• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share (TPS) Pada Konsep Hidrokarbon : Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Islamiyah Sawangan Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share (TPS) Pada Konsep Hidrokarbon : Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Islamiyah Sawangan Depok"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR I(IMIA SISWA

DENGAN METODE PEMBELAJARANKOOPERATIF

TEKNIK TruNK-PAIR-SHARE (TPS)

PADA KONSEP HIDROKARBON

Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Islamiyah SawanganDepok

c: .

PIERPUSTA({fti"lN UTAMA

Mセ

UIN SY/\HID JAKARTA

_

..セMMセMML⦅N⦅

-.-PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Hidrokarbon" diajukan kepada Fakultas Ilmu TO"'hi'"oh dan KegUluan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dinyatakan lulus Ujian Munaqasah pada

tanggal 7 Janum'i 2009 di hadapan dewan Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Kimia.

Jakarta, Maret 2009

Panitia Ujian MunaClas£lh!

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP.150222933

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Baig Hana Susanti, M.Si NIP. 150299475

Penguji I

If. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150222933

Penguji II

Dedi Irwandi, M.Si NIP. 150299937

Mengetahui,

Dekan,

ᆪ|セ

d⦅セイ

...

セjO

セ⦅

"

NZNセセ

- :;'008

(3)

ABSTRACT

VERA APNIA HANDAYANI.

An

Effort to iImprove: Learning Product of

Student in Chemical Subject Using Cooperative Learning Approach of

Think-Pair-Share Technique in the Topic of Hidrocarbon. Paper, Majoring in natural

Science, Chemical Education Study Program, Facu\ty of Teacher and Pedagogy,

State Islamic University ofSyarifHidayatullall Jakarta, November 2008.

This research is aims to improve the chemistry student learning result

using cooperative larning approach of Think-Pair-Share teehnique.

It

was held

Islamiyall Senior High School Sawangan Depok in March to June 2008. The

research method in use is Classroom Action Research with consist of two cycles,

and each cycles consists of four activities:

ーャ。ョセゥョァL

action, evaluation, and

reflection. Cycle I was conducted in two sessions in studi of carbon atom

specification, and kinds of carbon atom based on tlJ,e amount of the tied carbon

atom. Cycle II was conducted in three sessions in stUdy of alkana, alkena, alkuna,

isomer and hydrocarbon fisis, and hydrocarbon cownpound

QG\セ。」エゥッョN

,The instrument that use in this research

is the' test of study, the

questionnaire of student response of the study activij:y using the Thibk-Pair-Share

technique, observation sheet and the chemistry teacher is note and also interview

with the involved teacher and student in this research.

j

The research finding proves that this research has reached the successful

indicator criteria, which is showed by increasing of chemistry student everage that

is 9,03 point, from 66,0 at cycle I to 75,05 at cycle II. There is also the percentage

increasing of questionare of student is response of the study activity using the

Think-Pair-Share technique in all aspect from cycle I to cycle: II.

This research proves that cooperative learning appmach of

Think-Pair-Share technique has given positive impact to student in teclling-Iearning process.

Thin research finding can serve as input for educators in selecting proper teching

methode to improve the quality of teaching-learning 'process.

(4)

pada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Taibiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, November 2008.

Penelitian ini bertujuan lmtuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa

dengan metode pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share. Penelitian iui

dilaksanakan di SMA Islamiyah Sawangan Depok pada bulan Maret sampai dengan Jooi 2008. Metode penelitian yang digooakim adala'h penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research) yang terdiri idari dua siklus, dan setiap

siklusnya terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, evaluasi,. dan refleksi. SikIus I dilakukan scbanyak dua kali pertemuan pada bahan kajian kekhasan atom karbon, dan macam-macam atom karbon berdasarkanjumlah atom karbon yang diikatnya. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pada bahan kajian allcana, alkena, alkuna, isomer dan sifat fisis hidrokarbon, dan reaksi pada senyawa hidrokarbon.

Instmmen yang digtmakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar,

lembar kuesioner respon siswa terhadap aktivitasIpembelajaran dengan teknik

fhink-Pair-Share, lembar observasi dan catatan lapangan guru bidang studi kimia

serta wawancara dengan gum dan siswa yang terlibat dalam penelitian.

Dad penelitian ini diperoleh hasil bahwa penelitian ini telah mencapai

kriteria yang menjadi batasan indikator ォ・「・イィ。ウゥャセョ penelitian yang ditunjukan

oleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kimia sebesar 9,03 angka yaitu dad 66,0 pada siklus I menjadi 75,03 pada siklus II. Dcmikian pula pada kuesioner respon siswa terhadap aktivitas belajar guru dan siswa saat pembelqiaran kimia

dengan metode pembelqiaran kooperatif Think-Pair-Share menunjukan

peningkatan persentase pada seliaI' pemyataan yangl menunjukan aktivitas belajar gum dan siswa dari siklus I ke sildus II.

Penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share memberikan dampak positif bagi siswa dalam proses belajat mengajar terutama dalam peningkatan hasil belajari kimia dan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajarml. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi para pendidik dalam memilih metode mengajm' yang tepat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang diharapkan.

(5)

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat,

hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita Nabi

Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabatdan mudah-mudahan sampai

kepada kita selaku umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi iui masih banyak

kekurangan dan keterbatasan dalam hal wawasan, pengalaman, dan sebagainya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang

bersifat membangtm.

Pada kesempatan ini penlllis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

I.

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku DekanFakllltas Ilmll Tarbiyah dan

Kegllruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ir. Mahmlld M. Siregar, M.Si, selaku Ketua Jlllus:m Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA)

dan

Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Sekretaris

Jllrusan Pendidikan Ilmu Pengetahllan Alam (IPA) DIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Zurinal Z, MA,

seialm dosen pembimbing I yang telah meIuangkan

waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela kesibllkarmya untuk memberikan

nasehat, bimbingan, motivasi, dan pengarallan sehingga penulisan skripsi iui

dapat terselesaikan.

4. Munasprianto Ramli,

M.A,

Selakll dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela kesibukmmya untuk

memberikan nasehat, motivasi, bimbingan dan

ーセョァ。イ。ィ。ョ

dengan sabar, teliti

dan

bijaksana dalam

pembuatan skripsi

sehingga skripsi

ini dapat

(6)

telah memberikan bekaI ilmu pengetahuan

ウセャ。ュ。

belajar mengajar serta

dosen pendidikan IPA lainya yang tidak peneliti sebutkal1 satu persatu namun

tidak mengurangi rasa honnat peneliti.

6. Dosesn

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

k・セZオイオ。ョ

(FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bqkaI ilmu pengetahuan selama

proses perkuliahan.

7. Drs. Iman, selaku kepala sekolah SMA Islamiyah Sawangan Depok beserta

dewan gum atas kesempatan penelitian yang diberikan kepada penulis.

8. Rahmah, S.Pd, selaku guru bidang studi kimia SMA Islamiyah Sawangan

Depok yang telah memberikan kesempatan penelitian dan bimbingan selama

penelitian.

9. Perpustakaau UIN Syarif I-Iidayatullah Jakarta dan

pGセイーオウエ。ォ。。ョ

Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang telah melayarri dan meminjamkan

seperangkat buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas

daIam skripsi inL

10. Kepada Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan do'

a,

motivasi,

perhatian dan kasih sayangnya untuk pennlis dan segenap keluarga kaIcak dan

adikku yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

II. Seluruh rekan dan sahabat sepeljuangan Jurusan Pendidikan IPA program

Studi Pendidikan Kimia angkatan 2003 yang telah memotivasi dan membantu

daIam penyelesaian skripsi inL

12. Seluruh pihaIc yang penulis tidak sebutkan satu persatu tetapi tidak

(7)

Hanya do'a dan harapan yang dapat pellUl:is sampaikan, semoga semua

pihak yang telah bekerja sama dan membantu

proses penyelesaian skripsi

ini mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat

dari Allah SWT. Amin.

Akhirnya penulis berharap semoga

ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, November 2008

(8)

BAD II

DAFTAR lSI

vi

DAFTARGAMBAR

ix

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

BABI

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah .. .. .. . ... .. .. .. I

B. Identifikasi Masalah 6

C.

Pembatasan MasaIah

6

D. Perumusan MasaIah 6

E. Tujuan Penelitian .•. .. .... ... ... 6

F. Manfaat PeneHtian

7

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teod Area dan Fokus yang DiteHti

8

B. Acuan Teor! Rancangan-rancangan AlternatifIntervensi

Tindakan yang Dipilih

8

I. Pembelajaran Kooperatif

8

a. Pengertian pembelajaran kooperatif...

8

b. Landasan teorl pembelajaran kooperatif.... ,. .. .

10

c. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif 12

d. Pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share

(TPS) 14

2. Hasil Bel!Uar 18

a. Pengertian belajar 18

b. Pengertian hasil belajar 20

(9)

BABHI

BABIV

3. lImu Kimia

2]

4. Hidrokarbon...

..

23

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

29

C. HasH Penelitian yang Relevan

3]

D. Pengajuan Konseptual Perencanaal1 Tindakan

32

E. Kerangka Berfikir

34

F. Hipotesis Penelitian Tindakan

35

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

37

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian... 37

C. Subjek/Partisipan yang Tcrlibat dilianl Penelitian

43

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

43

E. Tahap Intervensi Tindakan

43

F. HasH Intervensi Tindakan yang Diharapkan

44

G. Data dan Smnber Data

44

H. Instrmnen Pengmnpulan Data

44

I.

Teknik Pengumpulan Data...

45

1.

Telmik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

45

1. Validitas...

45

2. Reliabilitas.... .. .... .. ... .. .

..

..

..

46

3. Pengujian tarafkesukaran

47

4. Daya pembeda

47

K. Analisis Data dan Interpretasi HasH Analisis

48

L.

Tindak Lanjut/Pengembangan

p・セ・ョ」。ョ。。ョ

Tindakan

49

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

.. ..

.

.. ..

50

1. Tindakan yang dilakukan

50

a. Penelitian pendalmluan

50

b. Siklus I

23

(10)

2. Tes hasil belajar siklus II 76

D. Bahasan Temuan Penelitian 77

BABV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... ... ... ... 80

B. Saran 80

DAFTAR PUSTAKA 82

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Siklus Penelitian Tindakan Kelas 30

Gambar 2. Bagan Kerangka Berfikir 36

[image:11.595.98.473.116.682.2]
(12)

Tabel 2. Teknik Pengolaban Data

1...

45

Tabel 3. HasH Kuisioner Siswa Siklus I 60

Tabel 4. Hasil Kuisioner Siswa Siklus II 72

Tabel 5. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I 75

Tabel 6. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Bel!\iar Siklus II 76

Tabel7. Silabus 85

Tabel 8. K.isi-kisi InstlUmen Tes Hasil Belajar Siklus I 105

Tabel9. Kisi-kisi InstlUIDen Tes HasH Belajar SHdus II 114

Tabel 10. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I 134

Tabel 11. Uji TarafKesukaran Tes HasH Belajar Siklus I 136

Tabel 12. Uji Daya Beda Tes HasH Belajar Siklus I! 137

Tabel 13. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes HasH Bel!\iar Siklus II 138

Tabel 14. Uji Taraf Kesukaran Tes HasH Belajar Siklus II 140

Tabel15. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus II 141

Tabel 16. Daftar Nilai Tes HasH Belajar Siswa Sikll'ls I

dan

II 150

Tabel 17. Lembar Kuesioner Tangapan Siswa Padaj Proses Pembelajaran Siklus I

dan II 153

Tabel 18. Daftar Hasil Kuesioner Siswa Siklus I dan II 157

Tabel 19. Hasil Observasi Proses Pembelajaran .. . 157

Tabel20. Catatan Lapangan Siklus I 184

[image:12.595.75.485.104.607.2]
(13)

DAFTAR LAJMp

IRA.N

1. Silabus dan sistem penilaian 85

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 87

3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I 105

4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II 114

5. Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I 124

6. Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus

JI

128

7. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I dan II 133

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I 136

9. Uji TarafKesukaran Tes Hasil Belajar Sildus I... 137

10. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus I 137

11. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus II 138

12. Uji TarafKesukaran Tes Hasil Belajar Siklus II 140

13. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus II 141

14. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Si,kJus I 142

15. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I 145

16. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Sjklus II 146

17. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda SikJus II 149

18. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II 150

19. Perhitungan Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar SikJus I 151

20. Perhitungan Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belaja Siklus

JI

152

21. Kuisioner Tanggapan Siswa Pada Proses Pembelajaran

SikJus I dan II 153

22. Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa Pada Proses Pembelajaran

Sildus I 155

23. Hasil Observasi Proses Pembelajaran 157

24. Hasil Wawancam Guru Pm Penelitian ,... 177

(14)
(15)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

Peningkatan kualitas sumbel' daya manusia merupakan keharusan bagi bangsa Indonesia agar dapat bersaing di era globalisasi. Bidang pendidikan baik formal maupun nonformal memegang peranan yang sangat penting karena merupakan salah satu wahana untuJ;. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pempangunall sektor pendidikall di Indonesia harus menjadi prioritas utama yang harns dHakukan oleh pemerintah.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuJ;. memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian did, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dil'inya, masyarakat bangsa dan negara.1

Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya pot,msi peserta didik agar menjadi manusia yang bed man dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, 「・イゥャセャャャL cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab? Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optilnal dari segi kepribadiannya. Melalui pendidikan akan membentuk dan menambah pengetahuan yang dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan hidup manusi21 dan dapat membantu perkembangan Hmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berguna untuk mengubah keadaan suatu bangsa menjadi Ilebih baik, oleh karena itu pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan' perlu diperhatikan komponen-komponen yang terlibat langsung, yaitu bahan pelajaran, metode

1Undang-undang SISDlKNAS Bab I Ketentuan lImum Pasalll, b. 34

(16)

pembelajaran, lingkungan belajar, gum dan siswa. Kelima komponen tersebut hams saling melengkapi agar interaksi belajar ュ・ョァ。セ。イ dapat berlangsung efektif dan efisien. Bila salah satu dad komponen tersebut terganggu maka hasil dari proses belajar mengajar tidak maksimal.

Pandangan masyarakat yang berkembang tentang dunia pendidikan bahwa sudah tugas gum untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan evaluasi dan pengetahuan. Bahkan. siswa hanya lebih mengenal gurunya sebagai orang yang maha tahu, seakan hanya kepada gum saja sumber ilmu. Jika hal ini terus dibiasakan rnaka akan berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa. Selama ini siswa dipandang sebagai botol kosong yang siap diisi air. Siswa di sekolah diharuskan untuk duduk, diam, dengar, dan hafal. Kurang adanya interaksi dengan rekannya, walaupun ada hanya sedikit sekali dalam kelompok diskusi yang prosesnya kurang efektif karena terjadi satu arah artinya hanya orang tertentu yang mampu menyelesaikan tugas, sementara anggota yang lainnya hanya mengandalkan ternan yang lain untuk menyelesaikan tugas kelompok t,'!'Sebut. Interaksi yang berlangsung satu arah akan melljadikan· alur proses belajar yang membosankan. Keadaan ini tidak sesuai dengall prinsip bell\iar ilmu pengetahuan alam yang mencakup kegiatan eksplorasi potensi keterampilan siswa dalam memecahkan sebuah masalah.

(17)

tidak tennotivasi untuk belajar kimia. Jika keadaan ini hertahan dalam waktu yang panjang, maka akan berpengaruh terhadaplmotivasi siswa untuk belajar kimia. Hal ini juga akan berpengaruh pada hasil belajar kimia siswa sehingga tujuan pendidikan sulit dicapai.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pelajaran IPA khususnya bidang studi kimia lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori dan sikap i1miah di pihak siswa yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas maupaun produk pendidikan. Oleh karena itll perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa Isecara aktif dalam kegiatan

pembelajaran lIntlik menemukan dan menerapkan ide..ide mereka sehingga tumbuh sikap tanggung jawab terhadap hasil belajar pada diri siswa itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa SMA Islamiyah yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2008, diperoleh infOimasi sebagai bcrikut:

I. Tidak adanya persiapan dari siswa ketika akan memulai pelajaran bahkan setelah guru masuk kelas masih banyak siswa yangエャセイャ。ュ「。エ masuk kelas. 2. Kllrangnya perhatian siswa dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

3. Siswa kurang memiliki semangat daIam, belajar karena penyampaian materi yang digunakan guru menggunakan Ipetode ekspositori.

4. Keaktifan kelas yang masih dinilai kllrang. Hanya beberapa orang yang terlihat menjawab pertanyaan guru dan mengajukan pertanyaan.

5. Sliasana kelas yang kurang kompetitif.

6. Nilai rata-rata kelas yang dinilai masih rel1dah yaitu 5,23 dengan standar KKM60.

(18)

kesempatan untuk berdiskusi tukar pendapat dengan temannya. Hal ini berdampak pada keengganan mereka untuk bertanya kepada guru dan ini berdampak pada rendahnya hasil bel!\iar kimia siswa karena kurangnya sikap tanggung jawab terhadap hasil belajar kimia pada siswa itu sendiri. Selain itu kondisi kelas yang dekat dengan jalan raya yang mengakibatkan siswa tidak konsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Meskipun pembelajaran kooperatif pemah digunakan dalam proses belajar kimia tapi kondisinya kurang efektiL Hanya beberapa siswa yang mengerjakan tugas kelompok tersebut yang diberikan oleh guru. kondisi inilah yang mengakibatkan siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

Dari keadaan di atas maka perlu adanya pembaharuan paradigma menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Sistem pembelajaran selayaknya memberikan kesempatan bagi anak didik untuk bekeIja sama dengan sesama siswa dalam tugas terstruktur. Sistem pembelajaran ini disebut cooperatif learning (pembelajaran kelompak), dimana siswa belajar, bekerja, dan berinteraksi di dalam kelompok-kelompok keeil, sehingga siswa dapat bekerja sama, saling membantu, berdiskusi dalam memahami suatu pel!\iaran ataupun dalam mengerjakan tugas kelompok.

Salah satu aspek penting pembelajaran koopt:ratif adalah bahwa disamping tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik di antara siswa, pembelajaran kooperatif seeara bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademis mereka.

(19)

5

Ada beberapa metode pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan di kelas adalah tekniki 111ink-Pair-Share

(berfikir-berpasangan-berbagi). Penerapan model pembelajaran ini erat kaitannya dengan usaha untuk memotivai siswa untuk berfikir, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaranIkooperatif teknik

Think-Pair-Share ini menitikberatkan pada pelibatan siswa dalam mengemukakan

pendapat terhadap masalah yang diajukan: oleh guru. Siswa diberikan kesempatan untuk berfikir menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tujuan untuk melatih kemampuan individu sebelum berbagi dengan pasangannya. Pada proses berpasangan dan Iberbagi dengan pasangannya

inilah siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan kebebasan untuk diskusi terhapap permasalah yang belum dimengerti.

Dalam penelitian ini peneliti memfqkuskan pada pokok bahasan hidrokarbon. Pokok bahasan hidrokarbon ini myrupakan materi yang memiliki konsep yang cukup sulit untuk dipahami oleh 'siswa keias X khususnya pada materi tata nama senyawa hidrokarbon, apalagi siswa yang barn mendapatkan ilmu kimia. Untuk itu diperlukan teknik penyampaian meteri yang mampu memberikan motivasi belajar dan mampu mehingkatkan hasil belajar kimia siswa.

(20)

"Apakah dapat B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diurailcan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

l. Apakah pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa?

2. Apakah ketika proses belajar mengajar siswa lebih suka bertanya dengan temannya?

3. Apakah konsep hidrokarbon merupakan materi yang dianggap sulit oleh dipahami oleh siswa kelas X-I?

C. Pembatasan Masalab

Agar masalah ini dapat dibahas dengall jelas daa tidak meluas, maka masalah ini harus dibatasi. Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran kooperatifyang digunakan adalah pembelajaran kooperaitifteknik

Think-Pair-Share. Sedangkan hasil belajar yang dimakslld dalam penelitian ini adalah

hasil belajar kimia siswa kelas X-I SMA Islamiyah Sawangan Depok tahun ajaran 2007-2008 dalam mempelajari konsep hidrokarbon.

I),Perumusan Masalab

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: penerapan pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada kollsep hidrokarbon?" E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujllan untllk:

I. Melihat apakah dengan penerapanmetode pembelajaran kooperatifteknik

Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasii belajar kimia siswa pada

konsep hidrokarbon.

(21)

F.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

pihak:

I. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia, dengan

demikian prestasi belajarnya akan meningkat.

2. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui alternatif metode pembelajaran

kimia yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas, sehinggaipermasalahan yang dihadapi

siswa dapat diselesaikan dengan baik. Guru dapat mel1jadikan penelitian

ini sebagai salah satu contoh untuk menyeH:saikan masalah-masalah yang

ada.

3. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan

pengalaman peneliti mengenai cara menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan pembelajaran kimia di sekolah.

4. Bagi sekolah dihardpkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan

(22)

A. Acnan Teori Area dan Fokns yang Diteliti

Pembelajaran kooperatif merupakan metode belajar yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasililasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputllsan dalam kelompok serta memberikan kesempalan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang dan pfllstasinya.

Dalam penelitian ini fokus yang diteliti adalah tentang meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share pada Konsep hidrokarbon di SMA Islamiyah Sawangan Depok.

B. Acuan Teod Rancangan-rancangan aャエ・イョ。セゥヲ Intervensi Tindakan yang Dipilih

1.Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian pembelajaran Iwoperatif

Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris dengan kala kerja to cooperate yang ai"tinya bekerja bersama-sama. Sedangkan kata kooperatif dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti kerja sama alau berkelonjpok. Pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk kelompok belajar aktif dimana siswa dituntut untuk beketja sama dengan suatu kelompok' kecil dalam menyelaraskan pendapat bersama.1

Pembelajaran kooperatif menurut Trianto (2007), merupakan metode belajar kelompok untuk saling membantu mernecahkan masalah-masalah yang kompleks yang hakikat ウッウゥセQ dan penggunaan kelompok

1Frank Lyman,WhatisCooperativeLearning?,http://c1te.asu.edu/aetive/rnainde,htm, 15 April

(23)

sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.2 Pembelajaran kooperatif akan muncul 、セイゥ konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memeahmi, konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan kesempatalt pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latat belakangnya.J

Jadi dalam pembeljaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekmja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilanberhubungan dengan sesame manusia yang akan sagat belmanfaat di lingkungan luar sekolah.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejl.1mlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuant)ya berbeda.4

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama Idan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam belajar kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian

2Trianlo,Model-model Pembelajaran InovalifBerorientasi Konslmktivislik,(Jakarta: Prestasi , Pustaka, 2007), h. 41

3Robert E. Slavin,Cooperalif Learning,(Bandung: !'lusa Media, 2008), h. 8

(24)

menunjukan bahwa pembell\iaran kooperatif memberikan banyak pengaruh terhadap pengalaman dalam meningkatkan prestasi akademik dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan secara individu.5 b. Landasan teori pembelajaran kooperatif

Landasan teori yang melandasi dan mendukung pembelajaran kooperatif yaitu teori motivasi dan teori kognitif. Pembahasan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:6

I) Teori Motivasi

Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dalam belajar. Sebagai motor penggerak, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah dan semangat セ・ャ。ェ。イN Siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang 「。ョケセォ untuk melakukan kegiatan belajar.

Perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana siswa bekerja. Deutsch (1949) mengidentifikasikan tiga struktur tujuan: kooperatif, yaitu usaha dari tmp individu memberi kontribusi pada pencapaian tUjuan anggota yang lain; kompetitif,yaitu usaha dari tiap indjvidu menghalangi pencapaian anggota lairmya; dan individualistik, yaitu usaha dari tiap individu tidak memiliki konsekuensi apapun lJagi capaian anggota lairmya.

Dari perspektif motivasional terse but, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah ウゥエセ。ウゥ dimana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka jika kelompok mereka bisa sukses. Oleh karena itu, tmtnk meraih tujuan personal mereka, anggota kelompok harus membantu teman satu timnya untuk melakukan apapu\l guna membuat kelompoknya

5BarbaraJ. and Milli,The Cooperative Learning Centre at the University ofMinnesota

(25)

11

berhasil dan mendorong anggota kelompokl1ya untuk melakukan usaha yang maksimal.

Beberapa kajian telah menemukan bahwa ketika para siswa bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan sebuah kelompok, membuat mereka mengekspresikan nonna-norma yang baik dalam melakukan apapun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok.

Dalam kelompok kooperatif, pembell\iaran menjadi sebuah aktivitas yang bisa membuat parasiswa lebih unggul di antara ternan-ternan sebayanya. Dalam pembelajamn kooperatif, ikatan kelja sarna dalam suatu kelompok mengandullg daya motivasi yang kuat. Masing-masing anggota kelompok saling melibatkan diri untuk mencapai sasarall, karena mereka yakin bahwa tujuall belajar hallya dapat dicapai dengan kerja sama.

2) Teori kognitif

Teori kognitif menekallkan pada pengaruh dari kerja sama itu selldiri. Ada dua katagori utami,i y,lI1g m<;rupakan bagian dari teori kognitif, yaitu:

a) Teori pembangunan

Asumsi dasar dari teoripembangullan adalah bahwa illteraksi di antara para siswa berkaitan dengan tugas yang sesuai dengan meningkatkan penguasaan mereka terhadap kOllsep kritik.

Piaget mengatakan bahwa p(mgetahuan telltang perallgkat sosial, bahasa, nilai-nilai, peraturall moralitas, dan sistem simbol hanya dapat dipell\iari dalarn interaksi dengan orang lain.

(26)

belajar satu sama lain karena dalam diskusi mereka mengenai isi mated, konflik kognitif akan timbul, aIasan yang kurang pas juga akan keluar, dan pemahaman deng,m kualitas yang lebih tinggi akan muneu!.

b) Teori Elaborasi Kognitif

Penelitian dalam bidang psikologi kognitif telah menemukan bahwajika informasi ingin dipertahankan di dalam memori dan berhubungan dengan infonnasi yang sudah ada dalam memori orang yang belajar hams terlibat dalam semaeam pengaturan kembali Iko!,rnitif, atau elaborasi dari

materi. Misalnya menulis rangkuman atau ringkasan dari pelajaran yang disampaikan ad\ilah pell\jaran tambahan yang lebih baik daripada sekedar menyalin eatatan, karena rangkuman atau ringkasan menuntut para siswa untuk mengatur kembali materinya dan memilih bagian yang penting dad pelajaran tersebut. Salah satu eara .:laborasi yang paling efektifadalah menjelaskan mateljinya kepada orang lain.

c. Unsur-unsur dalam pembelajaran ォッッーセイ。エゥヲ

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperratif adalah sebagai berikue

I) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka"tenggelam atau berenang bersama".

2) Para siswa hams memiliki tanggui1g jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, sellain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3) Para siswa hams memiliki pandangan yang sama bahwa mereka

semua memiliki tujuan yang sama.

7 Yusuf.Diskusi Hasil Penelilian.

ィエエー[ャャ|vキキN、ゥjjョuェj、ェeゥNッイLゥLGゥヲLヲゥャ・q}ウャヲャャャセウAjIャ「RNー、ヲL

15 April
(27)

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sarna selama belajar.

7) Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok koop\:ratif.

Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelf\iaran kQoperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur model pembelajaran kooperatif, yaitu:8

I) Saling ketergantungan positif

Keberhasilall kelompak sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok keJja yang efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus mellyelesaikall tugasnya selldiri agar yang lain dapat mellyelesaikanセオァ。ウ bemama

2) Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibati langsung dari unsur pertarna. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode

kerja kelompok adalah persiapan gurlldalam penyusunan tugas. 3) Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. HasH kerja sarna ini jauh lebih besar daripada

(28)

jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kel,ebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing anggota. Perbedaan ini akan mer\iadi modal utama dalam proses saling ュ・ューサセイォ。ケ。 antar anggota kelompok. Oleh karena itu para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenall dan menerima satu sama lain dalam tatap muka dan interaksi pribadi.

4) Komunikasi antar anggota

Unsur ini juga menghendaki agar para siswa dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat. Keterampilan berkomunikasi dalmn kelompok ini juga merupakan proses panjang. Siswa tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang handal dalam waktu sekejap. Namun proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalanlan belajar selia pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

5) Evaluasi proses kelompok

Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi hasil kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa kerja sarna dengan efektif.

d. TeknikThink-Pair-Share(Berpildr-Berpasangan-Berbagi Ide)

(29)

Think-Pair-Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berltikir, untuk merespon dan saling membantuY

Penjelasan Slavin mengenai teknikThink-Pair-Share:1o

Think-Pair-Share, ini adalah metode yang sederhana tetapi sangat

bermanfaat yang dikembangkan oleh Frlmk Lyman dari Universitas Maryland. Ketika guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, siswa duduk secara berpasangan dalam kelompoknya. Lalu guru memberikan pertanyaan. Siswa diinstruksikan untuk memikirkan jawabannya secara mandiri untuk beberapa saat, lalu berpaslmgan dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan mengenai jawaban, kernudian guru meminta siswa untuk berbagi bersama ternan sekelas.

Teknik Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa wakj:u lebih banyak berfikir, yaitu menjawab sendiri soal atau permasalahan yang telah diberikan oleh guru sebelum bekerja sama dan berbagi ide 、・セァ。ョ tem!m kelompoknya. Jika seorang siswa telah memikirkan penyelesaian dari masalah tersebut, maka siswa itu harus berbagi idenya kepada teman atau pasangannya dan mendiskusikannya hingga mendapatkan kesepakatan. Jika kesepakatan itu telah diperoleh, mereka dapat membagi idenya dengan pasangan lain ataupun dengan teman sekelas. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi paltisipasi siswa dan memberi kesampatari kepada siswa untuk dikenali serta menunjukan partisipasi mereka pada siswa yang lain.

Menumt Tom Creed, teknik Think·Pair-Share memiliki ciri-ciri sebagai berikut:II

I. Keadaan saling tergantung positif 2. Siswa dapat belajar dari temannya 3. Siswa bertanggungjawab secara individu

9Trianto,mッ、・ャセュッ、・ャ PemhelajaranlnovatifBerorienlasi KonstrukJivistik,....h. 61

10Robert E. Slavin,CooperatifLearning,... ,h. 257

IIFronkLyman,Instructional Strategies Online: What is Think-Pair-Share?

(30)

" Ibid

4. Siswa dapat bertanggung jawab tN'ho,clon temannya dan berbagi ide.

Siswa juga wajib membagi idenya ke lain atau ke seluruh

kelompok.

5. Adanya partisipasi yang sarna.

6. Tiap siswa dalam kelompok memiliki kesenlpatan yang sama untuk

berbagi. Guru harus mengontrol agar terjadi dominasi dad salah

satu siswa saja.

7. Interaksi bersama

8. Derajat interaksi yang tinggi

Hal ini terlihat pada saat seluruh siswa aktif dalam berbicara dan

mendengarkan.

Ada beberapa tujuan dad teknikThiiJk Pair Share, yaitu:J2

I. Memberikan wak'tu untuk berfikir lebih banyak kepada siswa untuk

meningkatkan kualitas respon siswa.

2. Menjadikan siswa lebih aktif berfikir memecahakan kesulitan dalam

memahami konsep yang sulit dalam pelajaran.

3. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kita mernbutuhkan waktu atau

mental yang lebih dalarn mengeluarkan ide atau gagasan barn yang

tersirnpan dalam rnemori.

4. Ketika siswa mengeluarkan pendapat, mereka dituntut untuk mengerti

dengan ide yang mereka keluarkan sellingga siswa mengerti dengan

topik yang mereka perbincangkan.

5. Siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi kal'ena merasa tidak ada

tekanan dad teman pasangannya dalam mengungkapkan I'esponnya

(31)

Tahapan-tahapan dalam Think-Pair-Share menurut Frank Lyman meliputi:13

Tahap I

I. Pembagian kelompok seeara heterogen

2. Siswa duduk seeara bersama dengan kelompoknya

3. Guru menyajikan materi dan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

Tahap II

1. Setiap siswa diminta untuk berfikir dan mengerjakan soal-soal tersebut seeara mandiri untuk beberapa saat.

2. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan kelompoknya untuk mendiskusikan dan berbagi ide-ide yang dipikirkan berkaitan dengan jawaban soal.

Tahap III

1. Pembahasan soal dilakukan seem'a berkelompok.

2. Beberapa kelompok dipilih seeara aeak, untuk be1rbagi dengan seluruh kelas tentang penyelesaian soal yang telah l11ereka sepakati, sedangkan kelol11pok lain diberi kesempatan untuk menanggapi dan mengeluarkan idenya.

Tahap IV

Pada tahap ini siswa diberi kesel11patan :tes UIltuk mengnkur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari. Dalam menyelesaikan tes ini, siswa bekerja secara individu tanpa bantuan dari pasangannya.

13Lyman. Reading Quesl.arg: Think-Pair-Share!!l!p:llwww.readjngguest.org!stratJtps.htm/. 2\

(32)

2. Hasil Belajar

a. Pengertian belajar

Dalam pengeltian luas belajar merupakan kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Sedangkan dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai lusaha pe:nguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya atau sebagai penambahan pengetahuan.14 Jadi belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendcngarkan, meniru dan lain sebagainya.

Belajar merupakan proses memperoleh kecakapan, kelerampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah prilakunya diakibatkan pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan,I pendengaran, membaca, dan

meniru. 15 Manllsia adalah mahluk yang berblldaya, berfikiran modem, cekatan, pandai, dan bijaksana yag diperol,ah memelaui proses menbaca, mendengar, melihat, meniru セ。ョ mendengar. Hal inilah yang menjadi proses dasar belajar.

Dzamarah dan Zain mengllngkapkan bahwa belajar adalah sebagai sllatu proses perubahan prilakulberkat pengalamandan latihan. Artinya tlljllan kegiatan tersebut adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyakut pengetahuan, keteramp1lan maupun sikap.16

Sedangkan menurut Oemar Hllmalik belajar adalah modifikasi alau memperteguh kelakuan melalui ーセョァ。ャ。ュ。ョNQW Maksudnya bahwa belajar adalah suatu proses dan kegiatan bukan hasil. Tujuan belajar

\, Sardiman A.M.,/lIleraksi dall Malivasi Be/ajar Mellgajar,iuakartu: PT. Gralindo Persada, 2007), H. 20

\5Martinis Yamin,Siralegi Pembe/ajarall Berbasis Kampelellsi,(Jakarta: PT. Gaung Persada Press,2003),eet. Ke-l, h. 99

\6Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan :i:ain,Siralegi l1e/ajarlMellgajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 10

(33)

bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami.

Menurut Ngalim Purwanto. dalam bukunya Psikologi Pendidikan, terdapat beberapa definisi tentang belajar, yaitu:18

a. Hilgard dan Bower, dalam buku !Theories of Learning (1975) mengemukakan, "Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ualng dalam situasi itu".

b. Witherington, dalam bukuEducation£!l Phsycologymengemukakan bahwa belajar adalah perubahan' di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu polf! baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, alau suatu pengertian.

Dari teori dan pendapat yang telah dikemukakan di atas, lerdapal beberapa kesamaan mengel)ai definisi belajar tersebut sehingga dapat diambil kesimpulan bahvva hakikllt belajar adalah suatu proses unluk mendapatkan pengelahul\ll dan pengalaman, sehingga mampu mengubah tingkah laku ュ。ョセウゥ。 dengan segala aspeknya dengan berbagai hasillatihan dan interaksi dengan lingkungan.

Dengan demikian dalam proses belajar diperlukan adanya interaksi antara pembelajar dengan .lingkllngan. Dalam hal ini dikatakan bahwa proses belajar tidak .dapat dipisahkan dari kodrat manllsia sebagai mahlllk sosial yang Inemiliki sifat ketergantungan lerhadap orang lain. Begitu pula dengan situasi belajar siswa di kelas, sebaiknya diupayakan agar siswa yang! pada dasamya memiliki sifat yang berbeda-beda dapat saling berintcraksi darl berhllbungan secara aktif dengan siswa yang lainnya, sehingga antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dapat salil)g membantu, bekerja sama, berdiskusi, bertukar informasi untuk dapat melengkapi kekurangan

(34)

masing-masing terutama dalam mempelajjari salah satu pokok bahasan atau dalam menyelesaikan tugas yang oleh guru.

b. Pengertian hasil bclajar

HasH belajar terdiri dari dua kata yaitu hasH dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh druri usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah berusaha memperoleh keJpandaian atau ilmu.19 Suatu proses belajar akan menghasilkan [hasH belajar. HasH belajar ini nyata terlihat dari apa yang dHakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dHakukannya Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati drun dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan pemyataan S. Nasution yang: mendefinisikan hasH belajar sebagai suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan dan penghargaan dalam diri individu pribadi yang belajar?O

Sedangkan hasil belajar menurut Gagne adalah merupakan kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar yang dapat dikatagorikan dalam lima macam, yaitu:

I. InfomJasi verbal, yaitu kemampUatl seseorang untuk menuangkan pikirannya dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.

2. Kemampuan intelektual, yaitu kemal11Puan y,mg dimiliki seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubung-hubungkan konsep dan dapat menghasHkan suatu pengertian serta memecahkan suatu persoalan.

3. Strategi kognitif, yaitu kemampuanseseorang untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas mcntalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.

19Depdikbud,Kamus Besar Bahaa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 200 I)

(35)

21

4. Sikap, yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu.

5.

Keterampilan motorik, yaihl kemampufln seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan jasmani secara terpadu dan terkondisi.

c. Fakto!'-faldor yang mcmpengaruhi hasil bclajar

Hasil belajar tiap individu berbeda-beda ant:ara yang satu dengan yang lain karena ada beberapa faktor yang memp,engaruhinya. Sudjana menyatakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan luar diri sis""a.21

Faktor-faktor yang datang dari diri siswa maliputi kemampuan yang dimilikinya, minat, perhatian, moti\;asi belajar, konsep diri, dan sileap. Sedangkan faktor yang datang darilluar meliputi orang tua, guru, teman sekolah. Diantara faktor tersebut, Iingkungan sekolah merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya tel'hadap proses dan hasil belajar siswa. Seseorang dapat dikatakan belajar jjka terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya baik perubahan pengetahuan (kognitif) atau keterampilan (psikomotor) maupun nilai d:,m sikap (afektif).

3. IImu Klmia

Kimia merupakan salah satu cabang dari IPA atau sains. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang mengandung pertanyaan, pencarian, pemahaman, dan pefiyempurnaan jawaban tentang suatu gejala dan karakteristik alam sekitar. Sains juga merupakan suatu kebutuhan yang dicari manusia karena memberikan suatu cara berfikir sebagai suatu struktur pengetahuan yang ut.uh. Selain itu sains berkaitan dengan cara mencari tabu dan proses penemuan tentang alam secara sistematis.

I1mu kimia adalah ilmu yang d1ipel'Oleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,

(36)

untuk mengaggungkan mengapa, bagaimana, gejala-gejala alam khllSUSn)'a yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan simt transformasi dan energitika zat.

Kimia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pendidikan tingkat SMA dan MA. fungsi dan tujuan mata pelajaran kimia di SMA dan MA antara

I. Menyadari keteraturan dan keindahan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memupuk sikap i1miah, yaitu:

a. Sikap jujur dan objektifterhadap data

b. Sikap terbuka, yaitu bersOOia menerima pendapat orang lain serta mau merubah pandangannya jika aqa bukti bahwa pandangannya tidak benar

c. Ulet dan tidak mudah putus asa

d. Kritis terhadap pemyataan i1miah, yaitu tidak mudah percaya tanpa adanya dukungan hasil observasi yang empiris

e. Dapat bekelja sama dengan orang lai.n

3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode i1miah melalui eksperimen atau percobaan dimana !siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen melalui perancangan intrumen, pengambilan, pengolahan dan intllrpretasi data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis.

4. Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga merugikan individu, ュ。ウケセイ。ォ。エ dan lingkungan serta pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.

5. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan leknologi.

22Depdiknas,Kurikulum 2004 Standar Kampetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah SMA dan MA,

(37)

6. Membentuk sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik mempelajari kimia lebih lanjul karena' merasakan keindahan dalam pnlaku alam serla kemampuan kimiaidalam menjelaskan berbagai

perisliwa alam dan penerapannya dalam teknologi.

Dan tujuan pembelajaran kimia di atas dapal diartikan bahwa hakikat i1mu kimia adalah untukュ・ョァ。ョエ。セォ。ョ siswa memahami konsep-konsep kimia serta kelerkaitannya dengap Iingkungan, teknologi dan masyarakat. Jadi siswa tidak hanya dituntut untuk stlkedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep kimia, melainkan harns meluadikan siswa mengerti dan memahami konsep-konsep lersebul dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep yang lainnya serta mengembangkan keterampilan berfikir dalam dirinya.

4.

Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dan atom karbon dan hidrogen. Senyawa ィゥ、イッォ。セ「ッョ mempakan bagian dan senyawa karbon. Pada awalnya senyawa hidrokarbon dikenal dengan istilah senyawa organik, yaitu senyawa ケセョァ dihasilkan dari organisme mahluk hidup. Suatu senyawa dapat dikatakan memiliki unsur karbon yaitu apabila dilakukan proses pembakaran maka zat tersebut akan menghasilkan arang atau karbon yang berwarna hitam. Tidak semua senyawa yang mengandung karbon temlUsuk senyawa organik, contohnya CO, CO2dan karbonat (C03). Senyawa ini termasuk senyawa anorganik.

Ada beberapa kekhasan yang dimiliki oleh alom karbon, yaitu:23 1. Atom karbon membentuk empat ikatan kovalen

Karbon (6C) memilliki konfigurasi elektron sebagai berikut:

6C : 2 4

(38)

2.Atom karbon memiliki kemampuan membentuk ikatan rantaL

Contoh:

r r

f

H-C- C- C-H

I

I

I

H H H

Senyawa hidrokarbon dapat dikelornpokkan menjadi dna, yaitu

senyawa alifatik dan siklik. Alifatik adalah senyawa dengan rantai C

terbuka dan bercabang. Siklik adalah senyawa karbon dengan rantai C

tertutup (melingkar). Hidrokarbon alifutik dapat dikelompokkan menjadi

alkana (tunggal,-C- C-), alkena (ikatan ranggap dua, - C= C-),

dan alkuna (ikatan rangkap 3, - C

=

C-). Senyawa aromatik adalah

benzen dan turunannya yang ikatan rangkap 、rャセ tunggal

berselang-seling. Alisiklik adalah senyawa ャゥョァォ。セ yang sifatnya mirip dengan

alifatik yang bukan aromatik.

Senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal termasuk ikatan

senyawa tak jenuh yaitu alkana. Sedangkan senyawa hidrokarbon

dengan ikatan rangkap tennasuk ikatan. senyawa karbon jenuh yaitu

alkena dan alkuna.

JlImlah atom C yang dapat diikat oleh sl:tiap atom C ada 4

kemllngkinan posisi atom C dalRIID rantai karbon, yaitu:

a. Atom C primer, yaitu atom C yang rnengikat 1 atom C yang lain

b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat

2

atom C yang lain

c. Atnm C tersier, yaitu atom C yang mengikat3 atom C yang lain

d. Atom C kuartener, yaitu atom C yang mengikat 4 atom C yang lain

Contoh:

fH3

ph

H3C- CH -

r-

yH - CH2- CH2-- CH3

H3C CH2

(39)

Jumlah atom C primer = 6 buah Jumlah atom C sekunder = 3 buah Jumlah atom C tersier = 2 buah Jumlah atom C kuartener = I buah

Senyawa hidrokarbon dalam membentuk rantai memiliki bermacam-macam nama yang dikenal dengan tata nama senyawa hidrokarbon. Di bawah ini merupakan. aturan tata nama senyawa hidrokarbon:

I. Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh. Dalam molekul alkana terdapat empat ikatan kovalen tunggal dan tidak ada ikatan rangkap dua atau tiga. Alkana paling sederhana adalah metana (CH4). Berikut tata nama senyawa alkana, yaitu;

a. Pilih rantai C terpanjang (rantai induk) dalam molekul sebagai nama dasar. Jika terdapat lebih dari satu rantai terpanjang, maka harus dipilih rantai terpanjang yangセ「。ョァョケ。 paling banyak. b. Setiap cabang yang terikat pada rantai terpanjlmg diberi nama alkil. c. Nomori atom C pada rantai terpanjang sehingga alkil memiliki

nomor yang paling rendah.

d. Cabang yang sama ditunjukan dengan awalarldi-, tri,-, tetra-, dan seterusnya serta ulangi nomor-nomorl1ya.

e. Susun cabang secara abjad menurut namanya tanpa memperhatikan nomor atau kerumitannya.

f. Jika penomoran ekuivalen dari kedua ujung rantai, maka alkil yang lebih besar nomomya paling keci!.

(40)

Contoh:

CH3 CH3

I

I

CH2- CH - C- CH - CHr

Cfb

I

CH2

I

CH3

3-etil-2,4-dimetil heksana 2. Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik yang mengandung ikatan rangkap dua C = C. nama alkena sesuai dengan nama alkana hanya mengganti

ana

menjadi

ena.

Dil bawah ini aturan tata nama alkena, yaitu:

a. Tentukan rantai terpanjang yang mengandllng ikatan rangkap dua sebagai alkenanya.

b. Posisi ikatan rangkap ditllnjukan dengan angka (nomor) yang sekecil mungkin.

c. Nama alkena sesuai dengan nama alkana yaitu dengan mengganti akhiran

ana

menjadi

ena.

d. Aturan lainnya sama dengan alkana. Contoh:

CH3

II

CH3- CH2- C- CH2- Cj-h 2-etil-l-butena 3. Alkuna

Alkllna adalah hidrokarbon yang menglmdllng sllatll ikatan rangkap tiga. Nama alkuna sesuai dengan nama alkana, hanya mengganti

ana

menjadi

una.

Di bawah! ini atunm tata nama alkuna, yaitll:

a. Tentukan rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap tiga. Nama alkunanya sesuai dengan alkana hanya mengganti ana

(41)

b. Posisi ikatan rangkap tiga nomor ini harus sekecil mungkin. c. Aturan lain sama dengan alkana.

contoh:

dengafl nomor (angka) dan

I··butena 2··butena

I··heptena J·metil-I-butena CH3-CH-C- GECI-!- CH3

I

I

CH3 FH2

CH3 2,5-dimetil-3-heptuna

Dalam senyawa hidrokarbon ada yang rumus molekulnya sarna tempi rumus struktur berbeda

(isomer struktur)

yang dapat dibagi menjadi isomer kerangka, isomer posisi, dan isomerIfungsi. Ada juga yang rumus

molekul dan struktumya sama tempi susunan dalarn ruang berbeda

(isomer

ruang)yang terdiri dad isomer geometris dan isomer optik.

Alkana hanya memiliki isomer kerangka (ranlai). Isomer kerangka adalah senyawa-senyawa yang rumus molekulnya sama tempi kerangka karbon berbeda. Isomer alkana dimulai dari butana(CH4).

Pada alkena dikenal tiga jenis isomer, yaitu isomer posisi isomer kerangka, dan isomer geometris.

Isomer posisi disebabkan posisi ikatll,n rangkapnya yang berbeda. contoh:

H2C = CH- Clh - CI'h IhC- CH = CH- CHj Isomer rantai (rangka) pada alkena H2C

=

CI-l-CI-l2" CI-l2 CH2 CI-l2 CI-l3 I-l2C= CH- CI-l- CI-l3

I

CI-l3

(42)

Contoh:

H3 C CH3

""-C={

"H

cis-2-butena trans-2··butena

Isomer pada alkuna ada tiga jenis, isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer fungsi.

Dalam senyawa hidrokarbn dikenal empat jenis reaksi yang terjadi yaitu reaksi substitusi, reaksi adisi, reaksi eliminasi, dan pembakaran. Sifat kimia senyawa hidrokarbon berkaitan dengan jenis ikatannya. Senyawa alkana dapat mengalami reaksi pembakar\ln, substitusi, dan eliminasi. Senyawa alkena dan alkuna hanya dapat ョセ・ョァ。ャ。ュゥ reaksi pembakaran dan adisi.

I. Reaksi substitusi

Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom dengan atom yang Iainnya.

Contoh:

C2H6

+

Ch- C2HsCl

+

Hel 2. Reaksi adisi

Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap atau penggabungan molekul.

Contoh:

CHz

=CH2

+

302 --+- 2QOz

+

2HzO 3. Reaksi eliminasi

Reaksi eliminasi adalah reaksi penguraian senyawa atau pembentukan ikatan rangkap (kebalikan dan reaksi adisi).

Contoh:

(43)

29

4. Reaksi pembakaran

Reaksi pembakaran adalah real(Si antata suatu zat dengan oksigen. Pada senyawa hidrokarbon, reaksi pembakaran akan menghasilkan karbondioksida dan air.

Contoh:

cセ = 202 - - cセ +2H20 5. PenelitianTindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu kegiatan yang terdiri atas tiga langkah yang berulang melalui daur spiral, yaitu diawali dengan perencanaan, tindakan, dan evaluasiIhasil tindakan.24 Tindakan ini

dapat dipandang sebagai suatu penelitin karena dilakukan secara cermat, sistematis dan menghasilkan temuan-temuan yang bersifat i1miah dan dapat pula dipandang sebagai suatu praktik (pelaksaaaan program) karena berupa tindakan-tindakan latlgsung untuk memperbaiki atau meningkatkan efektifitas suatu program.

Penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya ウ・ョ、ゥセゥ dengan jalan merancang, ll1elaksanakan, dan ll1erefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk ll1emperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.25

Secara singkat PTK dapat didefinisikan ウ\セ「。ァ。ゥ suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dati tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta ntemperbaiki kondisi dimana

24Burhanudin yasin,Penelilian Tindakan Ketas (Pendekatan Eftktif perbaikan Mutu Pembetajaran dan Prestasi Siswa).Dinas Pendidikan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pengelolaan Pelatihan Guru SD, SLTP, dan SLTA edisi pertarna, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002), h. 47

" Rustam dan Mundilarto, Penelitian Tindakan Kelas.dゥャG・ォエッセ。エ Pemhin81ln Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat lenderaJ pendidikan Tinggi

(44)

praktek-praktek pembelajaran tersebut 、ゥャ。ャォオャセ。ョN PTK dilakukan berupa proses pengkajian berdaur ulang.26

J

erencana an Mセ

11

Refleksi

H-

e-' - - Tindakan/

Observasi

1-6--Perencanaan kembali

rl

Refleksi I

' - - Tindakan/ セ

Observasi

Perencanaal, kembali

rl

Refleksi I

C-. Tindakan/

Observasi

kセウゥューオャ。ョ

rekomendas

Gamba.' 1. Sildus Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat fase, yaitu:

(45)

1. Perencanaan tindakan

Pada fase ini guru merencanakan yang akan dilakukan dalam penelitian, baik berupa strategi pembelajaran sampai tugas-tugas yang akan diberikan pada siswa.

2. Pelaksanaan tindakan

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan apa yang telab direncanakan. Perbedaan tindakan yang teljadi pada セ・エゥ。ー siklus tergantung dari hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Misalnya pada siklus I terlalu banyak PR/tugas yang membuat siswai bosan maka pada siklus II PRitugas dikurangi.

3. Observasi

Observasi dilakukan sepanjang proses ーセュ「・ャ。ェ。イ。ョ dalam penelitian ini dengan mencatat setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan data,data yang didapat selama observasi. Kemudian dianalisis kekurangan serta kelebihannya.

C. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya Resy Jl1arliana, jurusan pendidikan Matematika Universitas Negeri Jakarta tahun ;1006 dengan judul " Upaya meningkatkan Efektifitas Belajar Matematika dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatifteknik Think-Pair-Shane di SMP Negeri 74 Jakarta". Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut ュ・ョセョェオォ。ョ bahwa pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share dapat merjingkatkan efektifitas belajar matematika hal ini dapat dilihat dari ー・ョゥョァセ。エ。ョ keaktifan siswa dalam diskusi, semangat dan antusiasme dalam mengikuti kegiatan belajar, serta peningkatan rata-rata hasil bell\iar yang diperoleh siswa pada setiap siklus.

(46)

diajar dengan metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar yang dtmgan menggunakan metode ekspositori ini karena peran siswa kegiatan belajar benar-benar dimanfaatkan dan siswa lebih diberikan untuk memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru untuk penydesaiannya.

Sugiyanta Widyaiswara, jurusan l]sika dengan judul "Implementasi Model Pembelajaran KooperatifQiQゥョォMQGPャGイMセGィoャG・ pada Pokok bahasan Zat dan Wujudnya di SMPN Yogyakarta" pada hasil penelitiannya dengan menggunakan penelitian tindakan kelas menunjukan bahwa metode pembelajaran telmik Think-Pair-Share mampu meningkatkan hasil belajar dan siswa di kelas.

D. Pengajnan Konseptnal Perencanaan rindalmn

Tabel I.Pengajuan Konseptual Per'el1(:aml1ll1 Tindakan

LANGKAH TINDAKAN YANG TAHAPAN JENIS KEGIATAN

DILAKUKAN TAHAPI I.Identifikasi $ Mengenai bahan ajar yang

Permasalahan tersedlia

..

Kl:gilltl\n pembl:ltijaran yang dilaksanakan

..

Alat dan eara evaluasi yang dilakukan

2. Penyususnan komponen- Mengkaji komponen pembelajaran komponen pembelajaran yang telah disusun kemudiun dirieview sehingga komponen-komponen pembelajaran dapat disempumakan

TAHAPII Mengkaji dan merlevlCW

.

Obseirvasi kelas untuk komponen pembelajaran mengetahui efektifitas dan efisicnsi komponen-komponen

pembelajaran yang

dikembangkan

[image:46.595.88.505.156.722.2]
(47)

TAHAP III

PELAKSANAAN

Merencanakan

pembelajaran

TlNDAKAN

yang akan diterapkan

Menentukan pokok bahasan

SIKLUS I

Membuat skenario pembelajaran

<'

Menyususn lembar latihan soal

siswa

Perencanan

Menge:mbangkan

rencana

pembelajaran

Menge,mbangkan

fonnat

observasi

pembelajaran

(pedornan observasi dan angket)

Tindakan

Menetapkan tindakan sesuai dengan

skenario yang telah dibuat

Mengobservasi

efektifitas,

efisiensi, dan relcvansi strategi

pembdajaran yang diterapkan

Pengamatan

$

Mengobservai

aktivitas

siswa

selama proses pembelajaran

Mengobservasi

aktivitas

guru

selama proses pembelajaran

¥elakukan evaluasi tindakan yang

t!blah dilakukan meliputi efektifitas,

efisiensi, dan relevansi strategi yang

Refleksi

(iiterapkan, aktivitas siswa selama

proses

pembelajaran

serta

I1).engembangkan

tindakan

selanjutnya.

SIKLUS II

Identifikasi

masalah

dan

penetapan alternatif pemecahan

Perencanaan

masalah

It

Pengernbangan tindakan

Tindakan

Nlaksanaan tindakan II berdasarkan

hasil retleksi dari siklus I

Pengamatan

セ・ョァオューャャャ。ョ

data tindakan meliputi:

It

Kemampuan

guru

dalam

mengelola

pembelajllran yang

diterapkan

It

Aktifitas siswa selama proses

pembelajaran

Aktivi:tas guru selama proses

pembelajaran

(48)

E. Kerangka Berfikir

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

memiliki konsep yang abstrak dan sulit dipahmi oleh siswa. Hidrokarbon

adalah meteri dalam ilmu kimia yang memiliki konse:p yang sulit untuk

dipahami oleh siswa, terlebih oleh siswa yang harn mendiapatkan ilmu kimia.

Untuk itu diperlukan teknik penyampaian yang menarik siswa untuk belajar

agar bahan pelajaran mudah diserap dan dimengerti oleh siswa. Berhasil atau

tidaknya suatu proses pembelajaran, salah satunya bergantung pada strategi

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Cara guru menciptakan suasana

kelas akan berpengaruh pada reaksi yang ditampilkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Oleh karena itu guru harus rnampu memilih metode dan

pendekatan pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar

kimia siswa.

Salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif

adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran, kooperatif merupakan suatu

metode pembelajaran yang beorientasi ー。、セ ke,ja kelompok. Namun

pembelajaran kooperatif bukan sekedar ke,ja kelompok tapi peran dan

keaktifan siswa diutamakan yakni siswa I diberi kesempatan untuk

mengemukakan dan mengembangkan pemiI;:irannya serta memberikan

pengalaman sosial dengan teman-temannya.

Pembelajaran kooperatif bagi guru merupakan pengembangan

kurikulum dalam hal akademik, individu maupun sosial. Kepekaan guru

terhadap masalah-masalah yang dihadapi di kelas, misalnya hasil belajar siswa

yang rendah atau strategi pembelajaran yang kurang menarik, tentu harus

diatasi agar proses pembelajaran lebih efektif dan inovatif, yang merupakan

cermin guru yang baik dan profesional.

Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak t(:knik, salah satunya

adalah

Think-Pair-Share

(berfikir-berpasangan1berbagi), Dengan teknik ini

dapat melatih berfikir memecahkan masalah sebelum berbagi dengan

temannya, melatih kognitif siswa dalam menyampaikan informasi, mengkaji

(49)

35

antara anggota kelompok sehingga mendorong kedewasaan berfikir siswa.

Selain itu teknik ini memberikan kesempatan siswa untuk melatih bicara aktif,

berpartisipasi dan bersosialisasi antar sesama isiswa sehingga pada proses

belajar siswa dapat belajar dan diajar sesarna siswa karlma ketika belajar di

kelas siswa biasanya lebih suka bertanya pada temannya dengan bahasa

mereka sendiri dan enggan bertanya pada ァオュセ Hal inillah yang mcrupakan

keunggulan teknik

Think-pair-Share

(berfikir-bcrpasangan-berbagi).

Dengan demikian dapat diasUll1sikan bahwa jika pembelajaran

kooperatif teknik

Think-Pair-Share

digunakan dalam kegiatan bellYar

mengajar dengan baik maka diharapkan dapatlmeningkatkan kualitas hasil

belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrokatbon.

F. Hipotesis Penelitian Tindllirnn

Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil penelitian yang relevan, maka

hipotesis penelitian dirumuskan sebaglli berikut: penerapan pembelajaran

kooperatif teknik

Think-Pair-Share

dapat meningkatkan hasil belajar kimia
(50)

baganセセLkaセセLャセberfョ。r

Strategi belajar meng!\iar

Metode kooperatif Think- Pair-Share

I

!

• Melatih kognitifセゥウキ。 • Ketergantungan positif • Kedewasaan berfikir • Melatih berbical'll aktif • Berpartisipasi

• Bersosialisasi

• Saling mengajar pan diajar teman

Kemudaban menyerap

ュ。エ・イゥセ

1

[image:50.595.105.470.40.713.2]

Meningkatkan hasil belajar

ォゥイセ

(51)

METODOLOGI PENEUTIAN

A. Tempat dan Waktu Peuelitian

Penelitian ini dHakukan di kelas X-I SMA Islamiyah Sawangan Depok tahun pelajaran 2007-2008. Waktu penelitian dHaksanakan dari tanggal 14 Maret sampai dengan 02 Juni 2008.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakall atan Rallcang:lln Siklus Penelitian Penelitian ini menggunakan metode ー・ョセャゥエゥ。ョ tindakan kelas. Metode ini terdiri atas empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelaj'lran yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu dengan nHai rata-rata hasil belajar siswaセ 65 dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai

:s:

60.

Model pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatifteknik

Think-Pair-Share,

yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa dan ュセュ「。ョエャャ meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.

Adaplln rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikllt:

I. Fokus masalah

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik

Think-Pair-Share

dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon. 2. HasH yang diharapkan
(52)

3. Solusi masalah

Dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif teknik Think-Fair-Share,

aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar kimia siswa dapat meningkat. 4. Indikator keberhasilan

Indikator yang dijadikan sebagai acuan keberhasilan penelitian ini adalah: a. Penelitian ini berhasil jika hasil belajar yang diharapkan dalam

penelitian tercapai yaitu dengan rata-rata Ihasil behyar siswa ?:65 b. Tidak ada lagi siswa yang memperoleh hasil belajar kimia:560 5. Prosedur penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus pada pokok bahasan hidrokarbon. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil belajar kimia siswa pada setiap siklns setelah diberikan tindakan. Bila pada siklus I terdapat perkembangan, maka kegiatan penelitian pada siklus II lebih banyak pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang dianggap kurang pada siklusI.

a. Pene1itian pendahuluan

I) Diskusi antara peneliti dan guru bidang studi mengenai hasil belajar kimia pada umumnya dan khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon yang diperoleh oleh setiap siswa pada kelas sebelumnya serta metode pembelajaran yang dliberikan pada proses belajar mengajar.

2) Melakukan wawancara kepada siswa untuk menambah kelangkapan infonnasi tentang proses pembelajaran dan hasil belajar kimia sebelum memberikan tindakan pada tahap penelitian. 3) Observasi proses pembelajaran. Kegiatan illi dilakukan melalui

(53)

Gambar

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1.Peng!\iuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Tabel I. Pengajuan Konseptual Per'el1(:aml1ll1 Tindakan
Gambar 2. Bagan Kcrapgka BCJrfikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi karena dengan metode diskusi, setiap kelompok diberi masalah yang harus diselesaikan .Namun hasilnya belum optimal karena pada siklus 1 belum

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat pemuda Tanjung Morawa atau lebih sering kita kenal dengan nama Gelanggang Remaja, merupakan suatu wadah yang memungkinkan

Dari uji coba terhadap satu kepala gudang dan tiga kepala ruang, menunjukkan bahwa sistem informasi yang dibangun membantu dalam pengelolaan data – data inventori

Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh dari empat inisiatif jasa manajemen (dukungan manajemen organisasi, penghargaan, empowerment ,

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM 2013-2014: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |