• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERADAAN INDUSTRI KECAP KAWAN SETIA (KS) DI DESA NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERADAAN INDUSTRI KECAP KAWAN SETIA (KS) DI DESA NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERADAAN INDUSTRI KECAP KAWAN SETIA (KS) DI DESA NEGERI SAKTI KECAMATAN

GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012

Oleh :

Gustia Paramitha Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012. Dengan titik kajian kemudahan mendapatkan bahan mentah, sumber tenaga/bahan bakar, tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sebagai responden penelitian ini seorang pengusaha industri kecap (KS). Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan persentase sebagai dasar interpretasi, tabulasi dan deskripsi guna membuat laporan penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pengusaha mudah mendapatkan bahan mentah, karena diantar langsung oleh distributor dari Lampung Timur. 2. Pengusaha industri mudah mendapatkan bahan bakar (elpiji) karena dipasok langsung dari agen di Bandar Lampung (PT. Alpinas). 3. Pengusaha industri mudah mendapatkan tenaga kerja, yang diperlukan dalam proses produksi

4. Pengusaha industri mudah mendapatkan sarana transportasi yang diperlukan berupa pick up yang merupakan milik industri. 5. Pengusaha industri mudah dan lancar dipasarkan karena pelanggan berada di lima titik yaitu : Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Tanggamus.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ...xii.

DAFTAR GAMBAR ...xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Kegunaan Penelitian ... 5

F. Ruang Lingkup Penelitian . ...6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ...7

1. Pengertian Geografi ...7

2. Pengertian Geografi Industri...9

3. Pengertian Industri ...10

B. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Suatu Industri ...12

1. Bahan Mentah ...13

2. Sumber Tenaga/Bahan Bakar ...14

3. Tenaga Kerja...14

4. Sarana Transportasi...15

5. Pemasaran ...17

C. Kerangka Pikir... ...19

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...21

B. Populasi...22

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...22

1. Variabel Penlitian...22

2. Definisi Operasional Variabel...22

D. Teknik Pengumpulan Data...25

1. Teknik Observasi...25

(7)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian...27

1. Letak,luas dan Batas Wilayah ...27

2. Kondisi Hidrografis ...30

3. Iklim...30

4. Letak Sosial Ekonomi...34

B. Keadaan Penduduk Desa Negeri Sakti...34

1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk ...34

2. Komposisi penduduk...38

a. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin...39

b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan...41

c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian...43

3. Sejarah Berdirinya Industri...45

C. Deskripsi Data Primer Hasil Penelitian...46

1. Sumber Bahan Mentah ...46

2. Proses Produksi...49

3. Hasil Produksi...55

D. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Industri 1. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah...57

2. Kemudahan Mendapatkan Bahan Bakar...58

3. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja...59

4. Kemudahan Sarana Transportasi...66

5. Kemudahan dan Kelancaran Pemasaran...67

E. Pembahasan ...72

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...73

B. Saran.../...74

(8)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat demi mencapai kesejahteraan. Salah satu

bentuk pembangunan yang berperan dalam kegiatan ekonomi di bidang industri.

Dalam upaya pembangunan industri ditujukan untuk pemerataan pembangunan

ekonomi yang meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi masalah

pengangguran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bintarto (1977: 88) bahwa suatu

industri bertujuan untuk 1) menaikan taraf hidup, 2) menghambat pertambahan

penduduk, dan 3) memudahkan penghidupan.

Akibat dari jumlah penduduk yang terus bertambah baik di daerah pedesaan

maupun perkotaan, berakibat pada semakin sempitnya lapangan pekerjaan.

Apabila bertambahnya jumlah penduduk tidak diikuti dengan peningkatan

kesempatan kerja, maka akan mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah

pengangguran.

Salah satu sasaran pokok kebijaksanaan pembangunan industri di suatu daerah

adalah pengembangan industri kecil dan industri rumah tangga. Pengembangan

(9)

kesempatan berusaha dan meningkatkan pendapatan setiap pengusaha untuk

memasarkan hasil produksi yang diusahakan (Departemen Perindustrian dan

Perdagangan, 2005: 5).

Lebih lanjut dalam GBHN (1992: 82) bahwa pembangunan industri kecil

termasuk industri kerajinan dan industri rumah tangga serta yang informal dan

tradisional dilanjutkan dan diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan

kesempatan kerja, menumbuhkan kemandirian berusaha serta meningkatkan

pendapatan pengusaha kecil dan pengrajin.

Maka dari itu, munculnya industri kecil dan rumah tangga di suatu daerah

pedesaan diharapkan mampu menjadi penopang dan sebagai penyerap

tenaga-tenaga pengangguran yang selalu mengalami perkembangannya di daerah

pedesaan. Sumber-sumber daya yang tersediapun harus diatur penggunaannya

sehingga dapat secara maksimal mencapai tujuan-tujuan dari menjalankan

kegiatan ekonominya dan dalam mengatur kegiatan ekonomi individu-individu

dan perusahaan-perusahaan sehingganya dalam pelaksanaan pembangunan

industri pada suatu wilayah akan menyerap tenaga kerja baru yang berada di

wilayah pedesaan maupun perkotaan.

Dalam mendirikan suatu industri dibutuhkan beberapa faktor pendukung yakni :

kemudahan mendapatkan bahan baku, kemudahan mendapatkan bahan bakar,

kemudahan mendapatkan tenaga kerja, kemudahan dalam transportasi dan

kemudahan dalam pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Robinson dalam

Daldjoeni (1992: 58) bahwa dalam pembangunan industri dapat berlangsung

(10)

mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas

transportasi.

Menurut Nursid Sumaatmadja (1988: 179) Industri merupakan serangkaian

kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahann jadi

yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Sedangkan

industri kecap KS merupakan industri yang mengolah kedelai menjadi bahan jadi

(kecap).

Menurut standar industri Indonesia (SII No. 32 Tahun 1974), definisi kecap yakni

cairan kental yang mengandung protein yang diperoleh dari rebusan kedelai yang

telah diragikan dan ditambahkan gula, garam dan rempah-rempah.

Dalam perkembangan industri di Propinsi Lampung, ternyata keberadaan industri

kecil kecap KS mampu bertahan dan masih mampu memasarkan produknya

dengan baik. Kecap KS telah berdiri sejak tahun 1967 dan merupakan perusahaa

perserorangan.

Berdasarkan dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penilitian dengan judul “Faktor-faktor Pedukung Keberadaan Industri Kecap

Kawan Setia (KS) Di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

(11)

B.Identifiksi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

penelitian sebagai berikut: Faktor-faktor apakah yang mendukung keberadaan

industri kecap KS 2012?

1) Kemudahan mendapatkan bahan mentah

2) Kemudahan mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar

3) Kemudahan mendapatkan tenaga kerja

4) Kemudahan mendapatkan sarana transportasi

5) Kemudahan dan kelancaran pemasaran hasil produksi

C.Rumusan Masalah

1) Apakah ketersediaan bahan mentah menjadi pendukung terhadap keberadaan

industri Kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran Tahun 2012?

2) Apakah ketersediaan sumber tenaga/bahan bakar menjadi pendukung terhadap

keberadaan industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?

3) Apakah ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan menjadi pendukung

terhadap keberadaan industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?

4) Apakah ketersediaan sarana transportasi yang diperlukan pengusaha menjadi

pendukung terhadap keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti

(12)

5) Apakah kelancaran pemasaran hasil produksi menjadi pendukung terhadap

keberadaan industri kecap KS di Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?

D.Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor pendukung keberadaan

industri kecap KS, yaitu ketersediaan bahan mentah, sumber tenaga/bahan bakar,

tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi mendukung

keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran Tahun 2012

E.Kegunaan Penelitian

1) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2) Bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama

belajar di perguruan tinggi dan menambah wawasan yang berhubungan dengan

geografi industri.

3) Sebagai bahan informasi dan referensi lebih lanjut bagi penelitian sejenis.

4) Sebagai suplemen bahan ajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mata

pelajaran geografi pada:

a. SMA Kelas XI semester I (ganjil) tentang industri dan persebarannya, pokok

(13)

b. SMP Kelas VII semester 2 (genap) tentang perindustrian, pokok materi

klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1) Ruang lingkup obyek penelitian, yaitu keberadaan kecap KS

2) Ruang lingkup subyek penelitian, yaitu pengusaha industri kecap KS

3) Ruang lingkup tempat penelitian, yaitu Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran

4) Ruang lingkup waktu penelitian, yaitu tahun 2012

5) Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini, yaitu Geografi Industri.

Menurut Johnston dalam Budiyono (1987: 164), geografi industri adalah cabang

dari geografi ekonomi yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan

tempat penyelenggaraan aktivitas industri.

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa keberadaan industri khususnya industri

kecap KS ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia, yang merubah

bahan baku menjadi kecap dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perubahan

bahan baku menjadi bahan jadi atau kecap dalam suatu wilayah tempat berdirinya

(14)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi

Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

Hakekat geografi adalah pengkajian secara holistic (menyeluruh) melalui pendekatan

keruangan, kewilayahan, ekologi dan kesisteman, serta histories terhadap serangkaian

gejala dan perihal kehidupan manusia di suatu wilayah tertentu (di permukaan bumi)

dan penyajian pengkajian tersebut disampaikan melalui alat peraga peta, grafik,

model atau sistem informasi geografi (Widyo Alfandi,2001: 87). Sedangkan menurut

R Bintarto dalam Sumadi (2003: 4) geografi adalah ilmu yang memperlajari

hubungan kasual gejala muka bumi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi baik

fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta pemersalahannya melalui

pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan.

Secara garis besar geografi dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu geografi fisik

(15)

1) Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari

permukaan bumi yang meliputi tanah, air, udara dengan segala prosesnya.

Kerangka geografi fisik ditunjang oleh geologi, geomorfologi, ilmu tanah,

meteorologi, klimatologi dan oceanografi atau oceanologi. Ke dalam geografi

fisik ini termasuk juga biogeografi yang bidang studinya adalah penyebaran

alamiah tumbuh-tumbuhan dan binatang sesuai dengan habitatnya (Nursid

Sumaatmadja, 1988: 52)

2) Geografi manusia adalah cabang geografi yang bidang studinya yaitu aspek

keruangan gejala di permukaan bumi, yang mengambl manusia sebagai obyek

pokok ke dalam gejala manusia sebagai obyek studi pokok, termasuk aspek

kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas

politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya (Nursiid Sumaatmadja, 1988:

53)

Berdasarkan pada pengertian geografi tersebut, tampak bahwa kajian geografi

mencakup manusia dengan segala aktivitasnya di muka bumi sesuai dengan

wilayahnya, dengan melakukan kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, dengan

interaksinya sebagai petani, buruh, pedagang, industri dan lain-lain. Penelitian

tentang keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012, maka penelitian ini termasuk dalam

bidang kajian ekonomi.

Geografi Ekonomi ialah cabang geografi manusia yang bidang studinya

(16)

aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya

bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain

sebagainyadan penghambat struktur aktivitas ekonomi penduduk. . Dalam

analisa geografi ekonomi, faktor lingkungan alam ditinjau sebagai faktor

pendukung (sumber daya) Geografi Ekonomi dapat diuraikan lagi menjadi :

Geografi Pertanian, Geografi Industri, Geografi Perdagangan,Geografi

Transportasi dan Komunikasi (Nursid Sumaatmadja, 1988: 54)

Berdasarkan pendapat diatas, penelitian ini termasuk kajian geografi ekonomi yang

menekankan pada aktivitas ekonomi khususnya geografi industri yang berhubungan

dengan aktivitas manusia atau penduduk untuk mencari lapangan pekerjaan dengan

memperoleh aneka bahan mentah melalui proses tertentu sehingga menjadi bahan jadi

atau setengah jadi sebagai mata pencaharian penduduk di suatu daerah.

2. Geografi Industri

Geografi Industri sebagai bagian dari geografi ekonomi antara lain menstudi lokasi

industri, sedang lokasi industri ini berkaitan dengan wilayah keberadaan bahan

mentah, pasaran, sumber suplai, tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur

transportasi, medan wilayah, pajak dan persatuan penyalur (zoning) kota (Daldjoeni,

2003: 167).

Dampak ekonomi yang dibawakan oleh lokasi industri di suatu tempat terungkap

antara lain dalam bentuk peningkatan produksi, pendapatan dan pengurangan

(17)

masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut untuk kemudian meluas ke daerah dan

bahkan mungkin ke tingkat nasional (Marsudi, 1998: 194)

Dalam Geografi Industri akan selalu bertemu dengan pemikiran-pemikiran, teori-teori

maupun konsep ekonomi, sehingga berkaitan antara Geografi Ekonomi dengan

Industri. Di dalam Geografi Ekonomi mempelajari tentang aktivitas ekonomi dan

proses produksi. Namun dalam Geografi Industri dipandang sebagai suatu ruang yang

utuh sebagai tempat berdirinya industri.

Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan

subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung

pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan,

bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala

proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponan-komponen

tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan

pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar dan lain-lain

sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988: 179)

3. Industri

Menurut Johnston dalam Budiyono (1987: 164), geografi industri merupakan cabang

dari geografi ekonomi yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan

(18)

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi

atau setengah jadi (manufacturing industry) (Nursid Sumaatmadja,1988: 179).

Pendapat lain menyatakan bahwa industri yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang jadi dengan nilai

yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri (Kartasapoetra 1987: 6).

Bertolak dari pengertian tersebut, bahwa geografi industri merupakan cabang dari

geografi, khususnya geografi ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan

kegiatan industri, maka keberadaan industri khususnya kecap KS sebagai aktivitas

yang dilakukan manusia, dengan merubah bahan baku menjadi barang jadi dan

barang setengah jadi untuk kebutuhan hidup manusia. Perubahan bahan baku menjadi

bahan jadi dan setengah jadi dalam suatu wilayah tempat berdirinya industri tersebut

termasuk ke dalam kajian geografi industri.

Menurut Weber dalam Daldjoeni (1997: 64), tiga faktor utama penentu lokasi

berdirina industri, yaitu materil, konsumsi, dan tenaga kerja. Teori Least Cost

Location dari Weber mengatakan bahwa lokasi-lokasi industri dipilihkan di

tempat-tempat yang biayanya paling minimal, dengan cara mengetahui industri berorientasi

pada bahan mentah atau industri berorientasi pada pasar.

Menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), yang menyatakan bahwa dalam

(19)

mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas

transportasi.

Berdasarkan pendapat diatas, keberadaan suatu industri tidak terlepas dari keberadaan

faktor pendukung, diantaranya : faktor lokasi, yaitu sebagai unsur fisis yang

menyediakan bahan mentah, bahan bakar yang memungkinkan berdirinya industri

dan faktor sosial yaitu suatu industri tidak terlepas dari teknis ekonomi antara lain:

pasar, tenaga kerja, dan sebagainya.

Dalam menentukan lokasi industri, biaya angkutan dianggap sebagai penentu utama.

Menurut Weber dalam Daldjoeni (1997: 62), menyatakan bahwa lokasi industri

dipilih di tempat-tempat yang biayanya paling minimal, artinya lokasi industri yang

ideal yaitu lokasi yang paling rendah biaya transportasinya untuk pengangkutan

bahan mentah dan pemasaran.

B. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Suatu Industri

Menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), bahwa dalam mendirikan suatu

industri perlu didukung oleh faktor-faktor geografis seperti, bahan mentah, sumber

daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas transportasi. Adapun

wilayah perindustrian yang ideal menyajikan empat kebutuhan asasi yaitu bahan

mentah, bahan bakar atau tenaga, tenaga kerja, dan pemasaran, akan tetapi karena

faktor-faktor tersebut jarang terdapat, maka dapat dipilih salah satu faktor yang paling

(20)

Menurut Bintarto (1977: 88 ) bahwa munculnya industri di suatu wilayah didukung

oleh tersedianya bahan mentah/dasar, tersedia tenaga kerja, tersedia modal, lalu lintas

yang baik, organisasi, keinsafan dan kejujuran masyarakat.

1. Bahan Mentah

Menurut Kartaspoetra (1987: 17), bahan mentah adalah semua bahan yang yang

didapat dari sumber daya alam atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk

dimanfaatkan lebih lanjut. Selanjutnya dinyatakan bahwa, keberadaan bahan mentah

sangat penting bagi suatu industri,, sehingga disebut juga faktor produksi yang utama

(Kartasapoetra, 1987:73) yaitu: Sehubungan dengan kegiatan industri kecap,

tersedianya bahan mentah atau bahan baku atau bahan setengah jadi yang mudah

didapat, tersedianya sumber yang dapat menunjang usaha untuk jangka panjang,

harganya layak, sesuai dengan kualitas yang diharapkan bila diolah akan menjadi

produk yang baik, dan biaya pengangkutan atau penyampaian ke pabrik atau

perusahaan dapat dikatakan murah atau layak.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dalam kelangsungan proses produksi suatu

industri, kemudahan untuk mendapatkan bahan mentah atau bahan baku sangat

berperan penting. Artinya, bahwa produksi suatu industri juga dipengaruhi oleh

banyak atau sedikitnya bahan mentah yang digunakan. Dalam upaya peningkatan

produksi, hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan jumlah bahan mentah

yang akan diproduksi. Berbagai kemudahan akan menjadi pertimbangan dalam

menentukan perkembangan suatu industri. Salah satu kemudahan tersebut adalah

(21)

2. Sumber Tenaga/Bahan Bakar

Dalam suatu Industri, selain ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan

mentah, kemudahan dalam mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar merupakan

faktor penting lainnya. Bahan bakar merupakan daya (kekuatan) penentu kehidupan

proses produksi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan

industri (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 231)

Berdasarkan uraian diatas, bahwa bahan bakar sebagai penunjang cepat atau tidaknya

proses produksi berlangsung serta keefektifan dan keefisienan produksi. Jenis sumber

tenaga/bahan bakar yang digunakan untuk proses produksi oleh pengusaha industri

kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran

adalah minyak tanah, listrik dan elpiji.

3. Tenaga Kerja

Sejumlah tenaga kerja yang menjadi penggerak suatu industri merupakan faktor lain

setelah faktor bahan mentah dan bahan bakar dalam mendirikan suatu industri.

Tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Hal ini sesuai

dengan pendapat Kartasapoetra (1987: 94) bahwa ketersediaan tenaga kerja

merupakan salah satu syarat utama bagi berkembangnya kegiatan industri. Tenaga

Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (UU No.13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan). Pada umumnya tenaga kerja tersebut, terikat dengan

hubungan kerja dengan mendapatkan upah atau gaji dalam bentuk uang atau rupiah

(22)

Dalam suatu industri, kebutuhan tenaga kerja menyangkut dua segi yaitu segi

kuantitatif artinya banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan

industri tersebut, dan segi kualitatif artinya tenaga kerja yang dipilih harus memiliki

keahlian dan keterampilan khusus serta profesional dalam bidangnya. Menurut

Daldjoeni (1992: 59), suplai tenaga kerja menyangkut dua segi: kuantitatif, artinya

banyaknya orang yang direkrut dan kualitatif yakni berdasarkan keterampilan

tekniknya.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (2004: 4) mengklasifikasikan industri

berdasarkan jumlah tenaga kerja menjadi 4 golongan yaitu :

1) Industri besar memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih

2) Industri sedang memiliki tenaga kerja 20-99 orang

3) Industri kecil memiliki tenaga kerja 5-19 orang

4) Industri rumah tangga memiliki tenaga kerja 1-4 orang

Berdasarkan penggolongan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja diatas, maka

industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran termasuk ke dalam industri sedang, karena jumlah tenaga kerja yang

bekerja pada industri kecap berjumlah 15 orang tenaga kerja. Atas dasar hal tersebut,

maka kemudahan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam

proses produksi sangat mendukung keberadaan industri, selain faktor-faktor yang

(23)

4. Sarana Transportasi

Sarana transportasi sangat penting bagi kegiatan proses produksi pada suatu industri,

karena keberadaan sarana transportasi yang mudah didapat dan lancar akan sangat

mendukung dalam proses kegiatan pemasaran produksi dan pengadaan bahan baku

yang diperlukan oleh pengusaha. Oleh karena itu, untuk pendirian industri dan untuk

dapat mengembangkan industri tersebut disuatu tempat, perlu didukung oleh berbagai

kemudahan dalam memperoleh sarana transportasi.

Transportasi sangat penting bagi setiap perusahaan baik bagi pengangkutan

bahan-bahan mentah atau bahan-bahan baku ke perusahaan maupun produk-produk jadi

perusahaan, untuk pemasaran sampai daerah-daerah yang jauh ke pedalaman

(Kartasapoetra, 1987: 70)

Selain sarana transportasi yang tersedia, kelancaran transportasi selama kegiatan

pengangkutan bahan mentah ke lokasi industri dan pengiriman barang produksi ke

konsumen sangat penting dalam industri

Perdagangan bisa terlaksana apabila : 1.Tersedianya barang-barang ekonomi

di sesduatu daerah yang dibutuhkan oleh daerah lainnya. 2. Adanya

pengetahuan yang luas tentang perbedaan harga barang-barang diantara

daerah produsen dan konsumen, Karena perdagangan hanya bisa berkembang

bila perbedaan harga antara daerah prosen dan konsumen cukup tinggi. 3.

(24)

Berdasarkan pendapat tersebut, maka transportasi merupakan sarana untuk

memindahkan barang secara fisik dar suatu tempat ke tempat lain. Adapun

transportasi dalam industri kecap ini penting digunakan untuk pengangkutan bahan

mentah ke tempat industri serta untuk pemasaran hasil produksi.

5. Pemasaran

Salah satu tujuan dari industri adalah memproduksi barang untuk di jual, dengan

memasrkan produk tersebut untuk kelangsungan usaha. Pemasaran adalah kegiatan

yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada

konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dan

mecapai tujuan perusahaan untuk tentukan keuntungan.

Pengertian pemasaran menurut Nitisemito (1981: 13) adalah semua kegiatan yang

bertujuan memperlancar arus atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling

efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif. Berdasarkan pengertian

tersebut, pemasaran merupakan aktivitas terakhir dari proses industri untuk

menyalurkan barang atau jasa dengan cara yang baik kepada masyarakat sehingga

laba atau keuntungan yang di dapat akan maksimal.

Perusahaan industri akan dengan mudah menyampaikan produk-produknya kepada

saluran-saluran pemasaran karena adanya sarana dan prasarana pengangkutan dan

hubungan yang baik dapat menjamin penyampaian produk-produk dengan lancar.

(25)

Kecuali itu, berbagai syarat untuk berdirinya industri di suatu tempat seperti

dinyatakan Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), bahwa suatu industri dapat berdiri

apabila didukung oleh ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan

mentah, kemudahan dalam mendapatkan sumber/bahan bakar, kemudahan dalam

mendapatkan tenaga kerja, kemudahan dalam mendapatkan sarana transportasi, serta

kemudahan dan kelancaran pemasaran.

Di wilayah Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran,

ada beberapa faktor pendukung berdirinya industri yang tidak dimiliki, yaitu bahan

mentah tidak berada di lokasi berdirinya industri seta pemasaran tidak memerlukan

pemasaran khusus,karena lokasi berdirinya industri dekat dengan pasar-pasar yang

ada di Kota Bandar Lampung.

Pada kenyataannya, dalam proses produksi suatu industri yang terdapat diberbagai

tempat, sulit untuk menemukan lokasi yang ideal, yaitu yang memiliki seluruh

faktor-faktor pendukung keberadaan industri di suatu tempat. Namun hal ini perlu adanya

perhitungan prioritas dalam memilih faktor pendukung untuk dapat berdirinya suatu

industri yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, maka dipilih salah satu faktor

yang paling menentukan keberadaan industri di suatu tempat, yaitu lokasi yang dekat

(26)

C.Kerangka Pikir

Lokasi suatu tempat di permukaan bumi memiliki peranan yang sangat penting

sehubungan dengan aktivitas yang akan dikembangkan. Hal tersebut tidak terlepas

dari pemilihan suatu tempat dalam mendirikan industri untuk mendapatkan

kemudahan sehubungan dengan faktor-faktor pendukung keberadaan industri

tersebut.

Keberadaan suatu industri di suatu wilayah didukung oleh faktor-faktor yang untuk

dapat berdiri dan berkembangnya suatu industri. Namun dalam kenyataannya, bahwa

tidak semua unsur-unsur yang diperlukan itu ada dalam wilayah pengembangan

lokasi industri.

Keberadaan suatu industri perlu memperhatikan unsur-unsur yang dapat membantu

kelancaran proses produksi, seperti kemudahan untuk mendapatkan bahan mentah,

kemudahan untuk mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar, kemudahan untuk

mendapatkan tenaga kerja, kemudahan untuk mendapatkan sarana transportasi,

kemudahan dan kelancaran pemasaran hasil produksi, serta perkembangan dalam

jumlah industri. Seperti halnya keberadaan industri kecap di Desa Negeri Sakti

Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, yang merupakan suatu usaha

(27)
[image:27.612.113.509.142.320.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut ini :

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir

1. Kemudahan mendapatkan bahan mentah

2. Kemudahan mendapatkan sumber tenaga/ bahan bakar 3. Kemudahan mendapatkan

tenaga kerja

4. Kemudahan mendapatkan sarana transportasi

5. Kemudahan dan kelancaran pemasaran

(28)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan

keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan

keadaan tertentu sesuai dengan adanya di lapangan, seperti yang dinyatakan oleh

Bogdan dan Biklen dalam Emzir (2010: 3), bahwa data yang dikumpulkan lebih

mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian

berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti

presentasi.

Penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk mengklasifikasikan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

daerah tertentu (Sumadi Suryabrata, 2003: 19). Sesuai dengan pendapat tersebut,

maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, diharapkan permasalahan

yang dikemukakan dapat terjawab dengan analisis berdasarkan data yang

dikumpulkan, selanjutnya dibuat tabel data freakuensi dan persentase berdasarkan

klasifikasi tertentu sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam membuat

(29)

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti faktor-faktor

pendukung keberadaan industri kecap Kawan Setia (KS) di Desa Negeri Sakti

Kabupaten Pesawaran tahun 2012

B. Populasi

Penelitian ini akan dilakukan pada industri kecap KS yang berlokasi di Desa

Negeri Sakti, dengan titik tekan kajian pada faktor-faktor pendukung keberadaan

industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran dan sebagai subjek penelitian yaitu pengusaha kecap KS di Desa

Negeri Sakti.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), variabel adalah objek penelitian atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut,

maka variabel dalam penelitian ini meliputi ketersediaan mendapatkan bahan

mentah, ketersediaan sumber tenaga/bahan bakar, ketersediaan mendapatkan

tenaga kerja, ketersediaan mendapatkan sarana transportasi, kemudahan dan

kelancaran dalam pemasaran hasil produksi dari kecap KS.

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Masri Singarimbun (1987: 46) yang dimaksud definisi operasional

variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya

mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional variabel adalah

suatu informasi ilmiah yang sangat membantu dalam penelitian yang lain dengan

(30)

Jadi definisi operasional variabel mengenai faktor-faktor pendukung keberadaan

industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran adalah sebagai berikut :

a. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah

Bahan mentah yang dimaksud adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya

alam atau dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut dalam suatu

kegiatan industri. Adapun bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi

industri kecap adalah gula, garam, kacang kedelai dan air yang mendukung proses

produksi industri tersebut. Kemudahan bahan mentah yang dimaksud yaitu :

a) Bahan mentah mudah, apabila bahan mentah yang diperlukan dalam proses

produksi pada industri tersebut mudah didapat dan selalu terpenuhi.

b) Bahan mentah tidak mudah, apabila bahan mentah yang diperlukan dalam

proses produksi pada industri tersebut sulit didapat dan tidak terpenuhi.

b. Kemudahan Mendapatkan Sumber Tenaga/ Bahan Bakar

Sumber tenaga/ bahan bakar yang diperlukan dalam industri kecap KS Desa

Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yaitu berupa

minyak tanah, listrik dan elpiji yang dapat mendukung proses produksi industri

tersebut. Yang dimaksud kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar dalam

penelitian ini yaitu :

a) Bahan bakar mudah, apabila elpiji dan minyak tanah yang diperlukan dalam

(31)

b) Bahan bakar tidak mudah, apabila elpiji dan minyak tanah yang diperlukan

dalam proses produksi pada industri tersebut tidak ada dan tidak selalu

terpenuhi.

c. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua orang yang

menjadi pekerja/karyawan dan bekerja pada industri kecap KS di Desa Negeri

Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Kemudahan

mendapatkan tenaga kerja yang dimaksud yaitu :

a) Tenaga kerja mudah, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan selalu tersedia dan

mudah didapatkan.

b) Tenaga kerja tidak mudah, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia

dan tidak mudah didapatkan.

d. Kemudahan Mendapatkan Sarana Transportasi

Transportasi yang dimaksud adalah semua sarana dan prasarana yang berkaitan

dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam mendukung

proses produksi industri tersebut. Sedangkan kemudahan mendapatkan sarana

transportasi yang dimaksud yaitu :

a) Mudah, apabila sarana transportasi tersedia dan mendukung dalam kegiatan

industri. Sarana transportasi yang dimaksud yaitu mobil pick up, motor, dan

(32)

b) Tidak mudah, apabila sarana transportasi tidak mendukung dan tidak selalu ada

dalam proses kegiatan industri. Artinya sulit untuk mendapatkan mobil, motor

atau kendaraan lainnya sebagai angkutan.

e. Kemudahan dan Kelancaran Pemasaran Hasil Produksi

Pemasaran yang dimaksud yaitu penjualan barang hasil produksi industri kepada

konsumen atau pelanggan. Sedangkan kemudahan dalam pemasaran produksi

industri yang dimaksud yaitu :

a) Mudah, apabila barang hasil produksi industri tersebut habis dipasarkan,

artinya mudah dan lancar dipasarkan kepada konsumen.

b) Tidak mudah, apabila barang hasil produksi industri tidak habis dipasarkan,

artinya tidak lancar dipasarkan kepada konsumen.

B.Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data melalui pengamatan

langsung terhadap objek, dengan demikian data yang diperoleh dapat diolah dan

dianalisis secara kuantitatif atau statistik (Nursid Sumaatmadja, 1988: 105).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka teknik observasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan serta berbagai sarana dan

prasarana yang menunjang dalam kegiatan industri kecap KS di Desa Negeri

Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada

(33)

kepada pengusaha industri kecap KS. Dalam hal ini untuk mengumpulkan datanya

dibuat kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan, yang kemudian ditanyakan

langsung kepada responden. Wawancara yang akan dilakukan merupakan teknik

wawancara terstruktur. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan data

mengenai bahan mentah, sumber energi/bahan bakar, tenaga kerja, sarana

transportasi, dan pemasaran hasil produksi, dengan tujuan agar jawaban sesuai

dengan kenyataan tanpa terpengaruh oleh keinginan peneliti (subyektif)

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang telah tersedia baik

berupa catatan-catatan/monografi, dokumen-dokumen, dan lain-lain, guna

melengkapi sumber data primer sehubungan dengan masalah yang akan diteliti,

maka memerlukan informasi dan dokumen-dokumen yang ada hubungannya

dengan objek penelitian (Nursid Sumaatmadja, 1988: 109). Teknik penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah penduduk, mata pencaharian,

luas wilayah, peta kelurahan, serta data lain yang menunjang dalam penelitian ini.

C.Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dipergunakan tabel data dan

persentase. Tabel data tersebut dibuat berdasarkan klasifikasi tertentu, dan

berdasarkan pada frekuensi persentase dari variabel-variabel tersebut, sebagai

dasar interpretasi dan dideskripsikan secara sistematis guna membuat laporan

hasil penelitian, dan ditarik kesimpulan sebagai laporan penelitian ini (Suharsimi

(34)

V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan data primer yang telah dianalisis, maka penelitian

mengenai Faktor-Faktor Pendukung Keberadaan Kecap Kawan Setia (KS) di

Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan bahan mentah sebagai

faktor pendukung terhadap proses keberadaan industri kecap KS di Desa

Negeri Sakti, karena kebutuhan bahan baku proses produksi diantar

langsung oleh distributor dari daerah Sribawono dan Bandar Lampung

2. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan bahan bakar sebagai faktor

pendukung terhadap keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti,

karena kebutuhan bahan bakar (elpiji) yang digunakan dalam proses

produksi dari agen pemasok di Bandar Lampung (PT.Alpinas).

3. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan sebagai faktor pendukung terhadap keberadaan industri kecap

KS di Desa Negeri Sakti, karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak

memerlukan jenjang pendidikan dan skill yang tinggi dalam proses

(35)

4. Pengusaha industri mudah mendapatkan sarana transportasi yang

diperlukan sebagai faktor pendukung terhadap keberadaan industri kecap

KS di Desa Negeri Sakti, karena telah memiliki transportasi yang dipakai

berupa pick up yang merupakan milik industri.

5. Pengusaha industri mudah dan lancar memasarkan hasil produksi, karena

hasil produksi dikirim langsung ke pelanggan dan distributor di 5 titik

daerah: Wilayah Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran,

Pringsewu, Tanggamus.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pengusaha industri kecap KS agar dapat meningkatkan

jumlah produksi sehingga dapat menambah serapan tenaga kerja dan dapat

mengatasi masalah pengangguran.

2. Diharapkan kepada pengusaha industri kecap KS agar dapat lebih memperluas

wilayah pemasaran hasil produksinya, tidak hanya di 5 titik tetapi di seluruh

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2008. Monografi Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan. Pesawaran

Arif Sukadi Sadiman, 1993. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta

Bambang Sumitro dan Sumadi. 1989. Geografi Regional Indonesia. Diktat. FKIP Unila. Lampung

Basu Swastha dan Irawan. 1990. Menejemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Bintarto. 1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta

BPS. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS Jakarta. Jakarta

---. 2003. Statistik Industri Besar dan Sedang. BPS Jakarta. Jakarta.

Budiyono.1987. Geografi Industri. Buku Ajar. FKIP. Unila. Lampung

Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Keruangan dalam Teori dan Praktek. Alumni. Bandung

---.2003. Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.

Fitri Yunita Sari. 2008. Faktor-Faktor Pendukung Keberadaan Industri Roti Amin Di Wilayah Kelurahan Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2007 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung

Hasan Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

(37)

Meningkatkan Pendapatan Kepala Keluarga Petani Di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2008 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung

Marsudi Djojodipuro. 1998. Teori Lokasi. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Mona Isyanti. 2010. Deskripsi Tentang Industri Tempe Di Kelurahan Kedamaian Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung

Nitsemeto. 1981. Marketing. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nursid Sumaatmadja. 1998. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni. Bandung.

---. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara. Jakarta

Subardjo. 2003. Meterologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP. Unila. Lampung

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta

UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2003. Penerbit Karina. Surabaya

Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. FKIP Unila. Bandar Lampung

Wasis. 1997. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni. Bandung

(38)

sebenarnya!

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Pekerjaan Pokok :

6. Jumlah Anak :

7. Jumlah Tanggungan :

8. Alamat Tinggal :

B. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah

Bahan kg Harga (kg) total

Kedelai Garam Gula

9. Apakah bahan mentah yang bapak/Ibu perlukan mudah didapatkan?

Jawab :

a. Ya, alasan ....

b. Tidak, alas an ....

10.Dari mana saja bahan mentah diperoleh ?

Jawab :

a. Toko/warung terdekat, sebutkan ...

b. Ada pemasok, sebutkan ...

c. Membeli dipasar, sebutksan ...

(39)

Jawab:

a. Karena kemauan sendiri

b. Meneruskan usaha keluarga

c. Karena keterampilan dan proses produksinya mudah

d. Lainnya, sebutkan …….

C. Kemudahan mendapatkan Bahan Bakar Bahan Bakar Tabung

(minggu)

Harga (Tabung) Total

Gas Elpiji

12.Menurut Bapak/Ibu , apakah bahan bakar yang diperlukan mudah

didapat di lingkungan usaha?

Jawab:

a. Ya, alasannya ...

b. Tidak, alasannya ...

13.Bahan bakar apa yang dipakai sebelum menggunakan bahan bakar gas

elpiji ?

a. ....

b. ....

c. ....

D. Kemudahan Mendapat Tenaga Kerja

14.Berapa jumlah tenaga kerja dalam proses produksi ini?

Jawab:

a. Pria = ……… orang

(40)

Jawab:

a. Dari anggota keluarga = ……….orang

b. Dari masyarakat sekitar = ………orang

c. Dari luar daerah = ………orang

d. Lainya,sebutkan……….

16.Berapa tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi ini ?

Jawab:

a. < 14 tahun = ………..orang

b. 14 –25 tahun = …………..orang

c. 26 –35 tahun = …………orang

d. 36 –49 tahun = …………orang

17.Apakah pendidikan terakhir tenaga kerja ?

Jawab:

a. Buta huruf = ………..orang

b. SD Sederajat = ………orang

c. SMP Sederajat =……….orang

d. SMU Sederajat =……….orang

18.Apakah tenaga kerja yang diperlukan harus memiliki keterampilan

khusus?

Jawab:

a. Ya

(41)

Jawab

No Jenis pekerjaan Jumlah (orang)

Upah (Rp) Per hari Per

minggu Per bulan 1. 2. 3. 4. Administrasi Keuangan Pemasaran Produksi

E. Kemudahan Sarana Transportasi

Jenis Transportasi Jumlah Biaya/ perjalanan

Mobil pick up

20.Bagaimana cara mengambil bahan mentah ke lokasi industry kecap?

Jawab:

a. Diambil sendiri

b. Diantar oleh penjual ke lokasi industry

c. Lainnya, sebutkan……..

F. Kemudahan Pemasaran

21.Ada berapa jenis kecap yang dihasilkan dalam produksi ini ?

Jawab:

a. 1 : …………..

b. 2 : …………..

(42)

Jawab: Jenis kecap Harga per botol (Rp) Σkecap yang diproduksi/hari (botol) Jumlah (hargaXjml kecap) 1 2 3 Jumlah

23.Bagaimanakah cara memasarkan hasil produksi kecap ini?

Jawab:

a. Dipasarkan dirumah saja

b. Konsumen langsung ke produsen

c. Dipasarkan ke warung-warung dan pasar tradisional

d. Lainnya, sebutkan………..

24.Ke wilayah mana saja produksi kecap ini dipasarkan ?

Jawab:

a. ……….

b. ……….

c. ……….

d. ……….

25.Berapakah rata-rata jumlah kecap yang dipasarkan setiap harinya ?

Jawab:

26.Berapa rata-rata produksi yang habis dipasarkan setiap hari ?

(43)

a. Ya , mudah

b. Kadang-kadang mudah

c. Sulit

28.Apakah kesulitan dalam memasarkan kecap ini ?

Jawab :

29.Apakah hasil produksi kecap selalu habis terjual ?

Jawab :

a. Ya , selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak

30.Dari setiap produksi berapa persentase yang tidak terjual ?

Jawab:

31.Jika tidak habis terjual, apa yang Bapak /Ibu lakukan dengan sisa

penjualan tersebut ?

Jawab :

a. Dijual kembali keesokannya

b. Menunggu sampai habis terjual

c. Jika sampai 3 hari tidak laku, maka dibuang

Gambar

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Fungsi BAPAS dalam melakukan pendidikan karakter bagi anak-anak yang melakukan tindak

Gambarkan orbital hybrid sp, sp2, sp3 Gambaran

Berdasarkan hasil penelitian pada petak hutan tanaman Jati dengan kelas umur yang berbeda (KU II  V) dapat disimpulkan bahwa komposisi jenis tumbuhan bawah

dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu metode kritik video agar dapat meningkatkan historical comprehension siswa

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah di sampaikan diatas sebelumnya maka masalah masalah yang diteliti adalah sebagai berikut : “Apakah bermain Sosiodrama bisa

Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah imago lalat buah yang terperangkap pada pengamatan pertama terbanyak pada perlakuan atraktan alami dari ekstrat bunga cengkeh yaitu 64 ekor

Van Dijk nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri terdapat 26 kutipn, hubungan manusia dengan manusia terdapat 49 kutipan, hubungan manusia dengan Tuhan

Hasil ini menwrjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh secara simultan variabel perlumbuhan Ekonomi (PE), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi