• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

1 F-1

Analisis Situasi

Kualitas pembelajaran di suatu sekolah bisa dilihat dari banyak faktor, misalnya hasil belajar siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa merupakan cermin dari kemampuan siswa dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Baik atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sangat memengaruhi hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan ciri bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah belum berhasil. Berdasarkan data siswa kelas V SD Negeri 2 Bumiratu diperoleh nilai rata-rata mata pelajaran matematika pada ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010, yaitu 4,5 sedangkan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) Matematika di sekolah tersebut, adalah 5,5. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan metode yang digunakan guru pada mata pelajaran matematika kurang menarik, sehingga materi yang telah disampaikan sulit untuk diingat. Hilgard (dalam Nasution, 2005: 88) mengatakan bahwa hasil belajar yang baik dapat dicapai bila siswa aktif mengolah dan mencernakan bahan pelajaran dan tidak mendengar saja. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

(2)

se-2 bagai pendengar dan penerima informasi saja. Siswa diberi contoh soal dan lati-han lalu pekerjaan rumah atau PR setelah kegiatan pembelajaran selesai. Selama pembelajaran berlangsung siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat atau merangkum hal-hal yang penting dari materi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu perlu diupayakan penggunaan pendekatan yang sesuai dalam proses pembelajaran, suasana yang menarik sehingga siswa lebih aktif dalam belajar dan pada akhirnya aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat.

Salah satu metode dalam pembelajaran matematika yang berorientasi pada kegi-atan siswa adalah metode kerja kelompok sebab, siswa akan lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Pada penerapan metode ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing saja bukan penyampai atau pemberi informasi kepada siswa. Siswa kelas V SDN 2 Bumiratu pada pembelajaran matematika terlihat pasif dimana siswa hanya diberi soal lalu mengerjakan, sehingga siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan mendapat nilai rendah. Tetapi jika siswa diberi soal yang menantang dan dikerjakan dengan beberapa teman, akan tertarik dan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

(3)
(4)

1 F- 2

Rancangan PTK

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Bumiratu semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada Mata Pelajaran Matematika, jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Siswa di-kelompokkan menjadi 5 kelompok kecil, dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.

B. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Bumiratu semester genap tahun pelajaran 2009/2010 selama 3 bulan, mulai bulan Janu-ari-Maret 2010. Penelitian ini dilakukan karena beberapa hal antara lain: 1. Siswa tidak tertarik pada saat mengikuti pembelajaran matematika, karena

guru menggunakan metode yang monoton sehingga siswa mudah lupa de-ngan materi yang telah diterimanya.

2. Siswa perlu dilatih untuk bertukar pendapat dengan teman melalui peme-cahan masalah yang terdapat pada soal-soal latihan.

C. Faktor-Faktor yang Diteliti

Faktor-faktor yang diteliti dibatasi pada:

(5)

2 D. Data Penelitian

Data penelitian ini adalah:

1. Data aktivitas; yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap ak- tivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Data hasil belajar; yaitu data yang diperoleh berupa nilai tes yang dibe-rikan pada setiap akhir siklus, yaitu: siklus I, dan siklus II.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang langkah-langkahnya diadopsi dari rancangan Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins (dalam Kemmis dan Taggar 1993).

Secara garis besarnya langkah-langkah penelitian itu dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas dari Hopkins (dalam Kemmis dan Taggar 1993)

ORIENTASI

SIKLUS I

RENCANA I

TINDAKAN I

EVALUASI I

ANALISIS REFLEKTIF II

TINDAKAN II EVALUASI II

SIKLUS II

PERBAIKAN RENCANA II ANALISIS

(6)

3 Uraian tahap-tahap siklus sebagai berikut:

1. Perencanaan:

a. Menetapkan dan mendiskusikan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus I

b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok yang telah ditetapkan.

c. Menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa pada saat kerja kelompok berlangsung.

d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk menilai kegiatan siswa da-lam kelompok.

e. Mempersiapkan perangkat tes. 2. Pelaksanaan:

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam perencanaan penelitian. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang ada dalam skenario pembelajaran yang sudah dibuat.

Urutan kegiatannya sebagai berikut: a. Kegiatan Awal:

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dari materi yang lalu.

b.Kegiatan Inti:

Penyajian materi dilaksanakan oleh guru yang meliputi pokok-pokok materi secara garis besarnya saja. Setelah materi disampaikan, siswa diberi lembar kegiatana dan kesempatan ± 5 menit untuk membaca dan memahaminya lalu siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari - 4 orang siswa. Setiap kelompok mengerjakan semua tugas-tugasnya. Hasil kerja kelompok dibacakan di depan kelas oleh siswa yang mewakili kelom-poknya.

c. Kegiatan Akhir:

(7)

4 3. Penilaian dan tugas:

Penilaian ini diberikan sesudah tugas kelompok selesai. Untuk memo-tivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa maka nilai hasil tugas kelompok diumumkan. Untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa, di akhir pembelajaran siswa diberi tugas rumah (PR).

4. Pengamatan (Observasi):

Pengamatan disini adalah kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhu-bungan dengan proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh teman observer (teman sejawat) terhadap siswa dan praktikan sebagai objeknya dengan menggunakan lembar pengamatan.

5. Refleksi:

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan menyimpulkan atas dasar hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk merinci dan menganalisis semua kendala yang dihadapi siswa serta hasil implementasi pemecahan masalah untuk menentukan perkembangan kemajuan yang akan datang. Sedangkan kelemahan yang terjadi dipakai sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pembelajaran pada sik-lus berikutnya.

(8)

1 F- 3

Hasil Siklus 1 PTK

A. HASIL

Penelitian ini menggunakan Metode Kerja Kelompok pada Materi Operasi Hi-tung Pecahan mata pelajaran Matematika di kelas V SDN 2 Bumiratu, dan di-laksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan, ya-itu: pertemuan pertama dilaksanakan untuk menyampaikan materi pembela-jaran sesuai dengan rencana pembelapembela-jaran yang telah dibuat dan pertemuan ke dua dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa diakhir siklus mela-lui tes formatif (tes tertulis).

1. Observasi Aktivitas Siswa:

Indikator aktivitas siswa yang diamati adalah: a. Memperhatikan penjelasan guru.

b.Menanggapi pertanyaan guru. c. Mendengarkan penjelasan guru.

d.Berdiskusi atau bertanya dengan teman. e. Berdiskusi atau bertanya antar siswa dan guru. f. Mengeluarkan pendapat.

g.Mencatat hasil.

h.Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok. i. Membuat laporan.

j. Membuat kesimpulan.

k.Menyalin atau mencatat kesimpulan. l. Menjawab pertanyaan guru.

Indikator keberhasilannya ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. 20% untuk aspek a dan b (pada kegiatan awal)

(9)

2 Tabel 4. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran.

No Apek Yang Diamati Siklus I Siklus II Rata

2. Observasi hasil belajar siswa:

Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II.

No Siklus Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ket.

Nilai Kategori

1 I 58,7 Cukup L.KKM

2 II 69,3 Baik L.KKM

Rata-rata 64,0 Baik L.KKM

Data ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus.

Tabel 6. Data Ketuntasan Belajar Siswa.

(10)

3

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Kerja Kelompok lebih aktif jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelum menggunakan Metode Kerja Ke-lompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas belajar sis-wa yang diamati pada setiap pertemuan di setiap siklus. Rata-rata dari setiap aspek aktivitas siswa meningkat sesuai indikator. Hal ini di karenakan siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran. Sehingga terciptalah situasi Pembel-ajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Siswa lebih bersemangat karena banyaknya aktivitas yang akan dilakukannya dan menuntut siswa secara langsung untuk berperan aktif sehingga menambah penguasaan materi bagi siswa. Pembelajaran matematika dengan mengguna-kan Metode Kerja Kelompok sangat di senangi oleh siswa, sebab siswa men-dapat kesempatan untuk memecahkan masalah sehingga men-dapat menemukan jawabannya sendiri. Semakin tinggi aktivitas siswa maka semakin tinggi pula tingkat penguasaan materi belajar siswa.

C. REFLEKSI

1. Siklus I:

Pada siklus I guru berusaha menerapkan pembelajaran menggunakan Me-tode Kerja Kelompok, akan tetapi berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa serta keterangan dari observer belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini tampak dari cara siswa dalam mengikuti pembel-ajaran kurang semangat. Pada siklus I peneliti belum memanfaatkan waktu secara efisien, sebagai upaya perbaikan kinerja peneliti pada siklus berikut-nya observer memberikan rekomendasi untuk dilaksanakan pada siklus II, yaitu:

a. Di awal pembelajaran sampaikan tujuan pembelajarannya, bukan kom-petensi.

(11)

4 c. Bimbingan terhadap siswa agar lebih merata dan menyeluruh, sebab

se-cara umum perhatian siswa terhadap penjelasan guru masih kurang. d. Siswa agar dibimbing dalam merangkum materi pelajaran di akhir

kegi-atan pembelajaran.

e. Belum semua siswa menulis hasil diskusinya. f. Perhatikan alokasi waktu yang tersedia.

Feedback dari pembimbing:

1. Perbaikan pakai file ini saja, karena ada beberapa yang langsung saya perbaiki, cara menghilangkan tanda komentar: setelah selesai diperbaiki, klik kanan pada tulisan komentar, lalu klik Delete Comment.

2. Pelajari lagi di buku bahasa Indonesia tentang penyusunan “paragraf” dan penulisannya. Setting antar paragraf otomatis ada jarak, bukan spasi,caranya: klik format, paragraf, pada spacing ada before dan after klik panah bawahnya dan pilih auto

(12)

1 F- 4

Hasil Siklus 2 PTK

Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan hasil pada siklus I, maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih terarah. Hal ini karena kinerja peneliti sudah baik dalam membimbing siswanya untuk membuat kesimpulan, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai oleh siswa. Selain itu, siswa sudah berani untuk bertanya dan berpendapat.

A. Hasil Refleksi Pertemuan 1Siklus 1:

1. Pelaksanaan PTK sudah baik, tolong ikuti terus apa petunjuk dosen pembimbing.

2. Pada pertemuan ini sampaikan pada siswa tujuan pembelajarannya bukan kompetensinya.

3. Gunakan alat peraga/ media sesuai dengan kebutuhannya. B. Hasil Refleksi Pertemuan 2 Siklus 1:

1. Pelaksanaan PTK sudah cukup baik.

2. Perlu diperhatikan bahwa membuka pelajaran sebaiknya mengucapkan salam sesuai keyakinannya.

3. Sebaiknya sebelum mengadakan tanya jawab dalam kegiatan awal, siswa diabsen lebih dahulu.

Feedback dari pembimbing:

(13)

2 Grafik Hasil Belajar Siswa menggunakan Metode Kerja Kelompok di SDN 2 Bumiratu selama dua siklus dapat dilihat pada grafik berikut:

52

54 56 58 60 62 64 66 68 70

Siklus 1 Siklus 2

(14)

1 F- 5

Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosentase aktivitas siswa terhadap pembelajaran meningkat 17,4% dari

siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas siswa 68,2% de-ngan kategori baik, dan pada siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa 85,6% dengan kategori sangat baik.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 6,5 dengan kate-gori cukup dan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 7,5 dengan kategori baik.

B. SARAN

Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, oleh karena itu saya menya-rankan:

1. Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan Metode Kerja Ke-lompok untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Dalam pembelajaran selanjutnya batas indikator keberhasilan siswa diting-katkan menjadi 90%.

(15)

1

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(Elektronik Tugas Akhir)

Oleh PAWIT HS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(16)

2

(17)

3

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh PAWIT HS

(18)

4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Bumiratu semester genap tahun pelajaran 2009/2010 selama dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.

Hasil Penelitian ini adalah: (1) Prosentase aktivitas siswa terhadap pembelajaran meningkat 17,4% dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rerata aktivitas siswa 68,2% kategori baik, dan siklus II nilai rerata aktivitas siswa 85,6% kategori sa-ngat baik; (2) Nilai rerata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rerata hasil belajar siswa 6,5 kategori cu-kup dan siklus II nilai rerata hasil belajar siswa 7,5 kategori baik.

(19)

5

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh PAWIT HS

Elektronik Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(20)

6

Judul e-TA : UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BUMIRATU SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Nama Mahasiswa : Pawit HS Nomor Pokok Mahasiswa : 0713056211 Program Studi : S -1 PJJ PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Pembimbing,

(21)

7

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Ngadimun Hd, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. M. Coesamin, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP 195305281981031002

(22)

8

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalirejo Lampung Tengah pada tanggal 08 Agustus 1964, merupakan anak ke dua dari lima bersaudara, dari

pasangan Bapak Sanaris dan Ibu satinah.

Pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN 3) Kalirejo Lampung Tengah diselesai-kan pada tahun 1979, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMPN) diselesaidiselesai-kan pada tahun 1982, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SPG PGRI) diselesaikan pada tahun 1985. Diangkat menjadi PNS (Guru SD) pada tahun 1986.

Perguruan Tinggi D2 UT Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2003, dan menjadi mahasiswa S 1 PGSD FKIP Unila angkatan tahun 2007.

(23)

9

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan skripsi ini sebagai tanda baktiku, kepada:

Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan agar aku berhasil dalam menempuh gelar sarjana.

Almamaterku yang selama ini aku cintai.

Isteriku tercinta Ade Hartati yang selalu mendoakan, menasehati, menghibur, mendukung dan penyejuk jiwa di saat aku menemui kesulitan.

Anak-anakku Bambang Sulistiyono dan Dewi Agustina Lestari yang juga ikut mendoakan ayahnya agar berhasil dalam menempuh gelar sarjana.

Kepala Sekolah dan semua rekan-rekan dewan guru SDN 2 Bumiratu Kec.

Pagelaran Kab. Pringsewu yang telah membantu dan mendukung pelaksanaan PTK ini.

(24)

10

MOTTO

Jangan pernah putus asa, belajarlah terus walaupun mengalami banyak kendala dan kesulitan.

(25)

11

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Pawit HS

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713056211

Program Studi : S-1 PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bumiratu Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 yang merupakan elektronik Tugas Akhir adalah hasil karya sendiri.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010

Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

Pawit HS

(26)

12

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul ” Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bumiratu Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Drs. Danial Achmad, M.Pd. selaku Ketua Jurusan FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Syaifudin Latief, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD FKIP Unila.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. selaku Pengelola Program S-1 PGSD FKIP Unila.

5. Bapak Drs. Ngadimun Hd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing utama yang selalu memberi bimbingan, saran dan kritik selama proses penyelesaian skripsi ini.

(27)

13 7. Bapak Kepala SDN 2 Bumiratu yang telah membantu menyediakan tempat

untuk PTK, memberi saran, kritik dan dukungan.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan Penulis semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 10 April 2010 Peneliti,

Pawit HS

NPM 0713056211

(28)
(29)

15 BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A.Subjek Penelitian ... 17 B.Setting Penelitian ... 17 C.Faktor-faktor yang Diteliti ... 18 D.Data Penelitian ... 18 E. Prosedur Penelitian ... 18 F. Instrumen Penelitian ... 21 G.Teknik Analisis Data ... 22 H.Indikator Keberhasilan ... 23

I. Jadwal Penelitian Tindakan ... 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

A.Hasil ... 25 B.Pembahasan ... 29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A.Kesimpulan ... 34

B.Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN ... 37

(30)

16

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 22

2. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ... 22 3. Kreteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%) ... 23 4. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 25 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 26

6. Data Ketuntasan Belajar Siswa ... 26

7. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 28

(31)
(32)

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. RPP Pertemuan 1 dan 2 Siklus I ... 38 2. Lembar Kerja Siswa ... 45 3. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 47 4. Tes Formatif Akhir Siklus 1 ... 49

5. Kunci Jawaban Tes Formatif Akhir Siklus 1 ... 50 6. Media Pembelajaran ... 53 7. Lembar Pengamatan Siswa dalam Kelompok ... 55 8. Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 56

9. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 57 10. Lembar Pengamatan Guru ... 58 11. RPP Pertemuan 1 dan 2 Siklus II ... 59

12. Lembar Kerja Siswa ... 66 13. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 68

14. Tes Formatif Akhir Siklus II ... 70

(33)

19

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

(34)

20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(35)

21 Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa karena pendekatan, model atau metode pembelajaran yang dipakai kurang tepat. Dari hasil observasi diper-oleh data bahwa selama ini guru-guru di SDN 2 Bumiratu masih mengguna-kan pendekatan tradisional, tandanya guru masih dominan beraktivitas se-dangkan siswa sebagai pendengar dan penerima informasi saja. Siswa diberi contoh soal dan latihan lalu pekerjaan rumah atau PR setelah kegiatan pembelajaran selesai. Selama pembelajaran berlangsung siswa hanya mende-ngarkan penjelasan guru dan mencatat atau merangkum hal-hal yang penting dari materi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu perlu diupayakan peng-gunaan pendekatan yang sesuai dalam proses pembelajaran, suasana yang menarik sehingga siswa lebih aktif dalam belajar dan pada akhirnya aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat.

(36)

22 Pendapat Hamalik (2003: 86) menyatakan bahwa suatu pembelajaran akan menjadi bermakna dan lebih efektif jika menggunakan atau mengaitkan situasi kehidupan nyata yang berdasarkan pada pengalaman siswa sehari-hari atau de-ngan menggunakan contoh media yang kemudian didiskusikan sehingga siswa lebih terarah pada pembelajaran itu. Berdasarkan hal tersebut maka di kelas V SDN 2 Bumiratu perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pem-belajaran Matematika Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bumiratu Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan metode kerja kelompok pada pembelajaran matemati-ka dapat meningmatemati-katmatemati-kan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V dilihat dari ranah kognitif?

2. Apakah penggunaan metode kerja kelompok pada pembelajaran matemati-ka dapat meningmatemati-katmatemati-kan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V dilihat dari ranah afektif?

(37)

23 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok dilihat dari ra-nah kognitif.

2. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok dilihat dari ra-nah afektif.

3. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok dilihat dari ra-nah psikomotor.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Guru; menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Siswa; meningkatkan aktivitas sehingga hasil belajar meningkat.

(38)

24 E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Metode kerja kelompok adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada pengelompokkan siswa dalam memecahkan masa-lah di kelompoknya.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meliputi: (1) Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru; (2) Mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau soal-soal latihan keterampilan dengan menggunakan alat peraga atau model pembelajaran; (3) Berdiskusi atau bertanya antara siswa dengan guru dan berdiskusi atau bertanya antara siswa dalam kelom-poknya.

(39)

25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas dalam hal ini berarti siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan dengan rasa senang dan tertarik, selalu proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang dibe-rikan guru dalam bentuk tugas kelompok. Abdurrahman (2006: 34) me-nyatakan bahwa aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan siswa baik ke-giatan jasmani maupun keke-giatan rohani yang mendukung keberhasilan belajar. Sedangkan Gie (1985: 6) berpendapat bahwa aktivitas belajar adalah segenap rangkaian atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, yang berupa perubahan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.

(40)

26 siswa dalam mengikuti pelajaran; (2) Bertanya hal-hal yang belum jelas; (3) Mencatat; (4) Mendengar; (5) Berpikir; (6) Membaca dan segala kegiatan yang dilakukan dapat menunjang prestasi belajar. Proses pembelajaran tidak akan berhasil begitu saja tanpa diimbangi aktivitas belajar, sebab keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh interaksi dalam pembelajaran tersebut, sehingga semakin aktif siswa dalam belajar maka semakin banyak pengalaman belajar yang diperoleh siswa sehingga tujuan pembelajaranpun akan lebih banyak yang tercapai.

Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran belum terca-pai. Djamarah (1996: 44). Selama kegiatan pembelajaran berlangsung gu-ru tidak hanya memperhatikan aktivitas fisik siswa saja akan tetapi gugu-ru juga harus memperhatikan aktivitas mentalnya. Karena aktivitas mental dan fisik adalah dua hal yang saling berkaitan sehingga keduanya akan menghasilkan hasil belajar yang optimal. Sekolah sebagai salah satu pusat kegiatan belajar merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Ba-nyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Paul B Diedrich (dalam Hamalik, 2001: 172) menggolongkan aktivitas siswa antara lain:

(41)

27 b. Kegiatan Lisan yang meliputi kegiatan menyatakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

c. Kegiatan Mendengarkan yang meliputi kegiatan mendengarkan penya-jian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan suatu permainan.

Adapun aktivitas siswa yang diamati selama proses belajar dalam peneliti-an ini adalah:

a. Ranah kognitif; keberhasilan siswa melalui tes setiap akhir siklus. b. Ranah afektif; sikap siswa terhadap materi pembelajaran.

c. Ranah psikomotor; perilaku siswa pada saat kerja kelompok.

(42)

28 siswa diharapkan siswa juga akan semakin memahami dan menguasai ma-teri pelajaran yang disampaikan guru. Oleh sebab itu aktivitas siswa da-lam pembelajaran harus diperhatikan.

Sagala (2006: 2) mengatakan bahwa metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelom-pok, dimana setiap kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesai-kan secara bersama-sama. Pada umumnya materi pelajaran yang harus dikerjakan secara bersama-sama dalam kelompok itu diberikan atau disi-apkan oleh guru. Materi harus cukup kompleks isinya dan cukup luas ru-ang lingkupnya sehingga dapat dibagi-bagi menjadi bagian yru-ang cukup memadai bagi setiap kelompok. Penelitian ini akan mengambil Standar Kompetensi (SK): 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD): 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan de-simal serta sebaliknya.

Materi Pokok: 5. Operasi Hitung Pecahan.

(43)

29 2. Prestasi Belajar

Menurut Akhmadi (1987: 72) prestasi belajar yang dicapai dalam suatu usaha belajar dalam hal ini usaha belajar dalam mewujudkan nilai atau prestasi belajar siswa dapat dilihat pada hasil atau nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes. Jadi untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar kita dapat melihat pada hasil tes atau ujian yang diberikan. Adapun beberapa faktor yang dapat memengaruhi pres-tasi belajar menurut Ahmadi dan Widodo (1991: 130) adalah prespres-tasi belajar yang dicapai oleh individu merupakan interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi baik dari dalam (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal).

(44)

wak-30 tu tertentu hanya siswa yang dapat menghayati. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran harus diperhatikan. Metode kerja kelompok adalah salah satu metode yang dapat menumbuhkan aktivitas siswa dalam pembela-jaran matematika. Siswa lebih senang dengan cara kerja kelompok. Jika siswa merasa senang dan tertarik pada saat pembelajaran, maka materi mudah diingat, sehingga pada saat diberi soal-soal latihan atau tes siswa dapat menjawab dengan benar sehingga hasil belajarnya meningkat.

3. TujuanMetode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok yang digunakan dalam pembelajaran bertujuan untuk:

a. Memecahkan masalah pembelajaran melalui proses kerja kelompok. b. Mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam kerja kelompok. c. Meningkatkan aktivitas belajardalam kerja kelompok.

4. Alasan Menggunakan Metode Kerja Kelompok

Mengapa guru memilih kerja kelompok sebagai metode pembelajaran? Beberapa penyebab guru memilih kerja kelompok sebagai metode pem-belajaran antara lain seperti berikut:

a. Kerja kelompok dapat mengembangkan perilaku gotong-royong dan demokratis.

(45)

31 c. Kerja kelompok tidak membosankan siswa untuk melakukan kegiatan belajar diluar kelas bahkan diluar sekolah yang bervariasi, seperti ob-servasi, wawancara, cari buku di perpustakaan umum dan lain-lain.

5. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Kerja Kelompok

a. Kekuatan Metode Kerja Kelompok antara lain:

1) Membiasakan siswa bekerja sama, musyawarah dan bertanggung jawab.

2) Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.

3) Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup disampaikan kepada para ketua kelompok.

4) Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung ja-wab, dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.

b. Kelemahan Metode Kerja Kelompok antara lain:

1) Sulit membentuk kelompok yang homogen baik dari segi minat, bakat, prestasi maupun intelegensi.

2) Pemimpin kelompok mengalami kesulitan untuk memberikan pe-ngertian kepada anggotanya, menjelaskan dan membagi kerja. 3) Anggota kelompok kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas

yang diberikan oleh pemimpin kelompoknya.

(46)

32 5) Sukar membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama untuk

kerja kelompok yang komplementer.

6. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Kerja Kelompok

Bagaimana cara mengatasi kelemahan metode kerja kelompok? Cara mengatasi kelemahan metode kerja kelompok adalah:

a. Mengkaji terlebih dahulu materi pelajaran dengan cermat, kemudian bu-at garis besar rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar bobot tugas itu sama beratnya.

b. Adakan tes sosiometri dan hasilnya untuk pembentukan kelompok yang mereka kehendaki.

c. Bimbingan dan pengawasan pada setiap kelompok harus dilakukan seca-ra terus menerus.

d. Jumlah anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak.

e. Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang sehat.

7. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Kerja Kelompok

a. Kegiatan persiapan antara lain:

1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut kedalam tugas-tugas kelompok.

(47)

33 4) Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat

me-mulai dan mengakhiri serta tata tertib lainnya.

b.Kegiatan Pelaksanaan antara lain:

1)Kegiatan membuka Pelajaran antara lain:

a) Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pel- ajaran sebelumnya.

b) Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada ka-itannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

c) Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran tersebut.

2)Kegiatan Inti antara lain:

a) Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari. b) Membentuk kelompok.

c) Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa.

d) Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok.

e) Mengawasi, memonitor dan bertindak sebagai fasilitator sela-ma siswa melakukan kerja kelompok.

(48)

34 3)Kegiatan Mengakhiri Pelajaran antara lain:

a) Meminta siswa untuk merangkum isi pelajaran yang telah di-kaji melalui kerja kelompok.

b) Melakukan evaluasi hasil dan proses.

c) Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajar ulang materi yang belum dikuasai oleh siswa maupun memberi tugas penga-yaan bagi siswa yang telah menguasai materi tersebut.

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran dengan Metode Kerja Kelompok dapat meningkatkan hasil bel-ajar siswa, sebab Metode Kerja Kelompok memiliki kelebihan-kelebihan yaitu:

1. Siswa terbiasa bekerja sama; siswa yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan merasa terbantu oleh teman yang sudah paham terhadap materi yang telah disampaikan.

2. Siswa terbiasa bermusyawarah; siswa terlatih untuk saling berpendapat dalam memecahkan masalah sekaligus menarik kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut.

3. Siswa terbiasa bertanggung jawab; siswa merasa memiliki beban yang ha-rus diselesaikan secara bersama-sama dalam kelompoknya, sehingga sis-wa berlomba untuk mencari jasis-wabannya.

(49)

ke-35 lompok berusaha agar tugas-tugasnya dapat diselesaikan dengan benar dan berusaha untuk mengalahkan kelompok lain.

5. Guru lebih mudah karena tugas kerja kelompok cukup disampaikan kepa-da para ketua kelompok.

6. Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada; siswa yang menjadi ketua selalu mengajak anggotanya mencari jawaban yang benar, dan ang-gota kelompok tidak ada yang diam atau bermain karena memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama.

C. Hipotesis Tindakan

(50)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Bumiratu semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada Mata Pelajaran Matematika, jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Siswa di-kelompokkan menjadi 5 kelompok kecil, dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.

B. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Bumiratu semester genap tahun pelajaran 2009/2010 selama 3 bulan, mulai bulan Janu-ari-Maret 2010. Penelitian ini dilakukan karena beberapa hal antara lain: 1. Siswa tidak tertarik pada saat mengikuti pembelajaran matematika, karena

guru menggunakan metode yang monoton sehingga siswa mudah lupa de-ngan materi yang telah diterimanya.

(51)

37 C. Faktor-Faktor yang Diteliti

Faktor-faktor yang diteliti dibatasi pada:

1. Aktivitas dan hasil belajar siswa dari ranah kognitif. 2. Aktivitas dan hasil belajar siswa dari ranah afektif. 3. Aktivitas dan hasil belajar siswa dari ranah psikomotor.

D. Data Penelitian

Data penelitian ini adalah:

1. Data aktivitas; yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap ak- tivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Data hasil belajar; yaitu data yang diperoleh berupa nilai tes yang dibe-rikan pada setiap akhir siklus, yaitu: siklus I, dan siklus II.

E. Prosedur Penelitian

(52)

38 Secara garis besarnya langkah-langkah penelitian itu dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas dari Hopkins (dalam Kemmis dan Taggar 1993)

Uraian tahap-tahap siklus sebagai berikut: 1. Perencanaan:

a. Menetapkan dan mendiskusikan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus I

b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok yang telah ditetapkan.

c. Menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa pada sa-at kerja kelompok berlangsung.

(53)

39 d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk menilai kegiatan siswa

da-lam kelompok.

e. Mempersiapkan perangkat tes.

2. Pelaksanaan:

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam perencanaan penelitian. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang ada dalam skenario pembelajaran yang sudah dibuat.

Urutan kegiatannya sebagai berikut: a. Kegiatan Awal:

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dari materi yang lalu.

b.Kegiatan Inti:

Penyajian materi dilaksanakan oleh guru yang meliputi pokok-pokok materi secara garis besarnya saja. Setelah materi disampaikan, siswa diberi lembar kegiatana dan kesempatan ± 5 menit untuk membaca dan memahaminya lalu siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari -

4 orang siswa. Setiap kelompok mengerjakan semua tugas-tugasnya. Hasil kerja kelompok dibacakan di depan kelas oleh siswa yang mewakili kelompoknya.

c. Kegiatan Akhir:

(54)

40 3. Penilaian dan tugas:

Penilaian ini diberikan sesudah tugas kelompok selesai. Untuk memo-tivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa maka nilai hasil tugas kelompok diumumkan. Untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa, di akhir pembelajaran siswa diberi tugas rumah (PR).

4. Pengamatan (Observasi):

Pengamatan disini adalah kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhu-bungan dengan proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh teman observer (teman sejawat) terhadap siswa dan praktikan sebagai objeknya dengan menggunakan lembar pengamatan.

5. Refleksi:

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan menyimpulkan atas dasar hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk merinci dan menganalisis semua kendala yang dihadapi siswa serta hasil implementasi pemecahan masalah untuk menentukan perkembangan kemajuan yang akan datang. Sedangkan kelemahan yang terjadi dipakai sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pembelajaran pada sik-lus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai selama pelaksanaan penelitian adalah: 1. Tes tertulis; untuk ranah kognitif.

2. Kuisioner; untuk ranah afektif.

(55)

41 Tabel 1. Jenis data dan metode pengumpulan data.

No Jenis Data Metode

1. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.

Lembar Observasi. 2. Aktivitas guru selama

pembelajaran.

Lembar Observasi. 3. Penguasaan siswa terhadap

konsep.

Tes Akhir.

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dilakukan secara induktif. Menurut Noeng Muhajir (19-92) analisis data secara induktif adalah mengenali data spesifik dari lapangan menjadi unit-unit kemudian dilanjutkan kategorisasi. Maksud kategorisasi adalah data relevan atau bermakna yang sudah dipilih, disusun dalam satu ke-satuan, difokuskan/ditonjolkan dalam hal-hal yang penting sehingga dapat me-mberikan gambaran mengenai hasil observasi dan wawancara. Hasil pengama-tan aktivitas belajar siswa akan dianalisis setiap siklus.

Tabel 2. Hasil belajar siswa setiap siklus.

No Nama Siswa Nilai Kreteria

Tes Awal Tes Akhir Meningkat Tidak 1.

2.

Keterangan :

Nilai : Jumlah jawaban benar.

(56)

42 Tabel 3. Kreteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam persen (%).

No Tingkat Keberhasilan (%) Makna

1. Diatas 80 Sangat Tinggi

2. 70 – 80 Tinggi

3. 60 – 69 Sedang

4. 50 – 59 Rendah

5. < 50 Sangat rendah

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah: 1. Memperhatikan penjelasan guru.

2. Menanggapi pertanyaan guru.

3. Berdiskusi atau bertanya dengan teman. 4. Berdiskusi atau bertanya antar siswa dan guru. 5. Mengeluarkan pendapat.

6. Memecahkan masalah dalam kelompok.

7. Melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas.

8. Aktivitas meningkat jika minimal 75% dari jumlah siswa aktif dalam pembelajaran.

(57)

43 I. Jadwal Penelitian Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan seperti tertera pada tabel berikut:

No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.

Menentukan kelas, mata pelajaran dan materi.

2. Penyusunan proposal.

3. Seminar proposal.

4. Analisis situasi.

5. Rancangan PTK.

6. Implementasi dan

re-fleksi siklus I.

7. Implementasi dan

re-fleksi siklus II.

8. Penyusunan laporan

PTK.

9. Laporan PTK.

(58)

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Siklus I:

a. Pelaksanaan:

Pada saat apersepsi siswa memperhatikan dengan baik, bahkan siswa menjadi penasaran untuk menjawab pertanyaannya. Pada waktu siswa diberi pertanyaan dari soal apersepsi ternyata banyak yang bisa menjawab dengan benar. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran dengan baik dan dapat menjawab soal latihan.

Siswa mengerjakan tugas latihan dalam kelompoknya masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab. Setelah selesai setiap kelompok melaporkan hasilnya secara berwakil di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi.

b.Data aktivitas:

Tabel 4. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran.

No Apek Yang Diamati Siklus I

Σ %

A. Kegiatan Awal:

a. Memperhatikan penjelasan guru. 14 70

b. Menanggapi pertanyaan guru. 7 35

B. Kegiatan Inti:

(59)

45 d. Berdiskusi/bertanya dengan teman. 8 40 e. Berdiskusi/bertanya antar siswa dan guru. 6 30

f. Mengeluarkan pendapat. 10 50

g.Mencatat hasil. 6 30

h.Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok. 7 35

i. Membuat laporan. 7 35

C. Kegiatan Akhir:

j. Membuat kesimpulan. 14 70

k. Menyalin atau mencatat kesimpulan. 8 40

l. Menjawab pertanyaan guru. 9 45

Rata-rata 8,6 42,9

N= 20 orang.

c. Data hasil belajar:

Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa.

No. Siklus Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ket.

Nilai Kategori

1. I 58,7 Cukup L.KKM

Data ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus.

Tabel 6. Data Ketuntasan Belajar Siswa.

Kategori Siklus I Jumlah Siswa

Jumlah %

Tuntas 12 60

Tidak Tuntas 8 40

Jumlah 20 100

d.Refleksi:

(60)

46 tampak dari cara siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang semangat. Pada siklus I peneliti belum memanfaatkan waktu secara efisien, sebagai upaya perbaikan kinerja peneliti pada siklus berikutnya untuk dilaksana-kan pada siklus II, yaitu:

a. Di awal pembelajaran sampaikan tujuan pembelajarannya, bukan kompetensi.

b. Memasang atau menggunakan alat peraga disesuaikan dengan kebutu-han, tidak sekaligus dipajang.

c. Bimbingan terhadap siswa agar lebih merata dan menyeluruh, sebab secara umum perhatian siswa terhadap penjelasan guru masih kurang. d. Siswa agar dibimbing dalam merangkum materi pelajaran di akhir

kegiatan pembelajaran.

e. Belum semua siswa menulis hasil diskusinya. f. Perhatikan alokasi waktu yang tersedia.

2.Siklus II: a. Pelaksanaan:

Guru melaksanakan apersepsi dan siswa memperhatikan dengan baik, bahkan siswa menjadi terpancing untuk menjawab pertanyaannya. Pada waktu siswa diberi pertanyaan dari soal apersepsi ternyata bisa menjawab dengan benar. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran dengan baik dan dapat menjawab soal latihan.

(61)

47 mengerjakan tugas, setiap kelompok melaporkan hasilnya secara berwakil di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi.

b.Data aktivitas:

Tabel 7. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran.

No Apek Yang Diamati Siklus II

Σ %

A. Kegiatan Awal:

a. Memperhatikan penjelasan guru. 20 100

b. Menanggapi pertanyaan guru. 19 95

B. Kegiatan Inti:

j. Mendengarkan penjelasan guru 15 75

k. Berdiskusi/bertanya dengan teman. 15 75 l. Berdiskusi/bertanya antar siswa dan guru. 13 65

m.Mengeluarkan pendapat. 14 70

n. Mencatat hasil. 17 85

o. Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok. 17 85

p. Membuat laporan. 19 95

C. Kegiatan Akhir:

j. Membuat kesimpulan. 13 65

k. Menyalin atau mencatat kesimpulan. 19 95

l. Menjawab pertanyaan guru. 11 55

Rata-rata 16,0 80,0

N= 20 orang.

c. Data hasil belajar:

Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa.

No. Siklus Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ket.

Nilai Kategori

1. II 69,3 Baik L.KKM

(62)

48 Tabel 9. Data Ketuntasan Belajar Siswa.

Kategori Siklus II Jumlah Siswa

Jumlah %

Tuntas 17 85

Tidak Tuntas 3 15

Jumlah 20 100

d. Refleksi:

Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan, maka pelaksanaan pembel-ajaran pada siklus II lebih terarah. Hal ini dikarenakan kinerja peneliti sudah baik dalam membimbing siswanya untuk membuat kesimpulan, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai oleh siswa. Selain itu, siswa sudah berani untuk bertanya dan berpendapat

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Kerja Kelompok lebih aktif jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelum menggunakan Metode Kerja Ke-lompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil, setelah menggunakan Metode Kerja Kelompok yaitu:

(63)

49 2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 6,5 dengan kate-gori cukup dan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 7,5 dengan kategori baik.

Lebih jelasnya rerata nilai hasil belajar siswa selama 2 siklus dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik rerata nilai hasil belajar siswa selama 2 siklus.

Pada tabel dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh nilai rerata hasil belajar siswa 58,7 dan pada siklus II diperoleh nilai rerata hasil belajar siswa 69,3.

Hal ini di karenakan siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran. Sehingga terciptalah situasi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Siswa lebih bersemangat karena banyaknya aktivitas yang akan dilakukannya dan menuntut siswa secara langsung untuk berperan aktif sehingga menambah penguasaan materi bagi siswa.

52 54 56 58 60 62 64 66 68 70

Siklus 1 Siklus 2

(64)

50 Pembelajaran matematika dengan menggunakan Metode Kerja Kelompok sangat di senangi oleh siswa, sebab siswa mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah sehingga dapat menemukan jawabannya sendiri. Semakin tinggi aktivitas siswa maka semakin tinggi pula tingkat penguasaan materi belajar siswa.

Foto Implementasi RPP Siklus 1:

a. Siswa baris sebelum masuk kelas. b. Guru menjelaskan materi pecahan.

c. Siswa mengerjakan latihan di- d. Siswa mengerjakan tugas dengan papan tulis. sungguh-sungguh dalam kelompok.

e. Siswa membacakan hasil kerja

(65)

51 Foto Implementasi RPP Siklus 2:

a. Siswa baris dengan tertib sebelum b. Guru menjelaskan materi pecahan. masuk kelas.

c. Guru memberi contoh soal pecahan. d. Siswa sedang mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dalam kelompok.

e. Siswa membacakan hasil kerja

(66)

52 Foto Pengambilan Nilai Akhir Siklus 1 dan Siklus 2:

a. Siswa mendengarkan penjelasan b. Guru sedang menjelaskan materi guru. pecahan.

a. Siswa sedang mengerjakan soal d. Guru sedang menjelaskan soal tes formatif. kepada siswa yang belum jelas.

Keterangan:

(67)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa:

1. Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V dilihat dari ranah kognitif.

2. Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V dilihat dari ranah afektif.

3. Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V dilihat dari ranah psikomotor.

B. SARAN

Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, oleh karena itu saya menya-rankan:

(68)

54 2. Dalam pembelajaran selanjutnya batas indikator keberhasilan siswa

diting-katkan menjadi 90%.

(69)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abin.S. 1999. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti. Abdurahman. 2006. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti.

Akhmadi. 1987. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT Rinika Cipta. Hamalik. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: APTIK.

Gie, Liang. 1979. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Hamalik, Oemar. 2003. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Kemmis dan Taggar. 1993. Dasar-dasar Metodologi Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Nasution 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Jamarah. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rinika Cipta.

Muhajir, Noeng. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarakin.

Sardiman. 1994. Interaksi dan Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 1995. Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara.

Segala. S.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. Winkel. 1996. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

(70)

56

L

(71)

57 A. Lampiran Siklus I

Lampiran 1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Alokasi Waktu : 4 × 35 menit (2 x Pertemuan)

Standar Kompetensi (SK):

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD) :

5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. Indikator:

1. Menentukan persentase sederhana dari kuantitas atau banyak barang ter-tentu.

2. Menentukan kuantitas atau banyak jika banyak benda dan persentase di-ketahui.

I. Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat melakukan Operasi hitung bilangan pecahan. II. Materi Pembelajaran:

5. Operasi Hitung Pecahan. III. Metode Pembelajaran:

A. Ceramah

(72)

58 IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Pertemuan I (2x35 menit):

1. Kegiatan Awal (10 menit): Apersepsi/Motivasi:

a. Menceritakan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan per-sen (diskon harga dll)

b. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (50 menit):

a. Siswa memperhatikan contoh cara menentukan persentase sederha-na dari kuantitas atau banyak barang tertentu.

b. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari 4 orang anak.

c. Masing-masing kelompok diberi tugas.

d. Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya.

e. Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil kerjanya di depan kelas.

f. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapinya.

3. Kegiatan Akhir (10 menit):

(73)

59 Kerjakan soal berikut dengan benar!

1. 45% dari 100.000 adalah . . . .

2. Bentuk desimal dari 25% adalah . . . . 3. Bentuk persen dari 7/20 adalah . . . .

4. Sebanyak 15% dari siswa SD Sukamaju adalah laki-laki. Jumlah siswa SD tersebut ada 200 orang.

a. Berapa orang jumlah siswa laki-lakinya? b. Berapa orang jumlah siswa perempuannya?

5. Jumlah siswa kelas V sebuah SD 40 orang. 24 orang siswa latihan menari.

a. Berapa persen jumlah siswa yang berlatih menari? b. Berapa persen jumlah siswa yang tidak berlatih menari?

Kunci Jawaban PR

2. 0,25 (dikerjakan menggunakan porogapit) 3.

4. a. Jumlah siswa laki-lakinya= 30

100

b. Jumlah siswa parempuannya= 200-30= 170 orang.

5. a. Siswa yang berlatih menari= 60%

b. Siswa yang tidak berlatih menari= 40-24= 16

(74)

60 Tabel 10. Pedoman Penilaian PR.

No Kreteria Skor

1.

Langkah dan jawaban benar

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0 2.

Langkah dan jawaban benar

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0 3.

Langkah dan jawaban benar

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0

4.

Langkah dan jawaban benar

a.Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0 Langkah dan jawaban benar

b.Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0

5.

Langkah dan jawaban benar

a.Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3 1 0 Langkah dan jawaban benar

b.Langkah benar jawaban salah/sebaliknya Langkah dan jawaban salah

3

B. Pertemuan II (2x35 menit): 1. Kegiatan Awal (±10 menit):

Apersepsi/Motivasi:

a. Bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran yang telah disam-paikan pada pertemuan pertama.

(75)

61 2. Kegiatan Inti (±50 menit):

a. Guru memberi contoh cara menentukan persentase sederhana dari kuantitas atau banyak barang tertentu seperti pada pertemuan per-tama.

b. Guru membagikan lembar tes formatif kepada setiap siswa. c. Guru memberi petunjuk cara mengerjakan tes formatif.

d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas.

e. Siswa mengerjakan tes formatif secara individu. f. Guru mengawasi siswa yang sedang mengerjakan tes.

3. Kegiatan Akhir (±10 menit):

a. Guru mengumpulkan lembar jawaban tes formatif siswa.

b. Guru bertanya kepada siswa mengenai soal tes yang dianggap sulit. c. Jika ada soal yang dianggap sulit, maka guru menyuruh agar

diker-jakan di rumah secara berkelompok.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media:

1. Gambar lingkaran (dibelah menjadi 2 bagian, 3 bagian dan 4 bagian) 2. Gambar orang sedang membeli baju dengan diskon 25%.

B. Sumber Belajar:

1. M.Mukti Aji, dkk. 2003. Matematika 5b. Intan Pariwara. Hal. 33-37. 2. R.J. Soenarjo. 2008. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Pusat Perbukuan

(76)

62 3. Supardjo, dkk. 2002. Matematika Gemar Berhitung 5b. PT Tiga

Serang-kai Pustaka Mandiri. Solo. Hal 31-32.

VI. Penilaian:

1. Teknik Penilaian: Tes dan non tes.

2. Bentuk Tes:

Menjawab pertanyaan (tertulis terlampir)

Non tes dalam bentuk pengamatan siswa (terlampir)

3. Instrumen:

a. LKS pada pertemuan 1 sebagai tes proses (terlampir)

b. Tes formatif pada pertemuan 2 sebagai postes akhir siklus I (terlampir)

Bumiratu, 12 Februari 2010

Mengetahui:

Kepala SDN 2 Bumiratu, Peneliti,

Sugiyanto, S.Ag. Pawit HS, A.Ma.Pd.

(77)

63 Saran-Saran Pertemuan I:

... ... ... ... ... ... ... ... ...

Saran-Saran Pertemuan II:

... ... ... ... ... ... ... ... ...

(78)

64 Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Standar kompetensi (SK) :

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD) :

5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebanyak 40% dari siswa SDN 1 Sukamaju adalah perempuan. Jumlah siswa SDN tersebut 250 orang.

a. Berapa orang jumlah siswa perempuannya? b. Berapa orang jumlah siswa laki-lakinya?

2. Jumlah siswa kelas 5 di sebuah SDN ada 48 orang. Dari jumlah siswa itu, 24 orang mengikuti latihan senam.

a. Berapa persen banyak siswa yang mengikuti latihan senam? b. Berapa persen banyak siswa yang tidak mengikuti latihan senam? 3. 25% dari 100.000 adalah ….

4. Bentuk desimal dari 75% adalah …. 5. Bentuk persen dari

10

(79)

65 Jawab:

... ... ... ... ... ... ... ... ...

(80)

66 Lampiran 3. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa.

1. Diketahui:

Sebanyak 40% dari siswa SDN 1 Sukamaju adalah perempuan. Jumlah siswa SDN tersebut ada 250 orang.

Ditanya:

a. Berapa orang jumlah siswa perempuannya? b.Berapa orang jumlah siswa laki-lakinya? Jawab: orang mengikuti latihan senam.

Ditanya:

a. Berapa persen banyak siswa yang mengikuti latihan senam? b. Berapa persen banyak siswa yang tidak mengikuti latihan senam? Jawab:

(81)

67

Jadi banyak siswa yang tidak mengikuti latihan senam ada 50% 3. 100.000

4. 0,75 (menggunakan poro gapit)

5.   

Tabel 11. Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa.

No Kreteria Skor

1.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0

2.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 3.

Langkah dan jawaban benar.

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 4.

Langkah dan jawaban benar.

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 5.

Langkah dan jawaban benar.

Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

(82)

68 Tabel 12. Pengamatan Tugas Kelompok.

No Aspek Yang Dinilai Skor

1. Mengeluarkan pendapat. 3

2. Menulis tapi tidak berpendapat. 2

3. Diam tidak berpendapat. 1

Lampiran 4. Tes Formatif Akhir Siklus I.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jumlah siswa kelas V 40 orang. Sebanyak 15 orang siswa laki-laki dan sisanya perempuan.

a. Berapa persenkah siswa laki-lakinya? b. Berapa persenkah siswa perempuannya?

2. Seorang pedagang buah memiliki 60 kg mangga, 70% nya telah terjual. a. Berapa kg buah mangga yang telah terjual?

b. Berapa kg buah mangga yang belum terjual?

3. Hasil gabah kering seorang petani 4 kwintal. Setelah digiling susut 20%. a. Berapa kg susutnya?

b. Berapa kg beras hasil giling?

4. Jumlah siswa kelas 5 ada 60 orang. 15 orang belajar di perpustakaan, dan sisanya belajar di kelas.

(83)

69

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Formatif Akhir Siklus I. 1. Diketahui:

Jumlah siswa kelas V 40 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan sisa-nya perempuan.

Jawab:

a. 100%

40 15

x 37,5%, jadi jumlah siswa laki-lakinya 37,5%

b. Jumlah siswa perempuannya adalah 40-15= 25 orang. 100%

62,5%, jadi jumlah siswa perempuannya 62,5%

2. Diketahui:

Pedagang buah memiliki 60 kg mangga, 70% nya telah terjual. Jawab:

(84)

70

b. Beras hasil giling= 400 kg-80 kg = 320 kg. Jadi beras hasil giling 320 kg. 4. Diketahui:

Jumlah siswa kelas 5 ada 60 orang. 15 orang belajar di perpustakaan, dan sisa-nya belajar di kelas.

Jawab:

a. 100%

60 15

x 25%. Jadi siswa yang belajar di perpustakaan ada 25%. b. 60-15= 45 orang. Jadi siswa yang belajar di kelas 45 orang.

(85)

71 Tabel 13. Pedoman Penilaian Tes Formatif.

No Kreteria Skor

1.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b.Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0

2.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0

3.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0

4.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0

5.

Langkah dan jawaban benar.

a. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

3 1 0 Langkah dan jawaban benar.

b. Langkah benar jawaban salah/sebaliknya. Langkah dan jawaban salah.

(86)

72 Lampiran 6. Media Pembelajaran.

a. Utuh b. Dibagi menjadi 2 bagian

c. Dibagi menjadi 3 d. Dibagi menjadi 4

bagian bagian

(87)
(88)

74

74

Lampiran 7. Lembar Pengamatan Siswa dalam Kelompok. Petunjuk pengisian.

Berilah tanda ceklist () pada skor yang sesuai! a. Skor 3 jika anak berpendapat (kategori aktif) b. Skor 2 jika anak menulis tetapi tidak berpendapat.

c. Skor 1 jika anak diam tidak berpendapat dan tidak menulis. Tabel 14. Lembar Pengamatan Siswa dalam Kelompok.

No Nama Siswa Skor Keterangan

(89)

75

75

Lampiran 8. Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. A. Pendahuluan:

a. Memperhatikan penjelasan guru b. Menanggapi pertanyaan guru B. Kegiatan Inti:

c. Mendengarkan penjelasan guru

d. Berdiskusi atau bertanya dengan teman e. Berdiskusi atau bertanya antar siswa dan guru f. Mengeluarkan pendapat

g. Mencatat hasil

h. Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok i. Membuat laporan

C. Kegiatan Akhir:

j. Membuat kesimpulan

(90)

76

76

Lampiran 9. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. Petunjuk pengisian:

1. Nilai 1 jika siswa melaksanakan aspek yang diharapkan.

2. Nilai 0 jika siswa tidak melaksanakan aspek yang diharapkan.

Tabel 15. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran.

No Nama Siswa

Bumiratu, 12 Februari 2010

Observer I, Observer II,

Sugiyanto, S.Ag. Sujatno, S.Pd.

Gambar

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas dari Hopkins (dalam Kemmis
Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II.
Grafik Hasil Belajar Siswa menggunakan Metode Kerja Kelompok di SDN 2
Tabel                                                                                                            Halaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menyesuaikan jenis penelitiannya yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Perkembangan Teknologi Melalui Media Pembelajaran Audio Visual pada Siswa Lamban Belajar Kelas IV SD Purba Adhi

Pada model penyebaran AIDS terdapat beberapa proses penyederhanaan pesamaan diferensial model aslinya untuk memudahkan dalam proses transformasi untuk mendapatkan

Membaca teks dan mengamati gambar tentang sumber energi air dan listrik, siswa mengetahui salah satu contoh sumber energi yang banyak digunakan dalam

Unlike the more &#34;professorial&#34; Beatles music theory books (e.g Everett, Mellers) -- which sound more like doctoral dissertations and try to shoehorn Beatles into

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

Adapun tujuan dari Peraturan Daerah ini ialah untuk memberikan landasan atau payung hukum yang kuat untuk penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan, dimana Perturan Daerah ini

Pengaruh model kooperatif team games tournament (TGT) terhadap peningkatan kerjasama,kreatifitas,dan keterampilan bermain sepakbola siswa tuna rungu Universitas Pendidikan Indonesia