyah 43

berikhtiar untuk dapat mengembangkan potensi diri siswa, emosi, imajinasi

clan fantasi, mewujudkan program belajar mengajar serta bimbingan sceara

aktif, krcatit: inovatif dan cfcktif, mewujudkan sistcm manajcmen berbasis

sekolah serta mendekatkall seluruh warga madrasah dcngan lingkungan

masyarakat.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dapat diartikan sCbag, alat untuk meneapai

suatll tujuan. Dalam pembahasan ini yang dimaksud aqalah fasilitas-fasilitas 1

yang dimiliki olch MI Al Wathoniyah 43 dalam rangka mcnunjang

tcrlaksananya proscs pelldidikan,

MI Al Wathoniyah 43 mcmpunyai fasilitas yang eukup lengkap guna

mcnclllkung terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang baik. Scgudm1g

(58)

menjadi stimulus bagi para slswa untuk mengembangkan secm·a optimal

seluruh potensi kecerdasan yang dimilikinya.

[image:58.595.76.475.164.513.2]

Tabell

Daftar Keadaan Ruang di MI Al Wathoniyah 43 No. Jenis Sarana Jumlah

1 R. Kelas 6

2 R. Kepala Sekolah 1

3 R. Guru 1

4 Masjid 1

5 Lap. Olahraga 1

6 Lab. Komputer 1

7 R. Tala Usaha I

8 R.UKS 1

9 Gudang 1

10 RBP 1

11 Perpustakaan 1

12 Kantin 1

13 WC Guru 2

14 WCMurid 8

15 Masjid 1

Sumber: Data Sekolah

4. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan hal yang penting dalam menjalankan roda

administrasi, sebab melalui organJsasi akan tercipta suatu kerja sama yang

baik, dan dari kerjasama yang baik itu akan menghasilkan sesuatu yang

diharapkan.

Di dalam organisasi terdapat berbagai macam ketentuan dan aturan

yang berupa kewajiban, hak dan tanggung jawab untuk mencapai maksud dan

(59)

Oleh karena itu, jalannya proses pendidikan di MI Al Wathoniyah 43

pun perlu adanya struktur agar tercapai maksud yang dicita-citakan. Adapun

struktur organisasi MI Al Wathoniyah 43 adalah sebagai berikut :

Yayasan AI-Wathoniyah 43

Komite Sekolah - - - - - Kepala Sekolah

Tata Usaha

I

I

Wakasek Kuriklllllm Wakasek Kesiswaan

I

I

Guru

Sis w a

(60)

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Tugas guru sebagai profesi adalah : mendidik, mengajar,

dan melatih. Mengingat beratnya peran guru, maim seorang gum harus dapat

menjalankan tugasnya dengan baik.

Begitupun seorang pegawai atau Juga disebut karyawan yang

memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan demi berjalannya

kegiatan belajar mengajar

TabeI2

Data Guru dan Karyawan

MI Al Wathoniyah 43 Jakarta Tahun 2007/2008

,

-Pendidilmu Jabatau

Nama

I - -- - _.. Teraldlir

1 H.Masturoh, S.Pd SI Kepala Sekolah

2

Hj.Maisuri, S.Pdl SI Guru Kelas I

3 Siti Ma'wah, S.Pdl SI Guru Kelas II

4 Khoirul Bariyah, S.Ag Sl Guru Kelas 1lI

5 Badriyah, S.Pdl SI Guru Kelas IV

6 Hj.Husnah, A.Md

02

Guru Kelas V

7 SUl11arni, AMd

02

Guru Kelas VI

8 Ranty Kumalasari, S.PdI SI Guru Bhs.Inggris

9 ASyahroni, A.Md D2 Guru Penjaskes

10 Hj.Nadia Lutfl, S.Ag SI Guru Mulok

II I-lana Pertiwi, AMd

02

TU
(61)

Keterangan :

Jumlah Guru Lald-Iaki

Jumlah Guru Perempuan

Jumlah Karyawan

Jllmlah Keseluruhan

6. Keadaan Murid

: 2Orang

: 8 Orang

: ] Orang

: I I Orang

Muriel atall siswa merupakan salah satu faktor penelielikan yang juga

mempunyai peranan sangat penting. Dengan aelanya muriel akan turut

memperlancar jalannya proses penelielikan, kerena tanpa aelanya muriel proses

pembelajaran tielak akan teljaeli atau berlangsung.

Keaelaan siswa MI Al Wathoniyah paela tahun pelajaran 2007..2008

kelas I sampai dengan kelas VI berjumlah 170 siswa, untuk lebih rincinya

dapat elilihat paela tabel di bawah ini :

Tabel3 Keadaan Murid

I

Siswa/Siswi

No. Kelas Laid-laid Perempuan Jumlah

I I JI 20 31

2 II 12 13 25

0

II ] I 15 26

4 IV 9 20 29

5 V ]2 15 27

6 VI 13 19 32

Jumlah 68 87 170

[image:61.595.59.472.43.702.2]
(62)

B. Deskri]Jsi Data

Penulis menyebarkan angket. Bentuk angket yang digunakan adalah tertutup, artinya pernyataan dan jawaban sudah disediakan. Angket yang penulis buat sebanyak 20 soal yang terdiri c1ari 10 soal tentang pengajaran aqidah akhlak dan 10 soal tentang kepribadian siswa. Kedua]Juluh soal ini dibagikan ke]Jada 34 siswa untuk c1ijawab.

Untuk mengetahui data tentang pengaruh pengaJaran bidang studi aqiclah akhlak dilakukan penyebarkan angket, dengan pilihan kriteris :

a. Untuk jawaban a diberi nilai 3 b. Untuk jawaban b diberi nilai 2 c. Untukjawabancc1iberi nilai I

Basil dari penyebaran angket diperoleh jawaban sebagai berikut :

u

, h 43J I

Tabel 4

Hasil ..•ngIwt

1d'MI W

A'

p

Metode engal'lran .'I.'dah AldJla {

,

AI at lODlva a rnrta tara

T

Item Soal

No. Responden

I

Kelas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c-!-

A.Mutal11ar V A A C B A B C C A C

2 Abu Hasan V A A A A C A C C A

I--"L

3 Chairun nisa V A A C A B A A A A C

4 Fenti. N V A A A B A C A A A A

5 Fitri. H VI A A A B A A A A A C

7

Hell11i. F - V A A A B A C A A A C

r-1-- .

Imroatnl Ula V A A C B C A A A A C

8 M.Fahrurozi VI A A A B A C A A A C

9 Masni V A A C B A B A A A

....£...

10 M.Sallal VI A A C B A B A A A C

11 Murdani V A A B A B B A A A

I--"L

12 Nadia Insan VI A A C B .A A B A AlA

[image:62.595.50.470.198.667.2]
(63)

セN

No. Responden Kelas Item Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

14

セN Novita Sari " - - - - "VI A A C A A B A A A A

15 Nmf。、ィゥケセ VI C A B C A B C C A C

16 Nurhasanah V A A A B B A A C A A

17 Nurul Azmi V A A C A B A A A C A

18 Nurul Inayah VI A A C A A B C A C A

19 Nurul Jannah V A A C B B C A A A A

20 Putri Neneng__.. VI C A C A A B C A C A

21 Putri Novianti V A A C C A B A B C C

22 Shafwatun. N VI C A C B B B C C A C

-23 Siti Fatimah VI A A B B A B C A A A

'24'

C-

w

i1datunnisa V A A · C C A C A A C

C

25 M.Arif VI A C C B A A A C C C

26 Aprilia VI A A B A B A B A A A 27 Nunnan Faisal V A A C B C A C A A A

28 Ahmad FaisaI VI A A B A B B A A A C

セN Ahmad Fauzi VI A A C C B B C B C A

30 Anis. K V A A C A B A A A C C

31 Arianto VI A A C A B A A A C A

32 Dwi Purnama V C A C A B A C A C C

33 J::gi Erfansvah VI A A C B A B A A C A

·

[image:63.595.47.470.89.698.2]

34 Ja'far Sidik VI A A C A B A C A C B lJ

Tabel 5 Hasil angket

MIAlW l ' 143JI

K 'b d' S'

, - - - _. eun a Ian lswa at lonlva 1 a mrta tara

Item Soal No. Responden Kelas ..

I 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- -

_._

..

1 A,Mutamar V C C A A A A C A A A

2 Abu Hasan .._. V A C A A B A A A A A

·

,

Chairun nisa V A A A A A A A A A A

J

4 Fenti. N V A A A A A A A A A A

5 Fib·i. H VI A C A A A A A A A A

...6 Helmi. F V A C A A A A A . A A A

7 lmroatul Ula V A C A A A A A A A A

·

8 M.Fahrurozi VI A C A A A A A A A A 9 Masni V A C A A A A C C A A

.JQ..

M.Sahal VI A C A A C A C C A A

II Murdani V A A B A A A A A A A

12 Nadia Insan VI A A A A A A A A A A 13 Nisa Ulpiah V A A A A A A A C A A

(64)

No. Responden Kelas Item Soal

I

2 3 4 5 6 7 8 9

rlQ-16 Nurhasanah

V

A C A A A A A A A A

17 Numl Azmi

V

A C A A A A C A B A

18 Nurllllnavah

VI

A B A A A A C A A A

19 Nurul Jannah

V

A C A A A A A A A A

20 PutIi Nelleng

VI

C C A A A A C A B A

21 Putri Novianti

V

C C B A C A A A B A

cR

Shafwatun. N

VI

A C A A C A C A A A

23 Siti Fatimah

VI

A C A A A A A A A A

24 Wi!datunnisa

V

C A A A A A C A A A

I 25 . M.Arif .

VI

C C A C C A A A A A

26 AeriJia

VI

A C A A A A A A A A

27TNurman Faisa!

V

A C A A A A A C B A

r-?8 Ahmad Faisa!

VI

C A A A A A A A B A

29 Ahmad Fallzi

VI

A C A A C A A A A A

30 Anis. K

V

C A C A C A C A B A

Arimlto

VI

A C A A C A C A A

-A.-32 Dwi Purnmna

V

A A A A A C C C C A

33 eセゥ Erfansyah

VI

C A C A A A A A B A

34 Ja'far Sidik

VI

C C C A C A A B B A

Deskripsi data ini berdasarkan dari hasi! penelitian penu!is setelah

menyebarkan angket kepada siswali di !apangan maka diperolehlah data-data

[image:64.595.45.472.70.632.2]

sebagai berikut :

Tabel 6

Siswa menyukai materi hidang studi Aqidah Akhlak

セ ⦅ ..

Alternatif Jawaban

No Frekuensi Persentase

.

a. Ya 30 88

セ⦅N ...

b. Tidak

-

0

c. Kurang Suka 4 12

(65)

Dari tabel 6 di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang menyukai

l11ateri bidang studi aqidah akhlak sebanyak 88%. Siswa yang kurang suka sekitar

12 % dan tidak ada satupun siswa yang tidak menyukai materi aqidah akhlak

(0 %).

Banyaknya siswa yang menyllkai materi bidang stlldi aqidah akhlak,

l11enunjukkan besarnya minat anak terhadap materi bidang studi aqidah akhlak.

Minat akan l11endorong siswa untuk lebih perhatian terhadap suatu

objek/ pelajaran, khllsusnya bidang studi aqidah akhlak. Minat merupakan salah

[image:65.595.49.473.222.533.2]

satu elemen dari karakter/ kepribadian seseorang.

Tabel 7

Siswa menyukai pengajaran Aqielah Akhlak

No Alternatif Jawaban Frekuensi

._-Persentase

a. Ya 33 87

b. Tielak

-

0

c. Kurang suka 1 セ

;)

Jumlah 34 100

Dari tabel 7 eli atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang menyukai

pengajaran aqidah akhlak sebanyak 87 %. Siswa yang menjawab kurang suka

sekitar 3 % elan tielak ada satupun siswa yang tidak menyukai pengajaran aqidah

(66)

Banyaknya Slswa yang menyukai pengaJaran aqidah akhlak, menunjukkan besarnya minat anak terhadap pengajaran aqidah akhlak.

[image:66.595.54.479.195.529.2]

Minat terhadap pengajaran aqidah akhlak disebabkan karena adanya motivasi-motivasi pada diri anak, baik motivasi intrinsilc, dari dalam diri siswa itu sendiri maupun motivasi elcstrinsilc yang berasal dari lingkungan, seperti guru, penggunaan metode mengajar yang bailc dan benar, penggunaan media dalam belajar dan lain sebagainya.

Tabel 8

Siswa memahami matel; Aqidah Akhlalc

_.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ya 6 18

b. Tidalc 5 15

c. Kadang-lcadang 23 67

Jumlah 34 lOa

(67)

Jawaban siswa yang cukup bervariasi, menunjukkan bahwa siswa

dapat memahal11i materi aqidah akhlak yang diajarkan. Hal ini berarti pengajaran

[image:67.595.50.478.184.503.2]

yang diberikan sudah cukup baik.

Tabel 9

Siswa kesulitan dalal11l11el11pdajari Aqidah Akhlak

No Alternatif Jawaban

I

Frekuensi Persentase

a. Ya 14 41

b. Tidak 16 47

[

Kadang-kadang 4 12

JUl11lah 34 100

Dari tabel 9 di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang l11enga1al11i

kesuJitan dalalll lllempelajari aqidah akhlak sebanyak 41 %, siswa yang l11enjawab

kadang-kadang sebanyak 12 %, sed:.ngkan yang l11enjawab tidak mengalami

kesulitan sekitar 47%.

Jawaban siswa yang cukllp bervariasi menllnjukkan bahwa siswa tidak

terlalll mengalallli keslilitan ketika belajar aqidah akhlak. Pengajaran yang

(68)
[image:68.595.46.477.125.653.2]

Tabel 10

Metode pengajaran yang disukai siswa

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi 18 53

-b. Ceramah, tanya jawab, dan diskusi 13 38

c. Ceramah dan tanyajawab "セ 9

Jumlah 34 100

Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang menyukai

metode pengajaran ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sebanyak 53

%, siswa yang menyukai metode ceramah, tanya jawab dan diskusi sebanyak 68 %, dan siswa yang menyukai metode ceramah dan tanya jawab sebanyak 9 %.

Data ini menunjllkkan bahwa metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan

demonstrasi lebih disukai anak.

Tabel 11

Penggunaan media dalam pelajaran Aqidah Akhlak

セMM

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ya 13 38

b. Tidak 15 44

1-- - .

c. Kadang-kadang 6 18

(69)

Dari tabel II di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang menjawab

penggunaan media dalam pengajaran aqidah akhlak sebanyak 38 %, siswa yang

menjawab kadang-kadang sebanyak 18 %, sedangkan yang menjawab tidak

pernah ada penggunaan media dalam pengajaran aqidah aldllak sebanyak 15%.

Jawaban anak yang cukup Lervariasi, menunjukkan bahwa pengajaran

aqidah akhlak di kelas sudah menggunakan media belajar. Media belajar

merupakan salah satu faktor pengajaran yang hams disiapkan dalam rangka

[image:69.595.52.477.208.524.2]

membantu siswa untuk lebih memahami materi pengajaran.

Tabel 12

Pemberian materi sesuai alokasi waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Va 21 62

b. Tidak 2 6

c. Kadang-kadang 11 32

f - - '

Jumlah 34 100

Dari tabel 12 di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa yang menjawab

pemberian materi sesuai alokasi waktu sebanyak 62 %, siswa yang menjawab

kadang-kadang sebanyak 32 %, sedangkan siswa yang menjawab tidak sesuai

(70)
[image:70.595.51.477.192.494.2]

Banyaknya siswa yang menjawab pemberian materi sesuai alokasi waktu, menunjukkan bahwa guru telah memberikan materi pengajaran sesum alokasi waktu yang telah ditentukan dalam rancangan pengajaran.

Tabel 13

Kesempatan bertanyajawab

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase - "f-.

a, Ya 26 76

b. Tidak 2 6

c. Kadang-kadang 6 18

Jumlah 34 100

Dari tabel J3 di atas, dapat kita ketahui bahwa anak yang menjawab

adanya kesel11patan untuk bertanya jawab dalal11 proses belajar mengajar sebanyak 76 %. Siswa yang l11enjawab kadang-kadang sebanyak 18 %, sedangkan yang menjawab tidak diberikan kesempatan untuk bertanyajawab sebanyak 6%.

(71)
[image:71.595.45.478.119.683.2]

Tabel 14

Siswa mengulang Aqidah Akhlak

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

-a. Ya 22 65

b. Tidak 12 35

c. Kadang-kadang

-

0

Gambar

Tabel IDaftar Keadaan Ruang di MI Ai Wathoniyah 43
Daftar Keadaan Ruang di MI Al WathoniyahTabell 43
Tabel3Keadaan Murid
Tabel 4Hasil  ..•,ngIwt
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Anak-anak menerima perilaku kekerasan dari orangtua, teman, kakak, adik, dan guru. Orangtua dan guru lebih sering melakukan kekerasan verbal kepada

atas, maka selanjutnya Kelompok Kerja (POKJA) III (tiga) ULP Kabupaten Batang Hari dengan ini mengumumkan. Pemenang sebagai berikut

(Analisis Semiotika Pada Iklan Bintang Toedjoe Masuk Angin Versi Kw2 dan

3 Komunikasi politik dan demokrasi merupakan dua hal yang memang tidak dapat dipisahkan, karena komunikasi politik memiliki dua fungsi sebagai alat dalam proses demokrasi dan

(1) Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

Komposisi referensi yang digunakan harus terdiri 80% dari referensi primer (jurnal, prosiding) dan maksimum 20% dari referensi sekunder (buku teks) yang

putus sekolah di Kabupaten Seruyan (sebagai Kabupaten terendah dalam bidang pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah) dan untuk mengetahui upaya yang telah.. dilakukan pemerintah

menerangkan, menyuruh siswa memperhatikan dengan tenang, kemudian memberikan latihan. Pada pertemuan kedua , terlihat pada beberapa kelompok terjadi tanya jawab, dan