i
PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII
PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan IPA
Oleh :
Febriana Istiqomah
NIM 4001412028
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kesalahan adalah bukti bahwa kita sedang mencoba
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak, ibu dan adik atas segala dukungan dan doa.
Guru SMP N 32 Semarang, khususnya Ibu Eko Susilowati yang selalu memberi bantuan dan dukungan.
Siswa-siswi SMP N 32 Semarang, khususnya kelas VIII D dan VIII F.
Sahabat-sahabat Pendidikan IPA 2012. Teman-teman KKN Gemah Barokah.
v
PRAKATA
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atassemua nikmat danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII pada Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas daribimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan kemudahan penulis untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi.
4. Arif Widiyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 5. Indah Urwatin Wusqo, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 6. Stephani Diah Pamelasari, M.Hum. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi.
7. Dra. Erna K. Rahayu, M.M., Kepala SMP Negeri 32 Semarang, yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
8. Eko Susilowati, S.Pd., guru IPA SMP Negeri 32 Semarang, yang telah berkenan membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam pelaksanaan penelitian.
9. Keluarga besar SMP Negeri 32 Semarang terutama kelas VIII D dan VIII F yang senantiasa bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.
10. Bapak/ Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi
11. Bapak/Ibu staf tata usaha FMIPA Unnes yang telah melayani dengan baik danmemberikan kemudahan dalam administrasi kepada penulis.
12. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
vi
ABSTRAK
Istiqomah, F. 2016. Pengaruh Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Pada Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Arif Widiyatmoko, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Indah Urwatin Wusqo, M.Pd.
Kata kunci : Media Kokami, keterampilan berpikir kreatif, aktivitas belajar.
Komunikasi yang kurang lancar membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru, maka dari itu dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas yaitu media Kokami. Pembelajaran menggunakan media Kokami melalui permainan dan diskusi antar kelompok mengakibatkan kemampuan kognisi siswa akan lebih dominan, selain itu akan menghidupkan aktivitas belajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif dan aktivitas belajar siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis
quasi experimental design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 32 Semarang dengan subjek penelitian siswa kelas VIII. Hasil uji perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kreatif diperoleh thitung=3,853 sedangkan ttabel= 1,671
sehingga rata-rata nilai keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.Perbedaan rata-rata aktivitas belajar didapatkan hasil thitung=3,937sedangkan ttabel= 1,671 sehingga rata-rata nilai aktivitas belajar kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Media Kokami berpengaruh kuat terhadap keterampilan berpikir kreatif denganrb=0,632 dan media Kokami
vii
ABSTRACT
Istiqomah, F. 2016. InfluenceKokami Media to Creative Thinking Skills and Learning Activities Student Class VIII On Chemicals In Life.Final Projects, Integrated Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang State University. Main Advisor Arif Widiyatmoko, M.Pd. and Assistance Advisor Indah Urwatin Wusqo, M.Pd.
Keywords : Kokami media, creative thinking skills, learning activities.
The use of instructional media in a learning activity is necessary because one of its purposes is to help some unclear communication between teacher and students. Hence Kokami is one of media that can be used through games and discussions to
viii
2.3 Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 12
2.4 Keterampilan Berpikir Kreatif... 14
2.5 Aktivitas Belajar... 17
2.6 Kerangka Berpikir... 19
2.7 Hipotesis... 21
BAB 3 METODE PENELITIAN... 22
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22
ix
ix
3.3 Variabel Penelitian... 23
3.4 Desain Penelitian... 23
3.5 Prosedur Penelitian... 24
3.6 Metode Pengambilan Data... 25
3.7 Analisis Data... 26
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 38
4.1 Hasil Penelitian... 38
4.2 Hasil Analisis Data Penelitian... 38
4.3 Pembahasan... 42
BAB 5 PENUTUP... 52
5.1 Simpulan... 52
5.2 Saran... 52
x
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 SK & KD Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 13
2.2 Aspek dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif... 16
3.1 Hasil Uji Homogenitas Data Awal... 22
3.2 Hasil Uji Normalitas Data Awal... 23
3.3 Validitas Soal Uji Coba... 27
3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal... 28
3.5 HasilAnalisis Tingkat Kesukaran Soal... 29
3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal... 29
3.7 HasilAnalisis Daya Pembeda Soal... 30
3.8 Soal yang Dipakai... 30
3.9 Kategori Angket Tanggapan Siswa... 31
3.10 Kategori Keterampilan Berpikir Kreatif... 31
3.11 Kategori Aktivitas Belajar ... 32
3.12 Interpretasi Nilai r...... 34
3.13 Interpretasi Nilai r... 36
4.1 Persentase Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 38
4.2 Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39
4.3 Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39
4.4 Hasil Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 39
4.5 Hasil Korelasi Media Kokami TerhadapKeterampilan Berpikir Kreatif... 40
4.6 Persentase Rata-Rata Aktivitas belajar ... 40
4.7 Uji Normalitas Aktivitas belajar... 41
4.8 Uji Homogenitas Aktivitas belajar... 41
4.9 Hasil Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar... 41
xi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model webbed Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 14
2.2 Bagan Kerangka Berpikir... 20
xii
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Kelas Eksperimen... 57
2. Silabus Kelas Kontrol... 59
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen... 61
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol... 75
5. Analisis Butir Soal Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 88
6. Analisis Soal Tes Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 90
7. Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 92
8. Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 94
9. Kunci Jawaban Dan Pedoman Penskoran Soal Pretest-Postest... 96
10. Daftar Siswa Kelas Eksperimen... 99
11. Daftar Siswa Kelas Kontrol... 100
12. Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen... 101
13. Normalitas Data Awal Kelas Kontrol... 102
14. Homogenitas Data Awal... 103
15. Rekapitulasi Data Angket Tanggapan Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 104
16. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 105
17. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 106
18. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 107
19. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 108
20. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 109
21. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 110
22. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen.... 111
23. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 112
24. Homogenitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 113
xiii
xiii
26. Korelasi Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas
Eksperimen... 115
27. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 116
28. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontol... 117
29. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 118
30. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 119
31. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 120
32. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 121
33. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 122
34. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 123
35. Homogenitas Post observasi Aktivitas Belajar... 124
36. Uji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa... 125
37. Korelasi Media Kokami Terhadap Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 126 38. Media Kokami... 127
39. Aturan Permainan Kokami... 128
40. Kartu Pesan ... 129
41. Kunci Jawaban Kartu Pesan... 131
42. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 138 43. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 140 44. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 142
45. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 144
46. Scan Lembar PreObservasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 146
47. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 148
48. Scan Lembar Pre Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 150
49. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 152
50. Scan Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Belajar... 154
51 Scan Angket Tanggapan Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 158
52. Scan Jawaban LKS Siswa Kelas Eksperimen... 160
xiv
xiv
54. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Eksperimen... 162
55. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Kontrol... 163
56. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Eksperimen... 164
57. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Kontrol... 165
58. Scan Surat Keterangan Penelitian... 166
59. Scan SK Dosen Pembimbing... 167
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Permendiknas RI No. 41 (2007) menyatakan bahwa proses pembelajaran
pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengahharus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukupbagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Di setiap satuan pendidikan guru tidak hanya berperan kreatif dalam
memberikan inovasi dalam proses pembelajaran, tetapi guru juga harus bisa
membuat siswa menjadi pandai sekaligus kreatif. Guru dan siswa yang kreatif
khususnya dalam penerapan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan
menghasilkan pembelajaran yang sangat menarik karena IPA mudah ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran IPA di sekolah menuntut
siswa agar mengoptimalkan keterampilan, kreativitas dan keaktifannya dalam
proses pembelajaran di kelas.
Penerapan pembelajaran di sekolah masih menekankan pada perubahan
kemampuan berpikir pada tingkat dasar, belum memaksimalkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa. Padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat
mempengaruhi perubahan pola pikir siswa. Salah satu kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ialah
kemampuan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif juga dapat
berkontribusi penting untuk akuisisi informasi dan pendidikan keterampilan
(Anwar et al., 2012).
Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab
permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam
alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan orisinalitas,
fleksibilitas, fluency, dan elaborasi. Berpikir kreatif akan mudah diwujudkan
2
untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin &
Sund dalam Anjarsari, 2014). Dukungan sekolah dalam menumbuhkan
keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk
mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.
Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 32 Semarang adalah
pembelajaran masih menggunakan metode ceramah (one way communication) dan
berpusat pada guru (student centered). Metode ceramah yang terlalu lama akan
membuat siswa cepat bosan dan tidak paham terhadap tema pembelajaran yang
diajarkan. Apabila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan siswa mengantuk,
kurang perhatian dan tema yang diajarkan oleh guru tidak tersampaikan
tujuannya. Hasil penelitiaan Kuspriyanto & Siagian (2013) menyatakan bahwa
pembelajaran yang bersifat teacher centered menyebabkan suasana belajar kurang
menarik dan kurang komunikatif. Hal ini akan mengakibatkan turunnya hasil
belajar dan turunnya kreatifitas belajar siswa.
Permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 32 Semarang yaitu hasil
belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa belum optimal. Keterampilan berpikir
kreatif siswa yang rendah ditandai dengan minimnya siswa yang mendapat nilai
diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil Ulangan Akhir Semester (UAS)
I yang diperoleh kelas VIII D menyatakan bahwa sebanyak 50% tuntas, 34% tidak
tuntas dan 16% memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Kelas VIII F,
sebanyak 50% siswa nilainya tuntas, tidak tuntas sebanyak 20% dan 30%
memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Hasil UAS kedua kelas tersebut
membuktikan bahwa hanya setengah dari jumlah keseluruhan siswa mendapatkan
nilai diatas KKM. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah menunjukkan bahwa
keterampilan berpikir kreatif siswa juga rendah. Keterampilan berpikir kreatif
pada rentang 40%-55% termasuk dalam kategori kurang kreatif.
Faktor yang mengakibatkan permasalahan tersebut antara lain disebabkan
karena semangat belajar siswa masih rendah, siswa lebih sering hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan guru, siswa kurang aktif dalam
3
pemanfaatan media pembelajaran. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah akan
berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatifnya. Setyawan (2006)
menjelaskan bahwa seseorang cenderung menggunakan kognisinya secara kreatif,
dengan secara terus menerus memodifikasi dan menggunakan konsep untuk
mencoba berkompromi dengan permasalahan hidup sehari-hari. Hal ini didukung
oleh penelitian Muliyani & Kurniawan (2014) yangmembuktikan bahwa secara
umum korelasi antara variabel keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar
dalam ranah kognitif memiliki hubungan yang positif. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
kognitif siswa, apabila keterampilan berpikir kreatif siswa tinggi maka hasil
belajar kognitifnya juga tinggi.
Siswa pada taraf SMP pada umumnya belum mampu mengkonkretkan
materi yang abstrak. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan mental Piaget
dalam Alhaddad (2012) yaitu salah satu tahapan perkembangan kognitif pada
anak adalah tahap operasi konkret (concrete operational stage). Siswa pada tahap
ini dapat dikelompokkan ke dalam taraf berpikir semi konkret, artinya dapat
mengerti jika dibantu dengan gambar benda konkret. Siswa dapat pula dikatakan
berada pada taraf berpikir semi abstrak, yaitu siswa dapat mengerti dengan
bantuan diagram, torus, atau sejenisnya. Sadiman, et al, (2010) menjelaskan
bahwa media merupakan segala bentuk sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Namun, komunikasi
yang kurang lancar akan membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh
guru, maka dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran.
Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilatih menggunakan media
pembelajaran yaitu media Kokami. Salah satu tahapan pada pembelajaran
menggunakan media Kokami yaitu masing-masing juru bicara kelompok diminta
untuk mengambil kartu pesan kemudian mendiskusikannya dengan teman
sekelompok sehingga menghasilkan jawaban yang sesuai. Siswa diminta untuk
menyelesaikan kartu pesan dengan mencari alternatif jawaban yang inovatif
4
kelompok juga mampu membuat siswa berani mengeluarkan pendapat sehingga
mereka dapat bekerja sama dalam kelompoknyasesuai dengan penelitian yang
dilakukan Istifarini et al., (2012). Pembelajaran menggunakan media Kokami
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melatih keterampilan berpikir kreatif
siswa.
Masalah selanjutnya yaitu aktivitas belajar siswa yang belum optimal
yang ditunjukkan belum adanya partisipasi aktif siswa pada saat proses
pembelajaran.Aktivitas belajar siswa yang belum optimal di kelas dikarenakan
mayoritas siswa belum berani menyampaikan pendapatnya ketika guru bertanya.
Siswa cenderung pasif saat proses pembelajaran yang dimungkinkan karena
adanya perasaan takut atau malu. Berdasarkan permendiknas RI No 41 tahun
2007, peran aktif siswa dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan. Hal ini
menunjukkan bahwa cara mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada
aktivitas siswa. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses
perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat
membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).
Aktivitas belajar siswa di kelas ditekankan kepada interaksi antara guru
dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan
mediapembelajaran. Media pembelajaran merupakan benda atau sejenisnya yang
sesuai sehingga dapat membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran. Media
pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar siswa yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang telah dicapainya. Pemilihan
media yang tepat akan menarik perhatian siswa sehingga menghidupkan aktivitas
belajar siswa di kelas. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilakukan
secara berkelompok yang diharapkan aktivitas belajar siswa menjadi lebih optimal
karena siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan kelompok. Hasil penelitian
Nurhalimah et al., (2014) menjelaskan bahwa aktivitas belajar melalui
pembentukan kelompok akan membantu siswa untuk mengarahkan sendiri cara
belajarnya sehingga mampu menghilangkan kebosanan yang sering muncul
5
Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas
yaitu media Kokami. Media Kokami terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius,
dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian
amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak
diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar,
perintah maupun suatu petunjuk. Paisah et al.,(2013) menjelaskan bahwa
permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu
memahami pesan atau materi yang diberikan. Penelitian yang dilakukan Paisahet
al.,(2013) membuktikan bahwa penerapan media Kokami dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII SMP. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan berpikir kritis siswa
dan hasil angket keterampilan berpikir kritis siswa pada tiap siklusnya.
Pada penelitian ini, strategi pembelajaran menggunakan media Kokami
yaitu dua kelompok yang paling cepat memberikan jawaban dari setiap putaran
permainan mendapatkan tambahan point +1. Sesuai dengan pendapat
Kartikaningtyas et al., (2014) strategi permainan media Kokami yang demikian
membuat masing-masing anggota kelompok saling bekerjasama dengan baik
dalam bermain, dengan demikian akan terbentuk aktivitas belajar siswa yang
tinggi selama pembelajaran. Bestari et., al (2014) juga menjelaskan bahwa
pembelajaran menggunakan media Kokami menjadikan suasana pembelajaran
lebih aktif, menarik dan menyenangkan yang akan memacu siswa untuk mencapai
tujuan kelompok dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan.
Siswa akan tertarik dan antusias dengan penggunaan media Kokami serta
keterlibatan siswa akan terlihat ketika mereka berdiskusi untuk menghasilkan
jawaban yang sesuai sehingga keterampilan berpikir kreatif akan terlatih.
Berdasarkan uraian diatas, media Kokami dapat menjadi solusi untuk
melatih keterampilan berpikir kreatif dan memunculkan aktivitas belajar yang
tinggi selama pembelajaran. Maka dari itu akan dilakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas
6
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa?
2. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.
2. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa pada
tema bahan kimia dalam kehidupan.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberi sumbangan bagi ilmu
pengetahuan tentang media pembelajaran IPA agar pembelajaran dikelas lebih
menarik dan menyenangkan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi siswa
Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan sekaligus untuk
memunculkan aktivitas belajar siswa dikelas.
1.4.2.2 Bagi Guru
Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan kreativitas
guru dalam mengembangkan media pembelajaran dan dengan menggunakan
media kokami dapat mempermudah penyampaian tema bahan kimia dalam
7
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Penerapan penggunaan media kokami dapat menjadi acuan dalam
menentukan kebijakan untuk kemajuan sekolah dan memberikan sumbangan yang
positif dalam kegiatan belajar mengajar.
1.4.2.4 Bagi Peneliti
Penerapan penggunaan media kokami pada temabahan kimia dalam
kehidupan dapat menambah pengalaman dalam pembelajaran selain digunakan
sebagai tugas akhir perkuliahan. Penerapan media Kokami dapat digunakan
sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang kreatif.
1.5
Penegasan Istilah
1.5.1 Media Kokami
Media Kokami yaitu kotak dan kartu misterius terdiri atas suatu kotak
dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop
yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari
kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan,
gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Permainan ini dapat merangsang daya
pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan
(Paisah et al, 2013).
Media Kokami dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian
sebelumnya. Kokami yang dibuat terdiri atas kotak, kartu pesan, amplop kartu
pesan, sticker bintang dan sticker sedih. Pembelajaran menggunakan media
Kokami dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada tema Bahan Kimia dalam
Kehidupan.
1.5.2 Keterampilan Berpikir Kreatif
Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab
permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam
alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan kelancaran, keluwesan,
keaslian dan elaborasi.Keterampilan berpikir kreatif akan mudah diwujudkan
dalam lingkungan belajaryang secara langsung memberikan peluang bagi siswa
untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin &
8
keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk
mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.
Keterampilan berpikir kreatif pada penelitian ini merupakan hasil belajar
kognitif yang akan diukur menggunakan instrumen tes berupa pretest dan postest.
Soal tes yang digunakan berbentuk isian singkat dan uraian yang berjumlah 8
nomor, masing-masing nomor soal dibuat sesuai indikator berpikir kreatif.
Keterampilan berpikir kreatif dibagi ke dalam 4 aspek yaitu fluency (kelancaran),
flexibility (keluwesan), originality (keaslian) dan elaboration (elaborasi). Keempat
aspek keterampilan berpikir kreatif tersebut dijabarkan menjadi beberapa
indikator yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan soal tes.
1.5.3 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa,
bersifat fisik maupun mental dalam proses belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Aktivitas belajar dapat berupa interaksi yang terjadi dalam proses
pembelajaran, baik yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik maupun
antar peserta didik. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses
perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat
membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).
Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini merupakan hasil belajar
psikomotorik yang akan diukur menggunakan lembar observasi. Aktivitas belajar
yang akan diukur adalah aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran
menggunakan media. Media yang akan digunakan pada kelas eksperimen adalah
media Kokami sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media power point.
Lembar observasi terdiri atas 10 aspek aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran menggunakan media. Observer pada penelitian ini berjumlah 3
orang, masing-masing orang mengamati dua kelompok yang berbeda yang terdiri