PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITA TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS X
SMA NEGERI I SIBOLANGIT T.A 2015/2016
SKRIPSI
Oleh :
RIO ROMANDA P. TARIGAN NIM 1123351018
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITA TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS X
SMA NEGERI I SIBOLANGIT T.A 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh :
RIO ROMANDA P. TARIGAN NIM 1123351018
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRACT
Romanda P. Tarigan, Rio. Reg. No: 1123351018. The Influence of Reality Group Counseling Towards on Students’ Truant Behaviour Grade X SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2015/2016. Thesis, Department of Educational Psychology and Guidance. Study Program Guidance and Counseling. Faculty of Science Education. State University of Medan. 2016.
The problem of this research is: Is there any influence of reality group counseling services towards on students’ truant behavior in Grade X of SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2016/2016. The purpose of this study was to determine the effect of reality group counseling services towards on students’ truant behavior in Grade X of SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2016/2016.
The method used in this research is quantitative method. The research is a quasi-experimental design with pre-test and post - test. The subjects of this study were students of class X consisting of 8 students. The instrument used was a questionnaire to determine the students’ behavior of truancy, the instrument is given before and after the implementation of reality group counseling. Data analysis techniques in this study using the Wilcoxon test.
Results of analysis of the data obtained in this study is the value of Jcounted = 17.5 with α = 0.05 and n = 8, then based on the list , Jtable = 4. Thus Jcounted > Jtable (17.5 > 4). Pre-test data obtained by the average of 97.5 while after using reality group counseling services through reality approach (Post-test) gained an average of 55.5. This means that the students’ average after receiving reality group counseling services is lower than before receiving reality group counseling through approach reality. Changes of interval decreasing of students’ truant behaviour after given reality group counseling services through reality approach is 42 or 43.07%. It showed that there is a significant effect of reality group counseling through reality aproach towards on students’ truant behaviour in SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2015/2016 or hypothesis is accepted.
ii
ABSTRAK
RIO ROMANDA P. TARIGAN.NIM. 1123351018. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post – test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 8 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui perilaku bolos, Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling kelompok realita. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 17.5 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dengan demikian Jhitung > Jtabel (17.5 > 4). Data Pre-test diperoleh rata – rata 97,5 (sering berperilaku bolos) sedangkan setelah pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita (Post-test) diperoleh rata-rata 55,5 (Tidak berperilaku bolos). Artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling kelompok realita lebih rendah daripada sebelum mendapat layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita sebesar 42 atau 43.07 %. Hal ini menunjukan ada pengaruh layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016 atau hipotesis diterima.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dr. Nuraini MS yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
iv
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Dekan Bidang Umum dan Keuangan , Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. selaku Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd.
4. Ibu Dr. Nur’Aini, MS. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti pendidikan di FIP UNIMED sampai menyelesaikan skripsi. 5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons., S.Psi, Ibu Dra. Zuraida Lubis,
M.Pd., Kons dan Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd., Kons selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.
v
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Drs. Bindu Sembiring M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sibolangit beserta wakilnya, guru-guru di SMA Negeri 1 Sibolangit khususnya guru BK Ibu Desi Sandra, S.Pd serta pegawai SMA Negeri 1 Sibolangit yang telah banyak membantu dan mengijinkan untuk melakukan penelitian dan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian yang telah banyak memberikan informasi dan bersedia mengikuti konseling kelompok realita, tanpa bantuan adik – adik semua skripsi ini tidak akan selesai.
vi
11.Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Ekstensi stambuk 2012, teman-teman PPLT SMA Masehi Berastagi yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 12.Berma Tarigan, Lailan Khairiyah, Yeni Ariska, Fatma Elviana, Fajaruddin
,Sinta Alberta, Elia , Hanna, Rizki dan Permata Runggun Bandar Baru terima kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan, memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan 14 Juni 2016 Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 6
1.3Batasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 7
1.5Tujuan Penelitian... 7
1.6Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1 Perilaku Bolos ... 9
a. Pengertian Perilaku Bolos ... 9
b. Jenis – jenis Perilaku Bolos ... 11
c. Faktor – faktor Penyebab Siswa Bolos ... 12
viii
2.1.2 Bimbingan Kelompok ... 16
a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 16
b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 17
c. Azas –azas Bimbingan kelompok ... 18
d. Tahap – tahap Bimbingan kelompok ... 19
2.1.3 Konseling Kelompok ... 21
a. Pengertian Konseling Kelompok ... 21
b. Tujuan Konseling Kelompok ... 23
c. Azas – azas Konseling kelompok ... 25
d. Kekuatan Konseling kelompok ... 25
e. Kelemahan Konseling kelompok ... 28
f. Tahap – tahap Konseling kelompok ... 30
2.1.4. Pendekatan Realita ... 35
a. PengertianPendekatan Realita ... 36
b. Konsep Dasar Pendekatan Realita ... 36
c. Ciri – Ciri Pendekatan Realita... 38
d. Prosedur dan Teknik Konseling Realita ... 38
e. Prosedur dan Teknik Konseling Kelompok Realita ... 39
2.1.5. Mengatasi Perilaku Bolos Siswa Melalui Konseling Kelompok Realita ... 45
2.2 Kerangka Konseptual ... 47
ix BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 50
3.2 Desain Penelitian ... 50
3.3 Subjek Penelitian ... 52
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 52
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.6 Teknik Analsisis Data ... 56
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58
4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 59
4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 59
4.4 Hasil Uji Instrumen ... 60
4.5 Hasil Penelitian ... 62
4.6 Pengujian Hipotesis ... 69
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 78
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1: Penilaian pada setiap alternatif jawaban ... 53
Tabel 3.2: Kisi-kisi angket sebelum uji coba ... 54
Tabel 3.3: Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ... 56
Tabel 4.1: Kisi-kisi angket setelah uji coba ... 61
Tabel 3.3: Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ... 56
Tabel 4.2: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap BKP ... 62
Tabel 4.3: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR 1 ... 62
Tabel 4.4: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR II ... 63
Tabel 4.5: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR III ... 63
Tabel 4.6: Hasil Pre-test ... 64
Tabel 4.7: Hasil Post-test ... 65
Tabel 4.8: Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 66
Tabel 4.9: Hasil analisis data ... 67
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Angket/ Kuesioner Sebelum Uji Coba ... 82
Lampiran 2 : Perhitungan Validasi Angket ... 85
Lampiran 3 : Sebaran Uji Validitas ... 90
Lampiran 4 :Perhitungan Uji Reliabilitas ... 91
Lampiran 5 : Sebaran Uji Reliabilitas ... 94
Lampiran 6 : Angket Penelitian Setelah Uji Coba ... 95
Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktfitas Siswa ... 97
Lampiran 8 : Hasil Pre-test ... 101
Lampiran 9 : Hasil Postest ... 102
Lampiran 10 : Perhitungan Kategori Pre-test ... 103
Lampiran 11 : Perhitungan harga rata –rata dan standart deviasi Pre-test ... 105
Lampiran 12 : Perhitungan Kategori Post-test ... 106
Lampiran 13 : Perhitungan harga rata –rata dan standart deviasi Post-test ... 107
Lampiran 14 : Uji Hipotesis ... 108
Lampiran 15 : Perubahan Perilaku Bolos Siswa ... 111
Lampiran 16 : Rencana Pemberian Layanan ... 112
Lampiran 17 : Daftar Hadir Layanan ... 130
Lampiran 18 : Laiseg ... 131
Lampiran 19 : Format Peniliaian guru BK ... 139
Lampiran 20 : Verbatin BKP dan KKP ... 150
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat , minat dan kemampuanya. Untuk mencapai keberhasilan di masa depan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan agama. Meskipun pendidikan bukan satu- satunya penentu keberhasilan masa depan, tetapi dengan pendidikan yang baik keberhasilan akan lebih mudah tercapai. Pendidikan seseorang akan sulit berhasil tanpa dukungan dari lingkungan yaitu keluarga, masayarakat, sekolah dan kelompok sebaya.
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan oleh sekolah. Selain itu setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Peraturan , tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupa mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Pentingnya pendidikan di sekolah membuat personil sekolah menyadari arti pentingya tata tertib yang harus
2
dipatuhi oleh setiap anggota sekolah.
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok. Tata tertib sekolah dipandang sebagai dasar untuk berfungsingnya sekolah umum dengan benar. Harapan umum bahwa penegakan disiplin itu diperlukan murid untuk belajar dan bahwa para pendidik diharapkan untuk mengadakan serta memelihara disiplin sekolah yang baik. Lebih lanjut tata tertib di pandang sebagai tujuan itu sendiri selama banyak generasi bahwasanya satu tujuan penting dalam pendidikam adalah untuk mengajarkan tata tertib kepada murid (Rintyastini 2003: 67). Disiplin diri sangat penting dan perlu diterapkan kepada seluruh siswa agar siswa tersebut tidak sering melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang ada di sekolah seperti membolos, terlambat datang ke sekolah, tidak memakai atribut sekolah, dan lain-lain
Salah satu pelanggaran tata tertib yang biasa dilakukan siswa adalah membolos atau ketidakhadiran siswa tanpa alasan yang jelas. Menurut Supriyo ( Wibowo Adi : 2013 ) Bolos merupakan anak yang tidak masuk sekolah dan anak yang meninggalkan sekolah belum usai tanpa izin terlebih dahulu. Perilaku membolos sekolah selain melanggar tata tertib sekolah juga termasuk salah satu bentuk dari kenakalan remaja.
3
alasan membolos adalah mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak disenangi. Siswa yang suka membolos sering kali ikut serta terlibat hal - hal yang cenderung merugikan diri mereka sendiri.
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Mega Ralasari (2015) dengan judul penelitian upaya pengubahan perilaku membolos siswa melalui layanan konseling kelompok dengan model cognitive behavior therapy (Studi kasus pada siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Pontianak). Hasil dari penelitian ini menunjukan bentuk perilaku membolos berupa keluar saat jam pelajaran, tidak masuk sekolah berselang hari yang disebabkan tidak menyukai pelajaran tertentu, kurang berminat terhadap metode belajar dan sukar berkosenterasi dan alternative penanganan yang dilakukan peneliti untuk mengatasi perilaku membolos dengan menggunakan pendekatan cognitive behavior therapy.
Dalam Jurnal Penelitian Mogulescu, S., Segal, H.J dalam Asri Prahest Approaches To Truancy Prevention. Vera Institute of Justice, (2002: 1-14) bahwa
“Setiap hari, di Amerika Serikat ratusan dari ribuan remaja absen dari sekolah tanpa ijin dan alasan yang jelas. Di negara ini, membolos adalah masalah yang mulai meresahkan. Karena menurut beberapa penelitian, perilaku membolos sangat dipercaya sebagai prediktor munculnya perilaku delinkuen pada remaja (studi mencatat 75-85% pelaku kenakalan remaja adalah remaja yang suka membolos atau sangat sering absen dari sekolah). Di AS, siswa yang membolos disebut sebagai Person in Need of
Supervision (PINS) atau orang yang membutuhkan pengawasan”.
4
yang membolos setiap semester mencapai 30%, ( Dokumen Guru BK SMA Negeri 1 Sibolangit 2015) dan hal ini disebabkan masih banyak siswa yang tidak hadir tanpa keterangan yang jelas dan masih banyak siswa yang meninggalkan kelas sewaktu jam pelajaran berlangsung tanpa meminta izin kepada guru yang mengajar dan dikarenakan kurang minat terhadap pelajaran dan gaya mengajar guru, sedangkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 4 Desember 2015 di sekolah tersebut dapat diperoleh data mengenai jumlah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit sebanyak 189 Siswa yang terdiri dari enam kelas setiap harinya mencapai 10 bahkan lebih siswa yang meninggalkan jam pelajaran tanpa seizin guru mata pelajaran dan hal ini juga dikarenakan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan gaya mengajar guru.
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masalah membolos yang dilakukan oleh para peserta didik merupakan suatu masalah yang kompleks yang membutuhkan suatu penanganan khusus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku membolos siswa yaitu dengan pemberian layanan konseling kelompok realita pada siswa.
5
kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi sadar akan kelemahan dan dan kelebihannya, mengenali keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta menghargai nilai dan tindakannya sesuai dengan tugas-tugas perkembangan (Wibowo, 2005:33-34)
Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam konseling kelompok yaitu Rational emotive therapy, konseling behavioristik, dan wawancara untuk menyesuaikan diri ( Interview for adjustment ) (Winkel 2006: 619). Konseling Behavioristk terbagi dalam Terapi Realita dan Multimodal Counseling. Maka dalam penelitian ini peneliti menganggap pendekatan yang paling sesuai untuk diterapkan adalah terapi realita dengan teknik WDEP yang dikembangkan oleh William Glasser.
Terapi realita adalah suatu pendekatan konseling yang diberikan untuk membantu klien untuk bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya dalam bentuk nyata, dapat memahami diri sendiri, mengetahui hak – hak pribadinya tanpa melanggar hak orang lain,dan dapat mengembangkan serta membina kepribadian atau kesehatan mental klien secara sukses. Teknik WDEP pada konseling realita ini digunakan untuk membantu klien menilai keinginan – keinginannya, perilaku
6
positif, semata – mata karena mereka menetapkan bahwa alternatif - alternatif bisa lebih baik daripada gaya mereka sekarang yang tidak realistis (Corey,2005 : 266 - 267).
Bedasarkan penjelasan diatas maka dengan memberikan layanan konseling kelompok realita dapat membantu siswa untuk mengatasi masalahnya mengenai perilaku membolos karena siswa diminta untuk dapat bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya agar bisa meningkatkan hasil belajarnya. Sehubungan dengan hal ini maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas X SMA
NEGERI 1 SIBOLANGIT Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat teridentifikasi permasalahan antara lain: masih banyak siswa meninggalkan kelas tanpa seizin guru mata pelajaran, masih banyak siswa meninggalkan kelas pada mata pelajaran tertentu yang disebabkan jenuh terhadap mata pelajaran dan tidak menyukai gaya mengajar guru, masih banyak siswa tidak masuk sekolah dengan alasan yang jelas.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “pengaruh layanan
konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA NEGERI
7
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :” Apakah ada pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA NEGERI 1 Sibolangit T.A 2015/2016 ? ”.
1.5 Tujuan Penelitian
T
ujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA NEGERI 1 Sibolangit T.A 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini terdiri dari manfaat praktis dan konseptual.
1. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi : a) Sekolah
Dapat membantu mengatasi masalah siswa yang dialami sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang baik dan bisa menjalani proses belajar secara mudah, efektif dan bisa diterima di lingkungan sekolah.
b) Guru Bk
8
c) Guru Bidang Studi
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengatasi perilaku bolos siswa
d) Siswa
Dapat dijadikan masukan untuk bisa berperilaku disiplin dalam kehidupan sehari – hari.
2. Manfaat konseptual
78
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 17.5 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dengan
demikian Jhitung > Jtabel (17.5 > 4). Artinya Hipotesis diterima. Data Pre-test diperoleh rata – rata 97,5 sedangkan setelah pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita (Post-test) diperoleh rata-rata 55,5. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling kelompok realita lebih rendah daripada sebelum mendapat layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita sebesar 42 atau 43.07 %. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:
79
79
2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa ,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan konseling kelompok. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam layanan konseling kelompok.
3. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan siswa agar siswa dapat lebih bertanggungjawab terhadap kewajbannya sebagai pelajaran.
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta
Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling .Yogyakarta : Araska
Gunarsa,Singgih dan Ny.Y. Singgih. (2002).Psikologi untuk membimbing. Jakarta:BPK Gunung Mulia
Hoetomo.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Mitra Pelajar: Surabaya Igwe. 2013. Effect of Individual and Group Counselling on Secondary School
Students’ Truant Behaviour in Abia State. An International
Multidisciplinary Journal .2
Kartono, Kartini. 2003. Bimbingan bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Jakarta: Rajawali Press.
Komalasari, G. at.all. 2011. Teori dan Praktek Konseling. Jakarta: Indeks.
Kurnanto, Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : Alfabeta
Lubis,Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mogulescu & Segal. 2007. Approaches to truancy prevention: http://wecareeducation.wordpress.com/2007/02/16/review-artikel-jurnal-approaches-to-truancy-prevention-2002/. (diakses 28 Desember 2015). Pravitasari, T.2012.Pengaruh persepsi pola asuh orangtua terhadap perilaku bolos.
Educational Psychology Journal. 2. ISSN 2252-634X
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Frofil). Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok. Padang: Universitas Negeri Padang.
81
Prayitno dan Erman,Amti 2009 : Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ralasari,Tri.2015. Upaya pengubahan perilaku membolos melalui layanan konseling kelompok dengan model CBT. Jurnal penelitian tindakan.Vol 2 Sarlito Wirawan Sarwono. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Siregar. A.Z.M 2013. Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Membolos Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Binjai T.A. 2014/ 2015. Skripsi. Tidak diterbitkan.Medan.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Sudjana. 1989. Metode Statistika. Tarsito : Bandung
Sukardi, Dewa Ketut. 2008.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Wibowo, Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Jakarta: Unres Pres. Wibowo. Adi. 2013. Upaya Mengatasi Perilaku Membolos Sekolah Melalui
Konseling Individu Dengan Pendekatan Behavior Teknik Kontrak Perilaku Pada Siswa SMPN 4 Rembang. Skripsi dipublikasikan. Semarang.Fakultas ilmu Pendidikan.Universitas Negeri Semarang.
Widodo, Bernardus. Keefektivan Konseling Kelompok Realitas Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa Di Sekolah, (Online). http://karya- ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/3055,diakses29 Desember 2015.