ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERADAAN INDUSTRI KECAP KAWAN SETIA (KS) DI DESA NEGERI SAKTI KECAMATAN
GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012
Oleh :
Gustia Paramitha Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012. Dengan titik kajian kemudahan mendapatkan bahan mentah, sumber tenaga/bahan bakar, tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sebagai responden penelitian ini seorang pengusaha industri kecap (KS). Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan persentase sebagai dasar interpretasi, tabulasi dan deskripsi guna membuat laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pengusaha mudah mendapatkan bahan mentah, karena diantar langsung oleh distributor dari Lampung Timur. 2. Pengusaha industri mudah mendapatkan bahan bakar (elpiji) karena dipasok langsung dari agen di Bandar Lampung (PT. Alpinas). 3. Pengusaha industri mudah mendapatkan tenaga kerja, yang diperlukan dalam proses produksi
4. Pengusaha industri mudah mendapatkan sarana transportasi yang diperlukan berupa pick up yang merupakan milik industri. 5. Pengusaha industri mudah dan lancar dipasarkan karena pelanggan berada di lima titik yaitu : Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Tanggamus.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL ...xii.
DAFTAR GAMBAR ...xiii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ...5
E. Kegunaan Penelitian ... 5
F. Ruang Lingkup Penelitian . ...6
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ...7
1. Pengertian Geografi ...7
2. Pengertian Geografi Industri...9
3. Pengertian Industri ...10
B. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Suatu Industri ...12
1. Bahan Mentah ...13
2. Sumber Tenaga/Bahan Bakar ...14
3. Tenaga Kerja...14
4. Sarana Transportasi...15
5. Pemasaran ...17
C. Kerangka Pikir... ...19
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...21
B. Populasi...22
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...22
1. Variabel Penlitian...22
2. Definisi Operasional Variabel...22
D. Teknik Pengumpulan Data...25
1. Teknik Observasi...25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian...27
1. Letak,luas dan Batas Wilayah ...27
2. Kondisi Hidrografis ...30
3. Iklim...30
4. Letak Sosial Ekonomi...34
B. Keadaan Penduduk Desa Negeri Sakti...34
1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk ...34
2. Komposisi penduduk...38
a. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin...39
b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan...41
c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian...43
3. Sejarah Berdirinya Industri...45
C. Deskripsi Data Primer Hasil Penelitian...46
1. Sumber Bahan Mentah ...46
2. Proses Produksi...49
3. Hasil Produksi...55
D. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Industri 1. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah...57
2. Kemudahan Mendapatkan Bahan Bakar...58
3. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja...59
4. Kemudahan Sarana Transportasi...66
5. Kemudahan dan Kelancaran Pemasaran...67
E. Pembahasan ...72
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...73
B. Saran.../...74
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat demi mencapai kesejahteraan. Salah satu
bentuk pembangunan yang berperan dalam kegiatan ekonomi di bidang industri.
Dalam upaya pembangunan industri ditujukan untuk pemerataan pembangunan
ekonomi yang meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi masalah
pengangguran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bintarto (1977: 88) bahwa suatu
industri bertujuan untuk 1) menaikan taraf hidup, 2) menghambat pertambahan
penduduk, dan 3) memudahkan penghidupan.
Akibat dari jumlah penduduk yang terus bertambah baik di daerah pedesaan
maupun perkotaan, berakibat pada semakin sempitnya lapangan pekerjaan.
Apabila bertambahnya jumlah penduduk tidak diikuti dengan peningkatan
kesempatan kerja, maka akan mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah
pengangguran.
Salah satu sasaran pokok kebijaksanaan pembangunan industri di suatu daerah
adalah pengembangan industri kecil dan industri rumah tangga. Pengembangan
kesempatan berusaha dan meningkatkan pendapatan setiap pengusaha untuk
memasarkan hasil produksi yang diusahakan (Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, 2005: 5).
Lebih lanjut dalam GBHN (1992: 82) bahwa pembangunan industri kecil
termasuk industri kerajinan dan industri rumah tangga serta yang informal dan
tradisional dilanjutkan dan diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan
kesempatan kerja, menumbuhkan kemandirian berusaha serta meningkatkan
pendapatan pengusaha kecil dan pengrajin.
Maka dari itu, munculnya industri kecil dan rumah tangga di suatu daerah
pedesaan diharapkan mampu menjadi penopang dan sebagai penyerap
tenaga-tenaga pengangguran yang selalu mengalami perkembangannya di daerah
pedesaan. Sumber-sumber daya yang tersediapun harus diatur penggunaannya
sehingga dapat secara maksimal mencapai tujuan-tujuan dari menjalankan
kegiatan ekonominya dan dalam mengatur kegiatan ekonomi individu-individu
dan perusahaan-perusahaan sehingganya dalam pelaksanaan pembangunan
industri pada suatu wilayah akan menyerap tenaga kerja baru yang berada di
wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Dalam mendirikan suatu industri dibutuhkan beberapa faktor pendukung yakni :
kemudahan mendapatkan bahan baku, kemudahan mendapatkan bahan bakar,
kemudahan mendapatkan tenaga kerja, kemudahan dalam transportasi dan
kemudahan dalam pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Robinson dalam
Daldjoeni (1992: 58) bahwa dalam pembangunan industri dapat berlangsung
mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas
transportasi.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1988: 179) Industri merupakan serangkaian
kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahann jadi
yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Sedangkan
industri kecap KS merupakan industri yang mengolah kedelai menjadi bahan jadi
(kecap).
Menurut standar industri Indonesia (SII No. 32 Tahun 1974), definisi kecap yakni
cairan kental yang mengandung protein yang diperoleh dari rebusan kedelai yang
telah diragikan dan ditambahkan gula, garam dan rempah-rempah.
Dalam perkembangan industri di Propinsi Lampung, ternyata keberadaan industri
kecil kecap KS mampu bertahan dan masih mampu memasarkan produknya
dengan baik. Kecap KS telah berdiri sejak tahun 1967 dan merupakan perusahaa
perserorangan.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penilitian dengan judul “Faktor-faktor Pedukung Keberadaan Industri Kecap
Kawan Setia (KS) Di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
B.Identifiksi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
penelitian sebagai berikut: Faktor-faktor apakah yang mendukung keberadaan
industri kecap KS 2012?
1) Kemudahan mendapatkan bahan mentah
2) Kemudahan mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar
3) Kemudahan mendapatkan tenaga kerja
4) Kemudahan mendapatkan sarana transportasi
5) Kemudahan dan kelancaran pemasaran hasil produksi
C.Rumusan Masalah
1) Apakah ketersediaan bahan mentah menjadi pendukung terhadap keberadaan
industri Kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran Tahun 2012?
2) Apakah ketersediaan sumber tenaga/bahan bakar menjadi pendukung terhadap
keberadaan industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?
3) Apakah ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan menjadi pendukung
terhadap keberadaan industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?
4) Apakah ketersediaan sarana transportasi yang diperlukan pengusaha menjadi
pendukung terhadap keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti
5) Apakah kelancaran pemasaran hasil produksi menjadi pendukung terhadap
keberadaan industri kecap KS di Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran Tahun 2012?
D.Tujuan Penelitian
Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor pendukung keberadaan
industri kecap KS, yaitu ketersediaan bahan mentah, sumber tenaga/bahan bakar,
tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi mendukung
keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran Tahun 2012
E.Kegunaan Penelitian
1) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2) Bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
belajar di perguruan tinggi dan menambah wawasan yang berhubungan dengan
geografi industri.
3) Sebagai bahan informasi dan referensi lebih lanjut bagi penelitian sejenis.
4) Sebagai suplemen bahan ajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mata
pelajaran geografi pada:
a. SMA Kelas XI semester I (ganjil) tentang industri dan persebarannya, pokok
b. SMP Kelas VII semester 2 (genap) tentang perindustrian, pokok materi
klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1) Ruang lingkup obyek penelitian, yaitu keberadaan kecap KS
2) Ruang lingkup subyek penelitian, yaitu pengusaha industri kecap KS
3) Ruang lingkup tempat penelitian, yaitu Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran
4) Ruang lingkup waktu penelitian, yaitu tahun 2012
5) Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini, yaitu Geografi Industri.
Menurut Johnston dalam Budiyono (1987: 164), geografi industri adalah cabang
dari geografi ekonomi yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan
tempat penyelenggaraan aktivitas industri.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa keberadaan industri khususnya industri
kecap KS ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia, yang merubah
bahan baku menjadi kecap dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perubahan
bahan baku menjadi bahan jadi atau kecap dalam suatu wilayah tempat berdirinya
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi
Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan
pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.
Hakekat geografi adalah pengkajian secara holistic (menyeluruh) melalui pendekatan
keruangan, kewilayahan, ekologi dan kesisteman, serta histories terhadap serangkaian
gejala dan perihal kehidupan manusia di suatu wilayah tertentu (di permukaan bumi)
dan penyajian pengkajian tersebut disampaikan melalui alat peraga peta, grafik,
model atau sistem informasi geografi (Widyo Alfandi,2001: 87). Sedangkan menurut
R Bintarto dalam Sumadi (2003: 4) geografi adalah ilmu yang memperlajari
hubungan kasual gejala muka bumi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi baik
fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta pemersalahannya melalui
pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan.
Secara garis besar geografi dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu geografi fisik
1) Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari
permukaan bumi yang meliputi tanah, air, udara dengan segala prosesnya.
Kerangka geografi fisik ditunjang oleh geologi, geomorfologi, ilmu tanah,
meteorologi, klimatologi dan oceanografi atau oceanologi. Ke dalam geografi
fisik ini termasuk juga biogeografi yang bidang studinya adalah penyebaran
alamiah tumbuh-tumbuhan dan binatang sesuai dengan habitatnya (Nursid
Sumaatmadja, 1988: 52)
2) Geografi manusia adalah cabang geografi yang bidang studinya yaitu aspek
keruangan gejala di permukaan bumi, yang mengambl manusia sebagai obyek
pokok ke dalam gejala manusia sebagai obyek studi pokok, termasuk aspek
kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas
politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya (Nursiid Sumaatmadja, 1988:
53)
Berdasarkan pada pengertian geografi tersebut, tampak bahwa kajian geografi
mencakup manusia dengan segala aktivitasnya di muka bumi sesuai dengan
wilayahnya, dengan melakukan kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, dengan
interaksinya sebagai petani, buruh, pedagang, industri dan lain-lain. Penelitian
tentang keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012, maka penelitian ini termasuk dalam
bidang kajian ekonomi.
Geografi Ekonomi ialah cabang geografi manusia yang bidang studinya
aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya
bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain
sebagainyadan penghambat struktur aktivitas ekonomi penduduk. . Dalam
analisa geografi ekonomi, faktor lingkungan alam ditinjau sebagai faktor
pendukung (sumber daya) Geografi Ekonomi dapat diuraikan lagi menjadi :
Geografi Pertanian, Geografi Industri, Geografi Perdagangan,Geografi
Transportasi dan Komunikasi (Nursid Sumaatmadja, 1988: 54)
Berdasarkan pendapat diatas, penelitian ini termasuk kajian geografi ekonomi yang
menekankan pada aktivitas ekonomi khususnya geografi industri yang berhubungan
dengan aktivitas manusia atau penduduk untuk mencari lapangan pekerjaan dengan
memperoleh aneka bahan mentah melalui proses tertentu sehingga menjadi bahan jadi
atau setengah jadi sebagai mata pencaharian penduduk di suatu daerah.
2. Geografi Industri
Geografi Industri sebagai bagian dari geografi ekonomi antara lain menstudi lokasi
industri, sedang lokasi industri ini berkaitan dengan wilayah keberadaan bahan
mentah, pasaran, sumber suplai, tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur
transportasi, medan wilayah, pajak dan persatuan penyalur (zoning) kota (Daldjoeni,
2003: 167).
Dampak ekonomi yang dibawakan oleh lokasi industri di suatu tempat terungkap
antara lain dalam bentuk peningkatan produksi, pendapatan dan pengurangan
masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut untuk kemudian meluas ke daerah dan
bahkan mungkin ke tingkat nasional (Marsudi, 1998: 194)
Dalam Geografi Industri akan selalu bertemu dengan pemikiran-pemikiran, teori-teori
maupun konsep ekonomi, sehingga berkaitan antara Geografi Ekonomi dengan
Industri. Di dalam Geografi Ekonomi mempelajari tentang aktivitas ekonomi dan
proses produksi. Namun dalam Geografi Industri dipandang sebagai suatu ruang yang
utuh sebagai tempat berdirinya industri.
Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan
subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan,
bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala
proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponan-komponen
tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan
pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar dan lain-lain
sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988: 179)
3. Industri
Menurut Johnston dalam Budiyono (1987: 164), geografi industri merupakan cabang
dari geografi ekonomi yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau setengah jadi (manufacturing industry) (Nursid Sumaatmadja,1988: 179).
Pendapat lain menyatakan bahwa industri yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang jadi dengan nilai
yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri (Kartasapoetra 1987: 6).
Bertolak dari pengertian tersebut, bahwa geografi industri merupakan cabang dari
geografi, khususnya geografi ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan
kegiatan industri, maka keberadaan industri khususnya kecap KS sebagai aktivitas
yang dilakukan manusia, dengan merubah bahan baku menjadi barang jadi dan
barang setengah jadi untuk kebutuhan hidup manusia. Perubahan bahan baku menjadi
bahan jadi dan setengah jadi dalam suatu wilayah tempat berdirinya industri tersebut
termasuk ke dalam kajian geografi industri.
Menurut Weber dalam Daldjoeni (1997: 64), tiga faktor utama penentu lokasi
berdirina industri, yaitu materil, konsumsi, dan tenaga kerja. Teori Least Cost
Location dari Weber mengatakan bahwa lokasi-lokasi industri dipilihkan di
tempat-tempat yang biayanya paling minimal, dengan cara mengetahui industri berorientasi
pada bahan mentah atau industri berorientasi pada pasar.
Menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), yang menyatakan bahwa dalam
mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas
transportasi.
Berdasarkan pendapat diatas, keberadaan suatu industri tidak terlepas dari keberadaan
faktor pendukung, diantaranya : faktor lokasi, yaitu sebagai unsur fisis yang
menyediakan bahan mentah, bahan bakar yang memungkinkan berdirinya industri
dan faktor sosial yaitu suatu industri tidak terlepas dari teknis ekonomi antara lain:
pasar, tenaga kerja, dan sebagainya.
Dalam menentukan lokasi industri, biaya angkutan dianggap sebagai penentu utama.
Menurut Weber dalam Daldjoeni (1997: 62), menyatakan bahwa lokasi industri
dipilih di tempat-tempat yang biayanya paling minimal, artinya lokasi industri yang
ideal yaitu lokasi yang paling rendah biaya transportasinya untuk pengangkutan
bahan mentah dan pemasaran.
B. Faktor-faktor Pendukung Keberadaan Suatu Industri
Menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), bahwa dalam mendirikan suatu
industri perlu didukung oleh faktor-faktor geografis seperti, bahan mentah, sumber
daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas transportasi. Adapun
wilayah perindustrian yang ideal menyajikan empat kebutuhan asasi yaitu bahan
mentah, bahan bakar atau tenaga, tenaga kerja, dan pemasaran, akan tetapi karena
faktor-faktor tersebut jarang terdapat, maka dapat dipilih salah satu faktor yang paling
Menurut Bintarto (1977: 88 ) bahwa munculnya industri di suatu wilayah didukung
oleh tersedianya bahan mentah/dasar, tersedia tenaga kerja, tersedia modal, lalu lintas
yang baik, organisasi, keinsafan dan kejujuran masyarakat.
1. Bahan Mentah
Menurut Kartaspoetra (1987: 17), bahan mentah adalah semua bahan yang yang
didapat dari sumber daya alam atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk
dimanfaatkan lebih lanjut. Selanjutnya dinyatakan bahwa, keberadaan bahan mentah
sangat penting bagi suatu industri,, sehingga disebut juga faktor produksi yang utama
(Kartasapoetra, 1987:73) yaitu: Sehubungan dengan kegiatan industri kecap,
tersedianya bahan mentah atau bahan baku atau bahan setengah jadi yang mudah
didapat, tersedianya sumber yang dapat menunjang usaha untuk jangka panjang,
harganya layak, sesuai dengan kualitas yang diharapkan bila diolah akan menjadi
produk yang baik, dan biaya pengangkutan atau penyampaian ke pabrik atau
perusahaan dapat dikatakan murah atau layak.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dalam kelangsungan proses produksi suatu
industri, kemudahan untuk mendapatkan bahan mentah atau bahan baku sangat
berperan penting. Artinya, bahwa produksi suatu industri juga dipengaruhi oleh
banyak atau sedikitnya bahan mentah yang digunakan. Dalam upaya peningkatan
produksi, hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan jumlah bahan mentah
yang akan diproduksi. Berbagai kemudahan akan menjadi pertimbangan dalam
menentukan perkembangan suatu industri. Salah satu kemudahan tersebut adalah
2. Sumber Tenaga/Bahan Bakar
Dalam suatu Industri, selain ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan
mentah, kemudahan dalam mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar merupakan
faktor penting lainnya. Bahan bakar merupakan daya (kekuatan) penentu kehidupan
proses produksi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan
industri (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 231)
Berdasarkan uraian diatas, bahwa bahan bakar sebagai penunjang cepat atau tidaknya
proses produksi berlangsung serta keefektifan dan keefisienan produksi. Jenis sumber
tenaga/bahan bakar yang digunakan untuk proses produksi oleh pengusaha industri
kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
adalah minyak tanah, listrik dan elpiji.
3. Tenaga Kerja
Sejumlah tenaga kerja yang menjadi penggerak suatu industri merupakan faktor lain
setelah faktor bahan mentah dan bahan bakar dalam mendirikan suatu industri.
Tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kartasapoetra (1987: 94) bahwa ketersediaan tenaga kerja
merupakan salah satu syarat utama bagi berkembangnya kegiatan industri. Tenaga
Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (UU No.13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan). Pada umumnya tenaga kerja tersebut, terikat dengan
hubungan kerja dengan mendapatkan upah atau gaji dalam bentuk uang atau rupiah
Dalam suatu industri, kebutuhan tenaga kerja menyangkut dua segi yaitu segi
kuantitatif artinya banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan
industri tersebut, dan segi kualitatif artinya tenaga kerja yang dipilih harus memiliki
keahlian dan keterampilan khusus serta profesional dalam bidangnya. Menurut
Daldjoeni (1992: 59), suplai tenaga kerja menyangkut dua segi: kuantitatif, artinya
banyaknya orang yang direkrut dan kualitatif yakni berdasarkan keterampilan
tekniknya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (2004: 4) mengklasifikasikan industri
berdasarkan jumlah tenaga kerja menjadi 4 golongan yaitu :
1) Industri besar memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih
2) Industri sedang memiliki tenaga kerja 20-99 orang
3) Industri kecil memiliki tenaga kerja 5-19 orang
4) Industri rumah tangga memiliki tenaga kerja 1-4 orang
Berdasarkan penggolongan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja diatas, maka
industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran termasuk ke dalam industri sedang, karena jumlah tenaga kerja yang
bekerja pada industri kecap berjumlah 15 orang tenaga kerja. Atas dasar hal tersebut,
maka kemudahan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam
proses produksi sangat mendukung keberadaan industri, selain faktor-faktor yang
4. Sarana Transportasi
Sarana transportasi sangat penting bagi kegiatan proses produksi pada suatu industri,
karena keberadaan sarana transportasi yang mudah didapat dan lancar akan sangat
mendukung dalam proses kegiatan pemasaran produksi dan pengadaan bahan baku
yang diperlukan oleh pengusaha. Oleh karena itu, untuk pendirian industri dan untuk
dapat mengembangkan industri tersebut disuatu tempat, perlu didukung oleh berbagai
kemudahan dalam memperoleh sarana transportasi.
Transportasi sangat penting bagi setiap perusahaan baik bagi pengangkutan
bahan-bahan mentah atau bahan-bahan baku ke perusahaan maupun produk-produk jadi
perusahaan, untuk pemasaran sampai daerah-daerah yang jauh ke pedalaman
(Kartasapoetra, 1987: 70)
Selain sarana transportasi yang tersedia, kelancaran transportasi selama kegiatan
pengangkutan bahan mentah ke lokasi industri dan pengiriman barang produksi ke
konsumen sangat penting dalam industri
Perdagangan bisa terlaksana apabila : 1.Tersedianya barang-barang ekonomi
di sesduatu daerah yang dibutuhkan oleh daerah lainnya. 2. Adanya
pengetahuan yang luas tentang perbedaan harga barang-barang diantara
daerah produsen dan konsumen, Karena perdagangan hanya bisa berkembang
bila perbedaan harga antara daerah prosen dan konsumen cukup tinggi. 3.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka transportasi merupakan sarana untuk
memindahkan barang secara fisik dar suatu tempat ke tempat lain. Adapun
transportasi dalam industri kecap ini penting digunakan untuk pengangkutan bahan
mentah ke tempat industri serta untuk pemasaran hasil produksi.
5. Pemasaran
Salah satu tujuan dari industri adalah memproduksi barang untuk di jual, dengan
memasrkan produk tersebut untuk kelangsungan usaha. Pemasaran adalah kegiatan
yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dan
mecapai tujuan perusahaan untuk tentukan keuntungan.
Pengertian pemasaran menurut Nitisemito (1981: 13) adalah semua kegiatan yang
bertujuan memperlancar arus atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling
efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif. Berdasarkan pengertian
tersebut, pemasaran merupakan aktivitas terakhir dari proses industri untuk
menyalurkan barang atau jasa dengan cara yang baik kepada masyarakat sehingga
laba atau keuntungan yang di dapat akan maksimal.
Perusahaan industri akan dengan mudah menyampaikan produk-produknya kepada
saluran-saluran pemasaran karena adanya sarana dan prasarana pengangkutan dan
hubungan yang baik dapat menjamin penyampaian produk-produk dengan lancar.
Kecuali itu, berbagai syarat untuk berdirinya industri di suatu tempat seperti
dinyatakan Robinson dalam Daldjoeni (1992: 58), bahwa suatu industri dapat berdiri
apabila didukung oleh ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan
mentah, kemudahan dalam mendapatkan sumber/bahan bakar, kemudahan dalam
mendapatkan tenaga kerja, kemudahan dalam mendapatkan sarana transportasi, serta
kemudahan dan kelancaran pemasaran.
Di wilayah Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran,
ada beberapa faktor pendukung berdirinya industri yang tidak dimiliki, yaitu bahan
mentah tidak berada di lokasi berdirinya industri seta pemasaran tidak memerlukan
pemasaran khusus,karena lokasi berdirinya industri dekat dengan pasar-pasar yang
ada di Kota Bandar Lampung.
Pada kenyataannya, dalam proses produksi suatu industri yang terdapat diberbagai
tempat, sulit untuk menemukan lokasi yang ideal, yaitu yang memiliki seluruh
faktor-faktor pendukung keberadaan industri di suatu tempat. Namun hal ini perlu adanya
perhitungan prioritas dalam memilih faktor pendukung untuk dapat berdirinya suatu
industri yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, maka dipilih salah satu faktor
yang paling menentukan keberadaan industri di suatu tempat, yaitu lokasi yang dekat
C.Kerangka Pikir
Lokasi suatu tempat di permukaan bumi memiliki peranan yang sangat penting
sehubungan dengan aktivitas yang akan dikembangkan. Hal tersebut tidak terlepas
dari pemilihan suatu tempat dalam mendirikan industri untuk mendapatkan
kemudahan sehubungan dengan faktor-faktor pendukung keberadaan industri
tersebut.
Keberadaan suatu industri di suatu wilayah didukung oleh faktor-faktor yang untuk
dapat berdiri dan berkembangnya suatu industri. Namun dalam kenyataannya, bahwa
tidak semua unsur-unsur yang diperlukan itu ada dalam wilayah pengembangan
lokasi industri.
Keberadaan suatu industri perlu memperhatikan unsur-unsur yang dapat membantu
kelancaran proses produksi, seperti kemudahan untuk mendapatkan bahan mentah,
kemudahan untuk mendapatkan sumber tenaga/bahan bakar, kemudahan untuk
mendapatkan tenaga kerja, kemudahan untuk mendapatkan sarana transportasi,
kemudahan dan kelancaran pemasaran hasil produksi, serta perkembangan dalam
jumlah industri. Seperti halnya keberadaan industri kecap di Desa Negeri Sakti
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, yang merupakan suatu usaha
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut ini :
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir
1. Kemudahan mendapatkan bahan mentah
2. Kemudahan mendapatkan sumber tenaga/ bahan bakar 3. Kemudahan mendapatkan
tenaga kerja
4. Kemudahan mendapatkan sarana transportasi
5. Kemudahan dan kelancaran pemasaran
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan
keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
keadaan tertentu sesuai dengan adanya di lapangan, seperti yang dinyatakan oleh
Bogdan dan Biklen dalam Emzir (2010: 3), bahwa data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian
berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti
presentasi.
Penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk mengklasifikasikan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu (Sumadi Suryabrata, 2003: 19). Sesuai dengan pendapat tersebut,
maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, diharapkan permasalahan
yang dikemukakan dapat terjawab dengan analisis berdasarkan data yang
dikumpulkan, selanjutnya dibuat tabel data freakuensi dan persentase berdasarkan
klasifikasi tertentu sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam membuat
Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti faktor-faktor
pendukung keberadaan industri kecap Kawan Setia (KS) di Desa Negeri Sakti
Kabupaten Pesawaran tahun 2012
B. Populasi
Penelitian ini akan dilakukan pada industri kecap KS yang berlokasi di Desa
Negeri Sakti, dengan titik tekan kajian pada faktor-faktor pendukung keberadaan
industri kecap KS Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran dan sebagai subjek penelitian yaitu pengusaha kecap KS di Desa
Negeri Sakti.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), variabel adalah objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut,
maka variabel dalam penelitian ini meliputi ketersediaan mendapatkan bahan
mentah, ketersediaan sumber tenaga/bahan bakar, ketersediaan mendapatkan
tenaga kerja, ketersediaan mendapatkan sarana transportasi, kemudahan dan
kelancaran dalam pemasaran hasil produksi dari kecap KS.
2. Definisi Operasional Variabel
Menurut Masri Singarimbun (1987: 46) yang dimaksud definisi operasional
variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional variabel adalah
suatu informasi ilmiah yang sangat membantu dalam penelitian yang lain dengan
Jadi definisi operasional variabel mengenai faktor-faktor pendukung keberadaan
industri kecap KS di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran adalah sebagai berikut :
a. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dimaksud adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya
alam atau dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut dalam suatu
kegiatan industri. Adapun bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi
industri kecap adalah gula, garam, kacang kedelai dan air yang mendukung proses
produksi industri tersebut. Kemudahan bahan mentah yang dimaksud yaitu :
a) Bahan mentah mudah, apabila bahan mentah yang diperlukan dalam proses
produksi pada industri tersebut mudah didapat dan selalu terpenuhi.
b) Bahan mentah tidak mudah, apabila bahan mentah yang diperlukan dalam
proses produksi pada industri tersebut sulit didapat dan tidak terpenuhi.
b. Kemudahan Mendapatkan Sumber Tenaga/ Bahan Bakar
Sumber tenaga/ bahan bakar yang diperlukan dalam industri kecap KS Desa
Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yaitu berupa
minyak tanah, listrik dan elpiji yang dapat mendukung proses produksi industri
tersebut. Yang dimaksud kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar dalam
penelitian ini yaitu :
a) Bahan bakar mudah, apabila elpiji dan minyak tanah yang diperlukan dalam
b) Bahan bakar tidak mudah, apabila elpiji dan minyak tanah yang diperlukan
dalam proses produksi pada industri tersebut tidak ada dan tidak selalu
terpenuhi.
c. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua orang yang
menjadi pekerja/karyawan dan bekerja pada industri kecap KS di Desa Negeri
Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Kemudahan
mendapatkan tenaga kerja yang dimaksud yaitu :
a) Tenaga kerja mudah, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan selalu tersedia dan
mudah didapatkan.
b) Tenaga kerja tidak mudah, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia
dan tidak mudah didapatkan.
d. Kemudahan Mendapatkan Sarana Transportasi
Transportasi yang dimaksud adalah semua sarana dan prasarana yang berkaitan
dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam mendukung
proses produksi industri tersebut. Sedangkan kemudahan mendapatkan sarana
transportasi yang dimaksud yaitu :
a) Mudah, apabila sarana transportasi tersedia dan mendukung dalam kegiatan
industri. Sarana transportasi yang dimaksud yaitu mobil pick up, motor, dan
b) Tidak mudah, apabila sarana transportasi tidak mendukung dan tidak selalu ada
dalam proses kegiatan industri. Artinya sulit untuk mendapatkan mobil, motor
atau kendaraan lainnya sebagai angkutan.
e. Kemudahan dan Kelancaran Pemasaran Hasil Produksi
Pemasaran yang dimaksud yaitu penjualan barang hasil produksi industri kepada
konsumen atau pelanggan. Sedangkan kemudahan dalam pemasaran produksi
industri yang dimaksud yaitu :
a) Mudah, apabila barang hasil produksi industri tersebut habis dipasarkan,
artinya mudah dan lancar dipasarkan kepada konsumen.
b) Tidak mudah, apabila barang hasil produksi industri tidak habis dipasarkan,
artinya tidak lancar dipasarkan kepada konsumen.
B.Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data melalui pengamatan
langsung terhadap objek, dengan demikian data yang diperoleh dapat diolah dan
dianalisis secara kuantitatif atau statistik (Nursid Sumaatmadja, 1988: 105).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka teknik observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan serta berbagai sarana dan
prasarana yang menunjang dalam kegiatan industri kecap KS di Desa Negeri
Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada
kepada pengusaha industri kecap KS. Dalam hal ini untuk mengumpulkan datanya
dibuat kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan, yang kemudian ditanyakan
langsung kepada responden. Wawancara yang akan dilakukan merupakan teknik
wawancara terstruktur. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan data
mengenai bahan mentah, sumber energi/bahan bakar, tenaga kerja, sarana
transportasi, dan pemasaran hasil produksi, dengan tujuan agar jawaban sesuai
dengan kenyataan tanpa terpengaruh oleh keinginan peneliti (subyektif)
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang telah tersedia baik
berupa catatan-catatan/monografi, dokumen-dokumen, dan lain-lain, guna
melengkapi sumber data primer sehubungan dengan masalah yang akan diteliti,
maka memerlukan informasi dan dokumen-dokumen yang ada hubungannya
dengan objek penelitian (Nursid Sumaatmadja, 1988: 109). Teknik penelitian ini
digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah penduduk, mata pencaharian,
luas wilayah, peta kelurahan, serta data lain yang menunjang dalam penelitian ini.
C.Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dipergunakan tabel data dan
persentase. Tabel data tersebut dibuat berdasarkan klasifikasi tertentu, dan
berdasarkan pada frekuensi persentase dari variabel-variabel tersebut, sebagai
dasar interpretasi dan dideskripsikan secara sistematis guna membuat laporan
hasil penelitian, dan ditarik kesimpulan sebagai laporan penelitian ini (Suharsimi
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan data primer yang telah dianalisis, maka penelitian
mengenai Faktor-Faktor Pendukung Keberadaan Kecap Kawan Setia (KS) di
Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan bahan mentah sebagai
faktor pendukung terhadap proses keberadaan industri kecap KS di Desa
Negeri Sakti, karena kebutuhan bahan baku proses produksi diantar
langsung oleh distributor dari daerah Sribawono dan Bandar Lampung
2. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan bahan bakar sebagai faktor
pendukung terhadap keberadaan industri kecap KS di Desa Negeri Sakti,
karena kebutuhan bahan bakar (elpiji) yang digunakan dalam proses
produksi dari agen pemasok di Bandar Lampung (PT.Alpinas).
3. Pengusaha industri mudah dalam mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai faktor pendukung terhadap keberadaan industri kecap
KS di Desa Negeri Sakti, karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak
memerlukan jenjang pendidikan dan skill yang tinggi dalam proses
4. Pengusaha industri mudah mendapatkan sarana transportasi yang
diperlukan sebagai faktor pendukung terhadap keberadaan industri kecap
KS di Desa Negeri Sakti, karena telah memiliki transportasi yang dipakai
berupa pick up yang merupakan milik industri.
5. Pengusaha industri mudah dan lancar memasarkan hasil produksi, karena
hasil produksi dikirim langsung ke pelanggan dan distributor di 5 titik
daerah: Wilayah Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran,
Pringsewu, Tanggamus.
B. Saran
1. Diharapkan kepada pengusaha industri kecap KS agar dapat meningkatkan
jumlah produksi sehingga dapat menambah serapan tenaga kerja dan dapat
mengatasi masalah pengangguran.
2. Diharapkan kepada pengusaha industri kecap KS agar dapat lebih memperluas
wilayah pemasaran hasil produksinya, tidak hanya di 5 titik tetapi di seluruh
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2008. Monografi Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan. Pesawaran
Arif Sukadi Sadiman, 1993. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta
Bambang Sumitro dan Sumadi. 1989. Geografi Regional Indonesia. Diktat. FKIP Unila. Lampung
Basu Swastha dan Irawan. 1990. Menejemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.
Bintarto. 1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta
BPS. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS Jakarta. Jakarta
---. 2003. Statistik Industri Besar dan Sedang. BPS Jakarta. Jakarta.
Budiyono.1987. Geografi Industri. Buku Ajar. FKIP. Unila. Lampung
Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Keruangan dalam Teori dan Praktek. Alumni. Bandung
---.2003. Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.
Fitri Yunita Sari. 2008. Faktor-Faktor Pendukung Keberadaan Industri Roti Amin Di Wilayah Kelurahan Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2007 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung
Hasan Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Meningkatkan Pendapatan Kepala Keluarga Petani Di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2008 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung
Marsudi Djojodipuro. 1998. Teori Lokasi. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta
Mona Isyanti. 2010. Deskripsi Tentang Industri Tempe Di Kelurahan Kedamaian Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009 Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila. Bandar Lampung
Nitsemeto. 1981. Marketing. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nursid Sumaatmadja. 1998. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni. Bandung.
---. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara. Jakarta
Subardjo. 2003. Meterologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP. Unila. Lampung
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta
UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2003. Penerbit Karina. Surabaya
Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. FKIP Unila. Bandar Lampung
Wasis. 1997. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni. Bandung
sebenarnya!
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan Pokok :
6. Jumlah Anak :
7. Jumlah Tanggungan :
8. Alamat Tinggal :
B. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah
Bahan kg Harga (kg) total
Kedelai Garam Gula
9. Apakah bahan mentah yang bapak/Ibu perlukan mudah didapatkan?
Jawab :
a. Ya, alasan ....
b. Tidak, alas an ....
10.Dari mana saja bahan mentah diperoleh ?
Jawab :
a. Toko/warung terdekat, sebutkan ...
b. Ada pemasok, sebutkan ...
c. Membeli dipasar, sebutksan ...
Jawab:
a. Karena kemauan sendiri
b. Meneruskan usaha keluarga
c. Karena keterampilan dan proses produksinya mudah
d. Lainnya, sebutkan …….
C. Kemudahan mendapatkan Bahan Bakar Bahan Bakar Tabung
(minggu)
Harga (Tabung) Total
Gas Elpiji
12.Menurut Bapak/Ibu , apakah bahan bakar yang diperlukan mudah
didapat di lingkungan usaha?
Jawab:
a. Ya, alasannya ...
b. Tidak, alasannya ...
13.Bahan bakar apa yang dipakai sebelum menggunakan bahan bakar gas
elpiji ?
a. ....
b. ....
c. ....
D. Kemudahan Mendapat Tenaga Kerja
14.Berapa jumlah tenaga kerja dalam proses produksi ini?
Jawab:
a. Pria = ……… orang
Jawab:
a. Dari anggota keluarga = ……….orang
b. Dari masyarakat sekitar = ………orang
c. Dari luar daerah = ………orang
d. Lainya,sebutkan……….
16.Berapa tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi ini ?
Jawab:
a. < 14 tahun = ………..orang
b. 14 –25 tahun = …………..orang
c. 26 –35 tahun = …………orang
d. 36 –49 tahun = …………orang
17.Apakah pendidikan terakhir tenaga kerja ?
Jawab:
a. Buta huruf = ………..orang
b. SD Sederajat = ………orang
c. SMP Sederajat =……….orang
d. SMU Sederajat =……….orang
18.Apakah tenaga kerja yang diperlukan harus memiliki keterampilan
khusus?
Jawab:
a. Ya
Jawab
No Jenis pekerjaan Jumlah (orang)
Upah (Rp) Per hari Per
minggu Per bulan 1. 2. 3. 4. Administrasi Keuangan Pemasaran Produksi
E. Kemudahan Sarana Transportasi
Jenis Transportasi Jumlah Biaya/ perjalanan
Mobil pick up
20.Bagaimana cara mengambil bahan mentah ke lokasi industry kecap?
Jawab:
a. Diambil sendiri
b. Diantar oleh penjual ke lokasi industry
c. Lainnya, sebutkan……..
F. Kemudahan Pemasaran
21.Ada berapa jenis kecap yang dihasilkan dalam produksi ini ?
Jawab:
a. 1 : …………..
b. 2 : …………..
Jawab: Jenis kecap Harga per botol (Rp) Σkecap yang diproduksi/hari (botol) Jumlah (hargaXjml kecap) 1 2 3 Jumlah
23.Bagaimanakah cara memasarkan hasil produksi kecap ini?
Jawab:
a. Dipasarkan dirumah saja
b. Konsumen langsung ke produsen
c. Dipasarkan ke warung-warung dan pasar tradisional
d. Lainnya, sebutkan………..
24.Ke wilayah mana saja produksi kecap ini dipasarkan ?
Jawab:
a. ……….
b. ……….
c. ……….
d. ……….
25.Berapakah rata-rata jumlah kecap yang dipasarkan setiap harinya ?
Jawab:
26.Berapa rata-rata produksi yang habis dipasarkan setiap hari ?
a. Ya , mudah
b. Kadang-kadang mudah
c. Sulit
28.Apakah kesulitan dalam memasarkan kecap ini ?
Jawab :
29.Apakah hasil produksi kecap selalu habis terjual ?
Jawab :
a. Ya , selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak
30.Dari setiap produksi berapa persentase yang tidak terjual ?
Jawab:
31.Jika tidak habis terjual, apa yang Bapak /Ibu lakukan dengan sisa
penjualan tersebut ?
Jawab :
a. Dijual kembali keesokannya
b. Menunggu sampai habis terjual
c. Jika sampai 3 hari tidak laku, maka dibuang