• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII

PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan IPA

Oleh :

Febriana Istiqomah

NIM 4001412028

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Kesalahan adalah bukti bahwa kita sedang mencoba

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan untuk :

 Bapak, ibu dan adik atas segala dukungan dan doa.

 Guru SMP N 32 Semarang, khususnya Ibu Eko Susilowati yang selalu memberi bantuan dan dukungan.

 Siswa-siswi SMP N 32 Semarang, khususnya kelas VIII D dan VIII F.

 Sahabat-sahabat Pendidikan IPA 2012.  Teman-teman KKN Gemah Barokah.

(5)

v

PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atassemua nikmat danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII pada Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas daribimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan kemudahan penulis untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi.

4. Arif Widiyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 5. Indah Urwatin Wusqo, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 6. Stephani Diah Pamelasari, M.Hum. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi.

7. Dra. Erna K. Rahayu, M.M., Kepala SMP Negeri 32 Semarang, yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

8. Eko Susilowati, S.Pd., guru IPA SMP Negeri 32 Semarang, yang telah berkenan membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam pelaksanaan penelitian.

9. Keluarga besar SMP Negeri 32 Semarang terutama kelas VIII D dan VIII F yang senantiasa bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Bapak/ Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi

11. Bapak/Ibu staf tata usaha FMIPA Unnes yang telah melayani dengan baik danmemberikan kemudahan dalam administrasi kepada penulis.

12. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

(6)

vi

ABSTRAK

Istiqomah, F. 2016. Pengaruh Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Pada Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Arif Widiyatmoko, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Indah Urwatin Wusqo, M.Pd.

Kata kunci : Media Kokami, keterampilan berpikir kreatif, aktivitas belajar.

Komunikasi yang kurang lancar membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru, maka dari itu dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas yaitu media Kokami. Pembelajaran menggunakan media Kokami melalui permainan dan diskusi antar kelompok mengakibatkan kemampuan kognisi siswa akan lebih dominan, selain itu akan menghidupkan aktivitas belajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif dan aktivitas belajar siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis

quasi experimental design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 32 Semarang dengan subjek penelitian siswa kelas VIII. Hasil uji perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kreatif diperoleh thitung=3,853 sedangkan ttabel= 1,671

sehingga rata-rata nilai keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.Perbedaan rata-rata aktivitas belajar didapatkan hasil thitung=3,937sedangkan ttabel= 1,671 sehingga rata-rata nilai aktivitas belajar kelas

eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Media Kokami berpengaruh kuat terhadap keterampilan berpikir kreatif denganrb=0,632 dan media Kokami

(7)

vii

ABSTRACT

Istiqomah, F. 2016. InfluenceKokami Media to Creative Thinking Skills and Learning Activities Student Class VIII On Chemicals In Life.Final Projects, Integrated Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang State University. Main Advisor Arif Widiyatmoko, M.Pd. and Assistance Advisor Indah Urwatin Wusqo, M.Pd.

Keywords : Kokami media, creative thinking skills, learning activities.

The use of instructional media in a learning activity is necessary because one of its purposes is to help some unclear communication between teacher and students. Hence Kokami is one of media that can be used through games and discussions to

(8)

viii

2.3 Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 12

2.4 Keterampilan Berpikir Kreatif... 14

2.5 Aktivitas Belajar... 17

2.6 Kerangka Berpikir... 19

2.7 Hipotesis... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN... 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

(9)

ix

ix

3.3 Variabel Penelitian... 23

3.4 Desain Penelitian... 23

3.5 Prosedur Penelitian... 24

3.6 Metode Pengambilan Data... 25

3.7 Analisis Data... 26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 38

4.1 Hasil Penelitian... 38

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian... 38

4.3 Pembahasan... 42

BAB 5 PENUTUP... 52

5.1 Simpulan... 52

5.2 Saran... 52

(10)

x

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 SK & KD Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 13

2.2 Aspek dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif... 16

3.1 Hasil Uji Homogenitas Data Awal... 22

3.2 Hasil Uji Normalitas Data Awal... 23

3.3 Validitas Soal Uji Coba... 27

3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal... 28

3.5 HasilAnalisis Tingkat Kesukaran Soal... 29

3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal... 29

3.7 HasilAnalisis Daya Pembeda Soal... 30

3.8 Soal yang Dipakai... 30

3.9 Kategori Angket Tanggapan Siswa... 31

3.10 Kategori Keterampilan Berpikir Kreatif... 31

3.11 Kategori Aktivitas Belajar ... 32

3.12 Interpretasi Nilai r...... 34

3.13 Interpretasi Nilai r... 36

4.1 Persentase Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 38

4.2 Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.3 Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.4 Hasil Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.5 Hasil Korelasi Media Kokami TerhadapKeterampilan Berpikir Kreatif... 40

4.6 Persentase Rata-Rata Aktivitas belajar ... 40

4.7 Uji Normalitas Aktivitas belajar... 41

4.8 Uji Homogenitas Aktivitas belajar... 41

4.9 Hasil Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar... 41

(11)

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model webbed Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 14

2.2 Bagan Kerangka Berpikir... 20

(12)

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Kelas Eksperimen... 57

2. Silabus Kelas Kontrol... 59

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen... 61

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol... 75

5. Analisis Butir Soal Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 88

6. Analisis Soal Tes Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 90

7. Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 92

8. Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 94

9. Kunci Jawaban Dan Pedoman Penskoran Soal Pretest-Postest... 96

10. Daftar Siswa Kelas Eksperimen... 99

11. Daftar Siswa Kelas Kontrol... 100

12. Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen... 101

13. Normalitas Data Awal Kelas Kontrol... 102

14. Homogenitas Data Awal... 103

15. Rekapitulasi Data Angket Tanggapan Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 104

16. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 105

17. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 106

18. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 107

19. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 108

20. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 109

21. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 110

22. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen.... 111

23. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 112

24. Homogenitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 113

(13)

xiii

xiii

26. Korelasi Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas

Eksperimen... 115

27. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 116

28. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontol... 117

29. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 118

30. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 119

31. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 120

32. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 121

33. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 122

34. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 123

35. Homogenitas Post observasi Aktivitas Belajar... 124

36. Uji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa... 125

37. Korelasi Media Kokami Terhadap Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 126 38. Media Kokami... 127

39. Aturan Permainan Kokami... 128

40. Kartu Pesan ... 129

41. Kunci Jawaban Kartu Pesan... 131

42. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 138 43. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 140 44. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 142

45. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 144

46. Scan Lembar PreObservasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 146

47. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 148

48. Scan Lembar Pre Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 150

49. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 152

50. Scan Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Belajar... 154

51 Scan Angket Tanggapan Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 158

52. Scan Jawaban LKS Siswa Kelas Eksperimen... 160

(14)

xiv

xiv

54. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Eksperimen... 162

55. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Kontrol... 163

56. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Eksperimen... 164

57. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Kontrol... 165

58. Scan Surat Keterangan Penelitian... 166

59. Scan SK Dosen Pembimbing... 167

(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Permendiknas RI No. 41 (2007) menyatakan bahwa proses pembelajaran

pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengahharus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi

aktif serta memberikan ruang yang cukupbagi prakarsa, kreativitas dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik. Di setiap satuan pendidikan guru tidak hanya berperan kreatif dalam

memberikan inovasi dalam proses pembelajaran, tetapi guru juga harus bisa

membuat siswa menjadi pandai sekaligus kreatif. Guru dan siswa yang kreatif

khususnya dalam penerapan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan

menghasilkan pembelajaran yang sangat menarik karena IPA mudah ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran IPA di sekolah menuntut

siswa agar mengoptimalkan keterampilan, kreativitas dan keaktifannya dalam

proses pembelajaran di kelas.

Penerapan pembelajaran di sekolah masih menekankan pada perubahan

kemampuan berpikir pada tingkat dasar, belum memaksimalkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat

mempengaruhi perubahan pola pikir siswa. Salah satu kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ialah

kemampuan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif juga dapat

berkontribusi penting untuk akuisisi informasi dan pendidikan keterampilan

(Anwar et al., 2012).

Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab

permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam

alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan orisinalitas,

fleksibilitas, fluency, dan elaborasi. Berpikir kreatif akan mudah diwujudkan

(16)

2

untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin &

Sund dalam Anjarsari, 2014). Dukungan sekolah dalam menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk

mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.

Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 32 Semarang adalah

pembelajaran masih menggunakan metode ceramah (one way communication) dan

berpusat pada guru (student centered). Metode ceramah yang terlalu lama akan

membuat siswa cepat bosan dan tidak paham terhadap tema pembelajaran yang

diajarkan. Apabila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan siswa mengantuk,

kurang perhatian dan tema yang diajarkan oleh guru tidak tersampaikan

tujuannya. Hasil penelitiaan Kuspriyanto & Siagian (2013) menyatakan bahwa

pembelajaran yang bersifat teacher centered menyebabkan suasana belajar kurang

menarik dan kurang komunikatif. Hal ini akan mengakibatkan turunnya hasil

belajar dan turunnya kreatifitas belajar siswa.

Permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 32 Semarang yaitu hasil

belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa belum optimal. Keterampilan berpikir

kreatif siswa yang rendah ditandai dengan minimnya siswa yang mendapat nilai

diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil Ulangan Akhir Semester (UAS)

I yang diperoleh kelas VIII D menyatakan bahwa sebanyak 50% tuntas, 34% tidak

tuntas dan 16% memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Kelas VIII F,

sebanyak 50% siswa nilainya tuntas, tidak tuntas sebanyak 20% dan 30%

memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Hasil UAS kedua kelas tersebut

membuktikan bahwa hanya setengah dari jumlah keseluruhan siswa mendapatkan

nilai diatas KKM. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah menunjukkan bahwa

keterampilan berpikir kreatif siswa juga rendah. Keterampilan berpikir kreatif

pada rentang 40%-55% termasuk dalam kategori kurang kreatif.

Faktor yang mengakibatkan permasalahan tersebut antara lain disebabkan

karena semangat belajar siswa masih rendah, siswa lebih sering hanya

mendengarkan dan mencatat penjelasan guru, siswa kurang aktif dalam

(17)

3

pemanfaatan media pembelajaran. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah akan

berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatifnya. Setyawan (2006)

menjelaskan bahwa seseorang cenderung menggunakan kognisinya secara kreatif,

dengan secara terus menerus memodifikasi dan menggunakan konsep untuk

mencoba berkompromi dengan permasalahan hidup sehari-hari. Hal ini didukung

oleh penelitian Muliyani & Kurniawan (2014) yangmembuktikan bahwa secara

umum korelasi antara variabel keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar

dalam ranah kognitif memiliki hubungan yang positif. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif siswa, apabila keterampilan berpikir kreatif siswa tinggi maka hasil

belajar kognitifnya juga tinggi.

Siswa pada taraf SMP pada umumnya belum mampu mengkonkretkan

materi yang abstrak. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan mental Piaget

dalam Alhaddad (2012) yaitu salah satu tahapan perkembangan kognitif pada

anak adalah tahap operasi konkret (concrete operational stage). Siswa pada tahap

ini dapat dikelompokkan ke dalam taraf berpikir semi konkret, artinya dapat

mengerti jika dibantu dengan gambar benda konkret. Siswa dapat pula dikatakan

berada pada taraf berpikir semi abstrak, yaitu siswa dapat mengerti dengan

bantuan diagram, torus, atau sejenisnya. Sadiman, et al, (2010) menjelaskan

bahwa media merupakan segala bentuk sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta

minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Namun, komunikasi

yang kurang lancar akan membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh

guru, maka dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran.

Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilatih menggunakan media

pembelajaran yaitu media Kokami. Salah satu tahapan pada pembelajaran

menggunakan media Kokami yaitu masing-masing juru bicara kelompok diminta

untuk mengambil kartu pesan kemudian mendiskusikannya dengan teman

sekelompok sehingga menghasilkan jawaban yang sesuai. Siswa diminta untuk

menyelesaikan kartu pesan dengan mencari alternatif jawaban yang inovatif

(18)

4

kelompok juga mampu membuat siswa berani mengeluarkan pendapat sehingga

mereka dapat bekerja sama dalam kelompoknyasesuai dengan penelitian yang

dilakukan Istifarini et al., (2012). Pembelajaran menggunakan media Kokami

dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melatih keterampilan berpikir kreatif

siswa.

Masalah selanjutnya yaitu aktivitas belajar siswa yang belum optimal

yang ditunjukkan belum adanya partisipasi aktif siswa pada saat proses

pembelajaran.Aktivitas belajar siswa yang belum optimal di kelas dikarenakan

mayoritas siswa belum berani menyampaikan pendapatnya ketika guru bertanya.

Siswa cenderung pasif saat proses pembelajaran yang dimungkinkan karena

adanya perasaan takut atau malu. Berdasarkan permendiknas RI No 41 tahun

2007, peran aktif siswa dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan. Hal ini

menunjukkan bahwa cara mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada

aktivitas siswa. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses

perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat

membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa di kelas ditekankan kepada interaksi antara guru

dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan

mediapembelajaran. Media pembelajaran merupakan benda atau sejenisnya yang

sesuai sehingga dapat membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran. Media

pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar siswa yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang telah dicapainya. Pemilihan

media yang tepat akan menarik perhatian siswa sehingga menghidupkan aktivitas

belajar siswa di kelas. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilakukan

secara berkelompok yang diharapkan aktivitas belajar siswa menjadi lebih optimal

karena siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan kelompok. Hasil penelitian

Nurhalimah et al., (2014) menjelaskan bahwa aktivitas belajar melalui

pembentukan kelompok akan membantu siswa untuk mengarahkan sendiri cara

belajarnya sehingga mampu menghilangkan kebosanan yang sering muncul

(19)

5

Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas

yaitu media Kokami. Media Kokami terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius,

dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian

amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak

diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar,

perintah maupun suatu petunjuk. Paisah et al.,(2013) menjelaskan bahwa

permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu

memahami pesan atau materi yang diberikan. Penelitian yang dilakukan Paisahet

al.,(2013) membuktikan bahwa penerapan media Kokami dalam pembelajaran

IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII SMP. Hal ini

ditandai dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan berpikir kritis siswa

dan hasil angket keterampilan berpikir kritis siswa pada tiap siklusnya.

Pada penelitian ini, strategi pembelajaran menggunakan media Kokami

yaitu dua kelompok yang paling cepat memberikan jawaban dari setiap putaran

permainan mendapatkan tambahan point +1. Sesuai dengan pendapat

Kartikaningtyas et al., (2014) strategi permainan media Kokami yang demikian

membuat masing-masing anggota kelompok saling bekerjasama dengan baik

dalam bermain, dengan demikian akan terbentuk aktivitas belajar siswa yang

tinggi selama pembelajaran. Bestari et., al (2014) juga menjelaskan bahwa

pembelajaran menggunakan media Kokami menjadikan suasana pembelajaran

lebih aktif, menarik dan menyenangkan yang akan memacu siswa untuk mencapai

tujuan kelompok dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan.

Siswa akan tertarik dan antusias dengan penggunaan media Kokami serta

keterlibatan siswa akan terlihat ketika mereka berdiskusi untuk menghasilkan

jawaban yang sesuai sehingga keterampilan berpikir kreatif akan terlatih.

Berdasarkan uraian diatas, media Kokami dapat menjadi solusi untuk

melatih keterampilan berpikir kreatif dan memunculkan aktivitas belajar yang

tinggi selama pembelajaran. Maka dari itu akan dilakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas

(20)

6

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif

siswa?

2. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif

siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.

2. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa pada

tema bahan kimia dalam kehidupan.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberi sumbangan bagi ilmu

pengetahuan tentang media pembelajaran IPA agar pembelajaran dikelas lebih

menarik dan menyenangkan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi siswa

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan sekaligus untuk

memunculkan aktivitas belajar siswa dikelas.

1.4.2.2 Bagi Guru

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan kreativitas

guru dalam mengembangkan media pembelajaran dan dengan menggunakan

media kokami dapat mempermudah penyampaian tema bahan kimia dalam

(21)

7

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Penerapan penggunaan media kokami dapat menjadi acuan dalam

menentukan kebijakan untuk kemajuan sekolah dan memberikan sumbangan yang

positif dalam kegiatan belajar mengajar.

1.4.2.4 Bagi Peneliti

Penerapan penggunaan media kokami pada temabahan kimia dalam

kehidupan dapat menambah pengalaman dalam pembelajaran selain digunakan

sebagai tugas akhir perkuliahan. Penerapan media Kokami dapat digunakan

sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang kreatif.

1.5

Penegasan Istilah

1.5.1 Media Kokami

Media Kokami yaitu kotak dan kartu misterius terdiri atas suatu kotak

dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop

yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari

kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan,

gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Permainan ini dapat merangsang daya

pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan

(Paisah et al, 2013).

Media Kokami dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian

sebelumnya. Kokami yang dibuat terdiri atas kotak, kartu pesan, amplop kartu

pesan, sticker bintang dan sticker sedih. Pembelajaran menggunakan media

Kokami dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada tema Bahan Kimia dalam

Kehidupan.

1.5.2 Keterampilan Berpikir Kreatif

Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab

permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam

alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan kelancaran, keluwesan,

keaslian dan elaborasi.Keterampilan berpikir kreatif akan mudah diwujudkan

dalam lingkungan belajaryang secara langsung memberikan peluang bagi siswa

untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin &

(22)

8

keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk

mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.

Keterampilan berpikir kreatif pada penelitian ini merupakan hasil belajar

kognitif yang akan diukur menggunakan instrumen tes berupa pretest dan postest.

Soal tes yang digunakan berbentuk isian singkat dan uraian yang berjumlah 8

nomor, masing-masing nomor soal dibuat sesuai indikator berpikir kreatif.

Keterampilan berpikir kreatif dibagi ke dalam 4 aspek yaitu fluency (kelancaran),

flexibility (keluwesan), originality (keaslian) dan elaboration (elaborasi). Keempat

aspek keterampilan berpikir kreatif tersebut dijabarkan menjadi beberapa

indikator yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan soal tes.

1.5.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa,

bersifat fisik maupun mental dalam proses belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Aktivitas belajar dapat berupa interaksi yang terjadi dalam proses

pembelajaran, baik yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik maupun

antar peserta didik. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses

perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat

membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini merupakan hasil belajar

psikomotorik yang akan diukur menggunakan lembar observasi. Aktivitas belajar

yang akan diukur adalah aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

menggunakan media. Media yang akan digunakan pada kelas eksperimen adalah

media Kokami sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media power point.

Lembar observasi terdiri atas 10 aspek aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran menggunakan media. Observer pada penelitian ini berjumlah 3

orang, masing-masing orang mengamati dua kelompok yang berbeda yang terdiri

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk Ditinjau dari Kemampuan Berikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar

Terdapat penurunan derajat sumbatan hidung yang bemakna pada kelompok perlakuan, terdapat perbedaan yang bermakna antara selisih derajat sumbatan hidung sebelum dan sesudah

Sedangkan Waluyo (2016) melakukan penelitian dengan hasil pengamatan GPS dual frequency untuk mengetahui pergeseran yang terjadi pada titik kontrol pengamatan jembatan pada

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

EVI HIDAYATIN NI’MAH. Strategi Guru Akhlak Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui

Berdasarkan pembahasan di atas maka dalam penelitian ini akan dilakukan pemodelan tiga dimensi struktur bawah permukaan pulau Flores dan sesar naik belakang busur ( back

Tokiu atveju neįmanoma taikyti prevencinių priemonių (sprendimas visais atvejais turi būti priimtas greitai), taip pat neįmanoma informuoti atstovaujamojo apie interesų