• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alur Proses Produksi T-Shirt Di Warning Clotching (CV. Magmaka Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alur Proses Produksi T-Shirt Di Warning Clotching (CV. Magmaka Indonesia)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kerja Praktek

ALUR PROSES PRODUKSI T-SHIRT DI WARNING

CLOTHING

(CV. MAGMAKA INDONESIA)

DK 25501 KERJA PRAKTEK

Oleh:

Andi Maulana Kasogi

52108019

Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

Laporan Kerja Praktek

ALUR PROSES PRODUKSI T-SHIRT DI WARNING

CLOTHING

(CV. MAGMAKA INDONESIA)

DK 25501 KERJA PRAKTEK

Oleh:

Andi Maulana Kasogi

52108019

Desain Grafis

Dosen Pembimbing:

Gema Arifrahara, S.Sn.

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)

Lembar Pengesahan

ALUR PROSES PRODUKSI T-SHIRT DI WARNING

CLOTHING

(CV. MAGMAKA INDONESIA)

DK 25501 KERJA PRAKTEK

Oleh:

Andi Maulana Kasogi

52108019

Desain Grafis

Disahkan oleh:

Perusahaan

Arneldy Adnan

Manager

Pembimbing KP

Gema Arifrahara, S.Sn.

NIP 4127 32 06 032

Koordinator KP

Gema Arifrahara, S.Sn.

(4)

i

ABSTRAK

Penulisan laporan kerja praktek ini memiliki judul “ALUR PROSES PRODUKSI T-SHIRT DI WARNING CLOTHING (CV. MAGMAKA

INDONESIA)”. Fakultas desain, jurusan desain komunikasi visual, Universitas Komputer Indonesia, dengan pembimbing utama adalah Gema arifrahara, S.Sn.

Tujuan dari kerja praktek ini diantaranya , sebagai syarat untuk mengambil mata kuliah tugas akhir, menerapkan ilmu desain yang didapatkan selama kuliah pada perusahaan tempat bekerja, menambah dan memperluas mengenai desain pada industri fesyen.

Disini praktikan berada di divisi design yang memiliki jabatan sebagai junior graphic designer yang berada dibawah arahan chief designer, job desk yang paktikan dapatkan meliputi pembuatan graphic

/ design t-shirt, asistensi kepada chief designer dan manager, pemilihan jenis bahan dan warna kain, pembuatan P.O. (Purchasing Order)

sampai Proofing produksi.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kerja praktek ini

Penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan diploma tiga program studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia dengan judul “ALUR PROSES PRODUKSI T-SHIRT DI WARNING CLOTHING (CV. MAGMAKA

INDONESIA)”.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan kerja praktek ini ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, dan karena kekurang sempurnaannya itulah penulis akan selalu berusaha untuk memperbaikinya untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Didalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, dan juga ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil.

Bandung, Juni 2011

Penulis

(6)

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………..……….. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI………...…iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek..……….1

1.2 Tujuan Kerja Praktek………...2

1.3 Waktu dan Tempat……….………..…3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Pengertian Perusahaan………...4

2.2 Sejarah Perusahaan………...4

2.3 Visi dan Misi Perusahaan ………..……….…….6

2.4 Profile Perusahaan………..………..………….7

2.5 Logo Perusahaan…….………..………..….7

2.6 Bentuk Badan Hukum Perusahaan…..………..………8

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan…………..………..…… 9

3.2 Pekerjaan Praktikan……..………..………. 10

3.3 Jenis-jenis Cat Sablon……..………...……13

3.4 Metode Kerja Praktek ……..………..………. 19

(7)

iv

BAB IV KESIMPULAN ……….……….. 26

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam penyusunan tugas akhir disamping mata kuliah wajib lainnya yaitu studio desain komunikasi visual dan kolokium. Mata kuliah ini bertujuan untuk melatih kemampuan setiap mahasiswa di dalam dunia kerja, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja yang nantinya akan membantu mahasiswa tersebut berada di dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Bagi seorang mahasiswa jurusan desain komunikasi visual yang kelak akan menjadi ahli di bidang tersebut, diharuskan memiliki kesiapan mental yang dibekali pengalaman dan kemampuan untuk bekerja di bidangnya. Di dalam dunia kerja sesungguhnya, seorang desainer dituntut untuk dapat bekerja dibawah tekanan dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan cepat dan tepat sesuai dengan keilmuan desain yang telah ia miliki. Hal tersebut dapat dilatih dalam mata kuliah kerja praktek ini. Dengan kerja praktek, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan. Kerja praktek dapat dijadikan sarana dimana mahasiswa dapat berlatih dalam situasi kerja yang akan mereka hadapi nanti setelah mereka lulus.

(9)

2

Seorang designer yang membuat grafis untuk keperluan

screen printing (sablon) pada T-shirt harus mengerti secara teknis bagaimana proses sablon yang akan dilakukan, agar grafis yang di buat oleh designer yang bersangkutan tidak menyulitkan vendor

dan memiliki hasil yang maksimal, karena pencetakan grafis melalui metode screen printing (sablon) akan mengalami down result yaitu dimana grafis yang telah di cetak melalui metode sablon tidak sama dengan grafis yang di preview kan pada Monitor atau Hasil Print, karena ada beberapa factor yang yang menyebabkan down result tersebut seperti pemakaian jenis tinta sablon, bahan kaos yang digunakan, sampai designer yang tidak mengerti mengenai metode

screen printing faktor-faktor tersebut harus bisa di atasi oleh seorang designer yang membuat grafis tersebut karena down result

tersebut harus bisa di minimalisasi maksimal sebesar 15 persen, apabila down result lebih dari 15 persen berarti produksi bisa diatakan gagal.

Dan melalui Laporan Kerja praktik ini praktikan akan membahas mengenai alur proses produksi sebuah t-shirt di industri clothing, karena informasi tersebut dirasa sangat penting agar para

designer muda khususnya designer pakaian dapat memaksimalkan hasil pekerjaanya.

1. 2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini, diantaranya :

1. Sebagai salah satu mata kuliah bersyarat untuk dapat mengambil mata kuliah Tugas Akhir.

2. Menerapkan pengetahuan tentang desain yang didapat selama masa perkuliahan pada perusahaan tempat bekerja.

(10)

3

4. Menambah dan memperluas pengetahuan mengenai desain pakaian dan teknis produksinya .

5. Mengetahui cara bersosialisasi dan beretika dengan baik dalam tim kerja pada perusahaan.

6. Membuka wawasan baru mengenai Industri Fashion dan Clothing.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Berdasarkan surat penerimaan kerja praktek yang diperoleh dari perusahaan tempat berlangsungnya proses kerja praktek, waktu pelaksanaan kerja praktek adalah selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 31 Maret 2011 sampai dengan tanggal

Perusahaan yang dipilih praktikan dalam melakukan kerja praktek adalah Warning Clothing Development yang memilki nama badan hukum CV. Magmaka Indonesia dan beralamat di Jl. Salam No. 4 Bandung.

(11)

4

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Pengertian Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perusahaan adalah kegiatan atau dalam sebuah pekerjaan yang diselenggarakan secara teratur dengan tujuan mencari keuntungan dengan cara menghasilkan sesuatu, mengolah, membuat, mengubah barang, berdagang,serta memberikan jasa.

Jadi perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi dengan cara memadukan sumber daya ekonomi sehingga menghasilkan suatu barang atau jasa dengan mengharapkan sebuah laba atau keuntungan.

2.2 Sejarah Perusahaan

Warning clothing merupakan hasil jerih payah Adrilsyah Adnan yang merintis usahanya pada tahun 1997 lalu, yang berawal dari menjadi seorang broker sweater rajut di Bandung untuk dijual ke Jakarta, dan Membawa kembali topi untuk dijual di Bandung, walapun untung dari berjualan topi dan broker itu tidak seberapa tetapi kegiatan tersebut terus beliau lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. dan harus mulai mandiri setelah menyelesaikan kuliahnya.

(12)

5

memberanikan diri untuk membuka took yang diberi nama Warning Clothing di kawasan Plaza Parahyangan Bandung dan juga menjadi pelopor bisnis pakaian di sana. Setelah memiliki toko barang yang dijual pun tidak hanya topi saja Adrilsyah pun mulai membuat beberapa jenis produk clothing lainya seperti t-Shirt, Tas, dan Produk Apparel lainya.

Kemudian Warning Clothing yang berada di bawah naungan CV. Magmaka Indonesia membuka toko barunya di sekitar jalan Banda. Bandung dan toko lama yang berada di Plaza Prahyangan digantikan oleh brand lain yang masih di miliki oleh Adrilsyah Adnan. Warning Clothing semakin berkembang pesat dan selalu memberikan inovasi-inovasi pada setiap produknya, kemudian untuk memperluas jaringan penjualanya, warning pun dijual di beberapa kota besar seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Purwakarta hingga Padang, melalui reseller dan distribution store. Usaha Adrilsyah pun semakin berkembang pesat, dan mulai membuat brand-brand baru diluar Warning Clothing, Seperti Seventyfour, Magma, Camo, dan Mexico.

tahun 2008 karena kapasitas penjualan yang semakin besar, store yang berada di jalan Banda ditutup dan dipindahkan ke jalan Cihampelas no 122 B yang juga sebagai kantor cabang dari Warning Clothing (CV. Magmaka indonesia). Dan kini Warning Clothing memiliki 2 distribution store yang berada di Bandung dan Purwakarta, dan juga beberapa distribution store yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia yang membeli putus produk dari Warning Clothing.

(13)

6

produknya baik itu pada aspek desain, produk, bahan, hingga

packaging, saat ini produk yang dijual oleh Warning Clothing sagat beragam macamnya, mulai dari kaos, kemeja, Sweater, sandal, Jeans dan masih banyak lainya. Sehingga terobosan baru yang dilakukan oleh Warning Clothing semakin banyak ragamnya.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Dapat menjadi salah satu clothing industri yang memiliki kredibiltas yang baik dan memiliki produk-produk fahsion yang inovatif nan berkualitas.

Misi

 Menjadikan sebuah perusahaan yang ikut membangun perkembangan industri kreatif melalui produk-produk yang inovatif.

 Menciptakan karya-karya yang original , inspiratif, berbeda dari yang lain dan berkarakter.

(14)

7

2.4 Profile Perusahaan

Nama Perusahaan : Warning Clothing

Nama Badan Hukum : CV. Magmaka Indonesia Alamat : Jl. Salam No 4 Bandung

Penanggung Jawab

Nama : Adrilsyah Adnan Jabatan : Direktur Utama

Nama : Arneldy Adnan Jabatan : Manager

Telepon : 022 – 7273162

Email : warning_clothing@yahoo.com website : www.warning-clothing.com

2.5 Logo Perusahaan

(15)

8

2.6 Bentuk Badan Hukum Perusahaan

CV. Magmaka Indonesia merupakan perusahaan yang berbentuk Commanditaire Vennotschaap (CV) Atau dalam bahasa Indonesia memilliki arti Persekutuan Komanditer.

Persekutuan Komanditer adalah suatu bentuk badan usaha bisinis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial.

2.7 Struktur Organisasi

Sesuai dengan bidang yang dikuasai. Penulis ditempatkan di departemen kreatif sebagai designer. Adapun susunan struktur Organisasi perusahaan tersebut adalah sbb:

(16)

9

BAB III

LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan.

Disini praktikan berada di divisi design yang memiliki jabatan sebagai junior graphic designer yang berada dibawah arahan chief designer, job desk yang paktikan dapatkan meliputi pembuatan graphic / design t-shirt, asistensi kepada chief designer dan manager, pemilihan jenis bahan dan warna kain, pembuatan P.O. Purchasing Order sampai Proofing produksi.

Alur produksi tersebut harus dilaksanakan dengan teratur agar tidak terjadi kesalahan produksi, karena kuantitas article yang di produksi memiliki jumlah yang cukup banyak, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam produksi akan sangat berakibat sangat fatal. Maka dari itu ketelitian dan keseriusan dalam berkerja menjadi hal yang utama.

Praktikan juga harus mengerti akan sebuah metode produksi T-shirt dan mengetahui akan material yang digunakan karena hal tersebut merupakan factor yang sangat penting. Factor-faktor tersebut meliputi metode screen printing (sablon) apa yang sebaiknya digunakan dan cat yang akan dipakai sehingga grafis yang dibuat oleh praktikan dapat memiliki hasil yang baik dan maksimal.

(17)

10

3.2 Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktik Di Perusahaan.

Proses pembuatan t-shirt untuk sebuah clothing industri memiliki proses yang bertahap, tahap tersebut meliputi pembuatan design, pemilihan warna dan jenis bahan kaos, pembuatan

purchasing order. Sampai proses proofing.

Semua proses tersebut bertujuan agar article yang akan diproduksi memiliki hasil yang sesuai dengan standar, karena produk yang dijual oleh Warning Clothing harus memiliki kualitas yang baik, lalu praktikan untuk menambah pengatahuan akan sebuah t-shirt praktikan melakukan riset untuk mengetahui seluk beluk dan sejarah sebuah shirt pengetahuan teknis mengenai t-shirt dan metode screen printing-nya, berikut ini adalah sebagian kecil penjelasanya.

Sejarah t-shirt.

pada sekarang ini sebuah t-shirt tidak lagi seperti pada jaman dahulu pada saat perang dunia pertama yang hanya digunakan untuk pakaian dalam seorang tentara Eropa. t-shirt

merupakan pakaian yang sudah lumrah digunakan oleh setiap orang, baik pada saat sedang bekerja, jalan-jalan, santai dirumah sampai pada saat tidur. t-shirt mulai populer dan dikenal oleh seluruh dunia ketika John Wayne, Marlon Brando dan James Dean menggunakan t-shirt sebagai pakaian luar pada film Streetcar Named desire pada tahun 1951 kemudian puncak kepopuleran t-shirt ketika James Dean mengenakan t-t-shirt sebagai symbol pemberontakan kaum muda dalam film Rebel Without A Cause

pada tahun 1955.

(18)

11

masih banyak yang lainya. T-shirt sangat mudah dan nyaman digunakan juga menjadi faktor lain kenapa orang orang lebih memilih t-shirt untuk di gunakan beraktifitas dan skrang ini orang orang lebih suka mengekspresikan stylenya melalui sebuah t-shirt

yang mereka kenakan karena untuk saat ini juga sebuah t-shirt

tidak lagi sebagai barang yang dengan mudah dibeli dan didapatkan akan tetapi bisa juga menjadi kebanggan status finansial si pemakainya karena t-shirt bisa menjadi sebuah barang yang sangat mahal. Karena teknologi pembuatan t-shirt dan kualitas bahannya semakin berkembang.

Pengetahuan Teknis Mengenai T-shirt.

Teknologi mengenai t-shirt juga menjadi sebuah revolusi perkembangan t-shirt sekarang ini sehingga t-shirt tidak lagi menjadi sebuah pakaian dengan strata sosial yang rendah, kualitas bahan untuk t-shirt pun semakin bagus mulai penggunaan dari cotton hingga cotton organic, dan jenis benang yang digunakannya jenis-jenis cotton yang digunakan untuk t-shirt diantaranya berjenis 20’s, 24’s, 30’s, 40’s, kode kode tersebut merupakan penentu tingkat ketebalan bahan cotton semakin besar nomor yang tertera maka semakin tipis tingkat ketebalanya, begitu juga sebaliknya. Semakin kecil nomor yang tertera maka semakin tebal tingkat ketebalanya. Dan juga biasanya ada proses washing agar bahan cotton menjadi lebih soft dan nyaman digunakan.

(19)

t-12

shirt yang memmiliki bentuk kerah berbentuk V biasanya digunakan oleh orang orang yang berpenampilan casual dan untuk jenis raglan merupakan t-shirt yang memiliki panjang lengan dibawah sikut atau bisa disebut dengan istilah 3/4, kaos ini biasanya digunakan oleh para pemain softball, dan masih banyak pola yang lainnya juga.

Screen Printing / Sablon

Screen printing atau cetak sablon adalah suatu jenis pencetakan yang menggunakan metode cetak saring. Oleh karena itu dalam prosesnya cetak sablon memerlukan sebuah media penyaring tinta yang dinamakan kain saring atau screen. Screen adalah sebuah media penyaring tinta ke atas bahan cetak sekaligus tempat meletakkan tinta selama proses penyablonan.

Pada masa-masa awal cetak sablon, screen yang digunakan terbuat dari sutra. Namun sayangnya screen sutra ini tidak memiliki dimentional stability yang baik, karena screen sutra tidak tahan terhadap kelembaban udara, suhu, gesekan, dan juga tidak memiliki resistensi terhadap bahan kimia. Selain itu harga screen sutra juga berharga malah, sehingga proses pencetakan tidak efisien.

(20)

13

itu screen ini cocok untuk penyablonan diatas gelas, keramik, dan benda2 elektronik.

3.3 JENIS-JENIS CAT SABLON

Pengetahuan mengenai jenis cat sablon harus praktikan pahami agar jenis cat sablon yang dipakai dapat disesuaikan dengan design yang praktikan buat.berikut ini adalah enjelasan mengenai berbagai jenis cat sablon yang dibagi dalam 2 kategori yaitu cat sablon yang berbasis air atau waterbase dan yang berbasis minyak atau biasa disebut oil base.

JENIS CAT WATERBASE.

CAT RUBBER.

Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase,

underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN.

(21)

14

extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

CAT EXTENDER.

Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

CAT SUPER WHITE.

Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta

extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

CAT PUFF / TIMBUL

Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

JENIS CAT OILBASE / PLASTISOL.

(22)

15

peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh

jika terkena panas secara langsung dari setrika.

CAT ALL PURPOSE:

Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

CAT HIGH OPACITY.

Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

CAT ATHLETIC PLASTISOL.

Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

CORK BASE.

Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE.

(23)

16

peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

HIGH DENSITY CLEAR.

Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR.

Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

NATURAL SUADE.

Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:

YELLOW SPARKLE.

Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

FOIL TRANSFER.

(24)

17

FLOCK.

Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING.

Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

GLOW IN THE DARK.

Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER.

Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

DISCHARGE AGENT.

Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE.

(25)

18

SHATTER BASE.

Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE.

Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.

SUBLIMATION TRANSFER.

Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer

umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.

HOT PEEL.

Gambar yang diprint diatas kertas transfer.

COLD PEEL.

(26)

19

RHINESTONES HEAT PRESS.

Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.

HIGH FREQUENCY WELDING.

Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.

EMBOSS PRINT.

Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

3.4 Metode Kerja Praktik.

Setelah praktikan mengetahui secara teknis proses produksi t-shirt praktikan mulai mngerjakan jobdesk yang diberikan oleh perusahhan dengan berbagai metode.

metode yang dilakukan praktikan dalam pembuatan t-shirt

(27)

20

diberi jobdesk untuk membuat t-shirt yang diperuntukan bagi remaja dan anak-anak. Sebelum membuat design praktikan melakukan survey untuk mengetahui design t-shirt seperti apa yang banyak digemari remaja pada saat ini, agar desain yang dibuat nantinya bisa sesuai dengan keinginan pasar remaja saat ini.

Kemudian proses berlanjut pada pembuatan design, design dibuat dengan bebagai macam metode mulai dari metode digital sampai manual (hand drawing) hal ini bertujuan agar design yang dihasilkan memiliki karakter yang beragam dan tidak monoton, design yang dibuat oleh praktikan pada saat melaksanakan kerja praktik yaitu membuat beberapa desain untuk di asistensi kan, setelah kuantitas desain memenuhi kuota proses berlanjut pada proses asistensi (ACC), desain desain tersebut memasuki proses asistensi dengan chief designer dan manager asistensi ini merupakan proses pemilihan desain mana yang akan di produksi, lalu memasuki tahap pembuatan P.O. (Purchasing Order) purchasing order ini merupakan sebuah data tertulis mengenai penjelasan produksi untuk memudahkan vendor dalam memproduksi t-shirt yang praktikan buat yang dan terakhir yaitu proses Proofing. Proses proofing merupakan proses pembuatan

article setengah jadi biasanya untuk menunjukan hasil sablon, apakah hasilnya sudah sesuai atau belum atau bisa dibilang sebagai kualiti kontrol tahap awal.

3.5 Perancangan

3.4.1 Konsep Perancangan

(28)

21

cetak pada t-shirt dengan segmentasi anak remaja, konsep yang telah digali tadi kemudian dieksekusikan menjadi sebuah design, design yang dibuat akan lebih ditekankan pada style ilustrasinya sehingga tidak terlalu menonjolkan identitas dari Brand itu sendiri, kemudian teknis eksekusi yang akan dilakukan praktikan akan dilakukan dengan beberapa cara yakni dengan teknis digital dan manual (hand drawing). Lalu setelah semua proses pembuatan design dan sistensi selesai tahan selanjutnya yaitu pembuatan P.O. dan Proofing.

3.4.2 Teknis Perancangan Produksi

Proses produksi t-shirt di sebuah clothing industry memiliki beberapa tahapan, tahap tahap tersebut diantaranya:

Pembuatan desain

(29)

22 Gbr III.1 Pembuatan Artwork

menggunakan manga studio ex4

selain membuat artwork dengan menggunakan teknis digital praktikan juga membuat artwork dengan teknis manual atau hand drawing agar design yang dihasilkan tidak monoton dan memiliki karakter yang bervariatif.

Gbr III.2 Pembuatan

Artwork dengan teknik

hand drawing

(30)

23 Gbr III.3 Pengaplikasian artwork

pada t-shirt menggunakan Photoshop.

Gbr III.4 Pengaplikasian artwork

pada t-Shirt menggunakan Corel Draw.

Pembuatan P.O. (Purchasing Order)

(31)

24

petunjuk untuk penggrajin / vendor yang memproduksi t-shirt tersebut, PO berisikan penjelasan mengenai t-t-shirt yang kan di produksi seperti warna kaos, jenis bahan, teknik penyablonan sampai data kauntiti yang akan diproduksi dan juga untuk memudahkan vendor dalam memproduksi article yang akan dibuat.

(32)

25

Proofing

Proses proofing merupakan tahap akhir dari proses produksi t-Shirt, proses ini bertujuan sebagai preview dan untuk mengkoreksi hasil produksi apa bila terdapat kesalahan pada saat produksi sehingga hasil yang akhirnya sesuai dengan keinginan

Gbr III.6 Proofing

(33)

1

BAB IV

KESIMPULAN

Selama melaksanakan kerja praktek di perusahaan CV. Restu Ibu Penulis menemukan banyak pengalaman baru dan menarik. Pengalaman baru yang didapat memicu semangat praktikan untuk lebih giat, fokus, teliti dan cermat dalam mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh pihak perusahaan. Penulis pun dapat mengetahui dan membuktikan seberapa berguna kah ilmu yang penulis dapatkan di masa perkuliahan. Dalam dunia kerja yang nyata pekerjaan desain merupakan pekerjaan yang sangat menjunjung tinggi nilai disiplin teamwork serta profesionalitas.

Dengan merasakan hal tersebut, praktikan berusaha untuk dapat meningkatkan nilai disiplin dan rasa tanggung jawab yang dimiliki praktikan.

Selain itu banyak bidang keilmuan yang di dapat praktikan yang pada dasarnya diluar dari keilmuan desain komunikasi visual, akan tetapi masih dapat menunjang bidang keilmuan desain komunikasi visual itu sendiri, seperti teknis produksi, management waktu, dan hal lain seperti pembangunan suasana ruangan tempat bekerja. Bidang keilmuan tersebut dapat dapat berguna di dunia kerja yang nantinya praktikan hadapi.

(34)

29

DAFTAR PUSTAKA

Ademus. (2008). Geographics, EAT. Ripple Buyer Guide, #6, hal 17.

Hanum, Chairina. (2008). See The Tee. Ripple Buyer Guide, #6, hal 22-24.

(35)

CURICULUM VITAE

Visual Design Comunication, Indonesia Computer University

Computer Skill

Operating System : Windows 98 / 2000 / XP / Vista / Seven / mac

Software Packages : Corel Draw, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Premiere, Adobe In design, Smith Micro Manga Studio

Miscellaneous Skill

Photography

Manual illustrator (Manual Drawing)

Digital illustrator

(36)

CURICULUM VITAE

Copyright 2012

Work Experience

Warning Clothing (CV. Magmaka Indonesia) since 2011 - present

Profile Page

Andi MK (Facebook)

(37)
(38)

Gambar

Tabel II.1 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Undang­Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitasyang terbagi dalam klasifikasi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap

tertarik melakukan penelitian di puskesmas Batang kuis untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan IVA dalam deteksi dini kanker serviks

Maria Suhartini usia 56th Saya setuju jika umat menjadi subjek, karena masih banyak umat yang hanya pendengar saja tidak mau terlibat untuk membagikan pengalamannya dengan yang

Perilaku sosial pada anak diarahkan untuk mengembangkan sosial yang baik, seperti kerja sama, tolong-menolong, berbagi, simpati, empati, dan saling membutuhkan satu sama lain.

Semiotika menjadi ilmu yang sangat luas karena tanda-tanda dapat bergerak ke mana saja.Di sekeliling kehidupan, banyak ditemukan tanda yang bergerak, sejauh manusia

Berdasarkan temuan data lapangan pada dasarnya saat peneliti bertanya kepada Mika dan Mirna, mereka menjawab bahwa mereka menanggapi label yang diberikan kepada

bahwa dalam rangka mensukseskan Pemilihan Umum Tahun 2004 perlu konsolidasi dan persiapan aparatur pemerintah daerah beserta instansi terkait secara terpadu dan