• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEMAMPUAN GURU KELAS V SD NEGERI DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN IPA SE-KECAMATAN RAJA BASA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2009/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KEMAMPUAN GURU KELAS V SD NEGERI DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN IPA SE-KECAMATAN RAJA BASA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2009/2010"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PROFIL KEMAMPUAN GURU KELAS V SD NEGERI DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN IPA

SE-KECAMATAN RAJA BASA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh

MARWENY EVA SARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru kelas V SD

Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung tahun ajaran 2009/2010. Metode sampel pada penelitian

ini menggunakan metode cluster random sampling, sehingga sampel yang diperoleh adalah guru kelas V SD Negeri yang mengajar IPA. Data penelitian adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berupa skor

kinerja guru dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA yang diperoleh dari angket dan penilaian produk soal. Sedangkan data kualitatif berupa

gambaran tentang kemampuan guru dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA yang diperoleh dari wawancara, lembar observasi, dan studi

dokumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri

se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung belum sesuai dengan standar penilaian

(2)
(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Guru kelas V SD Negeri memiliki kemampuan yang sedang dalam

merencanakan penilaian. Hal ini dapat terlihat bahwa sebelum melakukan penilaian guru tidak membuat kisi-kisi soal evaluasi dan masih terdapat

guru yang tidak membuat soal evaluasi.

2. Guru kelas V SD Negeri memiliki kemampuan yang sedang dalam

mengkonstruksikan instrumen penilaian, dapat terlihat bahwa guru tidak berpedoman kepada prinsip-prinsip penilaian, sehingga dalam membuat soal evaluasi guru tidak memperhatikan materi, konstruksi, dan bahasa

yang tepat.

3. Guru kelas V SD Negeri memiliki kemampuan yang sedang dalam

menentukan nilai akhir siswa. Hal ini terlihat bahwa guru memberikan nilai akhir siswa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa yang

(4)

B. Saran

Dengan adanya kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini maka peneliti

menyarankan sebaiknya :

1. Bagi guru yang masih memiliki kemampuan yang rendah dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa, hendaknya memperbaiki dan

memperdalam lagi kemampuan yang dimiliki.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan lebih memperhatikan kemampuan yang

dimiliki setiap guru dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan kemajuan hasil belajar siswa.

3. Perlu adanya pelatihan yang harus diikuti oleh guru, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penilaian hasil belajar

siswa.

4. Perlu adanya penelitian lanjutan berkenaan dengan masih kurangnya kemampuan guru dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Adapun

kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.

Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa. Guru SD adalah salah satu komponen yang sangat menentukan dalam peningkatan mutu pendidikan.

Karena pendidikan di SD adalah tahapan dasar dari seorang anak memasuki dunia sekolah. Oleh karena itu guru SD harus berkualitas dan profesional

serta menguasai ilmu pengetahuan yang beragam dan berwawasan luas.

Guru SD adalah guru kelas yang harus menguasai beberapa mata pelajaran

serta metode mengajar yang sesuai dengan masing-masing mata pelajaran tersebut. Sehingga dalam proses pembelajaran masing-masing mata pelajaran tersebut diminati oleh siswa serta memudahkan siswa untuk lebih menguasai

(6)

Dalam melakukan proses pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan dalam melakukan penilaian yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa yang sebenarnya. Penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan standar

penilaian yang telah ditetapkan oleh Permendiknas No. 20/2007 yaitu melakukan penilaian harus menggunakan prinsip-prinsip, teknik atau

instrumen, serta mekanisme dan prosedur penilaian yang tepat.

Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran yaitu dengan melakukan penilaian guru

akan mengetahui kemampuan belajar siswa, untuk memperbaiki proses belajar mengajar, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam cara belajar mengajar, untuk mengukur hasil pendidikan, dan untuk mengadakan

perbaikan kurikulum.

Dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas yang mengajar mata

pelajaran IPA pada salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Raja Basa menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melakukan penilaian masih

kurang objektif. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain alat evaluasi yang digunakan kurang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa, guru kurang memahami standar penilaian yang harus

dipenuhi, sehingga masih ditemukan adanya budaya katrol nilai. Misalnya, adanya guru yang tidak menerapkan program remidial untuk siswa yang

(7)

Namun jika dilihat dari nilai raport siswa, mendapatkan nilai yang maksimal. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara nilai raport dengan nilai semester. Mungkin disebabkan adanya budaya katrol nilai yang lebih

diterapkan dari pada program remidial.

Menurut Shadiq (2007:2) dalam jurnalnya yang berjudul “Penilaian di Bidang Pendidikan, Antara Harapan dan Kenyataan”, menjelaskan tentang lemahnya

pelaksanaan prinsip objektif pada penilaian pendidikan, hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi ketidaksesuaian antara peraturan yang ada dengan

pelaksanaan pembelajaran. Salah satu faktor penyebab ketidakobjektifan penilaian adalah adanya budaya katrol nilai. Jika ada guru yang memberikan nilai kurang dari 6,00, maka kepala sekolah akan meminta guru untuk menguji

kembali.

Untuk menghindari teguran atau peringatan dari kepala sekolah dan kurangnya

minat guru untuk mengadakan sistem remidial kepada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

maka guru langsung saja memberikan nilai yang sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 6,00 atau lebih kepada siswa. Hal ini juga dapat dikarenakan guru kurang memahami prinsip-prinsip

penilaian yang sesuai dengan standar penilaian.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan diadakan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru khususnya guru

(8)

Sehingga dapat diketahui penilaian yang dilakukan telah sesuai dengan standar penilaian.

Pada penelitian ini hanya dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri saja, hal ini

dikarenakan adanya faktor lingkungan dan kemampuan guru yang dimiliki. Pada Sekolah Dasar Negeri, umumnya setiap guru memiliki kemampuan yang sama dalam proses pembelajaran, khususnya kemampuan dalam melakukan

penilaian hasil belajar siswa.

Dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan teknik

atau instrumen yang sama, sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang sama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh bahwa :

1. Bagaimanakah kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam merencanakan

penilaian?

2. Bagaimanakah kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam

mengkonstruksikan instrumen penilaian?

(9)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : mengetahui kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung tahun

ajaran 2009/2010.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau acuan untuk mengetahui kemampuan guru Sekolah Dasar dalam

melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi peneliti : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran peneliti sebagai calon guru dalam melakukan penilaian

terhadap hasil belajar siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan dibahas maka diberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V yang mengajar IPA pada SD Negeri se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung tahun ajaran 2009/2010.

2. Kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA melalui proses dalam melakukan penilaian dan produk

(10)

3. Penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa dalam satu semester yaitu semester pertama pada tahun ajaran 2009/2010 dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara.

4. Penilaian dilakukan pada satu kompetensi dasar dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan silabus.

F. Kerangka Pikir

Guru merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam peningkatan

kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA. Sehingga dituntut untuk profesional dan kreatif, sesuai dengan tugas profesianalnya harus

memiliki berbagai kemampuan dasar dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, kemampuan tersebut diantaranya menguasai materi pelajaran, mengetahui strategi pembelajaran dan cara-cara mengajar serta mampu

menilai hasil belajar siswa.

Dalam melakukan pembelajaran, guru harus memiliki kompetensi, salah satunya kompetensi dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Kompetensi yang dimiliki guru dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : jenis pendidikan, pengalaman mengajar yang telah dilakukan, dan pelatihan pembelajaran. Dengan adanya kompetensi yang dimiliki guru, maka dapat

dikatakan sebagai guru profesional. Sebagai guru profesional, dalam

melakukan proses pembelajaran harus sesuai dengan standar penilaian, standar

(11)

Dalam melakukan proses belajar mengajar diperlukan beberapa kompetensi yang harus dimiliki. Adapun kompetensi yang dimiliki guru adalah

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan

dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengamatan terhadap kemampuan guru

(12)

Adapun bagan dari kerangka pikir dalam penelitian ini adalah :

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Jenis Pendidikan

Kompetensi Guru

Guru Profesional

Tujuan Pendidikan Nasional

Pelatihan Guru Pengalaman

Mengajar

Standar Proses

Standar Isi

Standar Penilaian

(13)

Referensi

Dokumen terkait

On testing with emptying the rating from 10% until 40%, item-based collaborative filtering method using confidence algorithm produces recommendation which is

Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah dan mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah

When the Government of the Republic of Indonesia intends to carry out activities such as relief operations and military exercises which would affect users within the

dikembangkan di Kabupaten Grobogan dengan hasil perhitungan koefisien LQ>1 (sektor basis) adalah sektor pertanian; pertambangan dan galian; sektor listrik, gas, dan air

IN WITNESS WHEREOF, the Borrower and the United States of America,. each acting through its respective duly authorized representative,

Ganesa 10, Bandung 40132; 2 Center for Atomic, Molecular and Surface Physics, Murdoch University, Perth 6150, Western Australia; 3.. Physics Department, Faculty of Matematical

Bercerita mempunyai 5 manfaat. Mengembangkan fantasi: melalui cerita anak dapat mengembangkan fantasinya yang luar biasa. Anak dapat mengidentikkan dirinya dengan

Pre-conference events scheduled for Friday include a workshop on Omeka by Sarah Withee, Instructional Tech- nologist at Colorado College, a workshop on making websites in WordPress