• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan dan Penggajian di Butterfly Salon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan dan Penggajian di Butterfly Salon"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RETA RIANA SUHERMAN 1.05.10.160

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 5

(3)

vi

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori ... 10

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.2.1 Pengertian Sistem ... 11

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 12

2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 14

2.3 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.3.1 Pengertian Informasi ... 15

2.3.2 Siklus Informasi ... 17

2.3.3 Kualitas Informasi ... 18

2.4 Sistem Informasi ... 19

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.4.2 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4.3 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi ... 23

2.4.4 Manfaat Sistem Informasi ... 24

2.5 Pendekatan Berorientasi Objek ... 24

2.5.1 Metode Berorientasi Objek ... 24

2.5.2 Pemrograman Berorientasi Objek ... 26

(4)

vii

2.7 Teori Alat Bantu Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek ... 28

2.8 Teori Metode Pengembangan Sistem ... 30

2.8.1 Metode Pengembangan Sistem ... 31

2.8.2 Jenis Model Pengembangan Sistem ... 31

2.9 Pengertian Teori Terkait... 35

2.9.1 Pengertian Salon ... 35

2.9.2 Pengertian Pelayanan ... 35

2.9.3 Pengertian Konsumen ... 36

2.10 Perangkat Lunak Pendukung ... 37

2.10.1 Bahasa Pemrograman Java ... 37

2.10.2 NetBeans ... 38

2.10.3 MySQL ... 39

2.10.4 XAMPP ... 40

2.11 Arsitektur Jaringan ... 40

2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 41

2.11.2 Jenis Jaringan Komputer ... 41

2.11.3 Topologi Jaringan ... 42

2.11.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 43

(5)

viii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 45

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 46

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 47

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 48

3.2 Metode Penelitian ... 49

3.2.1 Desain Penelitian ... 49

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 50

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 50

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 52

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 53

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 53

3.2.3.2 Model Pengembangan Sistem ... 55

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 57

3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak ... 58

3.3 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 60

3.3.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 60

3.3.1.1 Use Case Diagram ... 60

3.3.1.2 Skenario Use Case ... 61

3.3.1.3 ActivityDiagram ... 63

(6)

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem... 67

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 67

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 68

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 68

4.1.3.1 Use Case Diagram ... 69

4.1.4 Perancangan Antar Muka ... 84

4.1.4.1 Sturtur Menu ... 85

4.1.4.2 Perancangan Input ... 86

4.1.4.3 Perancangan Output ... 91

4.1.5 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 93

4.2 Implementasi ... 94

4.2.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 94

4.2.2 Implementasi Perangkat Keras ... 95

4.2.3 Implementasi Basis Data ... 95

(7)

x

4.2.5 Implementasi Instalasi Program ... 100

4.2.6 Penggunaan Program ... 102

4.3 Pengujian ... 114

4.3.1 Rencana Pengujian ... 114

4.3.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 115

4.2.2.1 Pengujian Login ... 115

4.2.2.2 Pengujian Input ... 116

4.2.2.3 Pengujian Laporan... 117

4.3.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 119

5.2 Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

(8)

121

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Adi Nugroho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung

Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply

Chain:Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan

Modern di Indonesia. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta

James A.O’Brien. 2006. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Salemba

Empat. Jakarta

Jogiyanto HM.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran.

Erlangga. Jakarta

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML, Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta

(9)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya yang selama ini tercurah telah memberikan nikmat, kekuatan dan keselamatan yang senantiasa membuat penulis tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur. Atas berkat dan rahmat-Nya pula penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PENGGAJIAN DI BUTTERFLY SALON” tepat pada waktunya.

Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program studi strata 1 (S1) Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Selama masa penelitian hingga skripsi ini terselesaikan penulis banyak mendapatkan arahan, dorongan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih saya ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurnadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

(10)

iv

bimbingan.

5. Ibu Novrini Hasti, S.Si, MT. selaku penguji I dan Bapak Andri Sahata, S.Kom, M.Kom. selaku penguji II yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom. selaku dosen wali. 7. Seluruh Dosen serta karyawan Universitas Komputer Indonesia.

8. Ibu Tuti selaku pemilik Butterfly Salon dan seluruh Karyawan Butterfly Salon.

9. Jerry Aditya yang telah membantu penulis, serta semua pihak yang telah membantu penulis, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini dan semoga apa yang telah sajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Juni 2014

(11)
(12)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah banyak dilakukan penerapan teknologi informasi di berbagai bidang. Dukungan dan peran teknologi informasi sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan situasi yang mengarah pada semakin ketatnya persaingan dan peluang bisnis yang ada. Untuk itu di era teknologi yang setiap harinya semakin canggih maka setiap pekerjaan di dunia bisnis dituntut untuk dapat menghasikan informasi yang akurat, tepat dan cepat dengan cara menggunakan sistem informasi yang sesuai.

(13)

Banyak pelanggan yang datang ke salon ini, baik itu untuk melakukan perawatan ataupun sekedar membeli produk-produk kecantikan yang disediakan oleh Butterfly Salon. Sehingga transaksi yang terjadi setiap harinya terkadang membuat pegawai salon kewalahan dalam melayani pelanggan dan tidak jarang membuat para pelanggan merasa pelayanannya lamban. Khususnya dalam hal melakukan transaksi pembayaran atas jasa ataupun produk yang pelanggan dapat dari Butterfly Salon.

Karena pada kenyataannya Butterfly salon dalam sistem penyimpanan data penjualan masih di simpan dalam bentuk dokumen, dan penyimpanan data pelayanan masih di catat dalam buku besar. Proses Transaksi yang terjadi masih dihitung menggunakan alat hitung seperti kalkulator sehingga rincian pendapatan, gaji dan komisi 10% dari harga pelayanan jasa terhadap karyawan salon tidak dapat terdeteksi dengan baik. Hal ini menyebabkan pimpinan salon mengalami kesulitan untuk mengontrol keberadaan salon baik itu transaksi, barang yang tersedia dan pendapatan perbulannya. Selain itu, data-data transaksi pelayanan salon dan proses pembagian komisi yang belum terkomputersisasi menyebabkan kesulitan dalam pembuatan laporan pendapatan.

(14)

dan sistem ini diharapkan dapat mempercepat proses penyajian data sewaktu-waktu diperlukan dalam menentukan kebijakan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dari itu penulis mengambil judul dengan tema seperti yang tertera di bawah ini :

“SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENGGAJIAN DI BUTTERFLY

SALON”

1.2 Indentifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas maka dapat diindetifikasikan latar belakang masalah sebagai berikut :

1. Belum adanya sistem informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon.

2. Pencatatan data Penjualan dan Penggajian masih ditulis dalam buku besar sehingga pencarian data penjualan dan penggajian jika sewaktu-waktu diperlukan membutuhkan waktu yang lama.

3. Masih memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan karena perhitungan transaksi masih menggunakan kalkulator dan melihat buku stok.

(15)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang masih berjalan di Butterfly Salon.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan agar dapat membantu dalam mengolah pengerjaan jasa pelayanan salon oleh karyawan dan perhitungan transaksi, serta perhitungan komisi atau pembagian hasil, yang terjadi di Butterfly salon.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang penulis identifikasi, maka maksud pembuatan Skripsi ini adalah untuk membangun Sistem Informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon guna mempermudah pegawai dalam mengolah data-data barang dan mengolah data-data transaksi di Butterfly Salon sehingga mempermudah pegawai ataupun pimpinan untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat pada saat dibutuhkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

(16)

2. Untuk mengetahui rancangan sistem Informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penjualan dan penggajian di Butterfly Salon.

4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program di Butterfly Salon.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun akademis, sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Butterfly Salon diharapkan dapat memberikan alternative dan solusi

untuk meningkatkan kinerja, baik dalam pengolahan data barang – barang, kepuasan karyawan serta pembuatan laporan pendapatan perpriode tertentu.

2. Bagi Butterfly Salon sistem informasi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan cara-cara yang telah ada sebelumnya

dan juga dapat membantu karyawan dalam melakukan kegiatannya di

salon.

1.4.2 Kegunaan Akademis

(17)

2. Bagi Instansi yang diteliti diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi hal-hal yang masih perlu diperbaiki objek yang diteliti demi meningkatkan kinerja para pegawai. 3. Bagi Masyarakat Umum atau peneliti lain sebagai bahan acuan untuk

menambah ilmu pengetahuan mengenai objek yang diteliti dan dapat menambah wawasan dari ilmu Pengetahuan bagi masyarakat umum dan peneliti lainnya.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian tujuannya agar objek penelitian menjadi lebih terarah dan memperoleh gambaran yang jelas sesuai dengan tujuan peneliti harapkan. Untuk itu masalah yang akan dibahas pada penelitian hanya mencakup :

1. Sistem informasi yang dibuat hanya membahas mengenai pengolahan data pelayanan, proses perhitungan data transaksi perawatan yang diolah, serta komisi kerja dan penjualan barang yang diolah di Butterfly Salon.

(18)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat : Butterfly Salon

Alamat : Jl. Bumiasri No. 11 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Waktu : Februari s/d Juni

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan garis besar gambaran pembahasan skripsi ini, penulis akan membaginya dalam 5 bab, yaitu :

(19)

Bab Pendahuluan dalam skripsi akan diuraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika pembahasan secara garis besar.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah pokok yang ditemukan dalam penelitian dan metodologi penelitian yang menjelaskan tentang jenis dan metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, yaitu perusahaan yang menjadi objek penelitian. Bab ini menggambarkan tentang sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan bisnis dan kondisi perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan, analisis yang berjalan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

(20)

dilakukan oleh penulis tersebut logis dan benar-benar dapat diujikan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut ke dalam semua kegiatan pengembangan sistem. Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan dan perancangan perangkat lunak diperlukan pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut, penulis mengkaji sejumlah teori yang akan berguna untuk melakukan analisis dan perancangan perangkat lunak. Teori-teori tersebut merupakan konstribusi dari perkuliahan dan hasil studi literatur.

2.2 Konsep Dasar Sistem

(22)

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang teroganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem di samping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :

Dalam buku Pengenalan Sistem Informasi yang dikutip dari Abdul Kadir (2003 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jogiyanto HM (2005 : 1).

Menurut James A. O’Brien (2006 : 29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

(23)

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu. Berikut penjelasan menurut Jogiyanto HM (2005 : 3) :

1. Mempunyai komponen sistem (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlihat di dalam sistem.

2. Mempunyai batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Mempunyai lingkungan luar sistem (environment)

(24)

4. Mempunyai penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.

5. Mempunyai masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenan input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

7. Mempunyai keluaran sistem (output)

(25)

8. Mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangkan waktu yang relative pendek.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 6) klasifikasi sistem dapat dibagi dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem abstrak (abstract) dan sistem fisik (physical)

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem kepegawaian dan sebagainya.

b. Sistem alamiah (natural) dan sistem buatan manusia (human made)

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan sistem tersebut.

c. Sistem tertentu (deterministic) dan tak tentu (probabilistic)

(26)

menjalankan suatu intruksinya. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed) dan terbuka (open)

Sistem tertutup (closed system) adalah suatu sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini bekerja otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan diperngaruhi oleh lingkungan. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah sistem. Jika sebuah sistem mengolah informasi yang salah maka penerima informasi akan susah untuk mengambil keputusan masa kini atau masa yang akan datang.

2.3.1 Pengertian Informasi

(27)

Menurut Davis (1999) dalam buku Pengenalan Sistem Informasi (Abdul Kadir 2003 : 31) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 8) mendefinisikan informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya.

Sumber informasi adalah data, data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian–kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

b. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

c. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

(28)

sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.3.2 Siklus Informasi

Informasi berasal dari data yang belum diolah. Data diolah untuk menghasilkan informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

(29)

2.3.3 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 10) kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal sebagai berikut :

a. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

b. Akurat (accuracy)

Suatu sistem dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah benar atau sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan user.

c. Tepat waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat terselesaikan dengan tepat waktu, laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy)

(30)

e. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks atau kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

f. Dapat dipercaya (reability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.4 Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menyediakan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan pada suatu perusahaan. Sistem informasi yang dibutuhkan adalah sistem yang memperlancar proses kegiatan yang sedang berjalan.

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Definisi menurut Abdul Kadir (2003 : 10) sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

(31)

Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu proses dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti dalam buku Abdul Kadir (2003 : 70) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer b. Perangkat lunak (software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database)

(32)

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Gambar 2. 2Komponen Sistem Informasi Sumber : Abdul Kadir (2003:71)

Sedangkan dalam buku Jogiyanto HM (2005 : 13) komponen sistem informasi tersebut disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block).

a. Blok masukan (input block)

Input blok memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

(33)

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

(34)

Gambar 2. 3 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi Sumber : Jogiyanto HM (2005 : 12)

2.4.3 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi

Setiap pembangunan sistem informasi memiliki tujuan, berikut tujuan tersebut :

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

2. Efisiensi pengelolaan sistem

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi

c. Dukungan keputusan untuk manajemen

d. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan keputusan e. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan kompter

(35)

2.4.4 Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak manfaat, diantaranya : 1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.5 Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

2.5.1 Metode Berorientasi Objek

(36)

1. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dengan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

(37)

2.5.2 Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut Adi Nugroho (2005 : 4) pemrograman berorientasi objek atau sering juga disebut dengan OOP (Object Oriented Programming) adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba atau diatasi dengan bantuan komputer. OOP mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu.

Objek adalah konsep atau abstraksi tentang sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi yang akan kita kembangkan. Objek biasanya adalah kata benda, bisa diraba dan dilihat secara kasat mata seperti mobil, pesawat terbang, sapi, kuda dan sebagainya. Pemrograman berorientasi objek dengan paradigma barunya, menjanjikan tingkat penggunaan ulang, kinerja yang lebih optimal dalam mengatasi kendala.

2.6 Pemodelan Unified Modeling Language (UML)

(38)

langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuasa perangkat lunak. UML bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai bahasa pemrograman.

UML merupakan bahasa standar untuk penulisan Blueprint Software yang digunakan untuk Visualisasi (Visualize), Spesifikasi (Specify), Pembentukan (Construct) dan Pendokumentasian (Documentation) alat-alat dari sistem perangkat lunak.

Tujuan penggunaan UML adalah sebagai berikut:

1. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi objek.

2. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.

Keunggulan menggunakan UML dibandingkan menggunakan metodologi terstruktur:

1. Uniformity

(39)

2. Understandability

Kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah untuk dipahami.

3. Stability

Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang waktu, karena mendekati permasalahan yang sesungguhnya.

4. Reusability

Dengan metodologi berorientasi objek, dimungkinkan penggunaan ulang kode, sehingga pada akhirnya akan sangat mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak atau sistem informasi.

2.7 Teori Alat Bantu Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Adapun beberapa alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Use case Diagram

(40)

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor.

2. Skenario Use Case

Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.

3. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

4. Sequence Diagram

(41)

5. Collaboration diagram

Collaboration diagram adalah bentuk lain sequence diagram, dimana sequence diagram diorganisir oleh waktu, sedangkan collaboration diagram diorganisir menurut ruang.

6. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. 7. Component Diagram

Component Diagram atau diagram komponen adalah diagram yang menunjukan model secara fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka.

8. Deployment Diagram

Deployment Diagram merupakan suatu tampilan atau pandangan kinerja dari sebuah sistem yang baru dengan perancangan data yang diambil dari beberapa objek.

2.8 Teori Metode Pengembangan Sistem

(42)

2.8.1 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

2.8.2 Jenis Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang akan dijelaskan adalah model pengembangan yang akan digunakan oleh penulis setelah dilakukan analisa dan penelitian jenis model apa yang nantinya akan diterapkan dalam pengembangan sistem informasi pada Butterfly Salon. Berikut penjelasan dari model pengembangan sistem tersebut :

Waterfall

(43)

Gambar 2. 4 Pengembangan model waterfall (Sumber : Roger S. Pressman, 2001 : 28) Berikut penjelasan dari gambar 2.5 mengenai model waterfall : a. Analisa Kebutuhan

(44)

b. Desain Sistem

Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.

c. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

d. Pengujian Program

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.

e. Penerapan Program dan Pemeliharaan

(45)

karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Kelebihan waterfall :

1. Pencerminan kepraktisan rekayasa, yang membuat kualitas software tetap terjaga karena pengembangannya yang terstruktur dan terawasi.

2. Proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan sangat teknis, membuat pihak klien sulit membaca dokumen yang berujung pada sulitnya komunikasi antar pengembang dan klien.

3. Dokumentasi kode program yang lengkap juga secara tak langsung menghapus ketergantungan pengembang terhadap pemrogram yang keluar dari tim pengembang.

Kelemahan waterfall :

1. Lambatnya proses pengembangan perangkat lunak. Dikarenakan prosesnya yang satu persatu dan tidak bisa diloncat-loncat menjadikan model klasik ini sangat memakan waktu dalam pengembangannya. Disisi lain, pihak klien tidak dapat mencoba sistem sebelum sistem benar-benar selesai pembuatannya.

2. Kinerja personil yang tidak optimal dan tidak efisien karena terdapat proses menunggu suatu tahapan selesai terlebih dahulu.

(46)

lunak dengan tingkat resiko yang kecil, dan memiliki ukuran yang kecil serta waktu pengembangan yang cukup panjang. Model ini tidak disarankan untuk ukuran perangkat lunak yang besar dan tingkat resiko yang besar. 4. Pengguna akhir sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak

dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.

5. Pemakai harus bersabar karena versi dari program tidak akan didapat sampai akhir rentang waktu proyek.

6. Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

2.9 Pengertian Teori Terkait

Dalam hal ini, penulis mendefinisikan arti kata dari judul skripsi yang diambil dari judul “Sistem Informasi Penjualan Dan Penggajian Di Butterfly Salon”. Pelayanan di sini yaitu pelayanan perawatan kecantikan rambut, kecantikan kulit dan tubuh, penjualan pembelian serta persediaan barang yang ditujukan kepada pelanggan Butterfly Salon. Dengan adanya definisi-definisi ini diharapkan penulis lebih mengerti dan memahami maksud penelitian ini.

2.9.1 Pengertian Salon

Pengertian Salon adalah salah satu bentuk jasa yang tujuannya adalah merawat dan mempercantik penampilan fisik seseorang.

(Sumber http://deskripsi.com/s/salon-kecantikan) 2.9.2 Pengertian Pelayanan

(47)

bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung pada kepemilikan. Produk pelayanan bisa berkaitan dengan produk fisik, bisa juga tidak. Memotong rambut, memperbaki televisi, menyewa kamar hotel, memperbaiki kendaraan adalah contoh kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan.

2.9.3 Pengertian Konsumen

Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Psikologi konsumen adalah the study of consumer behavior in a relation environment, dimana pada psikologi konsumen membahas tingkah laku individu sebagai konsumen. Psikologi konsumen merupakan merupakan psikologi ekonomi dalam pengertian mikro. Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan,

mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa,

pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses

(48)

2.10 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis.

2.10.1 Bahasa Pemrograman Java

Java merupakan perangkat lunak produksi Sun Microsistem Inc. untuk pemrograman beberapa tujuan (multi purpose), dapat berjalan di beberapa sistem operasi (multiplatform), mudah dipelajari dan powerfull. Aplikasi-aplikasi yang dapat dibuat dengan Java, meliputi pemrograman web (web programming), pemrograman desktop (desktop programming), pemrograman mobile/handphone (mobile programming).

Sun Microsystem sendiri mendeskripsikan Java sebagai bahasa pemrograman yang sederhana, garbage collected, robust dan dapat diperluas. Sifat yang dideskripsikan oleh Sun Microsistem dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Sederhana

Pengembang Java banyak membuang fitur-fitur yang tidak diperlukan seperti yang dimiliki bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya.

2. Garbage collected (pembuang sampah)

Program Java menyingkirkan sendiri sampah-sampah yang tidak berguna, artinya program tidak perlu menghapus objek-objek yang dialokasikannya di memori.

(49)

Karena interpretasi Java memeriksa seluruh akses sistem yang dilakukan program, maka program Java tidak akan membuat sistem menjadi crash. 4. Dapat diperluas

Program Java mendukung metode native yakni fungsi-fungsi yang ditulis dalam bahasa latin, biasanya C++.

Java membagi versi programnya ke dalam tiga kelompok besar, yaitu : 1. Java 2 Standar Edition (J2SE) untuk konsentrasi pada PC

2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE) untuk konsentrasi pada aplikasi server besar

3. Java 2 Micro Edition (J2ME) untuk konsentrasi pada mobile 2.10.2 NetBeans

Pengertian NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan Java dari Sun Microsistems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris.

Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User Interface (GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan suatu debugger.

(50)

Microsistem mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama.

The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah alat untuk programmer menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

2.10.3 MySQL

MySQL (My Structurd Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management Sistem), sifat dari DBMS ini adalah open source, yang bisa didapatkan secara gratis.

MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform linux, dengan adanya perkembangan dan banyaknya pengguna, serta lisensi dari database ini adalah open source, maka para pengembang kemudian merilis versi Windows.

(51)

Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna atau interface yang berguna sebagai program aplikasi pengakses database yang dihasilkan. MySQL dapat didukung hampir semua program aplikasi baik open source seperti php maupun yang tidak open source yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic dan Delphi.

2.10.4 XAMPP

XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source. Dengan menggunakan XAMPP kita tidak usah lagi bingung melakukan penginstallan program-program yang lain, karena semua kebutuhan sudah disediakan oleh XAMPP. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan :

1. Apache HTTPD 2. MySQL

3. PHP

4. File Zilla FTP Server 5. PHP Myadmin

2.11 Arsitektur Jaringan

(52)

berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer (computer network) adalah merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini dapat dilakukan dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.

2.11.2 Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan jenis areanya. Ada 3 jenis yaitu: 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau satu ruangan. Terkadang jaringan lokal disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama-sama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

(53)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network cakupannya lebih luas dari MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama yang digunakan dengan LAN dan MAN.

2.11.3 Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu aturan bagaimana mengubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media dan peralatan jaringan, seperti : server, workstation. hub/switchdan pengkabelannya.

Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical topologi (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir di dalam topologi fisik. Jika topologi fisik bagaikan tubuh maka topologi logika diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh. Berikut jenis\ topologi :

1. Topologi Star

(54)

Gambar 2. 5 Topologi Star Sumber : Dede Sopandi (2008 : 31)

2.11.4 Manfaat Jaringan Komputer

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu :

1. Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

(55)

Sehingga bila salah satu komputer rusak, maka salinan di komputer yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi.

2.11.5 Pengertian Klien Server

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

(56)

45

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) yang mendefinisikan bahwa objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan guna tertentu tentang sesuatu hal objektif valid dan realible tentang suatu hal (varian tertentu).

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang menunjang untuk pembangunan aplikasi.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(57)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan ataupun organisasi pasti mempunyai visi misi dan budaya perusahaan demi memajukan organisasinya tersebut. Visi adalah sesuatu yang ingin dicapai sedangkan misi adalah langkah-langkah untuk mencapai sesuatu tersebut. Visi dan misi yang diusung dalam perusahaan ini adalah :

a. Visi

1. Memberikan pelayanan kecantikan, tata rias rambut, tata rias wajah dengan mengedepankan kepuasan pelanggan.

2. Menjadikan Butterfly Salon unggul dalam mutu dan pelayanan. 3. Mensejahterakan Karyawan.

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara terus-menerus. 2. Menggunakan produk-produk berkualiatas dan aman dalam memberikan

pelayanan/perwatan.

3. Memegang teguh prinsip kejujuran dan kedisiplinan dalam memberikan pelayanan.

(58)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yaitu suatu bentuk, kerangka atau susunan yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang maupun orang-orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama dalam suatu kedaulatan kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi semaksimal mungkin. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan diberi, siapa melapor ke siapa dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Tujuan adanya struktur organisasi yaitu adalah untuk mencapai tujuan organisasi tertentu.

Berikut struktur organisasi Butterfly Salon dan deskripsi tugas dari masing-masing bagian :

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Butterfly Salon Sumber : Data Butterfly Salon

Pemilik/Owner

(59)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (job description) adalah suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Adapun deskripsi tugas (job description) pada Butterfly Salon adalah sebagai berikut :

1. Pemilik / owner

Pemilik Salon merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di salon yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan yang berada di Butterfly Salon. Tugas pemilik salon sebagai berikut :

a. Mengelola jalannya perusahaan agar tujuan dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Memiliki wewenang dan mengambil keputusan sepenuhnya atas kegiatan di salon dan menetapkan kebijakan umum salon.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan dan menetapkan anggaran salon.

d. Melakukan perekrutan pegawai dan memberhentikan pegawai.

(60)

2. Kasir

Kasir memiliki tanggung jawab dalam mengatur seluruh administrasi salon. Tugas dari kasir :

a. Melakukan pencatatan dan pendataan seluruh transaksi yang terdapat di salon.

b. Membuat laporan transaksi salon untuk diserahkan kepada pemilik salon. 3. Kapster

Memiliki tanggung jawab dalam melayani setiap pelanggan salon yang datang di Butterfly Salon.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian berisi uraian yang menjelaskan secara rinci tentang bagaimana suatu penelitian dilakukan. Penjelasan ini juga bisa digunakan untuk menilai apakah hasil suatu penelitian dapat dipercaya, dan apakah kesimpulan penelitian ini dapat digunakan untuk kepentingan secara praktis atau digunakan dalam kajian pustaka dalam penelitian berikutnya.

3.2.1. Desain Penelitian

(61)

suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan tentang fenomena perseorangan, organisasi, perusahaan berorientasi industri atau perspektif lainnya, membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam proses pengumpulan data penulis mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan menggunakan metode data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

(62)

Untuk mendapatkan data primer metode pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi. Berikut penjelasan pengumpulan data yang dilakukan penulis :

a. Observasi

Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Penulis melakukan pengamatan bagaimana proses bisnis yang berjalan, mengamati dari step to step langkah-langkah yang dilakukan oleh narasumber, mencatat kendala yang dihadapi dalam proses bisnis untuk dijadikan dokumen masalah yang harus diatasi, pengamatan pada proses transaksi pelayanan danpenggajian, pengamatan pada proses pelanggan datang untuk melakukan perawatan hingga selesai dan dilakukannya proses pembayaran. Hasil observasi yang di lakukan penulis dari penelitian pada Butterfly Salon kemudian akan diolah sebagai acuan rancangan sistem aplikasi yang akan dibangun dan diharapkan akan membantu pada bagian pelayanan, penggajian karyawan dan seluruh proses bisnis dapat berjalan dengan lebih baik.

b. Wawancara

(63)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsng memberikan data kepada pengumpul data. Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi dan media internet serta studi literatur.

a. Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem dan telah dilampirkan dalam skripsi ini pada bagian lampiran.

b. Internet

Pencarian informasi dan referensi melalui kegiatan browsing. c. Studi literatur

(64)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang sebuah sistem informasi ini adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (Object Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah metode waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar berikut : a. Analisis

Pada tahap analisis, dilakukan proses pengumpulan dan kebutuhan yang lebih diintensifkan ke dalam pembangunan aplikasi.

b. Perancangan

(65)

desktop komputer, yakni telepon mempunyai resolusi (800px, 600px) atau lebih.

c. Implementasi

Implementasi dilakukan dengan pengaplikasian sistem menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan. Dalam sistem ini implementasi menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman dan database MySQL.

d. Pengujian

Dalam tahap ini, untuk memperoleh data yang akurat dan tepat maka, setelah data diproses diadakan pengujian terhadap hasil pengolahan. Sebagai tolak ukur dari pengujian sistem ini adalah apabila data yang ditampilkan sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan kondisi yang ada. Bila data kurang tepat maka sistem akan kembali melakukan pengolahan data ulang. e. Pemeliharaan

(66)

Gambar 3.2 Siklus Hidup Perangkat Lunak (Sumber : Roger S. Pressman, 2001 : 28)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(67)

Berikut ini adalah pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam mengambil keputusan untuk menggunakan metode waterfall:

1. Anggota tim yang terlibat dalam pengembangan hanya berjumlah satu orang.

2. Tidak ada proses iterasi siklus pengembangan.

3. Perubahan kebutuhan minimal, karena telah dilakukan pembatasan ruang lingkup.

Tahapan Metode Penelitian

Tahapan yang ada dalam metode waterfall dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Analisa Sistem

Dalam tahapan ini, penulis akan melakukan analisa proses bisnis Butterfy Salon dengan melakukan observasi dan pengumpulan data-data sebagai contoh.

2. Desain Sistem

(68)

3. Implementasi Sistem

Di tahapan implementasi sistem, penulis mulai melakukan penulisan kode sistem menggunakan bahasa pemrograman sesuai dengan spesifikasi yang telah diusulkan.

4. Operation Sistem

Pada tahap terakhir, penulis akan melakukan uji sistem dan melakukan proses instalasi kepada Butterfly Salon, dan melakukan evalusasi terhadap sistem yang telah dibuat.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan adalah sebagai berikut yang penjelasannya telah dijelaskan pada sub bab 2.7 :

(69)

7. Component Diagram 8. Deployment Diagram

3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak

Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan

(70)

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Access control

Menekankan sumber daya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengerusakkan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang. 2. Kesalahan antarmuka.

3. Kesalahan struktur data atau akses basis data eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

(71)

3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa diperlukan untuk sistem yang lebih baik. Analisis ini dilakukan dengan analisis yang berorientasi objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang. Dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi-fungsi sistem yang sedang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi objek melalui diagram seperti usecase diagram, scenario usecase dan aktivitas diagram, pertimbangan diagram tersebut karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem dan diharapkan dapat memperjelas sistem yang dibuat untuk user.

3.3.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode dan alat bantu yang sudah seperti usecase diagram, diagram class, diagram component, diagram deployment.

3.3.1.1 Use Case Diagram

(72)

menvisualisasikan, menspesifikasikan dan mendookumentasikan kaebutuhan perilaku sistem. Diagram usecase merupakan pusat permodelan perilaku sistem,subsitem dan kelas. Berikut gambar model usecase pelayanan di Butterfly Salon yang sedang berjalan.

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang sedang berjalan

3.3.1.2 Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk memudahkan programmer dalam menganalisa scenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case Pelayanan pada Butterfly Salon yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case : Penjualan

Actor : Pelanggan, Kasir

Tujuan : Transaksi Penjualan (Jasa atau Produk)

Pelanggan Kasir

Penjualan

Penggajian

(73)

Tabel 3.1 Tabel Skenario Pelayanan yang Sedang Berjalan

No Pelanggan Pegawai

1. Melakukan pemesanan jenis perawatan atau barang

2. Mencatat pemesanan barang atau

perawatan. 3. Pelanggan melakukan perawatan

atau mendapatkan barang

4. Pelanggan melakukan pembayaran atas jasa pelayanan atau barang yang diterima

5. Kasir menghitung total perawatan atau barang yang diterima oleh

pelanggan dan membuatkan bon

untuk di berikan kepada pelanggan

6. Kasir memberikan bon kepada

pelanggan

7. Pelanggan menerima bon

8. Kasir membuat laporan

pendapatan perhari dan memasukanya kedalam buku besar dan memberikan ke pemilik salon

(74)

Tabel 3.2 Tabel Skenario Penggajian yang Sedang Berjalan

No Pegawai Kasir

1.Kasir menerima informasi gaji bulanan, transaksi, komisi. 2. Kasir membuat rekap informasi

penggajian

3. Kasir meyiapkan gaji dan slip gaji 4. Kasir memberikan slip gaji dan gaji

kepada pegawai 5. Pegawai menerima gaji, slip gaji,

dan menanda tangani slip gaji.

6. Kasir menerima tembusan slip gaji.

7. Kasir menyimpan slip gaji sebagai bukti dokumentasi.

3.3.1.3 Activity Diagram

(75)

Gambar 3.4 Diagram Acticity pejualan yang sedang berjalan

Gambar 3.5 Diagram Acticity penggajian yang sedang berjalan

(76)

3.3.2 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

Setelah penelitian yang penulis lakukan di Butterfly Salon maka dari itu penulis menemukan beberapa kelemahan dari sistem yang sedang berjalan saat ini.

Yaitu kelemahan sistem yang berhubungan dengan proses pengolahan data-data karyawan, pengolahan data transaksi, proses pembuatan laporan gaji masih berupa arsip atau dokumen yang menyebabkan proses pelayanan dan penggajian di Butterfly Salon tidak efektif.

Adapun kekurangan sistem yang sedang berjalan adalah:

1. Pengolahan data transaksi seperti perhitungan pembayaran dan komisi masih dihitung menggunakan kalkulator sehingga sering kali terjadi kesalahan dalam perhitungan.

2. Serta pembuatan laporan dan penyimpanan laporan masih dalam satu buku, sehingga dari masalah yang ditemukan oleh penulis adalah akan menyulitkan pemilik untuk mengetahui perkembangan pendapatan atau peningkatan transaksi dalam salon tersebut. Sehingga untuk membuat satu kebijakan dalam pengembangan salonnya masih sangat lama dan tidak sesuai dengan kondisi salon.

(77)

a. Membangun sistem informasi penjualan dan pengajian yang terkomputerisasi sebagai solusi alternatif baru dalam melakukan proses pelayanan dan penggajian di Butterfly Salon yang diharapkan dapat memberikan efisiensi waktu kepada para karyawan dan dapat meningkatkan efektivitas kerja pada karyawan.

(78)

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bagian ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Gambar

Gambar 2. 2 Komponen Sistem Informasi
Gambar 2. 4 Pengembangan model waterfall
Gambar 3.2 Siklus Hidup Perangkat Lunak
Tabel 3.1 Tabel Skenario Pelayanan yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Faktor yang mendukung peran guru IPS dalam pembentukan karakter peserta didik adalah pemahaman guru terhadap tugas dan fungsinya, memahami visi dan misi sekolah,

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: umur perusahaan, ukuran perusahaan, leverage,

Seiring dengan itu maka partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mensukseskan jalannya pemilihan walikota tersebut dan terutama dalam memaksimalkan hak pilih

Namun di Kampung Sidomulyo tanah-tanah kas kampung telah bersertifikat hak milik atas nama pribadi, di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 12 Tahun

Hubungan Antara Asupan Protein, Besi, Dan Seng Dengan Status Gizi Pada Anak Balita Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang.. Faktor Determinan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian, promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian, kualitas

 Siswa menyimak penjelasan guru tentang, surat al-Fatihah mulai dari identitas surat, pengertian surat, nama surat, tempat diturunkannya surat, serta ayat pertama yang dibaca

[r]