• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekrutmen Dan Seleksi Berbasis Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sherish Cipta Interindo Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rekrutmen Dan Seleksi Berbasis Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sherish Cipta Interindo Bandung"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

KRISTINA HUTABARAT UNIKOM

ABSTRACT

Employees are the main asset of a company that made the company superior to its competitors. Not to suitability criteria and procedure standards set by the company regarding the competency-based recruitment and selection available on PT Sherish Copyright Interindo Bandung, making the process of recruitment and selection based on competency as a formality that will have an impact on employee performance. Therefore, this study aimed to determine the effect of competency-based recruitment and selection on employee performance. The method used in this research is qualitative and quantitative. Samples taken at random sample of 50 employees to the population of all employees at PT Cipta Interindo Sherish Bandung as many as 100 employees. The analysis technique used is descriptive statistical analysis and statistical analysis path (path analysis).

The results in this study demonstrate that the competency-based recruitment and selection significantly influence employee performance both partially and simultaneously. Among the two most dominant independent variables affect the performance of employees is competency-based selection. Recruitment and selection based on competency have a positive influence on employee performance, where the suitability of competency-based recruitment and selection is done would make more optimal employee performance.

Keywords : competency-based recruitment, competency-based selection, employee performance.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

(2)

perusahaan tidak lagi ditentukan oleh proses produksi yang besar atau jenis produk yang beraneka ragam, melainkan pada kualitas orang-orang yang berada di belakang layar perusahaan tersebut (Connolly, Mardis & Down, 1997).

Hal ini di dukung dengan Perencanaan tenaga kerja, proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan yang diatur dalam Undang – Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam pasal 1 ayat 7, lalu di jelaskan juga mengenai Kompetensi kerja, kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan ( pasal 1 ayat 10 ).

Selanjutnya Dessler (2000: 123) memaparkan bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan departemen SDM dalam proses rekrutmen dan sclcksi adalah perencanaan personalia (personnel planning). Proses rckrutmen dan seleksi dapat digambarkan sebagai serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memilih kandidat terbaik bagi suatu pekerjaan. Untuk meningkatnya efektifitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan yang dimiliki pelamar (Ryallt,et.all;1995). Namun secara teoritis tujuan dari rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi adalah mencocokan (to match) antara karakteristik individu (pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan lain- lain) dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki individu tersebut dalam memegang suatu jabatan sesuai dengan kepaduan teori sumber daya (Reinaldi irvan, 2000).

(3)

yang sering terlambat masuk kerja. Apabila hal ini tidak ditindak lanjuti dengan baik dan cepat maka bisa menghambat terhadap perkembangan perusahaan karena memiliki karyawan yang belum profesional dalam bekerja. Hal ini akan menghambat kualitas dan kuantitas kerja yang rendah.

Melihat permasalahan yang terjadi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung tersebut beserta penjelasan keterkaitannya dengan teori, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi diatas maka penulis dapat menarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana rekrutmen berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

2. Bagaimana seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

3. Bagaimana kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung. 4. Apakah terdapat hubungan antara rekrutmen berbasis kompetensi terhadap

seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung. 5. Apakah Rekrutmen berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

(4)

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui rekrutmen berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

2. Untuk mengetahui Seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT. Sherish Cipta Interindo Bandung.

4. Untuk mengetahui apakah rekrutmen berbasis kompetensi terdapat hubungan terhadap seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

5. Untuk mengetahui apakah rekrutmen berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

6. Untuk mengetahui apakah seleksi berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

7. Untuk mengetahui apakah rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

KAJIAN PUSTAKA

(5)

Rekrutmen berbasis kompetensi adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat (attract) pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan kepegawaian (Sudiro, 2011:52).

Seleksi berbasis kompetensi

Seleksi Berbasis kompetensi merupakan usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan (Nindrijo Sunu Pambagio, dkk 2009).

Kinerja Karyawan

Kinerja adalah: hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2001).

METODE PENELITIAN

Menurut menurut Sugiyono (2011:32) mendefinisikan objek penelitian adalah sebagai berikut : “Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal.”

(6)

karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung adalah 100 orang.

Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang di ambil dalam penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata). Menurut Sedangkan Vincent Gaspersz (2000:63) dalam Umi Narimawati, at. all (2010:38) menerangkan bahwa statified random sampling adalah metode penarikan sampel dengan terlebih dahulu mengelompokkan populasi ke dalam strata – strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak sederhana setiap stratum.

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendekatan Solvin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

� = �

1 +��2

Dimana :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

= 50 100

(7)

Hasil Perhitungan Nilai Validitas Variabel Rekrutmen berbasis kompetensi (X1)

No. Item

Koefisien Korelasi (r)

Nilai r kritis Kesimpulan

1 0,594 0,300 Valid 2 0,690 0,300 Valid 3 0,588 0,300 Valid 4 0,487 0,300 Valid 5 0,603 0,300 Valid 6 0,542 0,300 Valid 7 0,434 0,300 Valid 8 0,495 0,300 Valid

2. Variabel seleksi berbasis kompetensi

Hasil Perhitungan Nilai Validitas Variabel Seleksi berbasis kompetensi (X2)

No. Item

Koefisien Korelasi (r)

Nilai r kritis Kesimpulan

1 0,692 0,300 Valid

2 0,705 0,300 Valid

3 0,556 0,300 Valid

4 0,592 0,300 Valid

5 0,695 0,300 Valid

(8)

Item Korelasi (r)

1 0,816 0,300 Valid

2 0,712 0,300 Valid

3 0,608 0,300 Valid

4 0,770 0,300 Valid

5 0,837 0,300 Valid

6 0,811 0,300 Valid

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel profesional kerja karyawan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Hasil Uji Reliabilitas

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari ketiga (3) variabel dalam penelitian ini yaitu, Pelatihan Kerja, Pengalaman Kerja dan Profesional Kerja Karyawan, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Koefisien Reliabilitas (r)

Nilai Kritis

Kesimpulan

Rekrutmen berbasis kompetensi 0,731 0,700 Reliabel Seleksi berbasis kompetensi 0,701 0,700 Reliabel

Kinerja karyawan 0,887 0,700 Reliabel

(9)

Variabel rekrutmen berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung tergolong dalam kategori cukup baik sebesar 55,4%, hal ini berarti bahwa Rekrutmen berbasis kompetensi yang dijalankan oleh PT Sherish Cipta Interindo Bandung belum sepenuhnya baik.

Seleksi berbasis kompetensi

Variabel seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung tergolong dalam kategori cukup baik sebesar 53,1%. Terutama dalam indicator kesesuaian pengetahuan yang tergolong kategori kurang baik sebesar 51,2% . Kinerja Karyawan

Variabel kinerja pegawai pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung tergolong dalam kategori cukup baik sebesar 53,4%. Hal ini berarti bahwa Kinerja Karyawan yang diterapkan oleh PT Sherish Cipta Interindo Bandung belum sepenuhnya baik. Terutama dalam hal indicator Disiplin sebesar 49,6% dan tergolong dalam kategori kurang baik.

Analisis Verifikatif

Model Analisis Jalur (Path Analysis)

ε

Px1y Px1x2 Px1x2y

Px2y Keterangan :

X1 : Rekrutmen berbasis kompetensi X2 : Seleksi berbasis kompetensi

X1

Y

(10)

Px2y : Koefisien jalur seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan

Px1x2y : Koefisien jalur Rekrutmen berbasis kompetensi dan seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan

ε

: Pengaruh faktor lain

1) Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 (Rekrutmen berbasis kompetensi)

X2 (Seleksi berbasis kompetensi)

Y (Kinerja Karyawan)

N 50 50 50

Normal Parametersa,b

Mean 21.2227 16.1492 14.3026

Std. Deviation 4.22199 3.67383 4.26242

Most Extreme Differences

Absolute .121 .156 .158

Positive .080 .090 .095

Negative -.121 -.156 -.158

Kolmogorov-Smirnov Z .854 1.100 1.115

Asymp. Sig. (2-tailed) .460 .178 .167

(11)
(12)

Coefficientsa

X1 (Rekrutmen berbasis

kompetensi) .275 .102 .273 2.709 .009

X2 (Seleksi berbasis

kompetensi) .744 .117 .642 6.372 .000

Koefisien jalur untuk Rekrutmen berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan (PYX1) diperoleh sebesar 0,273. Niliai ini merupakan bobot pengaruh langsung variabel Rekrutmen berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan. Koefisien jalur Seleksi berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan (PYX2) diperoleh sebesar 0,642. Nilai ini merupakan bobot pengaruh langsung variabel Seleksi berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan.

Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi Rekrutmen berbasis kompetensi dan Seleksi berbasis kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

(13)

Variabel Koefisien Jalur

Pengaruh Langsung

(melalui)

Total

X1 X2

X1 0,273 7,4% 10,6% 18,0%

X2 0,642 41,2% 10,6% 51,8%

Total Pengaruh 69,8%

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa pengaruh terbesar berasal dari variabel seleksi berbasis kompetensi dengan kontribusi pengaruh sebesar 51,8%, sedangkan variabel rekrutmen berbasis kompetensi (X2) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 18,0%. Hal ini dapat di nyatakan bahwa variabel seleksi berbasis kompetensi (X2) dominan mempengaruhi kinerja karyawan (Y) sedangkan variabel rekrutmen berbasis kompetensi (X1) tidak terlalu dominan mempengaruhi variabel kinerja karyawan (Y).

1. Pengaruh Rekrutmen berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan Diperoleh hasil perbandingan thitung dengan ttabel seperti terlihat dalam gambar nilai thitung sebesar = 2,709 lebih besar dari ttabel sebesar 2,012 dan juga jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05 sehingga kesimpulan uji adalah menolak Ho dan hipotesis alternatif diterima.

2. Pengaruh Seleksi berbasis kompetensi terhadap Kinerja Karyawan

Diperoleh hasil perbandingan thitung dengan ttabel seperti terlihat dalam gambar nilai thitung sebesar = 6,372 lebih besar dari ttabel sebesar 2,012 dan juga jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga kesimpulan uji adalah menolak Ho dan hipotesis alternatif diterima.

(14)

Karyawan secara simultan

Hasil perbandingan nilai uji terlihat Fhit sebesar 54,373 lebih besar dari pada Ftabel sebesar 3,195 dan juga jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara simultan rekrutmen berbasis kompetensi dan seleksi berbasis kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan penulis mengungkapkan bahwa Rekrutmen berbasis kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindrijo Sunu Pambagio, Hamidah Nayati Utami, dan Gunawan Eko N. yang berjudul Pengaruh Proses Rekrutmen, Proses Seleksi, dan Kompetensi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian Tata Usaha dan Keuangan PG Kebon Agung Malang) menyatakan bahwa secara parsial variabel proses rekrutmen berbasis kompetensi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

(15)

rekrutmen terhadap seleksi. Pembuktian ini menguatkan pendapat dari Ivancevich (2001) yang menyatakan bahwa rekrutmen berkorelasi langsung dengan seleksi.

Berdasarkan hasil pengolahan penulis mengungkapkan bahwa Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindrijo Sunu Pambagio, Hamidah Nayati Utami, dan Gunawan Eko N. yang berjudul Pengaruh Proses Rekrutmen, Proses Seleksi, dan Kompetensi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian Tata Usaha dan Keuangan PG Kebon Agung Malang) menyatakan bahwa secara parsial dan simultan variabel Proses Rekrutmen, Proses Seleksi, dan Kompetensi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Tanggapan responden yang merupakan karyawan PT Sherish Cipta Interindo Bandung mengenai Rekrutmen berbasis kompetensi masuk dalam kategori cukup baik artinya sudah sesuai dengan standar dan procedure yang telah ditentukkan oleh perusahaan. Total skor tertinggi pada variable ini ada pada indicator sumber rekrutmen karyawan, sedangkan indicator yang memiliki skor terendah ada pada indicator metode perekrutan.

(16)

Total skor tertinggi pada variable ini ada pada indicator kualitas, sedangkan indicator yang memiliki skor terendah ada pada indicator disiplin.

4. Terdapat hubungan dengan tingkat hubungan rendah antara Rekrutmen berbasis kompetensi terhadap seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

5. Rekrutmen berbasis kompetensi berpengaruh signifikan dengan tingkat pengaruh sangat rendah terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

6. Seleksi berbasis kompetensi berpengaruh signifikan dengan tingkat pengaruh cukup kuat terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

7. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi secara simultan berpengaruh signifikan dengan tingkat pengaruh cukup kuat terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab IV dan dari penarikan kesimpulan diatas mengenai Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Kompetensi dalam Mewujudkan Kinerja Karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

(17)

nilai cukup baik dan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Akan tetapi ada beberapa hal yang sebaiknya perusahaan perhatikan seperti indicator kesesuaian pengetahuan yang dinilai kurang baik dikarenakan posisi penempatan kerja karyawan tidak sesuai dengan latar belakang yang dimiliki karyawan. Maka perusahaan harus memperhatikan seleksi sehingga tujuan perusahaan memilih calon karyawan yang berkompetensi terwujud.

3. Kinerja Karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung dinilai cukup baik. Tetapi karyawan harus meningkatkan disiplin mereka diantaranya dapat dilihat dari absensi dan ketetapan waktu dalam bekerja. Jika karyawan mampu untuk mendisiplinkan diri, hal ini akan menunjang perkembangan dan kemajuan perusahaan.

4. Perusahaan harus lebih memperhatikan lagi hubungan antara rekrutme n dan seleksi berbasis kompetensi sehingga ke dua tahap tersebut dapat menghasilkan karyawan yang berpotensi.

5. Rekrutmen berbasis kompetensi memberikan kontribusi sangat rendah terhadap seleksi berbasis kompetensi sebaiknya perusahan mengawasi pelaksanaan rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi dengan mematuhi kebijakan prosedur yang ditentukkan.

6. Seleksi berbasis kompetensi memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan dengan dominan. Maka perusahaan harus mempertahankan tahap seleksi yang jujur sehingga output yang diberikan baik.

(18)

Desler, G. 2000. Human Resource Management. New Jersey: Prentice-Hall. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Cetakan Kedua, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Nindrijo,dkk. 2009. Pengaruh Proses rekrutmen, Proses seleksi, dan kompetensi

karyawan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Sumber Daya Manusia. 2009.

Ryalt, et. al. 1995. Creating Training Miracles. AIM Australia.

Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D, Alfabeta Umi Narimawati, dkk. 2010. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif, teori

dan aplikasi. Bandung : Agung media.

(19)

iv

ABSTRAK

Karyawan merupakan asset utama sebuah perusahaan yang menjadikan perusahaan unggul dibandingkan pesaingnya. Belum sesuainya criteria dan standar procedure yang ditetapkan perusahaan mengenai rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi yang ada pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung, menjadikan proses rekrutmen dan seleksi berbasis kompete nsi sebagai formalitas sehingga akan berdampak pada kinerja karyawan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Sampel yang diambil secara acak sebanyak 50 karyawan dengan populasi seluruh karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung sebanyak 100 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik jalur (path analysis).

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara parsial dan simultan. Diantara kedua variable independen yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah seleksi berbasis kompetensi. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dimana semakin sesuainya rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi dilakukan akan membuat kinerja karyawan semakin optimal.

(20)

v

Employees are the main asset of a company that made the company superior to its competitors. Not to suitability criteria and procedure standards set by the company regarding the competency-based recruitment and selection available on PT Sherish Copyright Interindo Bandung, making the process of recruitment and selection based on competency as a formality that will have an impact on employee performance. Therefore, this study aimed to determine the effect of competency-based recruitment and selection on employee performance. The method used in this research is qualitative and quantitative. Samples taken at random sample of 50 employees to the population of all employees at PT Cipta Interindo Sherish Bandung as many as 100 employees. The analysis technique used is descriptive statistical analysis and statistical analysis path (path analysis).

The results in this study demonstrate that the competency-based recruitment and selection significantly influence employee performance both partially and simultaneously. Among the two most dominant independent variables affect the performance of employees is competency-based selection. Recruitment and selection based on competency have a positive influence on employee performance, where the suitability of competency-based recruitment and selection is done would make more optimal employee performance.

(21)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Dalam bab II diuraikan mengenai dasar - dasar teori. Mengenai Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan, kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis.

2.1.1 Rekrutmen berbasis kompetensi

Menurut Sandra Sahupala (2009), Sekitar 33 tahun lalu konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM) diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Dr. David McClelland di Amerika Serikat. Konsep management Human Resources ini berkembang dan terus mendunia seolah tanpa pesaing, termasuk Indonesia. Konsep Competency Based Human Resource Management (CBHRM) menawarkan metode baru untuk merumuskan model kompetensi suatu organisasi yang terintegrasi dengan visi da n strategi perusahaan untuk kemudian diimplementasikan dalam berbagai sistem MSDM yang berlaku dalam organisasi, antara lain: seleksi, perencanaan karir, perencanaan suksesi, penilaian kinerja, pendidikan serta pelatihan, dan pengembangan organisasi (anonim, 2009).

(22)

competency yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut; lengkap dengan definisi kompetensi yang rinci, serta juga indikator perilaku dan levelisasi (penjenjangan level) untuk setiap jenis kompetensi. Dalam tahap ini p ula disusun semacam kebutuhan kompetensi per posisi, atau semacam daftar kompetensi apa yang dipersyaratkan untuk satu posisi tertentu, berikut dengan level minimumnya (Yodhia, A. 2007).

2.1.1.1 Pengertian Rekrutmen berbasis kompetensi

Rekrutmen berbasis kompetensi adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat (attract) pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan kepegawaian (Sudiro, 2011 :52). Menurut Veithzal Rivai (2009:1) rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar, yang mampu bekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran- lamaran mereka di serahkan atau dikumpulkan. Hasilnya merupakan sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi dan di pilih.

(23)

bertujuan menyediakan pegawai yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan.

Adapun menurut Sukirno (2004:98) rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi, yang terbagi atas rekrutmen internal dan eksternal. Sedangkan Menurut Noe at. all ( 2000 ) Rekrutmen didefinisikan sebagai “pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi

dan mencari tenaga kerja yang potensial. Selain itu, Rekrutmen menurut Hasibuan (2009:40) adalah “Usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan”. Sedangkan

menurut Handoko (2008:69), “Rekrutmen merupakan proses pencarian dan “pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”.

2.1.1.2 Konsep rekrutmen be rbasis kompetensi

Konsep rekrutmen berbasis kompetensi memberikan beberapa keunggulan, antara lain:

a. Tingkat akurasi yang tinggi dalam menilai tepat atau tidaknya seseorang ditempatkan pada pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan potensi yang dimiliki.

b. Memfasilitasi kesesuaian antara keterampilan seseorang dengan minat dan kebutuhan kerja.

(24)

d. Digunakan untuk membuat struktur atas kisaran penuh penilaian dan teknik-teknik pengembangan yang meliputi lembaran aplikasi, wawancara, tes tulis, proses penilaian dan ratingnya.

e. Digunakan untuk menspesifakasi keterampilan dan karakteristik tertentu serta rencana pengembangan yang dapat dijadikan target sasaran terhadap area yang perlu dikembangkan. Dapat juga dengan menggunakan Metode uji kompetensi lain yang kini juga banyak dilakukan adalah dengan menerapkan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh suatu badan yang independen dan kredibel. Di Amerika Serikat misalnya, telah terdapat sertifikasi kompetensi untuk beragam profesi/posisi seperti untuk posisi marketing, HR, keuangan, engineering, dll. Dengan sertifikasi ini, maka seorang karyawan benar-benar telah teruji level kompetensinya (Yodhia,A. 2007).

(25)

pengukuran ini adalah kombinasi karakteristik yang akan terwujud dalam manifestasi kompetensi. Dalam hal ini, para ahli dan praktisi perlu menggali sedalam-dalamnya terhadap kemampuan manajer dan eksekutif.

Kemampuan merencanakan dan mengorganisir merupakan salah satu karakteristik psikologis individual yang berkenaan dengan seberapa baik individu mampu menempatkan dan menerapkan karakteristik inti yang dimiliki untuk dikombinasikan dengan keterampilan spesifik. Pertanyaan yang dapat muncul dalam praktiknya adalah apakah intelektualitas yang dimiliki seseorang dapat membawa orang tersebut untuk berpikir mengenai implikasi dilakukannya tindakan tertentu, apakah kepribadian seseorang dapat merespon secara konstruktif dan optimis terhadap masalah- masalah yang terjadi, apakah keterampilan dalam problem solving cukup baik dan sebagainya.

Implikasi dilakukannya tindakan tertentu, apakah kepribadian seseorang dapat merespon secara konstruktif dan optimis terhadap masalah- masalah yang terjadi, apakah keterampilan dalam problem solving cukup baik dan sebagainya. Salah satu perusahaan besar yang membuat kerangka kompetensi modern adalah The Ferttercorn plc dengan melakukan short- listing terhadap thinking, feeling dan acting, seperti tertuang pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 : The Fettercorn Competency Frame work Thingking

฀ Analysis

฀ Learning ability

Mengidentifikasi informasi untuk dianalisis dan menerapkan keterampilan penalaran untuk membantu penyebaran keputusan informasi yang ditetapkan. Hasrat untuk terus belajar dan

(26)

Feeling

Empati terhadap orang lain dan menghargai orang-orang sebagai individu. Menyeimbangkan kebutuhan saat diperlukan secara directive dan consultative.

Motivasi dan dorongan untuk meraih hasil dan menyelesiakan segala

sesuatunya. Preferensi bagi persistence dan resilience.

Tabel 2.1 memaparkan kerangka kompetensi modern yang dilakukan oleh Fettercorn plc dalam upayanya melakukan rekrutmen karyawannya berdasarkan pada kompetensi individu (Alex Sujanto 2009).

2.1.1.3Tujuan Rekrutmen berbasis kompetensi

Menurut menurut Simamora (2004:214) proses rekrutmen berbasis kompetensi memiliki beberapa tujuan, antara lain:

(27)

terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi sta ndar kualifikasi organisasi.

2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.

3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.

2.1.1.4Sumber – Sumbe r Rekrutme n berbasis kompetensi

Randall S.Schuler dan Susan E.Jackson (2007:295) menyatakan bahwa sumber rekrutmen terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Sumbe r rekrutmen internal

Sumber-sumber internal dalam rekrutmen meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dirotasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan atau dipanggil kembali.

a)Promosi

b)Transfer/Rotasi

c) Pengkaryaan karyawan kembali

(28)

2) Sumbe r rekrutmen eksternal

Sumber eksternal merupakan sumber untuk mendapatkan karyawan dari luar perusahaan yang memiliki bobot atau kualifikasi tertentu.

a) Lembaga pendidikan

b) teman / anggota keluarga dekat c) Lamaran terdahulu yang telah masuk d) Agen tenaga kerja

e) Karyawan perusahaan lain f) Asosiasi profesi

g) Outsourcing

2.1.1.5 Metode Perekrutan berbasis kompetensi

Menurut P, Sondang. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara _2010. Efisiensi Kerja :

1. Melalui iklan di media massa (radio, TV, koran, internet).

2. Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu. Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik, misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.

(29)

diprediksikan dapat menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, even-even tertentu.

4. Menyewa konsultan perekrutan. Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga kerja profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut, dengan demikian ada jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk mencari tenaga kerja yang sesuai.

2.1.1.6 Indikator Rekrutmen berbasis kompetensi

Proses rekrutmen pegawai merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pe gawai melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai yang cuk up agar manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan (Malthis, 2001:112). Adapun indikator- indikator dari variabel proses rekrutmen berbasis kompetensi ini antara lain :

1. Sumber Karyawan

(30)

2.1.1.7 Proses Rekrutme n berbasis kompetensi

Menurut Handoko (2008), proses rekrutmen berbasis kompetensi (penarikan) secara ringkas dapat dijelaskan pada gambar berikut :

Sumber : Handoko (2008)

Gambar 2.1.

Proses Rekrutme n berbasis kompetensi

Proses rekrutmen saat ini memiliki beberapa istilah popular diantaranya Job Analysis, Job Description, Job Specification, Job Evaluation,dan Job Classification. Uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Job Analysis (Analisis Jabatan)

(31)

dipekerjakan.

2. Job Description (Uraian Jabatan)

Menurut Yoder (dalam Moekijat, 2010) mengatakan bahwa uraia n jabatan adalah mengihktisarkan fakta- fakta yang diberikan oleh analisis jabatan dalam susunan yang sistematis. Uraian jabatan merupakan garis-garis besar yang ditulis dan dimaksudkan untuk memberikan keterangan tentang fakta- fakta yang penting dari jabatan yang diperlukan.

3. Job Specification (Persyaratan Jabatan)

Persyaratan pekerjaan adalah catatan mengenai syarat-syarat orang yang minimum harus dimiliki untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik (Moekijat :2010)

4. Job Evaluation (Penilaian Jabatan)

Menurut Moekijat (2010) penilaian jabatan adalah kegiatan yang dilakukan guna membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dari jabatan dengan jabatan lainnya.

5. Job Classification (Penggolongan jabatan)

Penggolongan jabatan adalah pengelompokan jabatan-jabatan yang memiliki nilai yang sama (Moekijat, 2010).

2.1.2 Seleksi berbasis Kompetensi

(32)

Menurut Wibowo (2009:110), “Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut”.

Seleksi dalam sebuah perusahaan akan menentukan baik tidaknya karyawan yang akan mengisi pekerjaan yang lowong. Oleh karena itu, perusahaan harus benar-benar memperhatikan proses seleksi yang dilakukan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses seleksi, yaitu : dasar seleksi, metode seleksi, prosedur seleksi, tes kerja, wawancara, dan kendala-kendala seleksi. Dengan memperhatikan hal- hal tersebut, maka perusahaan akan mendapatkan hasil yang lebih baik (Nindrijo, at. all. 2009).

2.1.2.1 Pengertian Seleksi berbasis kompetensi

Menurut Sunyoto (2012:108), “Seleksi tenaga kerja adalah merupakan

serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan”. Selain itu, menurut Rivai dan Ella (2010:158), “Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang

digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima”.

(33)

(2009:261), Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi.

2.1.2.2Proses Seleksi berbasis kompetensi

Sumber : Alex sujanto, at. all 2009

Gambar 2.2

Rangkaian Proses perekrutan dan Seleksi berbasis kompetensi

(34)

yang didasarkan pada kompetensi diharapkan dapat mendorong penerapan bentuk-bentuk pendekatan tertentu dalam bekerja. Kompetensi pada akhirnya dapat berfungsi sebagai powerful tool pada saat dibutuhkannya perubahan kultur dalam organisasi. Pengaruh kompetensi secara menyeluruh adalah mendorong setiap anggota organisasi untuk memusatkan kinerja yang dihasilkan pada satu area spesifik, dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan yang pada akhirnya meningkatkan performa organisasi (Alex Sujanto, 2009).

Sedangkan menurut Siagian (2006 : 137) : “langkah- langkah yang

ditempuh dalam proses seleksi ialah : 1. Penerimaan Surat Lamaran 2. Penyelenggaraan ujian 3. Wawancara seleksi

4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya 5. Evaluasi kesehatan

6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya 7. Keputusan atas lamaran

Masing- masing langkah tersebut akan diuraikan secara singkat berikut ini. 1. Penerimaan surat lamaran

(35)

Pemeriksaan ini dilakukan seteliti mungkin agar calon – calon yang melamar adalah betul – betul calon yang terbaik dari keseluruhan calon yang ada. Persyaratan yang diteliti adalah :

- Surat lamaran yang ditulis tangan - Fotokopi ijasah terakhir atau sertifikat - Kartu Tanda Pengenal (KTP/SIM) - Sertifikat atau referensi yang mendukung - Pasfoto

Bagi calon karyawan yang lolos seleksi administrasi tersebut, akan dipanggil untuk mengikuti testing atau ujian tertulis.

2. Penyelenggaraan ujian

(36)

3. Wawancara Seleksi Berbasis kompetensi

Diperlukan keterampilan praktis dalam melakukan wawancara agar dapat melaksanakan wawancara berbasis kompetensi secara efektif. Wawancara dapat dilaksanakan secara terstruktur dengan mengikuti acuan urutan sebagai berikut: wawancara biografis kandidat, wawancara backward looking dan wawancara forward looking. Pada wawancara biografi, pewawancara membawa kandidat menelusuri curriculum vitae-nya, mengeksplorasi pengalaman-pengalamannya, motivasi berpindah kerja dan aspirasi bagi kemajua n organisasi tersebut. Sementara itu wawancara backward looking dianggap sebagai prediktor terbaik dan dapat dipercaya bagi keberhasilan kerja di masa depan. Wawancara backward looking didasarkan pada performa masa lalu sebagai prediktor untuk perilaku masa depan.

Dalam pelaksanaan metode ini, pewawancara dapat menanyakan hal- hal sebagai berikut: “Dapatkah anda memberikan contoh pada saat seperti apa anda merencanakan suatu proyek khusus yang sangat komplek?”. Kandidat mungkin

(37)

kebalikan dari cara backward looking, misalnya dengan menanyakan “Dengan mempertimbangkan situasi ... apa yang akan anda lakukan?”. Dalam wawancara forward looking, perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya wawancara situasional yang mengacu pada sekedar uji kemampuan

kognitif. Menurut Campion dan Hudson (1994; pada Wood & Payne, 1998), pertanyaanpertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kedua metode tersebut baik yang berorientasi masa lalu maupun berorientasi masa depan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan validitas, tetapi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada masa lalu dirasa lebih efisien dan efektif.

4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensi

(38)

5. Evaluasi kesehatan

Hal ini merupakan tahapan akhir dari keseluruhan seleksi yang ada pada perusahaan ini. Adapun tujuan tes ini adalah untuk meliha t dengan jelas kondisi calon karyawan dan untuk memastikan bahwa calon karyawan tersebut benar-benar dalam keadaan siap dalam melaksanakan tugasnya kelak tanpa adanya hambatan suatu penyakit apapun. Fisik dan mental yang sehat merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi karena tanpa itu seorang karyawan mungkin akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Evaluasi kesehatan ini biasanya dilakukan oleh tim medikal yang telah ditentukan oleh perusahaan.

6. Wawancara langsung oleh manajer yang akan menjadi atasannya

Dalam manajemen sumber daya manusia dewasa ini semakin dirasakan pentingnya keterlibatan para penyelia yang akan menjadi atasan langsung pelamar dalam proses seleksi. Bahkan dalam banyak organisasi kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan wewenang dan kata terakhir kepada para penyelia untuk memutuskan siapa di antara para pelamar yang diterima dan siapa yang ditolak.

(39)

7. Keputusan atas lamaran

Langkah terakhir dalam proses seleksi adalah pengambilan keputusan tentang lamaran yang masuk. Siapapun yang pada akhirnya mengambil keputusan atas lamaran yang diterima, apakah diterima atau ditolak, yang jelas ialah bahwa dua hal penting mendapat perhatian.

Pertama, merupakan tindakan yang sangat etis sekaligus merupakan langkah penting dalam menjaga citra positif suatu organisasi apabila para pelamar yang lamarannya tidak diterima segera diberitahu tentang penolakan tersebut. Hal ini agar pelamar yang ditolak tersebut dapat mengambil langkah baru untuk melamar ke tempat pekerjaan lain. Tindakan seperti ini dikatakan etis dan tepat karena dengan demikian organisasi menunjukkan keperduliannya terhadap nasib orang-orang pencari pekerjaan. Sikap demikian sekaligus menjadi alat hubungan masyarakat yang efektif bagi organisasi yang bersangkutan, baru kemudian memberitahu pelamar yag diterima.

(40)

ditemukan titik lemah dari proses seleksi yang telah ditempuh. Maksudnya ialah agar titik lemah tersebut diatasi dalam melakukan seleksi tenaga kerja di waktu-waktu yang akan datang.

Dalam setiap tahapan seleksi, bila seorang pelamar gagal atau tidak lulus, maka ia tidak berhak mengikuti seleksi selanjutnya. Hal ini dilakukan agar perusahaan benar-benar memperoleh karyawan yang berkualitas. Dengan selesainya proses seleksi, langkah berikutnya adalah orientasi dan penempatan karyawan.

2.1.2.3 Tujuan Seleksi berbasis kompetensi

Adapun tujuan seleksi penerimaan karyawan menurut Hasibuan (2008 : 49) adalah :

1. Karyawan yang qualified dan potensial. 2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin

3. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat. 4. Karyawan yang terampil dan dan bersemangat dalam bekerja. 5. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang- undang perburuhan.

6. Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal maupun horizontal.

7. Karyawan yang dinamis dan kreatif.

8. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya. 9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.

(41)

11.Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan. 12.Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.

13.Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.

2.1.2.4 Indikator Seleksi berbasis kompetensi

Menurut Bowen, David (2002:48) indikator- indikator seleksi dengan metode Person-Organization Fit adalah sebagai berikut :

1. Kesesuaian pengetahuan calon karyawan dengan pekerjaan 2. Kesesuaian keterampilan calon karyawan dengan pekerjaan 3. Kesesuaian kemampuan calon karyawan dengan pekerjaan

2.1.3 Kinerja karyawan

Istilah kinerja atau prestasi sebenarnya pengalih bahasan dari bahasa inggris “Performance” yang dapat memberikan tiga arti; prestasi, pertunjukan, pelaksanaan tugas. Bernardin dan Russel (1993) adalah yang pertama memberikan definisi tentang performance sebagai berikut : ”Performance is defined as the record of outcomes produce on a spesific job function or activity during a

specified time period”. Kinerja/prestasi adalah catatan tentang hasil- hasil yang

(42)

2.1.3.1 Pengertian Kine rja karyawan

Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Selanjutnya Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah: hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Srimindarti, 2006).

2.1.3.2 Standar dan Krite ria Kinerja Karyawan

Menurut A. Dale Timpe (1999: 247), menyatakan bahwa standar kerja merupakan: Standar kerja dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok tanggung jawab. karyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan kerja akan dilakukan, dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitif bagaimana hasil- hasil kinerja diukur.

Menurut Wirawan (2009: 67) “Standar kinerja adalah target, sasaran,

(43)

standar kinerja”.Menurut Randall S. Schular & Susan E. Jackson (1999: 11) “Ada tiga jenis dasar kriteria kinerja”, yaitu:

a) Kriteria berdasarkan sifat (memusatkan diri pada karakteristik pribadi seorang karyawan).

b) Kriteria berdasarkan perilaku (kriteria yang penting bagi pekerjaan yang membutuhkan hubungan antar personal).

c) Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang fokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan).

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003: 143) “Untuk mencapai tujuan

kinerja karyawan maka dapat dinilai dari tiga hal, meliputi: penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, adanya standar pelaksanaan kerja, praktis (mudah dipahami atau dimengerti karyawan atau penilai). Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik.

2.1.3.3 Faktor-faktor yang me mpengaruhi Kinerja

(44)

 Variabel Individual, terdiri dari: kemampuan dan keterampilan, mental dan

fisik, latar belakang (keluarga, tingkat sosial), penggajian dan demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin).

 Variabel Organisasional, terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur desain pekerjaan.

 Variabel Psikologis, terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, belajar,

motivasi.

Sedangkan, Menurut (Mangkunegara, 2001:67-68) faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang ialah :

a. Faktor kemampuan, secara umum kemampuan ini terbadi menjadi 2 yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuanreality (knowledge dan skill). b. Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam

menghadapi situasi kerja.

2.1.3.4Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa indikator yaitu:

a) Efektifitas

Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan.

b) Tanggung jawab

(45)

c) Inisiatif

Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria kinerja, maka peneliti menggunakan kriteria kinerja menurut Suyadi Prawirosentono yang meliputi: efektifitas, tanggung jawab, disiplin dan inisiatif. Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tentunya membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing- masing pekerjaan tentunya mempunyai standar yang berbeda beda tentang pencapaian hasilnya. Sedangkan Menurut Dharma dalam Nindrijo Sunu Pambagio,dkk (2003:46), standard an indikator kinerja antara lain :

1. Kualitas ( Quality ) merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.

2. Kuantitas ( Quantity ) merupakan produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatanyang diselesaikan.

(46)

2.1.4 Hasil Penelitian sebelumnya

Selanjutnya untuk mendukung penelitian ini, dapat di sajikan daftar penelitian terdahulu dan teori yang sudah dijabarkan atau dikemukakan sehingga dapat membedakan keorisinalitasan penelitian ini:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian /

Judul Referensi

(47)
(48)

Oleh : Alex karena itu, manajemen

harus mampu

merancang program-program rekrutmen dan seleksi. yang berbasis kompetensi, misalnya hitung yang diperoleh sebesar 9,552 dan Sig. variabel terikat (kinerja karyawan (Y)). Nilai adjusted R-square yang diperoleh sebesar 0,368 menunjukkan bahwa this sort, in past studies,

(49)

per cent as a result of using competency-based selection methods. Reductions in employee

turnover ranging from 50 per cent to 90 per cent have also been noted

Sumber : Kumpulan Jurnal-jurnal.

2.2 Kerangka Pe mikiran

(50)

sehingga mampu melaksanakan peranan dan kelangsungan hidup sistem perusahaan tersebut.

Dengan rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi yang baik dan tepat, maka karyawan yang diperoleh akan memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat bekerja dengan baik pula. Hal ini akan membuat perusahaan mudah dalam mencapai tujuannya. Selain itu, kompetensi yang baik akan membantu perusahaan menciptakan budaya kinerja tinggi.

2.2.1 Keterkaitan antara Variabel Penelitian

2.2.1.1 Keterkaitan Rekrutme n berbasis Kompetensi terhadap Kinerja karyawan

Menurut Handoko (2008:69), “Rekrutmen merupakan proses

pencarian dan “pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”. Untuk mendapatkan calon karyawan yang

(51)

Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier berganda, variabel proses rekrutmen berbasis kompetensi memiliki koefisien sebesar 0,221, nilai thitung sebesar 3,334 dengan probabilitas sebesar 0,002, sehingga variabel proses rekrutmen berbasis kompetensi memiliki pengaruh yang signifikansi terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari α (alpha) yang dipakai yaitu sebesar 0,050 dan secara simultan, variabel bebas tersebut juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan diperolehnya nilai Fhitung sebesar 9,552 dengan probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari aplha 0,050. Nilai adjusted R-square yang diperoleh sebesar 0,368 yang berarti secara keseluruhan besarnya pengaruh variabel tersebut terhadap kinerja karyawan sebesar 36,8% (Nindrijo, dkk tahun 2009).

(52)

2.2.1.2Keterkaitan Seleksi berbasis Kompetensi terhadap Kinerja karyawan Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier berganda, variabel proses seleksi berbasis kompetensi memiliki koefisien sebesar 0,161, nilai thitung sebesar 2,086 dengan probabilitas sebesar 0,043, sehingga variabel proses seleksi berbasis kompetensi memiliki pengaruh yang signifikansi terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari α

(alpha) yang dipakai yaitu sebesar 0,050. Hasil ini didukung oleh pendapat Wibowo (2009:325) yang menjelaskan bahwa kompetensi merupakan karakteristik yang mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi (Nindrijo,dkk thn 2009).

2.2.1.3 Keterkaitan Rekrutmen dan seleksi berbasis Kompetensi

(53)

(Alex sujanto, 2009) rekrutmen dapat berarti mencakup segala sesuatu mulai dari advertising sampai dengan induksi. Sedangkan seleksi terfokus pada point yang menentukan mengenai keputusan yang diambil tentang siapa yang akan direkrut untuk menjadi bagian dari organisasi. Dengan demikian, rekrutmen dan seleksi berkaitan dengan instrumen dan metode yang digunakan untuk menilai para kandidat.

2.1.2.4Keterkaitan Rekrutme n dan Seleksi berbasis Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis statistik, diperoleh nilai F hitung sebesar 9,552, dan nilai F tabel sebesar 2,833 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian variabel proses rekrutmen, dan seleksi berbasis kompetensi karyawan secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Nilai adjusted R-square yang didapatkan adalah sebesar 0,368, maka besarnya pengaruh total variabel proses rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi, terhadap variabel kinerja karyawan adalah sebesar 0,368 atau sekitar 36,8%, dan sisanya sebesar 63,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian, seperti motivasi karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson dalam Wibowo (2009:99), yang mengindikasikan bahwa kinerja merupakan fungsi motivasi dan kemampuan.

(54)

tidak akan menghasilkan kinerja yang optimal bila dikerjakan dengan kemampuan yang rendah. Demikian juga setinggi apapun tingkat kemampuan seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya jika tidak ditemukan dalam pencarian proses rekrutmen berbasis kompetensi, Kinerja tidak akan efektif tanpa diimbangi dengan adanya kemampuan dari calon karyawan. Kinerja kita ditentukan oleh faktor individual, seperti kemampuan dan upaya, tetapi juga oleh faktor- faktor di luar kendali langsung diri kita, seperti keputusan-keputusan yang diambil oleh orang lain, sumber daya yang tersedia, sistem dimana kita bekerja.

(55)

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian Rekrutmen berbasis

kompetensi

1. Metode perekrutan 2. Sumber rekrutmen Karyawan

(Malthis, 2001:112).

Seleksi berbasis Kompetensi

1. Kesesuaian Pengetahuan 2. Kesesuaian

Keterampilan 3. Kesesuaian

Kemampuan Bowen, David (2002:48)

Kinerja karyawan 1.kuantitas 2.kualitas 3.Disiplin

(56)

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan persyaratan sementara atau dugaan jawaban sementara yang paling memungkinkan dan masih harus dibuktikan melalui penelitian. Dugaan jawaban ini bermanfaat bagi penelitian agar proses penelitian lebih terarah. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Menurut Umi Narimawati (2007:73), mengemukakan bahwa:

“Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian yang dinyatakan.”

Menurut Sugiyono (2012:64) dalam Umi Narimawati (2010) dikatakan bahwa:

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil hipotesis sementara dalam memecahkan masalah tersebut, bahwa :

1 : Rekrutmen berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung sudah cukup sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2 : Seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung cukup sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.

(57)

4 : Terdapat hubungan antara Rekrutmen berbasis kompetensi terhadap Seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

5 : Rekrutmen berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

6 : Seleksi berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

(58)

53

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) dalam Umi Narimawati, at. all (2010:29) bahwa :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal – hal lain jika dianggap perlu”.

Selain itu menurut Sugiono (2010:32), adalah sebagai berikut:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tenta ng suatu hal. Objek penelitian ini adalah Rekrutmen dan Seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

3.2 Metode Penelitian

(59)

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) dalam Umi Narimawati, at. all (2010:29) bahwa:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk

menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

3.2.1 Desain Penelitian

Melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Sedangkan Moh. Nazir (2003:84), mengemukakan bahwa: “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

(60)

tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Dalam ilmu- ilmu sosial, penelitian terdiri dari penelitian pe njajakan, penelitian penjelasan (explanatory), dan penelitian deskriptif verifikatif (descriptif verificative).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada PT Sherish Cipta

Interindo Bandung dan selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada Sherish Cipta Interindo Bandung.

3. Merumuskan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan dan hipotesis untuk diuji. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Rekrutmen berbasis kompetensi (variabel X1) dan Seleksi berbasis kompetensi (variabel X2) serta Kinerja karyawan (variabel Y).

4. Menetapkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Sherish Cipta Interindo Bandung.

5. Menetapkan hipotesis penelitian sesuai dengan fenomena yang terjadi pada Sherish Cipta Interindo Bandung berdasarkan teori.

(61)

yang dimulai dari yang positif sampai yang paling negatif dan sebaliknya. 7. Menetapkan data-data mengenai Rekrutmen dan Seleksi berbasis kompetensi

terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

8. Melakukan analisis mengenai Rekrutmen dan Seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

9. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penjelasan dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di gambarkan desain dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

T1 Descriptive Descriptive and Survey

T2 Descriptive Descriptive and Survey

(62)

 T1 = Rekrutmen berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta

Interindo Bandung.

 T2 = Seleksi berbasis kompetensi pada PT Sherish Cipta

Interindo Bandung.

 T3 = Kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo

Bandung.

 T4,5,6,7 = Rekrutemen dan Seleksi berbasis kompetensi terhadap

kinerja karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo Bandung.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan antara dua variabel bebas secara bersamaan yang mempunyai hubungan dengan satu variabel tergantung.

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Ope rasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Jonathan Sarwono (2006:67), variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.

Seleksi berbasis kompetensi (X2)

Kinerja karyawan (Y) Rekrutmen berbasis

(63)

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Dari pengertian diatas, maka operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel- variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (Variabel X) Menurut Umi Narimawati (2008:40) :

“Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang

mempengaruhi variabel lain yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.”

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:39) :

“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat).”

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Variabel Y) Umi Narimawati (2008:40), menyatakan bahwa:

“Variabel dependen (variabel tergantung) adalah variabel yang memberikan

(64)

pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.” Sedangkan menurut Sugiyono (2008:39) :

“Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu; “Rekrutmen dan Seleksi berbasis kompetensi terhadap kinerja karyawan” maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

- Rekrutmen berbasis kompetensi (variabel X1), - Seleksi berbasis kompetensi (variabel X2),

- Kinerja Karyawan (variabel Y) Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Ope rasionalisasi Variabel Variabel Konsep variable Dimensi atau

(65)
(66)

3.2.3.1Sumber Data

Menurut Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Data Prime r

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer umumnya berupa data kualitatif dan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Data primer diperoleh dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

(67)

secara tidak langsung.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

1) Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:161) :

“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu

sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.

Menurut Sugiyono (2008:80), pengertian populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dari pengertian populasi diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah unit yang menjadi target penelitian yang ditetapkan oleh peneliti.

(68)

Jumlah Karyawan PT Sherish Cipta Inte rindo Bandung

No Bagian Total Karyawan

1 Designer Asisten / RnD 20

2 Office Administration 16

3 Sales & Marketing 16

4 Finance & Accounting 10

5 IT Staf 12

6 Production 26

JUMLAH 100

Sumber : HRD PT Sherish Cipta Interindo Bandung

2) Sampel

Menurut Umi Narimawati dalam Umi Narimawati, at. all (2010:38) sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian. Penarikan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik penarikan statified random sampling.

Sedangkan Vincent Gaspersz (2000:63) dalam Umi Narimawati, at. all (2010:38) menerangkan bahwa statified random sampling adalah metode penarikan sampel dengan terlebih dahulu mengelompokkan populasi ke dalam strata – strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak sederhana setiap stratum.

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendekatan Solvin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

=

1 + 2

Gambar

gambar nilai thitung sebesar = 2,709 lebih besar dari ttabel sebesar 2,012 dan juga
Tabel 2.1 : The Fettercorn Competency Framework
Tabel 2.1 memaparkan kerangka kompetensi modern yang dilakukan oleh
Gambar 2.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebagai contoh, jika ibu dan ayah mengenali bahwa anak tergolong anak yang ‘sulit’, ibu dan ayah akan lebih bersabar saat mengajak anak makan, lebih memaha-

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. Sekolah

Dalam rumusannya straafbaarfeit itu adalah “tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang yang dapat

Pertannyaan yang dijawab oleh suami bersuku karo pada ranah keluarga?. Bahasa apa yang Anda gunakan saat berbicara dengan istri

Retained earnings Retained earnings statement statement Comprehensive Comprehensive income income Discontinued Discontinued operations operations Extraordinary items

Selain harus mengetahui bagaimana jual beli yang di perbolehkan dan sah menurut hukum islam, kita juga dituntut untuk tahu apa saja jual beli yang dilarang oleh

perusahaan pada perioda penggunaan opsi saham setelah dikontrol dengan POSM.. Muller et al. Hipotesis 4 adalah hipotesis utama yang akan diuji dalam penelitian