• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS FRAKSI n-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN ETANOL BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilus SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS FRAKSI n-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN ETANOL BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilus SECARA IN VITRO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

BAYU PRASAJA

UJI AKTIVITAS FRAKSI n-HEKSANA, ETIL

ASETAT, DAN ETANOL BIJI JINTEN HITAM

(Nigella sativa Linn.) TERHADAP

PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilus

SECARA IN VITRO

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

Lembar Pengesahan

UJI AKTIVITAS FRAKSI

n

-HEKSANA, ETIL

ASETAT, DAN ETANOL BIJI JINTEN HITAM (

Nigella

sativa

Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN

Lactobacillus acidophilus

SECARA

IN VITRO

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh : BAYU PRASAJA

NIM : 08040018

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridho dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul, “ Uji Aktivitas

Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan Etanol Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.)

Terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus Secara In Vitro.”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

maka tugas akhir ini tidak akan terwujud. Untuk itu pada kesempatan ini saya

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Herra Studiawan M.S. Apt., sebagai dosen pembimbing.

2. Ahmad Shobrun Jamil S.Si, M.P., sebagai dosen pembimbing.

3. Siti Rofida S.Si, Apt., sebagai dosen penguji.

4. Engrid Juni A. S.Farm, Apt., sebagai dosen penguji.

5. Tri Lestari Handayani M.Kep. Sp Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes. Apt., selaku Ketua Prodi Jurusan Farmasi

FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Dra. Lilik Yusetyani Apt. Sp. FRS selaku Kepala Laboratorium Kimia

Terpadu II Universitas Muhammadiyah Malang.

8. dr. Hawin Nurdiana M.Kes. selaku Kepala Laboratorium Mikrobiologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Staf Laboratorium Kimia Terpadu II UMM.

10.Staf Laboratorium Mikrobiologi UMM.

11.Ayahanda Muhammading, ibunda Emmy Sulistiani A. beserta keluarga

tercinta.

12.Teman-teman seperjuangan kelompok skripsi bahan alam yang senasib

sepenanggungan.

13.Sahabat, teman, dan seluruh keluarga besar Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

14.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini

(4)

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun bagi suksesnya penelitian berikutnya. Akhir kata, semoga tugas akhir

penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 5 juli 2012

(5)

v

RINGKASAN

Nigella sativa L. telah banyak digunakan di Negara timur tengah untuk pengobatan alami selama lebih dari 2000 tahun. Tanaman ini dipercaya oleh masyarakat Asia, khususnya Timur Tengah dan Asia Tenggara memiliki khasiat pengobatan yang sangat banyak yang didasari oleh pengetahuan dan keyakinan

masyarakat terhadap sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “ Habbatus

sauda’ (Nigella Sativa L.) adalah obat dari segala penyakit kecuali kematian”.

Salah satu kandungan dari Nigella sativa L. adalah minyak atsiri. Komponen utama minyak atsiri (timokuinon, timohidrokuinon, ditimokuinon, timol) dan tannin terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi. Oleh karena itu, dikakukan penelitian mengenai aktivitas fraksi n-heksana-etil asetat-etanol biji Nigella sativa L. terhadap bakteri Lactobacillus acidophilus.

Metode yang digunakan adalah metode dilusi tabung yang kemudian diganti dengan metode difusi cakram karena beberapa faktor, metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitasnya dengan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Pada metode dilusi tabung, fraksi uji Nigella sativa dilarutkan dalam DMSO dan MRS Broth sedangkan pada metode difusi cakram fraksi uji Nigella sativa dilarutkan dalam tween dan aquadest steril. Media pertumbuhan yang digunakan untuk penentuan KHM pada metode dilusi tabung dan difusi cakram adalah MRS Broth dan MRSA. Pada difusi cakram digunakan Amoksisilin sebagai kontrol positif.

Hasil penelitian diperoleh bahwa dari ketiga fraksi uji (fraksi n-Heksana, etil asetat, dan etanol) biji Nigella sativa L., terdapat dua fraksi uji (fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat) yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari fraksi n-heksana biji Nigella sativa terhadap Lactobacillus acidophilus sebesar 15,625 mg/ml sedangkan dari fraksi etil asetatnya sebesar 250 mg/ml.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Hipotesis . ... ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Tinjauan Tentang Jintan Hitam ... 5

2.1.1. Klasifikasi ... 5

2.1.2. Nama Lain ... 5

2.1.3. Ekologi dan Penyebaran... 6

2.1.4. Morfologi Tumbuhan ... 6

2.1.5. Kandungan Tumbuhan ... 6

2.1.6. Khasiat Biji Jinten Hitam ... 9

2.1.7. Komponen Antimikroba Jinten Hitam ... 10

2.1.8. Mekanisme Kerja Zat Aktif Jinten Hitam ... 10

2.2. Tinjauan Tentang Ekstrak ... 11

2.2.1. Definisi Ekstrak ... 11

2.2.2. Proses Pembuatan Ekstrak ... 12

(7)

vii

2.3. Tinjauan Tentang Maserasi ... 14

2.4. Tinjauan Tentang Probiotik ... 14

2.5. Tinjauan Tentang Lactobacillus acidophilus ... 17

2.5.1. Klasifikasi ... 17

2.5.2. Morfologi ... 17

2.5.3. Karakterisitik ... 17

2.5.3. Manfaat Lactobacillus acidophilus ... 18

2.6. Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba secara In Vitro ... 19

2.6.1. Metode Dilusi ... 19

2.6.2. Metode Difusi Cakram ... 19

2.6.3. Turbiditas Media Kaldu ... 20

2.6.4. Metode Bioautografik ... 20

2.7. Kromatografi Lapis Tipis ... 22

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ... 24

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 26

4.1. Rancangan Penelitian ... 26

4.2. Lokasi Penelitian ... 26

4.3. Waktu Penelitian ... 26

4.4. Instrumen Penelitian ... 26

4.5. Variabel Penelitian ... 27

4.5.1. Variabel Bebas ... 27

4.5.2. Variabel Tergantuing ... 27

4.6. Sterilisasi Alat ... 27

4.6.1. Sterilisasi Panas Kering ... 27

4.6.2. Sterilisasi Panas Basah ... 27

4.7. Definisi Operasional ... 28

4.8. Prosedur Penelitian ... 28

4.8.1. Persiapan Bakteri Uji ... 28

4.8.1.1. Kultur Pada Medium Selektif MRSA... 28

4.8.1.2. Preparasi Bakteri ... 28

(8)

4.8.3. Pembuatan Konsentrasi Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan

Etanol Biji Jinten Hitam untuk Metode Dilusi Tabung ... 30

4.8.4. Pengujian Bahan Antimikroba untuk Metode Dilusi Tabung ... 30

4.8.5. Pembuatan Konsentrasi Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan Etanol Biji Jinten Hitam untuk Metode Difusi Cakram ... 31

4.8.6. Pengujian Bahan Antimikroba untuk Metode Difusi Cakram ... 31

4.8.7. Pengamatan Hasil ... 32

4.9. Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak ... 32

4.9.1. Identifikasi Alkaloid ... 32

4.9.2. Identifikasi Terpenoid ... 33

4.9.3. Identifikasi Tanin dan Polifenol ... 34

4.9.4. Identifikasi Glikosida Saponin ... 34

4.9.5. Identifikasi Flavonoid ... 35

4.10. Bagan Alur Penelitian ... 36

4.11. Pengumpulan Data ... 40

4.12. Analisis Data ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN ... 41

5.1. Hasil Penelitian ... 41

5.1.1. Hasil Pembuatan Ekstrak ... 41

5.1.2. Hasil Uji dengan Metode Dilusi Tabung Fraksi Biji Jinten Hitam . 42 5.1.3. Penentuan Konsentrasi Zona Hambat Fraksi Jinten Hitam dengan Metode Difusi Cakram ... 43

5.1.4. Hasil Identifikasi Kandungan Kimia Fraksi Uji dengan KLT ... 46

5.2. Analisis Data ... 47

5.2.1. One-Way ANOVA ... 47

5.2.2. Deskriptif ... 48

BAB VI PEMBAHASAN ... 50

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1. Kesimpulan ... 56

7.2. Saran ... 56

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1. Komposisi Asam Lemak yang Terkandung Dalam Nigella Sativa ... 7

II.2. Komposisi Kimia dari Struktur Volatile Oil (Minyak Atsiri) Nigella

sativa L. ... 8

V.1. Hasil Maserasi Serbuk Tanaman Jinten Hitam (Nigella sativa L.) ... 41

V.2. Hasil Uji Dilusi Tabung pada Perlakuan dengan Fraksi Etanol

Jinten Hitam ... 42

V.3. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi n-Heksana Jintan

hitam terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus ... 43

V.4. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etil Asetat Jintan

hitam terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus ... 44

V.5. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol Jintan

hitam terhadap Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus ... 45

V.6. Hasil Skrining Fitokimia Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan Etanol

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Nigella sativa Linn ... 5

2.2. Struktur Kimia Timokuinon ... 10

2.3. Struktur Kimia Timohidrokuinon ... 10

2.4. Lactobacillus acidophilus ... 17

3.1. Kerangka Konseptual ... 25

4.1. Proses Pembuatan Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan Etanol Biji Jinten Hitam ... 36

4.2. Preparasi Bakteri Uji ... 37

4.3. Proses Pembuatan Berbagai Konsentrasi Fraksi Jinten Hitam(DT) ... 37

4.4. Prosedur Penelitian dengan Metode Dilusi Tabung ... 38

4.5. Proses Pembuatan Berbagai Konsentrasi Fraksi Jinten Hitam(DC) ... 38

4.6. Prosedur Penelitian dengan Metode Difusi Cakram ... 39

5.1. Dilusi Tabung pada Perlakuan dengan Fraksi Etanol Jinten Hitam (pada pengulangan ke-2) ... 42

5.2. Uji Difusi Cakram Fraksi n-Heksana Jinten Hitam (pada pengulangan ke-3) ... 44

5.3. Uji Difusi Cakram Fraksi Etil Asetat Jinten Hitam (pada pengulangan ke-1) ... 45

5.4. Uji Difusi Cakram Fraksi Etanol Jinten Hitam (pada pengulangan ke-2) ... 46

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Analisis Data ... 60

2. Gambar Hasil Penelitian ... 62

3. Surat Determinasi Bahan ... 68

4. Surat Pernyataan ... 69

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abu-Zinadah, O.A., 2009. Using Nigella sativa to treat and heal chemical induced wound of rabbit skin. J. King Abdulaziz Univ. Sci., 21: 335-346.

Alam, M.M., Yasmin, M., Nessa, J. and Ahsan, C.R., 2010. Antibacterial Activity of Chloroform and ethanol Extracts of Black Cumin Seeds (Nigella sativa) against Multi-Drug Resistant Human Pathogens Under Laboratory Conditions.Journal of Medicinal Plants Research., Vol. 4(18), pp. 1901-1905.

Ali, O.,G. Basbulllbul, T. Aydin. 2007. Antimitotic and antibacterial effects of the Nigella Sativa L. Seed. Caryologia. 60(2): 270-272.

Al-Jabre, S., Al-Akloby, O.M., Al-Qurashi, A.R. 2003. Thymoquinone, an Active Principle of Nigella sativa, Inhibited Aspergillus niger. Pakistan J. Med.

Res.42(3).Abstrak.

Andromeda, Meda. 2010. Formulasi Tanlet Kunyah Ekstrak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) sebagai Anti-inflamasi dengan Kombinasi Bahan Pengisi Xilito-Laktosa. Surakarta: Skripsi Program Sarjana Farmasi.

Anonim, 2010. Spesies Bakteri Probiotik dan Manfaatnya. Majalah Kesehatan.

Jum’at, 12 November 2010. http://majalahkesehatan.com/spesies -bakteri-probiotik-dan-manfaatnya/. Diakses tanggal 28 Oktober 2011.

Anonim. 2011. Handbook TA Hayati. Bandung: Unpad. Hal 21-23

Ash-Shababithi Isham, Muh., Hazim, Amid Imar. 2005. Shahiih Muslim Bi Syarhin-Nawawi. In: Soffandi J. Wawan, M.A.,(Eds.). Terjemah Syarah Shahiih Muslim. Buku ke-9, Jakarta: Mustaqiim. Hal. 591.

Dalimartha, S, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Cetakan III, Trubus Ariwidya, Jakarta.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 5, 9-11.

Dzen SM, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S, Sumarno, Islam S, Noorhamdani AS, Murwani S, Santosaningsih D. 2003. Bakteriologi Medik, Bayumedia Publishing. Malang, hal. 189.

El-Tahir, Kamal El-Din, Backeet, Dana M. (2006). The Black Seed Nigella sativa Linnaeus-A Mine for multi Cures : A Plea For Urgent Clinical Evalution of Its Volatile Oil. J T U Med Sc. 1 (1): 1-19.

(13)

xiii

Halawani, Eman. (2009). Antibacterial Activity of Thymoquinone and Thymohydroquinone of Nigella sativa L. and Their Interaction with Some Antibiotics. Advances in Biological Research : 3 (5-6) : 148-152.

Hendrik. 2007. Habbatus Sauda', Thibbun Nabawi Dalam Menangani Berbagai Penyakit dan Memelihara Kesehatan Tubuh. Jawa Tengah: Pustaka Al- Ummat: 94-7; 120-1

Indriati, Gusti & Khaerati. (2009). Peluang Budidaya dan Manfaat Jintan Hitam (Nigella sativa). Dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol. 15 ; Hal : 23-25.

Julita, Nurma. Suyatno. 2012. Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Tumbuhan Paku Perak (Pityrogramma calomelanos). UNESA Journal of Chemistry Vol. 1 No. 1.

List PH and Schmidt PC. 1989. Phytopharmaceutical Technology. Germany: CRC Press Inc., pp 107-112.

Mashhadian, N.V., Rakhshandeh, H. 2005. Antibacterial and antifungal effects of

nigella sativa extracts against S. aureus, P. aureginosa, and C. albicans. Pak J Med Sci 21(1): 47-52.

Mayang, Permata, K., 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Perubahan Histopatologik Hepar Mencit BALB/C yang Diinfeksi Salmonella thyphirimum. Semarang: Skripsi Program Sarjana Farmasi

Meida, Khalsovia. 2011. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum) dengan Kloramfenikol sebagai Antimikroba Salmonella thypi Secara In Vitro . Malang: Skripsi Program Sarjana Farmasi.

Moretti, A., D’Antuono, L.F., and Elementi, S. (2004) Essential Oils of Nigella sativa L. and Nigella damascene L. Seed. Journal of Essential Oil Research.

Nickaver, Bahman., Mojab, Faraz., Javidnia, Katoyun., Amoli, Mohammad Ali Roodgar. (2003). Chemical Composition of The Fixed and Volatile Oils of Nigella sativa L. From Iran. Naturforsch. 58c, 629-631.

O.A. Abu-Zinadah. (2009). Using Nigella sativa oil to Treat and Heal Chemical Induced Wound of Rabbit Skin. J.K.A.U. 21(2) : 335-346.

Pratiwi,T . 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Randhawa, M.A., Al-Ghamdi, M.S. 2002. A review of pharmacotherapeutic effects of Nigella sativa. Pakistan Medical Research Journal.41: 2

(14)

of Etnopharmacology. Vol. 23. Elsifier Scientific Publisher Ireland Ltd, pp. 127-149

Sa’ad, Muhammad. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal Isolat A dan B Fraksi

IV Ekstrak Etanol Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L) dengan Metode DPPH. Surakarta: Skripsi Program Sarjana Farmasi.

Salminen, S. and A. Wright. Lactic Acid Bacteria. Microbiology and Functional Aspects. 2nd Ed. Mercel Dekker, Inc. New York.

Shakkashiri. 2009. Chemical of the week: ethanol. www.scifun.org. Kamis, 5 Februari 2009. http://scifun.chem.wisc.edu/chemweek/chemweek.html. Diakses tanggal 1 Desember 2011.

Soeharsono, Adriani Lovita, Safitri Ratu, Sjofjan Osfar, Abdullah Sirajudin, Rostika Rita, Lengkey A.W. Hendronoto, Musawwir Andi. 2010.

Probiotik; Basis Ilmiah, Aplikasi, dan Aspek Praktis. Bandung: Widya Padjajaran. Hal 22, 47-54, 65, 70, 94, 123-124.

Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Spektroskopi. Bandung: ITB.

Suryo, Joko. (2010). Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta : Mizan Publika. Hal : 98-100.

Sugiarto Didik. Khasiat Jinten Hitam Untuk Menyembuhkan Penyakit Berat.

Kebahagiaan Terbesar. Senin, 11 Januari 2010.

http://www.didiksugiarto.com/2010/01/khasiat-jinten-hitam-untuk-mengobati.html. diakses tanggal 1 Desember 2011.

Wiryawan, Adam. 2011. Analisis Mikrobiologi. Situs Kimia Indonesia Chem-is-try.org. Minggu, 1 Januari 2011. http://www.chem-is- try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/analisis-mikrobiologi/analisis-mikrobiologi/ Diakses tanggal 17 Desember 2011

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dewasa ini, para pakar obat herbal sedang berlomba-lomba untuk

mengembangkan formula obat tradisional dalam pengembangan penggunaan obat

herbal khususnya di Indonesia. Berbagai riset dan penelitian banyak dilakukan

oleh ilmuwan-ilmuwan di dunia untuk membuktikan potensi obat herbal yang

lebih aman dan efektif digunakan bila dibandingkan dengan obat-obat kimia

sintetik.

Di Indonesia, sudah menjadi budaya bangsa bahwa keanekaragaman hayati

dan hewani dimanfaatkan guna memelihara kesehatan dan mengobati penyakit.

Namun, bahan baku obat yang berasal dari binatang dan batu-batuan mineral,

jarang digunakan. Tumbuhan obat yang dinilai aman untuk digunakan tetap

dilestarikan, sedangkan tumbuhan yang menyembuhkan tetapi dapat

menimbulkan gangguan pada tubuh (efek samping) pada umumnya tidak

digunakan (Dalimartha, 2003)

Penggunaan obat tradisional di Indonesia pada hakekatnya merupakan

bagian kebudayaan bangsa Indonesia. Keuntungan nyata dari penggunaan obat

tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern, juga

dapat digunakan sebagai senyawa penuntun untuk penemuan obat-obat baru.

(Fitri, 2008) Meskipun secara empiris obat tradisional mampu menyembuhkan

berbagai macam penyakit, tetapi khasiat dan keamanannya belum terbukti secara

klinis, selain itu belum banyak diketahui senyawa-senyawa yang bertanggung

jawab terhadap khasiat obat tradisional tersebut.

Salah satu tanaman yang secara empiris banyak digunakan sebagai obat

tradisional di daerah Timur Tengah dan Asia Tenggara khususnya di Indonesia

adalah tanaman jinten hitam dan yang biasa digunakan dalam pengobatan adalah

bagian bijinya.

Jinten hitam dengan nama latin Nigella sativa Linn. ini memiliki banyak

(16)

2

Tenggara dan Timur Tengah khususnya, serbuk biji tanaman jinten hitam banyak

dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai

macam penyakit. Hal ini diperkuat dengan keyakinan masyarakat muslim

terhadap sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “ Habbatus sauda’

adalah obat dari segala penyakit kecuali kematian.” (H.R. Muslim)

Perkembangan teknologi kesehatan yang pesat diikuti dengan eksperimen,

riset, dan penelitian telah membuktikan khasiat dari tanaman jinten hitam tersebut.

Berdasarkan penelitian, jinten hitam bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker,

antikolesterol, antihistamin, analgesik, antibiotik, imunomodulator, dan

sebagainya (Rhandawa & Al-Ghamdi, 2002). Para ilmuwan di Eropa baru-baru ini

menyatakan bahwa jinten hitam (The Black Seed) bekerja sebagai antimikroba

dan antimikotik (Hendrik, 2007). Salah satu kandungan jinten hitam adalah minyak atsiri. Komponen utama yaitu minyak atsiri (terdiri dari timokuinon, timohidrokuinon, ditimokuinon, timol) dan tanin terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi, meskipun mekanisme aksi antimikroba dari senyawa-senyawa ini belum sepenuhnya bisa dijelaskan. (Mashhadian & Rakhshandeh, 2005; Al-Jabre et al., 2003).

Jinten hitam yang awalnya dikonsumsi hanya untuk terapi suatu penyakit

mulai berubah pola konsumsinya menjadi suplemen makanan yang saat ini

bahkan diminum setiap hari dengan dosis yang tinggi. Mengingat berbagai

penelitian membuktikan bahwa jinten hitam memiliki aktivitas antibakteri dan

memiliki efek letal yang lebih tinggi jika dikombinasikan dengan antibiotik

(Halawani, 2009, Abu-Zinadah, 2009). Hal tersebut menyebabkan terjadinya

ancaman pada pertumbuhan mikroflora normal di saluran pencernaan manusia.

Maka, direkomendasikan adanya penentuan kadar atau dosis standar dari jinten

hitam yang tidak mengganggu pertumbuhan mikroflora normal khususnya bakteri

probiotik seperti Lactobacillus acidophilus di dalam saluran pencernaan manusia.

Sebagaimana telah diketahui bersama, bakteri-bakteri probiotik seperti jenis

bifidobacterium dan lactobacillus merupakan bakteri yang bertempat di saluran

pencernaan. Usus besar yang sehat harus mengandung probiotik (bakteri

(17)

3

coli dan Salmonella sp yang menyebabkan diare, mual, sembelit, kembung,

penyerapan makanan buruk dan masalah kesehatan lainnya. (Lovita, 2010)

Lactobacillus acidophilus membantu pencernaan laktosa susu, merangsang

respon kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme yang tidak diinginkan dan

membantu mengendalikan kadar kolesterol darah. Banyak publikasi yang

menunjukkan bahwa Lactobacillus acidophilus menghasilkan zat seperti

lactocidine atau acidophiline yang meningkatkan stamina dan kekebalan

(Anonim, 2010). Oleh karena manfaat bakteri probiotik yang begitu besar dalam

saluran pencernaan manusia dan ancaman yang timbul akibat perubahan pola

konsumsi jinten hitam terhadap bakteri probiotik tersebut, maka perlu diteliti

KHM (Kadar Hambat Minimum) dari biji tanaman jinten hitam sehingga

didapatkan kadar yang aman dalam mengkonsumsinya.

Pada penelitian ini digunakan fraksi n-heksana, etil asetat, dan etanol yang

berfungsi untuk melarutkan zat antimikroba (timokuinon, timohidrokuinon) jinten

hitam. Seperti diketahui bahwa fraksi pelarut yang digunakan memiliki tingkat

kepolaran yang berbeda, n-heksana bersifat nonpolar, etil asetat bersifat semipolar

dan etanol yang bersifat polar. Dengan adanya tingkat kepolaran yang

berbeda-beda pada tiap pelarut ini maka diharapkan zat-zat aktif yang terkandung pada biji

jinten hitam lebih banyak yang terlarut. Zat yang bersifat nonpolar akan terlarut

dalam n-heksana, zat yang semipolar akan terlarut dalam etil asetat, dan zat

dengan sifat polar akan lebih banyak yang terlarut dalam etanol (Shakkashiri,

2009).

Dengan penelitian ini diharapkan akan diketahui kadar hambat minimal

dari fraksi n-hekana, etil asetat, dan etanol biji jinten hitam terhadap bakteri

probiotik khususnya Lactobacillus acidophilus. Hal ini tentu sangat penting,

mengingat masih sedikit penelitian yang menunjukkan tingkat keamanan

mengkonsumsi jinten hitam dengan kadar yang digunakan dalam beberapa produk

tersebut saat ini.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan

(18)

4

1. Apakah Fraksi n-heksana, etil asetat, dan etanol dari biji jinten hitam

(Nigella sativa) mempunyai aktivitas tertentu terhadap pertumbuhan

Lactobacillus acidophilus secara in vitro ?

1.3

Tujuan Penelitian.

Berdasarkan uraian dalam rumusan masalah tersebut diatas, dapat

dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya aktivitas tertentu dari fraksi n-heksana, etil

asetat, dan etanol biji jinten hitam (Nigella sativa) terhadap pertumbuhan

Lactobacillus acidophilus secara in vitro.

1.4

Hipotesis

Fraksi n-heksana, etil asetat dan etanol biji jinten hitam mempunyai

aktivitas yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus

acidophilus.

1.5

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini secara tidak langsung diharapkan dapat memberikan

informasi yang tepat tentang dosis konsumsi serbuk jinten hitam kepada

konsumen yang selama ini secara teratur mengkonsumsi produk olahan serbuk biji

jinten hitam. Hal ini dapat diketahui hanya dengan menentukan KHM (Kadar

Hambat Minimum)-nya. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan

informasi di bidang kesehatan yang bermanfaat untuk lebih mengoptimalkan

manfaat jinten hitam bagi tubuh dan mencegah ketidakseimbangan flora normal di

dalam saluran pencernaan manusia yang diakibatkan pola konsumsi jinten hitam

yang tidak tepat. Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

rujukan dan standar bagi produsen produk jinten hitam maupun masyarakat

umumnya untuk menentukan dosis pemakaian produk jinten hitam. Akhirnya

dengan hasil penelitian nanti, dapat direkomendasikan jenis penggunaan produk

Gambar

Gambar                                                                                                        Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Karena penentuan beyond use date dengan pendekatan menggunakan t 90 dari senyawa yang memiliki t 90 lebih singkat tidak dapat dilakukan maka penentuan beyond use date

 pondasi dan dan mampu mampu membuat membuat tanah tanah menjadi menjadi bagian bagian dari dari struktur struktur pondasi, pondasi, berpotensi berpotensi digunakan

Baris pertama akan memberikan akses bagi paket ICMP yang status koneksinya established (koneksi yang telah dibangun sebelumnya; bukan koneksi permulaan; dalam hal ini berarti ICMP

Pada perlakuan jenis kemasan, benih yang dikemas dengan menggunakan kemasan plastik memiliki nilai PTM tertinggi, pada masa periode simpan enam bulan nilai PTM

[r]

Bapak/Ibu saat melakukan inovasi dalam pekerjaan.. Pernyataan SS S KS TS

P4GN Meningkatnya daya tangkal masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaa n narkoba Diseminasi Informasi P4GN Penyebarluasan informasi melalui media elektronik dan non

melitus pada seseorang adalah dengan pemeriksaan kadar glukosa darah.. dan tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya